Anda di halaman 1dari 6

Modul 2 Sistem Kendali Pompa Air Otomatis

Sistem Kendali Pompa Air Otomatis


Alat pengisi bak air otomatis merupakan sebuah alat yang menggunakan prinsip
system kendali elektronik. Alat ini bekerja secara otomatis mengisi air dalam bak secara
otomatis dan memberhantikan pengisi bak apabila sudah penuh.
Komponen utama system kendali ini yaitu
1. Pompa Air
2. Motor Listrik
3. Sensor Limit Switch & Pelampung
4. Bak Air
Secara diagram blok digambarkan sebagai berikut

Gambar II. Diagram Blok Sistem Kendali Pompa Air Otomatis

III.3.2 Cara Kerja Sistem kendali Pompa Air Otomatis


Tegangan listrik AC mengalir melalui limit switch pada kondisi ON kemudian
menggerakan motor listrik AC, Kemudian motor listrik AC menggerakan pompa
sentrifugal dan memindahkan fluida air kedalam bakai, setelah bak air terisi penuh air akan
menekan pelampung dan seterusnya mempengaruhi limit switch menjadi posisi OFF ,
akibat limit switch off maka pompa air berhenti untuk mengalirkan air.
Diagram Skematik Sistem Kendali Pompa Air Otomatis

Perawatan & Kerusakan Pada Sistem Kendali Pompa Air


A. Perawatan Sistem Kendali Pompa Air
1. Melakukan pengecekan kelistrikan pada system kendali pompa air
2. Memeriksa dan membersihkan pelampung terutama pada bagian talinya
B. Kerusakan yang sering terjadi
1. Putusnya kabel listrik
2. Terjadinya kebocoran pada pipa
3. Terputus nyatali pengikat pelampung
Tabel Komponen-komponen yang digunakan pada system pompa air otomatis
No. Gambar Nama Komponen Fungsi Komponen

Memutus/
1 Limit Switch menghubungkan arus
listrik

Sebagai penggerak
Motor Listrik & Pompa pompa sentrifugal dan
2
Sentrifugal memindahkan air kebak
air

Sebagai penanda apakah


3 Lampu Indikator ada/tidaknya aliran
listrik

Mengatur arus
4 Relay menggunakan system
magnetik
5 Bak Air Sebagai penampung air

Sebagai indikasi penuh


tidaknya air dalam bak
6 Pelampung yang informasinya akan
diteruskan kepada limit
switch

Sebagai media peyaluran


7 Pipa
air

Aplikasi penggunaan Alat Sistem pengendali pompa air otomatis


1. Rumah 2. Industri 3. PDAM

Gambar Aplikasi Sistem Kendali Pompa Air Otomatis


Gambar Sistem Kerja Pelampung

Penjelasan dari gambar di atas :


Pada kondisi (1) kita anggap bahwa untuk pertama beroperasi air di dalam tangki
seperti yang terlihat pada gambar. Dengan keadaan yang demikian, maka otomatis
Pelampung 1 yang difungsikan sebagai batas atas air dan Pelampung 2 yang difungsikan
sebagai batas bawah akan menggantung pada sebuah tali pelampung sehingga
menyebabkan kontak pelampung yang berada di antara 2 dan A1 akan menutup karena
gaya berat dari kedua pelampung. Akibatnya, motor pompa air akan beroperasi.
Ketikapompa air mulai mengisi tangki/bak maka pelampung 2 akan terangkat keatas
atau terapung seperti yang terlihat dalam gambar pada kondisi (2). Meski pun pelampung 2
sudah terapung, kontak pelampung tetap pada posisi close, pabrik sudah merancang dengan
sedekian rupa sehingga hal demikian bias terjadi, pelampung 1 masih mampu untuk
menutup kontak pelampung sehingga pompa tetap beroperasi.
Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki maka Pelampung 2 akan semakin
bergerak keatas sesuai dengan volume air dalam tangki tersebut. Apabila level air telah
sampai pada Pelampung 1 seperti terihat dalam gambar untuk kondisi (3) maka Pelampung
1 akan terangkat keatas atau terapung bersama-sama dengan pelampung 2. Akibatnya,
kontak pelampung antara 2 dan A1 akan membuka dan motor atau pompa air akan mati.
Jadi, bukan Pelampung 2 yang mendorong Pelampung 1 sehingga kontak pelampung
terbuka (open).
Apabila air di dalam tangki atau bak mulai berkurang atau lebih rendah dari
Pelampung 1, makapelampung 1 akan menggantung pada kontak pelampung seperti lihat
pada gambar untuk kondisi (4). Meskipun Pelampung 1 sudah menggantung, akan tetapi
kontak pelampung masih tetap pada kondisi open karena Pelampung 1 belum cukup berat
untuk menutup kontak tersebut. Jika air sudah benar-benar berkurang dalam tangki sesuai
dengan batas bawah yang telah ditentukan maka pelampung 2 akan menggantung seperti
pada kondisi (1) bersama-sama dengan pelampung 1. Kolaborasi kedua pelampung tersebut
menghasil berat yang cukup untuk menutup kontak pelampung antara 2 dan A1 sehingga
pompa air dapat berjalan atau beroperasi. Setelah itu ke kondisi (2), (3), (4), dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai