Cell)
Fina Al Fatikhiah1, Cici Delina2, Theresya Amelya Dhewi3
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tidar
Email: fina…
Cici
ameliadhewi39@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Oleh karena itu, kami dari mahasiswa Universitas Tidar yang sedang
menempuh pendidikan mata kuliah Materi dan Energi dalam Program Studi
Pendidikan IPA melakukan penelitian tentang energi surya. Kami
melakukan penelitian di Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten
Magelang yang telah menerapkan energi surya sebagai sumber energi untuk
irigasi sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kerja,
komponen yang digunakan, keefektifan alat, dan kendala yang dialami pada
sumber energi surya yang diterapkan di desa tersebut.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Energi
Surya Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari
matahari. Energi surya dapat dimanfaatkan dengan menggunakan
serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas
surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan. Energi Surya dapat
dimanfaatkan pada berbagai tingkatan di seluruh dunia, yang utamanya
bergantung pada jarak dari khatulistiwa (Darma, 2017).
2. Pemanfaatan Energi Surya
Pemanfaatan Energi Surya Energi surya umumnya mengacu pada
penggunaan radiasi surya untuk kebutuhan yang sederhana. Tetapi, semua
energi terbarukan, kecuali geotermal dan pasang surut, berasal dari
matahari. Teknologi surya dapat dikategorikan secara umum menjadi dua
bagian yaitu, teknologi pasif dan teknologi aktif, tergantung bagaimana cara
penyerapan, konversi, dan penyaluran cahaya matahari yang dilakukan.
Teknologi surya aktif merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan
energi surya dalam bangunan melalui konversi energi cahaya menjadi energi
panas dengan bantuan peralatan peralatan mekanis untuk tujuan pemanasan
air domestik, pemanasan dan pendinginan ruang atau melalui konversi
energi cahaya menjadi energi listrik untuk tujuan penerangan atau
penggunaan alat alat elektronik lainnya, seperti penggunaan panel
fotovoltaik, pompa, dan kipas untuk mengubah energi surya ke bentuk yang
berguna. Akan tetapi, tekologi surya pasif sendiri adalah suatu cara yang
digunakan untuk memanfatkan energi surya secara langsung dalam suatu
bangunan seminimal mungkin untuk menggunakan peralatan mekanis
dengan perancangan elemen-elemen arsitektur (lantai, dinding, atap, langit
langit, aksesoris banguna) dengan tujuan untuk kenyamanan manusia itu
sendiri (mengatur sirkulasi udara alamiah, pengaturan alamiah, pengaturan
temperatur dan kelembapan, kontrol radiasi matahari, penggunaan insulasi
termal (Priatman,2000).
3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
a. Konsep Sistem PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari
merupakan salah satu bentuk energi yang bersumber dari alam.
Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk
memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya.
Dimana sel surya tersebut mampu menghasilkan energi listrik dalam
jumlah yang tidak terbatas yang didapatkan dari matahari secara
langsung, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan
bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih,
praktis dan ramah lingkungan.
b. Photovoltaic
Cara kerja sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan
menggunakan Grid-Connected panel sel surya Photovoltaic untuk
perumahan Modul sel surya Photovoltaic merubah energi surya
menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang dihasilkan ini akan
dialirkan melalui suatu inverter (pengatur tenaga) yang merubahnya
menjadi arus listrik AC, dan juga dengan otomatis akan mengatur
seluruh sistem. Keudian listrik AC akan didistribusikan melalui
suatu panel distribusi indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai
yang dibutuhkan peralatan listrik. Besar dan biaya konsumsi listrik
yang dipakai di rumah akan diukur oleh suatu Watt-Hour Meters.
[2].Kementerian Energi dan Sumber Mineral. 2010. Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (05Desember 014).
Mulai
Pengumpulan data
Pengolahan data
Berikut adalah rincian dari setiap langkah dalam sistematika model metodologi
pemecahan masalah yang digunakan untuk penelitian :
1. Peneltian Pendahuluan Tahap ini merupakan langkah awal penelitian yang
dilakukan dimana penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk memahami
proses pemanfaatan tenaga surya sebagai sumber energi listrik alternatif.
Penelitian ini digunakan dalam melakukan observasi secara tidak langsung
dengan memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi listrik alternatif.
2. Identifikasi dan perumusan masalah Setelah penelitian pendahuluan dilakukan
melalui observasi secara tidak langsung melalui sumber internet dan buku,
maka diperoleh permasalahan mengenai energi dan pemanfaatan energi
alternatif yang berguna untuk mencegah terjadinya krisis energipada suatu
daerah sehingga dibutuhkan energi alternatifsepertienergisuryaataumatahari.
3. Studi Pustaka merupakan sesuatu yang dilakukan untuk menambah wawasan
dan pengetahunan tentang permasalahan yang akan dibahas serta untuk
menentukan metode yang bisa digunakan dalam memecahkan masalah yang
sedang dihadapi. Studi pustaka itu sendiri bisa diketahui melalui literatur yang
berupa buku panduan, jurnal, hasil penelitian orang lain dan pencarian
informasi melalui media internet.
4. Pengumpulan Data Tahap selanjutnya merupakan pengumpulan data yang
digunakan dalam mendorong untuk memecahkan masalah yang muncul
berdasarkan fokus penelitian. Data yang telah terkumpul akan diambil pada
rentang waktu tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
5. Pengolahan Data dilakukan Setelah selesai dalam tahap pengumpulan data
untuk melanjutkan tahap selanjutnya yaitu tahap pengolahan data. Langkah-
langkah yang digunakan untuk tahap ini yaitu sebagai berikut :
Melakukan Analisa mengenai Energi Listrik Alternatif
Menganalisa mengenai Pemanfaatan Energi Surya
Menganalisa mengenai Pembangkit Listrik yang menggunakan Energi
Surya
Menganalisa tentang manfaat dari Penggunaan Energi Surya bagi
kehidupan Masyarakat
D. HASIL OBSERVASI
E. PEMBAHASAN
F. KESIMPULAN
Energi Matahari merupakan sumber energi alternatif yang sangat
penting karena dengan memanfaatkan panas dari sinar matahari dapat
diubah langsung menjadi energi listrik, selanjutnya dapat diubah menjadi
energi lain sesuai dengan kebutuhan. Ini berkaitan dengan semakin langka
dan mahalnya bahan bakar minyak sebagai penyangga utama energi.
Teknologi yang semakin canggih juga bisa membantu untuk merealisasikan
pemanfaatan sumber energi matahari seperti teknologi energi surya
fotovoltaik yang digunakan dalam irigasi sawah dengan menggunakan
panel surya sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan
menghemat biaya dengan tidak menggunakan energi konvensional yang
mahal.
G. DAFTAR PUSTAKA
Sugandi, Gandi. 2001. Analisa Biaya Produksi Pembuatan Sel Surya dengan
Metoda Screen Printing Kapasitas 5000 per bulan. Bandung :
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Van Overstraeten RJ, RP Mertens. 2005. Technology and Use of
Photovoltaics. England : Adam Higler Ltd.
(Priatman, Jimmy. (DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 28, No. 1, Juli 2000: 1
- 7 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas
Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/ 2 PERSPEKTIF
ARSITEKTUR SURYA DI INDONESIA Jimmy Priatman Staf Pengajar Fakultas Teknik
Jurusan Arsitektur - Universitas Kristen Petra)
b) Istilah ‘et al.’ Digunakan jika penulis atau pengarang berjumlah lebih
dari tiga orang.
4. Artikel majalah
Ketika tata rias menjadi kebutuhan. (17 April 2016). Kedaulatan Rakyat,
hlm.10.
Sadie, S. (Ed.). (1980). The new grove dictionary of music and musicians
(6th ed., Vols. 1-20) . London: Macmillan.
16. Buku terjemahan