Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PENGUKURAN ENERGI CERDAS BERBASIS IOT

UNTUK EFISIENSI PEMANFAATAN ENERGI DI SMART


GRID

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah
Semester Mata Kuliah Smart Grid Sistem Tenaga
Dosen Pengampu : Bapak Asep Andang, S.T., M.T.

Oleh:
Nama : Rani Apriani Nur Asyifa
NPM : 197002054

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah yang berjudul “Sistem Pengukuran Energi Cerdas Berbasis IoT Untuk
Efisiensi Pemanfaatan Energi Di Smart Grid”. Selawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Serta kepada para sahabatnya dan
kepada seluruh umatnya.
Pada kesempatan ini tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Asep Andang, S.T., M.T. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Smart
Grid Sistem Tenaga yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Namun, penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu,
segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima
sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat
membuat dengan lebih baik lagi.

Tasikmalaya, 16 Oktober 2022


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Smart Grid ...................................................................................3
2.2 Internet of things (IoT) ................................................................3
2.3 Proposed System ..........................................................................4
2.4 Practical Implemantation ............................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................8
3.2 Saran ...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik merupakan sumber energi yang tidak dapat didaur ulang, sehingga
harus digunakan secara hati-hati agar tetap lestari. Di Bangladesh, otoritas pasokan
listrik tidak dapat memuaskan mayoritas konsumen; karena metode konvensional
pembacaan meter yang menggunakan jam kerja yang lama oleh tenaga kerja yang
signifikan untuk mengumpulkan informasi meter untuk penagihan karena membuat
seluruh proses lambat dan kadang-kadang tidak akurat.
Dengan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, krisis energi telah
menjadi isu yang sangat besar. Sistem yang dapat diterapkan harus dibuat untuk
menganalisis dan mengontrol konsumsi daya. Smart grid memainkan peran besar
dalam masyarakat kita saat ini. Puluhan juta kehidupan sehari-hari masyarakat akan
terdegradasi secara dramatis karena jaringan listrik yang tidak stabil dan tidak dapat
diandalkan. Smart meter adalah pemantauan waktu nyata status yang andal,
pengumpulan informasi secara otomatis, interaksi pengguna, dan perangkat kontrol
daya. Ini memberikan arus informasi dua arah antara konsumen dan pemasok yang
menyediakan layanan yang lebih baik.
Dalam lingkungan ideal dengan kondisi beban kerja normal, masa pakai
smart meter adalah sekitar 5 hingga 6 tahun. Namun pada kenyataannya smart
energy meter mengalami masalah lingkungan dan mengurangi masa pakainya
dengan konsumsi energi yang tidak normal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
umur smart meter terdiri dari life expectancy (LE), genetika (GE), faktor lingkungan
(EF), perubahan dari waktu ke waktu (CT) dan umur panjang terbatas (LL).
Sistem pengukur energi berbasis IoT terutama terdiri dari tiga bagian utama
yaitu Controller, Wi-Fi dan bagian deteksi Pencurian. Setiap kali ada kesalahan
atau pencurian, sensor pendeteksi pencurian akan merespon dan respons rangkaian
sesuai dengan informasi yang diterimanya. Kontroler memainkan peran utama
dalam sistem untuk memastikan semua komponen bekerja dengan baik. Oleh
karena itu, IoT dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi smart gridsebagian besar
dalam tiga fase. Pertama, meningkatkan keandalan dan daya tahan. Kedua, berfokus

1
pada pemberdayaan yaitu pengumpulan dan analisis data untuk mengelola
perangkat aktif dalam smart grid. Terakhir, pengendalian dapat dilakukan dengan
menganalisis hasil yang diperoleh dari tahap kedua yang membantu the grid
department untuk membuat keputusan yang baik untuk peningkatan di masa
mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:
a. Bagaimana Sistem Pengukuran Energi Cerdas Berbasis Iot Di Smart Grid?
b. Bagaimana Efisiensi Pemanfaatan Energi Di Smart Grid dengan
menerapkan Sistem Pengukuran ini?
c. Apa keuntungan dari Sistem Pengukuran Energi Cerdas ini?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisandari makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui Sistem Pengukuran Energi Cerdas Berbasis Iot Di
Smart Grid.
b. Untuk mengetahui Efisiensi Pemanfaatan Energi Di Smart Grid dengan
menerapkan Sistem Pengukuran Berbasis IoT.
c. Untuk mengetahui keuntungan dari Sistem Pengukuran Energi Cerdas
Berbasis IoT.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Smart Grid


Smart Grid adalah jaringan listrik yang melibatkan berbagai cara untuk energi
dan operasi. Dalam jaringannya, ia menggabungkan aset hemat energi, sumber daya
energi berkelanjutan, peralatan pintar, dan Smart meter. Dengan
mengimplementasikan Smart Grid dari segala aspek penunjangnya akan
memberikan keuntungan yang lebih besar karena jumlah pembangkit terbarukan
dan unit penyimpanan yang terdistribusi dan terintegrasi meningkat. Tentunya
emisi CO2 menurun, dan keandalan meningkat melalui optimalisasi jaringan karena
memiliki kemampuan mengoreksi diri.Keunggulan dengan menerapkan Smart Grid
diantaranya:
1. Mengurangi jumlah daya pembangkit yang diperlukan. Dapat membantu
untuk mengurangi jumlah daya pembangkit yang diperlukan karena utilitas
listrik tahu persis berapa banyak jaringan listrik yang dibutuhkan pada waktu
tertenu.
2. Mengintegrasikan Sumber Energi Terbarukan, dapat mengintegrasikan
sumber energi terbarukan ke dalam jaringan dengan berkomunikasi berapa
banyak input sumber daya energi terbarukan akan menambah variable grid
dan menyesuaikan dalam sistem seperti tegangan dan jumlah daya listrik.

Gambar 1 Grafik Smart Grid


2.2 Internet of things (IoT)
Internet of things merupakan sebuah konsep di mana suatu benda atau objek
ditanamkan teknologi-teknologi seperti sensor dan software dengan tujuan untuk

3
berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data melalui
perangkat lain selama masih terhubung ke internet. IoT memiliki hubungan yang
erat dengan istilah machine-to-machine atau M2M. Seluruh alat yang memiliki
kemampuan komunikasi M2M ini sering disebut dengan perangkat cerdas atau
smart devices. Perangkat cerdas ini diharapkan dapat membantu kerja manusia
dalam menyelesaikan berbagai urusan atau tugas yang ada.
IoT dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi smart grid sebagian besar dalam
tiga fase. Pertama, meningkatkan keandalan dan daya tahan. Kedua, berfokus pada
pemberdayaan yaitu pengumpulan dan analisis data untuk mengelola perangkat
aktif dalam smart grid. Terakhir, pengendalian dapat dilakukan dengan
menganalisis hasil yang diperoleh dari tahap kedua. IoT dapat berkontribusi pada
berbagai aplikasi smart grid, misalnya, pengawasan pembangkit listrik, prediksi
pembangkitan dan penggunaan listrik, pelacakan penggunaan daya, pengawasan
penyimpanan energi, manajemen permintaan energi, dan berbagai bidang produksi
energi. Konsep IoT juga dapat diterapkan di berbagai lingkungan kerja seperti
otomatisasi rumah, pendeteksi ketinggian air otomatis dan sistem kontrol lalu lintas,
dan lain-lain.
2.3 Proposed System
Sistem yang diusulkan hemat biaya dan kompak, sehingga sistem cicilan
menjadi lebih mudah. Hasilnya diunggah pada setiap interval ke ruang cloud yang
disebut “Thinksspeak”dan pemantauan dapat dilakukan oleh konsumen/pelanggan
maupun pemasok/produsen. Dalam sistem ini, pengukur energi terhubung ke
ESP8266 12E melalui optocoupler. OLED display juga terhubung ke sistem. Di
sirkuit driver, ULN2003 digunakan untuk menggerakkan relai untuk mengalihkan
beban. Sebuah sensor arus juga dilengkapi untuk menentukan pencurian daya.

Gambar 2 Diagram Blok Fungsional Smart Meter

4
Unit fungsional utama dari sistem ini adalah:
1. Modul WiFi : ESP 8266 12E digunakan di sini merupakan modul yang dapat
diprogram dengan Mikrokontroler 80 MHz. Karena modul tidak memiliki
port USB terpisah, maka perlu menggunakan USB eksternal ke adaptor Serial
seperti FT232R Serial ke UART Board kami untuk mengembangkan kode
menggunakan modul ini.
2. OLED display: OLED display 0.96 inci yang digunakan tidak memerlukan
lampu latar. Layar dapat menyala sendiri dengan resolusi tinggi.
3. Pengukur energi : Meteran analog yang digunakan di sini adalah
3200imp/kwh. Optocoupler mendeteksi led yang dikalibrasi dari pengukur
energi dan mengirimkan outputnya ke ESP 8266 12E.
4. Optocoupler : Terdiri dari OLED yang menghasilkan cahaya infra merah dan
perangkat fotosensitif semikonduktor yang digunakan untuk mendeteksi
pancaran sinar infra merah. Optocoupler 4N35 digunakan untuk merasakan
impuls dari meteran energi.
5. Sensor Arus : Sensor arus ACS712 memberikan pengukuran arus yang tepat
untuk sinyal AC dan DC. Ini merupakan sensor yang baik untuk mengukur
konsumsi daya sistem secara keseluruhan. Sensor arus ACS712 mengukur
hingga 5A DC atau arus AC. Dalam sistem ini digunakan untuk mengukur
pencurian daya
6. Driver : Driver relai digunakan untuk mengalihkan beban yang terhubung ke
sistem, yang digunakan yaitu ULN2003.
7. Beban : Sebuah lampu 100W terhubung sebagai beban kesistem
8. Catu daya : Catu daya 230V ac diberikan ke sistem untuk memberi daya pada
meteran energi. Daya modul Wi-Fi disuplai oleh 5 V DC
Modul Wi-Fi diprogram menggunakan perangkat lunak Arduino IDE untuk
menghitung pulsa dari meteran energi. Pulsa melalui optocoupler dan mengirim
data yang diperoleh ke cloud menggunakan ESP 8266 12E. OLED berkedip 3200
kali untuk 1 unit. Kedipan OLED dihitung untuk daya yang dikonsumsi dalam unit
bersama dengan biaya unit. Pemantauan dilakukan pada setiap interval. Sistem juga
menyediakan fitur pencurian daya yang dilakukan dengan menggunakan sensor

5
arus yang terhubung ke sistem. Dengan demikian, sistem tidak melibatkan manusia
yang menyediakan lebih sedikit kesalahan dari manusia.
2.4 Practical Implemantation
Pertama sistem tidak terhubung ke catu daya yaitu sistem dalam kondisi OFF.
Setelah memverifikasi semua koneksi perangkat keras, daya diberikan ke
sistemperangkat keras. Setelah modul Wi-Fi terhubung ke server, relai akan trip
dan memuat energi, setelah Wi-Fi terhubung dengan sistem, sistem siap OLED
display akan menunjukkan informasi awal saat beban tidak berenergi yaitu tidak
ada beban yang terhubung ke sistem. Akibatnya, layar menunjukkan pembacaan '0'.
Pada saat pembacaan pada OLED display sistem mulai mengambil pulsa dari
meteran energi, ketika sistem tidak mengambil pulsa maka sistem mendeteksi
bahwa ada pencurian daya dalam sistem dan OLED display akan menampilkan
informasi yang sama. Setelah terjadi pencurian daya, sistem akan mati total dan
sistemakan menghubungi Power Department untuk memberikan informasi tentang
pencurian daya dan kemudian data Pencurian diunggah di cloud juga.

