Anda di halaman 1dari 34

Assalamualaikum

Wr.Wb
Kata pengantar
Segala puji bagi Allah `azza wajala yang telah melimpahkan
karuniaNya kepada kita semua, , yang telah memberikan izin dan
kekuatan pada Saya , sehigga Saya dapat menyelesaikan tugas
laporan dengan judul Cara kerja dn fungsi komponen switch
gear.
Tugas ini ditunjukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
instalasi tenaga listrik . dan Saya juga mengucapkan terimakasih
kepada :
Elis supriherti S,T selaku guru pembimbing mata pelajaran
INSTALASI TENAGA LISTRIK.
Semua Teman yang tidak sempat Saya sebutkan satu persatu,yang
turut membantu kelancaran dalam penyusunan laporan ini.
Saya Menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan
kelemahanya,baik dalam isi maupun sistematikanya.hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan
saya.oleh sebab itu,saya sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan laporan ini .
Akhirnya saya mengharapkan semoga laporan ini dapat membawa
Pengertian panel industri

Panel industri ialah Panel yang


mendistribusi kan beban kepanel panel
lebih kecil kapasitasnya . Di dalam
bahasa indonesia artinya panel
tegangan menengah (PTM) atau disebut
juga MVMDB (Medium Voltage Main
Distribution Board) .
macam
switch
gear :
Macam-macam Gas Insulated Gas Insulated
switchgear antara Swithgear 550kv Swithgear
lain adalah Gas 300kV
Insulated
Switchgear(GIS) yang
memiliki tegangan
kerja 550kV, 300kV, GIS 72,5
84kV, dan 72,5kV; GIS 84kV
kV
Gas Switchgear
Combined (GSC) yang GSC
memiliki tegangan 550kV
kerja 550kV, 300
kV, 245 kV, dan
72,5kV
GSC 300 kV Gas Swithgear Gas Swithgear
Combined 245kV Combined 72,5 kV

Cubicle Type Gas


Gas Combined Cubicle type Gas
Insulated Switchgear
Swithgear 550kV , Insulated switch gear
72.5kV
4000A 24kV
Cubicle type Gas
Insulated Vacum Circuit
Switchgea 12kV Breaker outdoor

Dry air
insulated
switchgear

Reduced Gas Dead


Tank Type VCB 72.5
Bagian bagian dari switch gear

Busbar
Cirkuit breaker
Load break switch
discpnneting switch (DS) atau switch (S)
Lightning aresster
Earthing Switch (ES)
Current Transformator
Potential Transformer (CT)
Peralatan alat ukur
Relay proteksi
Interlocking (kontrol)
busbar

Berfungsi sebagai titik pertemuan/


hubungan (connecting) antara
transformator daya, SUTT, SKTT serta
komponen listrik lainnya yang ada
pada switch yard.

Komponen rel (busbar) antara lain :


Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC,
HDCC).
Insulator String & Fitting
(Insulator,Tension Clamp, Suspension
Clamp, Socket Eye, Anchor
Sackle, Spacer).

Rel (Busbar)
Kapasitas hantar arus busbar lebih besar
daripada kabel. Untuk arus diatas 250 A maka
disarankan untuk memakai busbar. Pemakaian busbar
ini untuk mempermudah pemasangan sambungan
komponen-komponen lainnya pada panel. Apabila arus
250 A ke atas dan menggunakan kabel maka
pemasangannya akan lebih sulit untuk sambungan ke
penghantar lainnya. Hal ini dikarenakan pada busbar
pada tiap bagian penampangnya terdapat lubang-
lubang yang dapat dijadikan tempat penghubung
dengan penghantar lainnya. Berdasarkan standar
pada PUIL. Maka dalam penggimaan busbar untuk tiap
fasanya diberi warna yang berbeda:

merah untuk fasa R


kuning untuk fasa S
hitam untuk fasa T
biru untuk fasa N

untuk mendapatkan ukuran busbar yang sesuai


ditentukan berdasarkan arus yang mengalir pada
busbar tersebut dan harus sesuai dengan standar
yang berlaku pada pabrik pembuatnya.
Circuit breaker (CB)

Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk


memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban
(berarus).

CB dapat dioperasikan pada saat jaringan dalam


kondisi normal maupun pada saat terjadi gangguan.

Karena pada saat bekerja, CB mengeluarkan


(menyebabkan timbulnya) busur api, maka pada CB
dilengkapi dengan pemadam busur api.

Pemadam busur api berupa :


Minyak (OCB).
Udara (ACB).
Gas (GCB).
.Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
PMT agar dapat melakukan hal-hal diatas,
adalah sebagai berikut:
Mampu menyalurkan arus maksimum sistem
secara terus-menerus.
Mampu memutuskan dan menutup jaringan
dalam keadaan berbeban maupun terhubung
singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada
pemutus tenaga itu sendiri.
Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan
kecepatan tinggi agar arus hubung singkat
tidak sampai merusak peralatan sistem,
membuat sistem kehilangan kestabilan, dan
merusak pemutus tenaga itu sendiri.
Tentunya berbagai jenis dan type dari Circuit
Breaker harus disesuaikan dengan kondisi dan
jumlah beban (arus dan tegangan) yang
melaluinya
Load Break Switch (LBS)
Load Break Switch (LBS) atau saklar pemutus beban
adalah peralatan hubung yang digunakan sebagai
pemisah ataupun pemutus tenaga dengan beban
nominal. Berfungsi untuk membuka dan menutup
aliran listrik dalam keadaan berbeban atau tidak
berbeban, termasuk memutus pada saat terjadi
gangguan hubung singkat.
Di dalam jaringan listrik antar penyulang di GIS
Bandara dan GI Nusa Dua baik jaringan spindle
maupun radial pasti menggunakan LBS baik manual
maupun LBS Motorized lengkap dengan Remote
Terminal Unit (RTU). Namun untuk mengatasi
masalah lamanya pemadaman, luasnya daerah
padam diperlukan pemasangan LBS Motorized
lengkap dengan RTU yang dapat dimonitor dan
dioperasikan dari pusat kontrol oleh pengatur
jaringan (Dispatcher) APD Bali. Dengan langkah-
langkah tersebut, maka lamanya pemadaman,
luasnya daerah padam dan besarnya kWh yang
tidak tersalurkan di GIS Bandara dapat
diminimalkan.
Proses pemutusan atau pelepasan jaringan, terjadinya
busur api tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Saklar pemutus beban ini tidak dapat bekerja secara
otomatis pada waktu terjadi gangguan, dibuka atau
ditutup hanya untuk memanipulasi beban.
Disconnencting switch adalah
L
I
Disconneting Switch (DS)
saklar pemutus yang didesain
tidak bias terbuka pada saat arus
S beban yang melewatinya masih
ada. Biasanya disconnencting
T switch dipasang untuk
R mengisolasi peralatan perlatan
yang mungkin tersupply daya
I besar
K Dalam GI, DS terpasang di :
2 Transformator Bay (TR
Bay).
Transmission Line Bay (TL
Bay).
. Busbar.
Bus Couple.
Disconnencting switch biasanya
dilengkapi dengan peringatan
visual untuk keamanan para
pekerja, dengan kata lain pada
saat keadaan saklar terbuka atau
tidak ada arus beban yang
mengalir maka visual sign akan
.
Disconnencting switch harus benar - benar tertutup untuk
mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau
penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal hal
tesebut akan membahayakan operator. Tugas utama alat ini
umumnya digunakan untuk memutus rangkaian dalam rangka
perbaikan atau pemeliharaan. Saklar pemisah merupakan suatu
peralatan yang merupakan pasangan circuit breaker.
Fungsi saklar pemisah yaitu memisahkan suatu bagian beban dari
sumbernya pada keadaan tidak berarus, sehingga dapat dilihat atau
dipisahkan dengan pasti bagian yang hidup dengan bagian yang
tidak. Hubungan rangkaian pemutus daya dan saklar pemisah adalah
menempatkan pemutus daya diantara dua buah saklar pemisah
Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan
seperti terminal ( buses ) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk
memisahkan kelompok kelompok feeder dengan tujuan maintenance
atau pengetesan. Untuk perbaikan disconnecting switch dilakukan
pengetesan fisik dari kerusakan,membersihkan kontak - kontaknya,
juga memberikan pelumas pada as dari lengan ( pisau )
pengubungnya. Pada maintenance peralatan peralatan pada gardu
induk biasanya antara beban dan sumber daya dari gardu induk
diputus oleh Disconnecting switch. Hal ini untuk menjaga keamanan
dari para pekerja yang melaksanakan perbaikan atau perawatan.

Disconnecting switch digunakan untuk mengamankan
sistem pada saat tidak berbeban.
Disconnecting switch bukan merupakan pengaman
sistem.
Disconnecting switch hanya akan membuka pada
saat CB benar benar terbuka.
Disconnecting switch dilengkapi dengan Grounding
untuk membuang sisa energi listrik pada penghantar.
Disconnecting switch mempunyai sistem interlock
dengan grounding.
Parameter parameter yang diperlukan lebih
didasarkan pada kekuatan DS untuk menahan arus dan
tegangan pada saat terbuka dan menyalurkan arus dan
tegangan dengan baik pada saat berbeban.
Lightning arrester (LA)

Berfungsi untuk melindungi


(pengaman) peralatan listrik di gardu
induk dari tegangan lebih akibat
terjadinya sambaran petir (lightning
surge) pada kawat transmisi, maupun
disebabkan oleh surya hubung
(switching surge).

Dalam keadaan normal(tidak


terjadi gangguan), LA bersifat isolatif
atau tidak bisa menyalurkan arus listrik.

Dalam keadaan terjadi gangguan


yang menyebabkan LA bekerja,
maka LA bersifat konduktif atau
menyalurkan arus listrik ke bumi.
Earthing switch

Komponen yang dipasang antara


titik neutral trafo dengan
pentanahan.
Berfungsi untuk memperkecil
arus gangguan yang terjadi.

Diperlukan proteksi yang


praktis dan biasanya tidak
terlalu mahal, karena
karakteristik relay
dipengaruhi oleh sistem
pentanahan neutral.
Current Transformer (CT)
1. sebagai alat listrik yang
berfungsi untuk mengubah
atau mentransformasikan
besaran listrik (arus) dari besar
menjadi kecil, gunanya untuk
pengukuran dan proteksi.
2. sebagai isolasi dari
tegangan pada sistem dengan
alat ukur atau alat proteksi.
Potential Transformator (PT)
Transformator adalah alat untuk memindahkan daya
listrik arus bolak balik dari suatu rangkaian ke
rangkaian lain secara induksi elektromagnetik, baik
untuk mentransformasikan tegangan maupun arus
listrik yang berbeda nilai tetapi frekuensinya tetap.
Pada umumnya alat ini memiliki effisiensi yang tinggi
yaitu lebih besar dari 85%. Keuntungan yang di dapat
dari pemakaian transformer dalam suatu sistem suplai
listrik yaitu mendapatkan kemungkinan untuk memilih
besar tegangan yang susuai dengan kebutuhan.
Gandengan magnet yang terdapat pada trafo
biasanya merupakan suatu sarana penyebab
terjadinya suatu fluks magnetik
Potensial Transformer mempunyai
fungsi yaitu mentransformasikan
harga tegangan dari tegangan
tinggi ke tegangan yang rendah
untuk menghindari bahaya resiko
tegangan yang sangat tinggi dan
menghindari penggunaan alat ukur
dengan dimensi. Ketelitian pada
transformator ini penting. Karena
perbandingan antara tegangan
sekunder dengan tegangan primer
harus sebanding. Hhal ini sesuai
dengan persamaan :
Potensial Transformator didesain
untuk hubungan antara line ke line
atau line ke netral. Potensial dapat
dirubah melalui lilitan primer
dengan akurat. Dan potensial
Peralatan ukur
1. ampermeter
Ampermeter adalah alat untuk
mengukur besarnya arus yang mengalir
pada rangkaian berbeban. Batas ukur
amperemeter masih terbatas di
lapangan, khusunya untuk mengukur
arus listrik yang besar dan
sistemnya menggunakan tegangan
tinggi, sehingga harus menggunakan alat
transformator arus. Transformator arus
tersebut berfungsi untuk menurunkan
besarnya arus listrik dan selanjutnya
diukur dengan amperemater.
Ampermeter dipasangkan secara seri
2.Voltmeter adalah alat/perkakas
untuk mengukur besar
tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik. Voltmeter
disusun secara paralel terhadap
letak komponen yang diukur
dalam rangkaian. Alat ini terdiri
dari tiga buah lempengan
tembaga yang terpasang pada
sebuah bakelite yang dirangkai
dalam sebuah tabung kaca atau
plastik. Lempengan luar berperan
sebagai anode sedangkan yang di
tengah sebagai katode. Umumnya
tabung tersebut berukuran 15 x
10cm (tinggi x diameter).
Relay dan sistem Proteksi
Sistem proteksi adalah suatu sistem pengaman terhadap peralatan
listrik, yang diakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam,
kesalahan operasi dan penyebab yang lainnya.

Beberapa peralatan listrik pada gardu induk yang perlu diamankan adalah
:
Transformator Daya.
Rel (busbar).
Penghantar :
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT).
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Penyulang 20 KV.
Proteksi transformator daya
+

CT

OCR
Tripping coil

PMT

beban

Relay Arus Lebih :


Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan
hubung singkat (short circuit) antara phasa di
dalam maupun di luar daerah pengamanan
trafo.
Relay Differensial :
Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan hubung singkat (short circuit) yang terjadi
di dalam daerah pengaman trafo.
Relay Gangguan Tanah Terbatas :
Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya terhadap tanah di dalam daerah
pengaman trafo, khususnya gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan
oleh Relay Differensial.

Relay Arus Lebih Berubah:


Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya dari gangguan antara phasa dan
tiga phasa dan bekerja pada arah tertentu.
Relay Gangguan Tanah :
Berfungsi mengamankan Transformator Daya dari gangguan hubung tanah, di
dalam dan di luar daerah pengaman trafo.
Relay Tangki Tanah :
Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya terhadap hubung singkat (short
circuit) antara phasa dengan tangki trafo dan trafo yang titik netralnya ditanahkan.

Relay Suhu :
Berfungsi untuk mendeteksi suhu minyak trafo dan kumparan secara langsung,
yang akan membunyikan alarm serta mentripkan Circuit Breaker

Relay Tekanan Lebih :


Berfungsi mengamankan Transformator Daya dari tekanan lebih.
Bagi Trafo tanpa konservator, dipasang relay tekanan mendadak dipasang
pada tangki dan bekerja dengan pertolongan.

Relay Jansen :
Berfungsi untuk mengamankan pengubah/ pengatur tegangan (Tap Changer)
dari Trafo.

Relay Bucholz :
Berfungsi mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan bunga api dan
pemanasan setempat dalam minyak trafo
Proteksi penghantar SUTT/SKTT

Relay Jarak :
Berfungsi mengamankan SUTT dari gangguan antar phasa maupun gangguan hubungan tanah.

Relay Differential Pilot Kabel :


Berfungsi mengamankan SKTT dan juga SUTT yang pendek dari gangguan antar phasa maupun
gangguan hubung singkat (short circuit).

Relay Arus Lebih Berarah :


Berfungsi mengamankan SUTT dari gangguan antar phasa dan hanya bekerja pada satu arah. Relay ini
dapat membedakan arah arus gangguan.

Relay Arus Lebih :


Berfungsi mengamankan SUTT dan gangguan antara phasa maupun gangguan hubungan tanah.
Relay Tegangan Lebih :
Berfungsi mengamankan SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih.

Relay Gangguan Tanah :


Berfungsi mengamankan SUTT terhadap gangguan hubung tanah.

Relay Penutup Balik :


Berfungsi mengamankan kembali SUTT akibat gangguan hubung singkat temporer.
Proteksi Busbar & proteksi penyulang
20kv
Proteksi Busbar :
Untuk mengamankan busbar terhadap gangguan
yang terjadi, digunakan relay differential.

Proteksi Penyulang 20 KV, digunakan :


Relay Arus Lebih.
Relay Arus Lebih Berarah.
Relay Hubung Tanah.
Interlocking / control
Gedung Control
Pada gedung kontrol inilah
operator bekerja mengontrol
dan mengoperasikan
komponen-komponen yang ada
di gardu induk.
Berfungsi sebagai pusat
aktifitas pengoperasian gardu
induk.

Gedung Kontrol GIS


PANEL KONTROL (CONTROL PANEL)
Berfungsi untuk mengetahui
(mengontrol) kondisi gardu induk dan
merupakan pusat pengendali lokal gardu
induk.

Didalamnya berisi sakelar, indikator-


indikator, meter-meter, tombol-tombol
komando operasional PMT, PMS dan
alat ukur besaran listrik, serta
announciator. Berada satu ruangan
dengan tempat operator bekerja.

Terdiri dari :
Transmission line control panel (TL
control panel).
Transformator control panel (TL
control panel).
Fault recorder control panel.
KWh meter dan fault recorder
panel.
LRT control panel.
Panel Kontrol Bus couple control panel.
AC/DC control panel.
Syncronizing control panel.
Automatic FD switching panel.
D/L control panel.
Panel proteksi (Relay Panel)
Tempat almari relay-relay pengaman yang
dikelompokkan dalam bay, sehingga mudah dalam
pengontrolan dan operasionalnnya.

Berfungsi untuk memproteksi (melindungi


sistem jaringan gardu induk) pada saat terjadi
gangguan maupun karena kesalahan operasi.

Didalamnya berisi peralatan-peralatan elektro


dan elektronik, dan lain-lain yang bersifat presisi.

Untuk mempertahankan kondisi ideal


dan presisi panel proteksi, maka
diperlukan alat pendingin dengan suhu
Panel proteksi tertentu dan harus kontinyu.
Setiap relay yang terpasang dan panel
proteksi, diberi nama relay sesuai fungsinya.
Relay panel tediri dari :
Transmission line relay panel (relay
panel TL).
Transformator relay panel (relay panel
TR).
Busbar protection relay panel.
SUMBER DC GARDU INDUK

Baterry :
Alat yang menghasilkan
sumber tenaga listrik arus
searah yang diperoleh dari
hasil proses kimia.
Sumber DC berfungsi untuk
menggerakkan peralatan kontrol,
relay pengaman, motor
penggerak CB, DS, dan lain-lain.
Sumber DC ini harus selalu
terhubung dengan rectifier dan
harus diperiksa secara rutin
Battery Sumber Arus DC kondisi air, kebersihan dan berat
jenisnya.

Rectifier :
Alat listrik yang berfungsi untuk merubah arus bolak-bolik
menjadi arus searah, sesuai dengan kapasitas yang diperlukan
(kapasitas battery).
Rectifier harus selalu terhubung dengan battery dan harus
diperiksa kondisi batterynya secara periodik dan rutin.
CUBICLE 20 KV (HV CELL 20 KV)
Adalah sistem switchgear
untuk tegangan menengah
(20KV) yang berasal dari
output trafo daya, yang
selanjutnya diteruskan ke
konsumen melalui penyulang
(feeder)yang tersambung
(terhubung)dengan cubicle
tersebut.
Dari penyulang (feeder)
inilah listrik disalurkan
(didistribusikan) ke pusat-
pusat beban.
Komponen dan rangkaian
cubicle, antara lain :
Panel penghubung
(couple).
Cubicle 20 KV (HV Cell 20 KV) Incoming cubicle.
Circuit breaker (CB)
dan Current
Transformer (CB).

Anda mungkin juga menyukai