Anda di halaman 1dari 7

Makalah Seminar Kerja Praktek

PEMELIHARAAN REMOTE STATION SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA


AQUISITION) di PT. PLN (PERSERO) APD JATENG & DIY

Raras Arlini Wibawanti1, Ir. Agung Warsito, DHET 2.


1 2
Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
Email : rarasarlini@yahoo.com.au

ABSTRACT

Dalam memenuhi kebutuhan konsumen tenaga listrik se-Jawa Tengah dan DIY diperlukan suatu sistem yang
dapat menghubungkan masing-masing pembangkit, gardu listrik, dan pusat pengendali se-Jawa Bali. Karena letak
masing-masing pembangkit, gardu induk serta pengendali (control center) saling berjauhan, maka diperlukan suatu
sistem interkoneksi yang menghubungkan semua itu sehingga dapat memberikan keuntungan dalam pemenuhan
kebutuhan daya listrik se-Jawa Tengah dan DIY.
Untuk itu dikembangkanlah suatu sistem yang disebut SCADA (Supervisory Control and Data Acquistion)
yang dapat diartikan sebagai suatu sistem pengawasan, pengendalian, dan pengumpulan data. Dengan sistem scada ini
maka data-data yang diperoleh dari gardu induk maupun dari pusat pembangkit dapat secara otomatis dikirimkan
menuju pusat pengendali dengan cepat, akurat, danhandal.
Sistem SCADA ini diperlukan untuk melaksanakan pengusahaan tenaga listrik terutama pengendalian operasi
secara realtime. Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit), sebuah Master Station/ACC
(Area Control Center), dan jaringan telekomunikasi data antara RTU dan ACC.

Kata Kunci:SCADA, RemoteTerminalUnit, MasterStation

I. PENDAHULUAN sangat diperlukan dalam sistem penyaluran,


I.1 Latar Belakang maka pemeliharaan memerlukan perencanaan,
PLN sebagai Perusahaan Listrik Negara pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi yang
berusaha untuk mensuplai energi listrik yang dilaksanakan baik ditingkat pusat, kesatuan,
ada dengan seoptimal mungkin seiring dengan unit administrasi sampai unit terkecil. .
semakin meningkatnya konsumen energi
listrik. Agar dapat memanfaatkan energi listrik I.2 Tujuan
yang ada serta menjaga kualitas sistem Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini
penyaluran dari kerusakan peralatan, maka adalah :
diperlukan suatu sistem pengaman dan sistem
1. Mengenal kerja praktek di lapangan
pemeliharaan instalasi gardu induk. Hal
untuk persiapan dunia kerja, memiliki
tersebut harus memperhatikan aspek teknis,
wawasan praktek lapangan, serta
ekonomis dan yang sesuai dengan kondisi
kemampuan professional yang
peralatan yang ada.
intelektual.
Suatu sistem hakekatnya adalah peranan
2. Mengetahui Sistem SCADATEL PT.
penting bagi peralatan dan manusia itu sendiri.
PLN (Persero) APD JATENG dan DIY
Pemeliharaan instalasi Gardu Induk pada
3. Mengetahui pemeliharaan Remote
hakekatnya adalah untuk mendapatkan
Station
kepastian atau jaminan bahwa sistem suatu
4. Mengetahui standar hasil pemeliharaan
peralatan yang dipelihara akan berfungsi secara
pada Remote Station
optimal, meningkatkan umur teknisnya, dan
keamanan bagi personil. Pemeliharaan Instalasi I.3 Pembatasan Masalah
Gardu Induk dilihat dari sifat dan jenis Agar permasalahan yang dibahas terfokus
pemeliharaanya dibedakan dalam pemeliharaan dan tidak melebar, maka pembahasan yang diambil
rutin, pemeliharaan korektif, dan pemeliharaan dalam Kerja Praktek ini mengambil batasan
darurat. Mengingat bidang pemeliharaan ini masalah tentang sistem SCADATELl dan

