Disusun oleh:
Dessi Indah Handayani
1609/JOG/JF/D3/ALE/48647
Visi
Misi
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan kontribusi yang optimal kepada
Perseroan
PT PLN (Persero)
UDIKLAT SEMARANG
Transmission & Live Maintenance Academy
- PMCB Unit 36
- LBS Motorize Unit 112
6 Master Station Unit 1
7 RTU (GH) Unit 18
8 Modem GPRS Unit 43
9 Fault Indicator Unit 222
Tujuan dari sistem Distribution Control Center atau Area Pengatur Distribusi
adalah untuk:
1. Mempercepat pemulihan pelayanan bagi konsumen yang jaringannya
mengalami gangguan.
2. Memperkecil kWh yang hilang akibat terjadi gangguan
3. Memantau peforma jaringan untuk menyusun perbaikan atau
pengembangan sistem
4. Mengusahakan optimasi pembebanan jaringan
Sesuai Peraturan Direksi PT PLN (PERSERO) No:
0258.P/DIR/2016 tanggal 21 Juni 2016, maka struktur organisasi
PT PLN (Persero)
UDIKLAT SEMARANG
Transmission & Live Maintenance Academy
Rayon Amuntai
Rayon Binuang
Rayon Daha
Rayon Kandangan
Rayon Paringin
Rayon Rantau
Rayon Tanjung
D. Area Kotabaru
Rayon Batulicin
Rayon Satui
Pusat Listrik (PLTD) Kotabaru
Pusat Listrik (PLTD) Pagatan
E. Area Kuala Kapuas
Rayon Buntok
Rayon Muara Teweh
Rayon Pulang Pisau
Rayon Puruk Cahu
Rayon Tamian Layang
F. Area Palangka Raya
Rayon Kasongan
Rayon Kuala Kurun
Rayon Kuala Pembuang
Rayon Nanga Bulik
Rayon Palangka Raya Barat
Rayon Palangka Raya Timur
Rayon Palangka Raya Barat
Rayoin Pangkalan Bun
Rayon Sampit
Rayon Sukamara
Pusat Listrik (PLTD) Baamang
Pusat Listrik (PLTD) Kahayan Baru
Pusat Listrik (PLTD) Kumai
G. AP2B Sistem Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
Transmisi dan Gardu Induk Banjar
Transmisi dan Gardu Induk Barabai
Transmisi dan Gardu Induk Palangka Raya
Transmisi dan Gardu Induk Bandarmasih
H. Sektor Asam-Asam
I. Sektor Barito
Pusat Listrik (PLTG) Trisakti
PT PLN (Persero)
UDIKLAT SEMARANG
Transmission & Live Maintenance Academy
Sistem Barito dan beberapa sistem terisolasi untuk wilayah Kalimantan Selatan
seperti Sistem Batulicin/Pagatan, Sistem Sungai Kupang, dan Sistem Kotabaru dan
untuk wilayah Kalimantan Tengah seperti system Pangkalan Bun, Sistem Sampit,
Sistem Puruk Cahu, Sistem Kuala Kurun, Sistem Nanga Bulik, Sistem Sukamara,
Sistem Kuala Pembuang, SIstem Buntok dan Sistem Muara Teweh. Dari sekian
system ada beberapa system yang mengalami defisit diantaranya adalah Sistem
Interkoneksi Barito, Sistem Sampit, Sistem Kuala Kurun, Sistem Muara Teweh,
sedasngkian system-sistem yang lain mengalami surplus.
Kondisi kelistrikan PT. PLN (Persero) wilayah Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah menurut Posko Kelistrikan Indonesia Timur per tanggal 22
Februari 2017 menunjukan bahwa
Sistem Nanga Bulik
Kapasitas Terpasang : 4,70 MW
Daya mampu : 3,80 MW
Beban Puncak : 3,58 MW
Cadangan : 0,22 MW
Cadangan < N-1
Sistem Sukamara
Kapasitas Terpasang : 4,06 MW
Daya mampu : 2,80 MW
Beban Puncak : 2,56 MW
Cadangan : 0,24 MW
Cadangan < N-1
Sistem Barito
Kapasitas Terpasang : 546,81 MW
Daya mampu : 512,41 MW
Beban Puncak : 527,21 MW
Defisit : -14,80 MW
Data diatas adalah data yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan
beban perhari pada tiap system.
Referensi
SK Dir No. 344.K/DIR/2012 tentang Organisai PT PLN (Persero) Wilayah
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
SK Dir No 196.K/DIR/2014 tentang Perubahan SK Direksi No.
344.K/DIR/2012 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan
Selatan & Kalimantan Tengah
PT PLN (Persero)
UDIKLAT SEMARANG
Transmission & Live Maintenance Academy