Anda di halaman 1dari 16

RINGKASAN ARTIKEL/JURNAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

GEMMILANG SURYA, S.Pd


HARIS NASUTION, S.Pd
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ELEKTRONIKA ANALOG SISWA KELAS X TKJ 1 DI
SMK NEGERI 1 SIDENRENG
LATAR BELAKANG
Pembelajaran yang sebenarnya sangat ditentukan
oleh strategi mengajar guru di dalam kelas.
Oleh karena itu, cara mengajar guru adalah
langkah-langkah yang dirancang/dilakukan guru
dalam proses belajar mengajaryang sangat
dipengaruhi minat peserta didik terhadap mata
pelajaran. Sehingga diperlukan model
pembelajaran yang sesuai.
KAJIAN TEORI
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
model pembelajaran yang terfokus pada aktivitas
pembelajaran kelompok yang terorganisir. Salah
satunya adalah pembelajaran kooperatif Tipe TGT
yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif,
dimana para siswa dibagi dalam tim belajar
yang terdiri atas lima sampai enam orang yang
berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin,
dan latar belakang etniknya. Guru
menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja
dalam tim mereka untuk memastikan bahwa
semua anggota tim telah menguasai pelajaran.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research).dengan tindakan yang
dilakukan adalah pembelajaran mengunakan metode
TGT.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
teknik dan instrumen pengambilan data pada
penelitian ini adalah dengan menilai hasil belajar
siswa, lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa
Teknik Analisis Data
Pengelolaan data pada penelitian ini dilakukan setelah
terkumpulnya data, selanjutnya dianalisis secara
kuantitatif dan kualitatif.
PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS XI
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
SMK N 2 PENGASIH DALAM MEMAHAMI KONSEP SENSOR
DAN AKTUATOR DENGAN METODE MIND MAPPING
LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil observasi siswa Kelas XI Teknik
Elektronika Industri dalam pembelajaran memiliki antusias
yang tinggi akan hal-hal baru. Antusiasme yang tinggi
tidak didukung dengan keinginan mencari tahu hal-hal
baru dari sumber selain yang diberikan guru. Siswa
terlihat banyak mencatat tanpa meringkas atau memilih
npokok-pokok pikiran, sehingga guru cenderung
menunggu siswa selesai mencatat. Pada saat sesi tanya
jawab. sedikit sekali siswa yang bertanya tetapi ketika guru
balik bertanya mereka belum memahami dengan baik.
Metode pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih
mengerti alur dan meningkatakan kreativitas adalah
Metode Mind Mapping.
KAJIAN TEORI
Mind Mapping adalah suatu proses visual yang
dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara
kerja alami otak. Menurut Buzan (2008) Mind
Mapping atau peta pemikiran adalah cara
mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah,
menangkap berbagai pikiran dalam berbagai
sudut. Mind Mapping. mengembangkan cara
berpikir divergen dan berpikir kreatif. Mind Map
berbentuk seperti suatu tampilan grafik data
atau rencana. Mind Map dibuat dalam bentuk
diagram karena akan lebih mudah mengingat
diagram daripada teks yang panjang.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Pengasih pada
semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang berlangsung
pada bulan Mei 2015.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TEI tahun
ajaran 2014/2015 di SMK N 2 Pengasih sejumlah 32 siswa
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan.
Kriteria Keberhasilan
Kreativitas siswa dikatakan mengalami peningkatan apabila
rata-rata presentase kreativitas siswa mencapai sekurang
kurangnya 75%
LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI
SMK NEGERI 3 BOYOLANGU KABUPATEN
TULUNGAGUNG
LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMK Negeri 3
Boyolangu Tulungagung, diketahui bahwa pada saat mata
pelajaran teori, kegiatan pembelajaran masih berpusat
pada guru. Guru memberikan materi dan siswa
mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Selain
itu dalam proses pembelajaran, media yang digunakan guru
hanya papan tulis. Model pembelajaran tersebut dirasa kurang
cocok dengan siswa karena dianggap monoton dan tidak
menarik Untuk mengatasi masalah, diperlukan penggunaan
model-model pembelajaran yang bervariasi agar siswa
dapat lebih mengerti, termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran di kelas. Salah satunya adalah model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
KAJIAN TEORI
Di dalam pembelajaran yang menggunakan
model Problem Based Learning (PBL), siswa
dilibatkan dalam memecahkan suatu masalah
melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga
siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan
sekaligus memilikiketerampilan untuk
memecahkan masalah (Trianto, 2007). Oleh sebab
itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar dalam mata pelajaran
Teknik Listrik menggunakan model ProblemBased
Learning pada siswa kelas X SMKN 3 Boyolangu
Tulungagung.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data penelitian diperoleh
dari: (1) nilai awal ranah pengetahuan dari ulangan
kompetensi sebelumnya, (2) hasil wawancara dengan guru
kelas, (3) hasil pengamatan aktivitas belajar siswa, (4)
hasil pengamatan ranah sikap, (5) hasil pengamatan
ranah keterampilan, (6) lembar keterlaksanaan
pembelajaran menggunakan model PBL, dan (7) nilai
posttest setelah pemberian tindakan. Sumber data penelitian
diperoleh dari: (a) siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri I
SMK Negeri 3 Boyolangu Tulungagung semester Ganjil Tahun
Ajaran 2014-2015, (2) guru dan (3) teman sejawat yang
bertindak sebagai observer dalam penelitian. Analisa data
aktivitas siswa dapat diketahui dengan membandingkan skor
data awal dengan skor siklus I, siklus II, dan siklus III.
Aktivitas belajar siswa dalam penerapan model PBL diukur
menggunakan lembar observasi.
HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-
DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE SISWA KELAS X SMK NEGERI 1
PONJONG
LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan
oleh peneliti pada tanggal 16 Februari 2015 dalam
mengikuti pembelajaran, didapati bahwa dalam
pembelajaran guru menggunakan metode ceramah
sehingga pembelajaran masih terpusat pada guru, ada
siswa yang telat masuk kelas, banyak siswa yang
mengobrol dengan siswa lain, dan adasiswa sering telat
mengumpulkan tugas atau laporan harian kepada guru.
Berdasarkan permasalahan diatas maka salah satu upaya
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan
siswa dalam kelas pembelajaran produktif dan hasil belajar
siswa ialah menggunakan penerapkan model pembelajaran
kooperatif. salah satu model pembelajaran kooperatif yang
dikenal adalah ThinkPair-Share (TPS).
KAJIAN TEORI
Menurut E. Slavin (2012: 15) model pembelajaran tipe
Think-Pair-Share ialah diskusi dalam bentuk kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif melalui berpasangan
dengan struktur kelompok heterogen. Pembelajaran
kooperatif merupakan bentuk pengajaran yang
menekankan adanya kerjasama antar kelompoknya
untuk mencapai tujuan belajar dengan saling berdiskusi.
Pembelajaran kooperatif tipe Think-PairShare dapat
membantu siswa untuk lebih memahami konsep-konsep
yang sulit serta menumbuhkan kemampuan kerjasama,
berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa,
karena pada dasarnya pembelajaran kooperatif dapat
diartikan sebagai suatu sikap atau perilaku bersama
dalam bekerja dan atau membantu sesama dalam
struktur kerja yang teratur dalam kelompok.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan secara sistematis
reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di kelas X AV SMK Negeri 1
Ponjong. Waktu penelitian selama bulan Februari April 2015.
Target/Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X Audio Video di
SMK Negeri 1 Ponjong
Data, Instrument, dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi,
tes, dan dokumentasi
Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
yakni menganalisis hasil observasi kedisiplinan siswa.
PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIK LISTRIK
SISWA ELIN DI SMK MUHAMMADIYAH
PRAMBANAN MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY
LATAR BELAKANG
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai
hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud
perubahan tingkah laku karena adanya interaksi individu
dengan lingkungannya. Salah satu usaha dari guru untuk
membantu siswa melakukan kegiatan belajar adalah
melalui pembelajaran. Pembelajaran Teknik Listrik pada
dasarnya merupakan ilmu pengetahuan yang mencari tahu
mengenai konsep-konsep serta prinsip-prinsip dasar
elektronika dan kelistrikan. Kompetensi yang diberikan pada
mata pelajaran ini meliputi materi pengukuran elektronika,
hukum-hukum dan konsep kelistrikan. Kompetensi ini sangat
penting diajarkan karena sebagai dasar mengajarkan siswa
agar dapat memahami prinsip-prinsip dan dasar kelistrikan.
KAJIAN TEORI
Pelaksanan model Guided Discovery Learning mengikuti
model pengajaran langsung.Langkah-langkah pelaksanaan
model Guided Discovery menurut Jacobsen, Egen, dan
Kauchak meliputi: pengenalan dan review, tahap terbuka
atau memberi contoh, tahap konvergen atau guru
memandu siswa menemukan konsep, dan penutup atau
mendeskripsikan hubungan-hubungan yang ditemukan
dalam contoh dan studi kasus yang ada. Penggunaan
model Discovery Learning sangat bermanfaat bagi siswa.
Keunggulan penggunaan model Discovery Learning
adalah pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat sangat
pribadi dan mendalam, menimbulkan rasa senang pada
siswa, menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan
belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan
motivasi sendiri, membantu siswa memperkuat konsep
dirinya., berpusat pada siswa dan guru berperan sama-
sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom
Action research). Penelitian ini dilakukan pada
kelas X paket keahlian Elektronika Industri di
SMK Muhammadiyah Prambanan. Subjek
penelitian ini berjumlah 20 orang. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah lembar
observasi sikap untuk mengukur aspek afektif,
lembar kerja siswa untuk mengukur aspek
psikomotor dan tes untuk mengukur aspek
kognitif. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif untuk
mengetahui kecenderungan data.

Anda mungkin juga menyukai