Anda di halaman 1dari 148

TARIF TENAGA LISTRIK 2016

DAN
PELAYANAN PELANGGAN
Insan PLN supaya membaca :

1. UU 30 Tahun 2009
2. PP 14 Tahun 2012 dan perubahannya
PP 23 Tahun 2014

 Harus disempatkan .......


UU 30 Tahun 2009:
Pasal 4:
(1) Pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah dilakukan oleh
BUMN dan BUMD.
(2) Badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat
dapat berpartisipasi dalam usaha penyediaan tenaga
listrik.

PP 14 Tahun 2012 dan perubahannya


PP 23 Tahun 2014:
Pasal 9 :
(2) Badan usaha milik negara diberi prioritas pertama
melakukan usaha penyediaan tenaga listrik untuk
kepentingan umum;
PENGUSAHAAN KETENAGALISTRIKAN

Dikuasai oleh
Negara
Pemerintah Pemerintah Daerah

BUMN (PLN) BUMD

Keterbatasan Alokasi Dana Pemerintah/Pemerintah


Daerah

Diperlukan Partisipasi Swasta,


Koperasi dan Swadaya Masyarakat
UU 30 Tahun 2009:

Pasal 34 :
(1) Pemerintah sesuai kewenangannya menetapkan
tarif tenaga listrik untuk konsumen dengan
persetujuan DPR;

PP 14 Tahun 2012 dan perubahannya


PP 23 Tahun 2014:

Pasal 41 :
(1) a. Menteri menetapkan tarif tenaga listrik untuk
konsumen dengan persetujuan DPR;
DASAR HUKUM

Berlaku 1 Januari 2015 Berlaku 1 Januari 2015


Ketentuan Umum Tarif Tenaga Listrik 2015
1. PLN adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
yang didirikan dengan Akta Notaris Sutjipto SH, Nomor : 169 tanggal 30 Juli
1994, dan perubahannya.

2. Konsumen adalah setiap orang atau badan usaha atau badan/lembaga lainnya
yang memakai listrik dari instalasi PLN berdasarkan alas hak yang sah baik yang
menggunakan sistem yang reguler maupun sistem prabayar.

3. Konsumen Reguler adalah setiap orang atau badan usaha atau badan/lembaga
lainnya yang memakai tenaga listrik dari instalasi PLN berdasarkan alas hak
yang sah yang wajib melunasi tagihan listrik setiap bulan berjalan.

4. Konsumen Prabayar adalah setiap orang atau badan usaha atau badan/lembaga
lainnya yang memakai tenaga listrik dari instalasi PLN berdasarkan alas hak
yang sah dengan transaksi pembayaran sebelum tenaga listrik digunakan.

5. Tenaga listrik adalah bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan


dan didistribusikan untuk semua keperluan di luar listrik yang digunakan dalam
komunikasi atau isyarat.
Ketentuan Umum Tarif Tenaga Listrik 2015
6. Alat Pembatas adalah alat milik PLN untuk membatasi daya yang dipakai
konsumen

7. Alat Pengukur adalah alat milik PLN untuk mengukur daya dan energi listrik yang
dipakai konsumen.

8. APP adalah alat pembatas dan pengukur.

9. Tegangan Ekstra Tinggi, yang selanjutnya disebut TET adalah tegangan sistem
di atas 245.000 Volt.

10. Tegangan Tinggi, yang selanjutnya disebut TT adalah tegangan sistem di atas
35.000 Volt sampai dengan 245.000 Volt.

11. Tegangan Menengah, yang selanjutnya disebut TM adalah tegangan sistem di


atas 1.000 Volt sampai dengan 35.000 Volt.

12. Tegangan Rendah, yang selanjutnya disebut TR adalah tegangan sistem sampai
dengan 1.000 Volt.
Ketentuan Umum Tarif Tenaga Listrik 2015
13. Jaringan Tenaga Listrik, yang selanjutnya disebut JTL adalah JTL yang
dioperasikan dengan TR, TM, TT atau TET.

14. Jaringan Tegangan Rendah, yang selanjutnya disebut JTR adalah JTL yang
dioperasikan dengan TR yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut
beserta perlengkapannya.

15. Jaringan Tegangan Menengah, yang selanjutnya disebut JTM adalah JTL yang
dioperasikan dengan TM yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut
beserta perlengkapannya.

16. Jaringan Tegangan Tinggi, yang selanjutnya disebut JTT adalah JTL yang
dioperasikan dengan TT yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut
beserta perlengkapannya.

17. Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi, yang selanjutnya disebut JTET adalah JTL
yang dioperasikan dengan TET yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut
beserta perlengkapannya.
Ketentuan Umum Tarif Tenaga Listrik 2015
18. Sambungan Tenaga Listrik, yang selanjutnya disebut STL adalah penghantar di
bawah atau di atas tanah termasuk peralatannya sebagai bagian instalasi PLN
yang merupakan sambungan antara JTL milik PLN dengan instalasi konsumen.

19. Titik Penyambungan Bersama adalah titik terdekat dengan konsumen di mana
tersambung juga konsumen yang lain pada JTR atau JTM atau JTT dan atau
JTT.

20. Faktor daya atau Cos Q adalah perbandingan antara pemakaian daya dalam
Watt dengan pemakaian daya dalam Volt-Ampere.

21. Tagihan listrik adalah perhitungan biaya atas pemakaian daya dan energi oleh
konsumen.

22. Daya Tersambung adalah besarnya daya yang disediakan PLN yang dsepakati
oleh PLN dan konsumen dalam perjanjian jual beli tenaga listrik.

23. Sambungan Langsung yang selanjutnya disebut SL adalah sambungan JTL atau
SL termasuk peralatannya sedemikian sehingga tenaga listrik disalurkan tanpa
melalui APP
Ketentuan Umum Tarif Tenaga Listrik 2015
24. Tarif Tenaga Listrik yang selanjutnya disebut TTL adalah tarif yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang berlaku
mengenai golongan tarif dan tarif tenaga listrik yang disediakan oleh PLN.

25. Jam Nyala adalah gambaran waktu pemanfaatan energi listrik oleh konsumen
dalam sebulan yang dihitung dengan formula pemakaian kWh dalam satu bulan
dibagi dengan kVA tersambung.

26. Stroom atau token prabayar adalah besaran angka yang setara dengan energi
listrik tertentu yang dituangkan dalam 20 (dua puluh) angka yang bersifat unik
(hanya cocok) untuk nomor serial meter prabayar 11 (sebelas) angka tertentu.
Kode stroom/token dihasilkan oleh mesin Vending yang merupakan bagian dari
sistem listrik prabayar.

27. Perusahaan Terbuka (Go Public) adalah Perseroan yang melakukan penawaran
umum saham sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pasar
modal.
PEMBERLAKUAN TARIF ADJUSTMENT 2016 1

• Januari 2016 tarif listrik kembali mengalami


penyesuaian untuk 12 golongan tarif yang sudah
tidak disubsidi pemerintah. Dibandingkan bulan
sebelumnya, 10 dari 12 golongan tarif tersebut
mengalami penurunan hingga Rp 100,00.
• Penyebabnya karena penguatan nilai tukar
Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat dan
penurunan harga minyak mentah.
PEMBERLAKUAN TARIF ADJUSTMENT 2016-2
• Sesuai Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) Nomor 31/2014 diubah dengan
Permen ESDM No 09/2015, tariff
adjustment diberlakukan setiap bulan,
• MEnyesuaikan perubahan nilai tukar mata uang Dollar
Amerika terhadap mata uang Rupiah, harga minyak
mentah dan inflasi bulanan.
• Dengan mekanisme tariff adjustment, tarif listrik setiap
bulan dimungkinkan untuk turun, tetap atau NAIK
12 golongan tarif yang menerapkan mekanisme tariff
adjustment (2016):
• Tarif Rumah Tangga daya 1.300 Volt Ampere
(VA) ke atas turun dari Rp 1.509,38 per kilo
Watt hour (kWh) pada bulan Desember 2015,
menjadi Rp 1.409,16 pada Januari 2016.
• Tarif bisnis daya 6.000 VA ke atas dan kantor
pemerintah daya 6.600 VA ke atas juga turun
hingga Rp 100,00.
• Tarif industri juga mengalami penurunan tipis
dari bulan sebelumnya
Tariff Adjustment
Permen 31/2014

1. Dua belas golongan tarif yang dirancang tidak disubsidi lagi,


diberlakukan tariff adjustment

2. Tariff adjustment disesuaikan dengan perubahan faktor yang


mempengaruhi biaya pokok penyediaan listrik:
– Nilai tukar Rupiah terhadap US dollar (kurs)
– Harga minyak Indonesia (ICP)
– Inflasi

3. Adjustment dilakukan bulanan.


Formula Tariff Adjustment
Formula Penyesuaian:

% TA= %(KKurs x Kurs) + %(KICP x ICP) + %(KInflasi x Inflasi)


TB = TL x (1+% TA )
Keterangan:
K Kurs = Koefisien perubahan kurs
K ICP = Koefisien perubahan ICP Ditetapkan Direksi PLN setelah terbitnya UU
K Inflasi = Koefisien perubahan inflasi APBN
 Kurs = Selisih antara kurs baru dengan kurs APBN 2013 Rp9300/USD
 ICP = Selisih antara ICP baru dengan ICP APBN 2013 US $100/Barel
 Inflasi = Selisih antara Inflasi baru dengan Inflasi APBN 2013 4,9% per tahun
% TA = Persentase Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik
TB = TTL baru setelah penyesuaian
TL = TTL lama yang berlaku berdasarkan Permen ESDM 31/2014
PEMBERLAKUAN TARIFF ADJUSTMENT 2016

1. Rumah Tangga R-1/Tegangan rendah (TR) daya 1.300 VA


2. Rumah Tangga R-1/TR daya 2.200 VA
3. Rumah Tangga R-2/TR daya 3.500 VA s.d 5.500 VA
4. Rumah Tangga R-3/TR daya 6.600 VA ke atas
5. Bisnis B-2/TR daya 6.600VA s.d 200 kVA
6. Bisnis B-3/Tegangan Menengah (TM) daya diatas 200 kVA
7. Industri I-3/TM daya diatas 200 kVA
8. Industri I-4/Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas
9. Kantor Pemerintah P-1/TR daya 6.600 VA s.d 200 kVA
10. Kantor Pemerintah P-2/TM daya diatas 200 kVA
11. Penerangan Jalan Umum P-3/TR dan
12. Layanan khusus TR/TM/TT.
Tabel Biaya Penyambungan (BP) Permen 33/2014
Ketentuan TTL 2015 (1)

TAGIHAN LISTRIK
• Tagihan listrik, disamping PTL juga termasuk biaya kVarh,

FAKTOR – K
• Faktor-K ditetapkan sebesar 1,5 untuk seluruh Indonesia.

