Anda di halaman 1dari 54

47.

ETS
Setelmen Transaksi Energi Listrik
Electric Energy Transaction Settlement
Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada
sistem jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui, mengerti dan mampu mengkompilasi secara akurat dan benar


data transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan perjanjian jual
beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit, kesepakatan me-
ngenai transfer tenaga listrik dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan
mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi (TSA) serta
data energi yang digunakan untuk penyusunan laporan neraca energi
1 sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Contoh :
Mengkompilasi data transaksi pembangkit (energi, realisasi availabi-
lity factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan pembangkit, data
indikator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data transaksi distribusi
(energi WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak koinsiden, MVA avail-
able), data energi untuk neraca (pemakaian sendiri gardu induk,
realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi setiap region).

Mampu melakukan verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana sesuai
dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan kesepakatan
2 mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi (TSA).
Contoh :
Perhitungan energi WBP/LWBP, MW koinsiden (berita acara PSA
terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi (berita acara
TSA) dan membuat laporan neraca energi.

Mampu melakukan verifikasi data pendukung setelmen PPA termasuk


indikator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan transaksi
tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit (PPA), termasuk
3 perusahaan pembangkit swasta (IPP).
Contoh :
Perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF) dengan
perusahaan pembangkit, verifikasi data indikator ekonomi (kurs, indek
harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan lain-lain).

Kompetensi Teknis ï 123


Level Deskripsi Perilaku

Mampu melakukan verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian jual


beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA), kesepakatan dengan dis-
tribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan melakukan
4 evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Contoh :
Melakukan evaluasi TSA antara suatu unit transmisi dengan Single
Buyer.

Mampu membuat model setelmen transaksi jual beli tenaga listrik yang
merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga listrik seperti kontrak
PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA), biaya jasa transmisi
(TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan
5 dengan PSA/TSA.
Contoh :
Membuat model setelmen transaksi jual beli listrik antara perusahaan
pembangkit dengan Single Buyer.

Mampu membuat metode sistem dan proses setelmen transaksi tenaga listrik
yang akurat dan akuntabel, mampu menyelesaikan perselisihan yang
berhubungan dengan mekanisme PPA dan mampu melakukan
6 publikasi setelmen PPA, PSA dan TSA.
Contoh :
Membuat metoda prosedur penyelesaian klaim pada mekanisme PPA.

124 ï Kompetensi Teknis


48. GEP
Perencanaan Jangka Panjang Sistem Pembangkitan
Generation Expansion Planning
Kemampuan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan pasokan tenaga
listrik dalam jangka panjang secara optimal, dengan mempertimbangkan
ketersediaan energi primer dan teknologi pembangkitan dan penyaluran.

Level Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui proses pembuatan generation expansion planning.


Contoh :
Mengetahui proses yang terkait dengan generation expansion planning
antara lain engineering economics, karakteristik pembangkit dan energi
primer, mengerti konsep neraca daya, reserve margin, dependable capac-
ity.

Memahami secara komprehensif proses pembuatan generation expansion


planning serta parameter yang berhubungan dengan generation expan-
2 sion planning.
Contoh :
Memahami metode perhitungan dalam generation expansion planning,
mampu menghitung neraca daya, reserve margin, mengetahui potensi
energi primer, mengetahui asumsi yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan investasi di sisi pembangkitan.

Mampu melaksanakan pembuatan generation expansion planning sesuai


3 dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh :
Menentukan kebutuhan pembangkit baru.
Sertifikasi:
TPS.RPE.010(1)A.0, TPS.RPE.011(2)A.0, TPS.RPE.013(3)A.0.

Mampu memodifikasi parameter generation expansion planning dengan


4 metode yang telah ditentukan.
Contoh :
Mampu merubah parameter model pembangkit untuk kebutuhan per-
hitungan optimasi generation expansion planning, mampu menetapkan
asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan investasi
pembangkit.

Kompetensi Teknis ï 125


Level Deskripsi Perilaku

Mampu membuat model sistem tenaga listrik dalam proses generation


expansion planning dan mampu mengintegrasikan hasil transmission
5 expansion planning dalam generation expansion planning.
Contoh :
Membuat model yang merepresentasikan kandidat pembangkit baru
dalam perhitungan generation expansion planning, menentukan lokasi
dengan mempertimbangkan ketersediaan energi primer, aspek ling-
kungan hidup dan hasil transmission planning.

Mampu membuat dan menentukan metode perhitungan generation expan-


6 sion planning.
Contoh :
Menentukan metode penentuan investasi pembangkit, menetapkan
alat bantu perhitungan dalam generation expansion planning.

126 ï Kompetensi Teknis


49. GIC
Pembangunan Gardu Induk SF6
Gas Insulated Substation Construction
Pengetahuan dan kemampuan membangun GIS yaitu meliputi pelaksanaan
pekerjaan, pengawasan dan pengendalian pekerjaan pembangunan, analisis
dan evaluasi, penyempurnaan dan perbaikan prosedur kerja baru untuk
pembangunan GIS sesuai dengan standar dan ketetapan perusahaan.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis pekerjaan pemasangan dan pembangunan GIS ter-


masuk pekerjaan memasang dudukan peralatan GIS, memvakum com-
partement peralatan GIS, mengisi gas SF6 compartement GIS, memasang
1 pengawatan peralatan GIS.
Contoh :
Mengetahui cara pemasangan dudukan PMT pada GIS.

Mengetahui prosedur kerja pemasangan dan pembangunan GIS, meliputi


pekerjaan memasang dudukan peralatan GIS, memvakum compar-
tement peralatan GIS, mengisi gas SF6 compartement GIS, memasang
2 pengawatan peralatan GIS.
Contoh :
Mengetahui prosedur kerja pemasangan compartement GIS.

Mampu melaksanakan salah satu pekerjaan berikut, memasang dudukan


peralatan GIS, memvakum compartement peralatan GIS, mengisi gas
3 SF6 compartement GIS, memasang pengawatan peralatan GIS.
Contoh :
Memasang dudukan PMT kopel pada GIS 150 kV.
Sertifikasi:
TIG.CIG.001(1)A, TIG.CIG.002(1)A, TIG.CIG.003(1)A, TIG.CIG.004(1)A.

Mampu mengawasi dan mengendalikan pekerjaan memasang sarana GIS,


4 memasang compartement GIS, memasang pengawatan peralatan GIS.
Contoh :
Mengawasi dan mengendalikan pemasangan compartement GIS 500
kV.
Sertifikasi:
TIG.CIG.001(2)A, TIG.CIG.002(2)A, TIG.CIG.003(2)A.

Kompetensi Teknis ï 127


Level Deskripsi Perilaku

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasangan dan pem-


5 bangunan GIS.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi hasil pembangunan T/L bay 150 kV
pada GIS 150 kV.
Sertifikasi:
TIG.CIG.001(3)A.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode serta


memperbaiki prosedur kerja pembangunan, pemasangan peralatan
6 GIS.
Contoh :
Memperbaiki prosedur kerja pemasangan PMT 150 kV pada GIS.

128 ï Kompetensi Teknis


50. GIS
Pemeliharaan Gardu Induk SF6
Gas Insulated Substation Maintenance
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batas operasi peralatan GIS (gas
insulated switchgear) tidak termasuk trafo tenaga dan reaktor, serta
kemampuan untuk melaksanakan, mensupervisi, merencanakan dan
mengembangkan metode pemeliharaan/penggantian/pemasangan peralatan
GIS tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan GIS, dan jenis-jenis peme-
1 liharaan peralatan GIS tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh :
PMT, PMS, arrester, busbar, pemeliharaan periodik, pemeliharaan
korektif, pemeliharaan prediktif.

Mengetahui prinsip kerja dan batasan operasi peralatan GIS, serta penger-
2 tian jenis-jenis pemeliharaan peralatan GIS.
Contoh :
PMT untuk memutuskan arus beban/arus gangguan hubung singkat
dengan kemampuan tertentu, pemeliharaan periodik untuk memper-
tahankan keandalan operasi peralatan.

Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur


yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan per-
alatan GIS sesuai fungsinya. Mampu mengukur dan membandingkan
3 kemurnian/kelembaban gas SF6, melaksanakan pemurnian gas SF6.
Contoh :
Melaksanakan pemeliharaan periodik PMT.
Sertifikasi:
TMP.HPN.009.(1).A, TGM.HWZ.001.(1).A.

Kompetensi Teknis ï 129


Level Deskripsi Perilaku

Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan mensupervisi pelaksanaan


pekerjaan pemeliharaan peralatan GIS, mampu melaksanakan trouble-
shooting dan tindakan korektif/perbaikan kerusakan, serta mampu
4 memelihara compartement GIS.
Contoh :
Merencanakan dan mensupervisi pemeliharaan PMT lima tahunan
serta melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Sertifikasi:
TGI.HWQ.001.(2).A.

Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan mensupervisi penggantian/


pemasangan peralatan GIS, mampu merencanakan program, sistem dan
prosedur serta logistik/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbai-
5 kan peralatan GIS.
Contoh :
Penggantian PMT, membuat program pemeliharaan tahunan.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode pemeliharaan


peralatan GIS termasuk predictive maintenance, mampu melaksanakan
6 analisis dan evaluasi operasi peralatan GIS.
Contoh :
Menyempurnakan metode predictive maintenance untuk GIS.

130 ï Kompetensi Teknis


51. HCM
Pemeliharaan Kabel Tanah dan Laut Tegangan Tinggi
High Voltage Power Cable Maintenance
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batasan operasi peralatan kabel tanah
dan kabel laut, serta kemampuan melaksanakan, mensupervisi,
merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan atau
penggantian/pemasangan peralatan kabel tanah dan kabel laut.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan kabel tanah dan kabel laut,
1 dan jenis-jenis pemeliharaan peralatan kabel tanah dan kabel laut.
Contoh :
Terminal kabel, junction box, sistem minyak isolasi, rambu-rambu,
proteksi mekanis, pemeliharaan periodik, pemeliharaan korektif.

Mengetahui prinsip kerja dan batasan operasi peralatan kabel tanah dan
kabel laut, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan kabel
2 tanah dan kabel laut.
Contoh :
Konduktor untuk menyalurkan tenaga listrik dengan batasan kapasitas
arus tertentu, pemeliharaan periodik sistem minyak isolasi untuk
mempertahankan keandalan operasi peralatan.

Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur


yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan kabel
tanah dan kabel laut sesuai fungsinya, serta mampu memelihara dan
3 menguji cross bounding saluran kabel.
Contoh :
Melaksanakan pemeliharaan periodik.
Sertifikasi:
TSK.HRC.001.(1).A.

Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan mensupervisi pelaksanaan


pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanakan tindakan korektif/
4 perbaikan kerusakan, serta mampu memelihara saluran kabel bawah tanah.
Contoh :
Merencanakan dan mensupervisi perbaikan sistem minyak isolasi
kabel tanah yang bocor.
Sertifikasi:
TSK.HSQ.001.(2).A.

Kompetensi Teknis ï 131


Level Deskripsi Perilaku

Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan mensupervisi penggantian/


pemasangan peralatan kabel tanah dan kabel laut merencanakan pro-
gram, sistem dan prosedur serta logistik/anggaran pekerjaan peme-
5 liharaan dan perbaikan peralatan kabel tanah dan kabel laut.
Contoh :
Melakukan pemasangan joint kabel, membuat program pemeliharaan
tahunan.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode pemeliharaan


kabel tanah dan kabel laut, mampu melaksanakan analisis dan evaluasi
6 operasi kabel tanah dan kabel laut.
Contoh :
Menyempurnakan metode penggantian end-mof kabel.

132 ï Kompetensi Teknis


52. HLM
Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan
High & Extrahigh Voltage Hotline Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan tentang pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan
instalasi bertegangan, pengembangan metode pelaksanaan dan faktor-faktor
yang membatasi pelaksanaannya dalam instalasi tegangan tinggi (TT) dan
tegangan ekstra tinggi (TET).

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan PDKB (pekerjaan dalam keadaan
1 bertegangan) untuk instalasi tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh :
Tangga, tali-temali, sticks.

Mengetahui prinsip kerja dan batasan operasi setiap peralatan PDKB untuk
instalasi TT/TET, dan dampak dari kesalahan prosedur pelaksanaannya
2 terhadap personel dan instalasi.
Contoh :
Sticks untuk penopang konduktor bertegangan.

Mampu melaksanakan pekerjaan dalam keadaan bertegangan dengan


menggunakan peralatan PDKB sesuai fungsinya berdasarkan prosedur
3 yang ditetapkan.
Contoh :
Mengganti isolator 500 kV dalam keadaan instalasi bertegangan (beroperasi).

Mampu mengkoordinasikan dan mensupervisi pelaksanaan PDKB sebagai


4 team leader, dan mampu melakukan pengujian peralatan PDKB.
Contoh :
Mensupervisi penggantian isolator 500 kV.

Mampu merencanakan rincian tahapan kerja PDKB, mampu membuat


perencanaan program dan logistik/anggaran pelaksanaan PDKB instalasi
5 TT dan TET.
Contoh :
Rencana pelaksanaan penggantian isolator 500 kV SUTET, meliputi sistem
dan prosedur serta kebutuhan logistik/anggaran.

Mampu melaksanakan analisis dan evaluasi pelaksanaan PDKB dan me-


ngembangkan prosedur dan metode pelaksanaan dan peralatan kerja
6 PDKB instalasi TT dan TET.
Contoh :
Menyempurnakan metode PDKB penggantian isolator 500 kV.

Kompetensi Teknis ï 133


53. PCB
Pembangunan Saluran Kabel Tegangan Tinggi
Power Cable Construction
Pengetahuan dan kemampuan membangun Saluran Kabel Tegangan Tinggi
(SKTT), yang meliputi pelaksanaan pekerjaan, pengawasan dan
pengendalian, analisis dan evaluasi serta pengembangan metode baru atau
perbaikan prosedur kerja pembangunan SKTT untuk mencapai hasil
pembangunan instalasi SKTT yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan perusahaan.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis pekerjaan untuk setiap tahap pembangunan Saluran


Kabel Tegangan Tinggi, mulai dari pekerjaan persiapan dan sampai
1 dengan pekerjaan penyelesaian (finishing).
Contoh :
Mengetahui cara membangun jembatan kabel pada instalasi SKTT 150
kV.

Mengetahui prinsip kerja pelaksanaan pembangunan saluran kabel tanah


tegangan tinggi secara komprehensif mulai dari penggalian tanah
2 sampai penyelesaian seluruh instalasi SKTT.
Contoh :
Mengetahui prinsip dasar penyambungan kabel berisolasi minyak
pada SKTT 150 kV.

Mampu melaksanakan pekerjaan penanaman SKTT, pembangunan


jembatan SKTT, pembangunan box culvert SKTT, pemasangan
sambungan SKTT, pemasangan oil pressure tank SKTT, pemasangan
3 sealing end SKTT, pengisian minyak SKTT.
Contoh :
Melaksanakan pemasangan sambungan SKTT 150 kV.
Sertifikasi:
TSH.CSK.001(1).A, TSH.CSK.002(1).A, TSH.CSK.003(1).A,
TSH.CSK.004(1).A, TSH.CSK.005(1).A, TSH.CSK.006(1).A,
TSH.CSK.007(1).A.

134 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu membangun sarana SKTT, menggelar SKTT dan pilot wire, serta
mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pembangunan SKTT.
4
Contoh :
Mengawasi dan mengendalikan pekerjaan membangun box culvert
SKTT 150 kV.
Sertifikasi:
TSH.CSK.001(2).A, TSH.CSK.002(2).A.

5 Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan pembangunan


SKTT.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasangan sealing end pada
SKTT 150 kV.
Sertifikasi:
TSH.CSK.001(3)A.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode baru serta


memperbaiki prosedur kerja pembangunan saluran kabel tanah tegang-
6 an tinggi.
Contoh :
Memperbaiki prosedur kerja penyambungan kabel minyak pada SKTT
150 kV.

Kompetensi Teknis ï 135


54. PCC
Konstruksi Rele Proteksi dan Kontrol
Protection and Control Construction
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi rele proteksi dan kontrol, serta kemam-
puan melaksanakan, mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan
metode pembangunan/pemasangan peralatan rele proteksi dan kontrol.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan fungsi setiap rele proteksi dan kontrol yang
digunakan di gardu induk, dan mengetahui pemasangan rele proteksi
1 dan kontrol.
Contoh :
Mengetahui cara pemasangan rele jarak, rele diferensial, pengujian
dan penyetelan ulang.

Mengetahui prinsip kerja rele proteksi dan kontrol, dan mengetahui


2 prosedur cara pemasangan rele proteksi dan kontrol.
Contoh :
Mengetahui prosedur cara pemasangan rele jarak, makna indikator-
indikator pada rele, pengujian rele jarak untuk mengecek kebenaran
kerjanya.

Mampu melaksanakan pekerjaan pemasangan sesuai dengan prosedur yang


ditetapkan, mampu menggunakan peralatan kerja untuk pemasangan
rele proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca gambar wiring rele
proteksi dan kontrol. Serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan
memasang share facility, memasang panel, memasang panel kontrol, panel
3 tap changer, panel proteksi, panel incoming 20 kV, panel AC-DC.
Contoh :
Melaksanakan pemasangan rele jarak.
Sertifikasi:
TIG.CIR.001(1)A, TIG.CIR.002(1)A, TIG.CIR.003(1)A, TIG.CIR.004(1)A,
TIG.CIR.005(1)A, TIG.CIR.006(1)A, TIG.CIR.007(1)A, TIG.CIR.008(1)A,
TIG.CIF.001(1)A, TIG.CIF.002(1)A, TIG.CIF.003(1)A, TIG.CIF.004(1)A,
TIG.CIF.005(1)A, TIG.CIF.0061(1)A, TIG.CIF.007(1)A, TIG.CIF.008(1)A.

136 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pemasangan rele


proteksi dalam sistem tenaga listrik, merencanakan, mengkoordinasi-
kan dan mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemasangan, mampu
membuat gambar wiring rele proteksi dan kontrol. Mampu memasang
pengawatan panel, membangun sarana common facility, memasang
4 batere common facility, serta memasang pengawatan common facility.
Contoh :
Mengawasi dan mengendalikan pemasangan rele jarak pada jaringan
150 kV, merencanakan dan mensupervisi pengujian rele jarak.
Sertifikasi:
TIG.CIR.001(2)A, TIG.CIR.002(2)A, TIG.CIF.001(2)A, TIG.CIF.002(2)A,
TIG.CIF.003(2)A, TIG.CIF.004(2)A.

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasangan rele proteksi


dan kontrol, serta mampu merencanakan program, sistem dan prose-
dur serta logistik/anggaran pekerjaan pembangunan/pemasangan
5 rele proteksi dan kontrol, serta mampu memasang common facility.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasangan common facility pada
gardu induk 150 kV.
Sertifikasi:
TIG.CIR.001(3)A, TIG.CIF.001(3)A.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode serta mem-


perbaiki prosedur kerja pembangunan/pemasangan rele proteksi dan
kontrol, serta ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi rele
6 proteksi dan kontrol.
Contoh :
Memperbaiki prosedur kerja pemasangan rele differensial.

Kompetensi Teknis ï 137


55. PCM
Pemeliharaan Rele Proteksi dan Kontrol
Protection and Control Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi rele proteksi dan kontrol, batasan
operasi peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta kemampuan
melaksanakan, mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode
pemeliharaan/penggantian/pemasangan peralatan rele proteksi dan kontrol.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan fungsi setiap rele proteksi dan kontrol yang digunakan
1 di gardu induk, dan macam pemeliharaan rele proteksi dan kontrol.
Contoh :
Rele jarak, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.

Mengetahui prinsip kerja rele proteksi dan kontrol, dan batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis-jenis peme-
2 liharaan rele proteksi dan kontrol.
Contoh :
Prinsip kerja rele jarak, makna indikator-indikator pada rele, pengujian
rele jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya.

Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur


yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan rele
proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca gambar wiring rele
3 proteksi dan kontrol.
Contoh :
Melaksanakan pengujian karakteristik rele jarak.
Sertifikasi:
TGX.HWX.002(1)A, TGX.HWX.003(1)A, TGX.HWX.004(1)A,
TGC.HWC.001(1)A, TSK.HRC.001(1)A, TSU.HSC.001(1)A,
TSU.HSC.002(1)A, TSU.HSO.001(1)A, TSU.HSQ.001(1)A,
TOA.OOM.001(1)A,. TOA.OOM.002(1)A, TOA.OOM.003(1)A.

138 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu menghitung dan mengkoordinasikan setting rele proteksi dalam


sistem tenaga listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan men-
supervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanakan
troubleshooting dan tindakan korektif/perbaikan kerusakan, mampu
4 membuat gambar wiring rele proteksi dan kontrol.
Contoh :
Menetapkan setting rele jarak pada jaringan 150 kV, merencanakan
dan mensupervisi pengujian rele jarak serta melakukan tindakan
korektif apabila ditemukan anomali.
Sertifikasi:
TGX.HWX.001(2)A, TSK.HSQ.001(2)A, TSU.HSQ.002(2)A, TOA.OOM.005(2)A.

Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan mensupervisi penggantian/


pemasangan rele proteksi dan kontrol, serta mampu merencanakan serta
menganalisis dan mengevaluasi program, sistem dan prosedur serta
logistik/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan rele protek-
5 si dan kontrol.
Contoh :
Penggantian rele jarak, membuat program pemeliharaan tahunan.
Sertifikasi:
TOA.OOM.004(3)A.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode serta mem-


perbaiki prosedur kerja pemeliharaan rele proteksi dan kontrol, serta
ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi rele proteksi dan
6 kontrol.
Contoh :
Membuat skema load shedding untuk menghindarkan overload trafo
interbus.

Kompetensi Teknis ï 139


56. PSA
Analisis Sistem Tenaga
Power System Analysis
Kemampuan untuk membuat model sistem tenaga listrik dan menghitung
aliran daya, arus hubung singkat, mengevaluasi stabilitas sistem tenaga
listrik serta mengimplementasikannya dalam strategi operasi.

Level Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui proses perhitungan analisis sistem tenaga.


Contoh :
Mengetahui kegunaan studi loadflow, short circuit dan stabilitas, me-
ngetahui pemodelan sistem tenaga.

Memahami secara komprehensif proses perhitungan analisis sistem tenaga


2 serta parameter yang berhubungan.
Contoh :
Memahami metode perhitungan dalam analisis sistem tenaga serta
pemanfaatannya, memahami cara-cara pengaturan tegangan dan kean-
dalan sistem, memahami strategi operasi normal, island operation, skema
load shedding, konsep stabilitas transient dan small signal.

Mampu melaksanakan perhitungan analisis sistem tenaga steady state


(aliran daya dan hubung singkat) dengan metode dan parameter yang
3 sudah ditentukan.
Contoh :
Membuat evaluasi load shedding dan islanding operation pada kondisi
steady state, membuat studi aliran daya dan hubung singkat.
Sertifikasi:
TOQ.OPB.001(3)A, TOQ.OPB.003(3)A, TPS.RPA.001(1)A,
TPS.RPA.002(2)A, TPS.RPA.003(3)A, TPA.RPH.004(1)A.0,
TPA.RPH.005(2)A.0, TPA.RPH.006(3)A.0.

140 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu melaksanakan pengawasan dan pengendalian/supervisi pelaksanaan


perhitungan analisis sistem tenaga kondisi dinamik dengan metode
4 dan parameter yang sudah ditentukan.
Contoh :
Membuat studi load shedding dan island operation dengan model di-
namik, membuat studi stabilitas transient untuk load reject test, membuat
studi stabilitas small signal untuk menentukan batas stabilitas sistem
tenaga, merancang skema load shedding dan island operation.
Sertifikasi:
TOQ.OPB.003(3)A, RPR.007(1)A.0, RPR.008(2)A0, RPR.009(3)A0.

Mampu membuat model sistem tenaga listrik untuk analisis sistem tenaga
serta mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pembuatan model
5 sistem tenaga listrik.
Contoh :
Membuat model dan parameter sistem tenaga listrik guna memodelkan
kasus yang di studi, mampu mengkalibrasi hasil perhitungan guna
mengkompensasi kelemahan modelling, mampu memformulasikan
strategi operasi berdasarkan hasil studi analisis sistem tenaga.

Mampu membuat dan menentukan metode analisis sistem tenaga listrik


6 serta merekomendasikan strategi operasi sistem yang baru.
Contoh :
Menentukan perbaikan metode yang perlu diaplikasikan dalam suatu
analisis sistem tenaga, memilih software sebagai alat bantu dalam
analisis sistem tenaga, merancang strategi operasi sistem tenaga.

Kompetensi Teknis ï 141


57. PSC
Inspeksi Komisioning Sistem Proteksi dan Kontrol
Protection and Control System Commissioning
Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan komisioning sistem proteksi
bay penghantar, sistem kontrol dan pengukuran bay penghantar, sistem
proteksi bay trafo, sistem kontrol dan pengukuran bay trafo, serta komisioning
trafo daya dan kelengkapannya termasuk bay trafo, untuk memperoleh
instalasi proteksi dan kontrol yang memenuhi standar dan
ketentuan perusahaan.

Level Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol


Contoh :
Mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning sistem proteksi bay peng-
hantar 70 kV.

Memahami secara komprehensif proses pekerjaan sistem proteksi dan


2 kontrol pada gardu induk.
Contoh :
Memahami prosedur pekerjaan inspeksi komisioning sistem kontrol
dan pengukuran bay trafo 150/70 kV 100 MVA.

Mampu membantu melaksanakan inspeksi komisioning sistem proteksi


3 dan kontrol.
Contoh :
Membantu melaksanakan inspeksi komisioning sistem proteksi bay
penghantar 150 kV.

Mampu melaksanakan inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol


serta sistem pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo serta
mampu mengawasi dan mengendalikan pekerjaan inspeksi komi-
4 sioning sistem proteksi dan kontrol serta pengukuran.
Contoh :
Melaksanakan inspeksi komisioning sistem proteksi bay trafo 150/20
kV 60 MVA.
Sertifikasi :
TIT.IPH.001.(2)A, TIH.ICH.001.(2)A, TIT.IPT.001.(2)A, TIT.ICT.001.(2)A,
TIT.IUT.001.(2)A.

142 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu melaksanakan inspeksi komisioning bay penghantar dan bay


trafo serta mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil inspeksi komi-
sioning sistem proteksi dan kontrol serta pengukuran pada bay peng-
5 hantar dan bay trafo.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi hasil inspeksi komisioning sistem
kontrol dan pengukuran pada bay penghantar 500 kV
Sertifikasi :
TIH.IBH.001.(3)A, TIT.IBT.001.(3)A.

Mampu membuat dan menentukan metode serta memperbaiki prosedur


inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol pada bay penghantar
6 dan bay trafo.
Contoh :
Memperbaiki prosedur inspeksi komisioning sistem kontrol dan peng-
ukuran bay trafo 150/500 kV 500 MVA.

Kompetensi Teknis ï 143


58. PSD
Operasi Realtime Sistem Tenaga
Power System Dispatching
Kemampuan untuk mengoperasikan sistem tenaga listrik secara realtime,
termasuk dispatching antar regional control centre.

Level Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui konsep dasar pengoperasian sistem tenaga listrik.


Contoh :
Mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum, mengetahui batas-
batas pengoperasian instalasi tenaga listrik dan batas operasi sistem
tenaga listrik, mengetahui prinsip-prinsip switching.

2 Mengerti secara komprehensif proses pengaturan sistem tenaga listrik.


Contoh :
Mengetahui metode pengaturan tegangan dan frekuensi, memahami
standing operation procedure (SOP) baik dalam kondisi normal maupun
darurat, mengetahui konsep analisis sistem tenaga dan manajemen
energi.

Mampu melaksanakan pengendalian operasi tenaga listrik sesuai dengan


perencanaan operasi yang telah dibuat, serta melakukan tindakan
3 korektif pada perubahan kondisi sistem yang bersifat minor.
Contoh :
Dapat memerintahkan merubah tingkat pembebanan, memerintahkan
switching transmisi, mengatur frekuensi dan tegangan.
Sertifikasi:
TOL.OOG.001(1).A, TOK.OOG.002.(1).A, TOQ.OOD.001.(3)A,
TOQ.OOD.002.(3)A, TOK.OPJ.002(3).A.

Mampu melaksanakan pengendalian operasi dalam kondisi darurat, meng-


atasi gangguan dan memulihkan, dengan menerapkan SOP serta memilih
4 alternatif yang sesuai dengan kondisi aktual.
Contoh :
Mampu melakukan pemulihan sistem dari gangguan besar, mampu
melakukan modifikasi urutan switching karena terjadinya perubahan
kesiapan instalasi tenaga listrik.

144 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu memodifikasi rencana operasi sistem untuk mengantisipasi


5 perubahan kondisi sistem.
Contoh :
Mampu merubah rencana operasi untuk menyesuaikannya dengan
perubahan kondisi sistem yang aktual, mampu melakukan pelatihan
menggunakan dispatching training simulator (DTS) dengan skenario
yang telah ditentukan.

Mampu menganalisis dan mengevaluasi strategi dan metode pengaturan


sistem tenaga listrik, serta mengembangkan metode baru pengendalian
6 operasi sistem tenaga listrik.
Contoh :
Mampu mengembangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu
membuat skenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training simu-
lator).

Kompetensi Teknis ï 145


59. SEM
Pemeliharaan Peralatan Gardu Induk
Substation Equipment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu
induk termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji
yang berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan peralatan gardu induk dengan
tujuan untuk menghasilkan kinerja peralatan gardu induk sesuai target yang
ditetapkan perusahaan.

Level Deskripsi Perilaku


Mengetahui macam pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk serta
jenis penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan
1 dengan kegiatan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk.
Contoh :
Mengetahui penggunaan peralatan untuk mengukur faktor disipasi
(tangen delta).

Memahami secara komprehensif prosedur pekerjaan pemeliharaan


peralatan gardu induk serta memahami berbagai jenis prosedur peng-
gunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan peker-
2 jaan pemeliharaan peralatan gardu induk.
Contoh :
Memahami prosedur pekerjaan penyaringan minyak isolasi trafo
secara on - line.

Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk


diantaranya mampu melaksanakan salah satu pekerjaan pemeliharaan
batere, peralatan rectifier, menguji dan mengganti elektrolit batere,
menguji kapasitas batere, mampu mengukur faktor disipasi, tahanan
isolasi, tahanan pentanahan, temperatur titik sambungan, kandungan
3 gas pada minyak, partial discharge, menguji keserempakan kontak PMT.
Contoh :
Melaksanakan pekerjaan penyaringan minyak trafo 150/20 kV 60 MVA
Sertifikasi:
TMP.HPN.001(1)A, TMP.HPN.002(1)A, TMP.HPN.003(1)A,
TMP.HPN.004(1)A, TMP.HPN.005(1)A, TMP.HPN.006(1)A,
TMP.HPN.007(1)A, TMP.HPN.008(1)A, TMP.HPN.009(1)A,
TMP.HPN.010 (1)A, TMP.HPN.011(1)A, TGC.HPC.001(1)A,
TMP.HPG.001(1)A TGU.HWN.001(1)A, TMP.HPN.001(1)A,
TSK.HRC.001(1)A, TGM.HWJ.001(1)A, TGM.HWJ.002(1)A,
TGD.HWA.001(1)A, TGM.HRE.001(1)A, TGQ.HRQ.001(1)A,
TGM.HRB.001(1)A, TGM.HRB.002(1)A, TGM.HRB.003(1)A.

146 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu melaksanakan pengawasan dan pengendalian pekerjaan peme-


liharaan peralatan gardu induk serta penggunaan alat kerja, alat ukur
dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pemeliharaan
peralatan gardu induk, serta mampu melaksanakan salah satu peker-
4 jaan memelihara PMT, PMS, CT/PT, trafo daya.
Contoh :
Mengawasi dan mengendalikan pekerjaan penyaringan minyak isolasi
trafo 150/70 kV 100 MVA.
Sertifikasi:
TGV.HGQ.001.(2)A, TGM.HGQ.001.(2)A, TGI.HWQ.002.(2)A,
TGM.HWQ.008.(2)A

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan pemeliharaan


peralatan gardu induk dan penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat
uji yang berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan peralatan gardu
induk. serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan memelihara
kapasitor, bay bus tie, bay kopel, bay kubikel 20 kV, bay transformator,
5 bus bar.
Sertifikasi :
TGM.HWQ.001.(3)A, TGM.HWQ.002.(3)A, TGM.HWQ.003.(3)A,
TGM.HWQ.004.(3)A, TGM.HWQ.005.(3)A, TGC.HWQ.003.(3)A,
TGM.HWU.001.(3)A.

Mampu membuat dan menentukan metode atau memperbaiki prosedur


kerja pemeliharaan peralatan gardu induk serta prosedur penggunaan
alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan peme-
6 liharaan peralatan gardu induk.
Contoh :
Memperbaiki prosedur kerja penyaringan minyak isolasi trafo 500/
150 kV 500 MVA secara on - line.

Kompetensi Teknis ï 147


60. CSC
Pembangunan dan Pemasangan Peralatan
Gardu Induk Konvensional
Conventional Substation APP Aratus Construction
Pengetahuan tentang prosedur pembangunan/ pemasangan peralatan gardu
induk konvensional serta kemampuan melaksanakan, mensupervisi,
merencanakan dan mengembangkan metode pembangunan/pemasangan
peralatan gardu induk konvensional tegangan tinggi dan
tegangan ekstra tinggi.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui macam dan jenis pembangunan/pemasangan peralatan


gardu induk konvensional, mensupervisi, merencanakan dan me-
ngembangkan metode pembangunan/pemasangan peralatan gardu
1 induk konvensional tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.
Contoh :
Mengetahui pekerjaan pemasangan trafo 150/20 kV 60 MVA.

Mengetahui prinsip prosedur pembangunan/pemasangan peralatan


gardu induk konvensional serta kemampuan melaksanakan, men-
supervisi, merencanakan dan mengembangkan metode pembangun-
an/pemasangan peralatan gardu induk konvensional tegangan tinggi
2 dan tegangan ekstra tinggi.
Contoh :
Mengetahui prinsip prosedur pemasangan/perakitan trafo 500/150
kV 500 MVA.

148 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu melaksanakan pekerjaan pembangunan/pemasangan peralatan


gardu induk, lengkap dengan pekerjaan pembangunan pondasi per-
alatan dan gedung kontrol, serta mampu melaksanakan salah satu
pekerjaan pembangunan fondasi switchgear, instalasi pembumian
switchgear, membuat konstruksi beton/baja gedung kontrol, instalasi
3 hydrant, instalasi penangkal petir.
Contoh :
Melaksanakan pembangunan/pemasangan instalasi pengawatan
peralatan switchgear 150 kV.
Sertifikasi:
TIG.CIS.001(1)A, TIG.CIS.002(1)A, TIG.CIS.003(1)A,
TIG.CIS.004(1)A, TIG.CIS.005(1)A, TBG.CBH.001(1)A,
TBG.CBH.002(1)A, TBG.CBH.003(1)A, TBG.CBH.004(1)A,
TBG.CBH.005(1)A, TBG.CBH.006(1)A, TBG.CBH.007(1)A,
TBG.CBH.008(1)A, TBG.CBH.009(1)A, TBG.CBH.010(1)A,
TBG.CBH.011(1)A, TBG.CBH.012(1)A, TBG.CBH.013(1)A,
TBG.CBH.014(1)A, TBG.CBH.015(1)A, TBG.CBH.016(1)A,
TIG.CIT.001(1)A, TIG.CIT.002(1)A, TIG.CIT.003(1)A,
TIG.CIT.004(1)A, TIG.CIT.005(1)A, TIG.CIT.006(1)A,
TIG.CIT.007(1)A.

Mampu mengawasi dan mengendalikan/supervisi pekerjaan pemba-


ngunan/pemasangan bangunan dan peralatan gardu induk serta
mampu melaksanakan salah satu pekerjaan membangun pondasi trafo,
merakit trafo, mengisi minyak trafo, membangun pondasi gedung
kontrol, mendirikan bangunan gedung kontrol, memasang sarana dan
4 prasarana gedung kontrol.
Contoh :
Mengawasi dan mengendalikan/supervisi pekerjaan pemasangan
bushing trafo 500/150 kV 500 MVA.
Sertifikasi:
TIG.CIS.001.(2)A, TIG.CIS.002.(2)A, TBG.CBH.001.(2)A,
TBG.CBH.002.(2)A, TBG.CBH.003.(2)A, TIG.CIT.001(2)A,
TIG.CIT.002(2)A, TIG.CIT.003(2)A.

