Anda di halaman 1dari 20

SISTEM MONITORING TRAFO DISTRIBUSI

P T. P L N ( P E R S E R O ) B E R B A S I S I O T
KELOMPOK 2

• FA R H A N N A U FA L P E R D A N A ( 2 0 2 2 11 6 1 4 )
• I H AT S O L I H AT ( 2 0 2 2 11 6 2 9 )
• E K O E F E N D I ( 2 0 2 2 11 6 2 1 )
• D I TA R I D U R R I Y YA H W I D H A R N A ( 2 0 2 2 1 1 6 3 1 )
• K H A D I D YA N U A R R A M A D H A N ( 2 0 2 2 1 1 6 1 1 )
LATAR
BELAKANG

SENSOR
WSN
MONITORING
OUTLINE

KALIBRASI
PENGKONDISI
KESIMPULAN AKUSISI
LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan sensor dan manajemen trafo dalam
perkembangan industry sangat berpengaruh.Manajemen trafo yang efektif memiliki
tujuan untuk mencapai keseimbangan antara keandalan sistem, biaya operasi dan biaya
perawatan. Kegagalan pada trafo seperti overload, over voltage dan black out events
menimbulkan efek yang signifikan pada proses bisnis penyediaan listrik. Kegagalan yang
terjadi pada trafo tidak bisa diatasi hanya dengan melakukan monitoring dan perawatan
pada waktu-waktu tertentu.

Perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mengimplementasikan monitoring


kondisi trafo adalah sistem informasi dan Internet of Things (IoT). IoT ialah paradigma
telekomunikasi nirkabel yang memanfaatkan objek seperti perangkat bergerak, sensor atau
perangkat lain untuk saling berkomunikasi. Maka dari itu Teknologi ini dapat dimanfaatkan
untuk mendapatkan data dan berkomunikasi dengan perangkat lain melalui jaringan internet.
Sistem monitoring memberikan informasi tentang kondisi distirbusi. perangkat Embedded
system dipakai sebagai perangkat data collecting yang berasal dari perangkat sensor-sensor.
SENSOR YANG DIGUNAKAN :

Sensor yang digunakan yaitu :


1. Sensor Arus SCT-019-200
2. Sensor Tegangan ZMPT101B
3. Sensor Suhu DS18B20
Sensor Arus
SCT-019-200
Model SCT-019-200

Rated Input Current 5A - 200A

Max voltage 660 V

Output Voltage 0.333V

Accuracy 1%

Intensity of electricity resistance 3000 V AC/1min

Dimensions 19mm x 19mm

Working Temperature -25oC - +70oC

Standard pinout Length 2m


KALIBRASI SENSOR
ARUS SCT-019-200
• Kalibrasi menggunakan nilai ADC Internal dengan resolusi 10-bit. Dibutuhkan resistor
burden.
• Resistor Burden berfungsi untuk mengkonversikan arus menjadi tegangan dengan
penambahan tahanan sesuai nilai yang telah ditentukan. Proses konversi arus RMS
maksimum puncak menjadi arus puncak adalah sebagai berikut:
Arus Puncak Primer = (Arus RMS) × √2 = (200 A) × 1,414 = 282,84 A
• Kemudian, membagi arus puncak dengan jumlah lilitan pada current transformer.
Diketahui jumlah lilitan pada sensor arus SCT-019 sebesar 6000 turns (lilitan), maka:
SENSOR TEGANGAN ZMPT101B
Model ZMPT101B
Rated input current 2 mA
Rated output current 2 mA
Turns ratio 1000:1000
Phase angle error ≤20 (input 2mA, sampling resistor 100Ω)
Operating range 0 – 1000V 0 – 10 mA (sampling resistor 100 Ω)
Linearity ≤0,2% (20%dot – 120%dot)
Permissible error -0,3% ≤ f ≤ +0,2% (input 2mA, sampling resistor 100
Ω)
Isolation voltage 400 V
Operating temperature -40oC - +60oC
KALIBRASI ZMPT101B
• Metode kalibrasi yang digunakan yaitu menggunakan nilai ADC. Sensor dihubungkan pada mikrokontroler lalu
menjalankan program yang sudah dibuat.