UJL / JAMINAN LANGGANAN tl


• UJL berdasarkan SK DIR No. 424.K/DIR/2013 tanggal 1 Juli 2013

BP, JL, BK, TAGSUS P2TL


• berdasarkan PERMEN No.33 Tahun 2014
• TARIF BK dan P2TL ditetapkan oleh PerMen sehingga semakin kuat
aspek legalnya).
• Berikan subsidi pada pelanggan yang tepat, untuk itu semua
pelanggan 450 dan 900 VA yang memiliki jam nyala > 720 jam, HARUS
diperiksa, dikenakan P2TL atau menaikkan daya.
Ketentuan TTL 2015 (2)
PERHITUNGAN REKENING

• Penerapan TTL 2015 tetap menerapkan rekening pecahan


Contoh : Rekening September 20145 (catat meter tgl 20 Ags)
pemakaian tgl 20 Jul sd 31 Jul : Tarif adjustmen bln Juli
pemakaian tgl 1 Ags sd 20 Ags : Tarif adjustmen bln Ags.

• PJU (TARIF P3) memakai acuan meterisasi


Apabila belum meterisasi dihitung 375 jam nyala (khusus PJU)
serta 720 jam nyala (khusus Traffic Light)
• Pada sambungan sementara, masih diberlakukan perhitungan
Emin atau jam nyala aturan sebelumnya.
Edaran Direksi No. 029.E/012/DIR/2002 Tgl 31 Des 2002
• Tarip R 3.1 masih berlaku - Rusunawa
Contoh : Rusunawa daya tersambung 105 KVA, per rumah 900 VA
 maka tarif R-3 rekening dihitung dengan tarif R-1 900 VA.
Ketentuan TTL 2015 (3)

PENGENAAN BIAYA LAIN


• Biaya-biaya lain yang dikeluarkan oleh pelanggan masih
mengikuti aturan sebelumnya.

SK Direksi No. 335.K/010/DIR/2003 tgl. 31 Desember 2003

• Pengenaan biaya sewa/pemakaian kapasitor atau trafo agar


diminimalkan hanya pelanggan lama dan diupayakan tidak ada
lagi.

BATAS HEMAT
• Batas Hemat adalah batas TARIF yang disubsidi Pemerintah.
Diatas batas hemat merupakan TARIF Keekonomian. Ketentuan
mengenai Batas Hemat tidak diberlakukan
Ketentuan TTL 2015 (4)
PRABAYAR
• TARIF Prabayar TIDAK diterapkan pada golongan TARIF dimana
dalam TARIF reguler terdapat WBP/LWBP dan kVarh

Disjatim untuk daya > 23 KVA diupayakan AMR (tidak LPB)

PELAYANAN PELANGGAN
• Pelanggan yang menginginkan turun daya tetap harus dilayani.
• Pelanggan yang sering mengalami gangguan/padam atau
pelanggan besar yang terganggu produksinya akibat seringnya
mengalami gangguan jaringan PLN HARUS dilakukan
pembenahan dan perbaikan yang menjadi prioritas utama unit.
Persoalan yang kelihatan sekecil apapun dapat menggagalkan
implementasi TTL 2015 !!!
Penetapan Tarif Adjustment Bln Agustus 2015
BIAYA PENYAMBUNGAN (BP) TENAGA LISTRIK
Permen 33/2014

1. Biaya Penyambungan Tenaga Listrik yang selanjutnya disebut


BP adalah biaya yang dikenakan kepada calon pelanggan yang
mengajukan penyambungan baru tenaga listrik atau pelanggan
yang mengajukan penambahan daya dengan jaringan standar.

2. BP sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan berdasarkan


Kelompok Sambungan sebagaimana tercantum pada Lampiran
Keputusan ini.

3. Calon pelanggan atau pelanggan menginginkan tingkat mutu


keandalan, dan/atau estetika tertentu sehingga dibutuhkan
jaringan khusus, maka penambahan biaya tersebut menjadi
beban calon pelanggan atau pelanggan yang bersangkutan
dengan tetap dikenakan BP.
BIAYA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK (BK)
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
No. 386.K/DIR/2010 tanggal 1 Juli 2010.

1. Biaya Keterlambatan (BK) ditagihkan karena pelanggan


membayar tagihan rekening listrik melampaui masa
pembayaran

2. Masa pembayaran adalah jangka waktu yang ditetapkan oleh


Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
kepada pelanggan untuk membayar tagihan rekening listrik

3. Pelanggan yang terlambat membayar tagihan rekening listrik


selain terkena ketentuan pada ayat (1) juga dikenakan sanksi
pemutusan aliran listrik.
PENGENAAN BIAYA KETERLAMBATAN (BK) (1)

1. Pengenaan Biaya Keterlambatan (BK) untuk setiap lembar


rekening dibatasi maksimal 3 (tiga) kali tarif BK yang diatur
sebagai berikut :

a) BK pertama dikenakan untuk pelunasan tagihan listrik


setelah batas akhir masa pembayaran sampai dengan akhir
bulan berjalan (bulan ke n) bagi masing-masing pelanggan.

b) BK kedua diberlakukan setelah BK pertama, untuk


pelunasan tagihan listrik mulai tanggal 1 (satu) sampai
dengan akhir bulan berikutnya (bulan ke n+1).

c) BK ketiga diberlakukan setelah BK kedua, untuk pelunasan


tagihan listrik mulai tanggal 1 (satu) sampai dengan akhir
bulan berikutnya (bulan ke n+2).
PENGENAAN BIAYA KETERLAMBATAN (BK) (2)

2. Bagi pelanggan yang mempunyai perjanjian khusus,


pemberlakuan BK adalah sesuai dengan Perjanjian Jual Beli
Tenaga Listrik.

3. Bila terjadi hal-hal khusus sehingga pelunasan tagihan


rekening listrik dilakukan melalui beberapa kali angsuran,
maka untuk golongan tarif .yang BK-nya dinyatakan dalam
prosentase agar dihitung atas sisa tagihan listrik yang
terlambat pembayarannya.

4. Sambungan instalasi milik Pemerintah Pusat atau Pemerintah


Daerah baik sipil maupun TNI/Polri yang rekening listriknya
dibayar dari APBN atau APBD tidak dikenakan BK.

5. Setiap Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik agar mencantumkan


aturan tentang ketentuan BK.
Tabel Biaya Keterlambatan (BK)
Permen 33/2014
KEMBALI

PEMBERLAKUAN UJL
KEPDIR No. 424.K/DIR/2013

Direktorat Niaga, Risiko dan Kepatuhan – PT PLN (Persero), 2013


Perlakuan UJL

Dicatat sebagai hutang jangka panjang dan


S/D 2009 digunakan bersama dana PLN lainnya sebagai bagian
dari modal kerja dan investasi untuk menjaga dan
meningkatkan mutu serta keandalan pasokan listrik.

Dana UJL yang diterima dari pelanggan selama tahun


2010 2010 dipisahkan dalam account bank PLN yang
terpisah dari dana operasional PLN lainnya.

UJL tidak diberlakukan bagi pelanggan baru mutasi


2011 tahun 2011 sesuai dengan SK Direksi PT. PLN (Persero)
No.617.K/DIR/2010 tanggal 21 Desember 2010.

34
DASAR BPK MELAKUKAN AUDIT UJL

BPK melakukan pemeriksaan atas dasar:


• Permintaan DPR RI

• Sesuai surat No. TU02/01939/DPR RI/II/2012 tanggal 27 Feb 2012,

perihal Penunjukan Audit UJL

• Meneruskan permintaan Komisi VII DPR RI untuk menunjuk


BPK RI melakukan pemeriksaan UJL yang dikelola PLN.

35
Ringkasan Hasil Pemeriksaan BPK (1/2)

• Pungutan UJL oleh PLN mempunyai landasan hukum yang sah sesuai
PERMENTAMBEN No. 02.P/451/M.PE/191 dan PERMENTAMBEN
684.K/49/M.PE/1998.
• Keputusan Direksi PLN No. 617.K/DIR/2010 tentang UJL, yang tidak lagi
mengenakan UJL dan Keputusan Direksi No. 1026.K/DIR/2011 tentang
pengembalian UJL bertentangan dengan PERMEN ESDM No. 7 Tahun
2010 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh PT PLN dan
merupakan kebijakan berisiko karena tidak ada yang mengcover
tunggakan.

