Anda di halaman 1dari 8

SISTEM OPERASI PROSEDUR SCADA DI

PENYULANG LIPAT KAIN GI GARUDA


SAKTI
Ayu Widiana Putri (LT3D/06)
Email : ayuwidianaputri@yahoo.com
Dosen Pembimbing : Yusnan Badruzzaman, S.T., M.Eng
Jurusan Teknik Elektro Polines
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA

Intisari
Peningkatan pelayanan pasokan tenaga I. PENDAHULUAN
listrik kepada konsumen merupakan program 1.1 Latar Belakang
prioritas dari PT PLN (Persero). Salah satu Dalam penyaluran tenaga listrik, tingkat
parameter keandalan dari Sistem Distribusi keandalan Sistem Distribusi sangat diperlukan,
Tenaga Listrik adalah kesinambungan pasokan karena ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kesinambungan penyaluran energi listrik
daya listrik kepada konsumen. Sistem kelistrikan
sampai ke konsumen. Untuk mendapatkan keandalan
dibangun dari keadaan yang sederhana yang yang tinggi, penerapan sistem Supervisory Control
kemudian berkembang karena terdapat beberapa and Data Acquisition (SCADA) pada Sistem
macam pelanggan dengan tingkat yang berbeda- Distribusi Tenaga Listrik sangatlah diperlukan.
bed, hal tersebut dapat menimbulkan kerumitan Kelebihan dari sistem SCADA yang diterapkan pada
dalam pengoperasian dan pelayanan. Terdapat jaringan distribusi jika dibandingkan dengan sistem
dua hal yang harus diperhatikan dalam yang telah ada sebelumnya (konvensional) yaitu
dapat memantau, mengendalikan, mengkonfigurasi
pengolahan tersebut. Pertama komunikasi data
dan mencatat kerja sistem secara real time (setiap
untuk pengolahan informasi, kedua teknologi saat),serta mampu menangani gangguan yang bersifat
komunikasi yang dapat mentransfer data-data permanen ataupun yang bersifat sementara dalam
untuk operasi system. Oleh karena itu, diperlukan waktu yang singkat secara remote (jarak jauh) dari
suatu sistem yang dapat memonitor dan pusat kontrol.
mengontrol kinerja sistem distribusi secara real- Dengan diterapkannya sistem SCADA pada
sistem distribusi, diharapkan dapat memberikan
time dan berbasis komputer. Perkembangan
kualitas pelayanan yang lebih efektif dan efisien
teknologi dan informasi telah membawa era baru kepada konsumen. Serta bisa meminimalisir
dalam semua aspek kehidupan. Sistem yang terjadinya kerugian finansial akibat keandalan sistem
melakukan pekerjaan ini adalah sistem yang rentan gangguan.
Pengawasan Kontrol dan Akuisisi Data (SCADA). Disamping itu, pemeliharaan jaringan secara
Sistem Distribusi yang telah terintegrasi dengan rutin serta evaluasi kerja sistem dapat dilakukan
SCADA dapat meminimalkan gangguan waktu secara berkala berdasarkan data–data harian yang
yang berdampak pada indeks keandalan Sistem ada. Baik data gangguan maupun data pembacaan
Distribusi Tenaga Listrik. Pada makalah ini metering dari peralatan sistem sangat diperlukan,
SCADA digunakan sebagai software untuk karena dapat membantu meningkatkan keandalan
mengolah data pada peralatan kelisrikan system pada sistem distribusi tenaga listrik.
SCADA dengan tujuan manuver beban daya saat Kecepatan dan keakuratan data informasi
terjadi gangguan hubung singkat ke tanah di sangatlah dibutuhkan pada pengaturan sistem tenaga
Penyulang Seblanga GI Garuda Sakti dan Teluk listrik, sehingga pusat pengatur tenaga listrik dalam
Lembu melaksanakan tugas pengaturan didukung oleh

1
peralatan yang berbasis komputer untuk 2.2 Perkembangan SCADA
membantu operator (dispatcher) dalam melaksanakan
tugasnya. SCADA telah mengalami perubahan
generasi, dimana pada awalnya design sebuah
1.2 Tujuan SCADA mempunyai satu perangkat MTU yang
melakukan Supervisory Control dan Data Acquisition
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah melalui satu atau banyak RTU yang berfungsi
sebagai (dumb) Remote I/O melalui jalur komunikasi
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah SCADA. Radio, dedicated line Telephone dan lainnya.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana SCADA Generasi SCADA pertama ini disebut monolitik.
beroperasi pada operasi sistem tenaga listrik,
khususnya pada penyulang campuhan GI Generasi berikutnya yaitu jaringan,
Payangan Area Bali. membuat RTU yang intelligent, sehingga fungsi local
3. Mengetahui cara penyelesaian gangguan control dilakukan oleh RTU di lokasi masing-masing
hubung singkat ke tanah dengan manuver daya RTU, dan MTU hanya melakukan surya control yang
beban meliput beberapa atau semua RTU. Dengan adanya
local control, operator harus mengoperasikan masing-
1.3 Pembatasan Masalah masing local plant dan membutuhkan MMI
local.Banyak pabrikan yang mengalihkan komunikasi
Dalam penulisan makalah ini penulis membatasi
dari MTU – RTU ke tingkatan MMI (Master) – MMI
tentang masalah SOP Pengoperasian SCADA di
(Remote) melalui jaringan microwave satelit. Ada
Penyulang Lipat Kain GI Pemecutan Area Bali.
juga yang mengimplementasi komunikasinya pada
II. PEMBAHASAN tingkatan RTU, karena berpendapat bahwa kita tidak
bisa mengandalkan system padter, dan komunikasi
2.1 Definisi SCADA pada tingkatan computer (MMI) membutuhkan
banwidth yang lebar dan mahal.
SCADA merupakan singkatan dari Supervisory
Control and Data Acquisition. SCADA merupakan Dengan majunya teknologi dan internet saat
sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau ini, concept SCADA diatas berubah menjadi lebih
data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan- sederhana yang disebut dengan generasi ketiga
nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur
dan mengontrol data-data tersebut. “terdistribusi” dan memanfaatkan infrastruktur
SCADA pada sistem tenaga listrik merupakan internet yang pada saat ini umumnya sudah dibangun
suatu sistem pengawasan, pengendalian dan oleh perusahaan‐perusahaan besar seperti Pertamina.
pengolahan data sistem tenaga listrik secara real Apabila ada daerah‐daerah atau wilayah yang belum
time. Komponen SCADA meliputi Master Station, terpasang infrastruktur internet, saat ini dipasaran
media telekomunikasi, dan Remote Station/Remote banyak bisa kita dapatkan Wireless LAN device yang
Terminal Unit (RTU). SCADA mendapatkan data
bisa menjangkau jarak sampai dengan 40 km (tanpa
secara real time baik dari Remote Terminal Unit
(RTU) atau sumber komunikasi lainnya yang ada di repeater) dengan harga relatif murah. Setiap Remote
lapangan, sehingga operator (dispatcher) Area dengan sistem kontrolnya masing‐masing yang
memungkinkan untuk melakukan pengawasan sudah dilengkapi dengan OPC (OLE for Process
(supervisory) operasi jaringan tenaga listrik dan Control; OLE = Object Linking & Embedding)
pengendalian peralatan pemutus beban jarak jauh Server, bisa memasangkan suatu Industrial Web
(remote controle operation). Server dengan Teknologi XML yang kemudian bisa
Media telekomunikasi yang digunakan sebagai
dengan mudah diakses dengan Web Browser biasa
perantara pengiriman data pada SCADA dari Remote
seperti yang kita gunakan.
Terminal Unit (RTU) ke Master Station ada beberapa
macam, diantaranya adalah Power Line Carrier 2.3 Prinsip dan Fungsi SCADA
(PLC), Fiber Optic Network, Radio Link/GPRS dan
media komunikasi lainnya. SCADA berfungsi mulai pengambilan data pada
peralatan pembangkit atau gardu induk, pengolahan

