48 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro, Vol. 4, No. 1, Juli 2021
(Rekayasa Elektrikal dan Energi)
ISSN 2622 – 7002 (online), Hal : Jurnal
48 – 54, Teknik Elektro
DOI: https://doi.org/10.30596/rele.v4i1.7825
Vol. 4, No. 1, Juli 2021, ISSN 2622 – 7002
Putu Pawitra Teguh Dharma Priatam, Muhammad Fitra Zambak, Suwarno, Partaonan Harahap
Program Studi Pasca Sarjana Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Jl. Denai No. 217 Medan, 20226
e-mail: putupawitra34@gmail.com
Abstrak— Teknologi sel surya merupakan sebuah teknologi yang mengkonversi energi matahari menjadi
energi listrik. Penelitian ini membahas tentang radiasi sel surya jenis polycrystalline dengan daya
keluaran maksimal 50 WP. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan pengaruh intensitas cahaya
terhadap hasil energi listrik. Metode penelitian yaitu mengukur intensitas matahari dengan menggunakan
alat lux meter dan arus listrik yang dihasilkan dari panel surya. Dari hasil pengukuran intensitas matahari
selama 4 minggu menggunakan cell 50 Wp pada jam 08.00 WIB rata-rata cuaca cerah. Pukul 08.00 WIB
intensitas matahari 398,05 Wp/m, tegangan 16,45 Volt dan arus 0,73 Amper. Semakin cerah matahari dan
selama tidak tertutup awan peningkatan intensitas matahari pada puncaknya jam 14.00 WIB intensitasnya
540,18 W/m nilai tegangannya 18,425 Volt dan nilai arusnya 0,81 Amper. Perubahan nilai semakin kecil
dimana jam 17.00 WIB intensitasnya 384,75 W/m dan untuk tegangannya 15,7 V dan arus 0,59 A. Hal
tersebut dikarenakan pada waktu tersebut rata-rata cuaca sangat cerah, dan matahari tidak tertutup awan.
Abstract— Solar cell technology is a technology that converts solar energy into electrical energy. This
study discusses the radiation of polycrystalline solar cells with a maximum output power of 50 WP. The
aim of this study was to determine the effect of light intensity on the yield of electrical energy. The
research method is measuring the intensity of the sun using a lux meter and electric current generated
from solar panels. From the results of measuring the intensity of the sun for 4 weeks using a 50 Wp cell at
08.00 WIB the average weather is sunny. At 08.00 WIB, the intensity of the sun is 398.05 Wp/m, the
voltage is 16.45 volts and the current is 0.73 amperes. The brighter the sun and as long as it is not
covered by clouds, the increase in the intensity of the sun at its peak at 14.00 WIB has an intensity of
540.18 W/m, the voltage value is 18.425 Volts and the current value is 0.81 Ampere. The change in value
is getting smaller at 17.00 WIB the intensity is 384.75 W/m and for the voltage is 15.7 V and the current
is 0.59 A. This is because at that time the average weather was very sunny, and the sun was not covered
by clouds.
Copyright© 2021 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro. This is an open acces article under the
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Putu Pawitra Teguh Dharma Priatam, Muhammad Fitra Zambak, Suwarno, Partaonan Harahap: 49
ANALISA RADIASI SINAR MATAHARI TERHADAP PANEL SURYA 50 WP
zat atau medium perantara. Dari sekian banyak energi intensitas cahaya yang diterima bidang panel.
yang dikeluarkan matahari yang sampai ke Bumi Sudut optimal panel surya pada pagi hari yaitu
melalui melalui proses perambatan tadi kemudian saat sudut kemiringan panel 40⁰, pukul 10.00 –
diserap oleh Bumi. Energi yang diserap ini akan 14.00 yaitu pada sudut 0⁰ dan sore hari 16.00
menyebabkan suhu dari Bumi akan naik. yaitu sudut 50⁰, daya yang diperoleh dengan
Energi yang bersifat terbarukan mempunyai peran sudut optimal 40⁰ yaitu daya sebesar 10.2watt
yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan dan memiliki intensitas cahaya sebesar
energi mengingat sumber tersebut sangat melimpah. 37.8kLux (Science & Journal, 2021).
Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar untuk 2. Makalah ini menyelidiki kinerja simulasi
pembangkitpembangkit listrik konvensional dalam sistem PV surya atap 5 kWrooftop dengan sel
jangka waktu yang panjang akan menguras sumber surya kristal. Selama penelitian ini, modul
minyak bumi, gas dan batu bara yang makin menipis surya kristal tertutup kaca dengan efisiensi
dan juga dapat mengakibatkan pencemaran 15% dengan koefisien suhu daya sebesar -0,47
lingkungan. Salah satunya upaya yang telah %/°C dipilih. Sistem PV yang dipasang pada
dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga sudut kemiringan mendekati garis lintang
Surya (PLTS). PLTS atau lebih dikenal dengan sel disimulasikan menggunakan alat PV Watt dari
surya (photovoltaic cells) akan lebih diminati karena National Renewable Energy Laboratory
dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang (NREL). Hasil menunjukkan sistem PV 5 kW
relevan dan di berbagai tempat seperti perkantoran, menghasilkan energi tahunan sebesar 7658
pabrik, perumahan, dan lainnya. Di Indonesia yang kWh dengan faktor kapasitas 17,5%. Nilai
merupakan daerah tropis mempunyai potensi energi biaya energi untuk output yang dihasilkan juga
matahari sangat besar dengan insolasi harian rata-rata diperkirakan sekitar Rs. 34457. Studi ini
4,5-4,8 KWh/m² / hari. Akan tetapi energi listrik yang membantu untuk memahami bagaimana sel
dihasilkan sel surya sangat dipengaruhi oleh intensitas surya kristal bekerja di bawah kondisi cuaca
cahaya matahari yang diterima oleh sistem. Agar lokasi Coimbatore di India.(Atluri et al.,
pemanfaatan energi listrik dapat digunakan secara 2018).
maksimal maka perlu adanya sistem hybrid dengan 3. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah
jala-jala listrik PLN (Harahap, 2020). perkembangan teknologi energi surya yang
terjangkau, tidak habis, dan bersih akan
memberikan keuntunganjangka panjang yang
II. STUDI PUSTAKA
besar, pada saat ini sudah banyak yang
Menurut bebebrapa peneliti yang telah memanfaatkan panel surya sebagai
mengemukanan tentang panel surya adlaah sebagai pembangikt listrik mandiri tanpa harus
berikut : bergantung sepenuhnya pada PLN, setiap
tahun kebutuhan akan energi listrik di dunia
1. Panel surya merupakan suatu alat yang dapat akan mengalami pertumbuhan. Pemanfaatan
mengkonversi cahaya matahari menjadi energi energi matahari sebagai pembangkit listrik
listrik. Cahaya matahari merupakan sumber telah banyak dilakukan dengan menggunakan
energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan panel surya. Panel surya yang terpasang
sebagai pembangkit listrik baru. Teknologi selama ini masih bersifat statis (tidak
panel surya sangat berpotensi untuk diterapkan mengikuti pergerakan matahari), Berdasarkan
di Indonesia yang mempunyai iklim tropis. kondisi ini, maka panel surya tidak dapat
Permasalahan utama dari energi surya adalah menangkap cahaya secara maksimal,
ketidakstabilan daya yang dihasilkan panel Keterbatasan pada panel surya yang statis
surya karena sangat bergantung pada intensitas tersebut dapat diatasi dengan pengujian
matahari yang diterima. Intensitas cahaya dengan Panel Surya dengan Rotasi Dinamis
matahari yang diterima oleh panel surya dapat (dapat mengikuti arah pergerakan matahari).
dimaksimalkan dengan cara memasang panel Perolehan arus dan tegangan pada panel surya
surya dengan sudut kemiringan yang tepat lebih efektif yaitu dengan perolehan nilai rata-
sehingga akan diperoleh daya keluaran yang rata daya keluaran yang dihasilkan sebesar
maksimal. Dalam penelitian ini dilakukan 34,93 W.(Harahap, 2019).
