Anda di halaman 1dari 65

SCADA di PT PLN

SANGGAM ROBAGA PARSAORAN SINAGA


PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali
Bidang Operasi Sistem
SCADA
(Supervisory Control and Data Acquisition)
Implementasi SCADA
• Pengaturan lalu lintas kereta api, MRT, subway
• Pengaturan penerbangan dari bandara
• Pengaturan kecepatan aliran gas
• Pendistribusian air minum
• Operasional industri
• Monitoring operasional pembangkit listrik
• Pengaturan jaringan listrik pada area yang luas
SCADA di PLN
Sebelum adanya SCADA

Gardu
GI 2 GI 3 GI n
Induk 1

Komunikasi dengan
• Radio Komunikasi 400 GI ???
•Telpon plc
•Telpon pt telkom
Piket Operasi

Kurun PLN Lama sampai tahun 1980


Setelah adanya scada

Micro Computer Master Computer


Remote Control
Telekomunikasi

Telemetering

PLC
Radio Link
Indikasi/Alarm Mimic Projection
Fiber Optic

Gardu Induk /Pembangkit Area Control Center


( Piket Operasi )
Kurun tahun 1980 - Sekarang
Sistem SCADA PLN

GARDU INDUK

PEMBANGKIT

PUSAT PENGATUR
PEMBANGKIT
Fungsi SCADA
• Mengumpulkan data-data di sisi proses (pembangkit /
gardu induk).
• Mengirimkan data ke master (pusat pengatur / control
centre).
• Mengolah data untuk berbagai aplikasi pengaturan
dan manajemen (kelistrikan).
• Mendistribusikan informasi ke komputer / master lain
melalui local area networks.
Konfigurasi Sistem SCADA

MEDIA KOMUNIKASI
Proses
 Telemetering
 Teleindikasi
 Alarm
• Power Line Carrier  Remote Control
• Fiber optic  Set Point
• Radio `  Start Stop
• Pilot cable

REMOTE TERMINAL
UNIT

MASTER STATION
Komponen Sistem SCADA
Komponen Utama Sistem SCADA

Computer :
Adalah peralatan untuk memproses Data dan Informasi
dari Remote Terminal Unit maupun data dari Computer ke
Remote Terminal Unit.

V Telekomunikasi :
Adalah peralatan yang menghubungkan antara Remote
Terminal Unit dengan Computer untuk komunikasi data.

Remote Terminal Unit :


Adalah peralatan untuk memproses Data dan Informasi
dari proses/switch yard untuk diteruskan ke Computer
melalui sarana telekomunikasi
MEDIA TELEKOMUNIKASI
EKSISTING

Power Line Carrier


Fiber Optic
Radio
Kabel Pilot
KOMPOSISI PEMAKAIAN MEDIA
TELEKOMUNIKASI

•82%

•4%

•2%
•12%

•PLC •FO (MUX) •RADIO LINK •PILOT CABLE


Hirarki SCADA Jawa Bali
Lokasi Control Center Jawa Bali

Jakarta
RCC
(Cegelec) Central Java East Java
SLAYA
RCC (SIEMENS) RCC
U
CLGON
KMBNG
ACC BKASI MTWAR
(Cegelec)
R1
CWANG
GNDUL
JCC CBATU JAWA
P3B
CIBNG CRATA
MDRCN MADURA
BDSLN GRSIK
A
SGLNG ACC UNGRN ACC
R2 R3
SBYBT ACC
R4 GRATI
PEDAN PITON

JCC P3B BALI


(Siemens)
West Java SUB
ACC

RCC
(Cegelec)

Bali Sub RCC


(Cegelec)
PRINSIP UTAMA SCADA
Telesignaling
untuk mendapatkan indikasi dari semua alarm dan kondisi peralatan tertentu yang
bisa dibuka (open) dan ditutup (close)
Telesignaling
Telesignaling atau teleindikasi, yaitu
mengumpulkan informasi mengenai
kondisi sistem dan indikasi operasi,
kemudian menampilkannya pada pusat
kontrol (JCC maupun RCC)
Indikasi-indikasi yang dapat dipantau dari
pusat kontrol yaitu :

• Status PMT/PMS.
• Alarm-alarm seperti proteksi dan peralatan lain.
• Posisi kontrol jarah jauh.
• Posisi perubahan tap transformator.
• Titik pengesetan unit pembangkit tertentu
Proses Telesignaling

INPUT OUTPUT

lamps
relays computer
sounds
positions
logging
digital recorder
input
printer
transmission
remote station master station
Telemetering
untuk kebutuhan pemantauan meter, baik daya nyata dalam MW, daya reaktif dalam
Mvar, tegangan dalam kV, dan arus dalam A.
Telemetering
Telemetering, yaitu melaksanakan pengukuran
besaran-besaran sistem tenaga listrik pada seluruh
bagian sistem, lalu menampilkannya pada Pusat
Kontrol.
Besaran-besaran yang dapat diukur adalah sebagai
berikut :

• Tegangan dan Arus bus bar.


• Daya aktif dan reaktif unit pembangkit.
• Daya aktif dan reaktif trafo IBT 500/150 ataupun trafo
150/20 KV
• Daya aktif dan reaktif penghantar/penyulang.
• Frekuensi Sistem
Proses Telemetering
Remote Control
melakukan kontrol secara remote, hanya dengan menekan satu tombol, untuk
membuka atau menutup peralatan sistem tenaga listrik
Remote Control
Telecontrolling, yaitu pengoperasian atau
pengontrolan peralatan switching pada
Gardu Induk atau Pusat Pembangkit
yang jauh dari pusat kontrol.

OUTPUT INPUT

A computer
relays
function
keyboard
D
analog
transmission
remote station master station
Protokol Komunikasi Data
Don’t make a
gradation colour in
your image

Mbuh … ora Apa sih maksudnya


ngerti Mr. Steward ???
(England)

Yanti
Joko
(Jakarta)
(Sleman)
Definisi
PROTOKOL
Serangkaian Aturan Untuk Mengoperasikan Sistem Komunikasi
JENIS – JENIS
PROTOKOL KOMUNIKASI

• PROTOKOL KOMUNIKASI INTERNAL


SUBSTATION
– IEC 870-5-102
– IEC 870-5-103
– MODBUS
– IEC 61850
• PROTOKOL KOMUNIKASI EKSTERNAL
SUBSTATION
– IEC 870-5-101
– IEC 870-5-104
– DNP 3.0
– ICCP
Apa yang bisa dilakukan dengan SCADA ?
Data Processing System
• Akuisisi data
• Event processing
• Kalkulasi data
• Threshold overshoot monitoring
• Archive (penyimpanan) dan trending data
• Human Machine Interface
• Tagging
• Manual entry
Akuisisi Data
menerima dan mengambil data dari peralatan di lapangan ( RTU ).
Fungsi ini merupakan hasil komunikasi dengan Front End
Computer yang bertugas untuk melakukan komunikasi secara
serentak dengan berbagai Remote Terminal Unit dengan protocol
yang berbeda.
Event Processing
memberitahukan semua kejadian yang terjadi pada system tenaga,
system telekontrol , system telekomunikasi , data processing dan
lain-lain sehingga dapat dimonitor.
Kalkulasi Data
data yang diperoleh dari hasil kalkulasi terhadap data real time yang
ada
 Operasi boolean : AND, OR, NOT
 Operasi matematis :
• +, -, /, >, <, , , 
• Sin, Cos, Tan
• Ln, Log, Exp
• Min, Max, Rata-rata
• Besaran absolut

Contoh perhitungan :
1. Perhitungan data-data untuk keperluan laporan
2. Perhitungan energi
3. Perhitungan beban dan cadangan pembangkit
4. Perhitungan menggunakan logika boolean
Threshold Overshoot Monitoring
memeriksa besaran-besaran tertentu dari hasil akuisisi data
ataupun perhitungan-perhitungan apakah ada yang melebihi
atau kurang dari batas-batas harga yang telah ditentukan / diset
sebelumnya.
Archive dan Trending Data
menyimpan data-data historikal yang dapat dipergunakan untuk
keperluan analisa maupun investigasi gangguan
Human Machine Interface
memungkinkan Dispatcher berdialog dengan system
aplikasi.

Projection mimic

Workstation

Dispatcher
Tagging
Bertujuan untuk memberi peringatan pada kondisi yang diberi tanda
khusus tersebut, menghindari dioperasikannya peralatan
Manual Entry
Nilai atau status yang hilang atau salah dapat diisi secara manual
dengan nilai atau status yang baru. Manual entry memiliki prioritas
paling tinggi.
Konfigurasi Master Station
Projection Mimic Projection
Multimedia 7 X 3 display 80"
Server
SD SD SD

2 set
SD

Server Server Server Server


Workstation Dispatcher Workstation DTS SCADA EMS Update
DTS Historikal Data
3 set 2 set 2 set 2 set Database
2 set 2 set
2 set
SD SD SD
SD

Server
GPS Kontroller
2 set 2 set SD SD
SD
SD

SD

PROLIANT
8000
SD

SD
PROLIANT
8000
PROLIANT
8000
ESC

ESC

ESC

SD

SD

SD

DLT

DLT
DLT

A B C D E F G H
SELECTED
ON-LINE

A B C D E F G H
SELECTED
ON-LINE

Switch Gigabit Ethernet LAN


2 X (24 optic & 24 copper)
SD

PROLIANT
8000

ESC
SD

CONSOLE

Router +
SD

LOOP PROLIANT
8000
SD

OK
BRI DSU

B1
B2

LP
S/T CPU
S3
ESC
CONSOLE

WIC 0 OK FDX 100 LNK LOOP


AUX WIC 1 OK

Server Sub

OK
BRI DSU

B1
B2

LP
Cisco 1720 S/T CPU
S3

Firewall 2 set
WIC 0 OK FDX 100 LNK WIC 1 OK
AUX

Cisco 1720

Sistem SD
SD

Komunikasi DLT
DLT

Printer Laser Printer Printer Laser Recorder 2 set


Hitam putih Workstation Enjiner Workstation
dot matriks Berwarna 1 buah Offline LCD 3 bh
1 bh 3 set Updating Database
1 bh 1 buah Database
Inter Center Link 2 set Server +
( IEC 870-6 ) Static Display
Firewall
1 set

Switch 100 Megabit Ethernet LAN


1 X 16 copper

RTU Printer Laser


Inter Center Link Hitam Putih Printer Dot Matriks
Kinerja SCADA,
(X-25) 1 set 1 set
Operasi 1 set
KONFIGURASI BARU
MASTER STATION JCC

MASTER STATION
APLIKASI SCADA
Network (1)
Network (2)
Network (3)
Network (4)
Network (5)
Daftar Gardu Induk
Single Line Diagram
Topology Colouring
Load Frequency Control

Pembangkit >
Beban konsumen

Frekuensi
normal

Beban konsumen >


Pembangkit

Naik / turunnya daya pembangkit berdasarkan set point yang dikirim oleh dispatcher
Pengisian Set Point LFC

P = Po + N. Pr

Diisi oleh dispatcher


N level vs Frekuensi
Automatic Generation Control

Tiap pembangkit
otomatis
menurunkan
dayanya
Frekuensi
normal

Tiap pembangkit
otomatis
menaikkan dayanya

Tidak ada set point yang dikirim oleh dispatcher


Peta Pembangkitan
Aliran Daya
Report by SMS
Dispatcher Training Simulator
• Menyediakan simulasi jaringan yang
realistik untuk keperluan pelatihan
operator
• Perencanaan jangka panjang
• Analisis gangguan secara dinamis
• Back Up Control Center Room
Dispatcher Training Simulator (1)

SISWA
Dispatcher Training Simulator (2)

INSTRUKTUR
EMS / DMS
EMS = Energy Management System
DMS = Distribution Management System
Laporan Statistik
PERALATAN PENDUKUNG
SCADA
Digital Voice Recorder

Peralatan yang berfungsi untuk merekam suara secara digital


Catu Daya

 Genset
 Automatic Transfer Switch (ATS)
 Static Transfer Switch (STS)
 Uninterruptible Power Supply (UPS)
 Baterai
Closed Circuit Television (CCTV)

digunakan untuk memonitor lingkungan di luar dan di dalam


gedung control center dan gardu induk, dapat memonitor dalam
intensitas cahaya rendah
Referensi SCADA

Web SCADA : http://scada.pln-jawa-bali.co.id


Mailing list SCADA : scadapln@googlegroups.com
Jawa Bali Control Center (JCC)

Anda mungkin juga menyukai