Abstrak
Pembangkit energi listrik terbarukan cukup efektif dalam menambah persediaan energi listrik,
bahkan jika dalam jumlah yang besar dapat mengganti sistem pembangkit energi listrik
konvensional menjadi energi listrik terbarukan yang ramah terhadap lingkungan. Pembangkit
listrik tenaga surya mulai dikembangkan oleh produsen listrik dari pembangkit listrik secara
mikro sampai dengan sistem tenaga listrik interkoneksi yang besar dan luas. Pada sistem
pembangkit listrik terbarukan diperlukan monitoring daya output secara terus menerus dan
secara real-time agar dapat mengetahui kondis i sistem pembangkit listrik tenaga surya secara
langsung dan dapat memperoleh informasi apakah kinerja dari panel surya sesuai dengan yang
diharapkan. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mempelajari dan menguraikan prinsip
kerja dari sistem pemantauan daya pada pembangkit listrik tenaga surya. Jenis kerangka kerja
pada sistem monitoring tenaga surya mencakup berbagai macam tipe mikrokontroller, sensor
radiasi matahari, sensor tegangan, sensor arus serta sistem interface menggunakan webserver,
lcd atau sejenisnya yang berfungsi untuk menampilkan data secara real time kapan dan
dimanapun. Studi literature ini diperoleh dari penelitian-penelitian ilmiah dari rentan tahun
2010-2020 dengan memanfaatkan pencarian jurnal online seperti Google Schoolar, IEEE
explore dan open access library (OAL).
Kata kunci: Monitoring daya, Photovoltaik, Sensor radiasi, Sensor tegangan
Abstract
Renewable power plant is quite effective in increasing the supply of electricity, even if in
large quantities it can replace conventional electricity generation systems into
environmentally friendly renewable electricity. Solar power plants have begun to be
developed by electricity producers from micro power plants to large and extensive
interconnection power systems. In the renewable power generation system,ait is necessary
tolmonitor thes output power continuously and in real time in order to know the condition of
the solar power generation system directly and to obtain information on whether the
performance of the solar panels is as expected. The purpose_of this_literature_study is to
outline_the framework of a power monitoring system in a solar power plant. Types of
frameworks in solar monitoring systems include various types of microcontrollers,
temperature sensors, voltage sensors, current sensors, light sensors and Interface systems
using a webserver, LCD or the like that function to display data in real time anytime and
anywhere. This literature study was obtained from scientific studies from vulnerable in 2010-
2020 by utilizing online journal search such as Google Schoolar, IEEE explore and open
access library (OAL).
Keywords: Power monitoring, Photovoltaic, Irradiance sensor, Voltage sensor.
685
Jurnal Teknik Elektro. Volume 09 Nomor 03 Tahun 2020, Halaman 685-694
listrik tenaga surya yang dibedakan melalui melakukan pemakaian instrument dan
kerangka kerjanya. Studi literatur ini pencatatan serta penaksiran hasil-hasil dari
mengumpulkan data dari jurnal, artikel dan e- pengukuran daya output pada pembangkit
book yang didapatkan dari situs jurnal online listrik tenaga surya, (2) Memungkinkan adanya
seperti Google Schoolar, IEEE explore, open kesalahan terhadap alat ukur menimbulkan
access library (OAL) dan research. Beberapa banyak kesalahan dalam pengukuran, (3)
literatur yang didapatkan kemudian dilakukan Memungkinkan adanya gangguan karena faktor
proses identifikasi, proses penyaringan dan lingkungan atau alam pada saat pengukuran
kelayakan. secara manual (Panda, 2017: 379).
