Anda di halaman 1dari 76

SKRIPSI

Penerapan Cisco Packet Tracer Sebagai Media Pembelajaran Jaringan Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas XI TKJ di SMK Percis
Halmahera

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
(S. Pd) Program Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Oleh:

NORVAN LEKI

17 208 083

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Diterima dan disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk diajukan kepada

Panitia Ujian Sarjana Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi dan

Komunikasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Tondano, Desember 2021

Panitia Ujian

Tim Penguji

Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan PTIK

Dr. Eddy D. R. Kembuan, M.Pd Alfrina Mawengkang, M.Eng


NIP. 19620729 198803 1 001 NIP. 19890115 201404 2 002

Tim Penguji

1. Dr. Eddy Djubir Rusian Kembuan, M.Pd (…………..………)

2. Drs. M. M. Mintjelungan, MAP (………………...)

3. Arje Djamen, ST., MT (…………………..)

4. Rudy Pardanus, ST., M.Eng (………………...)

5. Alfrina Mewengkang,S.Kom, M.Eng (…………………..)

6. Drs. Djafar Wonggo, MT ( ………………….)

7. Prof. Dr. H Sumual, M.Msi (…………………..)


LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

Penerapan Cisco Packet Tracer Sebagai Media Pembelajaran Jaringan Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas XI TKJ di SMK Percis
Halmahera

Telah diketahui oleh pembimbing skripsi dan pempinan program studi

Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Fakultas Teknik Universitas Negeri

Manado Untuk diseminarkan.

Tondano, Desember 2021

TIM PEMBIMBING

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Marthinus Maxi Mintjelungan,MAP Arje Cerullo Djamen,S.T.,M.T


NIP. 19570331 198203 1 001 NIP. 19870712 201012 1 006

Mengetahui dan Menyetujui


Jurusan Pendidikan Teknologi dan Komunikasi
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Manado

Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan PTIK

Dr. Eddy D. R. Kembuan, M.Pd Alfrina Mawengkang, M.Eng


NIP. 19620729 198803 1 001 NIP. 19890115 201404 2 002
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Norvan Leki

Tempat/Tanggal Lahir: Pumadada, 09-November-1998

Program Studi : Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Judul Skripsi : Penerapan


: Cisc Packet Tracer Sebagai Media Pembelajaran
Jaringan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas
XI TKJ di SMK Percis Halmahera

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjana di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dicantumkan dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini di buat dan dengan benar dan apabila dikemudian hari

terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi

sesuai dengan aturan yang berlaku.

Tondano, Desember 2021


Yang Membuat Pernyataan

Norvan Leki
17 208 083
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO

(AMSAL 1: 3-4)

Untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta Kebenaran, Keadilan, dan Kejujuran,
untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta
kebijaksanaan kepada orang muda.

(AMSAL 23: 18)

Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.

(Efesus 3:20)

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih yang banyak dari pada yang kita Doakan atau
pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja didalam kita

PERSEMBAHAN:

Dengan Penuh Ungkapan Syukur, Skripsi ini ku persembahkan kepada yang terkasih:

1. Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber kehidupan, pengetahuan, hikmat, kekuatan, dan
pengharapan.
2. Papa Mama dan kakak serta adikku yang paling ku cintai yang selama ini selalu
mendukung, menyayangi dan mendoakan kebahagiaan dan masa depanku.
3. Almamater-ku tercinta Universitas Negeri Manado.
ABSTRAK

Penerapan Cisco Packet Tracer Sebagai Media Pembelajaran Jaringan Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas XI TKJ di SMK Percis
Halmahera

Oleh

NORVAN LEKI

17208083

Dosen Pembimbing I:

Marthinus Maxi Mintjelungan.MAP

Dosen Pembimbing II:

Arje C. Djamen, ST.MT

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan strategi


atau metode pembelajaran efektif di kelas, memperdayakan siswa serta memanfaatkan sumber
yang ada di lingkungan sekolah.Aktifitas siswa dalam kegiatan mengajar tersebut ditandai
dengan pertisipasi siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru. Aktifitas belajar siswa
yang rendah akan berdampak pada ketidaktuntasan siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi
pembelajaran yang diterapkan guru kurang membangkitkan gairah siswa. Tujuan dari penelitian
ini adalah ingin mengetahui peningkatan aktifitas dan belajar siswa melalui penerapan media
pembelajaran Penerapan Cisco Packet Tracer Sebagai Media Pembelajaran Jaringan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas XI TKJ di SMK Percis Halmahera. Penelitian ini
dilakukan sejak tanggal 1 Februari – 15 Maret 2021 dengan obyek penelitian yaitu siswa kelas
XI TKJ sebanyak 30 siswa. Untuk memperoleh data dalam penelitian menggunakan metode
observasi,tes.dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisa deskriptif
kualitatif.Hasil yang di peroleh dalam penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa.Pada pra-siklus ketuntasan klasikal 50%, setelah tindakan penelitian pada siklus I
diperoleh ketuntasan klasikal 71%.Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa,
meskipun pembelajar aplikasi Cisco Packet Tracer pada siklus I belum mencapai ketuntasan
klasikal pembelajaran Cisco Packet Tracer dilanjutkan pada siklus II.Hasil pada siklus II
diperoleh ketuntasan klasikal 86,66% ,hal ini menunjukkan bahwa tercapainya ketuntasan
belajar secara klasikal. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa model pembelajaran yang
digunakan guru sangat mempengaruhi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, hal ini terbukti
bahwa dalam penerapan Cisco Packet Tracer Sebagai Media Pembelajaran Jaringan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas XI TKJ di SMK Percis Halmahera menjadi skor
ketuntasan sebesar 85% secaraklasikal
Kata kunci: Media Pembelajaran Cisco Packet Tracer, Hasil Belajar
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena

penyertaan serta pertolongan tuntunan-NYA sehingga penulis boleh menyelesaikan Skripsi

dengan judul Penerapan Cisco Packet Tracer Sebagai Media Pembelajaran Jaringan Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas XI TKJ di SMK Percis Halmahera. Skripsi ini

ditulis sebagai sala satu syarat untuk mencapai gelar sarja pendidikan di Fakultas Teknik

Universitas Negeri Manado.

Tersusunnya Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah

membantu saya baik melalui Doa, materi, pemberian motivasi, serta bimbingan selama

berada di bangku perkuliahan. Untuk itu, dengan penuh ketulusan hati ucapan terima kasih

ini penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Manado.

2. Dr. Eddy Djubir Rusian Kembuan, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Manado.

3. Alfrina Mawengkang, M.Eng, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi

dan Komunikasi yang selama ini telah membantu penulis dalam perkuliahan,

memberikan motivasi dan dorongan untuk terus berusaha, memberikan ilmu dan

wawasan yang sangat berarti bagi penulis sehingga skripsi ini boleh terselesaikan.

4. Marthinus Maxi Mintjelungan.MAP, Selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh

kesabaran telah membimbing, mengarahkan, membantu dan memberikan motivasi,

banyak sekali masukan membangun serta sumbangan-sumbangan pemikiran sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Arje Djamen ST.MT, Selaku Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah

membimbing, memberikan arahan, mengorbankan waktu, memberikan sumbangan-


sumbangan pemikiran, kritik, saran serta pemberian motivasi dalam penyusunan skripsi

ini sehingga boleh terselesaikan.

6. Seluruh Dosen, Staf tata usaha, staf pegawai yang ada di FakultasnTeknik Universitas

Negeri Manado.

7. Wensi R.L. Paat, ST.MT, Rudy Pardanus, ST.,M.Eng, yang sudah membantu,

memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran, memberikan motivasi yang begitu

berarti.

8. Orang Tua, yaitu Papa dan Mama yang telah berjuang dengan penuh kesabaran

mengorbankan banyak waktu, materi, selalu memdoakan setiap hari, memberikan saran

membangun, motivasi dan semangat hidup, memberikan kasih saying, selalu menjaga

dan menemani dengan setia di saat penulis menyelesaikan skripsi ini. Terima Kasih

untuk ketulusan hati selama ini.

9. Kakak tersayang, Yunarti Leki. Juga adikku tersayang Delvia Ornan Leki dan

terlebihnya Mersan Yunita Moka yang selalu memberikan motivasi dan semangat, selalu

berdoa setiap hari untuk keberhasilan study bahkan dalam penyelesaian skripsi ini.

Terima kasih untuk ketulusan hati selama ini.

10. Om, Tante, Oma yang selalu membantu dari segi materi, mendukung, memberikan saran,

motivasi dan selalu berdoa untuk kesuksesanku. Terima kasih untuk ketulusan hati

selama ini.

11. Kepala sekolah SMK Percis Halmahera, Fenny Labudo, S.E

12. Guru-guru staf tata usaha SMK Percis Halmahera.

13. Koresy Desy Maanana, S.Pd Selaku Wakasek kurikulum.

14. Novia S. Kipu, S.Kom selaku Ketua jurusan TKJ yang telah membantu dalam

penyelesaian penelitian di SMK Percis Halmahera.

15. Siswa dan Siswi SMK Percis Halmahera.Kususnya kelas XI TKJ.


Yang terakhir penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang dengan senang hati telah

membantu.Penulis menyadari dalam penyusunan karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan

dan kesalahan, Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam

menyempurnakan karya ilmiah ini demi kemajuan ilmu pengetahuan. Kiranya Tuhan Yesus

yang adalah sumber berkat akan memberkati kita semua dan kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Tondano, Desember 2021

Penulis,

Norvan Leki
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................... ii


LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................................................................ xiii
BAB I ....................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakanng Masalah............................................................ Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi Masalah .................................................................. Error! Bookmark not defined.
C. Batasan Masalah ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
D. Rumusan Masalah ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II...................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
A. Deskripsi Teori ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................... Error! Bookmark not defined.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. Error! Bookmark not defined.
3. Media Pembelajaran .............................................................. Error! Bookmark not defined.
4. Dasar Pandang Teori Tentang Strategi Media Aplikasi Cisco Packet Tracer . Error!
Bookmark not defined.
5. Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer ............................... Error! Bookmark not defined.
B. Penelitian Yang Relevan............................................................ Error! Bookmark not defined.
C. Kerangka Berpikir ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
D. Hipotetis Tindakan .................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
METODE PENELITIAN ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Metode Penelitian...................................................................... Error! Bookmark not defined.
C. Subjek Penelitian ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... Error! Bookmark not defined.
1. Metode Observasi.................................................................. Error! Bookmark not defined.
2. Metode Tes.............................................................................. Error! Bookmark not defined.
3. Metode Dokumentasi ............................................................ Error! Bookmark not defined.
E. Teknik Analisis Data................................................................ Error! Bookmark not defined.
F. Analisis Data ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
G. Prosedur Penelitian ................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV .................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
A. Hasil penelitian ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
1. Siklus I ......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
2. Siklus II ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
B. Pembahasan ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB V ..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ Error! Bookmark not defined.
A. KESIMPULAN .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
B. SARAN ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tahapandalam siklus PTK Model suharsimi Arikunto…………………………22


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1Hasil Observasi Sebelum Penelitian Dilakukan…………………………………………….14

Tabel 4.2 Data hasil belajar siswa siklus 1……………………………………………………………17

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II……………………………………………………..…...20

Tabel 4.4 Rangkuman Ketuntasan Hasil Belajar Siswa……………………………………….………21


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakanng Masalah

Pendidikan merupakanhal yang paling mendasar dalam aspek kehidupan ini.

Realitanya dunia pendidikan yang ada di Indonesia semakin berkembang dengan

adanya berbagai perkembangan model pembelajaran yang diterapkan dalam

pendidikan sekolah maupun pendidikan tinggi.

Sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan proses

pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan, setiap guru dituntut melakukan inovasi

pembelajaran, seperti dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat

sebagai upaya meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, seperti

dalam mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan Materi pelajaran Administrasi

Infrastruktur Jaringan banyak menuntut pendemonstrasian materi baik dalam praktek

maupun dalam teorinya, sehingga menuntut keaktifan siswa dalam belajar. Hal ini

berarti bahwa dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa, aspek pendekatan

pembelajaran sangat penting diperhatikan oleh guru, sebagaimana dikemukakan oleh

Sudjana (2002:152) bahwa “Tinggi rendahnya kadar kegiatan belajar banyak

dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang digunakan guru”.

Dalam proses pembelajaran, guru harus mempergunakan banyak model

pembelajaran pada waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan

pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa, dan kelas menjadi

hidup, metode penyajian yang selalu sama akan membosankan siswa. Salah satu

pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajarkan materi

1
2

pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan adalah pembelajaran kooperatif sebagai

model pembelajaran kerjasama.

Menurut Nasution (2004:146) bahwa “Pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran gotong royong atau kerjasama dalam kelas”. Pendekatan pembelajaran

kerja sama dimaksudkan agar proses pembelajaran berlangsung optimal melalui peran

aktif siswa dalam bentuk kerjasama. Lebih lanjut Nasution (2004:146) menyatakan

bahwa “Pelajaran di sekolah harus sesuai dengan keadaan masyarakat, dan sifat

gotong royong hendaklah dijadikan suatup rinsip yang mewarnai praktek

pembelajaran untuk siswa”. Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif

dilakukan dengan harapan agar siswa lebih belajar, seperti aktif bekerja sama dalam

praktek dan aktif.

Jaringan dasar merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada

kurikulum 2013 yang termasuk pada ranah C2. C2 merupakan pemahaman yang

mencakup kemampuan untuk menyerap pengertian dari hal-hal yang telah

dipelajari, pada jenjang ini siswa di tuntut untuk mengerti dan memahami

konsep yang dipelajari. Mata pelajaran ini harus dikuasai siswa SMK terlebih

jurusan Teknik Jaringan Komputer (TKJ).

Siswa tidak hanya mengandalkan guru yang memberikan materi dengan

metode ceramah untuk dapat menguasai materi mata pelajaran komputer dan

jaringan dasar secara utuh, misalnya dalam materi jaringan dasar dibutukan

latihan perhitungan IPAddress. Hasil perhitungan komputer yang ada didalam

lab. Kompurt menghasilkan beberapa IP Address yang akan diterapkan sehinga

menjadi suatu jaringan yang bisa dibangun. Dibutuhkan suatu media yang dapat

memvisualisasikan penerapan IPAddress tersebut pada komputer. Begitu juga

dengan beberapa materi yang lain dalam mata pelajaran jaringan dasar. Salah
3

satu untuk menangani permasalahan tersebut dapat menggunakan sebuah aplikasi

Cisco Packet Tracer sebagai media pembelajaran untuk memvisualisasikan

penerapan jaringan. Melalui aplikasi Cisco Packet Tracer jaringan, bayangan

siswa mengenai jaringan akan lebih terbentuk, dan siswa dapat mempraktikkan

penerapan jaringan tersebut.

Menurut A.Nugroho (2015) Tujuan untuk Cisco Packet Tracer adalah

untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat mmahami prinsip

jaringan komputer. Simulator Cisco Packet Tracer telah sering digunakan

sebagai media pembelajaran dan pelatihan, serta dalam bidang penelitian

simulasi jaringan komputer.

Model pembelajaran yang tepat juga dibutukan untuk mencapai tujuan

pembelajaran untuk men-setting IPAddress, selain media visualisasi jaringan

yang telah disebutkan. Penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dirasa

mampu untuk meningkatkan keaktifan dan semangat peserta didik dalam

mengikuti proses belajar mengajar, karena dengan pembelajaran yang tepat akan

mempermudah serta memperlancar siswa yang mengikuti dan memahami

pelajaran, semakin baik siswa mengikuti dan memahami mata pelajaran, akan

semakin baik hasil belajarnya.

Intelektual suatu bangsa. Terlebih diera globalisasi sekarang, dimana

persaingannya sangat ketat. Untuk itu, di Indonesia sedang digalakkan pendidikan

yang dipersiapkan dalam menghadapi era yang semakin canggih agar negeri ini tidak

ketinggalan jauh dengan negara lain.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
4

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

Kualitas proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Siswa yang belajar di

harapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, nilai, dansikap. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang

berbagai faktor, misalnya: peran guru, model pembelajaran, dan sarana prasarana.

Faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga berpengaruh untuk meningkatkan

hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa

menguasai materi yang telah di ajarkan oleh guru. Oleh karena itu, hasil belajar

merupakan faktor yang paling penting dalam proses belajar mengajar.

Menurut Hamalik (2007:44) mengatakan bahwa mengajari adalah

menyampaikan pengetahuan kepada siswa dikatau murid di sekolah. Guru sebagai

pendidik mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran di kelas. Proses

pembelajaran merupakan inti dalam pendidikan yang dibangun agar para siswa dapat

mentransfer pengetahuan.

Belajar yang dilakukan di sekolah tidak semata-mata ditentukan oleh derajat

pemilikan potensi siswa yang bersangkutan, melainkan juga lingkungan, terutama guru

yang profesional. Didalam proses pembelajaran guru dan siswa merupakan faktor

utama. Makin tinggi interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran,

semakin besar pengaruh positif untuk siswa dalam meningkatkan hasil belajar.

Upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran yang bervariasi berarti apabila guru tidak ikut terlibat di dalamnya. Siswa

cenderung diam dan takut berkomunikasi yang disebabkan kurangnya strategi guru
5

untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Pelaksanaan pendidikan di

SMK Percis Halmahera masih menggunakan model pembelajaran yang dianggap

monoton yaitu menggunakan model pembelajaran yang masih berpusat pada guru

sehingga membuat siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang

mengakibatkan lambatnya pemahaman mereka terhadap teori yang bersifat abstrak. Hal

ini perlu diatasi, agar terjadi hubungan timbal balik antara guru dan siswa ketika

kegiatan belajar mengajar berlangsung sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar

siswa tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMK Percis

Halmahera, hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Dari perolehan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak memahami materi yang telah

diajarkan. Oleh sebab itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat membuat hasil

belajar siswa meningkat dan siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Selain itu, diharapkan juga agar tercipta situasi yang kondusif dalam

kegiatan belajar mengajar sehingga siswa tidak merasa bosan. Adapun solusi untuk

mengatasi kendala-kendala yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang menjadi alternative untuk

meningkatkan hasil belajar dan mengurangi kebosanan siswa yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

Model pembelajaran ini dipandang relevan untuk menghadirkan suasana nyata

didalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penyajian masalah

kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. Secara kontekstual,

permasalahan pembelajaran jaringan dasar sangat dekat dengan realitas persoalan-

persoalan yang terjadi di era masyarakat modern sekarang. Melalui model

pembelajaran ini diharapkan kegiatan pembelajaran menjadikan siswa lebih aktif.


6

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, hal inilah yang menjadi alasan

penulis untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Cisco Packet Tracer

Sebagai Media Pembelajaran Jaringan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Kelas XI TKJ di SMK Percis Halmahera”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat didentifikasi masalah yang

ada sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan penerapan cisco packet tracer belum pernah diterapkan

oleh guru AIJ SMK Percis Halmahera.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran AIJ yang masih rendah.

3. Pembelajaran yang diterapkan belum bervariasi.

4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi maslah tersebut dapat dibatasi hanya pada “Apakah

Penerapan Cisco Packet Tracer Sebagai Media Pembelajaran Jaringan Dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas XI TKJ di SMK PERCIS

HALMAHERA”.

D. Rumusan Masalah

Bedasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah: Apakah penerapan cisco packet tracer sebagai media pembelajaran jaringan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas XI TKJ di SMK Percis

Halmahera?
7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

ada atau tidaknya penikatan hasil belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran

penerapan Cisco Packet Tracer pada siswa pada kelas XI TKJ di SMK PERCIS

HALMAHERA.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi untuk

mengembankan proses pembelajaran, dan dapat digunakan sebagai referensi dan

penambaan wawasan bagi para akademik untuk mengembangkan penelitian-

penelitian selanjutnya mengenai penerapan cisco packet tracer.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Dapat memahami dan memperluas wawasan dan pengalaman belajar, serta

dapat menumbukan rasa kepercayaan diri siswa, juga melati diri agar lebih

aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehinga dapat meningkatkan hasil

belajar.

b. Bagi guru

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan cisco packet tracer,

sebagai salah satu bentuk variasi pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.
8

c. Bagi sekolah

Sebagai informasi yang dapat dijadikan sebagai salah satu pola atau strategi

pembelajaran untuk mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan (AIJ)

di SMK Percis Halmahera dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melaui

pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of

behavior through exoeriencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan

suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan

hanya mengingat, tapi juga mengalami. Hasil belajar bukan suatu penugasan

hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan (Oemar Hamalik 2001: 27).

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat

dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental

tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan

pelajaran (Dimyati 2000 : 250-251).

Tujuan belajar itu sendiri sama seperti prinsipnya yaitu perubahan

tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Di dalam interaksi

inilah terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar. Wiliam Burton

mengemukan bahwa : A good learning situation consist of a rich and varied

series of learning experiences unified arond a vigorous purpose and carried

9
10

on in interaction with a rich, varied and propocative encironment. Dari

pengertian-pengertian tersebut ditarik kesimpulan yaitu :

a. Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh

masyarakat. Tujuan merupakan salah aspek dari situasi belajar.

b. Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.

c. Didalam mencapai tujuan itu, murid senantiasa akan menemui kesulitan,

rintangan, dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.

d. Hasil belajar yang utama ialah pola tingkah laku yang bulat.

e. Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya. Belajar apa

yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari.

f. Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan dihubungkan

dengan tujuan dalam situasi belajar.

g. Murid memberikan reaksi secara keseluruhan.

h. Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna baginya.

i. Murid diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berada dalam

lingkungan itu.

j. Murid-murid dibawa atau diarahkan ke tujuan-tujuan lain, baik

berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama dalam

situasi belajar (Oemar Hamalik 2001:28).

Adapun pengertian Hasil Belajar menurut para ahli :

1. Menurut Sutratinah Tirtonegoro hasil belajar adalah penilaian hasil

usahakegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau simbol

yangdapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh siswa atau anak

dalam periode tertentu (Sumadi Suryabrata 1998 : 232).


11

2. Menurut Asep Jihad hasil belajar adalah perubahan tingkah laku

siswasecara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai

tujuan pembelajaran (Asep Jihad 2009 14).

3. Menurut Purwanto hasil belajar merupakan perubahan dalam

kemampuankognitif, afektif, dan psikomotorik, tergantung dari tujuan

pengajarannya (Purwanto 2009: 44).

4. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata hasil belajar merupakan realisasi

potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Pengusaan hasil belajar

seseorang dapat dilihat dari prilakunya, baik prilaku dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan

motorik (Nana Syaodih Sukmadinata 2005 :102).

Dari proses belajar maka akan menghasilkan hasil belajar. Untuk

menjadikan kegiatan belajar dapat mencapai hasil yang diinginkan, maka

diperlukan pengetahuan tentang prinsip-prinsip belajar yaitu (Agus

Suprijono 2009 : 4) :

1. Prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku

Perubahan tingkah laku memiliki ciri positif, artinya perubahan

perilaku diharapkan dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik. Untuk

dapat dikatakan belajar, maka perubahan itu membutuhkan waktu yang cukup

panjang. Selain itu setiap individu harus melakukan sendiri proses belajarnya,

karena belajar tidak bisa diwakilkan oleh orang lain. Jadi setiap individu

harus terlibat langsung untuk mengalaminya.


12

2. Belajar merupakan proses

Belajar terjadi karena didorong oleh kebutuhan dan tujuan yang ingin

dicapai. Dalam mencapai tujuan tersebut maka ada proses yang harus dilalui.

Sehingga proses tersebut bermakna bagi yang mengalaminya.

3. Belajar merupakan pengalaman

Dalam proses belajar perubahan perilaku bersifat relatif permanen atau

tetap, yang terjadi karena pengalaman.

Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak

semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas

belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku (Aunurrahman 2013 :37)

Dengan demikian, hasil belajar adalah tingkat perkembangan

kemampuan yang dimiliki siswa dan dilihat dari perubahan tingkah laku, sikap

dan pengetahuan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik

setelah mengalami proses belajar.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

1. Faktor Internal

a. Faktor Fisiologis

Secara umum faktor fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak

dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam cacat jasmani, dan sebagainya,

semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar.

b. Faktor Psikologis

Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi

psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan hal jenis,

tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil


13

belajarnya masing-masing. Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian,

minat dan bakat, motif dan motivasi, dam kognitif dan gaya nalar.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor lingkkungan

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa

lingkungan sosial.

b. Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar. Faktor-faktor ini

diharapakan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan

belajar yang telah direncanakan. Faktor ini dapat berupa kurikulum saran dan

fasilitas, dan guru.

Berdasarkan penjelasan tentang hasil belajar maka penulis dapat

menarik kesimpulan yaitu hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa

setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang

diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu

pokok pembahasan Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil

interaksi berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya baik dari dalam mapun

dari luar diri.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang perlu dirancang

secara baik dan benar, agar dapat mempengaruhi peserta didik mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya


14

mengantarkan para peserta didik menuju pada perubahan-perubahan tingkah

laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai

individu dan mahluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut peserta didik

berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses

pembelajaran.

Lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pembelajaran,

bahan pembelajaran, metodologi pembelajaran dan penilaian pembelajaran.

Unsur-unsur tersebut biasa dikenal dengan komponen-komponen

pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah rumusan kemampuan yang

diharapkan dimiliki para peserta didik setelah menempuh berbagai

pengalaman belajarnya (pada akhir pembelajaran).

Bahan pembelajaran adalah seperangkat materi keilmuan yang terdiri atas

fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu ilmu pengetahuan yang bersumber dari

kurikulum dan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Metodologi

pembelajaran adalah metode dan teknik yang digunakan guru dalam melakukan

interaksinya dengan peserta didik agar bahan pembelajaran sampai kepadanya,

sehingga peserta didik menguasai pembelajaran.

Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek penting, yakni metode

mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Sebagai

alat bantu pembelajaran, peran dan fungsi media pembelajaran tidak boleh

diremehkan. Sebab proses pembelajaran yang berkualitas selalu menyediakan

sumber belajar dan atau media pembelajaran yang kaya dan bervariasi. Media

pembelajaran yang kaya dan bervariasi tidak saja membuat motivasi belajar

meningkat, tetapi juga menjadikan hasil belajar lebih bermakna.


15

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berarti

tengah, perantara, pengantar. Gerlach dan Ely (Azhar Arsyad 2013 : 3)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam pengertian ini, guru,

buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,

pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai

alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Peristiwa atau proses interaksi pendidikan disebut juga dengan

pembelajaran. Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata dari

kata instruction. Kata Instruction memiliki pengertian yang lebih luas daripada

pengajaran.Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di kelas formal

pembelajaran mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri

guru secara fisik. Oleh karena itu dalam pembelajaran yang ditekankan adalah

proses belajar, maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi

sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa kita disebut

pembelajaran. Ada tiga prinsip pembelajaran yang layak diperhatikan yaitu

pertama, proses pembelajaran menghasilkan perubahan tingkah laku yang

relatif permanen.Kedua, anak didik memiliki potensi, gandrung, dan

kemampuan yang merupakan benih kodrati untuk ditumbuhkembangkan tanpa

henti.Ketiga, proses belajar mengajar merupakan bagian dari kehidupan itu

sendiri. Dari ketiga hal tersebut maka guru berposisi sebagai peran penggiat

dalam proses optimalisasi diri siswa untuk menghasilkan perubahan perilaku.

Berdasarkan pemahaman tersebut, guru tidaklah dipahami sebagai satu-


16

satunya sumber belajar, tetapi dengan posisinya sebagai peran penggiat, guru

harus mampu merencana dan mencipta sumber-sumber belajar lainnya

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kodusif.Sumber-sumber belajar

selain guru inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar

yang diadakan atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik

biasanya dikenal dengan “Media Pembelajaran”.

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar

mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajaran sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan

mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia

dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas maka media pembelajaran dapat dipahami

sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari

sumber secara terncana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif

dimana penerimannya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan

efektif.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap

orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain

membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat


17

membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data menarik dan

terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam

rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa.Isi dan bentuk

penyajian bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau

pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama,

atau teknik motivasi.

Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat

dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental

maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat

terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat

dari segi prinsip-prinsip pelajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif.

Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan

pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.

Analisis terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada

dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan didasarkan

pada penggunanya. Pertama, analisis fungsi yang didasarkan pada media,

terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yaitu (1) Media pembelajaran

berfungsi sebagai sumber belajar; (2) Fungsi semantik; (3) fungsi manipulatif.

Kedua, analisis fungsi yang didasarkan pada penggunanya (anak didik)

terdapat dua fungsi, yaitu (4) fungsi psikologis; (5) fungsi sosio-kultural.

1. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.

Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai

penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Media pembelajaran juga


18

merupakan bahasanya guru. Maka, untuk beberapa hal media pembelajaran

juga dapat menggantikan fungsi guru-terutama sebagai sumber belajar.

Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul Prinsip-Prinsip Pengelolaan

Pusat Sumber Belajar menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakekatnya

merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan,

alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa (Yudhi Munadi 2013:37). Pemahaman di atas sejalan dengan

pernyataan Edgar Dale bahwa sumber belajar adalah pengalaman-pengalaman

yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup

segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat menimbulkan peristiwa belajar.

Maksudnya yaitu adanya perubahan tingka laku ke arah yang lebih sempurna

sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan (Yudhi Munadi 2013:37-38).

2. Fungsi semantik

Fungsi semantik merupakan kemampuan media dalam menambah

perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar

dipahami anak didik (tidak verbalistik). Seperti yang kita tahu bahwa bahasa

itu meliputi lambang (simbol) dan isi (conten), yakni pikiran dan atau

perasaan, yang keduanya tela menjadi totalitas pesan (message), yang tidak

dapat dipisahkan. Unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata” Kata atau kata-

kata sudah jelas merupakan simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang

digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya.

c. Klasifikasi Media Pembelajaran

Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam

proses pembelajaran. Pertama media grafis seperti gambar, foto grafik, bagan

atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain.Media grafis sering juga
19

disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan

lebar.Kedua Media Tiga Dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model

padat (Soil model), model penampang model susun, model kerja, mock,

diaroma) dan lain-lain.Ketiga, media proyeksi seperti Slide, film strips, film,

LCD, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat penggunaan lingkungan

sebagai media pembelajaran.

Bretz (dalam Sadiman dkk, 2009: 2021) mengklasifikasikan media

dalam delapan jenis yaitu:

1. Media audio visual gerak adalah media yang mengandung unsur

suara, gambar, garis, simbol, dan gerak. Contohnya: televisi dan

film.

2. Media audio visual diam adalah media yang unsurnya hanya suara

gambar, garis, dan simbol. Contohnya: film rangkai bersuara, film

bingkai bersuara, dan buku ber-audio.

3. Media audio semi-gerak adalah media yang mengandung unsur

suara, garis, simbol, dan gerak. Contohnya: audio pointer.

4. Media visual gerak adalah media yang mengandung unsur gambar,

garis, simbol, dan gerak. Contohnya: film bisu.

5. Media visual diam adalah media yang mengandung unsur gambar,

garis, dan simbol. Contohnya: gambar, film rangkai, halaman dan

cetak.

6. Media semi-gerak adalah media yang unsurnya hanya garis, simbol,

dan gerak. Contohnya: teleauto graph.

7. Media audio adalah media yang unsurnya hanya suara saja.

Contohnya: piringan radio dan pita audio.


20

8. Media cetak adalah media yang unsurnya hanya symbol saja.

Contohnya: pita berlubang.

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Sebelum menggunakan media pengajaran, diperlukan adanya pemilihan

media pengajaran yang tepat sesuai dengan kriteria tertentu. Kriteria dalam

pemilihan media pembelajaran (Yudhi Munadi : 2013 187) antara lain :

1. Karakter Siswa

Karakter siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan

yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya

sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Pengetahuan

mengenai karakteristik siswa ini memiliki arti yang cukup penting dalam

interaksi belajar mengajar, karena akan berguna dalam memilih dan

menentukan pola pengajaran yang tepat.

2. Tujuan Belajar

Dasar pertimbangan lainnya adalah merumuskan tujuan belajar. Kriteria

yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

3. Sifat Bahan Ajar

Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin

dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya aktivitas

atau perilaku yang berbeda-beda dan dengan demikian akan berpengaruhi

pemilihan media serta teknik pemanfaatanya.

4. Pengadaan Media

Dari segi pengadaanya, media dapat dibagi menjadi dua yaitu media jadi

dan media rancangan. Media jadi adalah media yang sudah menjadi komoditi
21

perdagangan. Walaupun hemat waktu, tenagam dan biaya apabila dilihat dari

kestabilan materi dan penggunaannya namus kescil kemungkinan sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Media rangcangan yaitu media yang dirancang

secara khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu.

5. Sifat Pemanfaatan media

Pembelajaran dapat pula berarti kegiatan belajar mengajar yang tidak

dihadiri guru secara fisik. Dengan demikian dalam pemilihan media untuk

belajar perlu juga mempertimbangkan sifat pemanfaatnya. Dilihat dari

pemanfaatannya dibagi dua yaitu media primer dan media sekunder. Media

primer adalah media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk

membantu siswa dalam proses pembelajaranya. Sedangkan media sekunder

adalah media yang bertujuan untuk memberikan pengayan mater agar siwa

dapat belajar secara mandiri maupun kelompok.

4. Dasar Pandang Teori Tentang Strategi Media Aplikasi Cisco

Packet Tracer

Dalam kegiatan pembelajaran, seringkali peserta didik dihadapkan

pada materi-materi yang bersifat kompleks, abstrak, dan sulit dipahami.

Materi sperti itu sering tidak efektif dengan metode ceramah. Untuk itu

diperlukan alat bantu berupa media. Media dapat membantu pendidik

maupun peserta didik dalam proses belajar mengajar. Melalui media

suatu proses pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan

menyenangkan.

Menurut Asyhar (2012:7) kata media sendiri berasal dari bahasa

latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yaitu secara

terpisah berarti perantara atau pengantar, yang mana dapat digunakan


22

dalam rangka hubungan atau komunikasi dalam pengajaran antara guru

dan siswa, sehinga dapat pula sebagai alat bantu belajar mengajar

didalam kelas maupun didalam kelas. Sedangkan pembelajaran adalah

segalah sesuatu yang dapat membawah informasi dan pengetahuan dalam

interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.

5. Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer

Perangkat lunak Cisco Packet Traceradalah alat simulator alat

jaringan yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan

pelatihan, dan dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer.

Perangkat lunak ini dibuat oleh perusahan Cisco Systems, perusahan yang

bergerak dalam bidang jaringan komputer. Menurut Cisco Packet Tracer

Data Sheet (dalam Mulyadi,2014:4) tujuan dibuat perangkat lunak Cisco

Packet Traceradalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar

agar dapat lebih mudah dalam memahami prinsip jaringan komputer dan

juga membangun keterampilan dibidang jaringan komputer.

Cisco Packet Tracermemiliki keungulan dan kemudahan

dibandingkan dengan simulator-simulator, jaringan lainya seperti, GNS30,

Dynamips, dan Dynagen, salah satu keunggulanya adalah kita bisa

mengatur rancangan sebuah jaringan dengan mudah dan penempatan

jaringan juga dapat diatur dan ditentukan dengan baik sesuai dengan

keinginan kita.Selain itu sangat mudah untuk dipasang dalam komputer.

Cisco Packet Tracerjuga dapat berjalan pada sistem berspesifikasi

rendah. Cisco Packet Tracer juga dapat berjalan pada system operasi

windows maupun linux.


23

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang cisco packet tracer di dukung dengan penelitian yang

telah di lakukan oleh penelitih lainnya dengan bahan yang sama. Seperti

terlihat pada tabel 2.1 menunjukan penelitian yang relevan.

Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan

Nama Metode Tahun


Judul Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian

Elvizein Penerapan Model Pembelajaran


Oksasely
Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan
Ameca Silurifah Kuantitatif 2017
Laduyo Hasil Belajar TIK Siswa Kelas XI IPA
2 SMA Negeri 1 Bolaang
Ririn Purwanty Penerapan Model Pembelajaran
Manusu Demonstrasi Untuk Meningkatkan
Kuantitatif 2018
Hasil Belajar Jaringan Komputer Dasar
Kelas X SMK Negeri 1 Likupang
Barat

Nurhalis Penerapan Model Pembelajaran Group


Sumenda Investigation Untuk Meningkatkan Kuantitatif 2018
Hasil Belajar TIK SiswaKelas VII
MTS AL-FAJAR NGALIPAENG II
Oronius Penggu Penerapan Metode Pembelajaran
Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Kuantitatif 2017
Belajar KKPI Siswa Kelas X SMK
Anugrah Tondano
Stevano Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Moningka Masalah Untuk Meningkatkan Halil Kuantitatif 2019
Belajar Simulasi Digital Siswa Kelas X
TKJ SMK N 3 Tondano

C. Kerangka Berpikir

Metode pembelajaran cisco packet tracer merupakan tipe belajar yang

sederhana, yang didalam terdapatnya langkah-langkah yang meningkatkan

semangat siswa dalam belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa terhadap materi yang dipelajari. Pembelajaran dengan


24

menerapkan Cisco Packet Tracer perluh menggunakan alat peraga, dalam hal

ini peneliti menerapkan pemanfaatan Cisco Packet Tracer dengan

menggunakan media proyektor (LCD,Laptop, Ap Ms.word) diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar didapatkan dari evaluasi yang

dilakukan pada akhir pembelajaran.

D. Hipotetis Tindakan

Berdasarkan penyelasan kerangka berpikir diatas, maka hipotetis

penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut: jika menerapkan Metode

pembelajaran cisco pcket tracer, maka dapat meningkatkan hasil belajar Siswa

Kelas XI SMK PERCIS HALMAHERA.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Percis Halmahera

yang beralamat kompleks UNIERA Desa Wari-Ino Kecamatan Tobelo

Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 01 Februari

sampai pada tanggal 08 Maret 2021, penelitian dilaksanakan pada semester

genap tahun ajaran 2020/2021.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Menurut

Sudjana (2001:107-200). Adapun ciri-ciri penelitian tindakan kelas adalah sebagai

berikut :

1. Metode yang diterapkan pada PTK harus menunjang guru dalam tugas

mengajar.

2. Siklus-siklus dipilih dan ditempuh untuk membentuk pengetahuan yang

ditargetkan.

3. Pengumpulan data tidak memerlukan waktu yang berlebihan.

4. Metode yang digunakan harus realible.

5. Isu yang diteliti adalah yang krusial, yang mengganjal.

6. Guru peduli pada etika disaat PTK dilakukan.

25
26

7. Hasil PTK berdampak pada sekolah.

8. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan

secara umum menurut Hobri (2007:1) yang memiliki beberapa pengertian yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan dalam kelas.

2. Penelitian tindakan yang menyangkut masalah-masalah kelas (interaksi

siswa dan guru)

3. Penelitian tindakan kelas yang menyangkut masalah pendidikan dan

pembelajaran.

Penelitian tindakan merupakan penelitian atau kajian secarah sistematis

dan terencana yang dilakukan oleh penelitian dan praktis, menurut Sunardi

(2000:3) dalam hal ini guru, memperbaiki pembelajaran dengan jalan

mengadakan perbaikan atau perubahan dan mempelajari akibat yang

ditimbulkan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ SMK Percis Halmahera pada

semester genap tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari 30 orang siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti

guna memperoleh data. Penggunaan metode penelitian yang tepat sangat penting

dalam sebuah penelitian ilmiah. Adapun metode pengumpulan data yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah:

 Metode Observasi

 Metode Tes

 Metode dokumentasi
27

1. Metode Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan dikelas selama kegiatan

pembelajaran. Kegiatan yang diamati meliputi aktivitas pengajar dan aktivitas

siswa dalam pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan bersama

observasi dan peneliti untuk meraih data tentang aktivitas siswa selama

proses pembelajaran diantaranya membaca materi, diskusi menjawab

pertanyaan. Kegiatan guru (peneliti) dalam mengajar diamati oleh guru bidang

studi, aktivitas tersebut meliputi penyampaian langka-langka pembelajaran,

menyampaikan materi, mengajukan pernyataan, membimbing kelompok belajar,

dan menutup pelajaran.

Observasi pada aspek efektif meliputi kehadiran, tanggung jawab,

keaktifan, dan kejujuran siswa. Sedangkan observasi pada aspek pisikomotor

meliputi kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer secara umum,

membuat topologi jaringan, dan kegiatan setelah melakukan pembelajaran.

Hasil observasi kemudian dianalisis untuk mengetahui kelas mana yang lebih

baik.

2. Metode Tes

Metode tes merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data yang

berupa nilai-nilai yang diperoleh siswa untuk mendukung tercapainya hasil

penelitian. Tes yang dapat digunakan dalam penelitian bisa berupa pilihan

ganda, soal isian atau uraian dan tes praktikum.

Tes adalah pernyataan-pernyataan atau latihan yang diberikan untuk

mengetahui dan mengukur pengetahuan, keterampilan, intelegensi, bakan dan

kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai materi. Dalam

penelitian ini jenis tes yang digunakan adalah tes tulis yang berbentuk
28

uraian. Kelebihan penggunaan tes dalam bentuk ini dapat memunculkan

kreatifitas siswa dalam berpikir dan menyusun jawaban sesuai pendapat dan

pemikiran mereka sendiri. Sehinga hanya siswa yang telah menguasai materi

dengan baik yang mampu memberikan jawaban yang benar. Sedangkan

kelemahan yaitu jawaban siswa yang beragam sehinga membutukan waktu

yang cukup lama untuk mengoreksi jawaban siswa dan bagian siswa yang

belum paham, maka akan mengisi lembar jawaban.

Sedangkan tes praktek membutukan interaksi yang berbentuk praktek dan

latihan pada umumnya digunakan untuk proses pembelajaran yang

memerlukan latihan keterampilan yang harus dilakukan terus-menerus oleh

siswa.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, agenda dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka

metode ini tidak begitu sulit, dalam arti apabila, ada kekeliruan sumber

datanya masi tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang

diamati bukan benda tetapi benda mati. Dalam menggunakan metode

dokumentasi ini peneliti memegang check-list untuk mencari variable yang

suda ditentukan. Apabila terdapat/muncul variable yang dicari, maka peneliti

tinggal membutukan check dan tally tempat yang sesuai. Untuk mencatat

hal-hal bersifat bebas atau belum ditentukan daftar variabel peneliti dapat

mengunakan kalimat bebas.

Berdasarkan pendapat diatas penulis dapat menimpulkan bahwa metode

dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperoleh dan


29

mendapatkan data dengan cara mempelajari dan mencari data yang suda

didokumentasi. Metode dokumentasi ini dimaksud untuk memperoleh data

yang berasal dari surat-surat atau bukti-bukti serta catatan yang ada

ditempat. Untuk memperoleh data tersebut dengan cara menghubungkan

pihak yang akan diminta keterangan mengenai dokumentasi yang

diinginkan.

E. Teknik Analisis Data

analisis data yang digunakan untuk menentukan ketuntasan hasil belajar

siswa digunakan tes hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Menggunakan teknik analisis persentase (%), data

yang diperoleh akan di analisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Presentase Hasil belajar

F = Frekuensi jumlah siswa yang tuntas

N = Jumlah siswa (sampel)

Setelah dilakukan perhitungan terhadap presentase ketuntasan hasil belajar

yang dicapai siswa sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMK

PERCIS HALMAHERA yaitu ≥ 75%, dan selanjutnya dilihat apabila ketuntasan

secara klasikal ≥ 85% maka, suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya. (Depdikbud,

1996:48 dalam Trianto 2007).

F. Analisis Data

1. Analisis dan observasi

Data hasil observasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil skor

dalam berobservasi yang akan digunakan. Perolehan skor pada lemba robservasi
30

diakumulas iuntuk menentukan seberapa besar hasil belajar siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran untuk setia siklus.Jika rata-rata hasil pengamatan ≥ 80, maka

proses pembelajaran terlaksana dengan baik.

2. Analisis hasil belajar siswa

Analisis belajr menggunakan teknik presentase, yaitu dengan nilai standar

ketuntasan belajar secara klasikal adalah jika terdapat siswa yang memperoleh nilai

minimal 75 yang dianalisis dengan rumus :


Daya serap klasikal = jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 80 x 100%
Jumlah keseluruhan siswa
(Ali, M. 1987:333)

G. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan minimal dalam dua siklus

atau lebih sesuai dengan kebutuhannya. Adapun penelitian ini dilaksanakan dalam

siklus yang berkelanjutan dengan penelitian tergambar pada 3.1 sebagai berikut.

Perencanaan

Refleksi
SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1 Tahap andalan siklus PTK Model suharsimi Arikunto


(Sumber: Paizaluddin dan Ermalinda. 2014:34)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Sebelum penerapan cisco packet tracer peneliti perlu mengetahui

kemampuan siswa terhadap penguasaan materi sebelum melakukan tindakan

penelitian. Data yang diperoleh dari observasi kondisi awal.

sebelum dilakukannya penelitian pada kelas XI SMK PERCIS

HALMAHERA, masih banyak siswa yang belum mencapai standar nilai

kelulusan belajar dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Sebelum Penelitian Dilakukan

Data observasi
No Nama
Ketuntasan
Nilai
Ya Tidak
1 Adi Renwarin 70
2 Agnes Tundu 70
3 65 √
Agus Dolfian Ngato
4 Arlita Aler 75 √
5 Defiks Rinal Malaku 75 √
6 Devit Tamalonggehe 70
7 Dorce Masikopa 80 √

8 Felix Manggana 65 √

9 Fiyana Doba 75
10 Heleonora N. Bobaya 56 √
11 Herce Pinoa 75
12 Ira Flora Kodja 85
13 Jein Rameang 70
14 Jenifer Wulan Sandiri 60
15 Kervin Roba 60
16 60
Kesti K. Gujujuku

31
32

Data observasi
No Nama
Ketuntasan
Nilai
Ya Tidak
80
17 Klara S. Mambrasar
Kristian Novenli 50
18
Baginda
60
19
Maikel Lumbagi
50
20 Marselino Daulasi
50
21 Orki Ruse √
50
22 Rikyanto Malaku
75
23 Sandri Tatengki √

24 70 √
Sani Hantja
75
25 Stevi Yani Luma √
80
26 Teresia Cin √

27 65 √
Timotius Dunia
28 70 √
Vanesysa Yoru
29 70 √ √
Wilhelmina Kolong
75
30 Yericho E. Ratumbanua √

Jumlah 2025 11 19

Presentase ketuntasan 60,75 36,66 63,18

Rumus : P = F/N x 100%

Keterangan : P = Presentase

: F = Jumlah Kelulusan

: N = Jumlah Siswa
33

Presentasi hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar:

19/30 x 100 =63, 33%

Presentasi hasil belajar siswa yang sudah mencapai ketuntasan hasil belajar:

11/30 x 100 = 36, 66%

1. Siklus I
Pada Siklus yang pertama ini, peneliti menyusun tahapan-tahapan yang akan

digunakan pada penelitian ini sesuai dengan desain penelitian yang mengacuh pada

Kemmis dan Mc. Taggart yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tindakan ini, peneliti menyusun rancangan tindakan yang

akan diberikan yaitu adalah sebagai berikut:

1) Menganalisa kurikulum yang ada di SMK PERCIS HALMAHERA untuk

mengetahui kompetensi dasar yang akan diajarkan.

2) Menyusun rencana pembelajaran (RPP).

3) Menyiapkan instrument-instrumen penelitian yang akan digunakan pada waktu

pelaksanaan tindakan.

4) Menyusun materi menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.

b. Pelaksanaan

Jenis kegiatan yang dilaksanakan pada proses ini adalah melaksanakan rencana yang

telah disiapkan atau disusun pada tahap perencanaan. Adapun tahapan- tahapan

pelaksanaan tindakan ini yaitu sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a. Memberikan salam dan berdoa

b. Absensi
34

c. Mengkondisikan kelas secara fisik atau psikis

d. Guru memberikan apersepsi sesuai dengan materi yang akan dipelajari

e. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran

c. Pengamatan

Pada awal kegiatan pembelajaran peneliti sudah memberikan sentuhan-

sentuhan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran demonstrasi, tapi ada

siswa yang kurang memperhatikan proses pembelajaran demonstrasi, ada siswa yang

kelihatan tidak ingin belajar dan tidak ada kemauan untuk belajar dan ada juga yang

hanya suka berbicara pada saat pembelajaran sedang berlanjut, dan juga ada yang

melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak sesuai dengan materi dan mata

pelajaran yang diberikan, ternyata hal ini mengganggu konsentrasi dari siswa-siswa

lain yang ingin belajar, tapi tahap observasi tetap berjalan dengan baik. Hasil belajar

siswa pada siklus I tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data hasil belajar siswa siklus 1

Siklus I
No Nama Ketuntasan
Nilai
Ya Tidak
1 70
Adi Renwarin
2 70
Agnes Tundu
3 65 √
Agus Dolfian Ngato
4 75 √
Arlita Aler
5 75 √
Defiks Rinal Malaku
6 70
Devit Tamalonggehe
7 75 √
Dorce Masikopa

8 Felix Manggana 65 √

9 75 √
Fiyana Doba
10 55 √
Heleonora N. Bobaya
35

Siklus I
No Nama Ketuntasan
Nilai
Ya Tidak
11 75 √
Herce Pinoa
12 50 √
Ira Flora Kodja
13 70 √
Jein Rameang
14 75 √
Jenifer Wulan Sandiri
15 80 √
Kervin Roba
16 80 √
Kesti K. Gujujuku
17 65 √
Klara S. Mambrasar
18 70 √
Kristian Novenli Baginda
19 80 √
Maikel Lumbagi
20 70 √
Marselino Daulasi
21 60 √
Orki Ruse
22 70 √
Rikyanto Malaku
23 75 √
Sandri Tatengki
24 80
Sani Hantja
25 75 √
Stevi Yani Luma
26 80 √
Teresia Cin
27 60 √
Timotius Dunia
28 75 √
Vanesysa Yoru
29 75 √
Wilhelmina Kolong
30 75 √
Yericho E. Ratumbanua
Jumlah 2135 15 15
Presentase Ketuntasan 71,5 50 50

Rumus : P = F/N x 100%

Keterangan : P = Presentase

: F = Jumlah Kelulusan

: N = Jumlah Siswa
36

a. Refleksi

Berdasarkan rangkuman data pada tabel 4.3 dapat dilihat bawah pada siklus I

ini, hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan belajar yang mengacuh

pada ketentuan yang ada di sekolah SMK PERCIS HALMAHERA khususnya pada

mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringandan pengelolaan informansi yaitu

ketuntasan sebanyak ≥75%, hal itu dapat dilihat dari 30 siswa yang ada di dalam kelas

masih ada 15 orang siswa yang belum tuntas KKM 75 atau dengan presentase

ketuntasan belajar sekitaran 50%, dengan nilai rata-rata hasil belajar yang dicapai

yaitu 75. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwah penelitian pada

siklus I ini belum berhasil dan harus dilanjutkan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II
Penelitian siklus II ini dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dan

kekurangan yang terdapat pada siklus I dengan menambakan beberapa perubahan

yang ada pada perencanaan siklus II, yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II ini adalah perbaikan dari perencanaan siklus

I dengan menambakan beberapa perubahan yang ada pada perencanaan siklus I, yaitu

sebagai berikut:

1) Menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) selama kali Pertemuan

berdasarkan kompetensi dasar yang diajarkan.

2) Menyusun materi pembelajaran yang mudah dimengerti beserta dengan pembelajaran

demonstrasi, agar lebih mudah dimengerti.

3) Mempersiapkan garis -garis besar langkah-langkah pembelajaran demonstrasi yang

akan dilakukan untuk menghindari kegagalan.


37

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada proses pembelajaran ini yaitu melaksanakan

rencana yang telah disiapkan atau disusun pada tahap perencanaan dengan

memperhatikan beberapa aspek yang menjadi kekurangan/kelemahan pada siklus

pertama dengan menambakan sedikit perubahan agar diperoleh hasil yang maksimal.

Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan tindakan ini yaitu sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a. Memberikan salam dan doa

b. Absensi

c. Mengkondisikan kelas secara fisik dan psikis

d. Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat melihat

dengan jelas apa yang di demostrasikan

e. Guru memberikan apersepsi sesuai dengan materi pembelajaran

f. Menyampaikan kompotensi dasar dan indikator dalam pembelajaran

c. Pengamatan

Hasil observasi yang diperoleh pada siklus kedua ini, proses belajar mengajar

berlangsung baik, siswa terlihat tertarik untuk memperhatikan materi yang disampaikan.

Pada saat kegiaatan belajar mengajar dikelas sudah terlihat siswa lebih mengerti lagi

materi yang diberikan dari siklus pertama. Pada awal kegiatan guru memotivasi siswa

dengan memberikan semangat dan dorongan kemudian melontarkan. Tanya jawab seputar

perkembangan materi yang ada. Dan pada kegiatan inti, metode mengajar, langkah

kegiatan, pengolahan kelas, pengelolahan waktu, diskusi dan pembahasan juga sudah

terlihat lebih jelas.

Ada beberapa siswa yang belum memahami materi tetapi mempunyai keinginan

belajar yang tinggi, sering melontarkan kepada peneliti. Peneliti menjelaskan kembali
38

materi secara terperinci sesuai dengan materi yang kurang dipahami oleh siswa tersebut,

dan dipermudah dengan langsung melakukan praktek serta menggunakan kata-kata yang

mudah dimenggerti, diikuti dengan memberikan pencerahan dan motivasi sehingga siswa

lebih termotivasi lagi. Peneliti juga memberikan kesempatan kepada siswa-siswa

mendemonstrasikan hasil kerja masing-masing kelompok agar terlihat semakin jelas

untuk belajar sehingga kegiatan pembelajaran terkesan sangat menyenangkan.Hasil

belajar siswa pada siklus II tabel 4.3.

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

Nama Siklus II
No Nilai Ketuntasan
Ya Tidak

1 Adi Renwarin 95 √
2 Agnes Tundu 95 √
3 Agus Dolfian Ngato 90 √
4 Arlita Aler 95 √
5 Defiks Rinal Malaku 80 √
6 Devit Tamalonggehe 75 √
7 Dorce Masikopa 85 √
8 Felix Manggana 60
9 Fiyana Doba 85 √
10 Heleonora N. Bobaya 95 √
11 Herce Pinoa 80 √
12 Ira Flora Kodja 55 √
13 Jein Rameang 95 √
14 Jenifer Wulan Sandiri 85 √
15 Kervin Roba 85 √
16 Kesti K. Gujujuku 85 √
17 Klara S. Mambrasar 95 √
18 Kristian Novenli Baginda 85 √
19 Maikel Lumbagi 75 √
20 Marselino Daulasi 65 √
21 Orki Ruse 85
22 Rikyanto Malaku 80 √
23 Sandri Tatengki 90 √
24 Sani Hantja 75 √
25 Stevi Yani Luma 80 √
26 Teresia Cin 80 √
27 Timotius Dunia 70 √
28 Vanesysa Yoru 80 √
39

Nama Siklus II
No Nilai Ketuntasan
Ya Tidak

29 Wilhelmina Kolong 80 √
30 Yericho E. Ratumbanua 85 √
Jumlah 2462 26 4
Presentase ketuntasan 8,20 86,6 13,33
6% %

Rumus : P = F/N x 100%

Keterangan : P = Presentase

: F = Jumlah Kelulusan

: N = Jumlah Siswa

Presentasi hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil

belajar:

4/30 x 100 = 13, 33%

Presentasi hasil belajar siswa yang sudah mencapai ketuntasan hasil belajar:

26/30 x 100 = 86, 66%

Tabel 4.4 Rangkuman Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

No Keterangan Nilai

1 Nilai Terendah 70

2 Nilai Tertinggi 100

3 Nilai rata-rata 8,20

4 Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 4 (13, 33%)

5 Jumlah siswa yang tuntas belajar 26 (86, 66%)

6 Presentase ketuntasan belajar 80, 20%


40

d. Refleksi

Berdasarkan rangkuman hasil evaluasi belajar siswa pada tabel 4.4 di atas,

maka dapat dilihat bahwah pada siklus II hasil belajar siswa meningkat yaitu dengan

nilai rata-rata 80,25 dan dapat memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa dengan

presentase ketuntasan belajar yaitu 80,25% sehingga dapat disimpulkan bahwah siklus

ke II ini penggunaan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XISMK PERCIS HALMAHERA berhasil.

B. Pembahasan

Dari hasil observasi awal yang dilakukan guna mengetahui kondisi awal

terdapat 19 siswa yang tidak mencapai standar ketuntasan, hanya 36,66 % atau 11

siswa yang mencapai standar ketuntasan dengan nilai rata-rata 60,75. Setelah

dilakukan tindakan dan melalui hasil evaluasi siklus I ternyata jumlah siswa yang

tuntas mengalami kenaikan yaitu 50% atau 15 orang siswa dengan hasil evaluasi

belajar yaitu 71,5. Hasil ini mengalami kenaikan pada siklus pertama.Akan tetapi

pada hasil tes siklus pertama ini belum mencapai target, yaitu jumlah siswa yang

mengalami ketuntasan belajar secara klasikal sebanyak ≥80%. Kurang optimalnya

hasil belajar siswa pada siklus pertama disebabkan karena peneliti belum

mengkondisikan kelas dengan baik terlihat bahwah masih banyak siswa yang belum

mengerti materi pembelajaran yang diberikan dan masih banyak siswa yang belum

aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Pada pelaksanaan siklus II dapat

dilihat pada hasil penelitian. Dimana siswa sudah mulai termotivasi dan mulai

mengerti materi pembelajaran yang diberikan dan siswa sudah mulai aktif dalam

proses belajar mengajar di dalam kelas, sehingga guru dapat membangun pemikiran

siswa agar supaya dapat mengembangkan pemikirannya.


41

Dengan penggunaan metode pembelajaran demonstrasi yang diterapkan pada

siklus II ini maka dapat dilihat dari 30 orang siswa yang ada, 26 siswa berhasil

mencapai standar ketuntasan atau 86,66% dan 4 siswa yang belum mencapai standar

ketuntasan atau 13, 33% dengan nilai rata-rata hasil belajar 80,25. Dengan demikian

pada siklus ke II ini telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar sehingga penelitian

tindakan kelas ini dikatakan berhasil.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di atas, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata – rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus

I sampai siklus II. Pada siklus I rata- rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran

sebesar 71,5 % meningkat menjadi 80,25% pada siklus II.

2. Nilai Rata – rata individual siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari
siklus I sampai siklus II. Pada siklus I nilai rata- rata individual siswa dalam
pembelajaran sebesar 75,5 meningkat menjadi 86,66% pada siklus II.

B. SARAN

Hasil yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini sangat baik, maka

peneliti dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Cisco Packet Traceryang diterapkan oleh peneliti kiranya dapat diterapkan oleh guru-

guru lain bukan hanya pada saat pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan saja tetapi

di kelas mata pelajaran lain yang mempunyai masalah dalam mencapai hasil belajar

yang diinginkan. Tentunya penerapan Cisco Packet Tracerini harus diterapkan ide-ide

yang lebih cemerlang sehingga Cisco Packet Tracerini bisa menjadi lebih dikenal

oleh pendidik dan peneliti lainnya.

2. Para guru harus selalu mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi

siswa agar mereka tidak jenuh saat belajar.

42
43

3. Para guru harus dapat mengidentifikasi media pembelajaran mana yang cocok dengan

situasi dan kondisi kelas tertentu.

4. Para guru harus mengenal kepribadian siswa agar lebih mengetahui apa kendala yang

dihadapi siswa pada saat memecahkan soal matematika yang diberikan dan

memberikan solusi yang tepat dari permasalahan yang dihadapinya tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Modcoms, 2010.Dasar Teknis Instalasi Jaringan Komputer, Yogyakarta: Andi.

Sugiyono, 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.


Bandung: Alfabeta

Hobri, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jamber, Pena Salsabila

Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembakan Media, Pembelajaran. Jakarta:


Referensi.

Mulyadi, 2014. Merancang Bangun Dan Mengkonfigurasi Jaringan WAN


Dengan Packet Tracer. Yogyakarta: Andi.

Sudjana, 2003. Penilayan Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja


Rosdakarya

Ridwan Abdulllah Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran terapan bidang Pendidikan


Bandung: Alfabeta
Sardiman A. M, 2011. Pengertian Pembelajaran Demonstrasi. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Suprijono,Agus.2010.Langka-langka-penutup-pembelajaran-Demonstrasi.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Uno, Hamza.B.2007.Perencanaan Pembelajaran demonstrasi .Jakarta.Bumi Askara

Sagala. 2003. Pengertian Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Asep Jihat & Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Daryanto.2010.Belajara dan Mengajar.Bandung.Yrama Widya


LAMPIRAN-LAMPIRAN
Screen Shot Apikasi Praktek I

Screen Shot Apikasi Praktek I


SILABUS MATA PELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Percis Halmahera


Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Durasi (Waktu) : 522 JP
Kelas/Semester : XI semester II (Dua)
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Jaringan
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Komputer dan Jaringan. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

Indikator Alokasi
Kompetensi Kegiatan
Pencapaian Materi Pokok Waktu Penilaian
Dasar Pembelajaran
Kompetensi (JP)
1 2 3 4 5 6
Memahami Menjelaskan konsep Routing dan 32 Mengamati untuk Pengetahuan
proses routing routing routers mengidentifikasi dan :
Mengkaji jenis- Mengklasifikasikan Prinsip dan cara merumuskan masalah Tes tertulis
jenis routing jenis protokol kerja routing tentang routing Keterampilan
routing Protokol routing Mengumpulkan data :
Mempresentasikan Default routes tentang permasalahan Penilaian
konsep routing Multiple routing unjuk kerja
gateways Mengolah data Obervasi
Routing dan tentang permasalahan
packet routing
forwarding Mengomunikasikan
Bridging tentang permasalahan
routing

Mengevaluasi Menjelaskan konsep Prinsip dan cara 24 Mengamati untuk Pengetahuan


routing statis routing statis kerja routing mengidentifikasi dan :
Mengkonfigurasi Menjelaskan statis merumuskan masalah Tes tertulis
routing statis perintah dasar Perintah dasar tentang routing statis Keterampilan
Menentukan cara routing statis Mengumpulkan data :
konfigurasi routing Aturan-aturan tentang permasalahan Penilaian
statis routing statis routing statis unjuk kerja
Melakukan Prosedur dan Mengolah data Obervasi
konfigurasi routing teknik tentang permasalahan
statis konfigurasi routing statis
Menguji hasil routing statis Mengomunikasikan
konfigurasi routing Studi kasus tentang permasalahan
statis routing statis routing statis
Membuat laporan Prosedur
konfigurasi routing pembuatan
statis laporan
konfigurasi
routing statis
Menganalisis menentukan cara Prosedur dan 24 Mengamati untuk Pengetahuan
permasalahan pemeriksaan teknik mengidentifikasi dan :
routing statis permasalahan pemeriksaan merumuskan masalah Tes tertulis
Memperbaiki routing statis permasalahan tentang permasalahan Keterampilan
konfigurasi Mendeteksi letak pada routing routing statis :
routing statis permasalahan statis Mengumpulkan data Penilaian
routing statis Teknik tentang permasalahan unjuk kerja
Memperbaiki konfigurasi routing statis Obervasi
permasalahan ulang routing Mengolah data
routing statis statis tentang permasalahan
Menguji hasil Prosedur routing statis
perbaikan routing pengecekan Mengomunikasikan
statis hasil perbaikan tentang permasalahan
Membuat laporan Prosedur routing statis
perbaikan pembuatan
permasalahan laporan
routing statis perbaikan
routing statis

Mengevaluasi Menjelaskan konsep Routing dinamis 48 Mengamati untuk Pengetahuan


routing dinamis routing dinamis Pengenalan RIP mengidentifikasi dan :
Mengkonfigurasi Mengklasifikasikan Pengenalan merumuskan masalah Tes tertulis
routing dinamis jenis routing OSPF tentang routing Keterampilan
dinamis Pengenalan dinamis :
Menjelaskan BGP Mengumpulkan data Penilaian
perintah dasar pada Pengenalan tentang routing unjuk kerja
routing dinamis EIGRP dinamis Obervasi
Menentukan cara Pengenalan AS Mengolah data
konfigurasi routing Prosedur dan tentang routing
dinamis teknik routing dinamis
Melakukan RIP Mengomunikasikan
konfigurasi routing Prosedur dan tentang routing
dinamis teknik dinamis
Menguji hasil routingOSPF
konfigurasi routing Prosedur dan
dinamis teknik routing
Membuat laporan BGP
konfigurasi routing Prosedur dan
dinamis teknik routing
EIGRP
Studi kasus
routingdinamis
Prosedur
pembuatan
laporan
konfigurasi
routing dinamis
Mengevaluasi Menentukan cara Prosedur dan 32 Mengamati untuk Pengetahuan
permasalahan pemeriksaan teknik mengidentifikasi dan :
routing dinamis permasalahan pada pemeriksaan merumuskan masalah Tes tertulis
Memperbaiki routing dinamis permasalahan tentang permasalahan Keterampilan
konfigurasi Mendeteksi letak pada routing dinamis :
routing dinamis permasalahan pada routingdinamis Mengumpulkan data Penilaian
routing dinamis Teknik tentang permasalahan unjuk kerja
Memperbaiki konfigurasi routing dinamis Obervasi
permasalahan pada ulang routing Mengolah data
routing dinamis dinamis tentang permasalahan
Dinam routing dinamis
Mengomunikasikan
tentang permasalahan
routing dinamis

Mengevaluasi Menjelaskan konsep Definisifirewall 42 Mengamati untuk Pengetahuan


firewall jaringan firewall pada Prinsip dan cara mengidentifikasi dan :
Mengkonfigurasi jaringan kerja firewall merumuskan masalah Tes tertulis
firewall jaringan Mengklasifikasikan Teknologi tentang firewall Keterampilan
jenis firewall pada firewall jaringan :
jaringan Jenis-jenis Mengumpulkan data Penilaian
Menentukan cara firewall tentang firewall unjuk kerja
konfigurasi firewall Karakteristik jaringan Obervasi
pada jaringan firewalls Mengolah data
Melakukan Arsitektur tentang firewall
konfigurasi firewall firewalls jaringan
pada jaringan Firewalls based Mengomunikasikan
Menguji hasil OSI Layers tentang firewall
konfigurasi firewall Firewall jaringan
pada jaringan

Menganalisis Menentukan cara Prosedur dan 24 Mengamati untuk Pengetahuan


permasalahan pemeriksaan teknik mengidentifikasi dan :
firewall permasalahan pemeriksaan merumuskan masalah Tes tertulis
Memperbaiki firewall pada permasalahan tentang permasalahan Keterampilan
konfigurasi jaringan pada firewall firewall :
firewall Mendeteksi letak Teknik Mengumpulkan data Penilaian
permasalahan konfigurasi tentang permasalahan unjuk kerja
firewall pada ulang firewall firewall Obervasi
jaringan

KEPALA SEKOLAH

SMK PERCIS HALMAHERA GURU MATA PELAJARAN

FENNY LABUDO,SE NOVIA KIPU,S.Kom


NIPED.124NE071
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran Sekolah Kelas / Semester Mater Pokok Alokasi Waktu


Administrasi SMK Percis XI/ 2 (Dua) pemeriksaan permasalahan 3 x 45 Menit
pada routingdinamis
Infrastruktur Halmahera
Jaringan Teknik konfigurasi ulang
routing dinamis

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


KD 3.1 Menganalisis permasalahan routing Siswa Mampu Menganalisis routing statis
statis memperbaiki konfigurasi routing
Siswa mampu menentukan cara kerja routing statis
statis
Siswa mampu Memperbaiki permasalahan routing statis

A. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Cisco packet tracer. Peserta didik dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, terampil dalam
memecahkan masalah, aktif dalam berdiskusi, dan memperoleh pengetahuan yang baru serta
kemampuan bekerja sama tim selama proses pembelajaran.
B. Langkah – langkah pembelajaran ( Cisco Packet Tracer)
1. PesertadidikmengamatidanmengidentifikasisertamerumuskanmasalahtentangMenganalisis routing
statis.
2. Peserta didik mendiskusikan masalah tentang Menganalisis routing statis
3. Pesertadidikmengeksplorasidanmengumpulkandatatentang routing statis
4. Peserta didik mengkomunikasikan tentang routing statis
5. Peserta didik menarik kesimpulan dari materi Administrasi Infrastruktur Jaringan yang telah
dipelajari.
C. Penilaian
Sikap : Berpikir kritis saat pembelajaran, aktif dalam kelas.

Pengetahuan : Tes tertulis dan praktek.

Mengetahui
Kepala SMK Percis Halmahera Guru MataPelajaran

Fenny Labudo S.E Novia Kipuw S.kom


NIPED.124NE071
Mahasiswa Peneliti

Norvan Leki
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran Sekolah Kelas / Semester Mater Pokok Alokasi Waktu


Administrasi SMK Percis XI/ 2 (Dua) Prinsip dan cara kerja 3 x 45 Menit
Infrastruktur Halmahera routing statis
Jaringan Perintah dasar routing
statis

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


KD 3.1 Mengevaluasi routing statis  Menjelaskan konsep routing statis
 Menjelaskan perintah dasar
Mengkonfigurasi routing statis  Menentukan cara konfigurasi routing statis
 Melakukan konfigurasi routing statis
 Menguji hasil konfigurasi routing statis
 Membuat laporan konfigurasi routing statis

D. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Cisco packet tracer. Peserta didik dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, terampil dalam
memecahkan masalah, aktif dalam berdiskusi, dan memperoleh pengetahuan yang baru serta
kemampuan bekerja sama tim selama proses pembelajaran.
E. Langkah – langkah pembelajaran ( Cisco Packet Tracer)
1. PesertadidikmengamatidanmengidentifikasisertamerumuskanmasalahtentangMengevaluasi routing
statis.
2. Peserta didik mendiskusikan masalah tentang Mengevaluasi routing statis
3. PesertadidikMengevaluasidanMengkonfigurasitentang routing statis
4. Peserta didik Memperbaiki permasalahan routing statis
.
F. Penilaian
Sikap : Berpikir kritis saat pembelajaran, aktif dalam kelas.

Pengetahuan : Tes tertulis dan praktek.

Mengetahui

Kepala SMK Percis Halmahera Guru MataPelajaran

Fenny Labudo S.E Novia Kipuw S.kom


NIPED.124NE071 Mahasiswa Peneliti

Norvan Leki
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran Sekolah Kelas / Semester Mater Pokok Alokasi Waktu


Administrasi SMK Percis XI/ 2 (Dua) Definisifirewall 3 x 45 Menit
Infrastruktur Halmahera Prinsip dan cara kerja
Jaringan firewall
Firewalls based OSI
Layers
Layanan firewall

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


KD 3 Mengevaluasi firewall jaringan  Menjelaskan konsep firewall pada jaringan
 Mengklasifikasikan jenis firewall pada jaringan
Mengkonfigurasi firewall jaringan  Menentukan cara konfigurasi firewall pada jaringan
 Melakukan konfigurasi firewall pada jaringan

G. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Cisco packet tracer. Peserta didik dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, terampil dalam
memecahkan masalah, aktif dalam berdiskusi, dan memperoleh pengetahuan yang baru serta
kemampuan bekerja sama selama proses pembelajaran.
H. Langkah – langkah pembelajaran ( Cisco Packet Tracer)
1. Pesertadidikmengamatisertamerumuskantentangkonsep firewall pada jaringan.
2. Peserta didik Mengklasifikasikanfirewall pada jaringan
3. PesertadidikMenentukan cara konfigurasi firewall pada jaringan
4. Peserta didik Melakukan konfigurasi firewall pada jaringan
.
I. Penilaian
Sikap : Berpikir kritis saat pembelajaran, aktif dalam kelas.

Pengetahuan : Tes tertulis dan praktek.

Mengetahui
Kepala SMK Percis Halmahera Guru MataPelajaran

Fenny Labudo S.E Novia Kipuw S.kom


NIPED.124NE071 Mahasiswa Peneliti

Norvan Leki
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran Sekolah Kelas / Semester Mater Pokok Alokasi Waktu


Administrasi SMK Percis XI/ 2 (Dua) Prosedur dan teknik 3 x 45 Menit
Infrastruktur Halmahera pemeriksaan
Jaringan permasalahan pada
firewall

Teknik konfigurasi
ulang firewall

Prosedur pengecekan
hasil perbaikan

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


KD Menganalisis permasalahan firewall  Menentukan cara pemeriksaan permasalahan firewall pada
jaringan
Memperbaiki konfigurasi firewall  Mendeteksi letak permasalahan firewall pada jaringan
 Memperbaiki permasalahan firewall pada jaringan

J. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Cisco packet tracer. Peserta didik dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, terampil dalam
memecahkan masalah, aktif dalam berdiskusi, dan memperoleh pengetahuan yang baru serta
kemampuan bekerja sama selama proses pembelajaran.
K. Langkah – langkah pembelajaran ( Cisco Packet Tracer)
1. Peserta didik Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang permasalahan
firewall
2. Peserta didik Mengumpulkan data tentang permasalahan firewall
3. Peserta didik Mengolah data tentang permasalahan firewall
4. Peserta didik Mengomunikasikan tentang permasalahan firewall
L. Penilaian
Sikap : Berpikir kritis saat pembelajaran, aktif dalam kelas.

Pengetahuan : Tes tertulis dan praktek.

Mengetahui
Kepala SMK Percis Halmahera Guru MataPelajaran

Fenny Labudo S.E Novia Kipuw S.kom


NIPED.124NE071 Mahasiswa Peneliti

Norvan Leki
Soal siklus I

Apa yang di maksud dengan routing statis?


Apa kelebihan dan kekurangan routing statis?
Bagaimana cara kerja routing statis?
sebutkan dan jelaskan 2 macam table routing?
Sebutkanlah kerugian dari Router Static?

Kunci jawaban

1. Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan


menggunakan tabel routing yang dilakukan secara manual saat melakukan
konfigurasi.

2. Kelebihan Static Routing

 Tingkat keamanan lebih baik

 Proses routing diawasi dengan mudah

 Manajemen penghalaan dilakukan dengan mudah

 Apabila terjadi kesalahan routing bisa terdeteksi mudah

Kekurangan / Kelemahan Static Routing

 Membutuhkan administrator dan operator yang paham akan jaringan

 Sulit diterapkan pada jaringan berskala besar

 Proses edit data pada table routing harus dilakukan secara manual

3. Cara kerja routing statis


Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari
tabel routing.Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual
untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna
untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
4. Sebutkan dan jelaskan 2 macam table routing
 Destination

Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows,
kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah
route print.

 Network Mask

Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 dari


nilai paket yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom
ini dinamakan Netmask.

5. Sebutkanlah kerugian dari routing statis


 Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing,
khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi
secara manual
 rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara
manual
Soal siklus II

1. Apa yang dimaksud dengan firewall ?


2. Sebutkan macam-macam konfigurasi firewall !
3. Sebutkan dua macam firewall secara konseptual !
4. Sebutkan kelebihan dan kelemahan firewall !
5. Sebutkan macam-macam software firewall !
6. Sebutkan dua macam konfigurasi firewall !
7. Bagaimana cara kerja Firewall?
8. Apakah fungsi firewall?
9. Bagaimanakah cara memverifikasi firewall sudah berjalan?
10. Apakah yang harus diloakukan apabila sudah memverifikasi windows
firewall tetapi tetap tidak berjalan?
Kunci Jawaban

1. firewall adalah sistem keamanan jaringan komputer yang digunakan untuk


melindungi computer dari beberapa jenis serangan dari computer luar.
Pengertian Firewall yang dimaksudkan diatas adalah sistem atau perangkat yang
member otorisasi pada lalu lintas jaringan komputer yang dianggapnya aman untuk
melaluinya dan melakukan pencegahan terhadapa jaringan yang dianggap tidak aman
2. a). Screened Host Firewall system (single-homed bastion)
Pada konfigurasi ini,fungsi firewall akan dilakukan oleh paket filtering router dan
bastion host.Router ini di konfigurasikan sedemikian rupa sehingga untuk semua arus data
dari internet,hanya paket IP yang menuju bastion host yang di inginkan.sedangkan untuk arus
data (tarffic) dari jaringan internal.hanya paket IP dari bastion host yang di ijinkan untuk
keluar.
Konfigurasi ini mendukung fleksibilitas dalam akses internet secara langsung secara
langsung sebagai contoh:
apabila terdapat webserver pada jaringan ini maka dapat di konfigurasikan agar web server
dapat di akses langsung dari internet.
Bastion host melakukan fungsi authentitas dan sebagai proxy konfigurasi ini
memberikan tingkat keamnan lebih baik dari pada packet filtering router atau application -
level gateway secara terpisah.

b). Screened Host firewall system (Dual-homed bastion)


Pada konfigurasi ini,secara fisik akan terdapat patahan / celah dalam jaringan
kelebihannya adalah dengan adanya 2 jalur yang memisahkan secara fisik maka akan lebih
meningkatkan keamanan di bandingkan konfigurasi pertama,adapun untuk server-server yang
memerlukan direct access (akses langsung) maka dapat di letakkan di tempat / buah NIC pada
bastion host.

c). Screened subnet firewall


Ini merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya,karena pada
konfigurasi ini di gunakan 2 buah packet filtering router diantaranya internet dan bastion host
,sedangkan 1 lagi di antara bastion host dan jaringan local konfigurasi ini membentuk subnet
terisolasi.

3. a). Network level


Firewall network level mendasarkan keputusan mereka pada alamat sumber, alamat
tujuan
dan port yang terdapat dalam setiap paket IP. Network level firewall sangat cepat dan sangat
transparan bagi pemakai. Application level firewall biasanya adalah host yang berjalan
sebagai proxy server, yang tidak mengijinkan lalu lintas antar jaringan, dan melakukan
logging dan auditing lalu lintas yang melaluinya
b). Application level
Application level firewall menyediakan laporan audit yang lebih rinci dan
cenderung lebih memaksakan model keamanan yang lebih konservatif daripada network
level firewall. Firewall ini bisa dikatakan sebagai jembatan. Application-Proxy Firewall
biasanya berupa program khusus

4. a).Kelebihan:
Mendeteksi adanya malware atau ancaman dari sebuah situs,
Menjaga agar user tidak diarahkan ke dalam situs yang berbahaya,
Memblokir situs–situs tertentu, Memperingatkan user ketika akan mendownload apapun
yang berasal dari situs yang tidak aman, Mencegah pembajakan terhadap komputer user
melalui jaringan komputer dan Sangat berguna ketika user melakukan koneksi jaringan pada
tempat umum.
b).Kelemahan:
Bukan merupakan antivirus, sehingga tidak pas untuk mencegah masuknya virus,
Firewall tidak dapat membantu mencegah pencurian data ataupun peretasan yang dilakukan
dari dalam, Tidak semua malware bias terdeteksi dengan baik.

5. a).Windows
ZoneAlarm Free Firewall
Windows7 Firewall Control
TinyWall Private Firewall
AVS Firewall
b).Linux
Iptables
IPCop Firewall
pfSense
IPFire
SmoothWall & SmoothWall Express

6. Prohibitted dan permitted.

7. Bagaimana cara kerja Firewall? Prinsip kerja Firewall yaitu dengan menyaring perge
rakan lalu lintas jaringan berdasarkan alamat IP, nomor port, program, protokol dan
kata kunci sehingga dapat menyaring data dengan cara mengidentifikasi isi pesan
yang masuk ke perangkat yang digunakan

8. yang berfungsi untuk melindungi sumber daya dari jaringan pribadi dari pengguna
dari jaringan lain.

9. Untuk memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan, ikuti langkah

berikut

klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok

Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS).

Perhatikan bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.

10. windows anda perlu di install ulang lagi


DOKUMENTASI

FOTO-FOTO PENELITIAN DENGAN SISWA-SISWI DIRUANG LAB LAGI PRAKTEK


Foto siswa-siswi kelas XI Tkj di ruang belajar
Foto dengan ibu kepala sekolah Smk Percis Halmahera di ruang kepala sekolah

FOTO DENGAN GURU MATA PELAJARA AIJ

Anda mungkin juga menyukai