Rekomendasi :
1. Direksi PLN segera membatalkan Keputusan Direksi PLN No
617/DIR/2010 dan Keputusan Direksi PLN No. 1026.K/DIR/2011
2. Direksi PLN agar memulihkan nilai piutang tidak tertagih dengan cara
menyetor ke kas perusahaan sehubungan dengan keputusan Direksi
tidak mengenakan UJL
36
Ringkasan Hasil Pemeriksaan BPK (2/2)

• Data Induk Langganan yang merinci nilai UJL setiap pelanggan tidak
mendukung nilai UJL yang diungkapkan dalam laporan Keuangan PLN.
• PLN belum mengelola UJL sesuai ketentuan dan prosedur mengenai UJL
hal ini terlihat saldo UJL di laporan keuangan berbeda dengan data UJL
yang ada di DIL pelanggan

Rekomendasi :
1. Melakukan rekonsiliasi secara rutin saldo UJL antara Bidang Niaga
dengan Bidang Akuntansi
2. Mereviu dan mengkoreksi secara tuntas, nilai UJL setiap pelanggan
dalam DIL sesuai kondisi pelanggan yang sebenarnya dan melakukan
penyesuaian pada buku besar akuntansi

37
Point-point Keputusan Direksi No. 424.K/DIR/2013
sebagai Tindak Lanjut Hasil Audit BPK
1. UJL adalah uang yang merupakan jaminan atas pemakaian daya dan tenaga listrik selama
menjadi pelanggan reguler
2. UJL dikenakan kepada Calon Pelanggan Reguler yang mengajukan penyambungan baru
tenaga listrik dan Pelanggan Regular yang mengajukan penambahan daya
3. Penyesuaian UJL dilakukan bagi semua Pelanggan Reguler setiap ada perubahan Tarif Tenaga
Listrik yang pelaksanaanya dilakukan secara bertahap yaitu pada saat Pelanggan mengajukan:
a) permintaan untuk perubahan daya,
b) perubahan golongan tarif tenaga listrik,
c) penyelesaian tagihan susulan akibat Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL),
d) perubahan nama,
e) pasang kembali aliran listrik akibat pemutusan sementara,
f) pasang kembali aliran listrik akibat bongkar rampung,
g) migrasi ke prabayar, serta
h) pemindahan dan/atau perubahan letak sambungan tenaga listrik (SL).
4. Pelanggan yang mengajukan permohonan pasang baru dan perubahan daya pada periode 1
Januari 2011 sampai dengan 30 Juni 2013, dikenakan UJL dengan pembayaran pada Januari
2014 dan dapat diangsur mulai Januari 2014 harus lunas pada Desember 2014. (sudah
disesuaikan dengan kebijakan baru)
5. Keputusan Direksi No. 424.K/DIR/2013 berlaku mulai 1 Juli 2013

38
UANG JAMINAN LANGGANAN (UJL) (2)
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
No. 424.K/DIR/2013 tanggal 31 Mei 2013.
UANG JAMINAN LANGGANAN (UJL) (3)
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
No. 424.K/DIR/2013 tanggal 31 Mei 2013.

Untuk Unit pelaksana/ Sub-Unit pelaksana yang beroperasi


kurang dari 24 jam sehari semalam, UJL ditetapkan sebagai
berikut :
a) Pengusahaan yang beroperasi sampai dengan 6 jam sehari
semalam, sebesar 50% dari UJL sebagaimana Lampiran
Tabel Tarif UJL.

b) Pengusahaan yang beroperasi diatas 6 jam sampai dengan


12 jam sehari semalam, sebesar 75% dari UJL sebagaimana
Lampiran Tabel Tarif UJL.

c) Pengusahaan yang beroperasi diatas 12 jam sehari semalam,


sebesar 100% dari UJL sebagaimana Lampiran Tabel Tarif
UJL.
TABEL UANG JAMINAN LANGGANAN (UJL) (4)
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) No. 424.K/DIR/2013 tanggal 31 Mei 2013.
TABEL UANG JAMINAN LANGGANAN (UJL) (5)
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) No. 424.K/DIR/2013 tanggal 31 Mei 2013.
JAMINAN LANGGANAN TENAGA LISTRIK
PERMEN 33/2014
BAB 2 : DILUAR
ATURAN-ATURAN
ATURAN-ATURAN DILUAR TTL 2013
TTL 2014
YANGMASIH
YANG MASIH DIBERLAKUKAN
DIBERLAKUKAN
BIAYA YANG DIBEBANKAN KEPADA PEMBELI TENAGA LISTRIK (1)
Surat Keputusan Direksi No. 335.K/010/DIR/2003 tgl. 31 Desember 2003

Macam-macam biaya yang menjadi beban pembeli tenaga listrik terdiri


dari salah satu atau kombinasi dari unsur-unsur berikut :

1. Biaya Abonemen, biaya tetap bulanan bagi layanan tenaga listrik


sangat kecil.
2. Biaya Beban (BB), biaya tetap yang ditagihkan kepada Pelanggan
berkaitan dengan jumlah daya kVA yang disediakan PLN
Catatan :
Saat ini sudah tidak diberlakukan (kecuali daya 450VA & 900VA dan
Tarif T & C)
3. Biaya Pemakaian kWh, yaitu biaya pemakaian energi listrik yang
dikonsumsi oleh Pelanggan.
4. Biaya Kelebihan kVARh, yaitu biaya yang dibayar Pelanggan karena
pemakaian kVARh melewati jumlah tertentu yang diijinkan.
BIAYA YANG DIBEBANKAN KEPADA PEMBELI TENAGA LISTRIK (2)
Surat Keputusan Direksi No. 335.K/010/DIR/2003 tgl. 31 Desember 2003

5. Biaya Perubahan Administrasi (BPAd), yaitu biaya perubahan daya,


perubahan tarif, perubahan nama dan perubahan data lainnya atas
permintaan Pelanggan .
Saat ini sudah tidak diberlakukan sesuai Surat Direksi No,
03244/161/DIRUT/2010 tanggal 23 Nopember 2010 yang mulai berlaku
tanggal 1 Desember 2010.
6. Biaya Berhenti Sementara (BBS), yaitu biaya pembongkaran dan
pemasangan kembali karena Pelanggan berhenti sementara.
7. Biaya Keterlambatan (BK), yaitu biaya yang ditagihkan karena
Pelanggan membayar tagihan listrik melampaui masa pembayaran.
8. Biaya Pemeriksaan APP (BPAP), yaitu biaya yang dikenakan untuk
pemeriksaan alat ukur dan pembatas atas permintaan Pelanggan.
9. Biaya Pemakaian Trafo (BPT), yaitu biaya pemakaian transformator
milik PLN oleh Pelanggan.
10. Biaya Sewa Trafo (BST), yaitu biaya sewa unit transformator milik
PLN yang dioperasikan sepenuhnya oleh Pelanggan.
 Pengenaan biaya pemakaian & sewa trafo agar diminimalkan dan
diupayakan tidak ada lagi.
9. Biaya Invoice (BI), yaitu biaya pelayanan informasi tagihan listrik
setiap bulan.
BIAYA YANG DIBEBANKAN KEPADA PEMBELI TENAGA LISTRIK (3)
Surat Keputusan Direksi No. 335.K/010/DIR/2003 tgl. 31 Desember 2003

12. Uang Jaminan Langganan (UJL), yaitu piutang Pelanggan kepada


PLN sebagai jaminan atas pemanfaatan tenaga listrik sampai
dengan saat ditagihkan setiap bulan
13. Uang Muka Tagihan Listrik (UMTL), yaitu piutang Pelanggan kepada
PLN yang secara konseptual akan mengganti UJL untuk masa yang
akan datang.
 Saat ini sudah tidak diberlakukan
14. Biaya Penyambungan (BP), yaitu biaya yang dibayar calon
Pelanggan untuk memperoleh penyambungan tenaga listrik, atau
biaya yang dibayar oleh Pelanggan untuk penambahan daya.
15. Biaya-biaya lain, yaitu biaya selain tersebut pada butir 1 sampai 14
yang disepakati dalam perjanjian tersendiri.
BIAYA PEMAKAIAN TRAFO (BPT) DAN BIAYA SEWA TRAFO (BST)

BIAYA PEMAKAIAN TRAFO (BPT) :


Pelanggan yang memakai trafo milik PLN diperhitungkan biaya pemakaian
transformator sbb :
Transformator dengan kelengkapannya :
- Pelanggan TM/TM/TR (S-3, B-3, I-3, P-2, C dan T) sebesar Rp 2.750,- / kVA
sesuai daya tersambung / bulan
- Pelanggan TT (I-4) memakai trafo Gardu Induk (TT/TT/TM) dikenakan biaya
sebesar Rp.2.400,- / kVA daya tersambung/ bulan
- Ditagih bersama rekening setiap bulannya.

