Anda di halaman 1dari 5

OPTIMALISASI EFISIENSI KONSUMSI

LISTRIK MELALUI SMARTGRID


Abid Ayyasy Arhab1, Aryo Rivanto2, Anjelie Candyadevi Fernanda3
S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar
Jl. Kapten Suparman No. 39 Magelang 56116 Jawa Tengah
1abid.ayyasy.arhab@students.untidar.ac.id

2aryo.rivanto@students.untidar.ac.id

3Anjelie.candyadevi.fernanda@students.untidar.ac.id

Abstract - Electricity as the main source of power is used starting from fulfilling daily needs in the house to industry. In
Indonesia, electricity needs are met by PLN. PLN's services, which often turn off electricity and sometimes without notification,
cause huge losses to the industry. Electrical energy must be generated through a power plant (PLN in Indonesia). or generation
from renewable energy (wind power, solar power, etc.). Then distributed to industry, residential areas and general needs. To
manage the distribution, a control center is needed that applies Smart Grid. The Smart Grid technology that is of concern now
focuses on developing analytical methods and visualizing processed data sets. Smart Grid consists of 3 important elements,
namely information technology, telecommunications and electricity. These three elements work together to enable two-way
communication between utility companies such as PLN and consumers.

Keywords: Smart grid, energy efficiency, renewable energy integration.

Abstrak - Listrik sebagai sumber utama daya digunakan mulai dari pemenuhan kebutuhan harian dalam rumah sampai
perindustiran. Di Indonesia kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN. Pelayanan PLN yang sering memadamkan listrik bergilir dan
terkadang tanpa pemberitahuan menimbulkan kerugian yang besar pada Industri. Energi listrik harus dihasilkan melalui
pembangkit listrik/power plants (PLN di Indonesia). atau pembangkit dari energi terbarukan (tenaga angin, tenaga matahari,
dll). Kemudian didistribusikan ke industri, pemukiman penduduk dan kebutuhan umum. Untuk mengatur distribusi itu
diperlukan control center yang mengaplikasikan Smart Grid. Teknologi Smart Grid yang menjadi perhatian sekarang difokuskan
pada pengembangan metode menganalisis dan memvisualisasikan kumpulan data yang diolah. Smart Grid terdiri atas 3 unsur
penting, yakni teknologi informasi, telekomunikasi dan tenaga listrik. Ketiga unsur tersebut bekerja sama untuk memungkinkan
adanya komunikasi 2 arah antara utility company seperti PLN dengan konsumen.

Kata kunci: Smart grid, efisiensi energi, integrasi energi terbarukan.

penggunaan energi listrik dapat dijadikan sebagai indikator


I. PENDAHULUAN
meningkatnya kemakmuran suatu masyarakat. Namun pada
A. Latar Belakang waktu yang sama timbul masalah dalam upaya penyediaannya.
Hal ini disebabkan semakin menipisnya persediaan minyak
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia
bumi di Indonesia. Perkembangan teknologi dan perindustrian
yang sangat penting dan vital yang tidak dapat dilepaskan dari
serta pertumbuhan penduduk yang pesat membuat kebutuhan
keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak dapat melakukan
akan listrik terus meningkat setiap tahunnya. Satu-dua abad
pekerjaan yang ada dengan baik ataupun memenuhi
lalu manusia menjadi amat bergantung kepada bahan bakar
kebutuhannya. Kekurangan energi listrik dapat mengganggu
fosil seperti minyak, batubara, dan gas alam untuk
aktivitas manusia. Oleh sebab itu kesinambungan dan
menghasilkan listrik. Ketika sumber BBM itu mulai menipis
ketersediaan energi listrik harus dipertahankan. Saat ini
(terlihat dari harganya yang menaik drastis), manusia kembali
kebutuhan energi listrik semakin meningkat seiring dengan
ke pembangkit energi alami yang murah bahkan mencoba
pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi serta
pembangkit alternatif gratis. Melihat dari kondisi tersebut, kita
informasi. Penggunaan listrik bukan lagi untuk memenuhi
harus bisa melakukan efisiensi konsumsi energi listrik, salah
kebutuhan secara sosial tapi juga kebutuhan pribadi.
satu caranya adalah dengan smartgrid.
Bayangkan saja bagaimana seseorang dapat berkomunikasi
menggunakan komputer atau telepon jika tidak ada listrik. B. Tujuan
Makanan tidak dapat diawetkan oleh lemari pendingin jika
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melakukan
tidak ada listrik. Cuaca yang panas akan selalu membuat gerah
upaya optimalisasi efisiensi konsumsi energi listrik melalui
jika tidak ada listrik utuk menghidupkan AC. Mencuci
smartgrid. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
pakaian dengan mesin pencuci serta menyetrikanya juga tidak
mencapai beberapa tujuan yang lebih spesifik, antara lain:
dapat dilakukan jika tidak ada listrik. Dari kebutuhan-
kebutuhan pribadi seperti itu, dapat dibayangkan betapa
diperlukannya listrik oleh masyarakat luas. Peningkatan

1
1. Menganalisis Konsep Smartgrid Penelitian ini akan dimulai dengan melakukan
Penelitian ini akan menyediakan pemahaman tinjauan literatur yang mendalam tentang smartgrid.
mendalam tentang konsep smartgrid, termasuk definisi, Kami akan menyelidiki sumber-sumber utama yang
prinsip kerja, dan arsitektur yang terlibat. Tujuan ini meliputi artikel jurnal ilmiah, buku, konferensi, dan
akan memungkinkan kita untuk memahami dasar-dasar laporan terkait. Tinjauan literatur ini akan memberikan
smartgrid dan bagaimana komponen-komponen yang dasar yang kuat untuk memahami konsep, komponen,
berbeda saling terkait. teknologi, manfaat, dan tantangan yang terkait dengan
2. Menjelajahi Komponen Smartgrid smartgrid.
Kami akan menyelidiki komponen utama yang 2. Analisis Studi Kasus Implementasi Smartgrid
terlibat dalam smartgrid, seperti sistem pengukuran Kami akan menganalisis beberapa studi kasus
pintar, jaringan komunikasi yang kuat, teknologi implementasi smartgrid yang telah berhasil dilakukan
sensor yang canggih, serta sistem pengelolaan data dan di berbagai lokasi. Studi kasus ini akan mencakup
analitik yang diperlukan. Tujuan ini akan membantu implementasi smartgrid pada skala kecil hingga besar.
kami memahami infrastruktur dan teknologi yang Kami akan mengumpulkan data dan informasi tentang
diperlukan untuk menerapkan smartgrid secara efektif. proyek-proyek smartgrid yang sukses dan menganalisis
3. Menganalisis Manfaat Ekonomi pengaruhnya terhadap efisiensi, keberlanjutan, dan
Penelitian ini akan menganalisis manfaat ekonomi keandalan sistem energi terdistribusi. Hal ini akan
yang terkait dengan penerapan smartgrid dalam sistem memberikan wawasan praktis dan contoh nyata
energi terdistribusi. Kami akan mengevaluasi potensi mengenai manfaat dan tantangan dalam menerapkan
penghematan biaya operasional, pengurangan kerugian smartgrid.
energi, peningkatan efisiensi, dan penurunan biaya 3. Evaluasi Manfaat Ekonomi
pemeliharaan jaringan. Tujuan ini adalah untuk Untuk menganalisis manfaat ekonomi dari penerapan
menyediakan pemahaman yang komprehensif tentang smartgrid, kami akan melakukan analisis kuantitatif
dampak finansial yang diharapkan dari investasi dalam yang komprehensif. Kami akan mengumpulkan data
smartgrid. tentang biaya operasional, penghematan energi,
4. Mengeksplorasi Manfaat Lingkungan pengurangan kerugian energi, dan biaya pemeliharaan
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk jaringan sebelum dan setelah implementasi smartgrid.
mengeksplorasi manfaat lingkungan yang dapat Dengan menggunakan metode perhitungan yang tepat,
diperoleh dari implementasi smartgrid. Kami akan kami akan mengevaluasi penghematan biaya yang
menganalisis potensi pengurangan emisi karbon, dapat dicapai dan menghasilkan laporan mengenai
integrasi sumber energi terbarukan yang lebih baik, manfaat ekonomi yang diharapkan.
dan pengurangan dampak lingkungan negatif lainnya. 4. Evaluasi Dampak Lingkungan
Tujuan ini adalah untuk memahami bagaimana Penelitian ini juga akan memperhatikan dampak
smartgrid dapat memberikan kontribusi yang lingkungan dari penerapan smartgrid. Kami akan
signifikan dalam mengurangi dampak sektor energi menganalisis data dan informasi tentang emisi karbon,
terhadap perubahan iklim dan lingkungan. penggunaan sumber daya, dan integrasi sumber energi
5. Mempelajari Tantangan Implementasi terbarukan yang terkait dengan smartgrid. Dalam
Selain manfaatnya, penelitian ini akan analisis ini, kami akan menggunakan metode yang
mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang perlu sesuai untuk mengestimasi pengurangan emisi karbon
diatasi dalam mengimplementasikan smartgrid secara dan dampak lingkungan positif lainnya yang dapat
luas. Kami akan menganalisis faktor-faktor kunci dicapai dengan adopsi smartgrid.
seperti perubahan kebijakan, koordinasi antara 5. Analisis Faktor-faktor Kunci dan Tantangan
pemangku kepentingan, interoperabilitas teknologi, Untuk mempelajari tantangan implementasi
serta masalah keamanan dan privasi. Tujuan ini adalah smartgrid, kami akan mengidentifikasi faktor-faktor
untuk memahami kerangka kerja yang diperlukan kunci yang mempengaruhi keberhasilan dan adopsi
untuk mengatasi kendala ini dan memfasilitasi adopsi smartgrid. Ini akan melibatkan analisis kebijakan,
smartgrid yang sukses. regulasi, koordinasi antara pemangku kepentingan,
Melalui pencapaian tujuan-tujuan ini, penelitian ini akan interoperabilitas teknologi, dan masalah keamanan dan
memberikan wawasan yang mendalam tentang potensi privasi yang mungkin timbul. Kami akan
smartgrid dalam meningkatkan efisiensi konsumsi energi menggunakan pendekatan
listrik yang keberlanjutan. kualitatif untuk memahami kendala-kendala ini dan
memberikan rekomendasi untuk mengatasinya.
C. Metodologi Penelitian Melalui kombinasi metode di atas, penelitian ini akan
Penelitian ini akan menggunakan metodologi yang menyediakan analisis yang komprehensif tentang smartgrid
komprehensif untuk mencapai tujuan penelitian yang telah dalam konteks sistem energi terdistribusi. Metodologi ini akan
disebutkan sebelumnya. Berikut adalah rincian metode yang memungkinkan kami untuk mendapatkan pemahaman yang
akan digunakan: mendalam tentang konsep, manfaat, dan tantangan yang
1. Tinjauan Literatur yang Mendalam terkait dengan smartgrid, serta memberikan wawasan praktis

2
dan rekomendasi bagi pihak yang berkepentingan dalam 5. Perangkat Pengaturan dan Pengendalian
implementasi smartgrid. Ini mencakup perangkat keras dan perangkat lunak
yang mengontrol aliran energi, mengatur beban,
mengatur tegangan, dan memantau kondisi jaringan.
II. LANDASAN TEORI Perangkat ini memungkinkan pengaturan jaringan yang
lebih presisi, pemulihan otomatis setelah gangguan,
A. Konsep Smartgrid
dan pengintegrasian sumber energi terbarukan.
1. Definisi Smartgrid
Smartgrid adalah sistem energi terdistribusi yang C. Keuntungan Smartgrid
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi 1. Peningkatan Efisiensi Energi
canggih untuk mengoptimalkan operasi, pemantauan, Melalui pengaturan beban yang cerdas, pemantauan
dan pengendalian jaringan listrik. Smartgrid mencakup konsumsi energi yang akurat, dan pengoptimalan aliran
integrasi perangkat keras dan perangkat lunak yang energi, smartgrid dapat mengurangi pemborosan energi
memungkinkan aliran energi yang lebih efisien, dan meningkatkan efisiensi operasional secara
penggunaan sumber energi terbarukan, partisipasi aktif keseluruhan.
konsumen, dan peningkatan keandalan pasokan listrik. 2. Integrasi Sumber Energi Terbarukan
2. Prinsip Kerja Smartgrid Smartgrid dapat mengelola variabilitas produksi
Smartgrid memanfaatkan teknologi sensor, sistem energi terbarukan dengan lebih baik melalui prediksi
pengukuran pintar, jaringan komunikasi yang kuat, dan permintaan energi, penyimpanan energi, dan
sistem pengelolaan data dan analitik untuk pengaturan jaringan yang adaptif. Hal ini
mengumpulkan informasi yang akurat tentang kondisi memungkinkan peningkatan penggunaan sumber
jaringan. Informasi ini digunakan untuk energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan
mengoptimalkan penggunaan energi, mengatur aliran pada bahan bakar fosil.
energi yang efisien, mendeteksi dan memperbaiki 3. Partisipasi Aktif Konsumen
gangguan dengan cepat, serta memfasilitasi interaksi Smartgrid memberikan konsumen akses lebih besar
antara konsumen, penyedia layanan, dan jaringan. ke informasi penggunaan energi mereka dan
memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan
B. Komponen Smartgrid
yang lebih cerdas tentang penggunaan energi.
1. Sistem Pengukuran Pintar Konsumen dapat mengikuti tarif dinamis, mengatur
Sistem ini menggunakan meter pintar yang mampu pemakaian energi berdasarkan kebutuhan dan
mengukur dan mengirim data penggunaan energi preferensi mereka, serta berpartisipasi dalam program
secara real-time. Data ini memberikan informasi yang efisiensi energi.
lebih akurat tentang pola konsumsi energi dan 4. Keandalan Pasokan Listrik yang Tinggi
memungkinkan penyedia layanan untuk menerapkan Melalui deteksi dini gangguan, pemulihan otomatis
tarif dinamis dan strategi pengaturan beban yang setelah gangguan, dan pengoptimalan aliran energi,
efisien. smartgrid dapat mengurangi durasi dan frekuensi
2. Jaringan Komunikasi pemadaman listrik. Ini memberikan manfaat signifikan
Jaringan komunikasi yang andal dan cepat diperlukan bagi konsumen dan bisnis yang membutuhkan pasokan
untuk mengirim dan menerima data antara perangkat listrik yang stabil dan dapat diandalkan.
dan sistem dalam smartgrid. Teknologi seperti jaringan
cerdas (smartgrid), teknologi nirkabel, dan protokol D. Tantangan dan Kendala Implementasi
komunikasi khusus digunakan untuk memastikan 1. Regulasi dan Kebijakan
pengiriman data yang aman dan tepat waktu. Adopsi smartgrid sering kali memerlukan perubahan
3. Teknologi Sensor kebijakan dan regulasi yang mendukung, seperti
Sensor yang terpasang di berbagai titik dalam penetapan tarif yang sesuai, kebijakan pengembangan
jaringan listrik dapat mendeteksi gangguan, mengukur energi terbarukan, dan privasi data pelanggan.
kualitas daya, dan memonitor kondisi peralatan. Data 2. Koordinasi Pemangku Kepentingan
dari sensor ini memungkinkan deteksi dini masalah Koordinasi pemangku kepentingan melibatkan
dan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk kolaborasi antara penyedia layanan listrik, produsen
meminimalkan gangguan dan kerugian energi. perangkat, pemerintah, konsumen, dan pihak terkait
4. Sistem Pengelolaan Data dan Analitik lainnya. Koordinasi yang efektif diperlukan untuk
Sistem ini mengintegrasikan data dari berbagai mengatasi hambatan teknis, keuangan, dan operasional.
sumber dalam jaringan dan menerapkan teknik analitik 3. Interoperabilitas Teknologi
untuk menghasilkan wawasan yang berguna. Analisis Smartgrid melibatkan integrasi berbagai sistem dan
data yang canggih memungkinkan identifikasi pola, perangkat yang mungkin berasal dari vendor yang
prediksi permintaan energi, pemantauan keadaan berbeda. Pemastian interoperabilitas yang baik antara
jaringan secara real-time, dan pengambilan keputusan perangkat keras dan perangkat lunak menjadi kunci
yang efektif. untuk mencapai keberhasilan smartgrid.

3
4. Keamanan Jaringan dan Privasi Data pengguna akhir, dan pemangku kepentingan pasar
Smartgrid harus dilengkapi dengan langkah-langkah listrik, untuk mengoperasikan semua bagian sistem
keamanan yang kuat untuk melindungi sistem dari seefisien mungkin.
serangan siber dan memastikan integritas dan 4. Kompleksitas teknologi
kerahasiaan data konsumen. Smartgrid terdiri dari jutaan bagian dan komponen,
seperti kontrol, komputer, jaringan listrik, dan
III. PEMBAHASAN teknologi dan peralatan baru.
5. Biaya
A. Konsep Smartgrid
Implementasi smartgrid membutuhkan investasi yang
1. Definisi dan Karakteristik besar, sehingga biaya menjadi tantangan dalam
Smartgrid adalah pendekatan inovatif untuk mengoptimalkan efisiensi konsumsi listrik melalui
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi smartgrid
dalam sistem kelistrikan tradisional. Konsep ini
mencakup penggunaan teknologi canggih dalam C. Peluang dalam Mengoptimalkan Efisiensi Konsumsi
pengukuran, pengendalian, dan pemantauan jaringan Lisrtrik melalui Smartgrid
listrik, integrasi energi terbarukan, partisipasi aktif 1. Smartgrid dapat meningkatkan efisiensi, ekonomis
konsumen, dan pemaduan antara infrastruktur jaringan serta transparansi dalam konsumsi energi listrik.
listrik dan sistem informasi. Dengan adanya smart grid, 2. Smartgrid menawarkan banyak peluang bagi pelanggan
sistem kelistrikan dapat beroperasi dengan lebih efisien, listrik yang memiliki instalasi PLTS Atap untuk
berkelanjutan, dan andal. mengurangi biaya tagihan listrik bulanan karena energi
2. Arsitektur Smartgrid listrik yang dihasilkan oleh PLTS Atap dapat dititipkan
Arsitektur smart grid mencakup beberapa komponen ke jaringan listrik PLN dan pelanggan kapan saja bisa
inti, seperti perangkat pengukuran pintar (smart mengambil energi yang dititipkan di jaringan PLN
meters), perangkat pengaturan beban cerdas (smart dengan dikenakan biaya titip sebesar 35%.
load controllers), sistem pengelolaan energi (energy 3. Smartgrid dapat membuat sistem tenaga listrik menjadi
management systems), dan infrastruktur jaringan lebih optimal dan efisien. Smartgrid yang
komunikasi. Komponen-komponen ini saling memanfaatkan komunikasi dan informasi dua arah
terhubung dan bekerja sama untuk mengoptimalkan dapat membuat sistem tenaga listrik menjadi lebih
pengiriman dan penggunaan energi. optimal dan efisien.
3. Teknologi dan Standar Komunikasi 4. Smartgrid membuat konsumen bisa juga menjadi
Smartgrid didukung oleh berbagai teknologi seperti produsen (prosumer). Seseorang yang memasang
sensor pintar, jaringan komunikasi yang andal, sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di
komputasi awan (cloud computing), dan analitik data. rumahnya dapat mengirim tenaga listrik ke sistem PT
Teknologi ini memungkinkan pengumpulan dan PLN (Persero) dan tetap bisa memakai listrik dari PLN.
analisis data secara real-time, yang kemudian 5. Smartgrid dapat memfasilitasi kebutuhan penggunanya,
digunakan untuk pengambilan keputusan yang cerdas mulai dari pengaturan Distributed Generation,
dalam pengaturan beban, manajemen energi, dan manajemen kebutuhan, serta sistem energy storage.
pemantauan jaringan. Pentingnya standar komunikasi 6. Peran Internet Of Things (IoT) dalam Smartgrid, IoT
yang interoperabel juga ditekankan untuk memastikan dapat mendorong dalam mengembangkan jaringan
kompatibilitas dan integrasi yang lancar antara smartgrid dengan mengintegrasikan infrastruktur utama
perangkat dan sistem smart grid. power sistem mulai dari sisi pembangkit, membantu
meningkatkan efisiensi, ekonomis serta transparansi
B. Tantangan dalam Mengoptimalkan Efisiensi Konsumsi
dalam konsumsi energi listrik, digunakan untuk
Lisrtrik melalui Smartgrid
mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti
1. Ketersediaan standar sensor dan peralatan listrik, sehingga dapat
Smartgrid merupakan sistem ketenagalistrikan memberikan informasi yang akurat dan terperinci
generasi baru yang dicirikan oleh meningkatnya tentang penggunaan energi listrik dan masih banyak
penggunaan komunikasi dan teknologi informasi. lagi.
2. Pengaturan pembangkitan dan beban listrik
Dalam smartgrid, kecukupan pasokan listrik tidak IV. KESIMPULAN
hanya ditentukan oleh pembangkitan saja, tetapi beban Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi Smart
listrik juga dapat dilibatkan. Oleh karena itu, Grid sangat mungkin untuk diimplementasikan di Indonesia
pengaturan pembangkitan dan beban listrik menjadi untuk meningkatkan efisiensi konsumsi listrik. Selain itu
tantangan dalam mengoptimalkan efisiensi konsumsi Smart Grid merupakan konsep jaringan listrik berorientasi
listrik melalui smartgrid. ramah lingkungan karena lebih mengutamakan penggunaan
3. Koordinasi antara semua pihak terkait energi terbarukan dari pada energy dari fosil. Pada
Smartgrid membutuhkan koordinasi antara semua kenyataanya konsep Smart Grid sudah diimplementasikan di
pihak terkait, seperti pembangkit, operator jaringan, Jerman, Amerika dan Inggris dan terbukti sukses.

4
UCAPAN TERIMA KASIH / ACKNOWLEDGMENT
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat dalam pembuatan jurnal ini.

REFERENSI

[1] Fadlil, A., & Pratomo, Y. (2017). Optimizing energy


consumption in smart grid using intelligent control
strategies. Energy Procedia, 143, 107-113.
[2] Zadeh, S. M. S., & Niknam, T. (2012). Optimal
reactive power dispatch considering distributed
generation uncertainties in smart grid. International
Journal of Electrical Power & Energy Systems, 42(1),
597-604.
[3] Kamalinia, S., Haghifam, M. R., & Bagheri, M.
(2014). Optimal operation of smart grid integrated
with wind-thermal energy storage considering
demand response programs. IEEE Transactions on
Sustainable Energy, 5(1), 191-200.
[4] Fang, X., Misra, S., Xue, G., & Yang, D. (2012).
Smart grid—the new and improved power grid: A
survey. IEEE Communications Surveys & Tutorials,
14(4), 944-980.
[5] Ghazizadeh, S., & Fotuhi-Firuzabad, M. (2016).
Optimal allocation of renewable distributed
generation units considering network reconfiguration
in smart grid. International Journal of Electrical
Power & Energy Systems, 78, 938-949.
[6] Kezunovic, M., & Grijalva, S. (2013). Smart grid—
an introduction. Wiley Interdisciplinary Reviews:
Energy and Environment, 2(2), 87-98.
[7] Li, X., & Wang, J. (2015). Optimal power flow
considering the demand response and the
uncertainties of renewable energy resources in smart
grid. International Journal of Electrical Power &
Energy Systems, 65, 198-206.
[8] Rahman, S., & Hasan, R. (2017). Optimization of
smart grid with demand response and renewable
energy integration: A review. Renewable and
Sustainable Energy Reviews, 76, 1207-1221

Anda mungkin juga menyukai