Anda di halaman 1dari 6

Sistem Monitoring Gangguan Distribusi Listrik Berbasis IoT

Yuda Trio Putra 1, Muhammad Diono, S.ST.,MT2, dan Noptin Harpawi, S.T.,M.T3
1
Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi Politeknik Caltex Riau, email: yudatrio@alumni.pcr.ac.id
2
Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi Politeknik Caltex Riau, email: diono@pcr.ac.id
3
Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi Politeknik Caltex Riau, email: noptin@pcr.ac.id

Abstrak – Demi meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pendistribusian dan pemulihan gangguan listrik,
PT.PLN melakukan kegiatan monitoring dengan menggunakan sistem SCADA. Kendalanya, tidak semua
tiang listrik dapat dikendalikan oleh SCADA karena dalam pelaksanaan monitoring sistem SCADA yang ada
belum menjangkau gardu distribusi. Pengaplikasian teknologi berupa sensor sebagai sistem pendeteksi
gangguan pada jaringan distribusi listrik dapat digunakan untuk membantu serta meningkatkan kualitas dari
sistem pendistribusian energi listrik. Implementasi sensor arus YHDC SCT013 dan transformator tegangan
sebagai pembacaan arus AC dan tegangan, serta pemanfaatan modul GSM SIM900 sebagai media pemberi
informasi kepada user. Pengujian sensor arus memiliki tingkat error rata-rata dengan alat pembanding sebesar
3,102 % dan sensor tegangan sebesar 0,45 %. Monitoring dilakukan via internet melalui website, sehingga
pemantauan terhadap kondisi jaringan distribusi dapat dilakukan dimana dan kapan saja selama terhubung ke
jaringan internet. Delay pangiriman data pada website yaitu 38 detik. Dengan adanya sistem ini informasi
gangguan yang menyebabkan listrik padam sampai ke pihak PLN paling lama 2 kali delay pengiriman yaitu 75
detik.

Kata Kunci : PLN, SCADA, monitoring, gangguan, sistem pendeteksi.

Abstract - In order to improve the quality of services for the distribution and recovery of electricity disruptions,
PT. PLN is conducting monitoring activities using the SCADA system. The problem is, not all electricity poles
can be controlled by SCADA because in the implementation of monitoring the existing SCADA system has not
reached the distribution substation. The application of technology in the form of sensors as interference
detection systems on the electricity distribution network can be used to help and improve the quality of the
electrical energy distribution system. Implementation of YHDC SCT013 current sensor and voltage transformer
as AC current and voltage readings, as well as the use of the GSM SIM900 module as a means of providing
information to the user. Current sensor testing has an average error rate with a comparator of 3.102% and a
voltage sensor of 0.45%. Monitoring is done via the internet through the website, so that monitoring of the
condition of the distribution network can be done anywhere and at any time as long as it is connected to the
internet network. The data delivery delay on the website is 38 seconds. With this system, information about
disturbances that caused power outages to PLN at the most 2 times the delivery delay, which is 75 seconds.

Keywords: PLN, SCADA, monitoring, disruptions, detection system.

1. PENDAHULUAN pelanggan rumah tangga maupun indsutri kecil dan


menengah.
Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan / mengurangi terjadinya kerugian adalah dengan
konsumen. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat mengetahui perubahan besaran listrik terhadap waktu,
sehingga dapat diketahui kualitas pasokan energi
melalui jaringan distribusi. Dalam operasi sistem
listrik pada sistem, mengetahui besar konsumsi energi
tenaga listrik sering terjadi gangguan-gangguan yang listrik secara berkala serta dapat diketahui
dapat mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik. jika terjadi gangguan [1]. Penelitian yang dilakukan
Gangguan yang terjadi pada saluran distribusi oleh Angga Hidson Setiawan dalam monitoring
terdiri dari gangguan internal (gangguan yang datang ketidakseimbangan beban tiga fasa menggunakan
dari perangkat) dan gangguan eksternal (gangguan mikrokontroler dan sms dimana pada penelitiannya
yang datang dari luar perangkat). Gangguan tersebut dapat memonitoring ketidakseimbangan beban secara
adalah penyebab utama yang mengakibatkan listrik online serta dapat mengaktifkan alarm bila arus
padam diluar jadwal pemadaman terencana oleh pihak melebihi nilai yang sudah diset. Informasi yang
penyalur jasa energi listrik. Bisa dibayangkan jika dikirimkan ke user melalui sistem SMS sehingga
pemadaman listrik tidak dapat diatasi dengan cepat untuk melakukan monitoring dibatasi oleh
sehingga akan menimbulkan kerugian baik pada penggunaan kartu. [2]
Saat ini, PLN menggunakan sistem SCADA 2.3 Sensor Arus
(Supervisory Control and Data Aqcuisition) untuk
Sensor Arus YHDC SCT013 memiliki keluaran
mengendalikan dan mengawasi alat-alat ditribusi
arus dengan ratio 100A : 50mA. Karena keluaran dari
listrik yang dilakukan dengan jarak jauh. Kendalanya,
sensor berupa sinyal analog, sehingga terdapat
tidak semua tiang listrik dapat dikendalikan oleh
tegangan yang bernilai negatif. Pada Arduino
SCADA karena dalam pelaksanaan monitoring sistem
tegangan negatif tidak dibaca oleh pin ADC, sehingga
SCADA yang ada belum menjangkau gardu distribusi
dapat berpengaruh pada pembacaan sensor. Oleh
[3]. Melihat kondisi demikian, penulis ingin membuat
karena itu dirancang suatu rangkaian pengkondisian
aplikasi berbasis web yang berfungsi sebagai
sinyal sensor arus yang dapat mengubah range
pemantau arus dan memantau terjadinya gangguan
tegangan keluaran dari sensor ke range tegangan yang
jaringan pada trafo distribusi. Dengan adanya inovasi
dapat dibaca oleh pin Arduino dalam hal ini yaitu 0 - 5
ini, diharapkan dapat membantu PLN dalam menekan
Volt.
jumlah tiang listrik yang gagal dikendalikan dan
dimonitor oleh sistem SCADA.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teknologi IoT


Internet of Things (IoT) merupakan sebuah
teknologi yang mampu mengubah perangkat menjadi
sesuatu yang berharga, di antaranya untuk monitoring
dan analisis. Sistem monitoring via internet
memungkinkan pengguna untuk menghubungkan,
mengkontrol, dan memantau sistem secara langsung
melalui internet. IoT dapat digambarkan sebagai Gambar 2. 2 Sensor Arus YHDC SCT013
koneksi dari perangkat seperti ponsel pintar, komputer
pribadi, sensor, dan aktuator melalui jaringan internet, 2.4 Sensor Tegangan
perangkat yang terhubung bisa menghasilkan Sensor tegangan menggunakan transformator
informasi yang dapat digunakan oleh manusia atau tegangan sebagai penurun tegangan dari 220 ke 5 Volt
sistem lainnya. AC kemudian disearahkan menggunakan jembatan
diode untuk mengubah tegangan AC ke tegangan DC,
2.2 Arduino Uno kemudian di filter menggunakan kapasitor setelah itu
Arduino adalah platform elektronik berbasis masuk kerangkaian pembagi tegangan untuk
open-source yang mudah digunakan pada perangkat menurunkan tegangan, tegangan yang dihasilkan tidak
keras dan perangkat lunak. Arduino board merupakan lebih dari 5 Volt DC sebagai inputan ke
perangkat yang berbasiskan mikrokontroler. Perangkat mikrokontroler.
lunak (software) merupakan komponen yang membuat
sebuah mikrokontroler dapat bekerja. Arduino board 2.5 Modul GSM SIM900
akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada dalam SIM900 adalah modul yang digunakan untuk
perangkat lunak yang ditanamkan padanya. Bahasa mengirim data secara online kesemua pengguna yang
pemrograman Arduino adalah bahasa pemrograman dapat berkomunikasi dengan internet. Untuk
utama yang digunakan untuk membuat program untuk memasukkan perintah atau pengaturan GSM SIM900
Arduino board. Bahasa pemrograman Arduino menggunakan ATCommand, dengan menggunakan
menggunakan bahasa pemrograman C sebagai command yang telah ditentukan.
dasarnya.