Kompetensi Teknis ï 149


Level Deskripsi Perilaku

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan pembangunan/


pemasangan peralatan gardu induk dan pembangunan gedung
kontrol serta bangunan sipil switchgear serta bangunan sipil lainnya
di gardu induk, mampu melaksanakan salah satu pekerjaan
pemasangan switchgear TT/TET, pembangunan gedung kontrol GI,
5 pemasangan trafo.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasangan switchgear 500 kV
Sertifikasi:
TIG.CIS.001(3)A, TBG.CBH.001(3)A, TIG.CIT.001(3)A.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode serta mem-


perbaiki prosedur kerja pembangunan/pemasangan peralatan gardu
6 induk dan pembangunan bangunan sipil gardu induk.
Contoh :
Memperbaiki prosedur kerja pemasangan/perakitan transformator
500/150 kV 500 MVA.

150 ï Kompetensi Teknis


61. STC
Pembangunan dan Pemasangan Peralatan SCADA
dan Telekomunikasi
SCADA and Telecommunication Construction
Pengetahuan tentang prosedur pembangunan/pemasangan peralatan SCADA
(Supervisory Control and Data Acquisition) dan telekomunikasi, serta
kemampuan untuk melaksanakan, mensupervisi, merencanakan dan
mengembangkan metode pembangunan/pemasangan peralatan SCADA dan
telekomunikasi dengan tujuan untuk mendapatkan instalasi SCADA dan
telekomunikasi yang memenuhi standar sesuai ketetapan perusahaan.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui macam pekerjaan pemasangan peralatan SCADA dan tele-


komunikasi yang digunakan di gardu induk, dan macam pengawasan
dan pengendalian, pekerjaan menganalisis dan mengevaluasi hasil
1 pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi.
Contoh :
Mengetahui pekerjaan pemasangan pengawatan input - output RTU.

Mengetahui prinsip prosedur kerja pembangunan/pemasangan SCADA/


telekomunikasi yang digunakan di gardu induk, dan macam penga-
wasan dan pengendalian, pekerjaan menganalisis dan mengevaluasi
2 hasil pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi.
Contoh :
Mengetahui prosedur pemasangan kabel optik serat dan terminal optik
serat.

Mampu melaksanakan pekerjaan pemasangan sesuai dengan prosedur


yang ditetapkan, dan mampu menggunakan peralatan pemasangan
3 SCADA/telekomunikasi sesuai dengan fungsinya.
Contoh :
Melaksanakan pemasangan peralatan hardware SCADA.
Sertifikasi:
TIC.CIC.001(1)A, TIA.CIA.001(1)A.

Kompetensi Teknis ï 151


Level Deskripsi Perilaku

Mampu mengawasi dan mengendalikan/supervisi pemasangan peralatan


SCADA dan telekomunikasi, serta mampu melaksanakan salah satu
pekerjaan pemasangan pengawatan input - output RTU, software
SCADA, kabel coaxial, kabel kontrol, power cable, hardware peralatan
PLC dan radio VHF, kabel optik serat dan terminal optik serat, hard-
4 ware master station SCADA, software master station SCADA.
Contoh :
Mengawasi dan mengendalikan/supervisi pemasangan hardware mas-
ter station SCADA.
Sertifikasi:
TIC.CIC.001(2)A, TIC.CIC.002(2)A, TIC.CIT.001(2)A TIC.CIR.001(2)A,
TIC.CIR.002(2)A, TIC.CIO.001(2)A, TIC.CIO.002(2)A, TIC.CIM.001(2)A,
TIC.CIM.002(2)A, TIC.CIM.003(2)A.

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasangan peralatan


SCADA dan telekomunikasi serta mampu melaksanakan salah satu
pekerjaan pemasangan peralatan SCADA, peralatan telekomunikasi
PLC dan radio VHF, kabel optik serat dan terminal optik serat, master
5 station SCADA.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasangan software master sta-
tion SCADA.
Sertifikasi:
TIC.CIC.001(3)A, TIC.CIT.001(3)A, TIC.CIO.001(3)A, TIC.CIM.001(3)A

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode atau mem-


perbaiki prosedur pemasangan SCADA/telekomunikasi, serta men-
6 desain dan berinovasi dalam aplikasi SCADA/telekomunikasi.
Contoh :
Memperbaiki prosedur pemasangan hardware master station SCADA.

152 ï Kompetensi Teknis


62. STM
Pemeliharaan SCADA dan Telekomunikasi
SCADA and Telecommunication Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi peralatan SCADA (Supervisory Control and
Data Acquisition) dan telekomunikasi, serta kemampuan untuk melaksanakan,
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan/
penggantian/pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan fungsi peralatan SCADA dan telekomunikasi yang


1 digunakan di gardu induk, dan macam pemeliharaannya.
Contoh :
RTU, transducer, repeater, pemeliharaan periodik dan korektif SCADA/
Telekomunikasi.

Mengetahui prinsip kerja SCADA/telekomunikasi, dan pengertian jenis-


2 jenis pemeliharaan SCADA/telekomunikasi.
Contoh :
Prinsip kerja RTU, repeater, makna indikator-indikator, pengujian RTU
untuk mengecek kebenaran kerjanya.

Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur


yang ditetapkan, dan mampu menggunakan peralatan pemeliharaan
3 SCADA/telekomunikasi sesuai dengan fungsinya.
Contoh :
Melaksanakan pengujian RTU.
Sertifikasi:
TGN.HWA.001(1)A, TGD.HWA.002(1)A, TGD.HWL.002(1)A,
TGD.HWL.003(1)A, TGD.HWL.001(1)A, TGQ.HRQ.001(1)A,
TOA.OHS.003(1).A.

Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan mensupervisi pelaksana-


an pekerjaan pemeliharaan SCADA/Telekomunikasi, dan mampu
melaksanakan troubleshooting serta tindakan korektif/perbaikan
4 kerusakan.
Contoh :
Merencanakan dan mensupervisi pengujian RTU serta melakukan
tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Sertifikasi:
TGD.HWA.003(2)A, TGD.HWL.001(2)A, TOA.OHS.002(2).A.

Kompetensi Teknis ï 153


Level Deskripsi Perilaku

3 Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan mensupervisi penggantian/


pemasangan SCADA/telekomunikasi, mampu menganalisis dan meng-
evaluasi serta merencanakan program, sistem dan prosedur serta logis-
tik/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan SCADA/teleko-
5 munikasi.
Contoh :
Melaksanakan penggantian RTU, membuat program pemeliharaan
4 tahunan.
Sertifikasi:
TGD.HWD.001(3)A, TOA.OHS.001(3).A.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode pemeliharaan


SCADA/telekomunikasi, ahli mendesain dan berinovasi dalam apli-
6 kasi SCADA/telekomunikasi.
Contoh :
Mendesain SCADA/telekomunikasi untuk gardu induk baru dan
mengintegrasikannya ke dalam sistem SCADA secara keseluruhan.

154 ï Kompetensi Teknis


63. TEP
Perencanaan Pengembangan Transmisi
Transmission Expansion Planning
Kemampuan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan kapasitas
penyaluran tenaga listrik dalam jangka panjang secara optimal, dengan
mempertimbangkan pertumbuhan beban, teknologi transmisi dan perkiraan
lokasi pusat pembangkit.

Level Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui proses pembuatan transmission expansion planning.


Contoh :
Mengetahui konsep load flow, short circuit, hubung singkat serta studi
stabilitas sistem tenaga, mengetahui konsep engineering economics.

Memahami secara komprehensif proses pembuatan transmission expan-


sion planning serta parameter yang terkait dengan transmission expan-
2 sion planning.
Contoh :
Memahami keunggulan dan kelemahan metode perhitungan yang di-
gunakan dalam perhitungan transmission expansion planning, me-
mahami hubungan antara tingkat akurasi dengan asumsi yang di-
gunakan.

Mampu melaksanakan pembuatan transmission expansion planning sesuai


3 dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh :
Melaksanakan perhitungan transmission expansion planning, menghi-
tung kebutuhan dan kelaikan investasi transmisi.
Sertifikasi:
TPS.RPE.010(1)A.0, TPS.RPE.011(1)A.0, TPS.RPE.013(1)A.0

Mampu memodifikasi parameter transmission expansion planning dengan


4 metode yang telah ditentukan.
Contoh :
Mampu membuat alternatif pilihan (kandidat) tambahan transmisi,
mampu membuat alternatif asumsi yang mempengaruhi keputusan
investasi.

Kompetensi Teknis ï 155


Level Deskripsi Perilaku

3 Mampu membuat model sistem tenaga listrik dalam proses transmission


expansion planning dan menentukan asumsi yang dipakai dalam
5 pengambilan keputusan investasi.
Contoh :
Mampu mengidentifikasi kebutuhan transmisi baru untuk memenuhi
kebutuhan serta memperbaiki kualitas tenaga listrik, mampu men-
justifikasi kelaikan investasi transmisi, dapat mengintegrasikan hasil
4 generation expansion planning dalam transmission expansion planning.

