ETS
Setelmen Transaksi Energi Listrik
Electric Energy Transaction Settlement
Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada
sistem jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.
Mampu melakukan verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana sesuai
dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan kesepakatan
2 mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi (TSA).
Contoh :
Perhitungan energi WBP/LWBP, MW koinsiden (berita acara PSA
terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi (berita acara
TSA) dan membuat laporan neraca energi.
Mampu membuat model setelmen transaksi jual beli tenaga listrik yang
merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga listrik seperti kontrak
PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA), biaya jasa transmisi
(TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan
5 dengan PSA/TSA.
Contoh :
Membuat model setelmen transaksi jual beli listrik antara perusahaan
pembangkit dengan Single Buyer.
Mampu membuat metode sistem dan proses setelmen transaksi tenaga listrik
yang akurat dan akuntabel, mampu menyelesaikan perselisihan yang
berhubungan dengan mekanisme PPA dan mampu melakukan
6 publikasi setelmen PPA, PSA dan TSA.
Contoh :
Membuat metoda prosedur penyelesaian klaim pada mekanisme PPA.
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan GIS, dan jenis-jenis peme-
1 liharaan peralatan GIS tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh :
PMT, PMS, arrester, busbar, pemeliharaan periodik, pemeliharaan
korektif, pemeliharaan prediktif.
Mengetahui prinsip kerja dan batasan operasi peralatan GIS, serta penger-
2 tian jenis-jenis pemeliharaan peralatan GIS.
Contoh :
PMT untuk memutuskan arus beban/arus gangguan hubung singkat
dengan kemampuan tertentu, pemeliharaan periodik untuk memper-
tahankan keandalan operasi peralatan.
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan kabel tanah dan kabel laut,
1 dan jenis-jenis pemeliharaan peralatan kabel tanah dan kabel laut.
Contoh :
Terminal kabel, junction box, sistem minyak isolasi, rambu-rambu,
proteksi mekanis, pemeliharaan periodik, pemeliharaan korektif.
Mengetahui prinsip kerja dan batasan operasi peralatan kabel tanah dan
kabel laut, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan kabel
2 tanah dan kabel laut.
Contoh :
Konduktor untuk menyalurkan tenaga listrik dengan batasan kapasitas
arus tertentu, pemeliharaan periodik sistem minyak isolasi untuk
mempertahankan keandalan operasi peralatan.
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan PDKB (pekerjaan dalam keadaan
1 bertegangan) untuk instalasi tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh :
Tangga, tali-temali, sticks.
Mengetahui prinsip kerja dan batasan operasi setiap peralatan PDKB untuk
instalasi TT/TET, dan dampak dari kesalahan prosedur pelaksanaannya
2 terhadap personel dan instalasi.
Contoh :
Sticks untuk penopang konduktor bertegangan.
Mampu membangun sarana SKTT, menggelar SKTT dan pilot wire, serta
mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pembangunan SKTT.
4
Contoh :
Mengawasi dan mengendalikan pekerjaan membangun box culvert
SKTT 150 kV.
Sertifikasi:
TSH.CSK.001(2).A, TSH.CSK.002(2).A.
Mengetahui jenis dan fungsi setiap rele proteksi dan kontrol yang
digunakan di gardu induk, dan mengetahui pemasangan rele proteksi
1 dan kontrol.
Contoh :
Mengetahui cara pemasangan rele jarak, rele diferensial, pengujian
dan penyetelan ulang.
Mengetahui jenis dan fungsi setiap rele proteksi dan kontrol yang digunakan
1 di gardu induk, dan macam pemeliharaan rele proteksi dan kontrol.
Contoh :
Rele jarak, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.
Mengetahui prinsip kerja rele proteksi dan kontrol, dan batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis-jenis peme-
2 liharaan rele proteksi dan kontrol.
Contoh :
Prinsip kerja rele jarak, makna indikator-indikator pada rele, pengujian
rele jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu membuat model sistem tenaga listrik untuk analisis sistem tenaga
serta mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pembuatan model
5 sistem tenaga listrik.
Contoh :
Membuat model dan parameter sistem tenaga listrik guna memodelkan
kasus yang di studi, mampu mengkalibrasi hasil perhitungan guna
mengkompensasi kelemahan modelling, mampu memformulasikan
strategi operasi berdasarkan hasil studi analisis sistem tenaga.
67. CSA
Administrasi Pelanggan
Customer Service Administration
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan administrasi pelanggan,
pengendalian proses dan kaitannya dengan fungsi-fungsi yang berhubungan,
analisis dan evaluasi hasil pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi
pelanggan, pengembangan prosedur atau metode baru dan perbaikan prosedur
kerja dalam upaya mencapai target kinerja yang ditetapkan perusahaan.
67. CSA Administrasi Pelanggan
Customer Service Administration
Mampu menentukan model load forecast yang lebih akurat untuk di-
gunakan dalam suatu perhitungan perkiraan kebutuhan tenaga listrik,
serta mampu mengembangkan prosedur dan metode baru untuk
6 perhitungan perkiraan kebutuhan listrik distribusi.
Contoh :
Mengembangkan metode atau memilih model perhitungan perkiraan
kebutuhan listrik distribusi untuk wilayah Sumatera.
Mengetahui prinsip kerja dan batasan operasi setiap peralatan PDKB untuk
instalasi distribusi 20 kV, dan dampak dari kesalahan prosedur
pelaksanaannya terhadap personil dan instalasi, mengetahui prosedur
2 kerja PDKB.
Contoh :
Mengetahui standing operation procedure (SOP) PDKB, mengetahui cara
menggunakan stick penopang konduktor bertegangan.