BIAYA SEWA TRAFO (BST) :


Pelanggan yang menggunakan trafo gundul (tanpa kelengkapannya) dikenakan
sewa trafo dan dihitung sesuai kapasitas trafo
 Sewa trafo TM/TM/TR sebesar Rp 3.120,- / kVA / bulan
 Sewa trafo TT/TT/TM sebesar Rp 2.750,- / kVA / bulan
 Diikat dalam surat perjanjian.
 Dibuat sub-administrasi tersendiri untuk penagihan & angsuran

Pengenaan biaya sewa kapasitor atau trafo agar diminimalkan dan diupayakan
tidak ada lagi.
BIAYA BERHENTI SEMENTARA (BBS)

• Bagi pelanggan yang mengajukan pemutusan sementara dengan


jangka waktu tertentu ( maksimal 1 tahun ) kemudian meminta dipasang
kembali diperhitungkan biaya sbb :
S-1, S-2, R-1, R-2, R-3, I-1, I-2,
B-1, B-2, P-1 dan P-3 Rp. 25.000,-
S-3, B-3, I-3, P-2, C dan T Rp.1.000.000,-
I-4 Rp.5.000.000,-
• Pelanggan yang mengajukan pemeriksaan APP dikenakan biaya
pemeriksaan :
S-1, S-2, R-1 dan I-1 Rp. 10.000,-
R-2, R-3, I-2, B-1, dan P-1 Rp. 20.500,-
B-2, dan P-3 Rp. 41.500,-
S-3, B-3, I-3, I-4, P-2, C dan T Rp.210.000,-
1. Insentif
 bagi pemakaian pelanggan Industri & Bisnis
 bagi pelanggan Industri & Bisnis yang
bersedia beralih ke pembangkit sendiri

Per 1 Sep 2014 diberlakukan berdasarkan surat


No. 2108/162/DIR/2014 tanggal 15 Ags 2014,
Insentif Bagi Plg Yg Bersedia Beralih Pembangkit Sendiri (1)
Surat No. 2108/162/DIR/2014 tanggal 15 Ags 2014
Insentif Bagi Plg Yg Bersedia Beralih Pembangkit Sendiri (2)
Surat No. 2108/162/DIR/2014 tanggal 15 Ags 2014
Insentif Bagi Plg Yg Bersedia Beralih Pembangkit Sendiri (3)
Surat No. 2108/162/DIR/2014 tanggal 15 Ags 2014
Insentif Bagi Plg Yg Bersedia Beralih Pembangkit Sendiri (4)
Surat No. 2108/162/DIR/2014 tanggal 15 Ags 2014
Insentif Bagi Plg Yg Bersedia Beralih Pembangkit Sendiri (5)
Surat No. 2108/162/DIR/2014 tanggal 15 Ags 2014
2. Pengendalian beban (UFR)

Sistem kelistrikan
Pasokan banyak pembangkit
- tiba2 gangguan salah satu pembangkit
- apa yg dirasakan pembangkit lainnya
- bgmn kondisi sistem
Apa yg dilakukan terhadap pelanggan
Apbl masih berlanjut apa yg dilakukan dispatcher APD & P3B
Pengendalian Beban Sistem
Melalui Pemasangan UFR Pada Plg TT Dan TM (1)
1256.K/DIR/2011 Tgl 16 Ags 2011

Untuk menunjang kelancaran operasi sistem distribusi


khususnya pada saat terjadi defisit daya, perlu dilakukan
pengurangan beban agar tidak terjadi pemadaman yang
lebih luas;

Sesuai Aturan Distribusi Tenaga Listrik maka skema


pengurangan beban dapat dilakukan dengan menggunakan
Under Frequency Relay (UFR)
Pengendalian Beban Sistem
Melalui Pemasangan UFR Pada Plg TT Dan TM (2)
1256.K/DIR/2011 Tgl 16 Ags 2011
Pada prinsipnya seluruh Pelanggan TT dan TM, baik pelanggan baru
maupun pelanggan lama harus dipasang UFR.

Prioritas sbb:
a. Pelanggan baru dengan golongan tarif lndustri dan Bisnis
b. Pelanggan lama dengan golongan tarif Industri dan Bisnis
c. Pelanggan baru dengan golongan tarif selain lndustri dan
BisnisPelanggan lama dengan golongan tarif selain lndustri dan Bisnis.

Bagi pelanggan dengan tarif listrik reguler, UFR disetel bekerja memutus
aliran listrik pada tingkat pertama.

Ketentuan mengenai pemasangan UFR ini tidak diberlakukan bagi


Pelanggan TT dan TM dengan Layanan Khusus karena pengaturan
mengenai pemasangan dan penyetelan UFR sudah diatur tersendiri dalam
SPJBTL
3. Pengoperasian paralel pembangkit pelanggan
dengan sistem kelistrikan PLN

- apa yg dirasakan sistem pln


- apa yg dirasakan pembangkit plg
Operasi Paralel Pembangkit Milik Plg (1)
Surat No. 02246/101/DIRUT/2010 Tgl 23 Ags 2010
Operasi Paralel Pembangkit Milik Plg (2)
Surat No. 03093/101/DIRUT/2010 Tgl 9 Nov 2010
4. Pajak-Pajak

1. PPN 10 %
- Dikenakan kepada Tarif R3

2. PPJ
- Pajak pemakaian tenaga listrik
- Sesuai Perda Kab / Kota
- Maksimum 10% dari pemakaian tenaga listrik
Mengapa dipersyaratkan cos phi > 0,85 ?
- cos phi (faktor daya)
- kWh
- kVArh
KELEBIHAN KVArh

COS Φ, KVARH & KWH

1 REGULER
cos Φ = 0,85
kelebihan
kVAR Φ = arc cos 0,85
= 0,5548

tan Φ = kVAR / kW
kVA kVAR
kVAR = tan Φ x kW
Φ = tan 0,55 x kW
kW = 0,62 x kW

Kelebihan kVARh > 0,62 x kW


KELEBIHAN KVArh
Mengapa ada faktor K ?
- Kurva beban
- Pola operasi pembangkit
- Biaya LWBP vs WBP
KURVA BEBAN
Faktor “N” Tarif L
Surat Dirut No.1026/162/DIRUT/2014 Tgl 25 April 2014
LAYANAN PREMIUM (1)
LAYANAN PREMIUM (2)
LAYANAN PREMIUM (3)
LAYANAN PREMIUM (4)
Tarif Rusunawa
SK DIR 0153 TGL 29 Apr 2014
SK DIR 0153 TGL 29 Apr 2014

Faktor “Q” Tarif C


Surat Dirut No.1026/162/DIRUT/2014 Tgl 25 April 2014
Pedoman Proses Pelayanan Pelanggan 2011 merupakan sistem
layanan pelanggan listrik yang merupakan pengganti dari Tata
Usaha Pelanggan (TUL) Tahun 1994.
Pedoman Proses Pelayanan Pelanggan 2011 merupakan sistem
layanan listrik yang mengakomodir perkembangan lingkungan
baik dari sisi kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun dari
kemajuan teknologi yang ada yang meliputi kegiatan pelayanan
kepada pelanggan/calon pelanggan dan masyarakat lainnya yang
membutuhkan tenaga listrik.
Pedoman Proses Pelayanan Pelanggan 2011 merupakan bisnis
proses untuk kegiatan layanan listrik yang terdiri dari 3 (tiga)
jenis kegiatan utama yaitu :
1. Pelayanan Pelanggan (Customer Service)
2. Baca Meter & Tagihan Listrik (Meter Reading & Billing)
3. Penagihan (Collecting).
Penyambungan Baru Baca Meter dan
Membukukan
(PB), Pengubahan Daya Pemeriksaan kWh
Piutang Pelanggan
(PD) Meter

Hitungan Tagihan Listrik Penagihan


Informasi Pelanggan
dan Tagihan Lainnya Piutang

Keluhan dan Pengaduan Pengawasan


Pelanggan Piutang
1. Proses Pelayanan 1. Proses Pelayanan 1. Proses Pelayanan 1. Proses Pelayanan
Manual di Kantor Manual di Kantor aplikasi lokal Area Online Terpusat ,CC
PLN PLN di Kantor PLN, CC 123, Web, CSO
2. Proses Cater 2. Proses Cater 123 Lokal (AP2T / P2APST)
Manual DPM Manual 2. Proses Cater PDT & 2. Proses Cater media
3. Proses Billing / (PDE & PDT) AMR smartphone (web
Cetak Rekening 3. Proses Billing / 3. Proses Billing base) & AMR
Terpusat di Kantor Cetak Rekening 4. Pembukuan / 3. Proses Billing
Wilayah Terpusat di Kantor Laporan Manual & (AP2T)
4. Pembukuan / Wilayah Aplikasi 4. Pembukuan /
Laporan Manual 4. Pembukuan / 5. Penagihan SOPP Laporan Terpusat
5. Penagihan Manual Laporan Manual OffLine & Online (AP2T)
5. Penagihan Manual (PRAQTIS) 5. Penagihan PPOB /
& OffLine P2APST
 Diperkenalkan LPB
 Prioritas Layanan
LPB
1. Proses Pelayanan 1. Proses Pelayanan 1. Proses Pelayanan 1. Proses Pelayanan
Manual di Kantor PLN Manual di Kantor PLN Aplikasi Lokal di Online Terpusat ,CC
Kantor , CC 123 123, Web, CSO
(AP2T / P2APST)

2. Proses Cater DPM 2. Proses Cater Manual 2. Proses Cater PDT & 2. Proses Cater media
(PDE & PDT) AMR smartphone (web
base) & AMR

PDT WEB

AMR AMR
3. Proses Billing / Cetak 3. Proses Billing / Cetak 3. Proses Billing di Area 3. Proses Billing (AP2T)
Rekening Terpusat di Rekening Terpusat di
kantor wilayah kantor wilayah

CIS

CMS

4. Pembukuan / 4. Pembukuan / 4. Pembukuan / 4. Pembukuan / laporan


Laporan Manual Laporan Manual Laporan Manual & Terpusat (AP2T)
Aplikasi

manual

aplikasi
5. Penagihan Manual 5. Penagihan Manual & 5. Penagihan SOPP 5. Penagihan PPOB /
Offline Offline & Online P2APST
(PRAQTIS)

Manual KUD PPOB

Offlin
e
BANK P2APST

6. Listrik Paska bayar 6. Listrik Paska 6. - Paska bayar 6. - Prioritas Listrik Pra
Pengenalan Listrik bayar untuk 1 phase
Pra Bayar - Paska bayar u/3
phase