Gambar 2. 1 Arduino Uno


Gambar 2. 3 Modul SIM900
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. 2 Pengujian Tingkat Akurasi Sensor Tegangan
Media Pengujian
3.1 Pengujian Sensor Arus Waktu Multimeter Sensor Error
No
Sensor arus yang digunakan pada penelitian ini Pengukuran Digital Arus (%)
yaitu tipe YHDC SCT 013. Sensor Arus YHDC (Ampere) (Ampere)
SCT013 memiliki keluaran arus dengan ratio 100A : 1 13:30 220,1 220,6 0,22
50mA untuk mendapatkan keluaran dengan nilai 2 15:00 229,8 231,7 0,82
tegangan perlu ditambahkan resistor beban yang 3 18:15 216,3 215,2 0,51
dipasang pada rangkaian pengkondisian yang 4 20:30 221,9 220,5 0,63
digunakan untuk menghasilkan variasi tegangan yang 5 21:30 234,1 233,9 0,08
akan dibaca oleh ADC mikrokontroler.
Pengukuran nilai tegangan dilakukan pada waktu
Tabel 3. 1 Pengujian Tingkat Akurasi Sensor Arus YHDC yang berbeda dimana didapatkan hasil pengukuran
SCT 013 pada sensor tegangan dengan nilai yang tidak terlalu
Media Pengujian jauh akurasinya dibandingkan dengan hasil
Jenis Multimeter Sensor Error pengukuran dari Multimeter Digital SANWA.
No
Beban Digital Arus (%)
(Ampere) (Ampere)
Setrika
1 (Philips 1,56 1,58 1,28
300W)
Setrika
2 (Maspion 1,57 1,58 0,63
350W)
Solder 0,14 0,15 7,14
3
40W
Kipas
4 Angin 0,16 0,17 6,25
55W
Kompor Gambar 3. 2 Perbandingan Pengukuran Sensor Arus
5 4,75 4,76 0,21
Listrik Terhadap Multimeter
3.3 Pengujian GSM SIM900
Pengujian dilakukan dengan 5 jenis beban yang
berbeda dimana hasil pengukuran dari sensor arus Pengujian modul GSM SIM900 dilakukan
YHDC SCT 013 tidak terlalu jauh akurasinya dengan cara mengirimkan data berupa memasukkan
dibandingkan dengan hasil pengkuran menggunakan TCP dengan menggunakan fitur ATCommand,
Multimeter Digital BAKU 9205A. balasan “OK” menunjukan bahwa sistem
pengirimannya telah berjalan dengan baik, dan
“ERROR” yang berarti proses pengirimannya gagal
dilakukan. Berikut merupakan tampilan hasil
pengujian pada serial monitor.

