Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS MATEMATIS WATER LEVEL CONTROL

UNTUK MENGATUR KETINGGIAN AIR PADA TANGKI

FAUZAN AKBAR

Teknik Elektro

Universitas Gadjah Mada

Abstrak- Perkembangan teknologi dewasa ini mengalami peningkatan yang sangat pesat.
Perkembangan teknologi saat ini lebih ke arah otomatisasi dan kesederhanaan. Seiring berjalannya
waktu, semakin banyak alat alat yang di buat dengan teknologi modern dengan memperhatikan aspek
kesederhanaan dan otomatis. Sistem penunjang untuk otomatisasi salah satunya dengan sistem kendali.
Salah satu contoh pengaplikasian pada alat yang menggunakan sistem kendali adalah Water Level
Control. Alat ini bekerja dengan sistem kendali kalang tertutup memanfaatkan sensor sebagai umpan
balik (feedback). Tentunya sistem kendali memerlukan perhitungan matematis yang akurat sebagai
dasar agar alat tersebut dapat berjalan sesuai kehendak.

Kata Kunci: Water Level Control, Kendali Kalang Tertutup, Transfer Function

1. PENDAHULUAN Water Level Control adalah satu dari sekian banyak


sistem yang ada dalam dunia industri maupun
Perkembangan teknologi kendali dewasa ini dalam kehidupan sehari hari. Alat ini berguna untuk
mengalami peningkatan yang sangat pesat. mengendalikan ketinggian air sesuai dengan
Perkembangan ini cenderung mengarah pada ketinggian yang di inginkan. Salah satu kelebihan
peningkatan optimalisasi kecepatan kerja dan dari alat ini adalah dapat bekerja secara otomatis
minimalisasi komponen. Artinya, peralatan dan berdasarkan sistem yang sudah di atur, sehingga
komponen elektronika untuk sistem kendali di user tidak perlu takut apakah air di tangki akan
upayakan menggunakan materi dan ukuran yang meluber dan tumpah.
semakin kecil namun memiliki kapasitas kerja dan
kemampuan kerja yang lebih tinggi. Selain itu, 2. LANDASAN TEORI
kesibukan user untuk melakukan kontrol secara
kontinyu juga mempengaruhi perkembangan 2.1 Water Level Control
teknologi ini. Mereka lebih memilih produk yang Rangkaian Water Level Control atau lebih sering di
memiliki kemampuan pengoperasian otomatis di singkat dengan istilah WLC merupakan salah satu
bandingkan produk dengan pengoperasaian manual. contoh aplikasi dari rangkaian konvensional dalam
Saat ini sudah banyak teknologi sistem kendali bidang tenaga listrik yang di aplikasikan pada motor
maupun kontrol yang di tawarkan di masyarakat listrik khususnya motor untuk pompa air. Fungsi
banyak. Salah satunya adalah sistem kendali dengan dari rangkaian ini adalah untuk mengendalikan level
menggunakan kendali sensor dan mikropreosesor. air dalam sebuah tangki penampungan yang
Kepopuleran sensor sebagai komponen kontrol biasanya terdapat pada rumah ataupun industri
proses di latarbelakangi oleh kesederhanaan struktur industri skala kecil, menengah dan besar.
serta kemudahan dalam mengatur tuning parameter Cara kerja dari WLC sendiri adalah menggunakan
kontrolnya. Pada tingkat pengoperasian, seorang komponen saklar mekanik, transistor dan relay
operator hanya di butuhkan kemampuan untuk mengatur pompa air. Rangkaian dari WLC
pengalaman di lapangan saja tanpa harus menguasai sendiri adalah sebagai berikut
pengetahuan matematika yang relatif rumit.
kerapatan (intensity), dll. Gabungan kerja dari
berbagai alat-alat kontrol dalam proses produksi
dinamakan sistem pengontrolan proses (process
control system). Sedangkan semua peralatan yang
membentuk sistem pengontrolan disebut
pengontrolan instrumentasi proses (process control
instrumentation).

