Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
(S. Pd) Program Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Oleh:
NORVAN LEKI
17 208 083
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk diajukan kepada
Panitia Ujian
Tim Penguji
Tim Penguji
SKRIPSI
TIM PEMBIMBING
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjana di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dicantumkan dalam naskah ini dan
Demikian pernyataan ini di buat dan dengan benar dan apabila dikemudian hari
terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi
Norvan Leki
17 208 083
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
(AMSAL 1: 3-4)
Untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta Kebenaran, Keadilan, dan Kejujuran,
untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta
kebijaksanaan kepada orang muda.
Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.
(Efesus 3:20)
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih yang banyak dari pada yang kita Doakan atau
pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja didalam kita
PERSEMBAHAN:
Dengan Penuh Ungkapan Syukur, Skripsi ini ku persembahkan kepada yang terkasih:
1. Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber kehidupan, pengetahuan, hikmat, kekuatan, dan
pengharapan.
2. Papa Mama dan kakak serta adikku yang paling ku cintai yang selama ini selalu
mendukung, menyayangi dan mendoakan kebahagiaan dan masa depanku.
3. Almamater-ku tercinta Universitas Negeri Manado.
ABSTRAK
Oleh
NORVAN LEKI
17208083
Dosen Pembimbing I:
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena
dengan judul Penerapan Cisco Packet Tracer Sebagai Media Pembelajaran Jaringan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas XI TKJ di SMK Percis Halmahera. Skripsi ini
ditulis sebagai sala satu syarat untuk mencapai gelar sarja pendidikan di Fakultas Teknik
Tersusunnya Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah
membantu saya baik melalui Doa, materi, pemberian motivasi, serta bimbingan selama
berada di bangku perkuliahan. Untuk itu, dengan penuh ketulusan hati ucapan terima kasih
1. Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Manado.
2. Dr. Eddy Djubir Rusian Kembuan, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Manado.
dan Komunikasi yang selama ini telah membantu penulis dalam perkuliahan,
memberikan motivasi dan dorongan untuk terus berusaha, memberikan ilmu dan
wawasan yang sangat berarti bagi penulis sehingga skripsi ini boleh terselesaikan.
5. Arje Djamen ST.MT, Selaku Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah
6. Seluruh Dosen, Staf tata usaha, staf pegawai yang ada di FakultasnTeknik Universitas
Negeri Manado.
7. Wensi R.L. Paat, ST.MT, Rudy Pardanus, ST.,M.Eng, yang sudah membantu,
berarti.
8. Orang Tua, yaitu Papa dan Mama yang telah berjuang dengan penuh kesabaran
mengorbankan banyak waktu, materi, selalu memdoakan setiap hari, memberikan saran
membangun, motivasi dan semangat hidup, memberikan kasih saying, selalu menjaga
dan menemani dengan setia di saat penulis menyelesaikan skripsi ini. Terima Kasih
9. Kakak tersayang, Yunarti Leki. Juga adikku tersayang Delvia Ornan Leki dan
terlebihnya Mersan Yunita Moka yang selalu memberikan motivasi dan semangat, selalu
berdoa setiap hari untuk keberhasilan study bahkan dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Om, Tante, Oma yang selalu membantu dari segi materi, mendukung, memberikan saran,
motivasi dan selalu berdoa untuk kesuksesanku. Terima kasih untuk ketulusan hati
selama ini.