Gambar 3. 1 Perbandingan Pengukuran Sensor Arus


Terhadap Multimeter
3.2 Pengujian Sensor Tegangan
Pengujian sensor tegangan dilakukan dengan
cara mengukur tegangan 220 VAC dari PLN
kemudian membandingkannya dengan alat ukur Gambar 3. 3 Tampilan Serial Monitor GSM SIM900
Mulitimeter Digital SANWA.
3.4 Pengujian Keseluruhan dan Analisis Tabel 3. 3 Ekspor Data Keseluruhan dalam Format CSV
Arus Arus Arus
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sistem Data Tegangan
Waktu R S T
yang sudah dibuat dapat memberikan informasi ke- (V)
(A) (A) (A)
kondisi listrik secara cepat pada website dengan
2019-
modul GSM SIM900 sebagai media pengirimnya.
08-15 1 0.47 0.29 0.17 210.36
20:19:18
2019-
08-15 2 0.47 0.35 0.21 211.69
20:19:56
2019-
08-15 3 0.46 0.32 0.17 210.36
20:20:34
2019-
08-15 4 0.47 0.32 0.16 210.8
20:21:13
2019-
08-15 5 0.45 0.31 0.17 211.25
20:21:51
2019-
08-15 6 0.45 0.34 0.16 209.91
20:22:29
2019-
Gambar 3. 4 Hardware Sistem Monitoring Gangguan 08-15 7 0.48 0.38 0.17 210.36
Distribusi Listrik 20:23:08
Keterangan : 2019-
1. Sensor arus YHDC SCT013 08-15 8 0.31 0.32 0.19 209.91
2. Rangkaian pengkondisian sinyal sensor arus 20:23:46
3. Sensor tegangan menggunakan trafo step 2019-
down 08-15 9 0.3 0.3 0.15 209.91
4. Modul GSM SIM900 yang telah tergabung 20:24:24
dengan Arduino 2019-
5. Baterai 08-15 10 0.1 0.22 0.19 0
20:25:02
Pada pengujian ini arus normal dari fasa R yaitu
sebesar 0,45 Ampere. Data yang diperoleh dari Tabel 3.3 merupakan data nilai arus dan
pengujian dapat di ekspor sebagai data logger yang tegangan. Data tersebut dapat dijadikan sebagai data
dapat digunakan untuk keperluan lebih lanjut. Data logger untuk keperluan lebih lanjut. Pada Tabel 3.3
yang di ekspor berupa data terbaru dimana terdapat 3 website akan update secara otomatis setelah nilai dari
format pilihan yaitu : JSON, XML, dan CSV. sensor masuk dan di proses oleh GSM SIM900
menggunakan ATCommand yang membutuhkan
waktu 38 detik.
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dianalisa bahwa
saat data ke-8 arus dari fasa R yaitu sebesar 0,31
Ampere. Nilai arus tersebut kurang dari arus normal
fasa R dimana arus normalnya yaitu sebesar 0,45
Ampere. Hal tersebut menandakan adanya gangguan
yang terjadi pada fasa R yang menyebabkan listrik
padam. Gangguan tersebut terjadi pada tanggal 15
Agustus 2019 pukul 20:23:46.
Pengujian dilakukan menggunakan Thingspeak.
Gambar 3. 5 Ekspor Data Terbaru
Pengujian ke cloud Thingspeak merupakan monitor
Gambar 3.5 merupakan pilihan untuk melakukan kendali jarak jauh dengan tujuan mengetahui nilai
ekspor data terbaru. “Channel Feed” digunakan untuk tegangan serta arus dari setiap fasa. Pengiriman ke
menampilkan data secara keseluruhan. Field 1 cloud Thingspeak dibantu oleh modul GSM SIM900
merupakan data arus fasa R, field 2 data arus fasa S, yang mengirimkan data ke perangkat monitor, dan
field 3 data arus fasa T, dan field 4 merupakan data kemudian user akan memantau kondisi listrik secara
nilai tegangan. realtime.
Pengujian dari data keseluruhan dapat dianalisa
bahwa waktu yang dibutuhkan dalam pengiriman data
menuju website yaitu 38 detik. Jika terjadi error saat
pengiriman maka sistem akan mengulang pembacaan
nilai dari sensor. Pengulangan pembacaan tersebut
mengakibatkan update data pada website
membutuhkan waktu yang lama dibandingkan saat
kondisi tidak mengalami error. Terjadinya error saat
pengiriman data disebabkan karena kondisi jaringan
dari provider yang digunakan mengalami gangguan
yang mengakibatkan koneksi tidak stabil. Jika koneksi
kembali stabil maka data akan kembali dikirim ke
website.
Gambar 3. 6 Tampilan Thingspeak Saat Kondisi Listrik Saat pengujian modul GSM SIM900 pada
Normal
Thingspeak dapat dianalisa bahwa SIM900 mengalami
Saat salah satu fasa mengalami gangguan maka error atau masalah saat menggunakan provider yang
tampilan indikator fasa tersebut dalam kondisi OFF. sudah aktif kartu 4G. Hal tersebut dikarenakan modul
Begitu juga saat tegangan sama dengan nol maka GSM SIM900 support jaringan GSM ataupun GPRS,
semua indikator dalam kondis OFF yang menandakan sehingga pada saat pengujian menggunakan kartu
adanya gangguan yang terjadi pada fasa R, S, dan T. GSM yang belum aktif jaringan 4G. Pin TX dan RX
yang bisa digunakan juga harus diperhatikan yaitu pin
7,8 atau 0,1. Apabila SIM900 ingin dihubungkan ke
internet ataupun menggunakan internet maka tombol
“PWR KEY” harus ditekan selama kurang lebih 2
detik, sehingga led indikator “SIGNAL” hidup dan led
indikator “NETLIGHT” berkedip. Proses komunikasi
ke internet siap dilakukan apabila led indikator
“NETLIGHT” berkedip kurang lebih 3 detik, apabila
led indikator “NETLIGHT” berkedip kurang lebih 800
mili detik maka SIM900 masih belum siap digunakan.
Setelah dilakukan pengujian maka dapat
disimpulkan bahwa sistem yang dirancang dapat
memonitoring gangguan distribusi listrik dengan
Gambar 3. 7 Tampilan Indikator Saat Fasa R Terjadi melihat kondisi dari nilai arus dan tegangan. Delay
Gangguan pangiriman data pada website yaitu 38 detik. Dari 10
Pengujian-pengujian yang sudah dilakukan dapat kali pengujian yang dilakukan, informasi gangguan
dianalisa bahwa sensor arus, tegangan dan GSM yang menyebabkan listrik padam sampai ke pihak
SIM900 telah bekerja sesuai dengan harapan dalam PLN paling lama 2 kali delay pengiriman yaitu 75
penelitian ini, sehingga perangkat dapat menampilkan detik.
data arus, tegangan serta kondisi listrik secara online
pada website. Sensor arus YHDC SCT013 dan sensor 4. KESIMPULAN
tegangan memiliki respon yang baik dalam 1. Nilai persentase error rata-rata dari pembacaan
mendeteksi besaran arus dan tegangan. Sensor arus sensor arus YHDC SCT013 adalah sebesar 3,102
memiliki tingkat error rata-rata dengan alat %.
pembanding sebesar 3,102 % dan sensor tegangan 2. Nilai persentase error rata-rata dari pembacaan
sebesar 0,45 %. sensor tegangan adalah sebesar 0,45 %.
Kondisi listrik dapat dimonitoring oleh user pada 3. Pada 10 kali pengujian, waktu yang dibutuhkan
website dengan melihat tampilan indikator. Saat nilai user untuk mengetahui informasi listrik padam
arus masing-masing fasa tidak kurang dari arus adalah 2 kali delay pengiriman yaitu 75 detik,
normal atau tegangan tidak sama dengan nol maka sehingga pihak PLN dapat dengan cepat
semua indikator ON yang menandakan tidak adanya mengatasi terjadinya pemadaman listrik.
gangguan yang menyebabkan listrik padam. Saat salah
satu fasa mengalami pengurangan arus dari arus
normal maka indikator berada dalam kondisi OFF DAFTAR REFERENSI
yang menandakan fasa tersebut mengalami gangguan
yang menyebabkan listrik padam. Saat terjadi [1]Kurniawan, A., Despa, D., & Komarudin, M. (2015). Monitoring
gangguan yang menyebabkan tegangan sama dengan Besaran Listrik dari Jarak Jauh pada Jaringan Listrik 3 Fasa
nol maka semua indikator OFF yang menandakan Berbasis Single Board Computer BCM2835.
terjadi gangguan pada fasa R, S, dan T.
[2]Setiawan, A. H. (2016). Monitoring Ketidakseimbangan Beban
Tiga Fasa Menggunakan Mikrokontroler Dan Sms.