1
pemeliharaan pada Remote Station di PT. PLN Fungsi utama sistem SCADA ada 3
(Persero) APD Jateng dan DIY. macam :
1. Telecontrolling, yaitu pengoperasian
II. DASAR TEORI peralatan switching pada Gardu Induk
atau Pusat Pembangkit yang jauh dari
2.1 SCADATEL
pusat kontrol. Telecontrolling
SCADATEL berfungsi mulai pengambilan
digunakan untuk: Membuka dan
data pada peralatan pembangkit atau gardu
menutup PMT (circuit breaker) sisi 150
induk, pengolahan informasi yang diterima,
kV, baik untuk Line Feeder maupun
sampai reaksi yang ditimbulkan dari hasil
untuk Trafo Distribusi.
pengolahan informasi agar operasi sistem dapat
bekerja dengan baik, yakni handal, berkualitas
dan ekonomis. Secara umum fungsi dari
SCADATEL adalah :
Penyampaian data
Proses kegiatan dan monitoring
Fungsi kontrol
Penghitungan dan pelaporan Gambar 3.2 Proses Telecontrol
Kontrol sistem peralatan penyaluran
memungkinkan penyampaian data secara jarak 2. Telesignaling atau teleindikasi, yaitu
jauh atau remote. Data baru dapat dihitung dan mengumpulkan informasi mengenai
disimpan dalam database melalui kondisi sistem dan indikasi operasi,
pengumpulan data secara otomatis. kemudian menampilkannya pada pusat
Fungsi kontrol pengawasan mengacu kontrol (dalam hal ini UPB). Informasi
pada operasi peralatan dari jarak jauh, seperti kondisi untuk mengetahui keadaan
switching circuit breaker, pengiriman sinyal sistem apakah mengalami gangguan
balik untuk menunjukkan atau atau tidak. Informasi yang diperoleh
mengindikasikan kalau operasi yang diinginkan selalu up to date selama 24 jam. Setiap
telah berjalan efektif. Pengawasan dilakukan perubahan kondisi sistem langsung
dengan menggunakan indikasi lampu, sebagai dapat diketahui tanpa menunggu
contoh, jika lampu hijau menyala menunjukkan laporan dari Operator di Gardu Induk
peralatan yang terbuka, sedang lampu merah dan pusat tenaga listrik. Informasi
menunjukkan bahwa peralatan tertutup. Saat indikasi perlu untuk mengetahui bahwa
RTU melakukan operasi kontrol seperti operasi yang dijalankan (seperti
membuka circuit breaker, perubahan dari pemutusan Circuit Breaker) telah
lampu merah menjadi hijau pada pusat kontrol berhasil. Keadaan yang dapat dipantau
menunjukkan bahwa operasi berjalan dengan adalah sebagai berikut :
sukses. a. Status PMT/PMS
Pembagian hirarki dalam mengontrol b. Alarm-alarm seperti proteksi dan
operasi sistem tenaga listrik, dapat peralatan lain
digambarkan sebagai berikut : c. Posisi kontrol jarah jauh
d. Posisi perubahan tap transformator
e. Titik pengesetan unit pembangkit
tertentu

Gambar 3.1 Bagan operasi sistem tenaga listrik


2.2 Fungsi Sistem Scada
Gambar 3.3 Proses Telesignaling

1
3. Telemetering, yaitu melaksanakan Artinya : MS memerintahkan operasi
pengukuran besaran-besaran sistem terhadap RTU dan kemudian RTU
tenaga listrik pada seluruh bagian melaporkan hasil operasi yang telah
sistem, lalu menampilkannya pada dilakukan ke MS.
Pusat Kontrol. Mengolah secara real time informasi
yang dilakukan di MS.
Memberi tanggapan terhadap interupsi
interupsi yang datang dari RTU.

2.3.2 Remote Terminal Unit


Remote Terminal Unit (RTU) berfungsi
untuk mengumpulkan data status dan
Gambar 3.4 Proses Telemetering pengukuran peralatan tenaga listrik, kemudian
mengirimkan data dan pengukuran tersebut ke
2.3 Konfigurasi Scada
Master Station (pusat control) setelah diminta
Peralatan SCADATEL meliputi :
oleh Master Station, melaksanakan perintah
1. Master Station (Ruang Kontrol ) (telecontrol) untuk membuka dan menutup
circuit breaker pemutus hubungan. SCADA
2. Telekomunikasi
untuk dimonitor oleh operator melalui
3. Remote Terminal Unit (RTU) peralatan bantu yang disebut Human Machine
Interface. Data-data dari Gardu Induk atau
4. Peralatan Interfacing dengan
pusat listrik dikirimkan ke pusat pengatur
peralatan jaringan. beban atau control center melalui saluran
komunikasi. Disamping itu RTU berfungsi
melaksanakan perintah dari master station
(remote control).
RTU terpasang pada setiap Gardu Induk
(GI) atau pusat pembangkit yang masuk dalam
sistem jaringan tenaga listrik. Didalamnya
terdapat processor yang berfungsi untuk
mengambil data baik status maupun data
pengukuran secara scanning (polling),
melaporkan realisasi apa yang diperintahkan
HMI lengkap dengan keadaan RTU saat itu
(real time).
Gambar 3.5 Konfigurasi komponen utama dalam Semua rangkaian disisi site atau gardu
sistem SCADATEL baik metering maupun status circuit breaker
2.3.1 Master Station yang diproses oleh RTU selanjutnya data
Master Station merupakan pusat tersebut disimpan dalam data memory (RAM)
pengawasan atau inti dari suatu sistem sebelum diminta oleh Front End. RTU yang
SCADATEL yang teletak di Pusat Pengatur terpasang di GI/Pusat Pembangkit merupakan :
(ACC). Master Station adalah kumpulan Unit pengawas langsung terhadap
perangkat keras dan lunak yang ada di control peralatan di sistem penyaluran tenaga
center, pada umumnya konfigurasi sebuah listrik.
master station tidak akan sama, disesuaikan Unit pelaksana operasi dari pusat
dengan kebutuhan sistem SCADATEL-nya. MS kontrol (master station)
ini memiliki fungsi :
Melakukan dialog dengan RTU di Selain itu, RTU juga berfungsi untuk :
GI/PP Mengolah secara real time
data/informasi di peralatan sistem local

1
Mengumpulkan indikasi, nilai analog, memperpanjang interval overhaul
dan nilai digital (pemeliharaan besar)
Mengumpulkan dan menghitung mengurangi resiko terjadinya
pengukuran energi kerusakan dan kegagalan peralatan,
Meneruskan control on/off, control meningkatkan keamanan peralatan,
naik/turun dan set oint value mengurangi lama waktu gangguan
akibat terjadinya gangguan.
Dapat dikatakan bahwa RTU merupakan
perpanjangan tangan dari master station. Pada 3.2 Pedoman Pemeliharaan
dasarnya Remote Control Unit (RTU) memiliki Instalasi SCADA dan telekomunikasi
dua fungsi utama, yaitu: secara berkala perlu untuk dipelihara atau
a. Fungsi local, yaitu pengontrol piranti- diperbaiki untuk mempertahankan unjuk kerja
piranti perangkat keras yang alat agar tetap melaksanakan fungsinya secara
dihubungkan ke local proses. Fungsi baik. Pelaksanaan pemeliharaan/perbaikan
local ini selalu aktif selama RTU instalasi SCADA dan telekomunikasi tidak
beroperasi. terlepas dari kemungkinan adanya pelepasan
b. Fungsi telekomunikasi, yaitu fungsi beban distribusi, transmisi atau pembangkit
pengontrol piranti-pirati perangkat beserta konsekuensinya. Prosedur kerja
keras yang berkenaan dengan transmisi pemeliharaan SCADA dan telekomunikasi
data ke master station. Dalam fungsi ini perlu disusun sebagai pedoman untuk
RTU merupakan unit yang pasif, melaksanakan pemeliharaan / perbaikan
dimana walupun ada perubahan instalasi SCADA dan telekomunikasi.
informasi dilokal proses, RTU tidak Untuk menunjang tujuan pemeliharaan
akan mengirimkan perubahan tersebut yang telah disebutkan sebelumnya, perlu dibuat
tanpa adanya perintah dari master pedoman pemeliharaan. Pedoman
station. pemeliharaan meliputi:
a. Prosedur kerja;
b. Jadwal pemeliharaan;
III. PEMELIHARAAN REMOTE STATION c. Dokumen pemeliharaan dan gambar
SCADA di PT. PLN (PERSERO) APD kerja.
JATENG & DIY
3.1 Pengertian Pemeliharaan Pengoperasian dan pemeliharaan
Pemeliharaan dalam instalasi tenaga Remote Station harus mengacu kepada
listrik adalah proses kegiatan untuk menjaga dokumen-dokumen terkait misalnya Manual
dan mempertahankan suatu peralatan instalasi Book. Yang harus diperhatikan dalam
tenaga listrik agar tetap bekerja dengan baik pengoperasian dan pemeliharaan Remote
dan sesuai dengan fungsinya sehingga dapat Station adalah sebagai berikut:
mencegah terjadinya gangguan yang dapat
menyebabkan terjadinya kegagalan peralatan. a. Pengetahuan mengenai prinsip kerja
Tujuan pemeliharaan peralatan instalasi masing-masing peralatan teleinformasi
tenaga listrik yaitu : data yang terpasang;
menjamin kontinuitas penyaluran b. Tools dan komponen yang dapat
tenaga listrik, dipergunakan untuk mengoperasikan
beroperasi normal, optimal, andal dan peralatan di remote station;
memenuhi standart kinerja, c. Software untuk pengoperasian remote
station;
meningkatkan reliability, availability
d. Software untuk diagnostik dan
dan efisiensi peralatan,
konfigurasi remote station;
memperpanjang lifetime (umur)
e. Kelengkapan dokumen prosedur
peralatan,
pengoperasian;

1
f. Kelengkapan dokumen wiring instalasi; 3. Pemeliharaan Korektif (Corective
maintenance)
Peralatan yang digunakan untuk pengujian Pemeliharaan korektif adalah
remote station yaitu: pemeliharaan yang dilakukan
secara terencana ketika peralatan
a. AVO meter; listrik mengalami kelainan atau
b. Tools proprietary; unjuk kerja rendah pada saat
c. Konfigurator database; menjalankan fungsinya dengan
d. Diagnostic test; tujuan untuk mengembalikan pada
e. Current source; kondisi semula disertai perbaikan
f. Power source; dan penyempurnaan instalasi.
g. Earth resistance tester; Pemeliharaan ini disebut juga
h. Laptop; dengan pemeliharaan berencana
i. Simulator test untuk uji pengukuran, (curative maintenance), yang biasa
telesignal, telekontrol, dan kecepatan berupa trouble shooting atau
pengukuran. penggantian part atau bagian yang
3.2 Jenis jenis Pemeliharaan
rusak atau kurang berfungsi yang
1. Pemeliharaan Preventive (Time dilaksanakan dengan terencana.
Base Maintenance) 4. Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan preventive (Breakdown maintenance)
dilaksanakan untuk mencegah Kegiatan pemeliharaan yang
terjadinya kerusakan peralatan secara dilakukan apabila terjadi kerusakan
tiba-tiba dan juga dapat mendadak yang waktunya tidak
mempertahankan unjuk kerja yang dapat ditentukan dan tidak dapat
optimum sesuai unsur teknisnya. direncanakan karena sifatnya
Pemeliharaan ini disebut juga dengan darurat.
pemeliharaan berdasarkan waktu (Time
Base Maintenance). Pemeliharaan ini 3.3 Analisa Pemeliharaan
dilakukan secara berkala berdasarkan Tabel 1. Standar hasil pemeliharaan secara In
waktu yang direncanakan. Service Inspection Remote Station
2. Pemeliharaan Prediktif
(Condition Base Maintenance) No.
Hasil
Standar/Acuan
Pemeliharaan prediktif adalah Pemeliharaan
pemeliharaan yang dilakukan dengan
cara mempredisi kondisi suatu peralatan
listrik, apakah dan kapan Kondisi
kemungkinannya peralatan listrik Lingkungan:
20-24 C
tersebut menuju kegagalan. Dengan a. Suhu
memprediksi kondisi tersebut dapat 1 ruangan 70 %
diketahui gejala kerusakan secara dini. b. Kelemba
ban Bersih, tidak bau
Cara yang biasa dipakai adalah
c. Kebersih
memonitor kondisi secara on line baik an Terang
pada saat peralatan beropersi atau tidak d. Lampu
beropersi. Untuk itu diperlakukan Peneran
peralatan dan personal khusus untuk gan
analisis. Pemeliharaan ini disebut juga
dengan pemeliharaan berdasarkan 2 Fungsi Peralatan
kondisi (conditional maintenance). Remote Station:
Tidak ada alarm
a. Fungsi

1
Hasil
No. Standar/Acuan
Pemeliharaan
IV. PENUTUP
CPU LED menyala
b. Fungsi 4.1 Kesimpulan
Interface Komunikasi bersama
komunik modem berfungsi (tx Kesimpulan yang dapat diambil dari
asi dan rx berkedip)
pembahasan kerja praktek ini adalah sebagai
c. Fungsi
Modul Tidak ada alarm berikut :
I/O LED menyala 1. SCADATEL berfungsi mulai dari
d. Fungsi pengambilan data pada peralatan
modem LED (tx & rx)
menyala berkedip pembangkit atau gardu induk,
(tx & rx)
bergantian pengolahan informasi yang
e. Fungsi diterima, sampai reaksi yang
Local HMI mampu ditimbulkan dari hasil pengolahan
Local
menampilkan kondisi
HMI
sistem di GI secara
informasi agar operasi sistem dapat
real time bekerja dengan baik, yakni handal,
f. Fungsi
berkualitas dan ekonomis.
Jaringan Kabel LAN tidak
LAN 2. Pemeliharaan Remote Station
putus dengan
Gardu melihat komunikasi
SCADA bertujuan untuk mencegah
Induk pada perangkat kerusakan dan kegagalan internal
Otomati LAN. yang mungkin terjadi pada Sistem
sasi
SCADA yang akan menggangu
(switch, Tidak ada alarm
koneksi, kinerjanya dan mengurangi umur
LED menyala
kabel kerja Sistem SCADA tersebut, dan
jaringan) dilakukan pada saat Peralatan
SCADA beroperasi dilakukan
g. Fungsi
secara harian, mingguan, ataupun
Power
Supplai bulanan.
48 VDC 3. Terdapat 4 jenis pemeliharaan pada
Remote Station SCADA yaitu
Pemeliharaan Preventif,
Kondisi Panel
Remote Station /
Pemeliharaan Prediktif,
ITF / SIC / CSR / Pemeliharaan Korektif dan
TC / MDF: Pemeliharaan Darurat.
Normal, tidak putus, 4. Pemeliharaan Darurat adalah
a. Kabel tahanan bonding
<100 u kegiatan pemeliharaan yang
Groundi
ng dilakukan apabila terjadi kerusakan
Bersih mendadak yang waktunya tidak
3
dapat ditentukan dan tidak dapat
b. Kebersih Tertutup
direncanakan karena sifatnya
an
dalam Terang darurat.
panel 5. Komponen Remote Station yang
c. Penutup harus diperhatikan pada In Service
lubang Inspection adalah kondisi
kabel lingkungan seperti suhu ruangan,
d. Lampu
peneran kelembaban, kebersihan, dan lampu
gan penerangan, kondisi panel remote
panel station dan peralatan pada remote
station.

1
6. Shutdown Function Check dan BIODATA
Shutdown Measurement adalah
kegiatan pemeliharaan yang Raras Arlini WIbawanti,
dilakukan apabila terjadi kerusakan lahir di Kota Semarang
mendadak yang waktunya tidak pada tanggal 6 Mei 1992.
dapat ditentukan dan tidak dapat Telah menempuh
direncanakan karena sifatnya pendidikan di TK. Tunas
darurat. Bhakti Banyumanik, SDN
Sidomulyo 03 Ungaran,
4.2 Saran SMPN 1 Ungaran, SMAN
Adapun saran yang penulis sampaikan 1 Ungaran dan saat ini
dalam laporan ini, meliputi : masih menyelesaikan studi Strata-1 di Jurusan
1. Laporan ini dapat dikembangkan Teknik Elektro Universitas Diponegoro
lebih lanjut dengan membahas lebih Semarang dengan mengambil konsentrasi
sepesifik peralatan pada sistem Ketenagaan (Power).
SCADA ( Remote Terminal Unit,
Power Line Carrier, Multiplexer, Semarang, Januari 2014
dll ).
2. Selain itu dapat dibahas pula Mengetahui,
mengenai settingan pada RTU, Dosen Pembimbing
sistem proteksi pada Sistem
SCADA ini, jaringan Komunikasi
Datanya, dll.
3. Dapat dipelajari lebih mandalam
lagi mengenai Master Station.
Ir. Agung Warsito, DHET
NIP 195806171987031002
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Bahan Ajar Pemeliharaan Peralatan Gardu


Induk : PT PLN (Persero) Penyaluran dan
Pusat Pengatur Beban Jawa Bali.
[2]. Buku SPLN S7.001 2008 OPERASI DAN
PEMELIHARAAN SISTEM SCADA
[3]. http://codingjuve.wordpress.com/2011/07/2
4/scada-supervisory-control-and-data-
acquisition-systems/
[4]. Literatur Laporan Kerja Praktek dari
perpustakaan PT. PLN (PERSERO) APD
JATENG DIY
[5]. Team PLN Sektor Jakarta.O & M SCADA
: Perusahaan Umum Listrik Negara
Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian
Barat

Anda mungkin juga menyukai