Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN SISTEM PANEL SURYA SEBAGAI

SUMBER ENERGI PADA SMART CLASSROOM

Perancangan Sistem Air Conditioning Bertenaga Surya Pada Rumah Di xxxxx

Nama :

NRP : 10511500000050

Departemen :

Abstrak
ABSTRAK
Semakin tingginya permintaan energi listrik dipengaruhi oleh semakin banyaknya peralatan-peralatan
listrik dan elektronik yang membutuhkan sumber listrik. Walaupun pertumbuhan elektrifikasi di
Indonesia telah mencapai lebih dari 90% yang berarti telah banyak kemajuan namun beberapa daerah
terpencil belum menikmati listrik dan membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya cukup tinggi
dalam menanganinya sedangkan sistem refrigerasi untuk mesin pendingin menggunakan energi listrik
sebagai sumber utamanya. Potensi energi sinar matahari di berbagai daerah di permukaan bumi dapat
mencapai 4,8 kWh/m2/hari dapat dimanfaatkan hingga pada daerah yang belum di jangkau oleh aliran
listrik. Tujuan dari penelitian

Energi surya merupakan sumber energi terbarukan yang tersedia secara berlimpah diIndonesia. Salah
satu cara memanfaatkan energi surya adalah dengan mengubahnyamenjadi energi listrik menggunakan
modul fotovoltaik atau modul surya yang disebutpembangkit listriktenaga surya (PLTS). Pemanfaatan
energi surya sebaga ipembangkit tenaga listrik berkembang pesat, akan tetapi belum ada standard
terkait pembangunan PLTS di Indonesia. Pembangunan PLTS dapat mempercepat rasio kelistrikan dan
mengurangi konsumsi bahan bakar minyak di daerah terpencil. Pada tugas akhirini dibahas konfigurasi
dasar PLTS, spesifikasi teknis peralatan utama seperti modul surya, inverter dan baterai serta
pertimbangan dalam menentukan kapasitas PLTS.

Kata kunci:energi surya, fotovoltaik,


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan kebesaran-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM
PANEL SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI PADA SMART CLASSROOM”
Selama menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih ang sebesar-besarnya
kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Purwadi Agus Darwito, MSc selaku kepala departemen teknik instrumentasi ITS,
Surabaya.
2. Bapak Dr. Ir. Purwadi Agus Darwito, MSc selaku dosen pembimbing pertama Tugas Akhir.
3. Bapak Murry Raditya, S.T,M.T selaku dosen pembimbing kedua Tugas Akhir.
4. Keluarga tercinta, orangtua penulis terima kasih atas dorongan semangatnya, bantuan dan
dukungannya selama ini sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik.
5. Rekan-rekan team tugas akhir Smart Classroom atas kekompakan dan kerjasamanya.
6. Teman-teman D3 Teknik Instrumentasi angkatan 2015 yang membantu dan mensupport selama
kegiatan Tugas Akhir berlangsung.
7. Chintya Sagita Goestien dan Heru atas bantuan pengerjaan tugas akhir ini.
8. Seluruh karyawan dan staff Departemen Teknik Instrumentasi yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu.

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, penulis sangat
berterimakasih atas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Struktur penulisan latar belakang

Permasalahn 1 → global mendunia (Paragraf 1)


Permasalahan 2 (Paragraf 2)
Permasalahan 3 (Paragraf 3)
Studi literatur (dan seterusnya)
Riset gap (paragraph akhir)

Permasalahan 1 : Sektor bangunan merupakan konsumen utama penggunaan energi final secara global,
yaitu sebesar 40%. Statistik dari organisasi yang bertanggung jawab dan pihak-pihak yang terlibat
menegaskan bahwa sebagian besar persentase ini merupakan konsumen [1]
Permasalahan 2 : x…….

Permasalahan 3 : ….

Studi literatur :
Yasiri et al. [1] telah melakukan review tentang sistem pendingin dan pendingin udara bertenaga
surya untuk aplikasi pada bangunan. Hasilnya adalah SCACS bertenaga surya seperti sistem penyerapan,
adsorpsi, dan pengering padat, merinci metode operasinya, kemajuan terkini, dan membandingkannya
berdasarkan indikator intrinsik. Hal ini menyoroti prevalensi studi numerik dibandingkan studi
eksperimental karena kompleksitas sistem, mengidentifikasi pasangan kerja yang populer dalam literatur,
mencatat preferensi untuk instalasi bangunan komersial dari sistem ini, terutama dengan sistem energi
tambahan untuk pendinginan berkelanjutan, dan menentukan kesesuaian kolektor surya yang berbeda.
untuk berbagai jenis SCACS.
Nama pengarang + Judul/Metode + Hasil

(10 jurnal direview)

Riset gap →
Literatur yang ada mengenai sistem pendingin udara bertenaga surya kurang melakukan eksplorasi
komprehensif + Judul skripsi anda
Energi merupakan bagian yang paling penting bagi kehidupan untuk bisa terus bertahan hidup.
Energi terlibat hampir pada setiap aspek kehidupan Salah satu bentuk energi yang banyak dibutuhkan oleh
masyarakat adalah energi listrik. Energi listrik dinilai lebih mudah dalam pemanfaatan karena
fleksibilitasnya untuk dikonversi menjadi bentuk energi lain sehingga perkembangan terhadap
penggunaan energi listrik dipakai secara luas sampai saat ini.
Energi merupakan landasan fundamental untuk menopang kehidupan, yang terjalin dalam hampir
setiap aspek kehidupan manusia. Di antara berbagai bentuk energi yang penting bagi masyarakat, listrik
memegang peranan penting, karena dinilai mampu beradaptasi terhadap beragam konversi energi,
sehingga mendorong pemanfaatannya secara luas dan ekstensif sepanjang sejarah.
Sumber energi baru dan yang terbarukan di masa mendatang akan semakin mempunyai peran yang
sangat penting dalam memenuhi kebutuhan energi. Pemenuhan kebutuhan energi listrik saat ini masih
bergantung pada sumber energi fosil. Enertgi fosil yang menghasilkan co2 membuat suhu di bumi
terperangkap akibat efek gs rumah kaca yang mengakibatkan panas matahari terperangkap di bumi dan
tidak dapat keluar dari bumi. Menurut riset
1. Ramah lingkungan
2. Tersedia dimanapun
3. Tidak ada limbah pada prosesnya
4. Energi yang tidak pernah habis
Untuk memanfaatkan energi surya agar dapat digunakan dengan mengubahnya menjadi energi
listrik menggunakan modul fotovoltaik atau panel surya. proses efek photovoltaic adalah teknologi
tenologi yang digunakan untuk memanfaatkan energi matahari menjadi arus searah dengan piranti
semikonduktor yang biasa kita sebut sebagai panel surya (sollar cell)(Purwoto,2018:1). Panel surya
terdiri dari susunan sel-sel fotovoltaik biasanya dikenal sebagai sel surya. Pada umumnya sel surya
terbuat dari bahan silikon yang menyerap energi radiasi matahari dan mengubahnya menjadi energi listirk
Dalam pengoperasian panel surya, daya listrik keluaran dari sel surya tidak hanya bergantung pada
besarnya intensitas radiasi yang diterima oleh sel surya, namun perubahan temperatur pada permukaan sel
surya dapat mempengaruhi daya listrik yang di hasilakan]. Jika temperatur panel surya naik lebih dari
temperatur standarnya maka akan menyebabkan penurunan daya yang dihasilkan panel surya karena
efisiensi panel surya menurun
BAB II DASAR TEORI
2.1 Photovoltaic (PV)
Photovoltaic (PV) merupakan sebuah lempengan logam yang menghasilkan sejumlah arus listrik
jika dikenai cahaya (foton) [6],[7]. Arus yang dihasilkan oleh photovoltaic tersebut dipengaruhi oleh
beberapa besaran fisis yaitu intensitas cahaya (iradiansi) dan temperature dari modul photovoltaic itu
sendiri, semakin besar intensitas cahaya yang mengenai photovoltaic tersebut, maka arus yang dihasilkan
akan semakin besar [8]. Cara kerja sel fotovoltaik identik dengan piranti semikonduktor dioda. Foton-
foton yang merupakan partikel cahaya mengenai sel surya dan menabrak elektron. Ketika energi foton
tersebut cukup maka elektron akan didorong keluar dari pita valensi (valence band) melewati pita pemisah
(band gap) menuju pita konduksi (conduction band). Perbedaan tegangan pada terminal sel fotovoltaik
akan menyebabkan elektron pada pita konduksi bergerak. Elektron yang bergerak inilah yang disebut
sebagai arus listrik. Sistem fotovoltaik menggunakan semikonduktor. Resistansi listrik spesifik adalah
antara 10-5 Ω m dan 107 Ω m. Band konduksi semikonduktor kosong, seperti pada isolator, namun karena
celah pita yang lebih rendah (misalnya <5 eV), elektron dapat lebih mudah diangkat ke pita konduksi,
seperti yang ditampilkan pada Gambar 2.1. Elevasi elektron ke pita konduksi oleh foton disebut inner
atau internal photo effect[9].
Proses konversi dari energi cahaya matahari menjadi energi listrik pada sel surya terjadi karena
adanya cahaya atau foton yang diserap. Seperti halnya yang terjadi pada bahan semikonduktor,
perpindahan muatan yang terjadi pada sel surya menggunakan prinsip p-n junction. Jika semikonduktor
tipe-p dan tipe-n ditempatkan dalam kontak, yang disebut sambungan p-n (p-n junction) dibuat. Karena
pembawa mayoritas yang berbeda,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Penelitian
Pada perancangan tugas akhir ini memiliki keterkaitan dengan sistem yang lainnya. Adapun blok
diagram sistem keseluruhan alat adalah sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Blok Diagram Keseluruhan Sistem

Dari blok diagram keseluruhan alat diatas terdapat sistem panel surya sebagai bagian yang akan dibahas,
dimana bagian tersebut merupakan perancangan sistem modul panel surya sebagai sumber untuk memenuhi
kebutuhan energi dalam Smart Classroom. Adapun pengerjaan alat yang nantinya disederhanakan dalam
bentuk diagram alir seperti pada Gambar 3.2 dijelaskan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut : A. Studi
Literatur
Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi literatur. Literatur yang digunakan berupa buku teks,
paper, prosiding, dan laman internet dengan topik seputar fotovoltaik.
B. Perancangan Sistem Panel Surya
Tahap penelitian dilanjutkan dengan menghitung luas, jumlah komponen yang terdapat pada ruangan serta
jumlah daya yang dibutuhkan.
C. Pemilihan dan Perhitungan Jumlah Panel Surya
Penelitian dilanjutkan dengan pemilihan modul panel surya yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan
melakukan perhitungan jumlah modul panel surya
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perancangan Smart Classroom
Perancangan smart classroom adalah tahapan penelitian yang berisi tentang perhitungan-perhitungan
yang dibutuhkan pada perancangan sistem panel surya. Pada perancangan ini terdapat beberapa perhitungan
sebagai berikut:
4.1.1 Menghitung Luas Ruangan
Langkah awal dalam perancangan sistem panel surya ini adalah mengukur luas permukaan ruangan
yang akan digunakan sebagai smart classroom. Gambar 4.1 menunjukkan tiga bagian ruang yang mana (a)
ruang A, (b) ruang B, dan (c) ruang C.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan dari tugas akhir
mengenai perancangan system panel surya sebagai sumber energi pada smart classroom untuk evaluasi
modul fotovoltaik adalah sebagai berikut:
• Model solar sel/modul fotovoltaik GH SOLAR 200WP dengan nilai parameter telah diketahui.
• Perancangan sistem panel surya diperoleh Konsumsi energi listrik harian 19,67 kWh, sedangkan
PLTS mampu
membangkitkan energi listrik rata-rata harian 5,17 kWh Pemanfaatan model solar sel/modul fotovoltaik
dapat menunjukkan pengaruh irradiasi dan temperatur sel terhadap efisiensi. Kenaikan temperatur sel
mengakibatkan naiknya arus tetapi menurunkan tegangan sehingga secara keseluruhan menurunkan daya
yang dihasilkan oleh fotovoltaik sedangkan kenaikan radiasi matahari mengakibatkan naiknya tegangan
tetapi menurunkan arus sehingga secara keseluruhan menurunkan daya yang dihasilkan oleh fotovoltaik.

Referensi

[1] Q. Al-Yasiri, M. Szabó, and M. Arıcı, “A review on solar-powered cooling and air-conditioning
systems for building applications,” Energy Reports, vol. 8, pp. 2888–2907, 2022, doi:
10.1016/j.egyr.2022.01.172.

Anda mungkin juga menyukai