dengan metode pengujian pengaruh sudut 4. Pembebanan sistem interkoneksi selalu
kemiringan panel dengan mengambil sudut berubah-ubah setiap saat. Perubahan beban
teta (θ) berdasarkan sudut tegak lurus bidang menyebabkan fluktuasi perubahan tegangan
panel dengan menggunakan sudut 0⁰ - 80⁰ keluaran generator dan perubahan pada arus
(interval 10⁰). Pengaruh daya keluaran eksitasi generator. Untuk menghasilkan
berdasarkan perubahan sudut kemiringan tegangan keluaran generator yang konstan
panel berbanding lurus dengan besarnya diperlukan suatu pengaturan tegangan
Copyright© 2021 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro. This is an open acces article under the
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
50 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro, Vol. 4, No. 1, Juli 2021
ISSN 2622 – 7002 (online), Hal 48 – 54, DOI: https://doi.org/10.30596/rele.v4i1.7825
keluaran generator. Pengaturan tegangan Sumber energi adalah suatu sumber yang berasal
tersebut dilakukan dengan mengatur arus dari alam, tanaman, bendabenda renik, sampah
eksitasinya. Arus eksitasi adalah sistem organik ataupun dari bahan bakar fosil yang sudah
pasokan listrik DC sebagai penguatan pada berumur jutaan tahun lamanya yang akan digunakan
generator atau sebagai pembangkit medan sebagai penghasil energi. Berikut energi yang
sehingga suatu generator dapat menghasilkan dikelompokan berdasarkan sumbernya yaitu sebagai
energi listrik dengan besar tegangan keluaran berikut :
generator bergantung pada besarnya arus
1. Energi Konvensional Energi konvensional
eksitasi. Pada penelitian ini menggunakan catu
atau disebut juga dengan energi tidak
daya DC sebagai arus eksiternya dengan nilai
terbarukan adalah suatu energi yang tidak
yang bervariasi. Hal ini dilakukan untuk
dapat diperbaharui atau diregenerasi yang
mengetahui karakteristik dari generator
sumbernya hanya tersedia di bumi dengan
terhadap perubahan nilai arus eksitasi yang
jumlah yang terbatas. Selain sumber-sumber
diberikan. Daya reaktif paling tinggi beban R-
energi tersebut cepat habis di bumi, kemudian
L dicapai pada pengaturan arus eksitasi
juga berbahaya bagi makhluk hidup karena
sebesar 3,5 ampere dengan nilai daya reaktif
akan berdampak polusi yang mencemari
sebesar 661,4 var. Sedangkan pada beban R-C
udara, air, dan tanah yang mempengaruhi
daya reaktif yang dihasilkan lebih rendah dari
penurunan kesehatan. Energi tak terbarukan
beban R-L yaitu sebesar 616,93 var. Penelitian
juga dapat berupa batubara, gas alam,
ini menyimpulkan bahwa tegangan generator
uranium, dan minyak bumi, serta sumber
sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya arus
energi lain yang merupakan bahan bakar fosil.
eksitasi yang diberikan. Semakin besar arus
2. Energi Terbarukan Energi terbarukan yaitu
eksitasi yang diberikan maka tegangan
suatu energi yang dapat diperbaharui yang
keluaran generator akan semakin besar. Hal ini
sumbernya didapatkan dari alam yang ada di
berbanding lurus antara tegangan keluaran
bumi dengan jumlahnya yang tidak terbatas
generator dengan arus eksitasi yang diberikan.
atau akan habis secara alami. Energi
Selain itu, pada pembebanan R-L dan R-C
terbarukan juga tidak menimbulkan polusi,
daya reaktif yang dihasilkan juga akan
ramah terhadap lingkungan maupun makhluk
bertambah besar (Rimbawati et al., 2019).
hidup lainnya, dan dianggap sebagai energi
A. Teori Singkat yang paling bersih di bumi seperti matahari,
angin, sungai, ombak, tumbuhan, dan
Energi disebut juga dengan tenaga yang artinya
sebagainya (Biodisel & Isi, 2020).
adalah suatu kemampuan yang digunakan untuk
melakukan suatu usaha atau pekerjaan. Sedangkan, B. Potensi Sumber Energi Alternatif
menurut Hukum Kekekalan Energi, energi adalah
Rata-rata sumber energi yang digunakan sebagai
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat
bahan bakar pembangkit tenaga listrik di Indonesia
diubah bentuknya. Adapun beberapa pengertian
yaitu sumber energi yang didapatkan dari fosil yang
energi menurut para ahli yaitu pertama, Arif Alfatah
tidak dapat diperbaharui dan tidak akan bertahan
dan Muji Lestari menyatakan bahwa energi yaitu
lama. Dan sekarang ini, penggunaan sumber energi
sesuatu yang diperlukan oleh sebuah benda agar
dari bahan bakar fosil lambat laun akan menipis jika
benda tersebut dapat melakukan suatu usaha. Kedua,
terus digunakan (Pv, 2021). Untuk itu, mengingat
menurut Campbell, Reece dan Mitchell menyatakan
krisis energi yang terjadi di Indonesia tersebut,
bahwa energi adalah suatu kemampuan yang
pengembangan dan penerapan sumber energi
digunakan untuk mengatur ulang suatu materi. Dan
terbarukan merupakan suatu solusi guna untuk
ketiga, Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan
mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian
bahwa energi yaitu suatu kekuatan yang dibutuhkan
bahan bakar fosil sebagai sumber utama dalam
untuk melakukan berbagai suatu proses kegiatan
pembangkitan tenaga listrik. Berikut macam-macam
(Tjok Gd, 2000).
sumber energi terbarukan yaitu sebagai berikut :
Energi terbagi menjadi dua kategori yaitu energi
potensial dan energi kinetik. Namun, selain energi 1. Energi solar adalah suatu energi yang berasal
potensial dan energi kinetik, terdapat pula energi dari matahari yang dipancarkan ke bumi setiap
yang lainnya yaitu energi mekanik, listrik, menitnya yang dapat memenuhi keperluan
elektromagnetik, kimia, panas, nuklir, angin, dan energi seluruh manusia dalam satu tahun,
lain-lain. Kemudian, dari sebagian energi tersebut apabila dalam penangkapan radiasinya dengan
harus diubah bentuknya agar dapat digunakan oleh benar. Walaupun letak matahari berjarak
manusia dalam kehidupan sehari-hari (Hedi sangat jauh dari bumi yaitu sekitar 149 juta
Sasrawan, 2014). kilometer. Kemudian, juga terdapat suatu alat
yang digunakan untuk mengkonversikan
Copyright© 2021 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro. This is an open acces article under the
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Putu Pawitra Teguh Dharma Priatam, Muhammad Fitra Zambak, Suwarno, Partaonan Harahap: 51
ANALISA RADIASI SINAR MATAHARI TERHADAP PANEL SURYA 50 WP
cahaya matahari menjadi energi listrik secara Sel Surya atau sel fotovoltaik berasal dari bahasa
langsung yaitu sel fotovoltaik. Inggris “photovoltaic”. kata Photovoltaic berasal dari
2. Tenaga angin adalah suatu energi yang berasal dua kata “photo”berasal dari kata Yunani yakni
dari tiupan angin yang diikuti dengan energi “phos” yang berarti cahaya; dan kata “volt” adalah
gerak yang digunakan untuk melakukan suatu nama satuan pengukuran arus listrik yang diambil
usaha. Tenaga angin juga dapat dikonversi dari nama penemu Alessandro Volta (1745-1827),
menjadi energi listrik dengan menggunakan sebagai pionir dalam mempelajari teknologi
turbin angin. kelistrikan. Jadi secara harfiah “photovoltaic”
3. Biomassa adalah suatu energi yang berasal mempunyai arti Cahaya-Listrik, dan itu yang
dari kayu, tanaman pangan, dan limbah hewan dilakukan Sel Surya yaitu merubah energi cahaya
serta tumbuhan. Energi ini pun bersifat menjadi listrik, penemunya Edmond Becquerel dan
terbarukan karena semua benda organik kawan-kawan pada abad ke 18.
seperti kayu dan tanaman pangan akan selalu Bagaimana sel surya bekerja ? Apabila suatu bahan
tumbuh dan akan selalu ada limbah hewan dan semi konduktor seperti bahan silikon disimpan
tumbuhan. dibawah sinar matahari, maka bahan silikon tersebut
akan melepaskan sejumlah kecil listrik yang biasa
C. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
disebut efek fotolistrik. Yang dimaksud efek
PLTS adalah sebuah pembangkit listrik yang fotolistrik adalah pelepasan elektron dari permukaan
memanfaatkan sinar matahari berupa radiasi sinar metal yang disebabkan penumbukan cahaya. Efek ini
foton matahari yang kemudian akan dikonversikan merupakan proses dasar fisis dari fotovoltaik
menjadi energi listrik melalui sel surya merubah energi cahaya menjadi listrik. Cahaya
(photovoltaic). Sel surya (photovoltaic) sendiri matahari terdiri atas partikel-partikel yang disebut
merupakan suatu lapisan tipis yang terbuat dari bahan sebagai “photons” yang mempunyai sejumlah energi
semikonduktor silikon (Si) murni dan bahan yang besarnya tergantung pada panjang gelombang
semikonduktor lainnya. Sinar matahari yang suatu “solar spectrum”. Pada saat photon menumbuk
dimanfaatkan oleh PLTS ini akan memproduksi sel surya maka cahaya tersebut akan dipantulkan atau
listrik DC yang dapat dikonversi menjadi listrik AC diserap atau mungkin hanya diteruskan (Mesin et al.,
apabila dibutuhkan. Dan PLTS ini akan tetap 2016). Cahaya yang diserap membangkitkan listrik.
menghasilkan listrik meskipun cuaca mendung Pada saat terjadinya tumbukan energi yang dikandung
selama masih terdapat cahaya (Ii & Teori, 1970). oleh photon ditransfer pada elektron yang terdapat
pada atom sel surya yang merupakan bahan semi
konduktor. Dengan energi yang didapat dari photon,
elektron melepaskan diri dari ikatan normal bahan
semi konduktor dan menjadi arus listrik yang
mengalir dalam rangkaian listrik yang ada. Dengan
melepaskan dari ikatannya, elektron tersebut
menyebabkan terbentuknya lubang atau “hole”.
Copyright© 2021 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro. This is an open acces article under the
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
52 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro, Vol. 4, No. 1, Juli 2021
ISSN 2622 – 7002 (online), Hal 48 – 54, DOI: https://doi.org/10.30596/rele.v4i1.7825
Volt, serta mempunyai daya yang bervariasi mulai maksimum umumnya disebut dengan daya puncak
dari 10 Wp sampai dengan 300 Wp (Pv, 2021). dengan notasi mp, jadi arus listrik pada posisi
maksimum dituliskan sebagai Imp dan tegangan
sebagai Vmp.
Copyright© 2021 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro. This is an open acces article under the
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Putu Pawitra Teguh Dharma Priatam, Muhammad Fitra Zambak, Suwarno, Partaonan Harahap: 53
ANALISA RADIASI SINAR MATAHARI TERHADAP PANEL SURYA 50 WP
Gambar 5. Diagram Alur Penelitian Gambar 6. Grafik Hasil Pengamatan Hari Pertama
Copyright© 2021 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro. This is an open acces article under the
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
54 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro, Vol. 4, No. 1, Juli 2021
ISSN 2622 – 7002 (online), Hal 48 – 54, DOI: https://doi.org/10.30596/rele.v4i1.7825
Copyright© 2021 RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro. This is an open acces article under the
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).