Dari beberapa penjabaran tentang
METODE kelemahan sistem monitoring secara manual
Metode penelitian menggunakan penelitian diatas, maka dari itu pemilihan topik studi
studi literatur dengan menelaah beberapa literature ini peneliti tertarik untuk membahas
macam jurnal, buku atau artikel ilmiah dari pamantauan daya secara otomatis berbasis
rentan tahun 2010 sampai 2020 yang berkaitan Internet of things.
dengan sistem pemantauan daya pada Pada pencarian literature di situs google
pembangkit listrik tenaga surya berbasis scholar dan Open Access Library mendapatkan
Internet ofpThings. Studi literatur ini dilakukan hasil pencarian sebanyak 150 judul artikel
prosesaidentifikasi, screening dan eliglibility dengan kata kunci pencarian “photovoltaik,
dari berbagai penelitian sebelumnya yang solar panel, sistem monitoring”. Dari hasil
didapatkan dari situs jurnal online seperti jurnal tersebut dilakukan screening dan menyisahkan
online seperti Google Schoolar, IEEE explore sebanyak 44 artikel yang memiliki judul atau
dan open access library (OAL). Hasil dari topik penelitian sejalan dengan studi literature
berbagai telaah literatur ini kemudian akan ini. Hasil pencarian artikel yang sesuai dengan
digunakan untuk mengetahui perbedaan dari judul studi literature yaitu:
berbagai macam sistem monitoring dari hasil
penelitian sebelumnya. Sistem berbasis ATmega 8535
Pada penelitian (Rivai dan Nasrudin, 2013:
PEMBAHASAN 174) tentang sistem monitoring pada
Pada penelitian sebelumnya, kegiatan pembangkit listik tenaga surya berbasis
monitoring daya dari pembangkit listrik tenaga ATmega 8535. Penelitian ters ebut dilakukan
surya dilakukan dengan cara manual yaitu secara langsung dan hasil penelitian dilakukan
dengan melakukan pengukuran menggunakan pengujian dilapangan University of Malaya.
multimeter, ohm meter, volt meter, ampere Dalam penelitian tersebut melakukan
meter, lux meter dan alat pengukur lainnya. pengujian pemantauan karakteristik dari
Pengukuran daya dengan cara manual seperti photovoltaic dengan biaya yang rendah.
yang dilakukan pada penelitian (Antonov dan Karakteristik yang akan dipantau adalah
Dewi, 2013:20) dan (Milatina, 2016: 20). temperature, radiasi matahari, suhu, arus
Monitoring daya pada photovoltaic hubung singkat, daya maksimum dan effisiensi
secara manual diharuskan untuk mengukur dari photovoltaik. Sistem pada penelitian
secara berkala dan terus menerus untuk tersebut menggunakan ATmega 8535 sebagai
menjaga stabilitas pada sistem photovoltaic. mikrokontroller untuk mengakuisisi data dan
Adapun berbagai macam masalah atau sebagai pengoperasi sensor. Pyranometer Li-
kelemahan dari sistem monitoring secara 200 untuk membaca nilai radiasi matahari,
manual antara lain: (1) Memungkinkan adanya LM35 untuk mengukur suhu, menggunakan
kesalahan pada operator ketika melakukan pembagi tegangan sederhana untuk mengukur
pengukuran daya serta kekeliruan dalam
687
Jurnal Teknik Elektro. Volume 09 Nomor 03 Tahun 2020, Halaman 685-694
sensor tegangan dan rangkaian sederhana shunt Skema rangkaian blok diagram sensor
resistor sebagai sensor arus. radiasipmataharipdapat_dilihat pada gambar 2
Mikrokontroller ATmega 8535 memiliki dan rangkaian monitoring sensor suhu dapat
peran besar dalam melakukan penelitian dilihat pada gambar 3.
pemantauan daya pada photovoltaik selain
sebagai mengumpulkan data untuk menentukan
karakteristik fungsi utamanya adalah membaca
data dari masing-masing sensor,
mengkombinasi switching control,
menampilkan data pada transfer LCD dan
menerima data menggunakan serial
komunikasi.
Gambar 2. Skema rangkaian sensor radiasi.
(Sumber: Rivai, 2013)
Sistem berbasis Wireless Sensor Network berbasis Wireless Sensor Network sebagai
Wirelles Sensor Network (WSN) merupakan media komunikasi dari mikrokontroller ke
sebuaha jaringana yanga menghubungkan Interfacing system.
perangkat-perangkat sepertiq sensora node,
router dan sink node. WSN dapat
menghubungkan perangkate satu dengan yang
lain untuk berkomunikasi secara langsung (Rita
dan Yubin, 2016: 6).
Pada penelitian (Putra dan Darminta,
2017: 313) melakukan pengujian pemantauan
karakteristik dari photovoltaik. Karakteristik
yang akan dipantau adalah arus, tegangan, daya Gambar 4. Blok diagram sistem monitoring
dan keadaan suhu sekitar dari photovoltaik. (Sumber: Gusa dkk, 2018: 79)
Sistem pada penelitian tersebut menggunakan
ATmega 2560 arduino sebagai mikrokontroller Pada Tabel 2. merupakan hasil dari
untuk mengakuisisi data dan sebagai pengukuran tegangan manual dengan otomatis
pengoperasi sensor. Setelah dilakukan akuisisi menggunakan monitoring berbasis Wireless
data akan ditampilkan dalam sebuah grafik Sensor Network. Pada Tabel 3. Merupakan
pada aplikasi blynk di smartphone sebagai hasil pengukuran arus pada sistem monitoring
Interfacing system. Pengambilan data pada panel surya secara otomatis menggunakan
penelitian tersebut dilakukan secara langsung mikrokontroller dan secara manual
dan menghabiskan waktu selama tujuh hari menggunakan multimeter.
dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00
WIB. Tabel 2. Hasil monitoring tegangan
Pada penelitian ini menggunakan Hari Tegangan (V) Ambie
rangkaian sederhana pembagi tegangan Pengukuran Multi- Erro nt
sedangkan untuk mengukur arus listrik meter r Temp
(% ) (º C)
menggunakan sensor arus ACS712. Untuk
1 9.21 9.32 1.18 28.0
mengukur suhu sekitar panel surya
2 8.46 8.56 1.17 32.4
menggunakan sensor DHT 11. Sensor-sensor 3 10.8 10.9 0.92 37.7
tersebut dihubungkan dengan ATmega 2560 4 11.9 12.0 0.83 31.1
setelah itu mikrokontroller dihubungkan 5 10.8 10.9 0.92 34.0
dengan wifi modul ESP8266 untuk 6 11.2 11.3 0.88 35.5
menampilkan data hasil pengukuran daya ke (Sumber: Gusa dkk, 2018: 79)
aplikasi blynk yang ada pada smartphone.
Pada penelitian tersebut, panel surya Tabel 3. Hasil monitoring arus
didesain dengan sudut kemiringan sebesar 50º Hari Arus (A) Ambie
ditempatkan pada pengangan yang terbuat dari Multimeter Multi Eror nt
besi. Daya output panel surya kemudian meter (%) Temp
(º C)
dihubungkan dengan bola lampu 12 V DC
sebagai beban untuk percobaan penelitian. 1 0.158 0.151 4.64 28.0
Percobaan dengan bola lampu tersebut 2 0.16 0.15 6.67 29.7
dilakukan secara terus menerus selama tujuh
3 0.29 0.27 7.41 32.4
hari dengan batas waktu pengujian dari jam 4 0.40 0.39 2.56 37.7
08.00 WIB sampai 16.00 WIB. 5 0.33 0.31 0.45 31.1
Pada gambar 4 merupakan blok diagram 6 0.35 0.33 6.06 34.0
dari sistem pemantauan daya pada panel surya (Sumber: Gusa dkk, 2018: 79).
689
Jurnal Teknik Elektro. Volume 09 Nomor 03 Tahun 2020, Halaman 685-694
Tabel 4. Hasil monitoring daya dan ambient pembangkit listrik tenaga surya yang telah
temperature. dilakukan peneliti menggunakan modul GSM
Hari Daya (W) Ambi sebagai komunikasi data untuk mengirimkan ke
Pengukuran Hasil Error ent modul GSM receiver yang selanjutnya akan
perhitu (%) Temp
ditampilkan ke PC jarak jauh yang dapat
ngan (º C)
1 1.68 1.62 3.57 28.0 menampilkan dalam bentuk file excel. Pada
2 1.7 1.63 4.08 29.7 penelitian ini mendukung penelitian
3 3.3 3.16 4.58 32.4 sebelumnya (Somayya dkk, 2015: 164) tentang
4 5.4 5.3 2.73 37.7 Internet of things membantu kehidupan
5 3.94 3.83 2.9 31.1
menjadi lebih sederhana dan lebih nyaman
6 4.42 4.31 2.58 34
melalui berbagai macam teknologi dan aplikasi.
(Sumber: Gusa dkk, 2018: 79)
Perangkat akuisisi data dihubungkan
dengan modul GSM 1 sedangkan perangkat
Pada Tabel 4. Merupakan hasil
penerima terdiri dari modul GSM 2 dan
pengukuran daya pada sistem monitoring panel
kontroller. Modul photovoltaik dipantau
surya secara otomatis menggunakan
dengan menggunakan perangkat akuisisi data
mikrokontroller dan secara manual
yang terdiri dari sensor, chip Liquida Crystal
menggunakan multimeter.
Display, Reat Time Clock (RTC) dan unit
Dari hasil pengukuran tersebut dapat
mikrokontroller. Mikrokontroller berfungsi
disimpulkan bahwa nilai rata-rata kesalahan
mengumpulkan data dari masing-masing sensor
atau error dari pengukuran nilai tegangan panel
dalam waktu interval lima menit. Modul GSM
surya selama 7 hari adalah 3,38 % dimana nilai
1 akan menyimpan data yang diterima
kesalahan tertinggi adalah pada hari ke 3
kemudian akan mengirimkan dalam pesan
sebesar 4,58 %. Sistem berbasis Wireless
singkat (SMS) ke modem GSM 2. Modem
Sensor Network , seperti yang dilakukan pada
GSM 2 terhubung dengan PC jarak jauh
penelitian (Gusa dkk, 2018: 79), (Pasha dkk,
kemudian data yang diterima dari Modul GSM
2016) membahas tentang memonitoring
akan disaring dan dikategorikan sebelum
photovoltaic dengan menggunakan thingspeak
disimpan ke file excel.
dan penelitian (Putra dan Darminta, 2017: 313)
Data-data yang akan dikirimkan berasal
yang membahas mengimplementasi Internet of
dari pembacaan masing-masing sensor yang
things untuk memonitoring daya listrik dapat
telah didesain dan di program kemudian
diringkas. Kelebihan dari monitoring daya
dijalankan dengan mikrokontroller.
menggunakan basis Wireless Sensor Network
adalah (1) Dapat terhubung dengan cloud atau
server dengan mudah, (2) Handal dalam
mengirimkan paket data yang terdiri dari
parameter yang diukur secara bersamaan ke
server melalui jaringan Wi-Fi yang tersedia.
Masalah yang terjadi pada sistem tersebut
yaitu: (1) Jangkauan dari Wireless Sensor
Network yang pendek (2) Biaya yang tidak
sedikit (3) Bergantung pada jaringan Wi-Fi dan
koneksi internet yang baik dan stabil.
Gambar 5. Diagram sistem keseluruhan
(Sumber: Farihah dkk, 2013:380)
Sistem berbasis GSM
Pada penelitian (Farihah dkk, 2013: 379)
Pada gambar 5 menjelaskan tentang
berdasarkan pengujian sistem monitoring pada
rancangan dari system monitoring secara
Studi Literatur Sistem Monitoring Daya Pembangkit Listrik Tenaga Surya
keseluruhan. Seperti yang telah dibahas, sistem letak geografis penelitian tersebut pada garis
monitoring dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: khatulistiwa.
modul akuisisi data dan interfacing sistem.
691
Jurnal Teknik Elektro. Volume 09 Nomor 03 Tahun 2020, Halaman 685-694
mendapatkan output daya maksimum secara dijelaskan sensor arus, sensor tegangan dan
real time dengan menggunakan pengukuran sensor suhu terhubung dengan mikrokontroller.
berbasis GSM Masalah yang terjadi yaitu (1)
Faktor keamanan data yang kurang baik, (2)
Kecepatan dalam pemrosesan dan pengiriman
data dari parameter yang telah diukur yang
kurang baik, (3) Faktor Keterbatasan dalam
menangkap sinyal jaringan.
unjukkan bahwa modul array photovoltaik ditampilkan kepada pengguna kurang baik
dapat mensuplai daya maksimal. Pada grafik karena hanya berupa angka dan tidak
tersebut dapat dianalisa yaitu pada hari pertama menampilkan sebuah grafik yang lebih mudah
pengambilan data pada pukul 11.30 WIB dapat dalam pembacaan hasil pengukuran.
mensuplai daya sebesar 3298.94 Watt. Pada
hari kedua pengambilan data di waktu yang PENUTUP
sama dapat mensuplai sebesar 3305.40 Watt. Simpulan
Jika dibandingkan antara grafik irradiance Berdasarkan studi literature tentang sistem
dengan grafik solar input memiliki pola yang monitoring pada pembangkit listrik tenaga
sama karena besar nilai irradiance dapat surya dapat ditarik kesimpulan bagaimana
mempengaruhi sebuah array photovoltaik. memanfaatkan sensor dalam hal memantau
Perhitungan daya input Photovoltaik daya listrik jarak jauh dengan memanfaatkan
dapat dihitung dengan mengalikan luas area teknologi yang berkembang. Dari berbagai
modul photovoltaik dengan intensitas radiasi macam metode pada sistem monitoring tersebut
matahari yang. Pada penelitian tersebut dapat dijadikan referensi sehingga dapat
menggunakan photovoltaic dengan luas meningkatkan tingkat efektivitas dalam
permukaan modul sebesar 0,015626 m2 dan kebutuhan listrik saat ini. Berbagai macam
diketahui jumlah cell per modul sebesar 72 cell. sistem monitoring daya pada photovoltaik
maka, Modul array photovoltaic yang terdiri dengan menggunakan internet dan teknologi
atas 6 modul solar panel maka luas permukaan yang berkembang merupakan sebuah kemajuan
dari seluruh modul adalah 6.75 m2 . dalam hal pengukuran. Penggunaan berbagai
macam sensor seperti Li 200 untuk mengukur
radiasi matahari, ACS712 untuk mengukur arus
listrik cukup efektif dalam melakukan kegiatan
monitoring. Hal tersebut sesuai dengan
persentase kesalahan antara pengukuran
menggunakan mikrokontroller dan pengukuran
manual yakni kurang lebih sebesar 4,58 %.
Penggunaan mikrokontroller seperti
ATmega 8535 arduino dapat mengoperasikan
dan mengakuisisi data dari tiap sensor untuk
Gambar 12. Hasil pemantauan daya output memonitoring daya pada panel surya dengan
array photovoltaic baik. Sistem berbasis GSM dan Wireless Sensor
(Sumber: Rusdah, 2017: 50) Network dapat digunakan sebagai media
komunikasi dari perangkat akuisisi data ke
Pada gambar 12 merupakan hasil Interfacing system secara real time dengan baik.
pemantauan daya output array photovoltaik. Dari berbagai metode pengukuran daya dapat
Data yang didapatkan merupakan hasil dijadikan inovasi untuk direalisasikan pada
perkalian dari arus output dengan tegangan. panel surya yang letak dan kondisinya cukup
Dari data tersebut modul array photovoltaik sulit untuk dilakukakan pengukuran secara
mampu mensuplai daya sekitar 2164.16 W. manual seperti pada daerah tambak atau daerah
Sistem berbasis Raspberry, seperti yang yang memiliki kondisi alam yang tidak baik
dilakukan pada penelitian (Rusdah, 2017), sehingga membuat kesulitan ketika melakukan
Masalah yang terjadi pada sistem tersebut pengukuran.
adalah (1) Tidak dapat menghubungkan secara
langsung dengan sensor analog, (2) memproses
data dari sensor lebih lambat, (3) Hasil yang
693
Jurnal Teknik Elektro. Volume 09 Nomor 03 Tahun 2020, Halaman 685-694