Abstrak Kendali motor pompa air secara otomatis menggunakan floatless relay
switch dengan sensor elektroda merupaka suatu peralatan yang berfungsi untuk
mengendalikan suatu perangkat yang digunakan untuk mengatur motor pompa
dalam mengeluarkan air dari bak penampungan berdasarkan ketinggian
air.manfaat yang didapat dalam perakitan alat ini adalah memudahkan pengguna
dalam pengeluaran air, sehingga alat ini cukup sekali dalam menghidupkam
pompa tanpa harus berulang –ulang.
Desain rangkaian pompa otomatis meliputi perakitan masing – masing
blok rangkaian dari rangkaian sensor, MCB , thermal over load , tombol push
button ON dan OFF, lampu indikator, switch selektor auto dan manual. Pengujian
rangkaian meliputi pengukuran tegangan saat ketinggian air mencapai titik
minimal (sensor bawah) dan mencapai titik maksimal (sensor atas). Prinsip kerja
dari alat ini adalah dengan memperhatikan pada setiap sensor yang terdapat pada
bak penampungan air.
Kepekaaan sensor elektroda dengan batas tingkat ketinggian 15cm dan
tingkat kerendahan 5cm dengan tegangan sensor 0,06 volt.Sedangkan pada saat
pompa ON menghasilkan tegangan mencapai 231 volt,dan pada saat pompa OFF
menghasilkan tegangan 0,18 volt.
Katakunci: Sistem pengendali pompa otomatis, pompa air, sensor air (elektroda).
Abstract Automatic pump motor control using floatless relay switch with
electrode sensor is an equipment that serves to control a device that is used to set
the pump motor in removing water from a reservoir based on the water level. The
benefits obtained in assembling this tool is to facilitate the user in the expenditure
water, so that this tool is sufficient once in pump without having to repeatedly.
Automatic pump circuit design includes assembly of each circuit block
from sensor circuit, MCB, thermal over load, ON and OFF push button buttons,
indicator lights, auto and manual selector switches. Circuit testing involves
measuring the tension when the water level reaches the minimum point (lower
sensor) and reaches the maximal point (top sensor). The working principle of this
tool is to pay attention to every sensor contained in the water reservoir.
Electrode sensor sensitivity with a height limit of 15cm and 5cm lowness
level with 0.06volt sensor voltage.As for the ON pump generates a voltage
reaching 231 volts, and at the pump OFF generate 0.18 volt voltage.
ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 7 No.3 Juni 2019 134
ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 7 No.3 Juni 2019 135
ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 7 No.3 Juni 2019 136
ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 7 No.3 Juni 2019 137
ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 7 No.3 Juni 2019 138
ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 7 No.3 Juni 2019 139
pompa adalah 230 volt. Hasil tesebut nya tegangan- tegangan output
dapat di lihat pada tabel di bawah ini. sensor elektroda untuk dapat
menghidupkan dan menatikan
Tabel 2. Percobaan Perangkat pompa.
Pada Saat Pompa ON
4.5.2 Perangkat Instrumentasi
No Percobaan Sensor Pompa Kondisi
Yang Dibuat
(volt) (volt) pompa
1 1 0,06 231 Kerja
a. Pada tahap pertama
2 2 0,06 230 Kerja menggunakan batas
3 3 0,06 233 Kerja pengukuran 5cm dengan
tegangan sensor 0,06 volt dan
tegangan pompa 231 volt saat
Tabel 3. Percobaan Perangkat Pada kondisi ON.
Saat Pompa Off b. Pada tahap kedua
No Percoobaan Sensor Pompa Kondisi mengunakan batas
(volt) (volt) pompa pengukuran 10cm dengan
1 1 0,06 0,18 Mati tegangan sensor 0,06 volt dan
2 2 0,06 0,18 Mati tegangan pompa 230 volt saat
3 3 0,06 0,18 Mati kondisi ON.
c. Pada tahap ketiga
menggunakan batas
4.4 Instrument Ukur pengukuran 15cm dengan
tegangan sensor 0,06 volt dan
Instrumen adalah alat ukur tegangan pompa 233 volt saat
yang digunakan untuk pengukuran kondisi ON.
dalam experiment . Alat ukur yang
digunakan harus mempunyai 4.5.3 Pembahasan
validalitasi yang tinggi artinya Pengukuran pada bak penampungan
isntrument dikatakan valid apabila atau bak kontrol yang diawali dengan
mampu mengukur sesuai dengan apa pembacaan pada sensor elektroda
yang diinginkan secara tepat atau batas ketinggian yang menyentuh air
mendekati harga yang sesungguhnya akan menghasilakan logic 1,
dan alat yang digunakan untuk sehingga pompa bekerja atau dengan
pengukuran tegangan adalah kata lain sistem kontrol berfungsi.
Multimeter Kyoritsu. Secara teori tegangan yang
4.5.1 Sensor Elektroda dibutuhkan pada pompa untuk
bekerja adalah 10,28 volt karena
sensor dipasang tetap pada dengan nilai tegangan Vreff sebesar
posisi masing – masing sesuai 5,14 volt, sedangkan pada saat
dengan fungsi nya sensor elektroda pompa tidak bekerja diperoleh
ini manandakan batas tingkat tegangan sebesar 0 volt karena
ketinggian (maksimal) dan tingkat hambatan pada air dianggap tidak
kerendahan( batas minimal) besar ada ( 0 ).
ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 7 No.3 Juni 2019 140
DAFTAR PUSTAKA
V. KESIMPULAN [1] Haryanto; 2007 kendali motor
pompa berdasarkan ketinggian air
Setelah melewati tahap – dengan sensor elektroda ,skripsi
tahap proses percobaan untuk S1 universitas negeri semarang.
menyelesaikan tugas akhir dari
perancangan sistem kontrol pompa [2] Ilfan arifin; 2015 automatic water
automatis maka dapat disimpulkan level control berbasis microkontroler
bahwa: dengan sensor ultrasonik.
1 . Floatless relay switch digunakan [3] Ikhtiari suryadharma;2008
sebagai pengendali utama pada perancangan kontrol sistem distribusi
rangkaian pengatur batas ketinggian air bersih berbasis elektro mekanis.
dan batas kerendahan air secara
otomatis.
2 . Hasil dari data pengukuran di
dapat bahwa saat pompa on sensor
menghasilkan tegangan 0,09 volt dan
tegangan pompa mengasilkan
tegangan 230 volt. Sedangkan pada
saat off sensor menghasilkan
tegangan 0.06 volt dan tegangan
pompa 0,18 volt yang artinya tidak
adanya tegangan yang di keluarkan
untuk mengaktifkan atau
mengerakkan magnetik kontaktor
untuk bekerja.
3 . Alat pengendali pompa otomatis
floatless relay switch ini lebih
menguntungkan dari segi harga lebih
murah di bandingkan dengan
membeli pompa baru. Dan dari segi
efisiensi perawatan Floatless Relay
Switch ini lebih mudah di
bandingkan dengan sistem pompa
yang masih menggunakan
pelampung. Alat ini dapat menjadi
solusi pengganti sistem kontrol yang
masih manual atau sistem pompa
yang masih menggunakan
pelampung.
ISSN : 2302-4712