Anda di halaman 1dari 5

Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga Listrik B103

BAB III
TUGAS MODUL

Jelaskan salah satu contoh sistem SCADA di suatu industri!


1. Monitoring tangki di pantau menggunakan aplikasi SCADA pada
PT.Pertamina. Pemantauan level tangki di Salah satu Depot BBM Pertamina
saat ini sudah bisa dilakukan melalui website internal Pertamina.
Implementasi sudah dilakukan sejak tahun 2007 yang lalu. Pengembangan
SCADA dilakukan menggunakan Visual Basic.

Tampilan awal website Pemantauan Tangki BBM

Hasil akusisi data lapangan Pemantauan Tangki BBM

Semester Ganjil 2015-2016

Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga Listrik B103

Di depot BBM Pertamina Semarang juga telah kita lakukan otomasi


penyaluran BBM. Sistem SCADA dikembangkan (juga) menggunakan Visual
Basic 6.0 dan SQL. Dengan demikian proses penyaluran BBM dapat diawasi dan
berjalan secara efektif dan efisien hingga pengiriman SMS ke SPBU terkait.

Modul Drive-In (antrian tangki) dan Gate-In (penyaluran stock BBM), saat
truk tangki masuk areal antrian

Modul Drive-In (antrian tangki) dan Gate-In (penyaluran stock BBM), saat
truk tangki masuk areal pengisian

Semester Ganjil 2015-2016

Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga Listrik B103

Pemantauan proses penyaluran

Pemantauan proses penyaluran, alternatif tampilan

Semester Ganjil 2015-2016

Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga Listrik B103

2. Dalam sistem tenaga listrik, SCADA adalah bagian terbesar dari sebuah
sistem control center dalam sebuah tenaga listrik. Data-data dari lapangan
yaitu gardu induk yang masing-masing memiliki RTU yang berfungsi
menyampaikan sinyal-sinyal dari lapangan ke control center. Data yang
masuk di lapangan kemudian diterjemahkan oleh server scada yang terdiri
dari beberapa server seperti ADM, COM, dan server2 Aplikasi Energy
Management System. Data-data yang masuk dari lapangan bisa berupa
alarm, hasil pengukurun MW maupun MVAR, maupun status switching di
lapangan. Data yang masuk kemudian akan dibaca oleh Dispatcher untuk
kemudian dilakukan tindakan untuk menjaga sistem tenaga dalam keadaan
normal (frekuensi sistem tetap terjaga, MVA transmisi masih dibawah nilai
maximal, Mismatch pembangkit dan beban dijaga selalu mendekati nol dan
lain-lain). Tindakan atau aksi oleh dispatcher ini lah fungsi yang dinamakan
control. Sebagai contoh, ketika terjadi overloading di line transmission maka
dispatcher akan melakukan load shedding dengan melakukan open CB di
salah satu trafo beban di GI yang terhubung melalui line tersebut. Selain itu,
Biasanya di dalam sistem SCADA tenaga listrik terdapat fungsi aplikasi yang
digunakan untuk melakukan manajemen energi listrik. Fungsi tersebut antara
lain , Network Application (state estimator, bus schedulling, online short
circuit calculation, contingency evaluation), Schedulling Application (load
forecats, hydrothermal coordination), Power application (load frequency
control, Interchange transaction scheduler) sehingga sistem tenaga akan lebih
handal dan dapat meningkatkan efisiensi dalam hal cost dan penyaluran
energi.

Semester Ganjil 2015-2016

Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga Listrik B103

Tugas Asistensi
11. Jelaskan perbedaan SCADA dan DCS (Distributed Control System)?
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) merupakan bentuk
sistem kontrol proses yang diaplikasikan untuk plant berskala besar dengan lokasi
yang tersebar secara luas. SCADA memiliki struktur yang relatif sama dengan
DCS namun memiliki beberapa perbedaan seperti berikut :

17. Jelaskan prinsip kerja Power Line Carrier?


PLC (Power Line Carrier) adalah suatu system yang memanfaatkan
jaringan listrik sebagai media komunikasi baik untuk Pusat Kontrol, Pembangkit
dan Gardu Induk. Jadi kabel transmisi bukan hanya membawa sinyal listrik (50Hz
60Hz) tetapi juga membawa sinyal komunikasi (40KHz 500KHz). Salah satu
kelebihan dari PLC ini adalah kemampuannya untuk bisa digunakan dalam jarak
yang sangat jauh(beberapa ratus kilometer) tanpa menggunakan repeater.
Sinyal PLC disisipkan pada saluran transmisi melalui perangkat PLC
Coupling. Biasanya perangkat ini terdiri dari Coupling Capasitor (CC) atau
Capacitive Voltage Transformer (CVT) dan PLC Line Trap jenis DLTC. PLC
Coupling ini berguna untuk menolak frekwensi sinyal listrik (50Hz-60Hz) dan
meluluskan frekwensi sinyal komunikasi (40KHz-500KHz), serta melindungi
perangkat dari Transient Overvoltage yang disebabkan switching maupun petir.

Semester Ganjil 2015-2016

Anda mungkin juga menyukai