6 Mampu mengembangkan metode perhitungan transmission plannning.


Contoh :
Menentukan metode penentuan investasi transmisi, menetapkan alat
bantu perhitungan dalam transmission expansion planning.

156 ï Kompetensi Teknis


64. TLC
Pembangunan/Pemasangan Peralatan SUTT/SUTET
Transmission Line APP Aratus Construction
Pengetahuan tentang macam dan prosedur pekerjaan pembangunan/
pemasangan peralatan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) maupun
SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), serta kemampuan
melaksanakan, mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode
pembangunan atau pemasangan peralatan SUTT/SUTET sesuai standar yang
ditetapkan perusahaan.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui macam pekerjaan pembangunan/pemasangan peralatan


1 SUTT/SUTET, dan jenis-jenis peralatan SUTT/SUTET.
Contoh :
Mengetahui pembangunan/pemasangan tower, isolator, konduktor,
arcing horn.

Mengetahui prosedur pekerjaan pembangunan/pemasangan peralatan


2 SUTT/SUTET, serta pengertian jenis-jenis peralatan SUTT/SUTET.
Contoh :
Mengetahui prosedur pekerjaan pembangunan/pemasangan tower
tension SUTT 150 kV dengan konduktor bundled double Drake.

Mampu melaksanakan pekerjaan pembangunan/pemasangan sesuai de-


ngan prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan kerja
pembangunan/pemasangan SUTT/SUTET sesuai dengan fungsinya,
serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan memasang fondasi
SUTT/SUTET tower lattice, peralatan stringing, pondasi SUTT pole,
3 anchor bolt dan grounding SUTT pole.
Contoh :
Melaksanakan pemasangan isolator, suspension clamp, dan pentanahan
kaki tiang SUTT 150 kV.
Sertifikasi:
TSH.CSH.001(1)A, TSH.CSH.002(1)A, TSH.CSH.003(1)A,
TSH.CSH.004(1)A, TSH.CSP.001(1)A, TSH.CSP.002(1)A,
TSH.CSP.003(1)A.

Kompetensi Teknis ï 157


Level Deskripsi Perilaku

Mampu mengawasi dan mengendalikan/mensupervisi pekerjaan pem-


bangunan/pemasangan SUTT/SUTET, serta mampu melaksanakan
salah satu pekerjaan membangun pondasi tower lattice dan pole, me-
masang tower lattice dan pole, memasang konduktor dan kawat tanah
4 tower lattice dan pole.
Contoh :
Mengawasi dan mengendalikan/mensupervisi pekerjaan stringing
konduktor ACSR Zebra pada SUTT 150 kV.
Sertifikasi:
TSH.CSH.001(2)A, TSH.CSH.002(2)A, TSH.CSH.003(2)A,
TSH.CSP.001(2)A, TSH.CSP.002(2)A, TSH.CSP.003(2)A

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan pembangunan


dan pemasangan SUTT/SUTET, serta mampu melaksanakan salah satu
5 pekerjaan memasang SUTT/SUTET tower lattice dan pole.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi hasil pembangunan SUTET sepanjang
100 km dengan konduktor 4xZebra.
Sertifikasi:
TSH.CSH.001(3)A, TSH.CSP.001(3)A.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode atau mem-


perbaiki prosedur kerja pembangunan /pemasangan SUTT/SUTET,
serta perosedur penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang
6 berkaitan dengan kegiatan pembangunan/pemasangan SUTT/SUTET.
Contoh :
Menyempurnakan metode pemasangan string insulator pada SUTET
dengan konduktor 4xDrake.

158 ï Kompetensi Teknis


65. TLM
Pemeliharaan SUTT/SUTET
Transmission Line Maintenance
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batasan operasi peralatan SUTT
(Saluran Udara Tegangan Tinggi) maupun SUTET
(Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), serta kemampuan melaksanakan,
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan
atau penggantian atau pemasangan peralatan SUTT/SUTET.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan SUTT/SUTET, dan jenis-


1 jenis pemeliharaan peralatan SUTT/SUTET.
Contoh :
Tower, isolator, konduktor, arcing horn, jarak bebas, right of way,
pemeliharaan periodik, pemeliharaan korektif.

Mengetahui prinsip kerja dan batasan operasi peralatan SUTT/SUTET,


2 serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan SUTT/SUTET.
Contoh :
Konduktor untuk menyalurkan tenaga listrik dengan batasan kapa-
sitas arus tertentu, pemeliharaan periodik pentanahan kaki tiang
untuk mempertahankan keandalan operasi peralatan.

Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur


yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan
3 SUTT/SUTET sesuai dengan fungsinya.
Contoh :
Melaksanakan pemeliharaan pentanahan kaki tiang.
Sertifikasi:
TMC.HMC.001.(1)A, TSU.HSC.001(1)A, TSU.HSC.002(1)A,
TSU.HSO.001(1)A, TSU.HSQ.001(1)A.

Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan mensupervisi pelaksanaan


pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanakan tindakan korektif/
4 perbaikan kerusakan.
Contoh :
Merencanakan dan mensupervisi penggantian isolator serta melaku-
kan tindakan korektif apabila diperlukan.
Sertifikasi:
TSU.HSQ.002(2)A.

Kompetensi Teknis ï 159


Level Deskripsi Perilaku

Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan mensupervisi penggantian/


pemasangan peralatan SUTT/SUTET merencanakan program, sistem
dan prosedur serta logistik/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan
5 perbaikan peralatan SUTT/SUTET.
Contoh :
Penggantian konduktor SUTET, membuat program pemeliharaan
tahunan.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode pemeliharaan


SUTT/SUTET, mampu melaksanakan analisis dan evaluasi operasi
6 SUTT/SUTET.
Contoh :
Menyempurnakan metode penggantian isolator.

160 ï Kompetensi Teknis


66. TSE
Rekayasa Transmisi dan Gardu Induk
Transmission and Substation Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk merancang saluran transmisi dan gardu
induk termasuk kemampuan membuat konsep desain, perhitungan teknik dan
detaileded design, membuat dokumen persyaratan dan spesifikasi teknik
peralatan dalam suatu dokumen tender, merencanakan anggaran biaya projek,
membuat strategi pencapaian target waktu, efisiensi biaya dan target mutu.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui lingkup perancangan saluran transmisi dan gardu induk,


termasuk disiplin ilmu dasar dan teknik yang diperlukan. Mengetahui
secara umum bentuk konsep desain, hasil perhitungan teknik dan
detailed design, bentuk dokumen tender/persyaratan dan spesifikasi
1 teknik, rencana anggaran biaya proyek.
Contoh :
Mengetahui penerapan disiplin ilmu teknik listrik, teknik sipil, penge-
tahuan tentang bahan dan topografi pada proses perancangan saluran
transmisi dan gardu induk.

Mengetahui secara komprehensif prosedur perancangan saluran trans-


misi dan gardu induk yang diterapkan di perusahaan. Mengetahui
prinsip dasar pembuatan konsep desain, perhitungan teknik dan de-
tailed design, gambar teknik yang lengkap, dokumen tender yang
2 lengkap dan rencana anggaran biaya proyek yang benar.
Contoh :
Mengetahui prosedur perancangan saluran udara tegangan tinggi,
saluran kabel laut, gardu induk tegangan ekstra tinggi.

Mampu merancang saluran transmisi dan/atau gardu induk sesuai


dengan standar dan prosedur yang berlaku di perusahaan, meng-
gunakan alat bantu dan alat hitung (perangkat lunak) yang tersedia.
Mampu membuat konsep desain, perhitungan teknik dan detailed
3 design, membuat dokumen tender, jadwal proyek, dan target mutu.
Contoh :
Mampu merancang lokasi dan jenis tiang transmisi berdasarkan data
topografi dan jenis tanah.

Kompetensi Teknis ï 161


Level Deskripsi Perilaku

Mampu mengawasi perancangan saluran transmisi dan gardu induk.


Mampu mengawasi dan mengendalikan proses perencanaan desain
awal, perhitungan teknik, gambar teknik dan detailed design, pembuat-
an dokumen persyaratan dan spesifikasi teknik untuk dokumen ten-
4 der, serta mengendalikan kebenaran rencana anggaran biaya proyek.
Contoh :
Mengawasi perancangan gardu induk tegangan ekstra tinggi yang
berlokasi di tepi laut.

Mampu menganalisis dan mengevaluasi rancangan saluran transmisi dan


gardu induk. mampu membuat analisis penentuan batasan-batasan
pada spesifikasi peralatan sesuai tingkat keamanan jaringan yang
tersedia, serta mampu mengevaluasi rencana anggaran biaya proyek
5 yang paling optimal dan menguntungkan perusahaan.
Contoh :
Menganalisis rancangan SUTET sepanjang 100 km dengan konduktor
4xZebra.

Mampu memperbaiki, membuat serta mengembangkan prosedur dan metode


perancangan saluran transmisi dan gardu induk dengan mempertim-
6 bangkan perkembangan teknologi.
Contoh :
Menerapkan jenis konduktor baru untuk saluran transmisi, dilengkapi
dengan analisis terhadap kekuatan dan kelemahannya dibandingkan
dengan jenis-jenis konduktor yang lazim digunakan.

162 ï Kompetensi Teknis


e. Kelompok Distribusi

67. CSA Administrasi Pelanggan


Customer Service Administration

68. CUS Pelayanan Pelanggan


Customer Service

69. DLF Perkiraan Kebutuhan Listrik Distribusi


Distribution Load forecast

70. DLM Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan Distribusi


Distribution Hot-Line Maintenance

71. DNC Konstruksi Jaringan Distribusi


Distribution Network Construction

72. DND Operasi Realtime Distribusi


Distribution Network Dispatching

73. DNI Inspeksi Jaringan Distribusi


Distribution Network Inspection

74. DNM Pemeliharaan Jaringan Distribusi


Distribution Network Maintenance

Kompetensi Teknis ï 163


75. DNO Operasi Jaringan Distribusi
Distribution Network Operation

76. DNP Perencanaan Jaringan Distribusi


Distribution Network planning

77. MMA Manajemen Pemasaran


Marketing Management

78. MPL Alat Pengukur dan Pembatas


Metering and Power Limiter

79. MRB Pembacaan Meter dan Pembuatan Rekening


Meter Reading and Billing

80. SCM Manajemen Supply-Chain


Supply Chain Management

81. TMG Manajemen Tarif


Tariff Management

82. TRS Analisis Tarif


Tariff Analysis
C. Kompetensi Teknis 165

67. CSA
Administrasi Pelanggan
Customer Service Administration
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan administrasi pelanggan,
pengendalian proses dan kaitannya dengan fungsi-fungsi yang berhubungan,
analisis dan evaluasi hasil pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi
pelanggan, pengembangan prosedur atau metode baru dan perbaikan prosedur
kerja dalam upaya mencapai target kinerja yang ditetapkan perusahaan.
67. CSA Administrasi Pelanggan
Customer Service Administration

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui dasar-dasar proses administrasi pelanggan dan hubung-


annya dengan fungsi-fungsi lain, analisis dan evaluasi hasil pekerjaan
yang berkaitan dengan administrasi pelanggan, proses mengem-
bangkan prosedur atau metode baru atau proses memperbaiki pro-
1 sedur kerja.
Contoh :
Mengetahui tentang prosedur proses penyambungan baru untuk
pelanggan R1.

Mengetahui proses administrasi pelanggan secara komprehensif terkait


dengan administrasi di bidang transmisi (pengukuran, TMP, investasi
penyambungan), bidang distribusi, bidang hukum, bidang sumber-
2 daya manusia dan organisasi, dan bidang keuangan.
Contoh :
Mengetahui secara komprehensif tentang rangkaian proses di ber-
bagai bidang sebagai kelanjutan dari suatu aktivitas penyambungan
pelanggan.

Mampu melakukan proses administrasi pelanggan sesuai dengan aturan


3 tata usaha pelanggan (TUL) dan aturan-aturan lain yang berlaku.
Contoh :
Melaksanakan administrasi permintaan penyambungan baru.

Mampu melakukan pengendalian pekerjaan proses administrasi


pelanggan dikaitkan dengan administrasi di data pelanggan (pengu-
4 kuran, TMP, investasi penyambungan).
Contoh :
Melaksanakan pengendalian pekerjaan proses administrasi pelanggan
di bidang distribusi.

Mampu melakukan analisis dan evaluasi atas kinerja administrasi pe-


langgan, termasuk kaitannya dengan administrasi di bidang trans-
misi (pengukuran, TMP, investasi penyambungan), bidang distribusi,
bidang hukum, bidang sumberdaya manusia dan organisasi, serta
5 bidang keuangan.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi kinerja hasil proses administrasi pe-
langgan.

166 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu memperbaharui sistem administrasi pelanggan sesuai dengan


kebutuhan pasar, strategi perusahaan (termasuk keterbatasan sum-
berdaya, efisiensi, antisipasi kebutuhan masa depan) dan perkem-
6 bangan teknologi.
Contoh :
Memperbaiki prosedur kerja proses administrasi pelanggan.

Kompetensi Teknis ï 167


68. CUS
Pelayanan Pelanggan
Customer Service
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pelayanan,
penyelesaian persoalan pelanggan, dan pengembangan produk layanan,
termasuk kemampuan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian
pekerjaan pelayanan, analisis dan evaluasi hasil pekerjaan yang berkaitan
dengan pelayanan, serta kemampuan untuk mengembangkan prosedur/
metode baru atau memperbaiki prosedur kerja pelayanan.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode pelayanan, ter-


masuk proses penyelesaian persoalan pelanggan, proses pengawasan
dan pengendalian pekerjaan pelayanan, proses analisis dan evaluasi
hasil pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan, proses pengem-
bangan prosedur/metode baru atau perbaikan prosedur kerja
pelayanan. Sesuai dengan etika pelayanan, serta proses pengembang-
1 an produk layanan.
Contoh :
Mengetahui proses pelayanan dan kaitannya dengan kepastian waktu,
kecepatan tanggap, dan kepastian biaya.

Mengetahui secara komprehensif prosedur pelayanan, termasuk proses


penyelesaian persoalan pelanggan, proses pengawasan dan pengen-
dalian pekerjaan pelayanan, sesuai dengan etika pelayanan, proses
pengembangan produk layanan, tarif dasar listrik (TDL), proses bisnis,
2 teknik penyambungan dan produk layanan yang ada.
Contoh :
Mengetahui prosedur pelayanan

Mampu melaksanakan pelayanan dan menyelesaikan persoalan pe-


3 langgan sesuai dengan etika dan asas pelayanan.
Contoh :
Melaksanakan permintaan penambahan daya.

168 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu melakukan pengawasan dan pengendalian pekerjaan pelayanan


dan penyelesaian persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas
pelayanan, mampu melakukan pelayanan sesuai dengan segmentasi
4 pelanggan dan mampu bernegosiasi dengan pelanggan.
Contoh :
Bernegosiasi dengan pelanggan yang menunggak, bertindak sebagai
account officer.

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan pelayanan dan


penyelesaian persoalan pelanggan, pelayanan sesuai dengan segmen-
tasi pelanggan, dan hasil negosiasi dengan pelanggan, mampu meng-
gali kebutuhan pelanggan dan mampu mengukur tingkat pelayanan
5 dengan metode tertentu dan menganalisis hasilnya.
Contoh :
Melakukan survei kebutuhan pelanggan menggunakan kuesioner,
wawancara dan metode survei lainnya.

Mampu mengembangkan dan menciptakan produk-produk layanan


baru, serta memperbaiki prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiat-
6 an pelayanan.
Contoh :
Membuat produk baru yang sesuai dengan segmen pasar.

Kompetensi Teknis ï 169


69. DLF
Perkiraan Kebutuhan Listrik Distribusi
Distribution Load Forecast
Pengetahuan dan kemampuan untuk memperkirakan kebutuhan tenaga
listrik pada suatu kurun dan waktu tertentu (load forecast) termasuk
kemampuan untuk mencari dan mengumpulkan/mendapatkan kelengkapan
data yang akurat, kemampuan untuk melaksanakan perhitungan, mengawasi
dan mengendalikan pekerjaan, menganalisis dan mengevaluasi hasil
perhitungan, serta kemampuan untuk mengembangkan dan memperbaiki
prosedur/metode perhitungan.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui kegunaan perkiraan kebutuhan tenaga listrik, mengetahui


metode-metode yang lazim digunakan dalam perkiraan kebutuhan
1 tenaga listrik dan data yang diperlukan.
Contoh :
Mengetahui sumber data resmi tentang rencana pengembangan
kawasan industri berikut kebutuhan tenaga listriknya.

Memahami secara komprehensif proses pembuatan perkiraan kebutuhan


tenaga listrik, memahami metode perkiraan tenaga listrik yang
umumnya digunakan oleh sistem tenaga listrik, memahami keung-
gulan dan kelemahan metode operasi tenaga listrik, memahami model
2 yang digunakan dalam perhitungan perkiraan tenaga listrik.
Contoh :
Mengetahui semua kebutuhan data yang diperlukan dalam per-
hitungan perkiraan kebutuhan listrik distribusi dari sumber yang
resmi dan jelas tanggungjawabnya.

Mampu melaksanakan survei dan pengumpulan data yang dibutuhkan


untuk memperkirakan kebutuhan tenaga listrik tahunan, 3 tahunan
3 dan 5 tahunan.
Contoh :
Melaksanakan pengumpulan data jumlah penduduk dan rumah
tangga, produk nasional bruto (GNP), kerapatan beban suatu daerah,
pertumbuhan ekonomi, memahami Rencana Umum Kelistrikan
Daerah (RUKD).

170 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu membuat perkiraan kebutuhan tenaga listrik dan mampu


mengawasi dan mengendalikan pekerjaan survei, pengumpulan data,
mampu melakukan perhitungan untuk memperkirakan kebutuhan
tenaga listrik dengan alat dan metode yang telah ditentukan, mampu
menilai kualitas dari sebuah perkiraan kebutuhan tenaga listrik,
mampu menentukan faktor koreksi hasil perhitungan perkiraan
4 kebutuhan beban.
Contoh :
Mengawasi dan mengendalikan pengumpulan data kerapatan beban
di Jakarta Pusat.

Mampu menganalisis dan mengevaluasi akurasi load forecast yang


digunakan untuk memprediksi kebutuhan tenaga listrik, mampu me-
nganalisis dan mengevaluasi hasil perhitungan perkiraan kebutuhan
5 listrik distribusi dengan deviasi tertentu.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi hasil perhitungan perkiraan kebutuh-
an distribusi di kawasan industri Karawang, Jawa Barat.

Mampu menentukan model load forecast yang lebih akurat untuk di-
gunakan dalam suatu perhitungan perkiraan kebutuhan tenaga listrik,
serta mampu mengembangkan prosedur dan metode baru untuk
6 perhitungan perkiraan kebutuhan listrik distribusi.
Contoh :
Mengembangkan metode atau memilih model perhitungan perkiraan
kebutuhan listrik distribusi untuk wilayah Sumatera.

Kompetensi Teknis ï 171


70. DLM
Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan Distribusi
Distribution Hot-Line Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan,
perbaikan, pemasangan, penggantian dan pemeriksaan instalasi distribusi
dalam keadaan bertegangan di jaringan 20 kV, termasuk kemampunan
tentang pengembangan metode pelaksanaan dan faktor-faktor yang
membatasi pelaksanaan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)
di instalasi distribusi.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan PDKB untuk instalasi


distribusi 20 kV, standar konstruksi jaringan serta prosedur keamanan
1 dan keselamatan kerja (K3).
Contoh :
Mengetahui kegunaan peralatan PDKB seperti tangga, tali-temali,
sticks.

Mengetahui prinsip kerja dan batasan operasi setiap peralatan PDKB untuk
instalasi distribusi 20 kV, dan dampak dari kesalahan prosedur
pelaksanaannya terhadap personil dan instalasi, mengetahui prosedur
2 kerja PDKB.
Contoh :
Mengetahui standing operation procedure (SOP) PDKB, mengetahui cara
menggunakan stick penopang konduktor bertegangan.

Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, pengganti-


an, pemasangan dan pemeriksaan instalasi distribusi 20 kV (SUTM
dan Gardu 20 kV) dalam keadaan bertegangan dengan menggunakan
peralatan PDKB sesuai dengan fungsinya dan berdasarkan prosedur
3 yang ditetapkan.
Contoh :
Dapat mengganti isolator 20 kV tanpa pemadaman instalasi.

Mampu mengkoordinasikan dan mensupervisi pelaksanaan PDKB,


bertindak sebagai team leader, dan mampu melakukan pengujian
4 peralatan PDKB.
Contoh :
Mensupervisi penggantian isolator 20kV di SUTM.

172 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu merencanakan rincian tahapan kerja PDKB, mampu membuat


perencanaan program dan logistik/anggaran pelaksanaan PDKB
5 instalasi distribusi.
Contoh :
Mampu membuat rencana pelaksanaan penggantian isolator 20 kV
atau penggantian Load Break Switch (LBS) berupa rencana sistem dan
prosedur serta rencana kebutuhan logistik/anggaran.

Mampu melaksanakan analisis dan evaluasi pelaksanaan PDKB serta


mengembangkan prosedur dan metode pelaksanaan maupun alat
6 kerja PDKB instalasi distribusi 20 kV.
Contoh :
Menyempurnakan metode PDKB penggatian isolator 20 kV, modifi-
kasi material konektor PDKB.

Kompetensi Teknis ï 173


71. DNC
Konstruksi Jaringan Distribusi
Distribution Network Construction
Pengetahuan dan kemampuan melaksanakan proses pembangunan jaringan
distribusi mulai dari analisis kebutuhan, survei lapangan dan rencana
anggaran biaya (RAB), standar konstruksi, proses pengadaan jasa dan
material, administrasi proyek, pengendalian proyek, testing dan commisiong,
pengoperasian awal dan proses pencatatan asset.

Level Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan macam pekerjaan pembangunan konstruksi


instalasi distribusi yaitu meliputi: konstruksi APP fase tunggal, APP
fase 3 pengukuran langsung, APP fase 3 dengan trafo arus, alat
pengukur fase 3 TM, rele arus lebih untuk pembatas daya, alat bantu
pengukuran, SLTR, SKUTR, instalasi pembumian, SKTR, SUTR,
SKTM, kotak sambung dan kotak ujung, SKTM, SUTM, peralatan
penghubung/pemisah, SKUTM, kotak ujung dan kotak sambung
SKUTM, kubikel TM, instalasi gardu distribusi pasangan dalam/luar,
PBO, Peningkatan Power Quality (PPQ), SUKK, STKK, perlengkapan
elektromekanik kubikel, DS & CDS, prosedur survei, standar kontruksi
1 dan pembuatan rencana anggaran biaya (RAB).
Contoh :
Mengetahui pekerjaan pembangunan konstruksi gardu distribusi.

Mengetahui secara komprehensif prosedur pembangunan/pemasangan


instalasi distribusi yaitu meliputi: pemasangan APP fase tunggal, APP
fase 3 pengukuran langsung, APP fase 3 dengan trafo arus, alat
pengukur fase 3 TM, rele arus lebih untuk pembatas daya, alat bantu
pengukuran, SLTR, SKUTR, instalasi pembumian, SKTR, SUTR,
SKTM, kotak sambung dan kotak ujung, SKTM, SUTM, peralatan
penghubung/pemisah, SKUTM, kotak ujung dan kotak sambung
SKUTM, kubikel TM, instalasi gardu distribusi pasangan dalam/luar,
PBO, Peningkatan Power Quality (PPQ), SUKK, STKK, perlengkapan
elektromekanik kubikel, DS & CDS, alat ukur listrik, uji MCB, meter
energi elektromekanik, trafo instrumen, prosedur administrasi dan
pengendalian pelaksanaan kontruksi jaringan, prosedur testing dan
2 commisiong, prosedur pengoperasian dan prosedur pencatatan asset.
Contoh :
Mengetahui cara pemasangan instalasi pembumian.

174 ï Kompetensi Teknis


Level Deskripsi Perilaku

Mampu melaksanakan pekerjaan pembangunan instalasi distribusi yaitu


meliputi: memasang konektor, SKUTR, PHB-TR, indikator gangguan
tanah, kotak sambung dan kotak ujung SKK, perlengkapan catu daya
DC, mampu melaksanakan administrasi dan pengendalian pelaksanan
3 konstruksi jaringan.
Contoh :
Mampu memasang indikator gangguan tanah pada kubikel.
Sertifikasi :
DIS.KON.008(1).A, DIS.KON.0011 (1).A, DIS.KON.013(1).A,
DIS.KON.025(1).A, DIS.KON.029(1).A, DIS.KON.030(1).A.

Mampu melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembangunan


instalasi distribusi yaitu meliputi: memasang APP fase tunggal, APP
fase 3 pengukuran langsung, APP fase 3 dengan trafo arus, alat
pengukur fase 3 TM, rele arus lebih untuk pembatas daya, alat bantu
pengukuran, SLTR, SKUTR, instalasi pembumian, SKTR, SUTR,
SKTM, kotak sambung dan kotak ujung, SKTM, SUTM, peralatan
penghubung/pemisah, SKUTM, kotak ujung dan kotak sambung
SKUTM, kubikel TM, instalasi gardu distribusi pasangan dalam/luar,
PBO, Peningkatan Power Quality (PPQ), SUKK, STKK, perlengkapan
elektromekanik kubikel, DS & CDS, mampu melaksanakan pelelangan
4 dan administrasi projek.
Contoh :
Mampu mengawasi dan mengendalikan pemasangan perlengkapan
elektromekanik pada kubikel.
Sertifikasi :
{DIS INS 0012(2) A, DIS INS 013 (2)A, DIS INS 014 (2)A,
DIS INS 015 (2)A, DIS INS 018 92)A, DIS INS 019 (2)A,
DIS INS028 (2)A, DIS INS 029 (2)A} atau {DIS INS 031 (2)A,
DIS INS 032 (2)A, DIS INS 033 (2)A, DIS INS 034 (2)A,
DIS INS 035 (2)A}

Kompetensi Teknis ï 175


Level Deskripsi Perilaku

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pembangunan instalasi


distribusi, mulai dari analisis kebutuhan, survai lapangan, rencana
anggaran biaya (RAB), standar konstruksi, proses pengadaan jasa dan
barang/material, administrasi proyek, pengendalian pelaksanaan
projek, testing dan commisiong, pengoperasian dan proses pencatatan
5 asset.
Contoh :
Menganalisis dan mengevaluasi besar tahanan tanah pada instalasi
pembumian.

Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pembangunan instalasi


distribusi, serta mampu memperbaiki tata kerja pekerjaan-pekerjaan
pemasangan APP fase tunggal, APP fase 3 pengukuran langsung, APP
fase 3 dengan trafo arus, alat pengukur fase 3 TM, rele arus lebih
untuk pembatas daya, alat bantu pengukuran, SLTR, SKUTR, instalasi
pembumian, SKTR, SUTR, SKTM, kotak sambung dan kotak ujung,
SKTM, SUTM, peralatan penghubung/pemisah, SKUTM, kotak ujung
dan kotak sambung SKUTM, kubikel TM, instalasi gardu distribusi
pasangan dalam/luar, PBO, Peningkatan Power Quality (PPQ), SUKK,
6 STKK, perlengkapan elektromekanik kubikel, DS & CDS.
Contoh :
Memperbaiki prosedur kerja pemasangan sambungan kabel pada
SKTM.

176 ï Kompetensi Teknis

Anda mungkin juga menyukai