Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
SURAKARTA
2022
Distribution Management Systems
7.1 Introduction
Sistem distribusi sangat luas dan kompleks sehingga sulit untuk dipantau,
dikendalikan, dianalisis, dan dikelola. Tabel 7.1 menunjukkan beberapa faktor
yang berkontribusi terhadap kompleksitas sistem distribusi.
2
a. untuk pemantauan sistem, operasi dan manajemen pemadaman. Ini adalah
Aplikasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan jaringan sehari-hari
dengan tujuan utama menjaga kontinuitas pasokan.
b. untuk membantu mengelola aset utilitas, seperti pengendalian inventaris,
konstruksi, catatan pabrik, gambar, dan pemetaan. Ini termasuk sistem
pemetaan otomatis, sistem manajemen fasilitas, dan sistem informasi
geografis.
c. terkait dengan desain dan perencanaan untuk perluasan jaringan. Aplikasi
ini digunakan untuk audit operasi sistem untuk menentukan solusi jangka
pendek dan perencanaan ekspansi yang optimal untuk mencapai penguatan
sistem dengan biaya minimum.
7.2.1 SCADA
3
1. Akuisisi data: Informasi yang menjelaskan status pengoperasian sistem
dikumpulkan secara otomatis oleh Unit Terminal Jarak Jauh (RTU).
Ini termasuk status perangkat switching serta alarm dan nilai tegangan
dan arus yang terukur. Informasi ini diteruskan ke pusat kendali
hampir secara real-time.
2. Pemantauan, pemrosesan acara, dan alarm; Fungsi penting SCADA
adalah untuk membandingkan data yang diukur dengan nilai dan batas
normal, misalnya, untuk memantau kelebihan beban peralatan
(transformator dan rangkaian pengumpan), dan pelanggaran batas
tegangan. Ini juga mendeteksi perubahan status switchgear dan
pengoperasian relai proteksi.
3. Kontrol: Kontrol melalui sistem SCADA dapat dimulai secara manual
atau otomatis. Kontrol yang dimulai secara manual dapat berupa
kontrol langsung dari perangkat tertentu (misalnya, pemutus arus atau
tap-changer).
4. Penyimpanan data, log peristiwa, analisis dan pelaporan: Pengukuran
real-time disimpan dalam database real-time sistem SCADA pada saat
diterima.
4
7.3.2 Topology analysis
5
Meskipun perhitungan aliran daya untuk sistem transmisi telah
dipahami dengan baik, analisis aliran daya distribusi dapat menemui
kesulitan dalam jaringan distribusi yang tidak berkondisi karena:
6
Selama gangguan, arus mengalir dari jaringan ke tanah atau ke fase
lain dari jaringan. Untuk menghitung arus ini, diperlukan model sistem
gangguan.
8
Penduga Weighted Least Absolute Value (WLAV) merupakan
metode alternatif untuk pendugaan keadaan sistem tenaga. Untuk penduga
WLAV, (ri) dalam Persamaan (7.15) didefinisikan sebagai:
9
Optimalisasi rute adalah alat analisis untuk pengawasan kru
pemeliharaan lapangan dan optimalisasi rute mengemudi mereka. Data
jalan dan kondisi medan jaringan distribusi disimpan dalam database
geografis. Model transportasi diintegrasikan ke dalam alat untuk mewakili
kecepatan perjalanan dan waktu transisi, yang akan digunakan untuk
mengoptimalkan rute dan menghitung waktu transit kru.
7.4 Aplikasi
10
Jaringan distribusi biasanya dibangun sebagai jaringan bertautan
tetapi dioperasikan secara radial dengan titik-titik yang biasanya terbuka.
Konfigurasi jaringan dapat divariasikan dengan mengubah status
buka/tutup switchgear, secara manual atau otomatis. Tujuan utama dari
konfigurasi ulang jaringan adalah:
11