14. Novia S. Kipu, S.Kom selaku Ketua jurusan TKJ yang telah membantu dalam
membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang dengan senang hati telah
membantu.Penulis menyadari dalam penyusunan karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan
dan kesalahan, Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam
menyempurnakan karya ilmiah ini demi kemajuan ilmu pengetahuan. Kiranya Tuhan Yesus
yang adalah sumber berkat akan memberkati kita semua dan kiranya skripsi ini dapat
Penulis,
Norvan Leki
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
maupun dalam teorinya, sehingga menuntut keaktifan siswa dalam belajar. Hal ini
pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa, dan kelas menjadi
hidup, metode penyajian yang selalu sama akan membosankan siswa. Salah satu
1
2
kerja sama dimaksudkan agar proses pembelajaran berlangsung optimal melalui peran
aktif siswa dalam bentuk kerjasama. Lebih lanjut Nasution (2004:146) menyatakan
bahwa “Pelajaran di sekolah harus sesuai dengan keadaan masyarakat, dan sifat
dilakukan dengan harapan agar siswa lebih belajar, seperti aktif bekerja sama dalam
Jaringan dasar merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada
kurikulum 2013 yang termasuk pada ranah C2. C2 merupakan pemahaman yang
dipelajari, pada jenjang ini siswa di tuntut untuk mengerti dan memahami
konsep yang dipelajari. Mata pelajaran ini harus dikuasai siswa SMK terlebih
metode ceramah untuk dapat menguasai materi mata pelajaran komputer dan
jaringan dasar secara utuh, misalnya dalam materi jaringan dasar dibutukan
menjadi suatu jaringan yang bisa dibangun. Dibutuhkan suatu media yang dapat
dengan beberapa materi yang lain dalam mata pelajaran jaringan dasar. Salah
3
siswa mengenai jaringan akan lebih terbentuk, dan siswa dapat mempraktikkan
untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat mmahami prinsip
mengikuti proses belajar mengajar, karena dengan pembelajaran yang tepat akan
pelajaran, semakin baik siswa mengikuti dan memahami mata pelajaran, akan
yang dipersiapkan dalam menghadapi era yang semakin canggih agar negeri ini tidak
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
4
berbagai faktor, misalnya: peran guru, model pembelajaran, dan sarana prasarana.
hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa
menguasai materi yang telah di ajarkan oleh guru. Oleh karena itu, hasil belajar
pembelajaran merupakan inti dalam pendidikan yang dibangun agar para siswa dapat
mentransfer pengetahuan.
pemilikan potensi siswa yang bersangkutan, melainkan juga lingkungan, terutama guru
yang profesional. Didalam proses pembelajaran guru dan siswa merupakan faktor
utama. Makin tinggi interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran,
semakin besar pengaruh positif untuk siswa dalam meningkatkan hasil belajar.
pembelajaran yang bervariasi berarti apabila guru tidak ikut terlibat di dalamnya. Siswa
cenderung diam dan takut berkomunikasi yang disebabkan kurangnya strategi guru
5
monoton yaitu menggunakan model pembelajaran yang masih berpusat pada guru
sehingga membuat siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang
mengakibatkan lambatnya pemahaman mereka terhadap teori yang bersifat abstrak. Hal
ini perlu diatasi, agar terjadi hubungan timbal balik antara guru dan siswa ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar
siswa tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMK Percis
Halmahera, hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Dari perolehan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak memahami materi yang telah
diajarkan. Oleh sebab itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat membuat hasil
belajar siswa meningkat dan siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Selain itu, diharapkan juga agar tercipta situasi yang kondusif dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga siswa tidak merasa bosan. Adapun solusi untuk
didalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penyajian masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, hal inilah yang menjadi alasan
penulis untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Cisco Packet Tracer
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat didentifikasi masalah yang
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran AIJ yang masih rendah.
C. Batasan Masalah
HALMAHERA”.
D. Rumusan Masalah
Bedasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: Apakah penerapan cisco packet tracer sebagai media pembelajaran jaringan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas XI TKJ di SMK Percis
Halmahera?
7
E. Tujuan Penelitian
ada atau tidaknya penikatan hasil belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
penerapan Cisco Packet Tracer pada siswa pada kelas XI TKJ di SMK PERCIS
HALMAHERA.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
dapat menumbukan rasa kepercayaan diri siswa, juga melati diri agar lebih
belajar.
b. Bagi guru
belajar siswa.
8
c. Bagi sekolah
Sebagai informasi yang dapat dijadikan sebagai salah satu pola atau strategi
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan
hanya mengingat, tapi juga mengalami. Hasil belajar bukan suatu penugasan
Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat
dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
9
10
a. Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh
d. Hasil belajar yang utama ialah pola tingkah laku yang bulat.
lingkungan itu.
yangdapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh siswa atau anak
Suprijono 2009 : 4) :
perilaku diharapkan dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik. Untuk
dapat dikatakan belajar, maka perubahan itu membutuhkan waktu yang cukup
panjang. Selain itu setiap individu harus melakukan sendiri proses belajarnya,
karena belajar tidak bisa diwakilkan oleh orang lain. Jadi setiap individu
Belajar terjadi karena didorong oleh kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai. Dalam mencapai tujuan tersebut maka ada proses yang harus dilalui.
semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas
kemampuan yang dimiliki siswa dan dilihat dari perubahan tingkah laku, sikap
1. Faktor Internal
a. Faktor Fisiologis
dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam cacat jasmani, dan sebagainya,
b. Faktor Psikologis
psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan hal jenis,
minat dan bakat, motif dan motivasi, dam kognitif dan gaya nalar.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor lingkkungan
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa
lingkungan sosial.
b. Faktor Instrumental
belajar yang telah direncanakan. Faktor ini dapat berupa kurikulum saran dan
menarik kesimpulan yaitu hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa
setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu
interaksi berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya baik dari dalam mapun
3. Media Pembelajaran
secara baik dan benar, agar dapat mempengaruhi peserta didik mencapai
laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai
individu dan mahluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut peserta didik
pembelajaran.
fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu ilmu pengetahuan yang bersumber dari
pembelajaran adalah metode dan teknik yang digunakan guru dalam melakukan
alat bantu pembelajaran, peran dan fungsi media pembelajaran tidak boleh
sumber belajar dan atau media pembelajaran yang kaya dan bervariasi. Media
pembelajaran yang kaya dan bervariasi tidak saja membuat motivasi belajar
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berarti
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
kata instruction. Kata Instruction memiliki pengertian yang lebih luas daripada
guru secara fisik. Oleh karena itu dalam pembelajaran yang ditekankan adalah
sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa kita disebut
sendiri. Dari ketiga hal tersebut maka guru berposisi sebagai peran penggiat
satunya sumber belajar, tetapi dengan posisinya sebagai peran penggiat, guru
selain guru inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar
yang diadakan atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik
dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan
sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
efektif.
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain
dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental
terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat
dari segi prinsip-prinsip pelajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif.
dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan didasarkan
berfungsi sebagai sumber belajar; (2) Fungsi semantik; (3) fungsi manipulatif.
terdapat dua fungsi, yaitu (4) fungsi psikologis; (5) fungsi sosio-kultural.
Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai
alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil
yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup
segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat menimbulkan peristiwa belajar.
Maksudnya yaitu adanya perubahan tingka laku ke arah yang lebih sempurna
2. Fungsi semantik
dipahami anak didik (tidak verbalistik). Seperti yang kita tahu bahwa bahasa
itu meliputi lambang (simbol) dan isi (conten), yakni pikiran dan atau
perasaan, yang keduanya tela menjadi totalitas pesan (message), yang tidak
dapat dipisahkan. Unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata” Kata atau kata-
kata sudah jelas merupakan simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang
proses pembelajaran. Pertama media grafis seperti gambar, foto grafik, bagan
atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain.Media grafis sering juga
19
disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan
lebar.Kedua Media Tiga Dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model
padat (Soil model), model penampang model susun, model kerja, mock,
diaroma) dan lain-lain.Ketiga, media proyeksi seperti Slide, film strips, film,
film.
2. Media audio visual diam adalah media yang unsurnya hanya suara
cetak.
media pengajaran yang tepat sesuai dengan kriteria tertentu. Kriteria dalam
1. Karakter Siswa
yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya
mengenai karakteristik siswa ini memiliki arti yang cukup penting dalam
2. Tujuan Belajar
yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan
Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin
4. Pengadaan Media
Dari segi pengadaanya, media dapat dibagi menjadi dua yaitu media jadi
dan media rancangan. Media jadi adalah media yang sudah menjadi komoditi
21
perdagangan. Walaupun hemat waktu, tenagam dan biaya apabila dilihat dari
dihadiri guru secara fisik. Dengan demikian dalam pemilihan media untuk
pemanfaatannya dibagi dua yaitu media primer dan media sekunder. Media
primer adalah media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk
adalah media yang bertujuan untuk memberikan pengayan mater agar siwa
Packet Tracer
Materi sperti itu sering tidak efektif dengan metode ceramah. Untuk itu
menyenangkan.
latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yaitu secara
dan siswa, sehinga dapat pula sebagai alat bantu belajar mengajar
Perangkat lunak ini dibuat oleh perusahan Cisco Systems, perusahan yang
agar dapat lebih mudah dalam memahami prinsip jaringan komputer dan
jaringan juga dapat diatur dan ditentukan dengan baik sesuai dengan
rendah. Cisco Packet Tracer juga dapat berjalan pada system operasi
telah di lakukan oleh penelitih lainnya dengan bahan yang sama. Seperti
C. Kerangka Berpikir
menerapkan Cisco Packet Tracer perluh menggunakan alat peraga, dalam hal
D. Hipotetis Tindakan
pembelajaran cisco pcket tracer, maka dapat meningkatkan hasil belajar Siswa
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
berikut :
1. Metode yang diterapkan pada PTK harus menunjang guru dalam tugas
mengajar.
ditargetkan.
25
26
secara umum menurut Hobri (2007:1) yang memiliki beberapa pengertian yaitu:
pembelajaran.
dan terencana yang dilakukan oleh penelitian dan praktis, menurut Sunardi
ditimbulkan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ SMK Percis Halmahera pada
semester genap tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari 30 orang siswa.
guna memperoleh data. Penggunaan metode penelitian yang tepat sangat penting
Metode Observasi
Metode Tes
Metode dokumentasi
27
1. Metode Observasi
observasi dan peneliti untuk meraih data tentang aktivitas siswa selama
pertanyaan. Kegiatan guru (peneliti) dalam mengajar diamati oleh guru bidang
Hasil observasi kemudian dianalisis untuk mengetahui kelas mana yang lebih
baik.
2. Metode Tes
Metode tes merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data yang
penelitian. Tes yang dapat digunakan dalam penelitian bisa berupa pilihan
penelitian ini jenis tes yang digunakan adalah tes tulis yang berbentuk
28
kreatifitas siswa dalam berpikir dan menyusun jawaban sesuai pendapat dan
pemikiran mereka sendiri. Sehinga hanya siswa yang telah menguasai materi
yang cukup lama untuk mengoreksi jawaban siswa dan bagian siswa yang
siswa.
3. Metode Dokumentasi
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
metode ini tidak begitu sulit, dalam arti apabila, ada kekeliruan sumber
tinggal membutukan check dan tally tempat yang sesuai. Untuk mencatat
hal-hal bersifat bebas atau belum ditentukan daftar variabel peneliti dapat
mendapatkan data dengan cara mempelajari dan mencari data yang suda
yang berasal dari surat-surat atau bukti-bukti serta catatan yang ada
diinginkan.
siswa digunakan tes hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Menggunakan teknik analisis persentase (%), data
Keterangan:
yang dicapai siswa sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMK
secara klasikal ≥ 85% maka, suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya. (Depdikbud,
F. Analisis Data
Data hasil observasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil skor
dalam berobservasi yang akan digunakan. Perolehan skor pada lemba robservasi
30
diakumulas iuntuk menentukan seberapa besar hasil belajar siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran untuk setia siklus.Jika rata-rata hasil pengamatan ≥ 80, maka
ketuntasan belajar secara klasikal adalah jika terdapat siswa yang memperoleh nilai
G. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan minimal dalam dua siklus
atau lebih sesuai dengan kebutuhannya. Adapun penelitian ini dilaksanakan dalam
siklus yang berkelanjutan dengan penelitian tergambar pada 3.1 sebagai berikut.
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
A. Hasil penelitian
Data observasi
No Nama
Ketuntasan
Nilai
Ya Tidak
1 Adi Renwarin 70
2 Agnes Tundu 70
3 65 √
Agus Dolfian Ngato
4 Arlita Aler 75 √
5 Defiks Rinal Malaku 75 √
6 Devit Tamalonggehe 70
7 Dorce Masikopa 80 √
8 Felix Manggana 65 √
9 Fiyana Doba 75
10 Heleonora N. Bobaya 56 √
11 Herce Pinoa 75
12 Ira Flora Kodja 85
13 Jein Rameang 70
14 Jenifer Wulan Sandiri 60
15 Kervin Roba 60
16 60
Kesti K. Gujujuku
31
32
Data observasi
No Nama
Ketuntasan
Nilai
Ya Tidak
80
17 Klara S. Mambrasar
Kristian Novenli 50
18
Baginda
60
19
Maikel Lumbagi
50
20 Marselino Daulasi
50
21 Orki Ruse √
50
22 Rikyanto Malaku
75
23 Sandri Tatengki √
24 70 √
Sani Hantja
75
25 Stevi Yani Luma √
80
26 Teresia Cin √
27 65 √
Timotius Dunia
28 70 √
Vanesysa Yoru
29 70 √ √
Wilhelmina Kolong
75
30 Yericho E. Ratumbanua √
Jumlah 2025 11 19
Keterangan : P = Presentase
: F = Jumlah Kelulusan
: N = Jumlah Siswa
33
Presentasi hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar:
Presentasi hasil belajar siswa yang sudah mencapai ketuntasan hasil belajar:
1. Siklus I
Pada Siklus yang pertama ini, peneliti menyusun tahapan-tahapan yang akan
digunakan pada penelitian ini sesuai dengan desain penelitian yang mengacuh pada
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan tindakan ini, peneliti menyusun rancangan tindakan yang
pelaksanaan tindakan.
b. Pelaksanaan
Jenis kegiatan yang dilaksanakan pada proses ini adalah melaksanakan rencana yang
telah disiapkan atau disusun pada tahap perencanaan. Adapun tahapan- tahapan
1) Pendahuluan
b. Absensi
34
c. Pengamatan
siswa yang kurang memperhatikan proses pembelajaran demonstrasi, ada siswa yang
kelihatan tidak ingin belajar dan tidak ada kemauan untuk belajar dan ada juga yang
hanya suka berbicara pada saat pembelajaran sedang berlanjut, dan juga ada yang
pelajaran yang diberikan, ternyata hal ini mengganggu konsentrasi dari siswa-siswa
lain yang ingin belajar, tapi tahap observasi tetap berjalan dengan baik. Hasil belajar
Siklus I
No Nama Ketuntasan
Nilai
Ya Tidak
1 70
Adi Renwarin
2 70
Agnes Tundu
3 65 √
Agus Dolfian Ngato
4 75 √
Arlita Aler
5 75 √
Defiks Rinal Malaku
6 70
Devit Tamalonggehe
7 75 √
Dorce Masikopa
8 Felix Manggana 65 √
9 75 √
Fiyana Doba
10 55 √
Heleonora N. Bobaya
35
Siklus I
No Nama Ketuntasan
Nilai
Ya Tidak
11 75 √
Herce Pinoa
12 50 √
Ira Flora Kodja
13 70 √
Jein Rameang
14 75 √
Jenifer Wulan Sandiri
15 80 √
Kervin Roba
16 80 √
Kesti K. Gujujuku
17 65 √
Klara S. Mambrasar
18 70 √
Kristian Novenli Baginda
19 80 √
Maikel Lumbagi
20 70 √
Marselino Daulasi
21 60 √
Orki Ruse
22 70 √
Rikyanto Malaku
23 75 √
Sandri Tatengki
24 80
Sani Hantja
25 75 √
Stevi Yani Luma
26 80 √
Teresia Cin
27 60 √
Timotius Dunia
28 75 √
Vanesysa Yoru
29 75 √
Wilhelmina Kolong
30 75 √
Yericho E. Ratumbanua
Jumlah 2135 15 15
Presentase Ketuntasan 71,5 50 50
Keterangan : P = Presentase
: F = Jumlah Kelulusan
: N = Jumlah Siswa
36
a. Refleksi
Berdasarkan rangkuman data pada tabel 4.3 dapat dilihat bawah pada siklus I
ini, hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan belajar yang mengacuh
pada ketentuan yang ada di sekolah SMK PERCIS HALMAHERA khususnya pada
ketuntasan sebanyak ≥75%, hal itu dapat dilihat dari 30 siswa yang ada di dalam kelas
masih ada 15 orang siswa yang belum tuntas KKM 75 atau dengan presentase
ketuntasan belajar sekitaran 50%, dengan nilai rata-rata hasil belajar yang dicapai
yaitu 75. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwah penelitian pada
siklus I ini belum berhasil dan harus dilanjutkan pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
Penelitian siklus II ini dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dan
a. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II ini adalah perbaikan dari perencanaan siklus
I dengan menambakan beberapa perubahan yang ada pada perencanaan siklus I, yaitu
sebagai berikut:
b. Pelaksanaan
rencana yang telah disiapkan atau disusun pada tahap perencanaan dengan
pertama dengan menambakan sedikit perubahan agar diperoleh hasil yang maksimal.
1) Pendahuluan
b. Absensi
d. Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat melihat
c. Pengamatan
Hasil observasi yang diperoleh pada siklus kedua ini, proses belajar mengajar
berlangsung baik, siswa terlihat tertarik untuk memperhatikan materi yang disampaikan.
Pada saat kegiaatan belajar mengajar dikelas sudah terlihat siswa lebih mengerti lagi
materi yang diberikan dari siklus pertama. Pada awal kegiatan guru memotivasi siswa
dengan memberikan semangat dan dorongan kemudian melontarkan. Tanya jawab seputar
perkembangan materi yang ada. Dan pada kegiatan inti, metode mengajar, langkah
kegiatan, pengolahan kelas, pengelolahan waktu, diskusi dan pembahasan juga sudah
Ada beberapa siswa yang belum memahami materi tetapi mempunyai keinginan
belajar yang tinggi, sering melontarkan kepada peneliti. Peneliti menjelaskan kembali
38
materi secara terperinci sesuai dengan materi yang kurang dipahami oleh siswa tersebut,
dan dipermudah dengan langsung melakukan praktek serta menggunakan kata-kata yang
mudah dimenggerti, diikuti dengan memberikan pencerahan dan motivasi sehingga siswa
Nama Siklus II
No Nilai Ketuntasan
Ya Tidak
1 Adi Renwarin 95 √
2 Agnes Tundu 95 √
3 Agus Dolfian Ngato 90 √
4 Arlita Aler 95 √
5 Defiks Rinal Malaku 80 √
6 Devit Tamalonggehe 75 √
7 Dorce Masikopa 85 √
8 Felix Manggana 60
9 Fiyana Doba 85 √
10 Heleonora N. Bobaya 95 √
11 Herce Pinoa 80 √
12 Ira Flora Kodja 55 √
13 Jein Rameang 95 √
14 Jenifer Wulan Sandiri 85 √
15 Kervin Roba 85 √
16 Kesti K. Gujujuku 85 √
17 Klara S. Mambrasar 95 √
18 Kristian Novenli Baginda 85 √
19 Maikel Lumbagi 75 √
20 Marselino Daulasi 65 √
21 Orki Ruse 85
22 Rikyanto Malaku 80 √
23 Sandri Tatengki 90 √
24 Sani Hantja 75 √
25 Stevi Yani Luma 80 √
26 Teresia Cin 80 √
27 Timotius Dunia 70 √
28 Vanesysa Yoru 80 √
39
Nama Siklus II
No Nilai Ketuntasan
Ya Tidak
29 Wilhelmina Kolong 80 √
30 Yericho E. Ratumbanua 85 √
Jumlah 2462 26 4
Presentase ketuntasan 8,20 86,6 13,33
6% %
Keterangan : P = Presentase
: F = Jumlah Kelulusan
: N = Jumlah Siswa
belajar:
Presentasi hasil belajar siswa yang sudah mencapai ketuntasan hasil belajar:
No Keterangan Nilai
1 Nilai Terendah 70
d. Refleksi
Berdasarkan rangkuman hasil evaluasi belajar siswa pada tabel 4.4 di atas,
maka dapat dilihat bahwah pada siklus II hasil belajar siswa meningkat yaitu dengan
nilai rata-rata 80,25 dan dapat memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa dengan
presentase ketuntasan belajar yaitu 80,25% sehingga dapat disimpulkan bahwah siklus
B. Pembahasan
Dari hasil observasi awal yang dilakukan guna mengetahui kondisi awal
terdapat 19 siswa yang tidak mencapai standar ketuntasan, hanya 36,66 % atau 11
siswa yang mencapai standar ketuntasan dengan nilai rata-rata 60,75. Setelah
dilakukan tindakan dan melalui hasil evaluasi siklus I ternyata jumlah siswa yang
tuntas mengalami kenaikan yaitu 50% atau 15 orang siswa dengan hasil evaluasi
belajar yaitu 71,5. Hasil ini mengalami kenaikan pada siklus pertama.Akan tetapi
pada hasil tes siklus pertama ini belum mencapai target, yaitu jumlah siswa yang
hasil belajar siswa pada siklus pertama disebabkan karena peneliti belum
mengkondisikan kelas dengan baik terlihat bahwah masih banyak siswa yang belum
mengerti materi pembelajaran yang diberikan dan masih banyak siswa yang belum
aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Pada pelaksanaan siklus II dapat
dilihat pada hasil penelitian. Dimana siswa sudah mulai termotivasi dan mulai
mengerti materi pembelajaran yang diberikan dan siswa sudah mulai aktif dalam
proses belajar mengajar di dalam kelas, sehingga guru dapat membangun pemikiran
siklus II ini maka dapat dilihat dari 30 orang siswa yang ada, 26 siswa berhasil
mencapai standar ketuntasan atau 86,66% dan 4 siswa yang belum mencapai standar
ketuntasan atau 13, 33% dengan nilai rata-rata hasil belajar 80,25. Dengan demikian
pada siklus ke II ini telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar sehingga penelitian
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di atas, maka peneliti dapat menarik
1. Rata – rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus
I sampai siklus II. Pada siklus I rata- rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran
2. Nilai Rata – rata individual siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari
siklus I sampai siklus II. Pada siklus I nilai rata- rata individual siswa dalam
pembelajaran sebesar 75,5 meningkat menjadi 86,66% pada siklus II.
B. SARAN
Hasil yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini sangat baik, maka
1. Cisco Packet Traceryang diterapkan oleh peneliti kiranya dapat diterapkan oleh guru-
guru lain bukan hanya pada saat pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan saja tetapi
di kelas mata pelajaran lain yang mempunyai masalah dalam mencapai hasil belajar
yang diinginkan. Tentunya penerapan Cisco Packet Tracerini harus diterapkan ide-ide
yang lebih cemerlang sehingga Cisco Packet Tracerini bisa menjadi lebih dikenal
2. Para guru harus selalu mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi
42
43
3. Para guru harus dapat mengidentifikasi media pembelajaran mana yang cocok dengan
4. Para guru harus mengenal kepribadian siswa agar lebih mengetahui apa kendala yang
dihadapi siswa pada saat memecahkan soal matematika yang diberikan dan
Asep Jihat & Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Indikator Alokasi
Kompetensi Kegiatan
Pencapaian Materi Pokok Waktu Penilaian
Dasar Pembelajaran
Kompetensi (JP)
1 2 3 4 5 6
Memahami Menjelaskan konsep Routing dan 32 Mengamati untuk Pengetahuan
proses routing routing routers mengidentifikasi dan :
Mengkaji jenis- Mengklasifikasikan Prinsip dan cara merumuskan masalah Tes tertulis
jenis routing jenis protokol kerja routing tentang routing Keterampilan
routing Protokol routing Mengumpulkan data :
Mempresentasikan Default routes tentang permasalahan Penilaian
konsep routing Multiple routing unjuk kerja
gateways Mengolah data Obervasi
Routing dan tentang permasalahan
packet routing
forwarding Mengomunikasikan
Bridging tentang permasalahan
routing
KEPALA SEKOLAH
A. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Cisco packet tracer. Peserta didik dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, terampil dalam
memecahkan masalah, aktif dalam berdiskusi, dan memperoleh pengetahuan yang baru serta
kemampuan bekerja sama tim selama proses pembelajaran.
B. Langkah – langkah pembelajaran ( Cisco Packet Tracer)
1. PesertadidikmengamatidanmengidentifikasisertamerumuskanmasalahtentangMenganalisis routing
statis.
2. Peserta didik mendiskusikan masalah tentang Menganalisis routing statis
3. Pesertadidikmengeksplorasidanmengumpulkandatatentang routing statis
4. Peserta didik mengkomunikasikan tentang routing statis
5. Peserta didik menarik kesimpulan dari materi Administrasi Infrastruktur Jaringan yang telah
dipelajari.
C. Penilaian
Sikap : Berpikir kritis saat pembelajaran, aktif dalam kelas.
Mengetahui
Kepala SMK Percis Halmahera Guru MataPelajaran
Norvan Leki
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
D. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Cisco packet tracer. Peserta didik dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, terampil dalam
memecahkan masalah, aktif dalam berdiskusi, dan memperoleh pengetahuan yang baru serta
kemampuan bekerja sama tim selama proses pembelajaran.
E. Langkah – langkah pembelajaran ( Cisco Packet Tracer)
1. PesertadidikmengamatidanmengidentifikasisertamerumuskanmasalahtentangMengevaluasi routing
statis.
2. Peserta didik mendiskusikan masalah tentang Mengevaluasi routing statis
3. PesertadidikMengevaluasidanMengkonfigurasitentang routing statis
4. Peserta didik Memperbaiki permasalahan routing statis
.
F. Penilaian
Sikap : Berpikir kritis saat pembelajaran, aktif dalam kelas.
Mengetahui
Norvan Leki
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
G. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Cisco packet tracer. Peserta didik dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, terampil dalam
memecahkan masalah, aktif dalam berdiskusi, dan memperoleh pengetahuan yang baru serta
kemampuan bekerja sama selama proses pembelajaran.
H. Langkah – langkah pembelajaran ( Cisco Packet Tracer)
1. Pesertadidikmengamatisertamerumuskantentangkonsep firewall pada jaringan.
2. Peserta didik Mengklasifikasikanfirewall pada jaringan
3. PesertadidikMenentukan cara konfigurasi firewall pada jaringan
4. Peserta didik Melakukan konfigurasi firewall pada jaringan
.
I. Penilaian
Sikap : Berpikir kritis saat pembelajaran, aktif dalam kelas.
Mengetahui
Kepala SMK Percis Halmahera Guru MataPelajaran
Norvan Leki
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Teknik konfigurasi
ulang firewall
Prosedur pengecekan
hasil perbaikan
J. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Cisco packet tracer. Peserta didik dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, terampil dalam
memecahkan masalah, aktif dalam berdiskusi, dan memperoleh pengetahuan yang baru serta
kemampuan bekerja sama selama proses pembelajaran.
K. Langkah – langkah pembelajaran ( Cisco Packet Tracer)
1. Peserta didik Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang permasalahan
firewall
2. Peserta didik Mengumpulkan data tentang permasalahan firewall
3. Peserta didik Mengolah data tentang permasalahan firewall
4. Peserta didik Mengomunikasikan tentang permasalahan firewall
L. Penilaian
Sikap : Berpikir kritis saat pembelajaran, aktif dalam kelas.
Mengetahui
Kepala SMK Percis Halmahera Guru MataPelajaran
Norvan Leki
Soal siklus I
Kunci jawaban
Proses edit data pada table routing harus dilakukan secara manual
Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows,
kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah
route print.
Network Mask
4. a).Kelebihan:
Mendeteksi adanya malware atau ancaman dari sebuah situs,
Menjaga agar user tidak diarahkan ke dalam situs yang berbahaya,
Memblokir situs–situs tertentu, Memperingatkan user ketika akan mendownload apapun
yang berasal dari situs yang tidak aman, Mencegah pembajakan terhadap komputer user
melalui jaringan komputer dan Sangat berguna ketika user melakukan koneksi jaringan pada
tempat umum.
b).Kelemahan:
Bukan merupakan antivirus, sehingga tidak pas untuk mencegah masuknya virus,
Firewall tidak dapat membantu mencegah pencurian data ataupun peretasan yang dilakukan
dari dalam, Tidak semua malware bias terdeteksi dengan baik.
5. a).Windows
ZoneAlarm Free Firewall
Windows7 Firewall Control
TinyWall Private Firewall
AVS Firewall
b).Linux
Iptables
IPCop Firewall
pfSense
IPFire
SmoothWall & SmoothWall Express
7. Bagaimana cara kerja Firewall? Prinsip kerja Firewall yaitu dengan menyaring perge
rakan lalu lintas jaringan berdasarkan alamat IP, nomor port, program, protokol dan
kata kunci sehingga dapat menyaring data dengan cara mengidentifikasi isi pesan
yang masuk ke perangkat yang digunakan
8. yang berfungsi untuk melindungi sumber daya dari jaringan pribadi dari pengguna
dari jaringan lain.
9. Untuk memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan, ikuti langkah
berikut
Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS).
Perhatikan bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.