Anda di halaman 1dari 19

PENGERTIAN & FUNGSI

SISTEM DISTRIBUSI
TENAGA LISTRIK
KELOMPOK 1| DWI JAKA PRANATA 512331002
FITRI ARIYATI NST 5163331010
SISTEM
DISTRIBUS
I?
Suatu sistem yang berguna untuk menyalurkan
tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk
Power Source) sampai ke konsumen.
Subsistem Pokok Sistem Tenaga
Listrik

Subsistem Subsistem
pembangkit distribusi

Subsistem
transmisi
Fungsi Sistem Distribusi :

 pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa


tempat (pelanggan)

 merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung


berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada
pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui
jaringan distribusi.
Sistem Pendistribusian
Jaringan subtransmisi

Gardu Induk (GI)

Gardu Hubung

Jaringan Distribusi Primer

Gardu Distribusi

Jaringan Distribusi Sekunder


Jaringan subtransmisi
Jaringan subtransmisi berfungsi menyalurkan daya listrik dari sumber daya besar menuju ke gardu
induk (GI) yang terletak di daerah beban. Jaringan subtransmisi biasanya menggunakan tegangan tinggi
dalam penyaluran tegangannya. Hal ini dilakukan untuk berbagai alasan efisiensi, diantaranya adalah
penggunaan penampang penghantar menjadi efisien, karena arus yang mengalir akan menjadi lebih
kecil ketika tegangan tinggi diterapkan.

Gardu Induk (GI)


GI berfungsi menerima daya listrik dari jaringan substransmisi dan menurunkan tegangannya
menjadi 12 atau 20 kV. Tegangan yang telah diturunkan ini kemudian akan disalurkan ke pelanggan
dengan dibagi ke beberapa penyulang. Penyulang dalam jaringan distribusi merupakan saluran yang
menghubungkan gardu induk dengan gardu distribusi. Pada gardu induk biasanya dilengkapi dengan
peraltan ukur dan peralatan pengaman (proteksi) untuk menjaga kelangsungan pelayanan serta
melindungi peralatan lainnya.
Gardu Hubung
Gardu hubung berfungsi menerima daya listrik dari gardu induk yang telah  diturunkan menjadi
tegangan menengah dan menyalurkan daya listrik tersebut tanpa mengubah tegangangannya melalui
jaringan distribusi primer menuju ke gardu distribusi. Gardu hubung pada umumnya menghubungkan
dua atau lebih bagian jaringan primer disuatu kota. Dapat pula terjadi bahwa pada suatu gardu hubung
terdapat sebuah transformator pengatur tegangan.

Jaringan Distribusi Primer


Jaringan distribusi primer atau yang sering disebut jaringan tegangan menengah adalah jaringan
pendistribusian tegangan menengah yang disalurkan oleh gardu induk atau gardu hubung yang
kemudian akan diubah menjadi tegangan rendah setelah melalui gardu distribusi. Adapun tegangan
yang melewat dari jaringan ini biasanya sebesar 12 kV atau 20 kV.
Gardu Distribusi
Gardu distribusi adalah bagian yang berfungsi untuk menyalurkan atau meneruskan tenaga listrik
tegangan menengah ke konsumen tegangan rendah, atau dapat pula berfungsi untuk menyalurkan
atau meneruskan tenaga listrik tegangan menengah ke gardu distribusi lainnya. Di dalam gardu
distribusi terdapat peralatan listrik berupa pemutus, penghubung, pengaman, dan trafo distribusi untuk
mendistribusikan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan tegangan konsumen. Peralatan – peralatan ini
adalah untuk menunjang pendistribusian tenaga listrik yang baik, yang mencakup kontinuitas
pelayanan, bermutu tinggi, dan menjamin keselamatan manusia.

Jaringan Distribusi Sekunder


Jaringan distribusi sekunder menghubungkan sisi tegangan rendah trafo distribusi ke konsumen
dengan menggunakan saluran udara 3 phasa 4 kawat. Namun untuk daerah – daerah khusus, misalnya
daerah yang padat penduduknya dan daerah yang tinggi dipergunakan sistem kabel bawah tanah.
Sistem Pendistribusian Tenaga
Listrik
Sistem Pendistribusian Langsung
sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara langsung dari Pusat Pembangkit
Tenaga Listrik, dan tidak melalui jaringan transmisi terlebih dahulu. Sistem
pendistribusian langsung ini digunakan jika Pusat Pembangkit Tenaga Listrik berada tidak
jauh dari pusat-pusat beban, biasanya terletak daerah pelayanan beban atau dipinggiran
kota.
Sistem Pendistribusian Tidak
Langsung
Sistem pendistribusian tak langsung merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang
dilakukan jika Pusat Pembangkit Tenaga Listrik jauh dari pusat-pusat beban, sehingga
untuk penyaluran tenaga listrik memerlukan jaringan transmisi sebagai jaringan perantara
sebelum dihubungkan dengan jaringan distribusi yang langsung menyalurkan tenaga
listrik ke konsumen.
Persyaratan Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Faktor
Faktor
Faktor Kualitas Keselamatan
Keterandalan
Sistem Sistem dan
Sistem
Publik

Faktor Faktor
Pemeliharaan Perencanaan
Sistem Sistem
Faktor Keterandalan Sistem
 Kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke konsumen harus terjamin
selama 24 jam terus-menerus. Persyaratan ini cukup berat, selain harus
tersedianya tenaga listrik pada Pusat Pembangkit Tenaga Listrik dengan
jumlah yang cukup besar, juga kualitas sistem distribusi tenaga listrik
harus dapat diandalkan, karena digunakan secara terus-menerus. Untuk
hal tersebut diperlukan beberapa cadangan, yaitu cadangan siap,
cadangan panas, dan cadangan diam.
 Setiap gangguan yang terjadi dengan mudah dilacak dan diisolir
sehingga pemadaman tidak perlu terjadi. Untuk itu diperlukan alatalat
pengaman dan alat pemutus tegangan (air break switch) pada setiap
wilayah beban.
 Sistem proteksi dan pengaman jaringan harus tetap dapat bekerja
dengan baik dan cepat.
Faktor Kualitas Sistem
 Kualitas tegangan listrik yang sampai ke titik beban harus memenuhi
persyaratan minimal untuk setiap kondisi dan sifat-sifat beban. Oleh
karena itu diperlukan stabilitas tegangan (voltage regulator) yang
bekerja secara otomatis untuk menjamin kualitas tegangan sampai ke
konsumen stabil.
 Tegangan jatuh atau tegangan drop dibatasi pada harga 10 % dari
tegangan nominal sistem untuk setiap wilayah beban. (Lihat
IEC Publication 38/1967). Untuk itu untuk daerah beban yang terlalu
padat diberikan beberapa voltage regulator untuk menstabilkan
tegangan.
 Kualitas peralatan listrik yang terpasang pada jaringan dapat
menahan tegangan lebih (over voltage) dalam waktu singkat.
Faktor Keselamatan Sistem dan Publik
 Keselamatan penduduk dengan adanya jaringan tenaga listrik harus
terjamin dengan baik. Artinya, untuk daerah padat penduduknya
diperlukan rambu-rambu pengaman dan peringatan agar penduduk
dapat mengetahui bahaya listrik. Selain itu untuk daerah yang sering
mengalami gangguan perlu dipasang alat pengaman untuk dapat
meredam gangguan tersebut secara cepat dan terpadu.
 Keselamatan alat dan perlengkapan jaringan yang dipakai hendaknya
memiliki kualitas yang baik dan dapat meredam secara cepat bila
terjadi gangguan pada sistem jaringan. Untuk itu diperlukan jadwal
pengontrolan alat dan perlengkapan jaringan secara terjadwal
dengan baik dan berkesinambungan.
Faktor Pemeliharaan Sistem
 Kontinuitas pemeliharaan sistem perlu dijadwalkan secara
berkesinam-bungan sesuai dengan perencanaan awal yang telah
ditetapkan, agar kualitas sistem tetap terjaga dengan baik.
 Pengadaan material listrik yang dibutuhkan hendaknya sesuai dengan
jenis/ spesifikasi material yang dipakai, sehingga bisa dihasilkan
kualitas sistem yang lebih baik dan murah.
Faktor Perencanaan Sistem
Perencanaan jaringan distribusi harus dirancang semaksimal mungkin,
untuk perkembangan dikemudian hari.
SELESAI
SESI PERTANYAAN
KESIMPULAN
Secara umum sistem tenaga listrik tersusun atas tiga subsistem pokok, yaitu :
 Subsistem pembangkit
 Subsistem transmisi
 Subsistem distribusi

Secara umum Sistem Pendistribusian dapat di bagi menjadi :


 Jaringan Subtransmisi
 Gardu Induk
 Gardu Hubung
 Jaringan Distribusi Primer
 Gardu Distribusi
 Jaringan Distribusi Sekunder

Sistem pendistribusian tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
 Sistem Pendistribusian Langsung
 Sistem Pendistribusian Tak Langsung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai