Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

(PLTS)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pembangkit Tenaga
Listrik

Dosen Pengampu:
Hari Purnama, Ir., M.Eng.

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Aulia Rizki (201321002)

Diana Ramasari (201321005)

Muhammad Fariz Al Ansor (201321018)

Surya Apripurnomo (201321031)

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI
BANDUNG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis selama penyusunan
makalah ini. Makalah ini dirumuskan dalam judul Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) yang merupakan salah satu tugas dari Mata Kuliah Pembangkit
Tenaga Listrik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasa. Dalam kesempatan ini, penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Hari
Purnama, Ir., M.Eng. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Pembangkit Tenaga
Listrik.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan saat menyusun makalah


ini, sehingga sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini menjadi semakin baik. Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat
berguna bagi banyak pihak.

Bandung, 27 November 2022

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Energi listrik merupakan energi yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari.
Terutama alat – alat eletronik. Energi listrik merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui (energi listrik PLN). Energi listrik sekarang ini sudah
semakin menipis, untuk itu harus menggunakan energi listrik tersebut secara hemat
dan efisien. Di dunia, terutama di Indonesia pemerintah telah menyarankan agar
masyarakat dapat menghemat listrik. Misalnya saja pada siang hari tidak perlu
menyalakan lampu, mengganti lampu pijar dengan lampu hemat energi, mengurangi
pemakaian listrik dari pukul 17:00 hingga 22:00.

Sebagaimana yang telah diketahui kekurangan (atau peningkatan harga) dalam


persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk
kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini
memiliki akibat pada ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi
dalam beberapa bentuk. Terutama, kenaikan biaya produksi listrik, yang
menyebabkan naiknya biaya produksi. Bagi para konsumen, harga BBM untuk
mobil dan kendaraan lainnya meningkat, menyebabkan pengurangan keyakinan dan
pengeluaran konsumen.

Sekarang ini, telah banyak para ahli menemukan berbagai alat pembangkit tenaga
listrik. Yang bekerja dengan mengubah suatu energi menjadi energi listrik. Dengan
keadaan geografis di Indonesia yang setiap tahun dapat sinar matahari, salah satu
alat yang optimal di Indonesia adalah “Panel Surya”. Panel surya bekerja mengubah
energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel Surya adalah alat yang terdiri
dari sel surya, aki dan baterai yang mengubah cahaya menjadi listrik. Panel surya
menghasilkan arus listrik searah atau DC. Untuk menggunakan berbagai alat rumah
tangga yang berarus bolak-balik atau AC dibutuhkan converter (alat pengubah
arus DC ke AC).

Jika panel surya dikembangkan di Indonesia yang memiliki keuntungan mendapat


sinar matahari sepanjang tahun, dan di pelosok-pelosok yang sulit dijangkau oleh
PLN sangatlah cocok. Panel surya juga merupakan energi alternatif yang ramah
lingkungan. Jika dapat dikembangkan ke rumah-rumah penduduk, dapat menghemat
energi listrik terutama di Indonesia. Misalnya, jika 1 unit sel surya untuk keperluan

3
listrik di siang hari dan 1 unit lagi untuk menyimpan energi listrik pada malam
harinya, tentu saja dapat menghemat energi listrik lumayan besar. Tetapi panel surya
terkendala karena harga panel surya yang mahal.
1.2. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang PLTS
2. Untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pembangkit Tenaga
Listrik.
3. Menambah cara berfikir mahasiswa untuk menganalisis suatu permasalahan

4. Agar mahasiswa bisa mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.


1.3. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini ada beberapa permasalahan yang perlu
dibahasantara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan PLTS?
2. Apa saja pemanfaatan Tenaga Surya Dikehidupan?
3. Apa saja komponen atau perlengkapan dan fungsinya?
4. Bagaimana prinsip kerja dari PLTS?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari PLTS?

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Tenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan olehAlexandre
Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839.Temuannya ini
merupakan cikal bakal teknologi solar cell. Percobaannya dilakukan dengan
menyinari 2 elektrode dengan berbagai macam cahaya.Elektrode tersebut di balut
(coated) dengan bahan yang sensitifterhadapcahaya, yaitu AgCl dan AgBr dan
dilakukan pada kotak hitam yangdikelilingi dengan campuran asam. Dalam
percobaanya ternyata tenaga listrikmeningkat manakala intensitascahaya
meningkat. Selanjutnya penelitian dari Bacquerel dilanjutkan oleh peneliti-
peneliti lain. Tahun 1873 seorang insinyurInggris Willoughby Smith
menemukan Selenium sebagai suatu elemen photoconductivity. Kemudian tahun
1876, William Grylls dan Richard Evans Daymembuktikan bahwa Selenium
menghasilkan arus listrik apabila disinaridengan cahaya matahari. Hasil
penemuan mereka menyatakan bahwaSelenium dapat mengubah tenaga matahari
secara langsung menjadi listriktanpa ada bagian bergerak atau panas. Sehingga
disimpulkan bahwa solar cellsangat tidak efisien dan tidak dapat digunakan
untuk menggerakkan peralatan listrik.
Tahun 1894 Charles Fritts membuat Solar Cell pertama yangsesungguhnya
yaitu suatu bahan semi conductor (selenium) dibalut denganlapisan tipis emas.
Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum juga dapat dipakai
sebagai sumber energi, namun kemudian dipakai sebagaisensor cahaya. Tahun
1905 Albert Einstein mempublikasikan tulisannyamengenai photoelectric effect.
Tulisannya ini mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari paket-paket atau
“quanta of energi” yang sekarangini lazim disebut “photon.” Teorinya ini sangat
sederhana tetapi revolusioner.Kemudian tahun 1916 pendapat Einstein mengenai
photoelectric effectdibuktikan oleh percobaan Robert Andrew Millikan seorang
ahli fisika berkebangsaan Amerika dan ia mendapatkan Nobel Prize untuk karya
photoelectric effect. Tahun 1923 Albert Einstein akhirnya juga mendapatkan
Nobel Prize untuk teorinya yang menerangkan photoelectric effect
yangdipublikasikan 18 tahun sebelumnya.
Hingga tahun 1980 an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solarcell masih
sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumberdaya listrik.

5
Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendaraimobil bertenaga
surya pertama untuk jarak 4000 km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan
maksimum 72 km/jam. Tahun 1985 University of South Wales Australia
memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawahkondisi satu
cahaya matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasilmenemukan solar
cell technology yang efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor
terbaru untuk “thin film photovoltaicsolar cell.” Perkembangan dalam riset solar
cell telah mendorong komersialisasi dan produksi solar cell untuk
penggunaannya sebagai sumber daya listrik.
Di Indonesia sejarah perkembangan PLTS sudah dimulai sejak 1987,
padatahap awal tersebut BPPT dimulai dengan pemasangan 80 unit PLTS
ataulebih spesifik lagi SHS (Solar Home System, system pembangkit listrik
tenagasurya untuk lampu penerangan rumah) di desa sukatani jawa barat.
Setelah itu pada tahun 1991 dilanjutkan dengan proyek bantuan
presiden(banpres listrik tenaga surya masuk desa) untuk pemasangan 13445 unit
SHS di 15 propinsi.
Program banpres listrik tenaga surya masuk desa juga telah
memperolehsambutan sangat menggembirakan dari masyarakat perdesaan dan
telahterbukti dapat berjalan dengan baik akan dijadikan model guna
implementasi program listrik tenaga surya untuk sejuta rumah. Contoh aplikasi
pemasangan pada rumah pedesaan

6
2.2 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah
energi surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan dengan dua
cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung
dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi
cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya
menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak
untuk memfokuskan energi matahari kesatu titik untuk menggerakkan mesin
kalor.

Gambar 1. Pembangkit Listrik Surya PS10


(Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya)
Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika
dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan
konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat
digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan
bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh
keinginan untuk menangkap kesempatan. Ada banyak cara untuk memanfaatkan
energi dari matahari. Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi energi kimia
dengan menggunakan fotosintesis. Bagimanapun, istilah “tenaga surya”
mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau
energi listrik untuk kegunaan . dua tipe dasar tenaga matahari adalah “sinar
matahari” dan “photovoltaic” (photo = cahaya, voltaic = tegangan). Photovoltaic
tenaga matahari melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses
ini adalah penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk
melepas elektron, pertikel bermuatan negative yang membentuk dasar listrik.

Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam sel photovoltaic adalah
silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di pasir. Semua sel photovoltaic
mempunyai paling tidak dua lapisan semikonduktor seperti itu, satu bermuatan
positif dan satu bermuatan negatif. Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor,
7
lading listrik menyeberang sambungan diantara dua lapisan menyebabkan listrik
mengalir, membangkitkan arus DC. Semakin kuat cahaya yang diterima, semakin
kuat pula aliran listik yang didapatkan.

Sistem photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk


beroperasi. Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan
energi keluar yang sebanding ke berat jenis awan. Berdasarkan pantulan sinar
matahari dari awan, hari-hari mendung dapat menghasilkan angka energi yang
lebih tinggi dibandingkan saat langit biru sedang yang benar-benar cerah.

Gambar 2. PLTS terbesar pertama di Indonesia


(Sumber id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya)
Saat ini, sudah menjadi hal umum piranti kecil, seperti kalkulator,
menggunakan solar cell yang sangat kecil. Photovoltaic juga digunakan untuk
menyediakan listrik di wilayah yang tidak terdapat jaringan pembangkit tenaga
listrik. Para peneliti telah mengembangkan lemari pendingin, yang bernama Solar
Chill yang dapat berfungsi dengan energi matahari. Setelah dites, lemari
pendingin ini akan digunakan oleh organisasi kemanusiaan untuk membantu
menyediakan vaksin di daerah tanpa listrik, dan oleh setiap orang yang tidak ingin
bergantung dengan tenaga listrik untuk mendinginkan makanan mereka.
Penggunaan sel photovoltaic sebagai desain utama oleh para arsitek semakin
meningkat. Sebagai contoh, atap ubin atau slites solar dapat menggantikan bahan
atap konvensional. Modul film yang fleksibel bahkan dapat diintegrasikan
menjadi atap vaulted, ketika modul semi transparan menyediakan percampuran
yang menarik antara bayangan dengan sinar matahari. Sel photovoltaic juga dapat
digunakan untuk menyediakan tenaga maksimum ke gedung pada saat hari di
musim panas ketika sistem AC membutuhkan energi yang besar, hal itu
membantu mengurangi beban maskimum elektrik. Baik dalam skala besar
maupun skala kecil photovoltaic dapat mengantarkan tenaga ke jaringan listrik,
atau dapat disimpan dalam sel-nya.

8
2.3 Pemanfaatan Tenaga Surya Bagi Kehidupan
Tenaga surya yang diserap bumi adalah sebanyak 120.000 TeraWatt. Pada
prinsipnya tenaga surya sebagai pembangkit listrik dengan dua cara:
• Produksi uap dengan ladang cermin yang digunakan untuk menggerakkan
turbin. (Pembangkit listrik tenaga surya berskala besar)
• Mengubah sinar matahari menjadi energi listrik menggunakan
photovoltaic. (Pembangkit listrik tenaga surya berskala kecil).
Tenaga surya dapat diaplikasikan sebagai berikut:
• Sebagai penerangan di rumah.
• Sebagai penerangan laumpu jalan
• Sebagai penerangan lampu taman.
• Sebagai sumber listrik untuk instalasi wireless, radio pemancar, perangkat
komunikasi.
• Sebagai portable power supply
• Sebagai pemanas untuk menggerakkan tubin pembangkit listrik tenaga
surya seperti di Nevada, Amerika
• Sebagai sumber tenaga untuk perangkat satelit.

Gambar 3 Penggunaan Solar Cell

9
2.3.Jenis Jenis Sistem PLTS
2.3.1. PLTS ON-Grid

Gambar 4 PLTS On Grid

PLTS On Grid adalah istilah untuk menyebut sistem Pembangkit


Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berfungsi untuk mengubah
energi dari panas matahari menjadi energi listrik. Sistem ini yang
pada umumnya digunakan pada bangunan rumah, kantor, atau
pabrik. Salah satu solusi paling efektif untuk efisiensi biaya
listrik karena mampu menghemat biaya listrik bulanan secara
signifikan.

PLTS tipe ini dipasang pada bagian atap atau gedung, supaya
dapat menerima panas matahari secara optimal. Nantinya panas
yang diterima akan diubah menjadi arus listrik searah DC dan
oleh inverter diubah menjadi arus bolak-balik AC. Setelahnya
baru kemudian disinkronkan dengan arus listrik dari PLN.

10
2.3.1. PLTS OFF-Grid

Gambar 5 PLTS Off Grid

PLTS Off Grid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya


dengan sistem yang mengandalkan energi matahari sebagai satu-
satunya sumber energi. Sehingga berbeda dengan tipe on-grid,
tipe ini tidak disinkronkan dengan listrik PLN. Biasanya sebagai
cadangan, didukung dengan genset atau baterai untuk
menyimpan energi.

Sistem yang juga disebut dengan Stand Alone PV


(Photovoltaic) ini sangat cocok untuk gedung yang sulit
dijangkau oleh jaringan PLN, karena sifatnya yang mandiri dan
mengandalkan baterai. Kementerian ESDM menyarankan
penggunaan baterai cadangan minimal 3 hari sebagai bentuk
antisipasi cuaca yang kurang mendukung dengan intensitas
cahaya matahari rendah.

2.3.3. PLTS Hybrid


PLTS Hybrid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang
didukung oleh teknologi Hybrid, maksudnya, sistem listrik yang
dihasilkan oleh panel surya dapat digabungkan dengan listrik dari
PLN. Dengan harapan nantinya sistem tersebut memudahkan
pengguna untuk mendapatkan dukungan energi listrik yang
optimal sekaligus antisipasi saat terjadi kekurangan daya atau
pemadaman.

11
Listrik yang dihasilkan dari sistem PLTS tipe ini nantinya
akan disimpan ke dalam baterai cadangan, seperti yang
diterapkan pada PLTS Off-Grid. Bedanya jika di tipe Off-Grid,
kekurangan cadangan listrik dari baterai diatasi oleh
genset. Sedangkan untuk tipe ini, secara otomatis akan
dicadangkan oleh listrik dari PLN.

2.4. Jenis-Jenis PLTS Berdasarkan Jaringan Distribususi


2.4.1. PLTS Terpusat

Gambar 6 PLTS Terpusat


PLTS Terpusat adalah pembangkit yang mempunyai
jaringan distribusi listrik menyesuaikan dengan kebutuhan beban
yang berbeda-beda di suatu kawasan. PLTS jenis ini biasanya
dibangun di daerah terpencil yang belum bisa dijangkau jaringan
PLN. Misalnya di suatu desa dan dioperasikan oleh masyarakat
itu sendiri.
2.4.2. PLTS Tersebar
PLTS Tersebar adalah pembangkit yang tidak mempunyai
jaringan distribusi listrik dan digunakan hanya untuk kebutuhan
sendiri. Misalnya PLTS atap atau Solar PV Rooftop yang
dibangun mandiri di rumah-rumah tanpa terhubung satu sama
lain. Perlu diketahui bahwa jenis PLTS berdasarkan jaringan
distribusi dan tempat pemasangan dapat dikombinasikan dengan
sistem PLTS On-Grid, Off-Grid, dan Hybrid.

12
2.5. Jenis -Jenis PLTS Berdasarkan Tempat Pemasangan
2.5.1. PLTS Rooftop

Gambar 7 PLTS Rooftop


PLTS atap atau solar rooftop dikenal juga PLTS rooftop adalah
pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung secara pararel dengan
jaringan listrik PLN untuk menghemat konsumsi listrik dengan
memasang panel surya di atap suatu bangunan, bisa rumah, kantor, dan
pabrik.
Pemasangan di atap merupakan jenis pemasangan paling umum
yang menggunakan rak sebagai penahan panel surya di atap. Panel
surya dapat dipasang pada atap datar atau miring menggunakan bahan
logam, sirap, atau karet. PLTS atap direkomendasikan bagi pelanggan
PLN yang mempunyai kebutuhan beban besar saat siang hari,
khususnya untuk pelanggan bisnis atau industri yang menggunakan
listrik untuk keperluan komersial.
Bagian yang perlu diperhatikan dari jenis PLTS ini adalah
kapasitas yang diizinkan untuk dipasang yaitu maksimal sebesar daya
listrik yang terhubung dengan jaringan PLN. Apabila rumah terdaftar
dengan jaringan PLN sebesar 450VA maka hanya boleh maksimal
memasang daya PLTS sebesar itu, atau kantor dengan 900VA,
1300VA, 2200VA maka hanya diizinkan memasang maksimal sebesar
itu.
Umumnya PLTS Atap On Grid memakai sistem AC
Coupling tanpa baterai yang dipakai secara paralel dengan
jaringan PLN. Namun, bisa juga Anda memasang panel surya di
rooftop off-grid ataupun hybrid. Meskipun baterai dapat
ditambahkan sebagai backup namun sifatnya sementara, bukan
untuk melayani seluruh beban sebab biaya yang dikeluarkan akan

13
semakin tinggi jika membeli baterai. Pada sistem on-grid AC
Coupling, output dari inverter terhubung dengan jaringan listrik
PLN yang secara simultan dipakai untuk beban perangkat
elektronik.

Listrik yang dihasilkan PLTS akan menjadi pasokan utama


yang digunakan, sehingga pasokan listrik dari PLN dapat
dikurangi dan bahkan bisa ditiadakan sama sekali. Apabila ada
kelebihan listrik akan dialirkan ke jaringan PLN (export) dengan
terlebih dahulu melewati net metering agar nantinya dapat
diketahui besaran listrik yang di ekspor dan di impor. Bahkan
bisa sampai mendapat tambahan penghasilkan jika listrik yang
diekspor lebih banyak daripada yang dipakai. Namun, untuk di
Indonesia sendiri aturannya tidak seperti itu. Kelebihan llistrik
PLTS yang dikirim ke jaringan PLN akan dihitung dan
digunakan untuk mengurangi tagihan di bulan berikutnya. Lalu
dalam beberapa bulan kemudian, perhitungan tersebut akan di
reset dan menjadi nol lagi.

2.5.2. PLTS Grounding

Gambar 8 PLTS Ground


PLTS grounding atau ground-mounted adalah pembangkit listrik
tenaga surya yang dibangun di atas tanah menggunakan penopang
khusus yang menahan panel surya. PLTS semacam ini bisa
dihubungkan dengan jaringan listrik lainnya seperti dengan PLN untuk
memenuhi beban listrik. Dudukan atau penopang panel surya dipasang
dengan balok baja atau tiang logam seperti besi agar panel surya

14
menjadi aman dan tidak tergeletak langsung dengan tanah. Dudukan
semacam ini dapat dipasang di tempat terbuka atau diatas tempat
parkir. Penopang ini dapat dipasang dimana pun dengan kondisinya
tanah yang baik dan mendapat sinar matahari yang cukup. PLTS ini
merupakan alternatif yang menarik untuk seseorang yang tidak
memiliki cukup ruang atap yang dapat digunakan atau yang tidak suka
memasang panel surya di atap rumahnya.
2.5.1. PLTS Floating

Gambar 9 PLTS Floating

PLTS terapung atau PLTS floating adalah pembangkit listrik


tenaga surya yang mengacu pada cara produksi listrik dengan
memasang komponen PLTS pada struktur yang mengapung di
air, biasanya di danau dan laut. Sistem PLTS terapung dipasang
di tempat yang airnya tidak digunakan secara langsung dan
berada pada lokasi yang aman dengan arus yang tenang.

Indonesia bekerjasama dengan Uni Emirat Arab sedang


membangun PLTS atap di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat. Dengan 240 hektar lahan yang digunakan, PLTS ini
akan menjadi terbesar di Asean sebagai penghasil listrik 145
Mega Watt Ac (MWac). Fotovoltaik terapung menerapkan
sistem pembangkit listrik tenaga surya yang menempatkan panel
fotovoltaik di atas air atau terapung. Hal ini untuk menekan biaya
sewa tanah dan cocok diterapkan di pantai atau laut Indonesia
yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas lautan. Sistem yang

15
dibangun serupa dengan PLTS lainnya, namun yang
membedakan adalah panel surya yang dipasang didesain khusus
agar mengapung di atas air. Desain ini mampu meningkatkan
efisiensi pembangkit karena air dapat mendinginkan sel-sel surya
dan memberikan efek pendinginan alami melalui air yang ada
dibawah panel surya.

2.6.Komponen Perlengkapan PLTS dan Fungsinya


a. Modul Sel Surya ( Modul Photovoltaic)

Gambar 10 : Modul Sel Surya (Photovoltaic)


Modul sel surya Photovoltaic berfungsi merubah energi surya
menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan
melalui suatu inverter (pengatur tenaga) yang merubahnya menjadi arus
listrik AC, dan juga dengan otomatis akan mengatur seluruh sistem. Listrik
AC akan didistribusikan melalui suatu panel distribusi indoor yang akan
mengalirkan listrik sesuai yang dibutuhkan peralatan listrik.
b. Baterai

Gambar 11 : Baterai untuk PLTS


Baterai adalah alat yang menyimpan daya yang dihasilkan oleh
panel surya yang tidak segera digunakan oleh beban. Daya yang disimpan
dapat digunakan saat periode radiasi matahari rendah atau pada malam hari.
Komponen baterai kadang-kadang dinamakan akumulator. Baterai
menyimpan listrik dalam bentuk daya kimia. Baterai yang paling biasa
16
digunakan dalam aplikasi surya adalah baterai yang bebas pemeliharaan
bertimbal asam ( maintenance – free lead -acid batteries), yang juga
dinamakan baterai recombinant atau VRLA (klep pengatur asam timbal
atau valve regulated lead acid).
Baterai memenuhi dua tujuan penting dalam sistem fotovoltaik,
yaitu untuk memberikan daya listrik kepada sistem ketika daya tidak
disediakan oleh array panel-panel surya, dan untuk menyimpan kelebihan
daya yang ditimbulkan oleh panel-panel setiap kali day aitu melebihi beban.
Baterai tersebut mengalami proses siklis menyimpan dan mengeluarkan,
tergantung pada ada atau tidak adanya sinar matahari. Selama waktu adanya
matahari, array panel menghasilkan daya listrik. Daya yang tidak
digunakan dengan segera dipergunakan untuk mengisi baterai, selama
waktu tidak adanya matahari, permintaan daya listrik disediakan oleh
baterai, yang oleh karena itu akan mengeluarkannya.
c. Regulator

Gambar 12 : Regulator
Regulator (atau lebih formalnya pengatur penyimpanan daya surya
atau Solar power charge regulator) memastikan bahwa baterai bekerja
dalam kondisi yang seharusnya. Pengatur ini menghindari penyimpanan
atau pengeluaran baterai yang berlebihan, yang keduanya sangat merusak
umur baterai.

17
d. Inverter

Gambar 13 : Inverter

Listrik yang disediakan oleh sekumpulan panel dan baterai adalah DC


pada tegangan yang tetap. Tegangan yang disediakan mungkin tidak
sesuai denga napa yang diperlukan oleh beban anda. Sebuah inverter DC
ke AC yang dimana mengubah arus DC dari baterai menjadi AC. Ini
diikuti dengan kehilangan daya selama konversi

2.4. Prinsip Kerja dari PLTS


Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik
yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk
menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian
atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek
fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan panel
P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di
bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.

Gambar 14 : Cara kerja dari PLTS


18
Cara kerja dari PLTS yaitu dengan cara Sinar matahari mengenai solar
panel, masuk kedalam solar charg controller, arus disini masih dalam keadaan DC.
Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk kedalam inverter untuk mengubah arus DC
menjadi AC lalu dapat dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat elektronik.

2.5.Kelebihan dan Kekurangan

a) Kelebihan
• Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi
terhadap perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan
bakar fosil karena panel surya tidak memancarkan gas rumah kaca
yang berbahaya seperti karbon dioksida.
• Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah
bentuk energi paling berlimpah yang tersedia di planet .
• Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang
sangat rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
• Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan
bekerja dengan sangat diam.
• Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang
menguntungkan bagi pemilik rumah yang menggunakan panel
surya.
• Harga panel surya terus turun meskipun masih harus bersaing
dengan bahan bakar fosil.
• Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan
dalam waktu yang sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang
berarti tidak perlu melakukan investasi besar secara instan.
• Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa
pakai yang mencapai 20 tahun.
• Masa pakainya yang panjang, mencapai 25-30 tahun, menggaransi
penggunanya akan menghemat biaya energi dalam jangka panjang
pula.
b) Kekurangan
• Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan
karena banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi
panas. Rata-rata panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari
20%.
19
• Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada
panel surya.
• Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah
lingkungan.
• Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena
silikon, selenium, kadmium, dan sulfur heksafluorida (merupakan
gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel surya dan
bisa menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah
energi surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan dengan dua
cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak
langsung dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara
langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik.
Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan
dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk
menggerakan mesin kalor.
Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi
terhadap perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil
karena panel surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti
karbon dioksida. Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari
adalah bentuk energi paling berlimpah yang tersedia di planet . Panel surya
mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah karena
tidak ada bagian yang bergerak.
Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena
banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata
panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%. Jika tidak terpasang
dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.

3.2 Saran
Panel surya belum bisa menjadi energy alternatif bagi masyarakat
Indonesia dikarenakan biaya alat dan instalasinya yang masih mahal. Oelh karena
itu panel surya untuk saat ini lebih cocok untuk digunakan pada instansi, kantor
pemerintahan, sekolah atau badan – badan pelayanan masyarakat. Dengan begitu
meskipun terjadi pemadaman listrik, kegiatan pelayanan masyarakat, belajar
mengajar dan pemerintahan tidak mengganggu seperti yang sering dialami
sekarang ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

Immanuel, D. (n.d.). Pembangkit Listrik Tenaga Surya. From http://id.wikipedia.org/:


http://id.wikipedia.org/
Pasaang Panel Surya . (2022, Oktober 13). Pengertian PLTS: Manfaat, Cara Kerja,
Komponen, Jenis-jenis. From https://pasangpanelsurya.com:
https://pasangpanelsurya.com/pengertian-plts/
Safitri, R. U. (2021, Juli 2). Apa Pengertian PLTS On Grid, Off Grid dan Hybrid? From
https://cee.co.id/: https://cee.co.id/apa-pengertian-plts-on-grid-off-grid-dan-hybrid/
TataCipta.COM. (2012, januari 12). Solar Power System / SPS. From
https://tlts.wordpress.com/: https://tlts.wordpress.com/
wikipedia. (2022, November 26). Sel Surya . From http://id.wikipedia.org/wiki/:
http://id.wikipedia.org/wiki/

22

Anda mungkin juga menyukai