BELUM BELUM
IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI
PROBIS NIAGA & PP
APLIKASI MEDIA
PENDUKUNG KOMUNIKASI
LAYANAN I
PELAYANAN PELANGGAN :
1. PB/PD APKT
2. INFORMASI CC PLN
3. PENANGANAN KELUHAN 123
SIGO/
MAPPING
WEB

LAYANAN II: CATER & TAGLIS


1. CATER & PEMERIKSAAAN KWH MTR
AP2T CSO
KANTOR
2. HITUNG TAGLIS & TAGIHAN LAINNYA
AMR AE

LAYANAN III :PENAGIHAN P2APST/


1. MEMBUKUKAN PIUTANG PLG
2. PENAGIHAN PIUTANG PPOB
3. PENGAWASAN PIUTANG
PENGAWASAN
• Kelengkapan LAYANAN - 1 LAYANAN - 2 LAYANAN - 3
Data Pelayanan Pelanggan Pembacaan Meter & Penagihan
• Peruntukan Customer Sevice Perhitungan Tagihan Listrik Collecting
Tarif
• Tunggakan Meter Reading & Billing
• Eks Bongkar 1. Pelayanan Informasi (CP/P)  Pencatatan Piutang Pelanggan
• Layak/Tidak  Pembacaan Meter  Penagihan Piutang Pelanggan
• PDL
2. Pasang Baru (CP)
 Perhitungan Tagihan Listrik  Pengawasan Piutang

NYALA / MUTASI
• Rasio CT/PT 3. Migrasi ke Prabayar (P)
• Faktor Kali
4. Perubahan Daya (P)
PENGAWASAN
5. Berhenti Sebagai Pelanggan (P) • UJL
PERHITUNGAN
6. Perubahan Nama (P) TAGIHAN LISTRIK • Piutang
• Tunggakan
7. Perubahan Golongan Tarif (P) • TUSBUNG
8. Penyambungan Sementara (CP/P) PENGAWASAN • Bongkar Rampung
• PRR
9. Pengaduan Pelanggan (CP/P) DPK / DLPD
• Penghapusan

AP2T P2APST
I-09 PK BACA METER
I-10 BA Pemasangan LOKET PLN
CALL BACK
EVALUASI
SC
WEBSITE
TINDAK LANJJUT
NOMOR REGISTER /
NOMOR AGENDA

CC PLN 123
PPOB
BAYAR BP/UJL
PERMOHONAN
TAGIHAN LISTRIK
PJBTL PELANGGAN (P) BELI TOKEN
CALON PELANGGAN (CP)
Ditandatangani NYALA
Paling Lambat BAYAR BP/UJL
Sebelum Nyala

BAYAR TAGIHAN LISTRIK / BELI TOKEN


AP2T : Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat P2APST : Pengelolaan Piutang dan Arus Pendapatan SecaraTerpusat SC: Switching Company
 P4-2011 lebih sederhana karena hanya memuat pedoman utama
pelayanan pelanggan .
 Pedoman operasional secara rinci dibuat terpisah.
 Format laporan-laporan dibuat terpisah sesuai kebutuhan.

NO FUNGSI TUL-1994 P4-2011


1 F1- Pelayanan  Hanya mengatur layanan  Mengatur Layananan PB/PD
Pelanggan PB/PD juga layanan informasi untuk
pelanggan Eksternal dan
Internal
 Mengatur layanan listrik Pasca  Mengatur layananan listrik
bayar . Pasca bayar dan Prabayar
 Jawaban Persetujuan PB/PD  Permohonan PB/PD dapat
setelah dilakukan survey langsung disetujui tanpa harus
ada survey .
 Jawaban Persetujuan berupa  Permohonan PB/PD dapat
surat yang ditanda tangani langsung disetujui tanpa harus
oleh Manajer Unit Pelaksana. ada survey .
 Semua berkas mulai  Berkas yang dicetak dan
permhonan sampai dengan masuk AIL hanya SPJBTL saja
SPJBTL dicetak dimasukkan .
ke AIL .
Fungsi Layanan Listrik-1 yaitu:
Fungsi Pelayanan Pelanggan (FPL), yang melaksanakan pelayanan
berupa :
1. Pemberian informasi untuk :
• kebutuhan petugas PLN (internal),
• kebutuhan pelanggan (eksternal) antara lain : informasi tentang
tata cara, persyaratan dan informasi yang berhubungan dengan
semua produk layanan PLN baik Penyambungan Baru (PB),
Perubahan Daya (PD), maupun produk layanan lainnya, serta
menerima keluhan dan pengaduan pelanggan yang berkaitan
dengan pelayanan listrik.
2. Melayani Permintaan semua produk layanan PLN baik Penyambungan
Baru (PB), Pengubahan Daya (PD), migrasi ke Prabayar, Perubahan
golongan tarif, Berhenti sementara sebagai pelanggan, Berhenti sebagai
pelanggan, Permintaan sambungan sementara, menerima dan
mengelola keluhan dan pengaduan pelanggan yang berkaitan dengan
pelayanan listrik, melaksanakan administarsi P2TL.
PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN
PENYAMBUNGAN BARU
Maksud & Tujuan :

• Memberikan kemudahan dan kepastian waktu


Pelayanan PB / PD mulai permohonan sampai dengan
menyala.
• Memperjelas batas kewenangan dan kewajiban antara
PLN dan Pelanggan
• Memberikan kepastian / transparansi Biaya
• Memenuhi standar layanan & Integritas Layanan publik
yaitu :
– Kejelasan prosedur
– Kejelasan kendali / wewenang
– Kepastian / transfaransi biaya
– Kepastian waktu layanan
Yang didukung oleh akses informasi yg mudah,
kenyamanan & keramahan petugas.
PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN PENYAMBUNGAN BARU
PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN
PENYAMBUNGAN BARU

Pengajuan penyambungan baru melalui:


• Telepon ke CC PLN 123.
• website PLN
• datang langsung ke loket PLN
• Email, facsimile, , sms atau surat
 NamaPemohon
 Surat Kuasa
 Alamat lengkap
 Kebutuhan Daya
 Peruntukan
 No Telephone/HP

 ID Pelanggan
 KEWAJIBAN
HARUS DILUNASI PK
TUL I-09
BA
TUL I-10
 Verifikasi dan Validasi Data
 Monitoring kecepatan pelayanan, Validasi Data dan Verifikasi
 Verifikasi , Validasi Data dan Monitoring Kecepatan Mutasi
CALON PELANGGAN /
PELANGGAN

UNTUK MEMASTIKAN :
1. WEBSITE  Dibuat Monitoring, pendukung
2. CC-123 tanda terima dari pelanggan
3. KANTOR PELAYANAN PLN

NOMOR REGISTER CALON PELANGGAN/


PEMBAYARAN PELANGGAN MEMBAYAR BP /
TOKEN PERDANA

SURVEY

LAYAK TIDAK DAFTAR POTENSI ,


TEKNIK PERMOHONAN GANDA

YA
TANDA TANGAN SPJBTL SURAT PEMBERITAHUAN KE
DAN CALON PELANGGAN/
PEMASANGAN SR, APP PELANGGAN

PENGOPERASIAN / PENYALAAN PENGEMBALIAN


1. JIKA SLO SUDAH TERBIT : BP / TOKEN PERDANA
DISAMBUNG LANGSUNG KE IML
2. JIKA SLO BELUM TERBIT :
DIPASANG TERMINAL, SAKLAR MCB DI OFF DAN
DISEGEL UNTUK MEMASTIKAN :
JIKA SLO SUDAH TERBIT : 1. Perlu dibuat Monitoring pendukung Foto
SEGEL DILEPAS DAN SAKLAR MCB DI ON 2. Perlu dilakukan sampling (Foto).
PEMBERITAHUAN
PLN memberikan Informasi kepada
pemohon tentang UU No. 30 Tahun
2009 pada:
1. Isi Surat Ijin Penyambungan
2. Klausul dalam Surat Perjanjian Jual Beli
tenaga Listrik (SPJBTL)
3. Tambahan surat pernyataan bagi yg blm
ada SLO
4. Pemasangan stiker di terminal
HUBUNGAN KERJA
antara
PLN, PELANGGAN, KONTRAKTOR LISTRIK DAN LEMBAGA SERTIFIKASI

PELANGGAN SPJBTL PLN

IML SLO KONTRAK

BIRO Lembaga
INSTALATIR BIRO
Sertifikasi: INSTALATIR
1. KONSUIL
2. PPILN
Tambahan pada SIP
1. Calon Pelanggan / Pelanggan wajib memasang Instalasi Milik Langganan
sesuai Standar teknis yang berlaku dan mendapatkan Sertifikat Laik
OPERASI dari Lembaga Sertifikasi , sesuai dengan UU RI No. 30 TAHUN
2009, TENTANG KETENAGALISTRIKAN pada : Pasal 44 ayat 4 : “Setiap
instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki Sertifikat Laik
Operasi” dan Pasal 54 ayat 1 : “Setiap orang yang mengoperasikan
instalasi tenaga listrik tanpa sertifikat laik operasi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 44 ayat 4 ( dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,
(lima ratus juta rupiah).
2. Bagi Calon pelanggan /Pelanggan yang IMLnya belum mendapatkan
Sertifikat Laik Operasi harus menandatangani Surat Pernyataan untuk
tidak mengoperasikan instalasi listrik Milik Langgan (IML) sebelum
mendapatkan Sertifikat Laik Operasi.
SURAT PERNYATAAN
Bentuk STIKER