• Adapun Langkah – langkahnya :


1. Kalibrasi dilakukan tanpa inputan tegangan
2. Dilakukan pengujian membaca adc dari sensor zmpt, apakah offset sudah tepat.
3. Jika nilai baca sudah 0 atau sekitar 0, maka kalibrasi sudah benar. Jika tidak maka lakukan perubahan nilai offset
pada program.
Prototype program:
#define nilai_offset

Nilai_baca = read_adc(0) – nilai_offset;

4. Nilai offset yang akan digunakan tergantung bit ADC yang akan digunakan. Misalnya pakai 10 bit maka nilai
offset paling normal adalah 210 /2 = 512
5. Jika ingin hasil kalibrasi yang lebih bagus gunakan sensor digital agar pembacaan lebih mudah.
SENSOR SUHU DS18B20
Model DS18B20
Power supply 3.0V to 5.5V
range
Operating -55 ° C to + 125 ° C (-67 ° F to + 257 ° F)
temperature range
Storage -55°CC to + 125°C (-67F to + 257F)
temperature range
Accuracy -10 ° C to + 85 ° C: ± 0.5 ° C
Resolution 9 – 12 bit
Waterproof
KALIBRASI DS18B20
• Metode kalibrasi menggunakan teknik linear regresi digunakan untuk mencari persamaan
kalibrasi dengan menggunakan prinsip invers. Persamaan kalibrasi kemudian masuk ke
program Arduino untuk kalibrasi pembacaan sensor DS18B20.
• Dibutuhkan thermometer ASTM 117C sebagai pembanding. Contoh, jika persamaan
regresi = T = 1.0519T – 2.155
sensor ASTM
BLOK DIAGRAM DTMS

Sebagai SENSOR
Indra

CATU AKUSI
03 04
DAYA SI
WSN
WSN Terdapat WEBSITE
POWER SUPPLY MIKROKONTROLLER PENGIRIM
BERUPA GPRS menggunakan
diantara
pengirim dan MONITORING
Power Supply beguna ATMEGA328 sebagai pemroses website Monitoring Data
SIM800L sebagai master server
menghidupkan alat utama monitoring pada Web DTMS
mengirim data ke server
ARSITEKTUSRSITEKSR SISTEM
Block Diagram Embeded
system

Jenis Deskripsi Spesifikasi


Mikrokontroller Pemroses utama ATMega328
Modul comm 1 Antar node nRF24l01
Modul comm 2 Master-server SIM800L
Modul Sensor per node :
Arsitektur Embed
-
-
Suhu
Tegangan system
- Arus
- Timestamp
- Status blackout

……
SLAVE (1) SLAVE (n)
.

Master GPRS Server

Modul Sensor per node :


- Suhu
- Tegangan
- Arus
- Timestamp
- Status blackout
HARDWARE

SOFTWARE
FLOWCHART
• DTMS merupakan kepanjangan dari Distributed Transformer Management System. Sistem ini
merupakan sitem monitoring trafo distribusi yang berbasis IOT. Sistem ini dibangun untuk
memberikan fungsi peringatan dini terhadap anomali parameter trafo seperti overload, overvoltage dan
overtemperature.

• Sistem ini menggunakan sensor arus SCT-019-200 untuk melakukan penggukuran arus, sensor
tegangan ZMPT101B untuk pengukuran tegangan, dan sensor DS18B20 untuk pengukuran suhu. Data
yang telah didapat dari sensor akan dilakukan pemrosesan menggunakan mitrokontroler ATMega328.

• Sistem yang dibangun akan mengukur kondisi trafo, kemudian dengan menggunakan protokol
komunikasi RF 2,4 GHz dan GPRS SIM800L. Sistem akan menampung dan mengirim data ke server
melalui protokol HTTPS dengan antarmuka pemrograman. Setelah mendapatkan data, DTMS akan
melakukan perhitungan untuk mendapatkan rekomendasi optimalisasi trafo berupa penyeimbangan,
perawatan atau peningkatan daya.
IMPLEMENTASI
KESIMPULAN

• Sistem monitoring yang mampu memberikan informasi tentang kondisi trafo distribusi milik
PT. PLN (Persero) berdasarkan beberapa standar yang digunakan. Dalam sistem ini
dikembangkan perangkat Embedded system sebagai perangkat data collecting yang berasal dari
perangkat sensor-sensor. Embedded system ini dibangun dengan platform mikrokontroller
Atmega328 Konsep ini terbukti sesuai untuk menjembatani komunikasi data antara perangkat
embeded system dengan lingkungan server penerima dan pengelola data.
DAFTAR PUSTAKA

• Prasetyo, B. E., Putra, W. H. N., Syauqy, D., Bhawiyuga, A., Wibowo, S. S., Ronilaya, F., ... & Adhisuwignjo, S.
(2020). Sistem Monitoring Trafo Distribusi PT. PLN (Persero) berbasis IoT. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer, 7(1), 205-210
• ABU-ELANIEN, A. E. & SALAMA, M. M., 2010. Asset management techniques for transformers. Electric power
systems
• research, 80(4), pp. 456-464. ATZORI, L., LERA, A. & MORABITO, G., 2010. The Internet of Things: A survey.
Computer networks, 54(15), pp. 2787- 2805.

Anda mungkin juga menyukai