Gambar 3 Sistem dalam kondisi OFF Gambar 4 Sistem dalam kondisi ON

Gambar 5 Modul WIFI terhubung Gambar 6 Sistem ON (Beban tidak


keserver terhubung).

Gambar 7 Sistem AKTIF (Beban Gambar 8 Deteksi Pencurian


terhubung).

6
Gambar 9 Sistem dimatikan dan hubungi Power Department
Hasil yang diperoleh telah diunggah ke platform IoT terbuka “ThingSpeak”
membantu untuk menyimpan, mengumpulkan, menganalisis data dari arduino dan
perangkat keras pendukung lainnya. Awalnya, tidak ada informasi yang ditransfer
ke cloud melalui ESP 8266 12E (Modul Wi-Fi) karena beban tidak memberikan
energi ke sistem. Setelah menghubungkan beban, informasi ditransfer ke cloud
menggunakan modul Wi-Fi.

Gambar 10 Data konsumsi energi Gambar 11 Pencurian Data

Gambar 12 Pola konsumsi energi Gambar 13 Konsumsi energi untuk set


untuk set beban pertama beban kedua

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Makalah ini menyediakan sistem pembacaan meter nirkabel yang dapat
memantau dan menganalisis data pada setiap interval dan memberikan hasil yang
akurat dengan kesalahan yang lebih sedikit. Beberapa keuntungan dari sistem pintar
ini adalah:
a. Konservasi Energi.
b. Banyak waktu dan penghematan daya.
c. Kontrol otomatis meteran energi.
d. Untuk membuat konsumen bisa melacak energy meter.
e. Deteksi pencurian daya.
Kekurangannya adalah terkadang sistem membutuhkan waktu untuk mengunggah
data dan tergantung pada kecepatan Internet dan Module baud rate.
Sistem pengukuran energi cerdas berbiaya rendah adalah dirancang dan
dibangun dalam pekerjaan ini. Pada awalnya, ada pembahasan tentang pentingnya
dan implementasi smart grid. Makalah ini menekankan kinerja yang memuaskan
dari metode ini dengan memberikan nilai-nilai yang dapat diterima dari meteran
energi pintar. Karya ini juga menyajikan sistem pemantauan meter berbasis web
yang dirancang dengan baik yang bermanfaat bagi konsumen dan utilitas
3.2 Saran
Tentunya penulis sudah menyadari dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

N. Langhammer and R. Kays, “Performance Evaluation of Wireless Home


Automation Networks in Indoor Scenarios”, IEEE Transactions on Smart
Grid, vol. 3, pp. 2252-226, 2012.
Soma Shekara Sreenadh Reddy Depuru, Lingfeng Wang,Vijay
Devabhaktuni,“Smart meters for power grid: Challenges, issues, advantages
and status.”, Renewable and Sustainable Energy Reviews, vol. 15, pp. 2736–
2742, 2011.
Maitra S, “Embedded energy meter – a new concept to measure the energy
consumed by a consumer and to pay the bill”, Joint International Conference
on Power System Technology and IEEE Power India Conference. pp. 1–8,
2008.
L. Hanees and M. M. M. Mufassirin, “Development of IoT Based Smart Energy
Meter Reading and Monitoring System”, 7th International Symposium 2017
(IntSym2017)- SEUSL, 2018.
Abate , M. Carratù , C. Liguori , M. Ferro , V. Paciello, “Smart Meter for the IoT”,
Proc. of the IEEE Instrumentation and Measurement Technology Conference,
I2MTC 2018, Houston, TX, USA, May 2018.
M. Haque, M. Haque, etc, “IoT Based Smart Energy Metering System for Power
Consumers”, International Conference on Innovation in Engineering and
Technology (ICIET) December 2019.

Anda mungkin juga menyukai