2
informasi yang diterima, sampai reaksi yang system SCADA digunakan dalam distribusi tenaga
ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi. Secara listrik untuk memonitor :
umum fungsi dari SCADA yaitu,
a) Mengetahui posisi saklar LBS ( terbuka /
 Penyampaian data, tertutup ).
 Proses kegiatan dan monitoring, b) Mengetahui posisi saklar PMT ( terbuka /
 Fungsi control, tertutup).
 Penghitungan dan pelaporan. c) Mengetahui posisi Recloser ( terbuka /
tertutup).
1. Telemetering (TM) d) Perintah untuk membuka atau menutup
Mengirimkan informasi berupa pengukuran dari PMT.
besaran-besaran listrik pada suatu saat tertentu, e) Perintah untuk membuka / menutup LBS.
seperti : tegangan, arus, frekuensi. Pemantauan
f) Perintah untuk membuka / menutup
yang dilakukan oleh dispatcher diantaranya
menampilkan daya nyata dalam MW, daya Recloser.
reaktif dalam Mvar, tegangan dalam KV, dan g) Mengetahui besaran-besaran pengukuran
arus dalam A. Dengan demikian dispatcher dapat tegangan, arus, frequency, faktor daya.
memantau keseluruhan informasi yang h) Mengetahui lokasi daerah yang mengalami
dibutuhkan secara terpusat. gangguan listrik.
2. Telesinyal (TS) i) Mengetahui kurva beban.
Mengirimkan sinyal yang menyatakan status
suatu peralatan atau perangkat. Informasi yang Sementara itu untuk fungsi SCADA di PT PLN
dikirimkan berupa status pemutus tegangan,
Persero sendiri antara lain :
pemisah, ada tidaknya alarm, dan sinyal-sinyal
lainnya. Telesinyal dapat berupa kondisi suatu
peralatan tunggal, dapat pula berupa a. Mengumpulkan data-data di sisi proses
pengelompokan dari sejumlah kondisi. (pembangkit / gardu induk).
Telesinyal dapat dinyatakan secara tunggal b. Mengirimkan data ke master (pusat pengatur
(single indication) atau ganda (double / control centre).
indication). Status peralatan dinyatakan dengan c. Mengolah data untuk berbagai aplikasi
cara indikasi ganda. Indikasi tunggal untuk pengaturan dan manajemen (kelistrikan).
menyatakan alarm.
d. Mendistribusikan informasi ke komputer /
3. Telekontrol (TC)
Perintah untuk membuka atau menutup peralatan master lain melalui local area networks.
sistem tenaga listrik dapat dilakukan oleh
2.4 Jenis-Jenis Sistem SCADA
dispatcher secara remote, yaitu hanya dengan
menekan salah satu tombol perintah buka/tutup Menurut skala sistem keseluruhan, sistem
yang ada di dispatcher. SCADA dapat dibedakan menjadi :

Dengan adanya peralatan SCADA penyampaian 2.4.1 SCADA Dasar SCADA dasar ini umumnya
dan pemrosesan data dari sistem tenaga listrik akan hanya terdiri dari sebuah RTU/PLC saja
lebih cepat diketahui oleh operator (dispatcher). yang digunakan untuk mengendalikan
Informasi pengukuran dan status indikasi dari sistem suatu plant dengan berbagai field device.
tenaga listrik dikumpulkan dengan menggunakan Jumlah MTU yang digunakan juga hanya
peralatan yang ditempatkan di gardu induk dan di satu buah. Gambar 2.5 menunjukan
pusat pembangkit. Kontrol penyaluran sistem SCADA dasar.
peralatan memungkinkan penyampaian data secara Contoh : - Car manufacturing robot
remote. Data dapat dilakukan secara manual atau - Room temperature control
perhitungan. Data yang baru dapat juga dihitung dan - Water Level Control
disimpan dalam data base melalui pengumpulan nilai
secara automatis. Penyampaian data dan pemrosesan
data dilakukan secara real-time. Secara umum

3
WAN, maupun internet. Blok sederhana
dapat dilihat pada Gamabar 2.4.3
Contoh : - Power systems
- Communication systems

Gambar 2.4.1 SCADA Dasar

2.4.2 Integrated SCADA


Sistem ini terdiri dari beberapa
PLC/RTU yang terhubung dengan
beberapa Distributed Control System
(DCS), namun hanya menggunakan 1
MTU. MTU ini dapat terhubung dengan
komputer lain melalui LAN, WAN ataupun
internet. Gambar 2.4.2 menunjukan blok
sederhananya.
Contoh : - Water systems
- Subway systems
- Security systems

Gambar 2.4.3 Networked


SCADA

2.5 Komponen-Komponen SCADA

2.5.1. Pusat Kontrol


Komponen utama SCADA yang terdapat di
pusat kontrol adalah MTU (master terminal unit)
yang berupa komputer utama atau server. Dua
server tersebut yaitu satu sebagai master atau
komputer utama dan yang satu lagi sebagai
slave, pengganti master bila terjadi gangguan.
Komponen lain yang penting yang teradapat di
pusat kontrol adalah :

a. Mimic Board
Mimic board adalah sebuah papan
elektronik yang menampilkan suatu sistem
tenaga listrik yang terkontrol. Mimic board ini
apat menampilkan atau menunjukakan status
Gambar 2.4.2 Integrated SCADA PMT pada masing-masing gardu yang telah
dihubungkan dengan RTU. Adapun data status
diperoleh dari server yang mengambil data
2.4.3 Networked SCADA tersebut dengan sistem polling atau dengan
Sistem ini memiliki lebih dari 1 MTU yang sistem interrupt dari semua RTU.
saling terhubung. Ada 1 MTU pusat
sebagai koordinator dari sistem – sistem b. Mimic Dynamic
yang lain. MTU pusat ini juga dapat Mimic dynamic adalah layar monitor yang
terhubung dengan dunia luar melalui LAN, berfungsi menampilkan secara lebih rinci dan

4
dinamis terhadap keadaan gardu yang terdapat d. RTU akan melaksanakan perintah untuk
pada jaringan tegangan menengah. membuka atau menutup LBS yang terhubung.
e. Mengirim data dan informasi ke pusat kontrol
c. MMI (man-machine interface) yang terdiri dari status saklar, hasil eksekusi,
Komputer yang digunakan untuk dan nilai tegangan, arus, dan frekuensi
menghubungkan server dengan komputer untuk
operator. Pada layar komputer ditampilkan 2.6 Keypoint
informasi menyeluruh dan rinci dari setiap gardu.
Informasi rinci tersebut didapat dari telemetering 2.6.1 Recloser
yang tidak dapat terlihat dari mimic board. Dari Recloser merupakan salah satu peralatan
MMI ini operator melakukan seluruh fungsi proteksi pada JTM yang mampu melepaskan
telekontrol. beban saat terjadi gangguan dan mampu menutup
kembali (reclose) sesuai dengan setting yang
d. Logger ditetapkan.
Peralatan ini berfungsi untuk melakukan Penempatan recloser di jaringan sangat
pencatatan tentang semua kejadian yang terjadi membantu mengatasi gangguan temporer dan
pada setiap gardu. Dengan adanya peralatan ini, membagi jaringan menjadi section-section yang
maka akan didapat kemudahan untuk lebih kecil. Penempatanya sebagai keypoint harus
menganalisa dan mendeteksi sumber gangguan tetap memperhatikan koordinasi proteksi recloser
tersebut dengan peralatan prteksi lain yang
atau masalah. terdapat di penyulang yang sama.
2.5.2. Media komunikasi
Media komunikasi adalah media yang 2.6.2 LBS
menghubungkan antar peralatan untuk bertukar LBS (Load Breaker Switch) merupakan alat
switching yang dapat dioperasikan (lepas ataupun
informasi yang terjadi antara pusat kontrol
tutup) dalam keadaan bertegangan dan berbeban.
(Master Station) dengan Remote Terminal Unit
Seiring dengan perkembangan teknologi dan
(RTU). Ada beberapa bahan yang digunakan
permintaan pelanggan, beberapa LBS saat ini
sebagai media komunikasi, antara lain :
sudah di lengkapi dengan fitur deteksi arus
a. Fiber Optik
gangguan. LBS yang dilengkapi fitur deteksi arus
b. Radio Kontrol gangguan ini dapat digunakan sebagai keypoint
c. Modem pada JTM.
LBS ini bukan termasuk peralatan proteksi,
2.5.3. Remote Terminal Unit (RTU)
jadi dalam penempatanya sebagai keypoint di
Remote Terminal Unit (RTU) adalah
mikroprosesor yang bertugas melakukan jaringan lebih fleksibel daripada recloser.
scanning, pengelolaan dan penyimpanan data di
memori sementara sebelum diminta oleh pusat 2.6.3 PMCB
kontrol dan melakukan kendali sesuai PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker)
permintaan dari pusat kontrol. RTU terpasang adalah sistem proteksi yang terpasang pada tiang
pada setiap Gardu Induk (GI) atau pusat
jaringan listrik 20 kV untuk semua jenis sistem
pembangkit yang masuk dalam sistem jaringan
tenaga listrik. (Rian novel, FT UI, 2009). RTU pentanahan yg efektif, flesibel, murah, sekaligus
secara umum adalah perangkat komputer yang untuk Alat Pembatas dan Pengukur (APP)
dipasang di remote station atau dilokasi jaringan pelanggan PT. PLN (Persero), untuk tegangan
yang dipantau oleh control center. Adapun menengah. Dengan menggunakan PMCB,
fungsi utama dari RTU adalah : lingkupnya lebih kecil dan akan melokalisir
a. Mendeteksi perubahan posisi saklar pemutusan aliran listrik di suatu daerah bila
(open/close/invalid).
terjadi gangguan, dibandingkan bila pemutusan
b. Mengetahui pengukuran dan perhitungan,
aliran dari gardu induk. Pengukuran penggunaan
RTU mengambil dan memproses data tentang
nilai arus maupun tegangan yang didapat dari listrik untuk pelanggan juga akan lebih akurat dan
transducer yang dihubungkan kepadanya. dapat mendeteksi kebocoran listrik bila terjadi.
c. Menerima perintah remote control dari pusat
kontrol untuk membuka dan menutup. 2.6.4 Pole Top Switch

5
Pole Top Switch adalah Peralatan hubung
yang hanya dapat melepas atau memasukan
jaringan dengan keadaan tanpa beban.
Gambar 2.8.1 Angka gangguan teporer dan
2.7 Aset Jaringan PT PLN Area Riau dan permanen penyulang tertinggi
Kepuulauan Riau
 Jumlah GI beroperasi = 9 GI
 Jumlah penyulang beroperasi = 45 feeder 2.8.2 Waktu Gangguan Isolir
 Jumlah gardu hubung : 11 buah Waktu gangguan isolir cukup tinggi,
 Gardu Induk 20 kV Garuda Sakti Area Riau penyebabnya yaitu:
dan Kerpulauan Riau 1. Inspeksi dilakukan secara visual pada
kondisi jaringan padam, dimana titik
2.8 Studi Kasus gangguan tidak selalu nampak, sehingga
hasil inspeksi cenderung dugaan dengan
tingkat kesalahan yang cukup tinggi
2. Banyak Fault Detector di jaringan yang
sudah tidak berfungsi
3. Keypoint ( LBS dan Recloser ) masih
dioperasikan secara manual.

2.8.3 Proses Integrasi

1. persiapan server SCADA dan Gateway


komunikasi di Master Station  identifikasi
Gambar 2.8 Single Line Penyulang Lipat Kain peralatan eksisting yang tersedia
Gardu Induk Garuda Sakti 2. Dari hasil identifikasi, 56% masih dapat
berfungsi tapi membutuhkan rekondisi, 44%
Gambar 2.2 Flowchart SOP Manuver Jaringan membutuhkankan pengadaan baru,
Penyulang Seblanga Gardu Induk Pemecutan 3. Untuk mengefisienkan waktu, maka proses
integrasi LFD dan KP dilakukan secara
2.8.1 Upaya-upaya Peningkatan Keandalan parallel dengan proses pengadaan peralatan
Jaringan baru
1. Penurunan angka gangguan, yaitu antisipasi
untuk mengurangi kejadian gangguan
2. Manajemen area gangguan, yaitu mengisolir
daerah yang terganggu sekecil mungkin agar
jumlah pelanggan yang padam dapat
diminimalisir
3. Mempercepat waktu pemulihan gangguan

6
telepon, frekuensi radio, Serat Optik. Pemilihan
media komunikasi sangat bergantung kepada
jarak antar site,media yang telah ada dan
penting tidaknya suatu titik (gardu).Pengaturan
sistem tenaga listrik yang komplek, sangat
bergantung kepada SCADA. Tanpa adanya
sistem SCADA, sistem tenaga listrik dapat
diibaratkan seperti seorang pilot membawa
kendaraan tanpa adanya alat instrument
dihadapannya.Pengaturan sistem tenaga listrik
dapat dilakukan secara manual ataupun
otomatis.
Gambar 2.8.3 Hasil Integrasi SCADA Penyulang
Lipat Kain 3.2 Sumber

1. http://www.elektro.undip.ac.id/el_k
2 PENUTUP
pta/wpcontent/uploads/2012/05/210
60110141043_MKP.pdf
1.1 Kesimpulan
2. https://dewiimaz.wordpress.com/su
SCADA merupakan suatu system
pervisory-control-and-data-
computer untuk mengumpulkan dan
acquisition-scada/
manganalisa data secara real time. Pada era
3. https://www.scribd.com/presentatio
sekarang ini SCADA memiliki peranan yag
n/258264168/SCADA
sangat penting dan memiliki berbagai fungsi.
4. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/
Fungsi SCADA ialah sebagai monitoring dan
431/jbptunikompp-gdl-
control suatu plant atau peralatan di industry,
mulyanasya-21508-5-6.babi-i.pdf
seperti industry telekomunikasi, pengolahan air,
5. http://mte.pasca.mercubuana.ac.id/
dan limbah, dan transportasi. Prinsip umum dari
wp-
SCADA sendiri yaitu telemetering yaitu
content/uploads/2013/11/02.paper_
sebagai pengukuran jarak jauh (TM),
sholeh.pdf
telesignaling sebagai alat signal jarak jauh (TS
6. http://www.elektro.undip.ac.id/el_k
), dan sebagai Telecontrol yaitu alat perintah
pta/wp-
jarak jauh (TC). Jenis-jenis SCADA ada
content/uploads/2012/05/L2F00814
berbagai macam dilihat dari jumlah
5_MKP.pdf
komponennya, dari yang paling sederhana yaitu
7. http://learnautomation.files.wordpr
basic SCADA yang terdiri dari hanya 1 RTU,
ess.com/2009/02/1-pengenalan-
integrated SCADA yang terdiri dari gabungan
scada-18-feb-09.pdf
beberapa RTU, dan networked SCADA yang
merupakan gabunagn dari beberapa SCADA.
Untuk system SCADA yang beroperasi di
Indonesia ada 3 jenis yaitu SCADA ROPO,
SCADA survalent, dan SCADA IDAS
(Intelegent Distribution System).
Dalam pengoperasiannya SCADA terdiri
dari 3 bagian system yaitu pusat control, media
transmisi dan remote terminal unit (RTU). Pada
pusat control biasanya tediri dari 2 komputer
untuk mengatirdan mengolah data. Kemudian
pada system transmisi digunakan sebagai sarana
penyaluran data yang menggunakan kabel

7
8

Anda mungkin juga menyukai