Pend.Teknik Elektro
Smart Grid [SG] adalah jaringan sistem tenaga listrik (dari hulu hingga hilir) yang menggunakan
teknologi sistem digital untuk memonitoring dan memenajemen transfer energi listrik dari semua
sumber pembangkit untuk memenuhi kebutuhan beban.
Smart Grid mengkoordinasi kebutuhan dan kemampuan semua unit generator, operator grid,
end-users dan stakeholder pasar listrik untuk mengoperasikan semua bagian sistem seefesien
mungkin, meminimasi biaya dan efek lingkung.
Area dari teknologi Smart grid terdiri dari beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
Memonitor secara real time dan menampilkan (display) komponen sistem tenaga listrik
dan performansinya yang melintasi sistem interkoneksi dan area geograpis yang luas,
serta menolong operator dalam memahami dan mengoptimalkan komponen sistem.
Integrasi pembangkit RE dan DG meliputi skala besar pada level transmisi, skala medium
pada level distribusi dan skala kecil pada level komersial atau level residensial yang
hadir menantang yang dapat di dispatch dan dikontrol
Distribusi dan gardu mensensing dan melakukan proses otomasi yang dapat mengurangi
gangguan dan mempercepat waktu pemulihan, memelihara level tegangan dan
memperbaiki manajemen asset.
Infrastruktur Metering yang Advance
AMI berfungsi:
6. Deteksi Losses dan pencurian.
Sistem sisi pelanggan digunakan untuk mengatur konsumsi energi lsitrik (misal pada
industri, dan level rumah tangga) meliputi manajemen sistem, energy strorage devais,
perkakas pintar dan DG.
Penerapan aplikasi Smart Grid 10kW dengan menggunakan konsep Smart City dengan Smart
Management Energy System (SEMS) pada Gedung Klaster Energi 625, merujuk pada RPJMN,
B2TKE memiliki kewajiban untuk melaksanakan kegiatan yang berbasis penerapan terhadap
energi baru terbarukan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini.
Metode operasi baru smart micro grid dilakukan dengan teknologi Energy Management System
(EMS) seperti yang telah diterapkan pada PV Rooftop yang ada di gedung 625, metode ini
memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lain yaitu
1. Konsep kota cerdas atau smart city mengetengahkan sebuah tatanan kota yang
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat.
2. Sebagai bagian dari kota cerdas, jaringan cerdas merupakan suatu konsep tata kelola
energi listrik yang mampu mengakomodir komunikasi, respon permintaan, keamanan,
jaringan mikro, dan integrasi elemen jaringan baru seperti sumber energi terbarukan.
3. Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat modern akan listrik, dimanapun, kapan
pun dengan kualitas terbaik akan menjadikan pembangunan jaringan cerdas suatu
keniscayaan. Kecanggihan dalam teknologi informasi dan komunikasi telah
memungkinkan sistem kelistrikan dapat tersedia sesuai keinginan pengguna.
4. Pengkajian dan perekayasaan jaringan cerdas untuk mendukung kota cerdas dilaksanakan
dengan melakukan perekayasaan beberapa fitur penerapan jaringan cerdas yang
dimodelkan pada gedung energi dan beberapa gedung lainnya di Kawasan PUSPIPTEK
Serpong. Fitur-fitur tersebut adalah: Variasi harga (dynamic pricing), penurunan losses,
manajemen distribusi atau kehandalan sistem, respon permintaan (demand response),
pembangkit terdistribusi atau distributed generation (storage system), pembangkit
terdistribusi atau distributed generation (PV Micro Grid), PV Grid connected, smart
street lighting, PQ tools (DVR, smart meter), PQ tools (harmonic, keseimbangan beban,
faktor daya), mobil listrik (electric vehicle), dan SCADA sistem.
5. Pada tahap pertama pengembangan jaringan cerdas, dilakukan implementasi smart micro
grid dengan sumber PV 10 kWp dengan pemasangan secara rooftop, respon permintaan
dan dynamic pricing.
6. Desain awal SCADA untuk mendukung implementasi smart grid for smart city di
Kawasan PUPIPTEK Serpong juga telah diberikan pada kegiatan ini