Sistem kendali di bedakan menjadi 2, yaitu sistem


kendali kalang terbuka dan kalang tertutup. Suatu
sistem kontrol yang mempunyai karakteristik
dimana nilai keluaran tidak memberikan pengaruh
pada aksi kontrol disebut Sistem Kontrol
Loop Terbuka (Open-Loop Control
Jika air pada tangki air akan habis, maka saklar
System). Contoh dari sistem loop terbuka adalah
mekanik pada tangki air akan menutup. Hal ini
operasi mesin cuci. Penggilingan pakaian,
menyebabkan timbulnya arus dari sumber DC ke
pemberian sabun, dan pengeringan yang bekerja
basis transistor NPN sehingga transistor akan aktif.
sebagai operasi mesin cuci tidak akan berubah
Akibat dari transistor yang aktif maka Relay pun
(hanya sesuai dengan yang diinginkan seperti
akan ikut aktif dan mengalirkan arus ke pompa air
semula) walaupun tingkat kebersihan pakaian
sehingga pompa air akan menyala. Hal sebaliknya
(sebagai keluaran sistem) kurang baik akibat adanya
terjadi jika tangki air sudah terisi penuh, maka
faktor-faktor yang kemungkinan tidak diprediksikan
saklar mekanik akan terbuka dan menyebabkan arus
sebelumnya. Diagram kotak pada Gambar dibawah
dari sumber DC terputus sehingga transistor dan
ini memberikan gambaran proses ini.
relay akan mati dan pompa air pun juga akan mati.

2.2 Sistem Kendali

Sistem kontrol/kendali adalah proses pengaturan


ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa
besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada Gambar 2 Sistem Pengendalian Kalang Terbuka
suatu harga atau dalam suatu rangkuman harga
(range) tertentu. Di dalam dunia industri, dituntut
suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi Sistem kendali kalang tertutup adalah sistem
untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan kendali yang sinyal keluarannya mempunyai
kuantitas yang baik serta dengan waktu yang telah pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Jadi
ditentukan. Otomatisasi sangat membantu dalam hal sitem kendali kalang tertutup adalah sistem kendali
kelancaran operasional, keamanan (investasi, berumpan balik yang menggunakan aksi umpan
lingkungan), ekonomi (biaya produksi), mutu balik untuk memperkecil kesalahan sistem. Gambar
produk, dll. diagram kotak dibawah ini akan memberikan
penjelasan mengenai kalang tertutup
Ada banyak proses yang harus dilakukan untuk
menghasilkan suatu produk sesuai standar, sehingga
terdapat parameter yang harus dikontrol atau di
kendalikan antara lain tekanan (pressure), aliran
(flow), suhu (temperature), ketinggian (level),
4. PERHITUNGAN MATEMATIS UNTUK
WATER LEVEL CONTROL

Gambar 3 Sistem Pengendalian Kalang Tertutup

Gambar 5 Perhitungan 1

Untuk perhitungan pertama, akan di cari transfer


3. DIAGRAM SEDERHANA WATER LEVEL function untuk kondisi dimana ketinggian air sudah
CONTROL di ketahui. Parameter yang di gunakan di sini adalah
ketinggian air (h), Debit air masuk (Qi), luas
permukaan tangki (A), jari jari tangki air (R) dan
Debit air keluar (Qo). Transfer function sendiri
merupakan perbandingan antara output dengan
input di ranah s. Perhitungannya sebagai berikut

V  V0   Qdt
V V 1
A
 0  ( qi  q0 ) dt
A A
1 h
h  h0 
A  ( qi 
R
) dt

1 h
h  h0 
A  ( qi 
R
) dt

1 h
h 
A  ( qi 
R
) dt

dh 1 h
Gambar 4 Diagram Water Level Control  ( qi  )
dt A R
Pada contoh water level control yang dibuat ini, di
misalkan akan di buat ketinggian air maksimal 1
meter. Sistem kendali pada alat ini menggunakan Lalu setelah di dapat persamaan di atas, persamaan
sensor. Output yang di harapkan dari alat ini adalah tersebut di transformasikan ke ranah s. Hasilnya
air di dalam tangki akan selalu konstan pada sebagai berikut
ketinggian 1 meter. Dari alat tersebut, yang di
kendalikan adalah Valve / Kran nya.
sH ( s)  h(0  ) 
1
Qi ( s) 
H (s)  V  V0   Qdt

A R 
V V0 1
A A A
 h (0  )  0   (qi  q0 )dt

sH ( s) 
H ( s) Qi ( s )
 1 hf  h h
h  h0   (  )dt
AR A A Ri Ro
 1 Ro h f  h   Ri h
1  Qi ( s)
H ( s) s  
A
 AR  A h  h0  ( )dt
Ri Ro
Sehingga didapat rumus umum Transfer Function 1 Ro h f  Ro h  Ri h
A
h  ( )dt
nya Ri Ro
dh 1 Ro h f  hRo  Ri 
1  ( )
H (s) 1 dt A Ri Ro
 A 
Qi ( s )  1  1 dh h f hRo  Ri 
 s  AR  sA  R
A  
dt Ri Ri Ro

Asumsikan h(0) bernilai 0.