ALIRAN LISTRIK PLN SUDAH SIAP UNTUK DIPERGUNAKAN

SEBELUM MENYAMBUNGKAN ALIRAN LISTRIK PLN KE INSTALASI ANDA

HARAP DIPENUHI PERSYARATAN PENYAMBUNGAN LISTRIK


SESUAI UU NO. 30 / 2009
YAITU HARUS BERSERTIFIKAT LAIK OPERASI

SUB BIDANG HUKUM PLN ……


Berdasarkan PERMEN ESDM NO. 33
THN 2014 , BAB III

PASAL 8 :

Calon konsumen yang mengajukan


penyambungan baru atau perubahan
daya dikenakan Biaya Penyambungan
1. Uang Jaminan Langganan sebagaimana dimaksud dalamPasal 11
ditetapkan sebesar biaya rekening rata-rata nasional 1(satu) bulan
sesuai golongan tarif.
2. Untuk pelanggan TM & TT, UJL berbentuk Bank Garansi
3. Pengelolaan Uang Jaminan Langganan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus ditingkatkan terus-menerus demi kepentingan
konsumen dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Listrik Negara.
4. Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara dapat menetapkan Uang Jaminan Langganan yang lebih
rendah dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dengan
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Uang
JaminanLangganan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2),dan ayat (3) ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
UJL
DIKENAKAN
BAGI
PELANGGAN
PASKA BAYAR
JENIS LAYANAN SAMBUNGAN LISTRIK PLN

1. LAYANAN PASKA BAYAR


2. LAYANAN PRABAYAR
3. LAYANAN KHUSUS
Pelanggan PLN mendapatkan Nomor Identitas Pelanggan
(Idpel)
LAYANAN PASKA BAYAR

Adalah :
penyambungan listrik oleh PLN dengan cara lama, yaitu
dengan sistem pencatatan pemakaian energi secara
bulanan.
Saat ini diutamakan untuk melayani sambungan 3 (tiga)
Phasa
LAYANAN PRABAYAR
(LISTRIK PRABAYAR = LPB)
Adalah :
cara baru bagi pelanggan untuk mengelola dan
mengendalikan sendiri pemakaian listriknya sesuai
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
KEBIJAKAN PLN :
untuk sambungan 1 (satu)
phasa diupayakan
dilayani dgn Prabayar
KEUNTUNGAN LAYANAN PRABAYAR

1. Pelanggan mudah memantau pemakaian listriknya


setiap saat.
2. Pelanggan dengan mudah mengendalikan pemakaian
dan biaya listriknya sehingga terhindar dari
pemborosan.
3. Privasi pelanggan lebih terjamin karena tidak ada
pemutusan listrik tidak dilakukan pembacaan meter
setiap bulan (hanya dilakukan penge-check-kan
minimal sekali per triwulan atau per semester)
1. PASANG BARU (PB)
A. u/ Rumah Tangga daya 2200 VA, Layanan Prabayar
R1-T
BP = Rp. 2.062.000,-
UJL = Rp. 0,-
Materai = Rp. 6.000,-
TOTAL = Rp. 2.088.000,-
Membeli token (kWh)Perdana sesuai kebutuhan
pelanggan
B. u/ Bisnis 23000 VA, Layanan Paska bayar
B2
BP = 23000 VA x Rp 969 = Rp. 22.287.000,-
UJL = 23000VA x Rp.165 = Rp. 3.795.000,-
Materai = Rp. 6.000,-
TOTAL = Rp. 26.088.000,-
2. PENAMBAHAN DAYA (PD)
BP dihitung selisih daya dikali tarif BP per VA.
UJL bagi pelanggan Paska Bayar dikenakan Suplisi
UJL
A. (PRABAYAR ke
PRABAYAR)
u/ R1-T/2200 VA tambah daya ke R2-T/5500

BP = (5500-2200) VA x Rp 969 VA = Rp.


3.197.700,-
UJL = Rp. 0,-
Materai= Rp. 6.000,-
TOTAL = Rp. 3.203.700,-
Pelanggan Membeli token (kWh)Perdana
sesuai kebutuhan
2. PENAMBAHAN DAYA (PD)
A. PD PASKA ke PRABAYAR (MIGRASI)

u/ R1 /2200 VA tambah daya ke R2-T/5500

BP = (5500-2200) VA x Rp 969 VA = Rp. 3.197.700,-


UJL = Rp. 0,-
Materai = Rp. 6.000,-

TOTAL = Rp. 3.203.700,-


Pelanggan Membeli token (kWh)Perdana sesuai
kebutuhan.

*UJL Pelanggan yang lama dikompensasi dengan token


(kWh)
2. PENAMBAHAN DAYA (PD)
B. PD PASKA ke PASKA
u/ R1 /2200 VA tambah daya ke R2 /5500

BP = (5500-2200) VA x Rp 969 VA = Rp. 3.197.700,-


UJL BARU= 5500 x Rp 157 = Rp. 863.500,
UJL Lama = Rp. 310.200, -
SUPLISI UJL = Rp. 553.300,

Materai = Rp. 6.000, +

TOTAL = Rp. 3.757.000,-


3. TURUN DAYA
A. PASKA ke PASKA

u/ R2 /4400 VA TURUN DAYA ke R1/2200

BP = Rp. 0,
UJL BARU= 2200 x Rp 141 = Rp. 310.200,
UJL Lama = Rp. 150.000, -
SUPLISI UJL = Rp. 160.200,

Materai = Rp. 0, +
TOTAL = Rp. 160.200,-
3. TURUN DAYA
B. PASKA ke PRA
u/ R2 /4400 VA TURUN DAYA ke R1/2200
BP = = Rp. 0,
UJL BARU = Rp. 0,
Materai = Rp. 0, +
TOTAL = Rp. 0,-
Pelanggan Membeli token (kWh) Perdana sesuai
kebutuhan.

*UJL Pelanggan yang lama dikompensasi dengan token


(kWh)
ANGSURAN

TUNAI

TIDAK

YA
PELAYANAN PERMINTAAN BERHENTI SEBAGAI PELANGGAN
 Atas Permintaan Pelanggan, adalah proses bongkar
rampung dan berhenti sebagai pelanggan setelah pelanggan
melunasi seluruh tagihan rekening dan sisa pemakaian kWh
sesuai angka stand cabut kedudukan meter.

 Bukan Permintaan Pelanggan :


 Proses bongkar rampung karena adanya tunggakan diatas tiga
bulan, penyambungan kembali akan diberlakukan seperti
pasang baru sedangkan seluruh tunggakan wajib dilunasi
dahulu.
 Proses bongkar rampung karena adanya proyek pemerintah
untuk merubah fungsi lahan atau adanya bencana alam,
pelanggan wajib melunasi seluruh piutang tagihan listrik.
NO  Penetapan Tgl Berhenti
 Biaya yg harus dibayar
 Surat Max 10 Hari

 IDPELANGGAN YES
 COPY KTP /
YES
IDENTITAS DIRI
LAINNYA
 SURAT KUASA
(BUKAN YBS)
NO

PK
PEMBONGKARAN
 Verifikasi dan Validasi Data SL
BA
 Monitoring, Pendukung Bukti Penerimaan Pelanggan
PEMBONGKARAN
 Monitoring kecepatan pelayanan, Validasi Data dan Verifikasi SL

 Verifikasi , Validasi Data dan Monitoring


PELAYANAN PERMINTAAN PENGUBAHAN NAMA PELANGGAN
 GANTI NAMA PELANGGAN adalah perubahan nama
pelanggan yang tidak berakibat perpindahan alas hak
sebagai pelanggan listrik
 BALIK NAMA PELANGGAN adalah perubahan nama
pelanggan yang berakibat adanya perpindahan alas hak
sebagai pelanggan.

Dokumen Pendukung harus disampaikan ke Unit /Rayon untuk


diverifikasi kebenaran data pemohon yaitu :
1. Identitas Pelanggan (IDPEL).
2. Untuk Ganti Nama Pelanggan : bukti ganti nama dan
KTP/Identitas diri Pemohon dan atau pelanggan beserta
fotocopynya
3. Untuk Balik Nama Pelanggan : bukti pengalihan hak atau
pengusaan atas bangunan/persil dan KTP/Identitas diri
lainnya beserta fotocopy.
4. Surat kuasa apabila Pemohon bukan pelanggan yang
bersangkutan.
 GANTI NAMA PELANGGAN adalah perubahan nama pelanggan yang tidak berakibat
perpindahan alas hak sebagai pelanggan listrik
 BALIK NAMA PELANGGAN adalah perubahan nama pelanggan yang berakibat adanya
perpindahan alas hak sebagai pelanggan.

YES

 IDPELANGGAN NO
GANTI NAMA
 COPY BUKTI GANTI
NAMA
 COPY KTP / IDENTITAS
DIRI LAINNYA
BALIK NAMA
 COPY BUKTI
PENGALIHAN HAK/
PENGUASAAN ATAS
BANGUNAN/PERSIL
 COPY KTP / IDENTITAS
DIRI LAINNYA
 SURAT KUASA (BUKAN
 Verifikasi dan Validasi Data
YBS)
 Verifikasi , Validasi Data dan Monitoring
PELAYANAN PERMINTAAN PENGUBAHAN TARIF

• Permintaan pengubahan golongan tarif adalah permintaan untuk


merubah golongan tarif dengan daya tetap dapat :
1. dilakukan atas Permintaan Pelanggan
2. Bukan Atas Permintaan Pelanggan dimaksudkan untuk
merubah golongan tarif yang dilakukan oleh PLN sesuai
peruntukannya/sisir tarif atau karena pengubahan TDL.

• Kepastian atas peruntukan tenaga listrik di tempat pelanggan:


perlu dilakukan pemeriksaan setempat dengan mengisi dan
menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Peruntukan Tenaga
Listrik. Proses ini dapat menjadi proses awal dari pengubahan
tarif bukan atas permintaan pelanggan.
NO  Persetujuan
 Tidak Disetujui beserta
alasannya

 IDPELANGGAN YES
 SURAT KUASA YES
(BUKAN YBS)

NO

 Verifikasi dan Validasi Data


 Memastikan peruntukan cek lapangan
BA Pemeriksaan Peruntukan
 Verifikasi , Validasi Data dan Monitoring
LAYANAN KHUSUS

Adalah :
• Layanan sambungan listrik yang diberikan oleh
PLN kepada masyarakat dan calon pelanggan /
pelanggan, yang karena sesuatu hal tidak
dapat dikategorikan dalam “tarif baku” (S, R,
B, I, P, C, T)
• Layanan Penyambungan sementara di layani
dengan tarif layanan khusus.
LAYANAN PENYAMBUNGAN SEMENTARA -1

• Layanan permintaan pelanggan/non pelanggan


• Mengaju pada Surat Dir. Nomor 03435/162/DIRUT/2010 ttg
Acuan Emin masih tetap berdasarkan: Edaran Direksi No.
29.E/012/DIR/2002, Menggunakan batas E-Minimum sbb:
 Teg Rendah, Pemakaian 1 hari = 80 kWh
Pemakaian 1 s.d 3 hari = 150 kWh
Pemakaian 3 s.d 7 hari = 300 kWh
Pemakaian > 7 hari = 500 kWh
 Teg Menengah, minimal 20.000 kWh.
 Teg Tinggi, minimal 1.000.000 kWh
• Menggunakan Tarif Layanan Khusus (L).
• Layanan Sambungan Sementara berlaku 3 bulan & tidak
dapat diperpanjang.
LAYANAN PENYAMBUNGAN SEMENTARA -2

• Khusus Sambungan sementara untuk konstruksi berlaku 24 Bulan


dan dapat diperpanjang dan pengenaan pembayaran dimuka
dilaksanakan sbb :
1. Bulan pertama dikenakan Emin mengacu pada Edaran Dir
N0. 29.E/012/DIR/2002.
2. Bulan ke-2 dan seterusnya Energi dibayar dimuka sama
dengan realisasi pemakaian Bulan sebelumnya jika
pemakaian > Emin atau
minimum sama dengan E min jika realisasi < Emin
• Layanan khusus yang membutuhkan perluasan jaringan dibiaya
oleh pelanggan.
• Layanan khusus Non pelanggan dan Pelanggan dgn sambungan
3 phasa harus dipasang kWh meter.
• Untuk Sambungan sementara status Pelanggan sambungan 1
phasa dipasang MCB.
 PENYAMBUNGAN SEMENTARA adalah penjualan energi dengan cara, daya, jumlah kWh
dan jangka waktu tertentu. Dimaksudkan untuk memenuhi permintaan pasar yang
semakin bervariasi diantaranya adalah kebutuhan energi sesaat (intermitten-usage, spot
demand) tanpa harus menjadi pelanggan tetap .
 PELAKSANAAN PENYAMBUNGAN SEMENTARA dibatasi maksimum 3 (tiga) bulan dan
tidak dapat diperpanjang. Khusus untuk kegiatan Konstruksi Maksimum 24 (dua puluh
empat) bulan dan dapat diperpanjang dengan persetujuan para pihak .

YES

 IDPELANGGAN ISI SURAT JAWABAN NO


Pelanggan  Biaya yang harus PEMBAYARAN BIAYA
 COPY KTP / IDENTITAS dibayar  Tidak perlu SPJBTL
 Biaya Pengadaan
DIRI LAINNYA  Tanggal  Ketentuan yang berlaku
Fasilitas
Penyambungan tentang Penyambungan
penyambungan
 Tanggal Listrik Sementara
 Biaya Pemakaian
Pembongkaran

 PK Pemasangan PS
 PK Pembongkaran
 Penarikan Jaringan, Pasang
 Verifikasi dan Validasi Data PS
APP dan Pemeriksaan
 BA Pembongkaran
 Catat Stand Bongkar, Evaluasi Kurang Tagih / TidakPS Tegangan APP
 BA Pemasangan PS
TARIF PENYAMBUNGAN SEMENTARA

• Tarif Sambungan Sementara sesuai Surat DIRUT No.


3774/162/DIRUT/2012 sebagai berikut:

1. Sambungan TR : Layanan Khusus dengan faktor N= 1


2. Sambungan TM : Layanan Khusus dengan faktor N= 0,83
3. Sambungan TT : Layanan Khusus dengan faktor N = 0,75

• Tarif L: Rp 1650 / kWh


• Adjusment Agustus 2015 : 1685,37
LAYANAN
PERMINTAAN PEMUTUSAN SEMENTARA

Layanan Permintaan Pemutusan Sementara dan kemudian minta


disambung kembali, sbb ;
• Masa waktu pemutusan tersebut maksimal selama 12 bulan ;
tanggal, bulan dan tahun ditetapkan.
• Bila permohonan penyambungan kembali melebihi 12 bulan,
maka dikenakan tagihan Biaya Penyambungan sesuai daya
kontrak dan TDL yang berlaku.
• Selama waktu pemutusan sementara, tagihan listrik tetap terbit
dengan perhitungan biaya beban atau rekening minimum dan
wajib dilunasi oleh pelanggan setiap bulan.
• Pada saat permintaan penyambungan kembali pelanggan
dikenakan suplisi UJL sesuai tarif yang berlaku
LAYANAN PERBERIAN PENGURANGAN TAGIHAN
REKENING LISTRIK (KOMPENSASI)
1. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara wajib memberikan pengurangan tagihan listrik
kepada konsumen sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari
BiayaBeban atau Rekening Minimum dan diperhitungkan
dalam tagihan listrik bulan berikutnya apabila realisasi
tingkat mutu pelayanan melebihi 10% (sepuluh per
seratus) di atas nilai tingkat mutu pelayanan yang
ditetapkan.
2. Sesuai dengan Permen ESDM No.9/ Thaun 2011, Indikator
TMP yang dapat diberikan kompensasi adalah :
a. lama gangguan;
b. jumlah gangguan;
c. kecepatan pelayanan perubahan daya tegangan rendah
(daya sd 5500 VA);
d. kesalahan pembacaan kWh meter; dan/atau
e. waktu koreksi kesalahan rekening.
BATAS DAYA TERSAMBUNG (YANG MASIH BERLAKU)

BATAS DAYA 1 PHASA TR PEMBATAS (AMPERE)


(2 KAWAT)
220 1X1A
450 1 X 2A
900 1 X 4A
1.300 1 X 6A
2.200 1 X 10A
3.500 1 X 16A
4.400 1 X 20A
5.500 1 X 25A
7.700 1 X 35 A
11.000 1 X 50A
13.900 1 X 63A
17.600 1 X 80A
22.000 1 X 100A
BATAS DAYA TERSAMBUNG (YANG MASIH BERLAKU) lanjutan 1

BATAS DAYA 3 PHASA TR PEMBATAS (AMPERE)


(4 KAWAT)
3.900 3X6A
6.600 3 X 10A
10.600 3 X 16A
13.200 3 X 20A
16.500 3 X 25A
23.000 3 X 35A
33.000 3 X 50A
41.500 3 X 63A
53.000 3 X 80 A
66.000 3 X 100A
82.500 3 X 125A
105.000 3 X 160A
131.000 3 X 200A
BATAS DAYA TERSAMBUNG (YANG MASIH BERLAKU) lanjutan 2

BATAS DAYA 3 PHASA TR PEMBATAS (AMPERE)


(4 KAWAT)
3900 3X6A
6600 3 X 10A
10600 3 X 16A
13200 3 X 20A
16500 3 X 25A
23000 3 X 35A
33000 3 X 50A
41500 3 X 63A
53000 3 X 80 A
66000 3 X 100A
82500 3 X 125A
105000 3 X 160A
131000 3 X 200A
BATAS DAYA TERSAMBUNG (YANG MASIH BERLAKU) lanjutan 3

BATAS DAYA 3 PHASA TR PEMBATAS (AMPERE)


(4 KAWAT)
147.000 3 X 225
164.000 3 X 250A
197.000 3 X 300A
BATAS DAYA TERSAMBUNG (YANG MASIH BERLAKU) lanjutan 4
BATAS DAYA TM PEMBATAS 20 KV
(3 KAWAT) MENGGUNKAN RELAY OCR
(AMPERE)
210.000 3 X 355A (TR)
240.000 6,3
345.000 10
555.000 16
690.000 20
865.000 25
1.110.000 32
1.385.000 40
1.730.000 50
2.180.000 63
2.770.000 80
3.465.000 100
4.330.000 125
BATAS DAYA TERSAMBUNG (YANG MASIH BERLAKU) lanjutan 5

BATAS DAYA TM PEMBATAS 20 KV


(3 KAWAT) MENGGUNKAN RELAY OCR
(AMPERE)
5.540.000 160
6.930.000 200
8.660.000 250
KEGIATAN PELAYANAN PENGADUAN PELANGGAN
Kegiatan pelayanan pengaduan pelanggan meliputi :
1. Pengaduan tagihan listrik
2. Pengaduan teknik
3. Permintaan restitusi UJL
4. Pengaduan administrasi
5. Pemeriksaan Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
6. Pembelian stroom listrik darurat.
7. Dll.
MEDIA KELUHAN

Keluhan Pelanggan dapat disampaikan melalui media :


1. CC PLN 123
2. Loket Kantor/Gerai/Posko Yantek
3. SMS Center
4. Email Kontak Kami kontakkami@pln.co.id
5. WEB PLN
6. Face Book
7. Radio, Koran dan media lainnya yang disediakan oleh oleh
pihak eksternal.

Keluhan melalui CC PLN 123, loket PLN/Gerasi & posko Pelayanan


Teknik dikelola dengan Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpusat
(APKT ) agar proses tindaklanjut dan penyelesaian dapat
termonitor oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab dan data-data
serta hasil evaluasi dapat digunakan sebagai bahan perbaikan
proses bisnis sehingga agar keluhan dapat diminimalkan.
PROSES LAYANAN ADMINISTRASI P2TL -1)

KATEGORI PELANGGARAN

• Pelanggaran Gol I ( P I ) : Pelanggaran mempengaruhi


batas daya
TS (PI) = 6 x ( 2 x kVA Daya Tersambung x Tarif Biaya
Beban atau 6 x 2 x Rekening Minimum )
• Pelanggaran Gol II ( PII ) : Pelanggaran mempengaruhi
pengukuran energi.
TS (PII) = 9 x 720 jam x kVA daya Tersambung x 0,85 x
Tarif tertinggi pada gol tarif nya
• Pelanggaran Gol III ( P III ) : Pelanggaran
mempengaruhi batas daya dan pengukuran
TS (PIII) = TS( PI ) + TS (PII )
PROSES LAYANAN ADMINISTRASI P2TL -2)
KATEGORI PELANGGARAN

• Pelanggaran Gol IV ( P IV ) : Pelanggaran yang dilakukan oleh


bukan pelanggan.
1. Untuk Daya kedapatan sampai dengan 900 VA :
TS IV = {9X ( 2X Daya kVA kedapatan ) x Tarif Biaya Beban } +
{ 9 x 720 jam x Daya kedapatan x 0,85 x Tarif tertinggi pada gol
tarif nya }
2. Untuk Daya Kedapatan di atas daya 900 VA
TS IV = {9X ( 2X 40 jam nyala x (daya kedapatan (kVA)) x Tarif
Tertinggi pada golongan tarif sesuai tarif dasar Listrik yang
dihitung berdasarkan Daya Kedapatan) } + { 9 x 720 jam x
Daya kedapatan (kVA))x 0,85 x Tarif tertinggi pada golongan
tarif sesuai Tarid dasar Listrik yang dihitung berdasarkan Daya
Kedapatan)}

• Biaya Ganti Rugi Material : khusus Gol I, Gol II dan Gol III, bila
ada
PROSES LAYANAN ADMINISTRASI P2TL -3
KATEGORI KETIDAKSESUAIAN REKENING PEMAKAIAN
TENAGA LISTRIK

Ketidaksesuaian Rekening Pemakaian Tenaga Listrik dapat


ditemukan dari pelaksanaan kegiatan / pekerjaan antara lain :
a. Evaluasi Rekening Pemakaian Tenaga ListrikPelanggan;
b. Pencatatan Meter;
c. Sisir Tarif;
d. Operasi dan Pemeliharaan APP ;
e. Survey Pelanggan;
f. Pelaksanaan P2TL;
g. Informasi dari Pelanggan atau masyarakat;
Dikelompokkan dalam 3 kategori (K)
KATEGORI KETIDAKSESUAIAN REKENING
PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK K-1(1)
Kategori I (K-I) yaitu apabila terjadi ketidaksesuaian parameter
yang menyebabkan kelebihan maupun kekurangan tagih pada
Pelanggan diakibatkan oleh antara lain :
a. faktor perkalian meter Alat Pengukur setempat tidak sama
dengan faktor kali yang tertulis pada rekening;
b. pemakaian tenaga listrik pada Pelanggan yang peruntukannya
tidak sesuai dengan daya dan/atau golongan tarif pada alas hak
yang sah /surat perjanjian jual beli tenaga listrik;
c. faktor koreksi pada rekening yang ditagihkan tidak sesuai
dengan sistem sambungan pengukuran yang terpasang pada
pelanggan setempat;
d. faktor pemakaian trafo pada data indukpelanggan tidak sesuai
dengan setempat;
e. pembacaan angka register Alat Pengukur kWhdan kVArh
setempat tidak sesuai dengan angkameter pada rekening;
f. kegagalan mutasi yang menyebabkan tagihanrekening tidak
sesuai dengan ketentuan yangberlaku;
g. Time switch tidak berfungsi sebagaimana mestinya
KATEGORI KETIDAKSESUAIAN REKENING
PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK K-II (2)
Kategori II (K-II) yaitu : apabila terjadi ketidaksesuaian pada APP
dan/atau Perlengkapan APP sehingga menyebabkan kelebihan
maupun kekurangan tagih pada Pelanggan diakibatkan oleh antara
lain:

a. Kedapatan atau terbukti bahwa sejumlah/seluruh energi yang


telah digunakan Pelanggan ternyata tidak terukur, tidak tercatat
yangdisebabkan oleh :
• ketidaksesuaian pengawatan alat pengukurbukan karena
kesalahan Pelanggan sehingga sebagian atau seluruh
pemakaian energitidak terukur dengan benar, namun segel
dalam keadaan baik dan tidak ditemukanunsur - unsur
pelanggaran;
• alat pengukur dan perlengkapannya tidakberfungsi
sebagaimana mestinya sehingga sebagian atau seluruh
pemakaian energitidak terukur dengan benar, namun
segeldalam keadaan baik dan tidak ditemukanunsur - unsur
pelanggaran.
KATEGORI KETIDAKSESUAIAN REKENING
PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK K-II(3)
b. Kedapatan atau terbukti bahwa sejumlah daya yang telah
digunakan Pelanggan melebihi atau kurang dari daya pada alas
hak yang sah/ surat perjanjian jual beli tenaga listrik dan
rekeningnya tidak sesuai dengan alas hak yang sah, yang
disebabkan oleh:
• alat pembatas tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
namun segel dalam keadaan baik dan tidak ditemukan
unsur-unsurpelanggaran;
• alat pembatas terpasang lebih besar ataulebih kecil dari
yang seharusnya, namun segel dalam keadaan baik dan
tidak ditemukan unsur-unsur pelanggaran. Dalam hal alat
pembatas lebih besar dari yang seharusnya Pelanggan tidak
dikenakan tagihan penyesuaian, dan apabila alat pembatas
lebih kecil dari yang seharusnya maka PLN wajib segera
menyesuaikan besaran alat pembatas tersebut.
KATEGORI KETIDAKSESUAIAN REKENING
PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK K-III(4)

Kategori III (K-III) yaitu apabila terjadiketidaksesuaian pada APP


dan/atau Perlengkapan
APP karena kondisi alam dan/atau keterbatasan PLNdan/atau
kejadian diluar kendali Pelanggan maupunPLN, yang antara lain
karena :
a. Segel dan/atau Segel Tera putus karena kondisi alam/ korosi;
b. APP dan/atau Perlengkapan APP rusak karenakondisi alam/
korosi;
c. Mengambil energi dengan cara mengulur instalasi tenaga
listrik yang disambung ke instalasi lain yang tidak sesuai
dengan alas hak yang sah.
HAL2 YANG PERLU DIPAHAMI
1
Listrik Prabayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang
menggunakan meter elektronik prabayar dengan cara pembayaran dimuka;
Meter Prabayar (MPB) adalah meter energi listrik yang dipergunakan untuk mengukur
energi listrik (kWh) yang dikonsumsi oleh Pelanggan yang berfungsi setelah Pelanggan
memasukkan sejumlah stroom tertentu ke dalamnya;
Nomor Meter adalah Nomor yang tertera dalam MPB sebagai nomor identitas pada saat
transaksi pembelian isi ulang dan pengaduan, yang terdiri dari 11 (sebelas) digit yang
bersifat unique dan tidak sama antara meter yang satu dengan meter lainnya.
Stroom adalah kode angka yang setara dengan energi listrik tertentu yang dituangkan
dalam 20 (duapuluh) angka yang bersifat unique (hanya cocok untuk nomor serial meter
prabayar 11 (sebelas) angka tertentu);
Stroom Perdana adalah kode angka yang mewakili sejumlah tertentu energi listrik yang
harus dibeli oleh Pelanggan pada saat penyambungan baru/perubahan daya dan migrasi
ke prabayar;
Pembelian Isi Ulang Stroom adalah pembelian kembali Stroom oleh Pelanggan yang
dilakukan di tempat-tempat penerimaan pembayaran tagihan listrik;
HAL2 YANG PERLU DIPAHAMI 2
Stroom Darurat adalah Stroom penggantian yang dibeli secara langsung oleh Pelanggan di
kantor PLN yang disebabkan seluruh loket penjualan Stroom setempat tidak dapat melayani
transaksi pembelian Stroom;
Peringatan Awal adalah sinyal yang dipancarkan oleh MPB sebagai pemberitahuan bahwa
Stroom tinggal tersisa sejumlah kWh tertentu;
Tenaga Listrik adalah satu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan
didistribusikan untuk semua keperluan oleh PLN kepada Pelanggan;
Alat Pembatas dan Pengukur (APP) adalah alat milik PLN yang dipakai untuk membatasi daya
lisrik dan mengukur energi listrik yang dipakai oleh Pelanggan;
Instalasi PLN adalah instalasi ketenagalistrikan milik PLN sampai dengan APP;
Instalasi Pelanggan adalah instalasi ketenagalistrikan milik Pelanggan sesudah APP milik PLN;

Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) adalah deskripsi kwantitatif beberapa indikator mutu pelayanan
yang dinyatakan oleh PLN secara berkala;
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh PLN
terhadap Instalasi PLN dan/atau Instalasi Pelanggan;
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai