Puji syukur kehadirat ALLAH SWT saya panjatkan, karena dengan rahmat dan
hidayah-nyalah sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang “SCADA
(Supervisory Control And Data Acquisition)”. Makalah ini menjelaskan secara
lengkap tentang SCADA.
Demikian makalah ini penulis susun dan penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dimohon kritik dan saran yang membangun
untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat diberi respon baik dari setiap pembaca. Atas
perhatian dan waktunya untuk memeriksa dan membaca makalah ini penulis
mngucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 32
ii
BAB I
PENDAHULUAN
SCADA adalah suatu sistem pengendalian alat secara jarak jauh, dengan
kemampuan memantau data-data dari alat yang dikendalikan. SCADA merupakan
bidang yang secara kontinyu selalu dikembangkan di seluruh bagian dunia pada
berbagai tipe industri yang menghabiskan bertrilyun-trilyun rupiah. Penelitian-
penelitian mengenai SCADA semakin berkembang dengan ditemukannya media
komunikasi bergerak sehingga memunculkan istilah Mobile SCADA.
Selain itu juga dibuat program berbasis web yang bersifat user friendly. Hal-
hal ini akan mengatasi beberapa permasalahan di atas. Namun demikian sistem di
atas masih belum bersifat bergerak/mobile.
Dalam sistem ini juga akan digunakan suatu server terhubung sistem
internet yang mengakomodir beberapa fungsi dan kontrol pengendalian sehingga
kerumitan sistem akan terkurangi yang mengakibatkan perangkat SCADA akan dapat
dioperasikan dengan mudah dan lebih bersifat generik serta perawatannya menjadi
2
lebih murah. Penghematan biaya terjadi karena obyek kendali bisa dikendalikan
secara jarak jauh sehingga akan membantu penghematan kerja manusia.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa definisi SCADA?
2. Bagaimana perkembangan SCADA?
3. Apa saja karateristik SCADA?
4. Apa saja fungsi dan komponen SCADA?
5. Apa saja istilah-istilah dalam SCADA?
6. Bagaimana protocol dalam sistem SCADA?
7. Bagaimana tahapan perancangan SCADA
8. Bagaimana prinsip kerja SCADA?
9. Apa saja contoh aplikasi SCADA?
10. Apa saja manfaat SCADA?
3
1.3 Tujuan
Tujuan makalah yang terdapat dalam makalah ini adalah Setelah
mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa memahami pembahasan tentang
SCADA
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi SCADA
5
pabrikan yang mengalihkankomunikasi dari MTU – RTU ke tingkatan MMI (Master) –
MMI (Remote) melalui jaringan microwave satelit. Ada juga yang mengimplementasi
komunikasinya pada tingkatan RTU, karena berpendapat bahwa kita tidak bias
mengandalkan sistem padter, dan komunikasi pada tingkatan computer (MMI)
membutuhkan banwidth yang lebar dan mahal.
Dengan majunya teknologi dan internet saat ini, concept SCADA diatas
berubah menjadi lebih sederhana yang disebut dengan generasi ketiga
“terdistribusi” dan memanfaatkan infrastruktur internet yang pada saat iniumumnya
sudah dibangun oleh perusahaan‐perusahaan besar seperti Pertamina. Apabila ada
daerah‐daerah atau wilayah yang belum terpasang infrastrukturinternet, saat ini
dipasaran banyak bisa kita dapatkan Wireless LAN device yangbisa menjangkau jarak
sampai dengan 40 km (tanpa repeater) dengan harga relatif murah. Setiap Remote
Area dengan sistem kontrolnya masing‐masing yang sudahdilengkapi dengan OPC
(OLE for Process Control; OLE = Object Linking & Embedding) Server, bisa
memasangkan suatu Industrial Web Server denganTeknologi XML yang kemudian
bisa dengan mudah diakses dengan Web Browserbiasa seperti yang kita gunakan.
Untuk closed loop, sistemnya mirip dengan DCS (distributed control sistem),
dimana sistem ini merupakan sistem atau unit pengumpul dan kontrol data yang
biasanya ditempatkan pada area terbatas dan sistem komunikasi yang digunakan
oleh DCS berupa LAN (local area network).
6
1. Akuisisi Data
2. Komunikasi Data
7
3. Penyajian Data
4. Kontrol
1. Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relai kontrol yang langsung
berhubungan dengan berbagai macam aktuator pada sistem yang dikontrol.
8
2.5 Istilah-istilah dalam SCADA
a. ASCII :
b. COM :
c. EEPROM :
d. IO :
e. IP :
f. KB :
g. PIC :
h. RS-232 :
i. RTUs :
j. TCP :
9
Transmission Control Protocol. Suatu protokol koneksi primer
padaInternet, berada di atas IP.
Salah satu hal yang penting pada sistem SCADA adalah komunikasi
dataantara sistem remote ( remote station / RTU ) dengan pusat kendali.
Komunikasipada sistem SCADA mempergunakan protokol khusus, walaupun ada
juga protokol umum yang dipergunakan.
Protokol yang dipergunakan pada system SCADA untuk sistem tenaga listrik
diantaranya :
1. Protocol Modbus
Modbus adalah protokol komunikasi serial yang diterbitkan oleh Modicon pada
1979 untuk diaplikasikan pada programmable logic controller (PLC). Kemudian
protokol ini telah menjadi standar de facto protokol komunikasi di industri, dan
sekarang Modbus merupakan protokol komunikasi dua-arah yang paling umum
digunakan sebagai media penghubung dengan perangkat industri atau media
elektronik lainnya dengan komputer. Alasan utama penggunaan Modbus secara
ekstensif sebagai protokol komunikasi adalah:
Modbus diterbitkan sebagai open protocol dan bebas royalti
Modbus relatif mudah untuk digabungkan dengan jaringan industri
Modbus melakukan transfer data “raw bits” atau “words” tanpa membatasi
jenis vendor atau jenis merk pabrikan perangkat industri yang digunakan
Modbus memungkinkan adanya komunikasi dua-jalur antar perangkat yang
terhubung ke jaringan yang sama, misalnya suatu sistem yang mengukur suhu dan
kelembaban dan mengkomunikasikan hasilnya ke komputer (HMI). Modbus sering
digunakan untuk menghubungkan sopervisory computer dengan remote terminal
unit (RTU) supervisory control dan sistim akuisisi data ( SCADA ).
Pabrikan atau suplier besar maupun kecil, system integrator, end-user, pengembang
open source, dosen dan pihak yang berkepentingan lainnya dapat menjadi anggota
Modbus. Beberapa anggota yang menonjol adalah SoftDEL Systems, Precision Digital
Corporation, Motor Protection Electronics, FieldServer Technologies dan masih
banyak lagi.
10
Versi-Versi Protokol
11
transfer data yang padat, saya lebih menyarankan penggunaan Modbus TCP/IP
untuk mencapai tingkat real-time yang lebih tinggi. Tentu saja perangkat IED
dengan Port TCP/IP itu sendiri harganya relatif lebih mahal dibanding dengan
Port RS-485.
Modbus over TCP/IP or Modbus over TCP — Ini adalah varian Modbus yang
berbeda dari Modbus TCP dimana digunakan checksum atau kalkulasi
kesalahan transfer data (error-check) yang termasuk dalam payload seperti
Modbus RTU.
Modbus Plus (Modbus+ or MB+) — Modbus Plus (Modbus + atau MB +) juga
ada dan merupakan versi ekstensi dari semua versi Modbus, namun hanya
eksklusif untuk SCHNEIDER ELECTRIC saja. Modbus ini membutuhkan co-
prosesor khusus untuk menangani rotasi token secara cepat seperti HDLC.
Modbus jenis ini menggunakan kabel twisted pair pada kecepatan 1 Mbit/s dan
termasuk trafo isolasi di setiap node. Antarmuka khusus diperlukan sebagai
penghubung Modbus Plus ke komputer, biasanya menggunakan card ISA
(SA85), bus PCI atau PCMCIA yang khusus dibuat untuk MB+.
Pemodelan data dan fungsi request data pada ke-empat varian Modbus selain MB+
diatas pada dasarnya adalah identik, hanya enkapsulasi atau fromat
frame/bingkainya saja yang berbeda.
Setiap perangkat yang diinginkan untuk berkomunikasi via protokol Modbus harus
diberi alamat yang unik atau tidak boleh sama dengan alamat perangkat lainnya.
Dalam komunikasi serial dan jaringan MB+ hanya node yang ditugaskan sebagai
Master saja yang dapat memulai perintah, berbeda halnya dengan Ethernet,
perangkat manapun dapat mengirimkan perintah Modbus, walaupun biasanya
hanya satu perangkat master yang melakukannya.
Perintah Modbus berisi alamat Modbus perangkat yang ingin dituju atau yang ingin
diminta berkomunikasi.. Hanya perangkat yang dimaksudkan akan bertindak atas
perintah, meskipun perangkat lain mungkin juga menerima pesan/perintah tersebut
(pengecualian adalah perintah broadcastable khusus dikirim ke node 0 yang
bertindak tapi tidak diakui). Semua perintah pada Modbus mengandung
pemeriksaan informasi, untuk memastikan bahwa perintah yang datang tidak rusak
atau error. The Perintah dasar pada Modbus dapat memerintahkan
sebuah RTU untuk mengubah nilai salah satu kontrol,register atau membaca sebuah
port Input/Output, serta sekaligus memerintahkan perangkat untuk mengirimkan
12
kembali satu atau lebih nilai yang terkandung dalam register yang diakses atau
dirubah tersebut.
Ada banyak modem dan gateway yang didukung oleh Modbus, karena memang
Modbus merupakan protokol yang sangat sederhana dan sering disalin oleh
pabrikan-pabrikan perangkat elektronik dan jaringan. Beberapa dari mereka, ada
yang secara khusus membuat perangkat yang dirancang untuk protokol ini.
Implementasi yang berbeda menggunakan kabel, komunikasi nirkabel dan bahkan
SMS atau GPRS. Masalah klasik para desainer sistem monitoring dengan jaringan
nirkabel/wireless, SMS dan GPRS adalah bahwa sistem yang mereka buat harus
mampu mencakup latensi tinggi dan mengatasi masalah waktu.
Semua varian Modbus memilih untuk menggunakan format frame/bingkai data yang
berbeda.
Format Frame / Bingkai Data Modbus RTU (Serial) - untuk satu kali transfer
data
13
Setidaknya 3.5 kali karakter antar
frame untuk waktu jeda
End 3.5c idle
(keheningan/silence) setiap proses
transfer data
14
Protocol
2 bytes Zero atau 0 untuk MODBUS/TCP
Identifier
Function Code / tipe data pada Modbus meliputi beberapa jenis berikut ini. Dan
yang paling sering digunakan dalam aplikasi industri ditandai dengan huruf miring.
o 01 Read Coil Status atau Baca Status Coil
o 02 Read Input Status atau Baca Status Input
o 03 Read Holding Registers atau Baca Register Holding
o 04 Read Input Registers atau Baca Register Input
o 05 Force Single Coil atau Rubah Status Single Coil (0 atau 1)
o 06 Preset Single Register atau Mengisi/Menulis Data pada Single Register
o 07 Read Exception Status
o 08 Diagnostics
o 09 Program 484
o 10 Poll 484
o 11 Fetch Communication Event Counter (Ambil Penghitung Event Komunikasi)
o 12 Fetch Communication Event Log (Ambil Event Log Komunikasi)
15
o 13 Program Controller
o 14 Poll Controller
o 15 Force Multiple Coils atau Merubah Status Banyak Coils
o 16 Preset Multiple Registers atau Menulis/Mengisi Data Lebih dari Satu Register
o 17 Report Slave ID
o 18 Program 884/M84
o 19 Reset Comm. Link
o 20 Read General Reference
o 21 Write General Reference
o 22 Mask Write 4X Register
o 23 Read/Write 4X Registers
o 24 Read FIFO (First In Fisrt Out) Queue
Hampir semua implementasi memiliki berbagai jenis variasi dari standar resmi yang
ada. Varietas yang berbeda mungkin tidak dapat berkomunikasi dengan baik antar
peralatan elektronik dari supliers yang berbeda.
Untuk memahami implementasi Modbus, sebaiknya readers membuka instruction
manual peralatan elektronik atau IED masing-masing. Di halaman paling belakang
biasanya terlampir Modbus Register Map, dimana nilai dan jenis data pada register
yang ada pada peralatan. Perlu diketahui, alamat register beserta nilainya pasti
berbeda dari satu merk dengan merk lainnya meski fungsinya sama, misal: sensor
tegangan tapi berbeda merk.
Tipe data:
o Floating point IEEE, nilai pengukuran yang lebih presisi dengan pecahan s/d
beberapa angka dibelakang koma
o 32-bit integer (bilangan bulat 32-bit, terdiri dari dua buah
bilangan hexadecimal yang digabungkan)
o 8-bit data (antara 0 s/d 255 atau 00 s/d FF hex)
o Tipe data campuran (misal: Merk atau nomor seri peralatan)
o Bit fields di dalam integers, nilai bit di dalam bilangan bulat. Misal: Nilai sebaris
channel input/output (Status On-Off) PLC seperti: 00100100
o Multipliers atau faktor pengali untuk mengubah data dari nilai integer. 10, 100,
1000, 256 ... 10, 100, 1000, 256 ... Misal: faktor pengali 1000 untuk nilai
16
tegangan 150 (int) maka tegangan yang dimaksud adalah 150.000 Volts atau
150kV
Protocol extensions:
Keterbatasan-Keterbatasan Modbus
17
oleh perangkat elektronik yang bisa mem-buffer data untuk menghindari
kesenjangan atau gaps dalam transmisi.
Di dalam Protokol Modbus tidak terdapat security / pengaman terhadap
perintah yang tidak sah (unauthorized commands) atau intersepsi data. Faktor
terakhir inilah yang membuat banyak industri yang merasa takut atau resah
akan adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab dan dengan sengaja
merusak sistem operasi dan berdampak pada jumlah kerugian investasi yang
sangat besar.
Sehingga munculah standar-standar protokol baru guna menangani segala
keterbatasan yang ada pada Modbus namun tetap bersifat open-protocol agar tidak
muncul praktek monopoli perdagangan pada satu merk dalam bidang Automation.
Arsitektur Jaringan Modbus
Setiap jenis perangkat, baik itu PLC, HMI, Control Panel, Driver, Motion Control,
Perangkat I/O, dapat menggunakan protokol Modbus untuk memulai sebuah
komunikasi jarak jauh. Komunikasi yang sama dapat dilakukan juga pada jalur serial
sama seperti jaringan ethernet TCP/IP. Perangkat Gateway memungkinkan
komunikasi antar beberapa tipe bus atau jaringan menggunakan protokol Modbus.
Gambaran Protokol
Modbus adalah protokol request/reply dan menawarkan layanan yang ditentukan
oleh kode fungsi. Kode fungsi Modbus merupakan unsur request/reply PDU Modbus.
Protokol Modbus mendefinisikan sebuah Protocol Data Unit (PDU) independen pada
lapisan komunikasi. Pemetaan protokol Modbus pada bus yang spesifik atau jaringan
dapat mengenalkan beberapa penambahan isian data pada sebuah Application Data
Unit (ADU).
18
Application Data Unit (ADU) dari sebuah Modbus protokol dibangun oleh klien yang
menginisiasi sebuah transaksi data. Fungsi tersebut mengindikasikan ke server jenis
aksi apa yang akan dilakukan. Kemudian protokol Modbus membangun format yang
telah diminta oleh klien.
Pertukaran data dalam protokol modbus mempunyai keamanan data yang baik
karena setiap frame menggunakan CRC atau LRC untuk penguji kesalahan.
19
trailer. Penerima frame tersebut akan menghitung kembali apakah frame yang ia
terima benar-benar tanpa kerusakan, dengan membandingkan nilai frame yang
dihitung dengan nilai frame yang terdapat dalam header frame. Jika dua nilai
tersebut berbeda, maka frame tersebut telah berubah dan harus dikirimkan
ulang.
20
1. Tambahkan semua byte pesan tanpamengikutkan karakter start
yaitu colon dan karakter end yaitu CRLF, dan tanpa melibatkan carry
2.Kurangkan nilai FF hex dengan nilai hasil penjumlahan semua byte
pesan, untukmenghasilkan komplemen 1.3.
Tambahkan hasilnya dengan 1 untukmenghasilkan komplemen dua.