 R  Ro 
 
A sH ( s)  h(0  ) 
hf
 H ( s)  i 
Ri  Ri Ro 
 h (0  )  0
 R  Ro  h f
sH ( s) A  H ( s)  i 
 Ri Ro  Ri
 R  Ro  h f
H ( s)  sA  i 
 Ri Ro  Ri

Sehingga di dapat rumus transfer function untuk


Gambar 6 Perhitungan 2
kasus kedua, yaitu
Untuk perhitungan yang kedua, akan di cari transfer
function dengan ketinggian yang di inginkan. Jika  hf 
R 
pada perhitungan pertama tadi parameter yang di H ( s)   i 
hf
ketahui hanyalah ketinggian (h), untuk perhitungan  Ri  Ro  Ri
 sA  R R  sARi  R  1
kedua parameter di tambah ketinggian yang di  i o  0

inginkan (hf). Perhitungan matematisnya sebagai


berikut Dari rumus transfer function tersebut, dapat dicari
persamaan umum untuk mencari besarnya R(s).
R(s) dapat di cari dengan melakukan analisis
menggunakan bentuk umum kendali close loop.
Penjelasannya sebagai berikut:
k  k   G ( s)  G ( s)
 s  T1  1 2
H ( s)   R( s)
   
1  k  s  T   G1 ( s)  G2 ( s)  T ( s)
k
  1 

hf
H (s) 
1  sAR  Ri 
 Ro 

i

Sehingga dapat di cari untuk nilai R(s) nya.


Setelah di ketahui bentuk umum dari kendali close k  k   G (s)  G ( s)
loop seperti pada perhitungan di atas, dapat dicari hf  s  T1  1 2
  R( s)
1  sAR  Ri      G ( s)  G ( s)  T ( s)
persamaan lain untuk H(s) untuk bentuk diagram   1  k  k 

i Ro    s  T1  1 2

blok sebagai berikut
   G ( s)  G ( s)  T ( s)
h f  1  k  k 
  s  T1  1 2

 R( s) 
1  sAR  Ri   k  k   G ( s)  G ( s)
 i Ro   s  T1  1 2 

4. KESIMPULAN

Water Level Control (WLC) merupakan salah satu


contoh alat aplikasi berbasis kendali otomatis
Gambar 7 Diagram Blok Water Level Control dengan sistem sensor. Sistem pengendalian pada
WLC sendiri menggunakan kendali kalang tertutup.
G
Di ketahui persamaan B  A Artinya sistem akan memberikan feedback (umpan
1  GH  balik) ke input. Sensor berperan sebagai pemberi
sinyal umpan balik kepada input.
Dengan nilai nilai pengganti maka di dapat
persamaan untuk mencari H(s) jika di tinjau dari Untuk membuat transfer function dari WLC ini, di
diagram blok gambar 7. butuhkan parameter berupa ketinggian air (h), Debit
air masuk (Qi), luas permukaan tangki (A), jari jari
A  R( s)
tangki air (R) dan Debit air keluar (Qo).
B  H ( s)
G  Kp  G1 ( s)  G2 ( s) Untuk analisis WLC pada paper ini, digunakan
H  T ( s) konstanta Kp yang merupakan konstanta
proportional. Adanya konstanta ini menyebabkan
Kp  G1 ( s)  G2 ( s)
 H ( s)   R( s )
1  Kp  G1 (s)  G2 (s)  T (s) penurunan rise time dan peningkatan overshoot.
Besarnya Kp yang d gunakan memiliki rumus:
Untuk besarnya nilai Kp adalah k
Kp  k 
k s  T1
Kp  k 
s  T1

Dengan demikian, maka sekarang terdapat dua


persamaan H(s)
5. DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kendali

MAZIYAH MAT NOH, MUHAMMAD SHARFI


NAJIB, NURHANIM SAADAH ABDULLAH,
Simulator of Water Tank Level Control System
Using PID-Controller, Paper.2008

Eng. Zaid Abed Aljasim Muhasain, Analysis and


Design of Controller for Level Process Control
without Sensor, Paper. 2010

MUHD ASRAN BIN ABDULLAH, WATER


LEVEL IN TANK USING LEVEL SENSOR AND
PID CONTROLLER, Paper. 2008

Anda mungkin juga menyukai