Anda di halaman 1dari 66

ISBN 978-97

PRESS
Teknologi Smart Grid Untuk Smart City

PENGARAH
Dr. Ir. Marzan Aziz Iskandar, M.Sc.
Kepala BPPT

Dr. Ir. Unggul Priyanto, M.Sc.


Deputi Kepala Bidang TIEM

PENANGGUNG JAWAB
Dr. M.A.M. Oktaufik, M.Sc.
Direktur PTKKE

TIM PENYUSUN

Prof. Martin Djamin, Ir., M.Sc., Ph.D., APU


Dr. Ferdi Armansyah
Prof. Dr. Ir. Hamzah Hilal, M.Sc.
Ir. Nur Aryanto Aryono
Ir. Muklis
Dra. Endang Sri Hariatie
Suhraeni Syafei, S.T.
Hani Yuniarto E.C, S.T.
Supriyadi, S.E.

Desain Cover : AWeS

INFORMASI
Bidang Rekayasa Sistem
Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Gedung BPPT II, lantai 20
Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340
Tlp. (021) 316 9754
Fax. (021) 316 9765
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i


DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
PENGANTAR ..................................................................................................... v
Bab-1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.1.1 Keuntungan Smart Grid ................................................................ 2
1.1.2 Kelemahan Smart Grid ................................................................. 3
BAB-2 TEKNOLOGI SMART GRID ................................................................. 5
2.1 Tipikal Smart Grid ............................................................ 5
2.2 Area Smart Grid ............................................................... 7
2.2.1 Daerah Pantauan dan Control ................................................... 10
2.2.2 Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi ........................ 10
2.2.3 Pengintegrasian Energi Terbarukan Dan Pembangkit
Terdistribusi ................................................................................ 11
2.2.4 Aplikasi Peningkatan Transmisi ................................................. 12
2.2.5 Pengelolaan Jaringan Distribusi ................................................ 12
2.2.6 Infrastruktur Advanced metering (AMI) ................................... 13
2.2.7 Infrastruktur Untuk Pengisian Baterai Mobil Listrik. .............. 15
2.2.8 Sistem pada Sisi Pelanggan. ...................................................... 15
BAB-3 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SMART GRID .............................. 17
3.1 Roadmap ......................................................................17
3.2 Pengembangan dan Demonstrasi..........................................18
3.2.1 Kebutuhan Untuk Demonstrasi Skala Komersial. .................... 18
3.2.2 Respon Permintaan Dimungkinkan Dengan Smart Grid.......... 19
3.2.3 Pengembangan Berbasis Konsumen Teknologi ........................ 20
3.3 Standardisasi Smart Grid ...................................................20
3.3.1 Perspektif Internasional terhadap Standar.............................. 23
3.3.2 Manfaat Interoperabilitas .......................................................... 24
3.3.3 Menyoroti Kegiatan Yang Sedang Berlangsung ........................ 25
Bab-4 PEMANFAATAN SMART GRID UNTUK PERKOTAAN .................... 47
4.1 Demo Plant dan Upaya Penyebaran Smart Grid ........................47
4.2 Metodologi Studi .............................................................48

Pengembangan Smart Grid untuk Smart City i


Bab-5 PENUTUP .............................................................................................. 55
5.1 Kesimpulan ..................................................................... 55
5.2 Rekomendasi................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56

Pengembangan Smart Grid untuk Smart City


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Conceptual Design of Smart Grid ................................. 2


Gambar 2.1 Teknologi dalam Smart Grid ......................................11
Gambar 2.2 Koordinasi diantara ISO (Independent System Operators) ...12
Gambar 2.3 Infrastruktur dari Advanced Metering (AMI) ....................14
Gambar 2.4 Partisipasi Pelanggan (AMI, Komunikasi dan Software) ......16
Gambar 3.1 Roadmap Smart Grid Indonesia ........... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.2 Beberapa Standard dalam Lingkup Komunikasi Data Sistem
Smart Grid ............................................................21
Gambar 3.3 Penyedia Produk Smart ...........................................21
Gambar 3.4 Kemanan Cyber.................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.5 Komponen Komunikasi Data Standard dalam Sistem Smart
Grid ................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1Contoh Agregat Konsumsi energi (kWh) Bulanan pada
Sektor Utama.........................................................51
Gambar 4.2 Contoh Data Jumlah Energi yang Dapat Dibangkitkan
oleh PV ................................................................53
Gambar 4.3 Contoh Agregasi Konsumsi Energi dengan Energi
Terbarukan ...........................................................54

Pengembangan Smart Grid untuk Smart City iii


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Karakteristik dari Smart Grid.........................................8


Tabel 3.1 Standard IEC dalam Sistem Smart Grid ........................... 26
Tabel 4.1 Tugas dan objektif ................................................... 49

iv Pengembangan Smart Grid untuk Smart City


PENGANTAR

Sistem smart grid merupakan salah satu solusi untuk meringankan


masalah yang dihadapi oleh jaringan listrik saat ini. Kelebihannya adalah
mengurangi jumlah daya pembangkit yang diperlukan karena utilitas
listrik mengetahui jumlah jaringan listrik yang dibutuhkan pada waktu
tertentu. Kelebihan lainnya adalah untuk mengurangi beban puncak
dengan mendorong konsumen untuk menggunakan lebih sedikit energi
saat jam sibuk.
Penerapan teknologi ini juga dapat dilakukan pada sistem kelistrikan
kota-kota besar di Indonesia, seperti sistem Jakarta yang memiliki
beban yang paling bervariasi, mulai dari rumah tangga, sektor komersial,
dan sektor industri. Adanya peningkatan beban pada sektor komersial
dan industri, serta kebutuhan keandalan yang tinggi dari sistem tenaga
listrik dan kebebasan memilih jenis layanan listrik juga meningkat pada
kota-kota besar, memperlihatkan secara teoritis bahwa aplikasi
Teknologi Smart Grid layak ditimbang untuk diterapkan.
Pengembangan smart grid untuk smart city merupakan salah satu
kegiatan dalam program Desain Kontrol Operasi Tenaga Listrik Untuk
mengontrol Power Quality. Tujuan dari kegiatan ini, antara lain:
a. Konsep road map dan standarisasi, dan inisialisasi implementasi
smart grid untuk perkotaan bertujuan untuk:
 Meningkatkan pengertian bagi sejumlah stakeholders tentang
sifat, fungsi , biaya dan keuntungan dari penggunaan smart grid.
 Identifikasi aksi/tindakan yang dibutuhkan untuk pengembangan
teknologi dan kebijakan smart grid yang membantu mencapai
target kebutuhan energi.
 Mengembangkan langkah-langkah dan mengikuti tahapan
teknologi untuk mencapai target sesuai dengan kondisi regional
b. Melakukan kajian atau studi pengembangan penerapan teknologi
smart grid untuk perkotaan.

Pengembangan Smart Grid untuk Smart City v


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

BAB-1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Smart Grid adalah suatu jaringan listrik yang menggunakan teknologi
digital dan teknologi maju lainnya untuk memantau dan mengelola
transportasi listrik dari sumber pembangkitan listrik untuk memenuhi
perubahan kebutuhan listrik dari pelanggan. Suatu smart grid secara
cerdas mengintegrasikan kegiatan semua pengguna/pelanggan
(pembangkit listrik, pelanggan) dalam rangka memberikan/menghasilkan
suplai listrik secara efisien, berkesinambungan, ekonomis dan aman.
Smart grid memakai produk inovatif dan bersama-sama melayani
dengan monitoring, kontrol, komunikasi dan self-healing technologies
untuk:
a. Memfasilitasi lebih baik hubungan dan operasi dari semua generator
dan teknologi
b. Memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk menentukan bagian
dari optimisasi operasi dari sistem
c. Menyediakan pelanggan dengan informasi dan pilihan untuk suplai,
d. Secara signifikan mengurangi dampak lingkungan dari sistem suplai
listrik seluruhnya.
e. Meningkatkan kehandalan dan keamanan suplai.

Penyebaran smart grid harus memasukkan tidak hanya


pertimbangan teknologi, pasar dan komersial, dampak lingkungan,
pengaturan, penggunaan standar, ICT dan strategi migrasi tapi juga
syarat sosial dan pengumuman pemerintah.
Smart grid adalah kombinasi dari subsets dari elemen-elemen
berikut kedalam solusi terintegrasi memenuhi tujuan busines dari pemain
utama seperti solusi smart grid memerlukan penggabungan untuk
keperluan pemakai (Gambar 1.1).

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 1


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Gambar 1.1 Conceptual Design of Smart Grid

1.1.1 Keuntungan Smart Grid


Sistem smart grid meringankan masalah yang dihadapi oleh banyak
jaringan listrik saat ini. Pertama, mengurangi jumlah daya pembangkit
yang diperlukan, karena utilitas listrik tahu persis berapa banyak
jaringan listrik yang dibutuhkan pada waktu tertentu. Ini tidak hanya
akan menghemat uang bagi konsumen, tetapi juga mengurangi jumlah
emisi udara berbahaya dari pembangkit listrik. Untuk mencapai hal ini,
smart grid membutuhkan aliran dua arah komunikasi antara meter di
mana energi mengalir, pusat kendali di sebuah gardu untuk mengarahkan
aliran listrik ke tempat yang diperlukan, dan pembangkit listrik
menyediakan listrik. Kedua, smart grid mengintegrasikan sumber energi
terbarukan ke dalam jaringan dengan berkomunikasi berapa banyak input
sumber daya energi terbarukan akan menambah variabel grid dan
menyesuaikan dalam sistem, seperti tegangan dan jumlah daya listrik.
Smart grid juga akan mengurangi beban selama jam puncak
konsumsi energi. Jam puncak adalah ketika perusahaan utilitas
menghasilkan energi yang paling mahal. Pengenalan smart meter
memungkinkan konsumen untuk memantau konsumsi listrik per jam dan
menawarkan kemungkinan menaikkan harga jam puncak karena
peningkatan permintaan energi itu dan menurunkan harga dari
permintaan puncak.

2 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Konsumen kemudian akan menjadi lebih sadar akan energi yang


mereka gunakan, mendorong mereka untuk menghemat energi pada
waktu tertentu dan menjalankan peralatan di malam hari. Smart grid ,
dalam teori, dapat mengurangi beban puncak dengan mendorong
konsumen untuk menggunakan lebih sedikit energi saat jam sibuk,
meratakan puncak, dan menciptakan produksi lebih bahkan energi untuk
pembangkit listrik dan mengurangi biaya listrik.

1.1.2 Kelemahan Smart Grid


Smart grid dapat memecahkan banyak masalah, tetapi sangat
mahal untuk diimplementasikan. Perusahaan utilitas tidak hanya
menginstal sistem, tetapi juga perlu melatih personil mereka sendiri
atau menyewa pihak ketiga untuk menjaga dan mengelola sistem ini.
Dengan ini, ada risiko keuangan yang cukup besar. Sedangkan payback
untuk utilitas yang diharapkan karena biaya pemeliharaan diturunkan,
dan pengembalian kepada konsumen diharapkan karena penurunan
penggunaan listrik, tabungan yang tidak dijamin (Energi Industri Forum
Kemitraan, 2010; Bossart, 2009). Harga listrik benar-benar bisa
meningkat dengan pemasangan smart grid terutama jika instalasi tidak
dibayar atau disubsidi oleh hibah pemerintah.
Selain itu, teknologi smart grid yang berkembang pesat dan bisa
menjadi lebih hemat biaya menyebabkan banyak perusahaan belum mau
berinvestasi sampai teknologi diuji secara ekstensif. Sebagai contoh
pengembangan smart grid di AS mungkin perlu biaya sekitar $1 triliun,
tetapi masih belum jelas, siapa yang akan membayar dan begitu juga
Inggris membutuhkan biaya investasi sebesar $2,56 Miliar untuk
memanfaatkan smart grid. apakah penghematan energi dan ekonomi
pada akhirnya akan terjadi. Sebagian besar konsumen industri yang
paling khawatir tentang biaya smart grid. Jika sistem smart grid diinstal
yang mencakup rencana harga, biaya listrik akan naik, terutama saat jam
sibuk. Oleh karena itu agar penerapan smart grid menjadi sukses,

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 3


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

konsumen harus diyakinkan bahwa kelak keuntungan bersih lebih besar


daripada biaya dan mereka harus mengetahui manfaat bagi konsumen.
Pengembangan smart grid merupakan salah satu kegiatan dalam
program Desain Teknologi Operasi Tenaga Listrik Untuk Mengontrol
Power Quality. Pengembangan smart grid dilakukan dalam bentuk studi
road map dan standarisasi smart grid, dan studi kelayakan terhadap
implementasi teknologi smart grid pada perkotaan dengan mengambil 3
lokasi kajian di Jakarta. Kajian dilakukan dengan terlebih dahulu
melakukan survei tentang road map dan standarisasi yang telah
dikeluarkan oleh institusi yang terlebih dahulu mengkajinya seperti IEC
atau IEEE. Pembuatan Studi kelayakan akan dibahas dalam bentuk
roundtable meeting atau FGD untuk memperoleh masukan dari semua
pemangku kepentingan baik dari pihak pemerintah, akademisi, dan
praktisi di sektor pembangkitan dan sistem tenaga listrik serta
komunikasi.

4 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

BAB-2
TEKNOLOGI SMART GRID

Teknologi Smart Grid merupakan teknologi yang memanfaatkan


kemajuan teknologi komunikasi, komputer dan cyber untuk dapat
melakukan pengendalian dan pegoperasian sistem tenaga listrik dalam
menyalurkan energi listrik. Karena itu, Smart Grid merupakan integrasi
teknologi cerdas dalam jaringan listrik yang dicita-citakan untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik yang dimasa sekarang maupun masa
mendatang menjadi kebutuhan primer. Dengan mengimplementasikan
Smart Grid dalam semua aspeknya akan memberikan keuntungan yang
lebih besar karena jumlah pembangkit terbarukan dan unit penyimpan
yang terdistribusi dan terintegrasi meningkat dan tentunya emisi CO2
menurun, efisiensi meningkat dan biaya operasional menurun, keandalan
meningkat melalui optimalisasi jaringan karena memiliki kemampuan
mengoreksi diri atau penyembuhan diri.

2.1 TIPIKAL SMART GRID


Dalam penerapan suatu sistem smart grid biasanya terdiri atas:
a. Pengguna (customer), antara lain:
 Konsumsi cerdas akan membolehkan terhadap reaksi
kebutuhan interface diantara manajemen distribusi dan
otomatisasi bangunan.
 Produksi lokal saat ini bukan komponen yang besar /utama,
tetapi produksi lokal diharapkan sebagai pengarah masa depan
dari kebutuhan smart grid.
 Rumah pintar (smart homes) adalah rumah-rumah yang
dilengkapi dengan sistem otomatisasi. Sistem otomatisasi
rumah menyambungkan bermacam -macam alat kontrol untuk
lampu penerangan, alat pengatur cahaya, pengatur suhu
ruangan dan peralatan lain untuk memungkinkan penggunaan
energi yang efisien, ekonomis dan meningkatkan kenyamanan.

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 5


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

 Otomatisasi bangunan dan sistem kontrol (BACS = Building


Automation and Control System ) adalah otak dari bangunan.
BACS memasukkan teknologi instrumentasi, kontrol dan
manajemen untuk seluruh struktur ban gunan, tanaman,
fasilitas diluar bangunan dan peralatan lain.

b. Pembangkitan Masal (bulk generation). Pembangkitan yang


cerdas (smart generation) akan memasukkan peningkatan
penggunaan elektronika daya dalam rangka untuk mengontrol
harmonisa, kegagalan pembangkitan yang fluktuasi dari energi
terbarukan begitu juga kebutuhan peningkatan fleksibilitas
pembangkit listrik fosil sehubungan dengan peningkatan
fluaktuasi dari sumber energi terbarukan.

c. Jaringan (transmisi dan distribusi), antara lain:


 Otomatisasi substation dan proteksi adalah tulang punggung
untuk operasi suatu jaringan transmisi yang aman.
 Power Quality dan Power Monitoring Systems beraksi serupa
dengan sistem manajeman kualitas dalam suatu perusahaan.
Mereka bebas dari sistem operasi, kontrol dan manajemen dan
mensupervisi seluruh aktifitas dan peralatan listrik dalam
jaringan yang sama.
Oleh karena itu sistem demikian dapat digunakan sebagai
sistem peringatan dini dan wajib menganalisa kegagalan dan
mencari alasan sesuai.
 Sistem manajemen energi (EMS) adalah pusat kontrol untuk
jaringan transmisi. Saat ini pelanggan membutuhkan arsitektur
terbuka untuk membolehkan integrasi IT secara mudah dan
sandaran lebih baik untuk menghindari black-out.
 Elektronika Daya adalah diantara aktuator dalam jaringan
daya. Sistem-sistem seperti HVDC dan FACTS membolehkan

6 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

kontrol dari aliran daya dan dapat menolong menaikkan


kapasitas transport tanpa peningkatan arus singkat.
 Sistem Manajemen Distribusi (DMS) adal ah pusat kontrol untuk
jaringan daya. Pada suatu negara dimana outages adalah
kendala yg sering terjadi, maka Outage Management System
(OMS) adalah komponen yang penting dari DMS. Komponen
penting lain adalah lokasi kegagalan dan meninterface pada
Geographic Information Systems (GIS).
 Smart Meter adalah istilah umum untuk pengukur elektronika
dengan link komunikasi. Advanced Metering Infrastructure
(AMI) menyediakan konfigurasi pengukuran jarak jauh, tarif
yang dinamis, monitoring kualitas daya dan kontrol beban.
Sistem yang lebih maju mengintegrasikan pengukuran
infrastruktur dengan otomatisasi distribusi.

d. Komunikasi, antara lain:


 Komunikasi secara keseluruhan adalah tulang punggung dari
smart grid. Hanya dengan pertukaran informasi pada level
syntactic dan semantic manfaat smart grid dapat dicapai.
 Keamanan dari infrastruktur yang kritis selalu menjadi isue
utama.

Namun solusi smart grid akan menemui peningkatan yang sangat


besar dalam pertukaran data untuk kemampuan pengamatan dan
juga untuk pengontrolan.
Oleh karena itu keamanan dari pertukaran data ini dan
komponen-komponen dibelakangnya akan mempunyai dampak yang
lebih baik.

2.2 AREA SMART GRID


Area teknologi smart grid (masing-masing mempunyai teknologi individu)
pada rentang keseluruhan jaringan cukup banyak, mulai dari

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 7


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

pembangkitan melalui transmisi dan distribusi sampai bermacam-macam


tipe para pelanggan listrik. Sejumlah teknologi secara aktif dimanfaatkan
dan dianggap mapan untuk pengembangan dan penerapannya, sementara
itu yang lain masih memerlukan pengembangan lebih lanjut dan demo.
Sistem kelistrikan yang sepenuhnya dioptimasi akan disebarkan pada
seluruh area teknologi seperti terlihat pada gambar 2.1. Akan tetapi
tidak seluruh teknologi perlu dipasang untuk meningkatkan kepintaran
jaringan.

Tabel 1.1 Karakteristik dari Smart Grid

Karakteristik Deskripsi

Memungkinkan Para pemakai menolong untuk menyeimbangkan


partisipasi antara suplai dan demand, dan memastikan
pemakai kehandalan dengan modifikasi cara mereka
menggunakan dan membeli energi listrik.
Modifikasi ini terjadi sebagai hasil dari para
pelanggan yang mempunyai pilihan yang
memotivasi pola pembelian dan kelakuan. Pilihan
ini menyangkut pada teknologi baru, informasi
baru tentang penggunaan listrik mereka, dan
bentuk baru dari harga listrik dan insentif.
Mengakomodasi Smart Grid mengakomodasi tidak hanya
pilihan untuk pembangkit yang besar terpusat, tetapi juga
semua pertumbuhan sumber-sumber energi terdistribusi
pembangkitan pada sisi pelanggan. Integrasi dari sumber-
dan storage sumber energi ini, termasuk energi terbarukan,
small-scale combine heat and power , dan energy
storage, akan meningkatkan secara cepat seluruh
value chain, dari suplayer-marketers-pelanggan.
Memungkinkan Pasar yang dirancang dan dioperasikan secara
produk baru, tepat menciptakan kesempatan bagi para

8 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Karakteristik Deskripsi

pelayanan dan pelanggan untuk memilih pelayanan yang


pasar kompetitif. Sejumlah variabel jaringan
independen harus secara jelas mengelola energi,
kapasitas, lokasi, waktu, laju perubahan dan
kualitas. Pasar dapat bermain sebagai pemeran
utama dalam pengelolaan variable-variabel ini.
Para pengatur, pemilik/operator dan pelanggan
membutuhkan fleksibiltas untuk memodifikasi
peraturan bisnis sesuai kondisi operasi dan pasar.
Menyediakan Tidak semua perusahaan komersial, dan tidak
kualitas daya semua pelanggan perumahan, memerlukan
untuk tingkat qualitas daya yang sama. Suatu smart grid
kebutuhan mensuplai daya untuk kelas dan harga yang
bervariasi. Harga dari kualitas daya yang
premium dapat diikutsertakan dalam kontrak
pelayan listrik. Metoda advanced control
memonitor komponen-komponen yang perlu,
memungkinkan diagnosa dan jawaban yang cepat
untyuk peristiwa yang berdampak kepada
kualitas daya seperti lampu penerangan
Mengoptimasi Suatu smart grid menerapkan teknologi mutahir
pemanfaatan untuk mengoptimasi penggunaan asetnya.
aset dan efisiensi Contoh, kapasitas yang dioptimasi dapat dicapai
pengoperasian dengan dynamic rating, yang memungkinkan
aset-aset dipakai pada beban lebih besar dengan
secara kontinyu memonitor dan menilai
kapasitasnya. Efisiensi pemeliharaan dapat
dioptimasi dengan pemeliharaan kondisi dasar,
yang memberi sinyal kebutuhan untuk
pemeliharaan peralatan secara tepat waktu.

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 9


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

2.2.1 Daerah Pantauan dan Control


Pemantauan dan display yang real time dari komponen-komponen power
system dan kinerja, sepanjang sambungan dan pada daerah geografis
yang besar, menolong operator untuk mengerti dan mengoptimasi
tingkah laku dan kinerja dari komponen-komponen sistem daya.
Peralatan operasi sistem yang maju menghindari blackout dan
memfasilitasi pengintegrasian dari sumber energi terbarukan. Teknologi
Tentang Smart Grid dapat dilihat pada gambar 2.1

2.2.2 Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi


Infrastruktur komunikasi perlu dipersiapkan baik menggunakan utilitas
komunikasi jaringan pribadi (jaringan radio) atau publik operator
maupun jaringan (internet, seluler, kabel atau telepon).
Seiring dengan perangkat komunikasi, komputasi, perangkat lunak
sistem kontrol dan perangkat lunak, perlu perencanaan sumber daya
perusahaan untuk mendukung pertukaran informasi dua arah antara
stakeholder yang memungkinkan penggunaan dan pengelolaan jaringan
yang lebih efisien.

10 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Gambar 2.1 Teknologi dalam Smart Grid

2.2.3 Pengintegrasian Energi Terbarukan Dan Pembangkit


Terdistribusi
Pengintegrasian sumber energi terbarukan dan energi terdistribusi
(distributed energy resources) yang meliputi skala besar pada tingkat
transmisi skala menengah pada tingkat distribusi dan skala kecil pada
komersial atau bangunan perumahan, dapat menjadi tantangan untuk
pengiriman dan pengendalian dari sumber daya ini dan untuk
pengoperasian sistem kelistrikan.
Sistem penyimpanan energi, baik berbasis listrik dan panas
(themal), dapat meringankan permasalahan seperti dengan
penggandengan produksi dan pengiriman energi. Smart grid dapat
membantu melalui otomatisasi kontrol dari pembangkitan dan
permintaan (di samping bentuk-bentuk respon permintaan) untuk
menjamin keseimbangan pasokan dan permintaan.Koordinasi diantara
Independent System operations dapat dilihat pada gambar 2.2

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 11


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Gambar 2.2 Koordinasi diantara ISO (Independent System Operators)

2.2.4 Aplikasi Peningkatan Transmisi


Ada beberapa teknologi dan aplikasi untuk sistem transmisi. Sistem-
sistem transmisi AC Fleksibel (FAKTA) digunakan untuk meningkatkan
pengendalian dari jaringan transmisi dan memaksimalkan kemampuan
transfer daya. Penyebaran teknologi ini pada jaringan (line) dapat
meningkatkan efisiensi dan menunda kebutuhan investasi tambahan.
Teknologi tegangan tinggi DC (HVDC) digunakan untuk
menyambungkan pembangkit litrik tenaga angin lepas pantai dan
pembangkit listrik tenaga surya terpusat dengan daerah berdaya listrik
besar, dengan penurunan rugi-rugi sistem dan peningkatan sistem
pengendalian, sehingga memungkinkan penggunaan yang efisien dari
sumber energi yang terletak jauh dari pusat beban. Penggunaan
superkonduktor suhu tinggi (High Temperature Superconductors-HTS)
secara signifikan dapat mengurangi rugi-rugi transmisi dan
memungkinkan pembatas arus dengan kinerja yang lebih tinggi,
meskipun ada perdebatan kesiapan pasar teknologi.

2.2.5 Pengelolaan Jaringan Distribusi


Penginderaan distribusi dan sub-station dan otomatisasi dapat
mengurangi waktu pemadaman dan perbaikan, menjaga tingkat tegangan
dan meningkatkan pengelolaan aset. Otomatisasi distribusi maju
(advanced) mengolah informasi real-time dari sensor dan meter untuk
lokasi salah (fault), otomatis rekonfigurasi dari pengumpan (feeder),

12 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

tegangan dan optimasi daya reaktif, atau untuk mengontrol pembangkit


terdistribusi (distributed generation).

2.2.6 Infrastruktur Advanced metering (AMI)


Sistem advanced metering yang terdiri dari state-of-the-art
elektronik/digital hardware dan software, yang menggabungkan interval
pengukuran data dengan komunikasi jarak jauh terus tersedia. Sistem ini
memungkinkan pengukuran secara rinci, informasi berdasarkan waktu
dan pengumpulan dan pengiriman informasi kepada berbagai pihak.
AMI biasanya mengacu pada sistem pengukuran keseluruhan dan
pengumpulan yang mencakup meter di lokasi pelanggan, jaringan
komunikasi antara pelanggan dan penyedia layanan, seperti gas, listrik,
atau utilitas air, dan penerimaan data dan sistem manajemen yang
membuat informasi tersedia bagi penyedia layanan (seperti terlihat pada
Gambar 2.3.).
Meter ini memiliki kemampuan untuk mengirimkan data yang
dikumpulkan melalui jaringan tetap umumnya yang tersedia seperti
Broadband over Power Line (BPL), Power Line Communications (PLC),
jaringan Frekuensi Radio Tetap (RF), dan jaringan publik (misalnya,
kabel, seluler, paging).
Data meter yang diterima oleh sistem host AMI dan dikirim ke
Sistem Manajemen Data meter (Meter Data Management System-MDMS)
yang mengelola penyimpanan data dan analisis untuk memberikan
informasi dalam bentuk yang berguna untuk utilitas. AMI memungkinkan
komunikasi dua arah, sehingga komunikasi dari utilitas untuk meter juga
bisa terjadi.

AMI akan menyediakan konsumen berbagai fungsi sebagai berikut:


 Harga sinyal pelanggan jauh, yang dapat menyediakan informasi biaya
waktu penggunaan.
 Kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan dan melaporkan data
konsumsi energI pelanggan untuk setiap interval waktu yang
dibutuhkan atau dekat real time.

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 13


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

 Peningkatan diagnosa energi dari profil beban yang lebih rinci.


 Kemampuan untuk mengidentifikasi lokasi dan luas daerah listrik
yang padam secara jarak jauh (remote) melalui fungsi metering yang
mengirimkan sinyal ketika meter keluar dan ketika listrik hidup
kembali.
 Penyambungan dan pemutusan jarak jauh
 Deteksi rugi-rugi dan pencurian.
 Kemampuan untuk penyedia layanan energi ritel untuk mengelola
pendapatan melalui pengumpulan uang tunai yang lebih efektif dan
pengelolaan utang.

Gambar 2.3 Infrastruktur dari Advanced Metering (AMI)

Teknologi AMI menyediakan utilitas kemampuan untuk mengurangi


biaya operasi sistem distribusinya dengan mengotomatisasi berbagai
fungsi yang saat ini dilaksanakan secara manual, termasuk membaca
meter pelanggan dan menghidupkan dan mematikan daya pada meter

14 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

pelanggan. Utilitas juga dapat menggunakan AMI untuk membantu


pelanggan mengurangi pengunaan listrik mereka bila dalam sistem harga
listrik yang mahal (peak hour).

2.2.7 Infrastruktur Untuk Pengisian Baterai Mobil Listrik.


Infrastruktur pengisian baterai kendaraan listrik menangani penagihan,
penjadwalan dan fitur cerdas lainnya untuk pengisian pintar (grid ke-
kendaraan) selama permintaan energi rendah. Dalam jangka panjang, hal
itu dibayangkan bahwa instalasi pengisian yang besar akan memberikan
layanan sistem daya tambahan seperti cadangan kapasitas, pemotongan
beban puncak dan regulasi pengisian kendaraan pada jaringan.

2.2.8 Sistem pada Sisi Pelanggan.


Sistem pada sisi pelanggan, yang digunakan untuk membantu mengelola
konsumsi listrik di industri, tingkat pelayanan dan perumahan, termasuk
sistem energi manajemen, perangkat penyimpanan energi, peralatan
yang smart dan pembangkit terdistribusi. Peningkatan efisiensi energi
dan pengurangan permintaan beban puncak dapat dipercepat dari rumah
dengan display atau energy dashboard, peralatan cerdas dan penyimpan
energi lokal. Respon permintaan meliputi respon pelanggan pengguna
manual dan otomatis, peralatan harga-responsif dan termostat yang
terhubung ke suatu sistem manajemen energi atau dikendalikan dengan
sinyal dari operator atau sistem utilitas. Partisipasi pelanggan dapat
terlihat pada gambar 2.4

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 15


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Gambar 2.4 Partisipasi Pelanggan (AMI, Komunikasi dan Software)

16 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

BAB-3
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SMART GRID

3.1 ROADMAP
Pengkajian dan Pembuatan roadmap Smart grid dilakukan dengan
beberapa hal sebagai berikut:
a. Studi literatur untuk mempelajari road map dari negara lain sebagai
referensi.
b. Identifikasi aksi/tindakan yang dibutuhkan untuk pengembangan
teknologi dan kebijakan smart grid yang membantu mencapai target
kebutuhan energi.
c. Membuat dan mengembangkan langkah-langkah untuk mengikuti
tahapan teknologi smart grid yang disesuaikan dengan kondisi di
Indonesia
Roadmap Smart grid di Indonesia dapat dilihat pada gambar 3.1

Tahun 2013-2025
Membangun suatu demonstrasi skala komersial yang beroperasi melintasi
batas-batas sistem dari pembangkit, distribusi, transmisi, dan
penggunaan akhir dan yang menggabungkan model bisnis yang tepat
untuk menangani isu-isu kunci termasuk biaya, keamanan dan
keberlanjutan.

Tahun 2020
Memungkinkan tingkat kenaikan dari respon permintaan pelanggan dari
sektor industri, jasa dan perumahan, mengkoordinasikan kerjasama dan
tanggung jawab antara para pemangku kepentingan sistem kelistrikan.

Tahun 2013-2023
Mengembangkan dan mendemontrasikan konsumen berbasis teknologi
yang memungkinkan termasuk aspek perilaku, kebijakan dan teknis.

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 17


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Smart Grid

Implementation
&
Development
Planning 1. Distribution
Automation
Sistem
1. Integrated Smart 2. Condition Base
Metering Equipment
1. Creating Roadmap for Maintenance
2. Prepaid meter
Implementation. @150 & 20 kV
2. Preventing failures & implementation
3. Recloser Control lines.
disturbances on trans. &
4. Condition Base 3. Integrated
distribution.
3. Installing smart meters. Equipment Smart Metering
4. Remote visualization & Maintenance 4. SubStation
control. @150 kV lines. Integration
5. Switch Gear Control 5. Substation 5. Outage
6. Prepaid meter Integration detection
implementation for 2500
6. Outage Detection
consumers
7. Outage Detection
8. Pilot projects
1%

Gambar 3.1 Roadmap Smart Grid Indonesia

3.2 PENGEMBANGAN DAN DEMONSTRASI

3.2.1 Kebutuhan Untuk Demonstrasi Skala Komersial.


Lanskap teknologi smart grid sangat beragam, beberapa bidang teknologi
menunjukkan tingkat kematangan yang tinggi sementara yang lain masih
berkembang dan belum siap untuk penyebaran. Investasi lanjutan dalam
penelitian dan pengembangan masih diperlukan, tetapi lebih penting
meningkatkan investasi dalam proyek-proyek percontohan yang
menggunakan data dunia nyata, terintegrasi dengan struktur model
peraturan dan bisnis, dan untuk bekerja melintasi batas-batas sistem
tersegmentasi - terutama berinteraksi dengan pengguna akhir pelanggan.
Pembangunan demonstration plant memungkinkan untuk berbagi
pengetahuan, pengurangan risiko dan penyebaran hasil terbaik, dapat
mempercepat penyebaran smart grid.

18 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

3.2.2 Respon Permintaan Dimungkinkan Dengan Smart Grid.


Respon permintaan (Demand Response-DR) merupakan salah satu
pendekatan kunci yang dimungkinkan oleh smart grid. Perubahan di
sektor pembangkit akan mencakup penyebaran peningkatan dari variabel
pembangkitan ke tingkat lebih dari 20% dari keseluruhan permintaan di
berbagai daerah. Peningkatan konsumsi listrik baik dari yang ada maupun
beban baru akan terus menempatkan tekanan pada sistem kelistrikan
dan meningkatkan permintaan beban puncak. Pengelolaan beban, dalam
bentuk kontrol beban langsung, pemotongan beban puncak, pergeseran
puncak dan berbagai program manajemen beban, telah dan sedang
dilaksanakan.
Dengan respon permintaan, operator sistem akan dapat memantau
dan mengelola permintaan dan jaringan listrik sehingga akan bergerak
dari beban-berikut untuk strategi loadshaping di mana sumber daya pada
sisi permintaan (demand side) dikelola untuk memenuhi ketersediaan
pembangkitan dan kemampuan jaringan listrik untuk pengiriman pada
waktu tertentu (Ipakchi dan Albuyeh, 2009).
Pemotongan respon permintaan di beberapa bidang teknologi yang
disorot sebelumnya, termasuk sistem customer-side, infrastruktur
advanced metering, manajemen distribusi dan otomatisasi, dan kadang-
kadang dimulai dari pembangkitan sampai ke pelanggan.
Selain itu, ada tiga kelompok pelanggan utama dengan profil DR
yang berbeda yaitu: industri, jasa/pelayanan dan perumahan. Pelanggan
industri yang relatif sedikit dengan kebutuhan listrik yang besar bisa
memiliki dampak yang signifikan pada sistem kelistrikan; teknologi yang
mapan dan pendekatan pasar tersedia bagi aplikasi di sektor pengguna
akhir. Sejumlah besar konsumen perumahan akan diperlukan untuk
mendapatkan efek yang sama. Respon permintaan secara signifikan
dapat mengurangi permintaan puncak dan dalam jangka panjang
menyediakan fleksibilitas yang dibutuhkan, baik dari segi volumetrik dan
kecepatan respon, untuk mendukung teknologi pembangkitan variabel.

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 19


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

3.2.3 Pengembangan Berbasis Konsumen Teknologi


Proyek percontohan akan menunjukkan bahwa teknologi dapat
meningkatkan kemampuan konsumen smart grid untuk menyesuaikan
konsumsi mereka dan menghemat tagihan listrik mereka. Teknologi ini
memungkinkan juga untuk meningkatkan keberlanjutan perubahan
perilaku pengguna akhir dari waktu ke waktu.
Inovasi sedang berlangsung di bidang ini dan banyak teknologi telah
dikembangkan dan diujicobakan, termasuk menampilkan monitor
ditempat pelanggan atau "dashboard energi", pengendali yang dapat
diprogram dan harga responsif bagi pengguna akhir, dan jaringan rumah
atau fasilitas otomatisasi lainnya.

3.3 Standardisasi Smart Grid


Pemerintah dan industri harus mengevaluasi prioritas dan menetapkan
protokol, definisi dan standar untuk peralatan, data transportasi,
interoperabilitas dan keamanan dunia maya, dan membuat rencana
untuk pengembangan standar.
Dalam membuat standar perlu dilakukan perluasan kerjasama
dalam pengembangan standar internasional untuk mengurangi biaya dan
mempercepat inovasi sambil mengembangkan standar yang diterima
secara global.
Peralatan Smart Grid dan sistem yang disediakan oleh banyak
sektor industri yang secara historis tidak bekerja bersama, seperti
produsen peralatan, penyedia ICT, industri bangunan, produk konsumen
dan pemasok jasa seperti terlihat pada gambar 3.2
Sistem kontrol yang dioperasikan oleh utilitas jaringan
interkoneksi harus mampu untuk bertukar informasi. Peralatan-peralatan
cerdas milik pelanggan, sistem manajemen energi dan kendaraan listrik
perlu berkomunikasi dengan smart-grid.
Standar, definisi dan protokol untuk transportasi data sangat
penting untuk "sistem dari sistem" yang kompleks ini untuk beroperasi
secara mulus dan aman (Gambar 3.3 Penyedia Produk Smart)

20 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Gambar 3.2 Beberapa Standard dalam Lingkup Komunikasi Data Sistem


Smart Grid

Gambar 3.3 Penyedia Produk Smart

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 21


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Dalam penerapan sistem smart grid diperlukan suatu standar,


karena standar dapat menghindari terjadinya “re-inventing the wheel”,
dapat belajar dari praktek-praktek terbaik industri, menetapkan
persyaratan yang lebih mudah, mengurangi biaya integrasi, mencegah
vendor tunggal "lock-in" dan Vendor berbagi pasar yang jauh lebih besar.
Standar Smart Grid membutuhkan pengintegrasian bermacam-macam
keahlian seperti:
a. Penelitian pengukuran industri utilitas listrik.
b. Teknologi jaringan maju.
c. Bangunan dan infrastruktur kelistrikan
d. Komputer dan keamanan jaringan
e. Keahlian standar dokumentasi
f. Pengalaman dalam pengujian dan sertifikasi
Organisasi pembangunan standar (Standards development
organizations, SDOs) beroperasi di bawah aturan yang sama di seluruh
dunia. Secara umum, para anggota komite melakukan pekerjaan
pengembangan yang sebenarnya dibatasi oleh aturan-aturan anti-trust
atau hukum dari terlibat dalam perilaku anti-persaingan seperti
pembagian pasar, diskusi harga dan sejenisnya.
Standar biasanya mulai sebagai standar de facto, yaitu, kesamaan
cukup di antara para produsen untuk memanggil produk / pendekatan /
protokol "standar."
Berikut ini adalah SDOs di Amerika Utara yang relevan untuk industri
utilitas:
ANSI – American National Standards Institute (www.ansi.org)
DIN – Deutsches Institut für Normung, German Standards Institute
(www.din.de)
IEC – International Electrotechnical Commission (www.iec.ch)
IEEE – Institute of Electrical and Electronics Engineers (www.ieee.org)
ISO – International Organization for Standardization (www.iso.org)
ITU – International Telecommunication Union (www.itu.int)

22 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

3.3.1 Perspektif Internasional terhadap Standar


Standar internasional mempunyai beberapa keuntungan seperti proses
teruji, terbukti adil dan terbuka dan bila diperlukan bisa dipercepat.
Variasi dalam peralatan dan sistem yang berbeda untuk memenuhi
standar nasional menambah biaya, dan akhirnya akan diteruskan ke
konsumen. Standar internasional diperlukan untuk mempromosikan
kompetisi pemasok dan memperluas berbagai pilihan yang tersedia untuk
utilitas, sehingga pada akhirnya biaya yang lebih rendah bagi konsumen.
Koneksi jaringan listrik nasional dengan negara-negara yang berdekatan
juga akan difasilitasi oleh standar internasional yang diperluas. Untuk
semua alasan ini dan demi kepentingan dari negara pengembang smart
grid perlu dilakukan kerjasama untuk standar internasional. Smart grid
pada akhirnya akan membutuhkan ratusan standar yang harus benar-
benar ditentukan.
Beberapa daerah prioritas tertinggi termasuk:
a. Infrastruktur advanced metering (AMI).
b. Interface antara jaringan (grid) dan ranah (domain) pelanggan untuk
mendukung respon terhadap permintaan dan aplikasi efisiensi energi.
c. Unit pengukuran fasor dan sensor lain yang meningkatkan kesadaran
situasional yang luas.
d. Otomatisasi jaringan distribusi dan integrasi sumber energi
terbarukan.
e. Interkoneksi dari penyimpan energi.
f. Komunikasi dengan kendaraan listrik untuk mengelola pengisian
baterai.
g. Komunikasi data dalam smart grid
h. Kemanan cyber ditunjukan pada gambar 3.4

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 23


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Gambar 3.4 Kemanan Cyber

3.3.2 Manfaat Interoperabilitas


Interoperabilitas mengacu pada kemampuan dua atau lebih jaringan,
sistem, perangkat, aplikasi atau komponen untuk berkomunikasi dan
beroperasi bersama-sama secara efektif, aman, dan tanpa intervensi
pengguna yang signifikan. Evolusi jaringan telekomunikasi dan internet
selama 40 tahun terakhir telah menunjukkan manfaat dari memiliki
standar interoperabilitas yang kuat untuk sistem infrastruktur besar.
Standar juga dapat memberikan untuk kompatibilitas kebelakang,
pengintegrasian investasi baru dengan sistem yang ada.Standar
diperlukan untuk mendukung pengembangan pasar massal untuk
peralatan cerdas dan kendaraan listrik yang dapat berkomunikasi dengan
grid terlepas dari lokasi atau penyedia layanan. Masuknya teknologi
informasi dalam smart grid memperkenalkan kerentanan cyber baru yang
harus dilindungi dengan penerapan yang ketat dari standar keamanan
cyber. Standar ini juga akan melindungi kerahasiaan sekaligus
memungkinkan pelanggan untuk secara aman mengakses informasi atas
konsumsi energi mereka sendiri.

24 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

3.3.3 Menyoroti Kegiatan Yang Sedang Berlangsung


Pada tingkat internasional, standar teknis mendasari smart grid sedang
dikembangkan oleh beberapa organisasi. Karena dalam pembuatan
standar perlu bekerja sama untuk mendukung sistem secara keseluruhan,
maka koordinasi diantara organisasi-organisasi ini sangat penting
dilakukan.
Di Amerika Serikat, Nasional Institute Standar and Teknologi (NIST)
telah memimpin program koordinasi utama, yang telah mengembangkan
dan menerbitkan Release 1.0 Interoperability Framework untuk smart
grid. NIST telah bekerjasama dengan negara-negara lain yang bekerja
pada smart grid untuk berbagi pekerjaan dan memfasilitasi kerjasama
dan juga telah membentuk sebuah organisasi independen yang baru yaitu
Panel Smart Grid Interoperability. Hampir 600 perusahaan dan organisasi
dari seluruh dunia berpartisipasi dalam panel, yang mengkoordinasi hasil
karya dari lebih 20 organisasi pengembangan standar.
Di Eropa, Kelompok Kerja Bersama Eropa untuk Standarisasi Smart
Grids baru-baru ini telah didirikan di mana CEN, CENELEC, ETSI22 dan
Komisi Eropa berpartisipasi.
Jepang telah mengembangkan roadmap standar awal untuk smart
grid dan juga telah membentuk Aliansi Masyarakat Cerdas, yang telah
memperluas konsep smart grid di luar sistem listrik untuk mencakup
efisiensi energi dan manajemen yang efisien dari sumber lainnya, seperti
air, gas dan transportasi.
Pemerintah Korea telah mengumumkan rencana untuk
membangun jaringan smart grid nasional dan mulai bekerja pada sebuah
roadmap standar.
Di Cina, Perusahaan Jaringan Negara telah mengembangkan
konsep Kerangka dan Roadmap untuk Standar smart grid.

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 25


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Example Example
Members Technologies

Retailers
Internet Protocols
Aggregators
World -Wide Web
External Regulators
ebXML
Customers
IEC 60870 -6 ICCP
Providers
Portal
MDMS IEC 61970
CIS /Billing IEC 61968
Enterprise OMS Web Services
W MS Multispeak
EMS /DMS Message Buses
Metering System
SONET , WDM , ATM
Routers MPLS
Towers Frame Relay
Ground Stations Satellite
WAN Repeaters Microwave
Rings IEC 61850
Collector DNP 3
WiMAX BPL /
Relays
PLC W ireless
Modems
Field Bridges
Mesh ADSL
Cellular
LAN Access Points
Cable ( DOCSIS )
Insertion Points
Meter / Gateway ZigBee
WiFi
Thermostats
LonW orks
$
NCorrimticaal l
Pm
Eeoaeg
Er
Pm
N
PE
ONRD
e rkrrgegeaEmvncnce ntyy In -Home Displays
! AMCT IAL St age 1
OIVE VG-RID
N
Stage 2 ER E Curr en t
Te0 3m/0 3p/ 2 0 07PAroWg r BACnet
HAN Smart Appliances
8: 48am AYa m:
S ta t
us

HomePlug
Field Tools
OpenHAN
PCs
Building Automation

Gambar 3.5 Komponen Komunikasi Data Standard dalam Sistem Smart Grid

Tabel 3.1. Standard IEC dalam Sistem Smart Grid


Topic Reference Title

SAO - Service
Power system control and associated communications -
Oriented IEC/TR 62357
Reference architecture for object models, services and protocols
Architecture
Common Energy management system application program interface (EMS-
IEC 61970-1
Information Model API) - Part 1: Guidelines and general requirements
Common Energy management system application program interface (EMS-
IEC 61970-2
Information Model API) - Part 2: Glossary
Common Energy management system application program interface (EMS-
IEC 61970-301
Information Model API) - Part 301: Common information model (CIM) base
Energy management system application program interface (EMS-
Common
IEC 61970-401 API) - Part 401: Component interface specification (CIS)
Information Model
framework
Common Energy management system application program interface (EMS-
IEC 61970-402
Information Model API) - Part 402: Common services
Common Energy management system application program interface (EMS-
IEC 61970-403
Information Model API) - Part 403: Generic data access
Common Energy management system application program interface (EMS-
IEC 61970-404
Information Model API) - Part 404: High Speed Data Access (HSDA)
Common Energy management system application program interface (EMS-
IEC 61970-405
Information Model API) - Part 405: Generic Eventing and Subscription (GES)

26 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Common Energy management system application program interface (EMS-


IEC 61970-407
Information Model API) - Part 407: Time Series Data Access (TSDA)
Common Energy management system application program interface (EMS-
IEC 61970-453
Information Model API) - Part 453: CIM based graphics exchange
Energy management system application program interface (EMS-
Common
IEC 61970-501 API) - Part 501: Common Information Model Resource Description
Information Model
Framework (CIM RDF) schema
Common Energy management system application program interface (EMS-
IEC 61970-405
Information Model API) - Part 405: Generic Eventing and Subscription (GES)
Information Information technology - Home electronic system (HES)
ISO/IEC 14543-2-1
Technology – HES architecture - Part 2-1: Introduction and device modularity
Information technology - Home electronic system (HES)
Information
ISO/IEC 14543-3-1 architecture - Part 3-1: Communication layers - Application layer
Technology – HES
for network based control of HES Class 1
Information technology - Home electronic system (HES)
Information architecture - Part 3-2: Communication layers - Transport,
ISO/IEC 14543-3-2
Technology – HES network and general parts of data link layer for network based
control of HES Class 1
Information technology - Home electronic system (HES)
Information
ISO/IEC 14543-3-3 architecture - Part 3-3: User process for network based control
Technology – HES
of HES Class 1
Information technology - Home electronic system (HES)
Information
ISO/IEC 14543-3-4 architecture - Part 3-4: System management - Management
Technology – HES
procedures for network based control of HES Class 1
Information technology - Home electronic system (HES)
Information
ISO/IEC 14543-3-5 architecture - Part 3-5: Media and media dependent layers -
Technology – HES
Powerline for network based control of HES Class 1
Information technology - Home electronic system (HES)
Information
ISO/IEC 14543-3-6 architecture - Part 3-6: Media and media dependent layers -
Technology – HES
Twisted pair for network based control of HES Class 1
Information technology - Home electronic system (HES)
Information
ISO/IEC 14543-3-7 architecture - Part 3-7: Media and media dependent layers -
Technology – HES
Radio frequency for network based control of HES Class 1
Information technology - Home electronic system (HES)
Information
ISO/IEC 14543-4-1 architecture - Part 4-1: Communication layers - Application layer
Technology – HES
for network enhanced control devices of HES Class 1
Information technology - Home electronic system (HES)
Information architecture - Part 4-2: Communication layers - Transport,
ISO/IEC 14543-4-2
Technology – HES network and general parts of data link layer for network
enhanced control devices of HES Class 1
Information technology - Home electronic system (HES)
Information
ISO/IEC 14543-5-1 architecture - Part 5-1: Intelligent grouping and resource sharing
Technology – HES
for Class 2 and Class 3 - Core protocol
Information technology - Home electronic system (HES)
Information architecture - Part 5-22: Intelligent grouping and resource
ISO/IEC 14543-5-22
Technology – HES sharing for HES Class 2 and Class 3 - Application profile - File
profile

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 27


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Information
Information technology - Security techniques - Information
Technology - ISO/IEC 27001
security management systems – Requirements
Security
Electrical relays - Part 24: Common format for transient data
Electrical Relays IEC 60255-24
exchange (COMTRADE) for power systems
Electrical
Low-voltage electrical installations - Part 4-41: Protection for
installations of IEC 60364-4-41
safety - Protection against electric shock
buildings
Electrical
Electrical installations of buildings - Part 5-51: Selection and
installations of IEC 60364-5-51
erection of electrical equipment - Common rules
buildings
Electrical Electrical installations of buildings - Part 5-53: Selection and
installations of IEC 60364-5-53 erection of electrical equipment - Isolation, switching and
buildings control
Electrical Electrical installations of buildings - Part 5-54: Selection and
installations of IEC 60364-5-54 erection of electrical equipment - Earthing arrangements,
buildings protective conductors and protective bonding conductors
Electrical
Electrical installations of buildings - Part 5-55: Selection and
installations of IEC 60364-5-55
erection of electrical equipment - Other equipment
buildings
Power-line IEC 60495 Single sideband power-line carrier terminals
HVDC - High
Voltage Direct IEC 60633 Terminology for high-voltage direct current (HVDC) transmission
Current
HVDC - High
Performance of high-voltage direct current (HVDC) systems with
Voltage Direct IEC/TR 60919-1
line-commutated converters - Part 1: Steady-state conditions
Current
HVDC - High
Determination of power losses in high-voltage direct current
Voltage Direct IEC 61803
(HVDC) converter stations
Current
Teleprotection
Teleprotection equipment of power systems - Performance and
equipment of IEC 60834-1
testing - Part 1: Command systems
power systems
Telecontrol equipment and systems. Part 5: Transmission
Telecontrol IEC 60870-5-1
protocols - Section One: Transmission frame formats
Telecontrol equipment and systems - Part 5: Transmission
Telecontrol IEC 60870-5-2
protocols - Section 2: Link transmission procedures
Telecontrol equipment and systems - Part 5: Transmission
Telecontrol IEC 60870-5-3 protocols - Section 3: General structure of application data

Telecontrol equipment and systems - Part 5: Transmission


Telecontrol IEC 60870-5-4 protocols - Section 4: Definition and coding of application
information elements
Telecontrol equipment and systems - Part 5: Transmission
Telecontrol IEC 60870-5-5
protocols - Section 5: Basic application functions
Telecontrol equipment and systems - Part 5-101: Transmission
Telecontrol IEC 60870-5-101
protocols - Companion standard for basic telecontrol tasks

28 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Telecontrol equipment and systems - Part 5: Transmission


protocols - Section 102:
Telecontrol IEC 60870-5-102
Companion standard for the transmission of integrated totals in
electric power systems
Telecontrol equipment and systems - Part 5-103: Transmission
Telecontrol IEC 60870-5-103 protocols - Companion standard for the informative interface of
protection equipment
Telecontrol equipment and systems - Part 5-104: Transmission
Telecontrol IEC 60870-5-104 protocols - Network access for IEC 60870-5-101 using standard
transport profiles
TASE2 - Telecontrol equipment and systems - Part 6: Telecontrol
Telecontrol protocols compatible with ISO standards and ITU-T
IEC 60870-6-2
Application Service recommendations - Section 2: Use of basic standards (OSI layers
Element 1-4)

TASE2 - Telecontrol Telecontrol equipment and systems - Part 6: Telecontrol


Application Service IEC 60870-6-501 protocols compatible with ISO standards and ITU-T
Element recommendations - Section 501: TASE.1 Service definitions

TASE2 -
Telecontrol equipment and systems - Part 6: Telecontrol
Telecontrol
IEC 60870-6-502 protocols compatible with ISO standards and ITU-T
Application Service
recommendations - Section 502: TASE.1 Protocol definitions
Element
TASE2 -
Telecontrol equipment and systems - Part 6-503: Telecontrol
Telecontrol
IEC 60870-6-503 protocols compatible with ISO standards and ITU-T
Application Service
recommendations - TASE.2 Services and protocol
Element
Telecontrol equipment and systems - Part 6: Telecontrol
TASE2 - Telecontrol protocol s compatible with ISO standards and ITU-T
Application Service recommendations - Sect ion 601: Functional profile for providing
IEC 60870-6-601
Element the connection-oriente d transport service in an end system
connected via permanent acc ess to a packet switched data
network
TASE2 - Telecontrol equipment and systems - Part 6-701: Telecontrol
Telecontrol protocols compatible with ISO standards and ITU-T
IEC 60870-6-701
Application Service recommendations - Functional profile for providing the TASE.1
Element application service in end systems
TASE2 - Telecontrol equipment and systems - Part 6-702: Telecontrol
Telecontrol protocols compatible with ISO standards and ITU-T
IEC 60870-6-702
Application Service recommendations - Functional profile for providing the TASE.2
Element application service in end systems
TASE2 -
Telecontrol equipment and systems - Part 6-802: Telecontrol
Telecontrol
IEC 60870-6-802 protocols compatible with ISO standards and ITU-T
Application Service
recommendations - TASE.2 Object models
Element
TASE2 - Telecontrol equipment and systems - Part 6-602: Telecontrol
IEC/TS 60870-6-602
Telecontrol protocols compatible with ISO standards and ITU-T

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 29


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Application Service recommendations - TASE transport profiles


Element
Photovoltaic devices - Part 1: Measurement of photovoltaic
Solar voltaic IEC 60904-1
current-voltage characteristics
Photovoltaic devices - Part 2: Requirements for reference solar
Solar voltaic IEC 60904-2
devices
Photovoltaic devices - Part 3: Measurement principles for
Solar voltaic IEC 60904-3 terrestrial photovoltaic (PV) solar devices with reference
spectral irradiance data
Photovoltaic devices - Part 4: Reference solar devices -
Solar voltaic IEC 60904-4
Procedures for establishing calibration traceability
Photovoltaic devices - Part 5: Determination of the equivalent
Solar voltaic IEC 60904-5 cell temperature (ECT) of photovoltaic (PV) devices by the open-
circuit voltage method
Photovoltaic devices - Part 7: Computation of the spectral
Solar voltaic IEC 60904-7
mismatch correction for measurements of photovoltaic devices
Photovoltaic devices - Part 8: Measurement of spectral response
Solar voltaic IEC 60904-8
of a photovoltaic (PV) device
Photovoltaic devices - Part 9: Solar simulator performance
Solar voltaic IEC 60904-9
requirements

Photovoltaic devices - Part 10: Methods of linearity


Solar voltaic IEC 60904-10
measurement

Characteristic parameters of stand-alone photovoltaic (PV)


Solar voltaic IEC 61194
systems
Photovoltaic system performance monitoring - Guidelines for
Solar voltaic IEC 61724
measurement
Photovoltaic (PV) systems - Characteristics of the utility
Solar voltaic IEC 61727
interface
Photovoltaic (PV) module safety qualification - Part 1:
Solar voltaic IEC 61730-1
Requirements for construction
Photovoltaic (PV) module safety qualification - Part 2:
Solar voltaic IEC 61730-2
Requirements for testing
Solar photovoltaic energy systems - Terms definitions and
Solar voltaic IEC/TS 61836
symbols
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-1 systems for rural electrification - Part 1: General introduction to
rural electrification
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-2 systems for rural electrification - Part 2: From requirements to a
range of electrification systems
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-3 systems for rural electrification - Part 3: Project development
and management
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-4
systems for rural electrification - Part 4: System selection and

30 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

design
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-5 systems for rural electrification - Part 5: Protection against
electrical hazards
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-6 systems for rural electrification - Part 6: Acceptance, operation,
maintenance and replacement
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-7
systems for rural electrification - Part 7: Generators
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-7-1 systems for rural electrification - Part 7-1: Generators -
Photovoltaic generators
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-7-3 systems for rural electrification - Part 7-3: Generator set -
Selection of generator sets for rural electrification systems
Recommendations for small renewable energy and hybrid
systems for rural electrification - Part 8-1: Selection of batteries
Solar voltaic IEC/TS 62257-8-1 and battery management systems for stand-alone electrification
systems - Specific case of automotive flooded lead-acid batteries
available in developing countries
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-9-1
systems for rural electrification - Part 9-1: Micropower systems
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-9-2
systems for rural electrification - Part 9-2: Microgrids
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-9-3 systems for rural electrification - Part 9-3: Integrated system -
User interface
Recommendations for small renewable energy and hybrid
Solar voltaic IEC/TS 62257-9-4 systems for rural electrification - Part 9-4: Integrated system -
Userinstallation
Recommendations for small renewable energy and hybrid
systems for rural electrification - Part 9-5: Integrated system -
Solar voltaic IEC/TS 62257-9-5
Selection of portable PV lanterns for rural electrification
projects
Recommendations for small renewable energy and hybrid
systems for rural electrification - Part 9-6: Integrated system -
Solar voltaic IEC/TS 62257-9-6
Selection of Photovoltaic Individual Electrification Systems (PV-
IES)
Recommendations for small renewable energy and hybrid
systems for rural electrification - Part 12-1: Selection of self-
Solar voltaic IEC/TS 62257-12-1
ballasted lamps (CFL) for rural electrification systems and
recommendations for household lighting equipment
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 2-2: Environment -
compatibility IEC 61000-2-2 Compatibility levels for low-frequency conducted disturbances
(EMC) and signalling in public low-voltage power supply systems
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 2-12: Environment -
IEC 61000-2-12
compatibility Compatibility levels for low-frequency conducted disturbances

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 31


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

(EMC) and signalling in public medium-voltage power supply systems


Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 3-15: Limits -
Electromagnetic
IEC/TR 61000-3-15 Assessment of low frequency electromagnetic immunity and
compatibility
(Project) emission requirements for dispersed generation systems in LV
(EMC)
network
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 3-2: Limits - Limits
compatibility IEC 61000-3-2 for harmonic current emissions (equipment input current ?16 A
(EMC) per phase)
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 3-12: Limits - Limits
Electromagnetic
for harmonic currents produced by equipment connected to
compatibility IEC 61000-3-12
public low-voltage systems with input current > 16 A and ? 75 A
(EMC)
per phase
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 3-3: Limits -
Electromagnetic Limitation of voltage changes, voltage fluctuations and flicker in
compatibility IEC 61000-3-3 public low-voltage supply systems, for equipment with rated
(EMC) current ?16 A per phase and not subject to conditional
connection
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 3-11: Limits -
Electromagnetic
Limitation of voltage changes, voltage fluctuations and flicker in
compatibility IEC 61000-3-11
public low-voltage supply systems - Equipment with rated
(EMC)
current ? 75 A and subjet to conditional connection
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 3-6: Limits -
compatibility IEC/TR 61000-3-6 Assessment of emission limits for the connection of distorting
(EMC) installations to MV, HV and EHV power systems
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 3-7: Limits -
compatibility IEC/TR 61000-3-7 Assessment of emission limits for the connection of fluctuating
(EMC) installations to MV, HV and EHV power systems
Electromagnetic
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-1: Testing and
compatibility IEC 61000-4-1
measurement techniques - Overview of IEC 61000-4 series
(EMC)
Electromagnetic
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-2: Testing and
compatibility IEC 61000-4-2
measurement techniques - Electrostatic discharge immunity test
(EMC)
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-3: Testing and
compatibility IEC 61000-4-3 measurement techniques - Radiated, radio-frequency,
(EMC) electromagnetic field immunity test
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-4: Testing and
compatibility IEC 61000-4-4 measurement techniques - Electrical fast transient/burst
(EMC) immunity test
Electromagnetic
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-5: Testing and
compatibility IEC 61000-4-5
measurement techniques - Surge immunity test
(EMC)
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-6: Testing and
compatibility IEC 61000-4-6 measurement techniques - Immunity to conducted disturbances,
(EMC) induced by radio-frequency fields
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-7: Testing and
IEC 61000-4-7
compatibility measurement techniques - General guide on harmonics and

32 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

(EMC) interharmonics measurements and instrumentation, for power


supply systems and equipment connected thereto
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-8: Testing and
compatibility IEC 61000-4-8 measurement techniques - Power frequency magnetic field
(EMC) immunity test
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4: Testing and
compatibility IEC 61000-4-9 measurement techniques - Section 9: Pulse magnetic field
(EMC) immunity test. Basic EMC Publication
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4: Testing and
compatibility IEC 61000-4-10 measurement techniques - Section 10: Damped oscillatory
(EMC) magnetic field immunity test. Basic EMC Publication
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-11: Testing and
compatibility IEC 61000-4-11 measurement techniques - Voltage dips, short interruptions and
(EMC) voltage variations immunity tests
Electromagnetic
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-12: Testing and
compatibility IEC 61000-4-12
measurement techniques - Ring wave immunity test
(EMC)
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-13: Testing and
Electromagnetic
measurement techniques - Harmonics and interharmonics
compatibility IEC 61000-4-13
including mains signalling at a.c. power port, low frequency
(EMC)
immunity tests
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-14: Testing and
compatibility IEC 61000-4-14 measurement techniques - Voltage fluctuation immunity test for
(EMC) equipment with input current not exceeding 16 A per phase
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-15: Testing and
compatibility IEC 61000-4-15 measurement techniques - Flickermeter - Functional and design
(EMC) specifications
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-16: Testing and
Electromagnetic
measurement techniques - Test for immunity to conducted,
compatibility IEC 61000-4-16
common mode disturbances in the frequency range 0 Hz to 150
(EMC)
kHz
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-17: Testing and
compatibility IEC 61000-4-17 measurement techniques - Ripple on d.c. input power port
(EMC) immunity test
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-18: Testing and
compatibility IEC 61000-4-18 measurement techniques - Damped oscillatory wave immunity
(EMC) test
Electromagnetic Electromagnetic compatiility (EMC) - Part 4-20: Testing and
compatibility IEC 61000-4-20 measurement techniques - Emission and immunity testing in
(EMC) transverse electromagnetic (TEM) waveguides
Electromagnetic
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-21: Testing and
compatibility IEC 61000-4-21
measurement techniques - Reverberation chamber test methods
(EMC)
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-23: Testing and
compatibility IEC 61000-4-23 measurement techniques - Test methods for protective devices
(EMC) for HEMP and other radiated disturbances
Electromagnetic IEC 61000-4-24 Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4: Testing and

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 33


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

compatibility measurement techniques - Section 24: Test methods for


(EMC) protective devices for HEMP conducted disturbance - Basic EMC
Publication
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-25: Testing and
compatibility IEC 61000-4-25 measurement techniques - HEMP immunity test methods for
(EMC) equipment and systems
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-27: Testing and
compatibility IEC 61000-4-27 measurement techniques - Unbalance, immunity test for
(EMC) equipment with input current not exceeding 16 A per phase
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-28: Testing and
Electromagnetic
measurement techniques - Variation of power frequency,
compatibility IEC 61000-4-28
immunity test for equipment with input current not exceeding
(EMC)
16 A per phase
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-29: Testing and
compatibility IEC 61000-4-29 measurement techniques - Voltage dips, short interruptions and
(EMC) voltage variations on d.c. input power port immunity tests
Electromagnetic
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-30: Testing and
compatibility IEC 61000-4-30
measurement techniques - Power quality measurement methods
(EMC)
Electromagnetic Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-33: Testing and
compatibility IEC 61000-4-33 measurement techniques - Measurement methods for high-power
(EMC) transient parameters
Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-34: Testing and
Electromagnetic
measurement techniques - Voltage dips, short interruptions and
compatibility IEC 61000-4-34
voltage variations immunity tests for equipment with mains
(EMC)
current more than 16 A per phase
Telecommunicatio
n services for General considerations for telecommunication services for
IEC/TS 61085
electric power electric power systems
systems
Low Voltage-
Protection against electric shock - Common aspects for
protection against IEC 61140
installation and equipment
electric shock
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC/TR 61334-1-1 Part 1: General considerations - Section 1: Distribution
Specification
automation system architecture
(DLMS)
Distribution Line
Message Distribution automation using distribution line carrier systems -
IEC/TR 61334-1-2
Specification Part 1-2: General considerations - Guide for specification
(DLMS)
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Distribution Line
Part 1: General considerations - Section 4: Identification of data
Message
IEC/TR 61334-1-4 transmission parameters concerning medium and low-voltage
Specification
distribution mains
(DLMS)

Distribution Line IEC 61334-3-1 Distribution automation using distribution line carrier systems -

34 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Message Part 3-1: Mains signalling requirements - Frequency bands and


Specification output levels
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-3-21 Part 3: Mains signalling requirements - Section 21: MV phase-to-
Specification
phase isolated capacitive coupling device
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-3-22 Part 3-22: Mains signalling requirements - MV phase-to-earth and
Specification
screen-to-earth intrusive coupling devices
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-4-1 Part 4: Data communication protocols - Section 1: Reference
Specification
model of the communication system
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-4-32 Part 4: Data communication protocols - Section 32: Data link
Specification
layer - Logical link control (LLC)
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-4-33 Part 4-33: Data communication protocols - Data link layer -
Specification
Connection oriented protocol
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-4-41 Part 4: Data communication protocols - Section 41: Application
Specification
protocol - Distribution line message specification
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-4-42 Part 4: Data communication protocols - Section 42: Application
Specification
protocols - Application layer
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-4-61 Part 4-61: Data communication protocols - Network layer -
Specification
Connectionless protocol
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-4-511 Part 4-511: Data communication protocols - Systems
Specification
management - CIASE protocol
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-4-512 Part 4-512: Data communication protocols - System management
Specification
using profile 61334-5-1 - Management Information Base (MIB)
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC 61334-5-1 Part 5-1: Lower layer profiles - The spread frequency shift
Specification
keying (S-FSK) profile
(DLMS)

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 35


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC/TS 61334-5-2 Part 5-2: Lower layer profiles - Frequency shift keying (FSK)
Specification
profile
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC/TS 61334-5-3 Part 5-3: Lower-layer profiles - Spread spectrum adaptive
Specification
wideband (SS-AW) profile
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC/TS 61334-5-4 Part 5-4: Lower layer profiles - Multi-carrier modulation (MCM)
Specification
profile
(DLMS)
Distribution Line
Distribution automation using distribution line carrier systems -
Message
IEC/TS 61334-5-5 Part 5-5: Lower layer profiles - Spread spectrum - fast frequency
Specification
hopping (SS-FFH) profile
(DLMS)
Distribution Line
Message Distribution automation using distribution line carrier systems -
IEC 61334-6
Specification Part 6: A-XDR encoding rule
(DLMS)
Wind Turbines IEC 61400-1 Wind turbines - Part 1: Design requirements
Wind turbines - Part 2: Design requirements for small wind
Wind Turbines IEC 61400-2
turbines
Wind turbines - Part 3: Design requirements for offshore wind
Wind Turbines IEC 61400-3
turbines
Wind turbine generator systems - Part 11: Acoustic noise
Wind Turbines IEC 61400-11
measurement techniques
Wind turbines - Part 12-1: Power performance measurements of
Wind Turbines IEC 61400-12-1
electricity producing wind turbines
Wind turbine generator systems - Part 13: Measurement of
Wind Turbines IEC/TS 61400-13
mechanical loads
Wind turbines - Part 14: Declaration of apparent sound power
Wind Turbines IEC/TS 61400-14
level and tonality values
Wind turbines - Part 21: Measurement and assessment of power
Wind Turbines IEC 61400-21
quality characteristics of grid connected wind turbines
Wind turbine generator systems - Part 23: Full-scale structural
Wind Turbines IEC/TS 61400-23
testing of rotor blades
Wind Turbines IEC 61400-24 Wind turbines - Part 24: Lightning protection
Wind turbines - Part 25-1: Communications for monitoring and
Wind Turbines IEC 61400-25-1 control of wind power plants - Overall description of principles
and models
Wind turbines - Part 25-2: Communications for monitoring and
Wind Turbines IEC 61400-25-2
control of wind power plants - Information models
Wind turbines - Part 25-3: Communications for monitoring and
Wind Turbines IEC 61400-25-3
control of wind power plants - Information exchange models
Wind turbines - Part 25-4: Communications for monitoring and
Wind Turbines IEC 61400-25-4
control of wind power plants - Mapping to communication profile

36 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Wind turbines - Part 25-5: Communications for monitoring and


Wind Turbines IEC 61400-25-5
control of wind power plants - Conformance testing
Wind Turbines ISO 81400-4 Wind turbines - Part 4: Design and specification of gearboxes
Functional safety of electrical/electronic/programmable
Wind Turbines IEC 61508-1 electronic safety-related systems - Part 1: General requirements
(see Functional Safety and IEC 61508)
Functional safety of electrical/electronic/programmable
electronic safety-related systems - Part 2: Requirements for
Wind Turbines IEC 61508-2
electrical/electronic/programmable electronic safety-related
systems (see Functional Safety and IEC 61508)
Functional safety of electrical/electronic/programmable
Wind Turbines IEC 61508-3 electronic safety-related systems - Part 3: Software
requirements (see Functional Safety and IEC 61508)
Functional safety of electrical/electronic/programmable
Wind Turbines IEC 61508-4 electronic safety-related systems - Part 4: Definitions and
abbreviations (see Functional Safety and IEC 61508)
Functional safety of electrical/electronic/programmable
electronic safety-related systems - Part 5: Examples of methods
Wind Turbines IEC 61508-5
for the determination of safety integrity levels (see Functional
Safety and IEC 61508)
Functional safety of electrical/electronic/programmable
electronic safety-related systems - Part 6: Guidelines on the
Wind Turbines IEC 61508-6
application of IEC 61508-2 and IEC 61508-3 (see Functional
Safety and IEC 61508)
Functional safety of electrical/electronic/programmable
Wind Turbines IEC 61508-7 electronic safety-related systems - Part 7: Overview of
techniques and measures (see Functional Safety and IEC 61508)
Substation Communication networks and systems in substations - Part 1:
IEC/TR 61850-1
Automation Introduction and overview
Substation Communication networks and systems in substations - Part 2:
IEC/TS 61850-2
Automation Glossary
Substation Communication networks and systems in substations - Part 3:
IEC 61850-3
Automation General requirements
Substation Communication networks and systems in substations - Part 4:
IEC 61850-4
Automation System and project management
Substation Communication networks and systems in substations - Part 5:
IEC 61850-5
Automation Communication requirements for functions and device models
Communication networks and systems for power utility
Substation
IEC 61850-6 automation - Part 6: Configuration description language for
Automation
communication in electrical substations related to IEDs
Communication networks and systems in substations - Part 7-1:
Substation
IEC 61850-7-1 Basic communication structure for substation and feeder
Automation
equipment - Principles and models
Communication networks and systems for power utility
Substation
IEC 61850-7-2 automation - Part 7-2: Basic information and communication
Automation
structure - Abstract communication service interface (ACSI)
Substation IEC 61850-7-3 Communication networks and systems in substations - Part 7-3:

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 37


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Automation Basic communication structure for substation and feeder


equipment - Common data classes
Communication networks and systems for power utility
Substation
IEC 61850-7-4 automation - Part 7-4: Basic communication structure -
Automation
Compatible logical node classes and data object classes
Communication networks and systems in substations - Part 8-1:
Substation
IEC 61850-8-1 Specific Communication Service Mapping (SCSM) - Mappings to
Automation
MMS (ISO 9506-1 and ISO 9506-2) and to ISO/IEC 8802-3
Communication networks and systems in substations - Part 9-1:
Substation
IEC 61850-9-1 Specific Communication Service Mapping (SCSM) - Sampled
Automation
values over serial unidirectional multidrop point to point link
Communication networks and systems in substations - Part 9-2:
Substation
IEC 61850-9-2 Specific Communication Service Mapping (SCSM) - Sampled
Automation
values over ISO/IEC 8802-3
Substation Communication networks and systems in substations - Part 10:
IEC 61850-10
Automation Conformance testing
Communication networks and systems for power utility
Hydro Power IEC 61850-7-410 automation - Part 7-410: Hydroelectric power plants -
Communication for monitoring and control
Communication networks and systems for power utility
DER - Distributed
IEC 61850-7-420 automation - Part 7-420: Basic communication structure -
Energy Resources
Distributed energy resources logical nodes
Electrical vehicle Electric vehicle conductive charging system - Part 1: General
IEC 61851-1
charging requirements
Electric vehicle conductive charging system - Part 21: Electric
Electrical vehicle
IEC 61851-21 vehicle requirements for conductive connection to an a.c./d.c.
charging
supply
Electrical vehicle Electric vehicle conductive charging system - Part 22: AC
IEC 61851-22
charging electric vehicle charging station
Electrical vehicle Plugs, socket-outlets and couplers for industrial purposes - Part
IEC 60309-1
charging 1: General requirements
Electrical vehicle Electric vehicle conductive charging system - Part 1: General
IEC 61851-1
charging requirements
Electric vehicle conductive charging system - Part 21: Electric
Electrical vehicle
IEC 61851-21 vehicle requirements for conductive connection to an a.c./d.c.
charging
supply
Electrical vehicle Electric vehicle conductive charging system - Part 22: AC
IEC 61851-22
charging electric vehicle charging station
Electrical vehicle Electric vehicle inductive charging systems - Part 1: General
IEC 61980 (future)
charging requirements
Instrument
IEC 61869-1 Instrument transformers - Part 1: General requirements
transformers
Instrument IEC 61869-2 Instrument transformers - Part 2: Specific requirements for
transformers (project) current transformers
Instrument IEC 61869-3 Instrument transformers - Part 3: Specific requirements for
transformers (project) inductive voltage transformers
Instrument IEC 61869-4 Instrument transformers - Part 4: Specific requirement for

38 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

transformers (project) combined transformers


Instrument IEC 61869-5 Instrument transformers - Part 5: Specific requirements for
transformers (project) Capacitive Voltage Transformers
Instrument IEC 61869-7
Electronic Voltage Transformers
transformers (future)
Instrument IEC 61869-8
Electronic Current Transformers
transformers (future)
Instrument IEC 61869-9
Digital Interface for Instrument Transformers
transformers (future)
Power electronics
for electrical
Power electronics for electrical transmission and distribution
transmission and IEC 61954
systems - Testing of thyristor valves for static VAR compensators
distribution
systems
Application integration at electric utilities - System interfaces
Distribution
IEC 61968-1 for distribution management - Part 1: Interface architecture and
Management
general requirements
Distribution Application integration at electric utilities - System interfaces
IEC/TS 61968-2
Management for distribution management - Part 2: Glossary
Application integration at electric utilities - System interfaces
Distribution
IEC 61968-3 for distribution management - Part 3: Interface for network
Management
operations
Application integration at electric utilities - System interfaces
Distribution
IEC 61968-4 for distribution management - Part 4: Interfaces for records and
Management
asset management
Application integration at electric utilities - System interfaces
Distribution
IEC 61968-13 for distribution management - Part 13: CIM RDF Model exchange
Management
format for distribution
Application integration at electric utilities - System interfaces
Distribution
IEC 61968-11 for distribution management - Part 11: Common information
Management
model (CIM) extensions for distribution
Application integration at electric utilities - System interfaces
Distribution IEC 61968-8
for distribution management - Part 8: Interface Standard For
Management (project)
Customer Support
Application integration at electric utilities - System interfaces
Distribution
IEC 61968-9 for distribution management - Part 9: Interfaces for meter
Management
reading and control
Energy management system application program interface (EMS-
EMS-API IEC 61970-1
API) - Part 1: Guidelines and general requirements

Energy management system application program interface (EMS-


EMS-API IEC/TS 61970-2
API) - Part 2: Glossary

Energy management system application program interface (EMS-


EMS-API IEC 61970-301
API) - Part 301: Common information model (CIM) base
Energy management system application program interface (EMS-
EMS-API IEC/TS 61970-401 API) - Part 401: Component interface specification (CIS)
framework

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 39


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Energy management system application program interface (EMS-


EMS-API IEC 61970-402
API) - Part 402: Common services
Energy management system application program interface (E MS-
EMS-API IEC 61970-403
API) - Part 403: Generic data access
Energy management system application program interface (EMS-
EMS-API IEC 61970-404
API) - Part 404: High Speed Data Access (HSDA)
Energy management system application program interface (EMS-
EMS-API IEC 61970-405
API) - Part 405: Generic Eventing and Subscription (GES)
Energy management system application program interface (EMS-
EMS-API IEC 61970-407
API) - Part 407: Time Series Data Access (TSDA)
Energy management system application program interface (EMS-
EMS-API IEC 61970-453
API) - Part 453: CIM based graphics exchange
Energy management system application program interface (EMS-
EMS-API IEC 61970-501 API) - Part 501: Common Information Model Resource Description
Framework (CIM RDF) schema
Secondary
batteries for the
Secondary batteries for the propulsion of electric road vehicles -
propulsion of IEC 61982-1
Part 1: Test parameters
electric road
vehicles
Secondary
batteries for the Secondary batteries for the propulsion of electric road vehicles -
propulsion of IEC 61982-2 Part 2: Dynamic discharge performance test and dynamic
electric road endurance test
vehicles
Secondary
batteries for the
Secondary batteries for the propulsion of electric road vehicles -
propulsion of IEC 61982-3
Part 3: Performance and life testing (traffic compatible
electric road
vehicles
Secondary
batteries for the
IEC 61982-4 Secondary batteries for the propulsion of electric road vehicles -
propulsion of
(future) Part 4: performance testing for lithium-ion cells
electric road
vehicles

Secondary
batteries for the
IEC 61982-5 Secondary batteries for the propulsion of electric road vehicles -
propulsion of
(future) Part 5: Safety testing for lithium-ion cells and batteries
electric road
vehicles

Metering IEC/TR 62051 Electricity metering - Glossary of terms


Electricity metering - Data exchange for meter reading, tariff
Metering IEC/TR 62051-1 and load control - Glossary of terms - Part 1: Terms related to
data exchange with metering equipment using DLMS/COSEM
Electricity metering equipment (AC) - General requirements,
Metering IEC 62052-11
tests and test conditions - Part 11: Metering equipment

40 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Electricity metering equipment (a.c.) - General requirements,


Metering IEC 62052-21 tests and test conditions - Part 21: Tariff and load control
equipment
IEC 62052-31 Electricity metering equipment (AC) - General requirements,
Metering
(project) tests and test conditions - Part 31: Safety requirements
Electricity metering equipment (a.c.) - Particular requirements -
Metering IEC 62053-11 Part 11: Electromechanical meters for active energy (classes 0,
5, 1 and 2)
Electricity metering equipment (a.c.) - Particular requirements -
Metering IEC 62053-21
Part 21: Static meters for active energy (classes 1 and 2)
Electricity metering equipment (a.c.) - Particular Requirements -
Metering IEC 62053-22
Part 22: Static meters for active energy (classes 0,2 S and 0,5 S)
Electricity metering equipment (a.c.) - Particular requirements -
Metering IEC 62053-23
Part 23: Static meters for reactive energy (classes 2 and 3)
Electricity metering equipment (a.c.) - Particular requirements -
Metering IEC 62053-31 Part 31: Pulse output devices for electromechanical and
electronic meters (two wires only)
Electricity metering equipment (AC) - Particular requirements -
Metering IEC 62053-52
Part 52: Symbols
Electricity metering equipment (a.c.) - Particular requirements -
Metering IEC 62053-61
Part 61: Power consumption and voltage requirements
Electricity metering (a.c.) - Tariff and load control - Part 11:
Metering IEC 62054-11
Particular requirements for electronic ripple control receivers
Electricity metering (a.c.) - Tariff and load control - Part 21:
Metering IEC 62054-21
Particular requirements for time switches
Electricity metering equipment (AC) - Acceptance inspection -
Metering IEC 62058-11
Part 11: General acceptance inspection methods
Electricity metering equipment (AC) - Acceptance inspection -
Metering IEC 62058-21 Part 21: Particular requirements for electromechanical meters
for active energy (classes 0,5, 1 and 2)
Electricity metering equipment (AC) - Acceptance inspection -
Metering IEC 62058-3 Part 31: Particular requirements for static meters for active
energy (classes 0,2 S, 0,5 S, 1 and 2)
Electricity metering equipment - Dependability - Part 11:
Metering IEC/TR 62059-11
General concepts
Electricity metering equipment - Dependability - Part 21:
Metering IEC/TR 62059-21
Collection of meter dependability data from the field
Electricity metering equipment - Dependability - Part 31-1:
Metering IEC 62059-31-1 Accelerated reliability testing - Elevated temperature and
humidity
COSEM -
Companion Electricity metering - Data exchange for meter reading, tariff
IEC 62056-21
Specification for and load control - Part 21: Direct local data exchange
Energy Metering
COSEM - Electricity metering - Data exchange for meter reading, tariff
Companion IEC 62056-31 and load control - Part 31: Use of local area networks on twisted
Specification for pair with carrier signalling

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 41


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Energy Metering
COSEM -
Electricity metering - Data exchange for meter reading, tariff
Companion
IEC 62056-42 and load control - Part 42: Physical layer services and
Specification for
procedures for connection-oriented asynchronous data exchange
Energy Metering
COSEM -
Companion Electricity metering - Data exchange for meter reading, tariff
IEC 62056-46
Specification for and load control - Part 46: Data link layer using HDLC protocol
Energy Metering
COSEM -
Electricity metering - Data exchange for meter reading, tariff
Companion
IEC 62056-47 and load control - Part 47: COSEM transport layers for IPv4
Specification for
networks
Energy Metering
COSEM -
Companion Electricity metering - Data exchange for meter reading, tariff
IEC 62056-53
Specification for and load control - Part 53: COSEM application layer
Energy Metering
COSEM -
Companion Electricity metering - Data exchange for meter reading, tariff
IEC 62056-61
Specification for and load control - Part 61: Object identification system (OBIS)
Energy Metering
COSEM -
Companion Electricity metering - Data exchange for meter reading, tariff
IEC 62056-62
Specification for and load control - Part 62: Interface classes
Energy Metering

Fuel cell standards IEC/TS 62282-1 Fuel cell technologies - Part 1: Terminology

Fuel cell standards IEC 62282-2 Fuel cell technologies - Part 2: Fuel cell modules

Fuel cell technologies - Part 3-1: Stationary fuel cell power


Fuel cell standards IEC 62282-3-1
systems – Safety
Fuel cell technologies - Part 3-2: Stationary fuel cell power
Fuel cell standards IEC 62282-3-2
systems - Performance test methods
Fuel cell technologies - Part 3-3: Stationary fuel cell power
Fuel cell standards IEC 62282-3-3
systems – Installation
Fuel cell technologies - Part 5-1: Portable fuel cell power
Fuel cell standards IEC 62282-5-1
systems - Safety
Fuel cell technologies - Part 6-200: Micro fuel cell power systems
Fuel cell standards IEC 62282-6-200
- Performance test methods
Fuel cell technologies - Part 6-300: Micro fuel cell power systems
Fuel cell standards IEC 62282-6-300
- Fuel cartridge interchangeability
Framework for
Framework for energy market communications - Part 101:
energy market IEC/TR 62325-101
General guidelines
communications
Framework for
Framework for energy market communications - Part 102: Energy
energy market IEC/TR 62325-102
market model example
communications
Framework for IEC/TR 62325-501 Framework for energy market communications - Part 501:

42 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

energy market General guidelines for use of ebXML


communications
Framework for
Framework for energy market communications - Part 502: Profile
energy market IEC/TS 62325-502
of ebXML
communications
Power systems management and associated information
exchange - Data and communications security - Part 1:
Security IEC/TS 62351-1
Communication network and system security - Introduction to
security issues
Power systems management and associated information
Security IEC/TS 62351-2 exchange - Data and communications security - Part 2: Glossary
of terms
Power systems management and associated information
exchange - Data and communications security - Part 3:
Security IEC/TS 62351-3
Communication network and system security - Profiles including
TCP/IP
Power systems management and associated information
Security IEC/TS 62351-4 exchange - Data and communications security - Part 4: Profiles
including MMS
Power systems management and associated information
Security IEC/TS 62351-5 exchange - Data and communications security - Part 5: Security
for IEC 60870-5 and derivatives
Power systems management and associated information
Security IEC/TS 62351-6 exchange - Data and communications security - Part 6: Security
for IEC 61850
Power systems management and associated information
Security IEC/TS 62351-7 exchange - Data and communications security - Part 7: Network
and system management (NSM) data object models
Power systems management and associated information
IEC 62351-8
Security exchange - Data and communications security - Part 8: Role-
(project)
based access control
Power system control and associated communications -
Security IEC/TR 62357
Reference architecture for object models, services and protocols
High availability Industrial communication networks - High availability
automation IEC 62439-1 automation networks - Part 1: General concepts and calculation
networks methods
High availability
Industrial communication networks - High availability
automation IEC 62439-2
automation networks - Part 2: Media Redundancy Protocol (MRP)
networks
High availability Industrial communication networks - High availability
automation IEC 62439-3 automation networks - Part 3: Parallel Redundancy Protocol
networks (PRP) and High-availability Seamless Redundancy (HSR)
High availability Industrial communication networks - High availability
automation IEC 62439-4 automation networks - Part 4: Cross-network Redundancy
networks Protocol (CRP)
High availability Industrial communication networks - High availability
IEC 62439-5
automation automation networks - Part 5: Beacon Redundancy Protocol

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 43


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

networks (BRP)
High availability Industrial communication networks - High availability
automation IEC 62439-6 automation networks - Part 6: Distributed Redundancy Protocol
networks (DRP)
Security of Control Industrial communication networks - Network and system
IEC/TS 62443-1-1
Systems security - Part 1-1: Terminology
Industrial communication networks - Network and system
Security of Control
IEC/TR 62443-3-1 security - Part 3-1: Security technologies for industrial
Systems
automation and control systems
Security of Control Security for industrial process measurement and control -
IEC/PAS 62443-3
Systems Network and system security
Electric Double-
Layer Capacitors Electric double-layer capacitors for use in hybrid electric
IEC 62576
for Use in Hybrid vehicles - Test methods for electrical characteristics
Electric Vehicles
IEC/TS 62600 Marine energy - Wave, tidal and other water current converters -
Marine Power
(project) Part 1: Terminology
Marine energy - Wave, tidal and other water current converters -
IEC/TS 62600-100
Marine Power Part 100: Power performance assessment of electricity producing
(project)
wave energy converters
Marine energy - Wave, tidal and other water current converters -
IEC/TS 62600-200
Marine Power Part 200: The assessment of performance of tidal energy
(project)
converters
Functional safety
of
Functional safety of electrical/electronic/programmable
electrical/electron
IEC 61508-1 electronic safety-related systems - Part 1: General requirements
ic/programmable
(see Functional Safety and IEC 61508)
electronic safety-
related systems
Functional safety
of Functional safety of electrical/electronic/programmable
electrical/electron electronic safety-related systems - Part 2: Requirements for
IEC 61508-2
ic/programmable electrical/electronic/programmable electronic safety-related
electronic safety- systems (see Functional Safety and IEC 61508)
related systems
Functional safety
of
Functional safety of electrical/electronic/programmable
electrical/electron
IEC 61508-3 electronic safety-related systems - Part 3: Software
ic/programmable
requirements (see Functional Safety and IEC 61508)
electronic safety-
related systems
Functional safety
of
Functional safety of electrical/electronic/programmable
electrical/electron
IEC 61508-4 electronic safety-related systems - Part 4: Definitions and
ic/programmable
abbreviations (see Functional Safety and IEC 61508)
electronic safety-
related systems

44 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Topic Reference Title

Functional safety
of Functional safety of electrical/electronic/programmable
electrical/electron electronic safety-related systems - Part 5: Examples of methods
IEC 61508-5
ic/programmable for the determination of safety integrity levels (see Functional
electronic safety- Safety and IEC 61508)
related systems
Functional safety
of Functional safety of electrical/electronic/programmable
electrical/electron electronic safety-related systems - Part 6: Guidelines on the
IEC 61508-6
ic/programmable application of IEC 61508-2 and IEC 61508-3 (see Functional
electronic safety- Safety and IEC 61508)
related systems
Functional safety
of
Functional safety of electrical/electronic/programmable
electrical/electron
IEC 61508-7 electronic safety-related systems - Part 7: Overview of
ic/programmable
techniques and measures (see Functional Safety and IEC 61508)
electronic safety-
related systems

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 45


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

BAB-4
PEMANFAATAN SMART GRID UNTUK PERKOTAAN

Teknologi pengendalian smart micro grid yang telah diterapkan di Sumba


untuk mengintegrasikan energi terbarukan dengan sistem tenaga listrik
yang sudah ada akan diadopsi untuk diterapkan pada pengontrolan
operasi sistem tenaga listrik perkotaan terutama pada blok-blok
bangunan tinggi yang memerlukan keandalan dan efisiensi tinggi. Demo
Plant Smart Micro Grid yang pertama di Indonesia saat ini akan menjadi
rujukan baik dari segi teknologi maupun segi keekonomiannya terhadap
perkembangan Smart Grid yang mengintegrasikan energi terbarukan
pada sistem kelistrikan di Indonesia.
Walaupun penerapan demo plant Smart Grid ini dilakukan di
sistem kelistrikan di daerah, penerapan teknologi ini juga dapat
dilakukan pada sistem kelistrikan kota-kota besar di Indonesia, seperti
sistem Jakarta yang memiliki beban yang paling bervariasi, mulai dari
rumah tangga, sektor komersial, dan sektor industri. Adanya peningkatan
beban pada sektor komersial dan industri, serta kebutuhan keandalan
yang tinggi dari sistem tenaga listrik dan kebebasan memilih jenis
layanan listrik juga meningkat pada kota-kota besar, memperlihatkan
secara teoritis bahwa aplikasi Teknologi Smart Grid layak ditimbang
untuk diterapkan.
Karena masih merupakan teknologi baru, maka pada kegiatan ini
difokuskan pada pembuatan studi kelayakan dengan tahap:
 Studi literatur Road map dan standarisasi smart grid
 Identifikasi materi Road map dan standarisasi smart grid
 Analisis untuk mendapatkan konsep road map dan standarisasi

4.1 DEMO PLANT DAN UPAYA PENYEBARAN SMART GRID


Percepatan dalam penyebaran smart grid ditandai dengan
pembangunanproyek percontohan global diberbagai negara pada tahun
2009 dan 2010. Proyek percontohan smart grid yang terbaru difokuskan

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 47


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

pada upaya peningkatan jaringan seperti balancing local diantara sisi


permintaan manajemen (melalui meter cerdas) dan pembangkit
terditribusi. Proyek percontohan sejauh ini telah dilakukan pada skala
terbatas dan biasanya terhalang oleh partisipasi pelanggan/konsumen
yang terbatas dan kurangnya model bisnis aggregator yang kredibel.
Tantangan terhadap data (dan keamanan) cenderung meningkat sebagai
pilot yang ada untuk memperluas menjadi proyek skala besar. Solusi non-
jaringan seperti TIK yang digunakan dalam proyek smart grid yang
semakin banyak, membawa ketergantungan yang lebih besar pada TI dan
sistem manajemen data untuk memungkinkan operasi jaringan (Boots et
al., 2010).
Hari ini industri skala kecil dan menengah yang aktif sedang
mengembangkan teknologi untuk smart grid dan ENEL terus
meningkatkan sistem dengan memperkenalkan fitur baru, teknologi dan
fleksibilitas.
Proyek percontohan seperti ini jelas akan mendemonstrasikan
nilai dari penyebaran skala besar yang terintegrasi dari teknologi smart
grid untuk memecahkan masalah yang ada dan rencana untuk kebutuhan
masa depan.
Meskipun usaha yang signifikan dan sumber daya keuangan yang
sudah diinvestasikan dalam smart grid, skala demonstrasi dan koordinasi
penyebaran perlu ditingkatkan.

4.2 METODOLOGI STUDI


Tujuan utama dari prastudi kelayakan Smart Grid di Jakarta adalah untuk
membuat suatu pilot proyek smart grid untuk dapat dianalisa dan
kemudian dikembangkan dalam skala yang lebih besar. Langkah-langkah
ini diharapkan sebagai salah satu upaya konservasi atau penerapan
sumber energi terbarukan . Beberapa objektif dalam pembangunan pilot
proyek antara lain:
 untuk mengevaluasi profil energi saat ini;
 untuk menganalisis pengaruh dari upaya konservasi;

48 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

 untuk memproyeksikan efek energi terbarukan;


 untuk mengidentifikasi potensi smart grid dan membuat rekomendasi

Dalam pembuatan prestudi ini perlu dilakukan pembagian tugas


seperti penelitian, wawancara, survei, dan analisis (lihat tabel 4.1):
 Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang baik
informasi tentang penggunaan arus listrik dari sumber energi utama serta
untuk mendapatkan wawasan dari para ahli di bidang smart grid. Definisi
ahli dalam smart grid adalah orang yang memiliki pengetahuan yang luas
atau latar belakang yang kuat dalam bidang smart grid. Sebelum setiap
wawancara, tim membuat daftar pertanyaan (kuesioner) untuk
mengarahkan setiap wawancara berdasarkan jenis informasi yang
diharapkan untuk didapat. Kebanyakan wawancara dihadiri oleh
setidaknya dua orang.

Tabel 4.1 Tugas dan objektif

Tugas Objektif 1: Objectif 2: Objektif 3: Objektif 4:


Profil Energi Efek dari Proyeksi dari Potensi dari
saat ini konservasi RE smart grid

Studi literatur X X X X

Menghubungi
Perusahaan
X X X
Utilitas

Menganalisa X X X X
agregat data

listrik

Mewawancara X
Pelanggan

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 49


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Tugas Objektif 1: Objectif 2: Objektif 3: Objektif 4:


Profil Energi Efek dari Proyeksi dari Potensi dari
saat ini konservasi RE smart grid

Mewawancara
pakar smart
X X X
grid

Pada awal setiap wawancara, dimulai dengan memperkenalkan


proyek dan diri sendiri dan dilanjutkan dengan wawancara. Setiap
wawancara berlangsung sekitar 30 menit. Untuk memilih siapa yang akan
diwawancarai, dimulai dengan penghubung proyek, menanyakan siapa
yang mereka anjurkan untuk diwawancarai berikutnya untuk tujuan
proyek.

Objektif 1: Evaluasi Profil Energi Saat ini


Tujuan dari objektif ini adalah untuk mengevaluasi konsumsi energi saat
ini dan upaya konservasi saat ini dicalon lokasi. Evaluasi ini akan
membantu memberikan dasar dari konsumsi energi listrik di lokasi dan
apa yang konsumen sedang lakukan untuk meringankan biaya listrik.

 Mengumpulkan data Konsumsi Agregat


Salah satu bagian fundamental dari informasi yang diperlukan untuk
melengkapi profil energi dari lokasi pilot proyek adalah data agregat
masa lalu dan sekarang pada listrik di lokasi, seperti ada gambar 4.1

50 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Gambar 4.1 Contoh Agregat Konsumsi energi (kWh) Bulanan pada Sektor
Utama

 Survei
Sebelum diperoleh informasi tentang data agregat dan kota, survei dapat
dimulai dengan meneliti data listrik pemukiman penduduk bila ada. Hal
ini diperlukan untuk meminta pemilik rumah, atau tagihan listrik pemilik
bangunan komersial yang memiliki daftar data kWh bulanan untuk tahun
sebelumnya. Dengan data ini akan dihitung berapa banyak energi yang
digunakan rata-rata penduduk dan berapa banyak energi sebuah
bangunan yang digunakan per meter2.
Perusahaan komersial jauh lebih memungkin untuk berpartisipasi karena
grid pintar mungkin mengurangi harga listrik. Data agregat mungkin bisa
didapat juga dari situs Departemen Sumber Daya Energi.
Objektif 2: Menganalisis Pengaruh Upaya Konservasi
Konservasi listrik telah diidentifikasi sebagai pilihan yang potensial
untuk memecahkan masalah listrik. Dalam rangka ketepatan
memperkirakan potensi penggunaan dan penghematan biaya dilokasi,
pertama-tama diperlukan untuk meneliti konsep. Dapat dilakukan

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 51


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

dengan memilih dua metode konservasi yang sederhana, seperti


menginstal termostat diprogram dan bola lampu neon, serta metode
lebih terlibat konservasi, seperti menginstal sistem HVAC panas bumi,
dan memeriksa efisiensi sistem HVAC.
Dalam rangka untuk memastikan keakuratan perlu mensyaratkan
bahwa angka/data harus didukung oleh setidaknya dua sumber
terverifikasi dan bahwa angka/data adalah perkiraan yang masuk akal
berdasarkan pengetahuan tentang perilaku manusia. Ketika melakukan
perkiraan biaya dan perkiraan pengurangan penggunaan, dapat
digunakan data yang tersedia mulai dari 2-3 tahun sebelumnya, dan
menerapkan pengurangan baik secara individu maupun dalam beberapa
urutan.
Pengurangan diterapkan pertama kali secara individual sehingga
kita bisa mengeksplorasi efektivitas metode konservasi tunggal
sehubungan dengan metode lain. Kemudian dipilih metode konservasi
tiga yang diidentifikasi sebagai termudah untuk mengidentifikasi, yaitu:
a. menginstal termostat yang dapat diprogram
b. mengubah semua lampu untuk bola lampu neon kompak
c. mencabut semua peralatan yang tidak terpakai

Setiap metode proyeksi konservasi diselesaikan dengan Microsoft


Excel, un tuk membuat grafik. Setelah itu dibandingkan setiap situasi
dengan semua taktik konservasi lainnya serta model bisnis seperti biasa
dan smart grid. Kami menggunakan analisis ini untuk lebih pemahaman
kita tentang kemungkinan pengurangan dan memberikan kredibilitas
lebih lanjut untuk kesimpulan akhir dan rekomendasi.
Dengan menganalisis data yang dikumpulkan dari seluruh
wawancara serta data keras (hard data) yang ditemukan dalam laporan,
kemudian dilakukan pembahasan pro dan kontra dari masing-masing
smart grid, dengan mempertimbangkan keadaan lokasi dan konsumsi
listrik.

Objektif 3: Proyeksi Pengaruh Energi Terbarukan

52 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Untuk menganalisis efek energi terbarukan yang memiliki puncak


agregat bulanan dan lembah konsumsi energi dibutuhkan data bulanan
berapa banyak energi dari setiap sumber energi terbarukan yang ada
atau yang diusulkan akan menghasilkan.
Setelah mengumpulkan data, kemudian dianalisis apa profil energi
dari setahun penuh masa lalu, sehingga akan terlihat potensi energi
terbarukan seperti angin, matahari dan lainnya. Kemudian dilihat
kemungkinan kapan energi sedang mensuplai langsung untuk melihat
apakah listrik akan dijual kembali ke grid pada setiap saat sepanjang
tahun.

Objektif 4: Identifikasi Potensi Smart Grids dan Rekomendasi


Gambar 4.2 pengidentifikasian
Contoh Data Jumlahdiharapkan
Energi yangdapat
Dapat menghubungi
Dibangkitkan oleh
Dalam lebih
PV
banyak ahli di bidang smart grid pada awal kegiatan, namun biasanya
terjadi untuk mendapatkan respon non-perusahaan. Oleh karena itu
informasi yang paling berharga yang bisa dikumpulkan tentang smart grid
harus berasal dari literatur.
Sebelum memulai analisis smart grid, terlebih dahulu harus
mengumpulkan data yang benar. Yang terdiri dari kumpulan biaya/smart
meter, potensi pengurangan listrik dengan smart grid dan pemahaman
yang mendalam tentang jaringan listrik Nasional. Data dari Laporan
Migrasi, yang digunakan untuk melengkapi profil energi: kunci dalam
perhitungan smart grid.

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 53


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Gambar 4.3 Contoh Agregasi Konsumsi Energi dengan Energi


Terbarukan

Untuk menghitung pengurangan kita harus tahu bagaimana energi


puncak di lokasi. Kita harus memiliki profil beban harian untuk sektor
perumahan lokasi. Asumsi juga dapat dibuat dengan mencari data dari
lokasi lain yang mempunyai keadaan geografis mirip dengan lokasi
penerapan smart grid.
Dalam rangka menghitung biaya dari smart grid diambil biaya/
smart meter dikalikan dengan meter perumahan total untuk
mendapatkan total biaya modal.
Biaya konservasi dan perhitungan penghematan ditambahkan ke
biaya smart grid dan saving untuk melihat gambaran total smart grid dan
konservasi payback period secara bersama-sama.

54 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

Bab– 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari studi yang dilaksakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
 Pembuatan Feasibility Study Smart City seyogyanya dilakukan
secara multidisiplin dengan melibatkan konsultan yang
berpengalaman.
 Kebutuhan akan data yang spesifik mengenai jaringan distribusi
untuk beberapa wilayah sangat diperlukan didalam mengantisipasi
tumbuhnya teknologi maju yang merupakan suatu produk smart
grid.
 Elemen Smart Grid yang mulai merambah dari Negara Maju ke
Indonesia perlu dilakukan kajian yang komprehensif dari segi
teknologi maupun fungsi ekonomisnya.

5.2 Rekomendasi
 Pembangunan pilot proyek smart grid seyogyanya dimulai dengan
sosialisasi teknologi smart grid yang lebih intensif kepada
konsumen.

 Perencanaan menggunakan smart grid perlu dirintis dan


dikembangkan terutama untuk wilayah dengan jumlah gardu
distribusi sangat padat
 Agar penerapan sistem smart grid menjadi sukses, konsumen harus
diyakinkan bahwa kelak keuntungan bersih akan lebih besar dari
pada biaya investasi

Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT 55


Pengembangan Smart Grid untuk Smart City

DAFTAR PUSTAKA

“Technology Roadmap Smart Grids”, International Agency.IEA,2011

“IEC Smart Grid Standardization Roadmap”, prepared by SMB Grid


Strategic Group (SG3), June 2010;Edition 1,0

“Feasibility Of A Smart Grid On Nantucket”, by Andrew Beliveau, Mary


Hesler, Stepen Jaskolka and Colyer Sigety, Nantucket Project
Center,2010

56 Pusat Tekonologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) - BPPT


BBN ENGA.JIN BN PENERP-N iTrE NSI!OGI
[BPwl
WVtlw.l5 t. go.iCI

ISBN 978-979-3733-6 -6

9 789793 733616

Anda mungkin juga menyukai