Hasilnyamerupakan nilai LRC
21
Gambar 3 : Contoh Arsitektur Modbus
Format untuk query master, device address merupakan alamat slave yang akan
diambil datanya, Function Code merupakan kode fungsi yang mendefinisikan aksi
yang diminta, dimana beberapa contoh kode fungsi tersebut adalah sebagai
berikut: 01 : read DO (Digital Output) 02 : read DI (Digital Input) 03 : read AO
(Analog Output) 04 : read AI (Analog Input) 05 : write single DO (Digital Output 06
: write single AO (Analog Output) 15 : write multiple DO (Digital Output) 16 : write
multiple AO (Analog Output). Query data merupakan blok data informasi dan
Error Check merupakan pemeriksaan kesalahan (cek data dari kesalahan
komunikasi). Respon slave pada protokol Modbus juga mempunyai format yang
sama, hanya pada function code berisi konfirmasi tindakan yang dilakukan,
Respond merupakan data yang akan dikembalikan, dan error check sebagai
bidang pemeriksaan kesalahan. Sistem komunikasi pada jaringan standar Modbus
mempunyai dua mode transmisi: ASCII (American Standard Code for Informasi
Interchange) atau RTU (Remote Terminal Unit). Pada satu jaringan modbus, mode
transmisi untuk semua perangkat/device yang terhubung harus sama. Dalam
mode ASCII, setiap byte 8- bit dalam pesan yang dikirim sebagai dua karakter
ASCII. Dalam modus RTU, setiap byte 8-bit dalam pesan berisi dua buah 4-bit
karakter heksadesimal. Modus RTU, dengan kepadatan yang lebih besar karakter
nya, memungkinkan throughput data yang lebih baik dari ASCII untuk baud rate
yang sama. Algoritma yang digunakan dalam memeriksa kesalahan, tergantung
pada metode transmisi yang digunakan; LRC (Longitudinal Redundancy Check)
dalam mode ASCII; CRC (Redundancy Check Siklis) dalam mode RTU.
22
2. IEC Standar meliputi IEC 60870-5-101 yang berbasis serial komunikasi dan
IEC60870-5-104 yang berbasis komunikasi Ethernet
23
3. Distributed Network Protocol 3 (DNP3)
Distributed Network Protocol 3 (DNP3) adalah seperangkat protokol komunikasi
yang digunakan antar komponen dalam sistem otomasi proses. Penggunaan
utamanya adalah dalam utilitas seperti perusahaan listrik dan air. Penggunaan di
industri lain tidak umum. Ini dikembangkan untuk komunikasi antara berbagai
jenis akuisisi data dan peralatan kontrol. Ini memainkan peran penting dalam
sistem SCADA, di mana ia digunakan oleh Stasiun Utama SCADA (a.k.a. Pusat
Kontrol), Unit Terminal Jarak Jauh (RTU), dan Perangkat Elektronik Cerdas (IED). Ini
terutama digunakan untuk komunikasi antara stasiun induk dan RTU atau IED.
ICCP, Protokol Komunikasi Pusat Antar-Kontrol (bagian dari IEC 60870-6),
digunakan untuk komunikasi antar-stasiun induk. Standar yang bersaing termasuk
protokol Modbus yang lebih lama dan protokol IEC 61850 yang lebih baru.
Keamanan DNP3
Karena aplikasi smart grid umumnya mengasumsikan akses oleh pihak ketiga ke
jaringan fisik yang sama dan infrastruktur IP yang mendasari grid, banyak pekerjaan
telah dilakukan untuk menambahkan fitur Secure Authentication ke protokol DNP3.
Protokol DNP3 sesuai dengan IEC 62351-5. Beberapa vendor mendukung enkripsi
melalui bump-in-the-wire untuk komunikasi serial atau jaringan pribadi virtual untuk
komunikasi berbasis Internet Protocol. Salah satu metode bump-in-the-wire paling
populer dimulai pada awalnya sebagai AGA-12 (American Gas Association) pada
tahun 2003, kemudian menjadi IEEE Std. 1711-2010. Standar ini kemudian ditarik 27
Maret 2014.
Protokol DNP3 juga dirujuk dalam IEEE Std. IEEE 1379-2000, yang
merekomendasikan serangkaian praktik terbaik untuk mengimplementasikan tautan
komunikasi SCADA Master-RTU / IED modern. Ini termasuk tidak hanya enkripsi
tetapi praktik lain yang meningkatkan keamanan terhadap metode intrusi terkenal.
24
Rincian Teknis
Protokol DNP3 memiliki fitur signifikan yang membuatnya lebih kuat, efisien, dan
interoperable daripada protokol lama seperti Modbus, dengan biaya kompleksitas
yang lebih tinggi.
Dalam hal model OSI untuk jaringan, DNP3 menentukan protokol lapisan 2. Ini
menyediakan multiplexing, fragmentasi data, pengecekan kesalahan, kontrol tautan,
penentuan prioritas, dan layanan pengalamatan layer 2 untuk data pengguna. Ini
juga mendefinisikan fungsi Transport (agak mirip dengan fungsi layer 4) dan
Application Layer (layer 7) yang mendefinisikan fungsi dan tipe data umum yang
cocok untuk aplikasi SCADA umum. Bingkai DNP3 sangat menyerupai, tetapi tidak
identik dengan frame IEC 60870-5 FT3. Itu membuat banyak menggunakan kode
pemeriksaan redundansi siklik untuk mendeteksi kesalahan.
Unit Terminal Jarak Jauh awalnya diinterogasi dengan apa yang oleh DNP3 disebut
sebagai "Poll Integritas" (gabungan dari Data Kelas 1, 2, 3 dan 0). Hal ini
menyebabkan Unit Terminal Jarak Jauh untuk mengirim semua peristiwa buffered
dan juga semua data titik statis ke stasiun Master. Setelah ini, jajak pendapat Master
untuk data acara dengan membaca Kelas 1, Kelas 2 atau Kelas 3. Pembacaan kelas
semua dapat dilakukan bersama-sama atau setiap kelas dapat dibaca pada tingkat
yang berbeda, menyediakan mekanisme untuk membuat prioritas pelaporan yang
berbeda untuk kelas yang berbeda. Setelah Poll Integrity, hanya perubahan data
signifikan yang dikirim. Hal ini dapat menghasilkan pengambilan data yang jauh lebih
responsif daripada melakukan polling segala sesuatu, sepanjang waktu, terlepas dari
apakah itu telah berubah secara signifikan.
Unit Terminal Jarak Jauh juga dapat dikonfigurasikan untuk secara spontan
melaporkan data Kelas 1, 2, atau 3, ketika tersedia.
25
Protokol DNP3 mendukung sinkronisasi waktu dengan RTU. Protokol DNP memiliki
varian cap waktu dari semua objek data titik sehingga bahkan dengan pemungutan
suara RTU yang jarang, masih mungkin untuk menerima data yang cukup untuk
merekonstruksi urutan peristiwa dari apa yang terjadi di antara jajak pendapat.
Protokol DNP3 memiliki pustaka substansial objek berorientasi titik umum. Fokus
dari pustaka yang luas ini adalah untuk menghilangkan perlunya pemetaan bit data
atas objek lain, seperti yang sering dilakukan di banyak instalasi Modbus. Misalnya,
varian nomor floating point tersedia, sehingga tidak perlu memetakan nomor pada
sepasang register 16 bit. Ini meningkatkan kompatibilitas dan menghilangkan
masalah seperti endianness.
Unit Terminal Jarak Jauh untuk protokol DNP3 dapat berupa perangkat kecil yang
tertanam, atau dapat berupa rak besar dan kompleks yang diisi dengan peralatan.
Kelompok Pengguna DNP telah menetapkan empat tingkat subset protokol untuk
kepatuhan RTU. Kelompok Pengguna DNP telah menerbitkan prosedur pengujian
untuk Level 1 dan 2, implementasi paling sederhana.
Protokol ini kuat, efisien, dan kompatibel dengan berbagai peralatan, tetapi telah
menjadi lebih kompleks dan halus dari waktu ke waktu. Aplikasi industri yang
semakin menuntut adalah bagian dari tantangan. Juga, konsep SCADA secara teknis
sederhana tetapi aplikasi lapangan yang mengintegrasikan beberapa jenis peralatan
dapat menjadi rumit untuk diatur atau dipecahkan karena perbedaan dalam
implementasi vendor.
26
Manfaat dari antarmuka Experion DNP3 adalah kepatuhannya terhadap protokol
berbasis standar yang memungkinkan integrasi yang mudah dan memberikan
fleksibilitas dan fungsionalitas yang melebihi protokol komunikasi konvensional.
Selain itu, infrastruktur seperti alarm dan acara, tren, historisisasi dan Arsitektur
Sistem Terdistribusi menghasilkan kemudahan teknik dan pemeliharaan. Fitur
protokol yang kuat membuat antarmuka komunikasi efisien dan kuat
DNP3 biasanya digunakan untuk komunikasi antara Master pusat dan Remote.
Dalam jaringan tipikal, The Remote mengumpulkan informasi status dari perangkat
misi kritis. Setiap kali ada alarm, informasi itu didorong ke Master melalui DNP3
untuk tindakan yang sesuai.
2. Tahap inisialisasi
3. Tahap kreatif
Tahap ini merupakan proses pembuatan program untuk PLC
(Programmable Logic Controller) dan pembuatan perangkat lunak
Human Machine Interface dilakukan secara paralel.
27
1. Analisa hasil perancangan sistem yang meliputi analisa
pemrograman sistem kontroling dan analisa fungsi dari tiap-tiap
komponen yang terintegrasi.
28
Terdapat proses sistem atau mesin yang dipantau.
Adanya jaringan peralatan HMI (human machine interface) ke sistem melalui
sensor ataupun luaran kontrol.
Sistem SCADA sangat bergantung dari jumlah RTU dalam hal mengumpulkan
data dan mengirimkan data tersebut kembali ke pusat menggunakan sistem
komunikasi pada pusat utama. Ketepatan dan efisiensi waktu dapat memungkinkan
proses dan pengoperasian di industri menjadi optimal. hal lainnya yang dapat
diperoleh adalah efisiensi pekerjaan data yang realible dan yang paling penting
adalah pengoperasiannya dapat dilakukan dengan aman.
Proses pengolahan data yang terjadi pada sistem SCADA dilihat dari 3 hal,
yaitu komunikasi, penyajian, dan pengontrolan data.
1. Komunikasi Data
Pada awalnya SCADA melakukan komunikasi data melalui radio modem atau
jalur kebel serial khusus (saat ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui jaringan
ethernet atau TCP / IP). Untuk alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADA
adalah jaringan komputer lokal (LAN) tanpa harus mengekspose data-data penting di
internet.
Komunikasi data diatur melalui suatu protokol, dan karena kebanyakan sensor dan
kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana (alat-alat tersebut tidak dapat
menghasilkan / menerjemahkan protokol komunikasi) dengan demikian dibutuhkan
RTU yang menjebatani antara sensor dan jaringan SCADA. RTU mengubah masukan-
masukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan mengirimkan ke master
SCADA. Selain itu RTU juga menerima perintah dalam format protokol dan
memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relay kontrol yang bersangkutan.
29
Contoh jaringan pada sistem SCADA
2. Penyajian Data
3. Kontrol Data
30
cepat yang lebih banyak, dan lain sebagainya, dimana pengontrolan oleh manusia
menjadi tidak nyaman lagi. Sebagai contoh, SCADA digunakan di seluruh dunia
misalnya untuk :
• Lampu lalu-lintas: SCADA memantau lampu lalu-lintas, mengontrol laju trafik, dan
mendeteksi sinyals-sinyal yang salah.
31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. SCADA adalah suatu sistem pengendalian alat secara jarak jauh, dengan
kemampuan memantau data-data dari alat yang dikendalikan
2. Dilihat dari karakteristik sistem kontrolnya, sistem SCADA terbagi menjadi
dua, yaitu open loop (komunikasi jarak jauh) dan closed loop (komunikasi
jarak dekat).
3. Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:
1. Akusisi Data
2. Komunikasi Data
3. Penyajian Data
4. Kontrol
3.2 Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/SCADA
http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2009/03/tutorial-scada-bagian-2-
bagaimana-scada-bekerja/
http://agamyusliman.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-prinsip-kerja-
scada.html
33