[3]Iskandar, D. (2011). Sistem Informasi Gardu Induk dan Gardu


Distribusi PLN. Seminar Nasional Infomatika, 1(2), B 26-B
31https://doi.org/10.22146/JNTETI.V2I2.5

[4]Alfannizar, I., Rahayu, Y., Elektro, T., Riau, U., Teknik, J.,
Universitas, E., … Universitas, E. (2018). Perancangan dan
Pembuatan Alat Home Electricity Based Home Appliance
Controller Berbasis Internet of Things, 5(1), 1–6.

[5]Amaro, N. (2017). Sistem Monitoring Besaran Listrik Dengan


Teknologi IoT (Iternet of Things).

[6]Fitriandi, A., Komalasari, E., & Gusmedi, H. (2016). Rancang


Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis
Mikrokontroler dengan SMS Gateway, 10(2).

[7]Ishyafaputro, Bismo, V. C. C. (2016). Rancang Bangun Sistem


Peringatan Dini Gangguan Overload Pada Transformator Distribusi
Berbasis Mikrokontroler Yang Dilengkapi dengan GIS.

[8]Suryaningsih, S., Hidayat, S., & Abid, F. (2016). Rancang


Bangun Alat Pemantau Penggunaan Energi Listrik Rumah Tangga
Berbasis Internet, (October), SNF2016-ERE-87-SNF2016-ERE-90.
https://doi.org/10.21009/0305020617

[9]Wardani, R. C. (2013). Alat pemantau aliran listrik melalui


koneksi, 12, 36–46.

[10]Arduino. (2012). Arduino UNO. Diambil pada 25 Mei 2018


dari http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno.

Anda mungkin juga menyukai