Kegiatan Belajar 1
Definisi 1
Suatu PD orde satu dapat dinyatakan secara umum dalam dua bentuk, yaitu:
Bentuk implisit,
Seperti pada
dy
matakuliah F x, y, = 0 atau F ( x, y, y ) = 0 . .................. (1)
Kalkulus: dx
dy
y atau adalah
dx Bentuk eksplisit,
turunan pertama dy
dari y terhadap = f ( x, y ) atau y = f ( x, y ) . ......................... (2)
variabel x. dx
d2y
y atau adalah
dx 2
turunan kedua dari
y terhadap variabel
x.
Dst.
Contoh 1.1
Contoh-contoh mengidentifikasi PD orde satu:
dy
1. xy + y 2 + x 2 + 1 = 0 atau x + y 2 + x 2 +1 = 0
dx
PD orde satu bentuk implisit .
Perhatikan orde d 2y
turunan variabel 2. y 2 y + e x = 0 atau 2y + e x = 0
y terhadap x dx 2
yang dilingkari. bukan PD orde satu , PD orde dua bentuk implisit
f(x,y)=2y+ex)
Definisi 2
Suatu fungsi y = y(x) dikatakan solusi PD (1) atau (2) apabila y = y(x) dan
turunannya y memenuhi PD (1) atau (2).
Contoh 1.2
Anda dapat memeriksa bahwa y = x 2 + 1 adalah solusi PD: y = 2 x .
Demikian pula y = x + C untuk C konstanta sebarang juga merupakan
2
Contoh 1.3
Tinjau PD: y = cos x. ..................................................................... (3)
Penyelesaian:
Solusi umum PD ini adalah y = sin x + C. Fungsi-fungsi:
y = sin x + 1, y = sin x dan y = sin x 4 masing-masing adalah solusi
khusus PD (3) yang diperoleh dari solusi umum dengan mengambil masing-
masing nilai C = 1, C = 0 dan C = 4.
Contoh 1.4
Tinjau PD: ( y ) 2 xy + y = 0 . .................................................. (4)
Penyelesaian:
Anda dapat memeriksa bahwa solusi umum PD (4) adalah
y = Cx C 2 .
Dengan mengambil C = 1, C = 2, C = 4 diperoleh masing-masing solusi
khusus y = x 1, y = 2x 4 dan y = 4x 16.
Untuk menentukan solusi khusus yang memenuhi syarat awal
y(1)= 6, Anda tentukan C dari persamaan y = Cx C 2 dengan mengambil
nilai y = 6 untuk x = 1. Ini memberikan
6 = C.1 C 2 = C C 2
atau
C 2 C 6 = 0 (C 3)(C+2) = 0 C1 = 3, C 2 = 2 .
Jadi, ada dua solusi khusus yang memenuhi syarat awal y(1) = 6, yaitu
y = 3x 9 dan y = 2x 4. Adanya dua solusi khusus ini disebabkan PD (4)
mempunyai pangkat dua.
Contoh 1.5
Solusi umum PD: y = cos x adalah y = y ( x, C ) = sin x + C .
Grafik dari solusi umum y = y ( x, C ) merupakan keluarga lengkungan
(kurva) karena untuk setiap pengambilan nilai C diperoleh suatu lengkungan
solusi khusus.
MATA4323/MODUL 1 1.5
Contoh 1.6
Solusi umum PD: y = 2 x adalah y = y ( x, C ) = x 2 + C , yang
C = 2 merupakan keluarga parabola. Untuk C=1
y
diperoleh parabola y = x 2 + 1 dan seterusnya
(lihat Gambar 1.1).
C=1
Gambar 1. 1
Contoh 1.7
Tentukan PD yang solusi umumnya y = Ce x .
y = Ce x
Penyelesaian: Kita eliminasi C dari kedua persamaan:
y = Ce x .
Dari kedua persamaan ini Anda melihat bahwa y = y .
Jadi, PD: y = y mempunyai solusi umum y = Ce x .
1.6 Persamaan Diferensial Biasa
Contoh 1.8
Tentukan PD yang solusi umumnya x 2 + y 2 = C .
Penyelesaian:
Dengan menurunkan x 2 + y 2 = C terhadap x secara implisit diperoleh:
2 x + 2 y. y = 0 . Karena persamaan ini tidak lagi memuat C maka secara
x
langsung diperoleh PD: y = sebagai PD yang solusi umumnya
y
x2 + y2 = C .
Contoh 1.9
Tentukan PD yang solusi umumnya: g ( x, y, C ) = x 2 Cy + C 2 = 0 .
Penyelesaian:
Dengan menurunkan g(x,y,C) terhadap x secara implisit diperoleh
2 x Cy = 0 . Sekarang Anda mengeliminasikan C dari kedua persamaan:
x 2 Cy + C 2 = 0
2 x Cy = 0.
2x
Dari persamaan kedua diperoleh C = . Ini dimasukkan ke persamaan
y
pertama, menghasilkan:
2
2x 2x
. y + = 0 atau 4 x 2 yy + x ( y ) = 0 .
2
x2
y
y
PD ini mempunyai solusi umum g ( x, y, C ) = x 2 Cy + C 2 = 0 .
MATA4323/MODUL 1 1.7
LAT IH A N
a. Mengindentifikasi
2) Manakah di antara PD-PD berikut dalam bentuk
tipe-tipe PD orde eksplisit atau implisit
satu. A. y = y sin x + x 2
B. xy + 3y sin x 2 = 0
x( y ) 2 + 4 y x 3 = 0
C.
x+ y
D. y ' = .
xy
b. Menentukan solusi
3) Anda diminta memeriksa apakah
umum PD orde y = C cos x ...........................................(*)
satu. merupakan solusi umum dari PD:
y + y tan x = 0 . ....................................(**)
2
C. y = (x + C)
3
D. y = (x + C) .
C cos x
6) Fungsi y = adalah solusi umum PD:
x
A. xy + y = cos x C. xy + y = sin x
B. xy + y = cos x D. xy + y = sin x.
10) Solusi khusus PD: y = sin x yang memenuhi syarat awal y(0) = 3 adalah
A. y = 2 cos x + 1
B. y = 2 cos x + 5
C. y = cos x + 2
D. y = cos x + 4.
Agar latihan Anda terarah dengan baik dan Anda dapat memperkirakan
hasil latihan Anda, bacalah rambu-rambu jawaban dan jawaban latihan 1 ini
di akhir modul ini.
Setelah mengerjakan latihan 1, simaklah rangkuman kegiatan belajar
berikut ini sehingga Anda merasa siap untuk mengerjakan Tes Formatif 1.
R A NG KU M AN
PD orde satu adalah suatu fungsi yang memuat satu variabel bebas
(x) dan satu variabel tak bebas (y) beserta turunan pertamanya (y) yang
dikaitkan secara eksplisit atau implisit. Solusi umum PD adalah fungsi
yang memuat konstanta C dan memenuhi PD tersebut. Solusi khusus
1.10 Persamaan Diferensial Biasa
adalah solusi yang diperoleh dari solusi umum dengan mengambil nilai
C suatu bilangan tertentu atau solusi yang memenuhi syarat yang
diberikan, misalnya syarat awal. Grafik dari solusi umum merupakan
keluarga lengkungan, di mana untuk setiap nilai C diperoleh suatu
lengkungan (kurva) atau trayektori.
PD yang solusi umumnya diberikan oleh fungsi g(x,y,C) = 0 dapat
ditentukan dengan mengeliminasi C dari kedua persamaan:
g ( x, y, C ) = 0
d
g ( x, y, C ) = 0
dx
dengan mengingat y sebagai fungsi dari x.
TE S F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
Contoh 1.10
PD: xyy + x 2 + 1 = 0 adalah PD variabel terpisah karena dapat dituliskan
dalam bentuk (1), yaitu:
x 2 +1 x 2 +1
yy + = 0 atau yy =
x
.
x
Contoh 1.11
PD: x( y + 1) y + x 2 ( y 2 + 4) = 0 adalah PD variabel terpisah karena dapat
dituliskan dalam bentuk (1), yaitu:
y +1 x2 y +1
2 y + = 0, atau 2 dy + x dx = 0
y +4 x y +4
atau dalam bentuk (2), yaitu
hanya mengandung
variabel x.
y +1
hanya mengandung 2 dy = x dx .
variabel y. y + 4
MATA4323/MODUL 1 1.13
Contoh 1.12
PD: ( x + y 2 ) y = ( x + y ) bukan PD variabel terpisah karena tidak dapat
dituliskan dalam bentuk (1) atau (2).
Perhatian:
Metode penyelesaian PD variabel terpisah dapat dilakukan dengan
mengintegralkan langsung PD (2), yaitu:
Contoh 1.13
Selesaikan PD: xyy + x 2 + 1 = 0 .
Penyelesaian:
PD ini, dengan sedikit melakukan manipulasi aljabar, dapat dituliskan dalam
x 2 +1
bentuk (2) sebagai y dy =
x
dx .
Dengan mengintegralkan kedua ruas didapat:
x 2 +1
y dy =
x
dx
1 2 1 1
2
y = x + dx = x 2 + ln x + C .
x 2
Jadi solusi umumnya adalah y 2 = x 2 2 ln x + C .
Contoh 1.14
Tentukan solusi PD: ( x 2 + 1) y + y 2 + 1 = 0 ........................ (4)
yang memenuhi syarat awal y (0) = 1 .
Penyelesaian:
Dengan membagi PD (4) dengan ( x 2 + 1)( y 2 + 1) didapat PD:
y 1 dy dx
+ = 0 atau . =
y +1 x +1
2 2
y +1 x +1
2 2
y+x
dibaca maka atau = 1 y + x = 1 xy
mengakibatkan 1 xy
1 x
y + xy = 1 x y= .
1+ x
Contoh 1.15
(Aplikasi). Suatu bola tembaga mempunyai temperatur 100 0 C . Pada saat
t = 0 bola tembaga tersebut dimasukkan ke dalam cairan yang temperaturnya
30 0 C . Setelah 3 menit temperatur bola menjadi 70 0 C . Tentukan setelah
berapa menit temperatur bola menjadi 40 0 C ?
Penyelesaian:
Misalkan x(t ) temperatur bola tembaga pada saat t. Berdasarkan hukum
Newton, model matematika untuk temperatur adalah:
dx
= k ( x 30) , ......................................................................... (5)
dt
di mana (-k) konstanta dengan k > 0 . PD (5) adalah PD variabel terpisah dan
dx
dituliskan dalam bentuk = k dt . Dengan mengintegralkan kedua ruas
x 30
didapat ln ( x 30) = k t + ln C (di sini konstanta integrasi diambil ln C)
x 30 kt
ln ( x 30) ln C = k t atau =e atau x(t ) = C e kt + 30 .
C
MATA4323/MODUL 1 1.15
Definisi 1
Contoh 1.16
PD: 2 xyy y 2 + x 2 = 0 adalah PD homogen karena dapat diubah menjadi
y2 x2 1 y x y 1 1
PD: y = = = g , dengan g (u ) = u .
2 xy 2 x y x 2 u
1.16 Persamaan Diferensial Biasa
Contoh 1.17
y y
PD: x sin . y = y sin + x adalah PD homogen karena dapat diubah
x x
menjadi PD berbentuk :
y y y
y sin x + x x sin x + 1
y = = = g y , dengan g (u ) = u sin u + 1 .
x
y y sin u
x sin sin
x x
Contoh 1.18
PD: xy ( y + x 2 + 9 y 2 ) = 0 bukan PD homogen karena
y + x2 + 9y 2 y y2
y = = + x+9 tidak dapat ditulis dalam bentuk
x x x
y
y = g .
x
Perhatian :
Metode penyelesaian PD orde satu homogen
Ingat bentuk ini dalam y
penyelesaian PD orde dilakukan dengan substitusi z = sehingga PD
satu homogen. x
berubah menjadi PD variabel terpisah. Tinjau PD
y
homogen berbentuk y = g ........................................................... (8)
x
y
Ambil substitusi z = . Maka y = xz dan dy = x dz + z dx dan dari (8)
x
dy x dz + z dx
didapat y = = = g ( z)
dx dx
dz dz
atau x + z = g ( z) x = g (z) z .
dx dx
dz dx
Jadi = ................................................................................. (9)
g ( z) z x
y
PD (9) ini merupakan PD variabel terpisah. Dengan mengganti z = dalam
x
penyelesaian (9) akan menghasilkan solusi umum PD (7).
MATA4323/MODUL 1 1.17
Contoh 1.19
Tentukan solusi umum PD: 2 xy y + x 2 2 y 2 = 0 . ......................... (10)
Penyelesaian:
2y 2 x2 y 1 x y
Bentuk PD (10) ditulis menjadi y = = = g ( ) , dengan
2 xy x 2 y x
1
g (u ) = u . Jadi PD (10) adalah PD homogen.
2u
y dz dx
Dengan mengambil z = , dari (9) PD di atas menjadi = . Dari
x g ( z) z x
1
definisi g (u ) = u , PD ini berubah menjadi,
2u
dz dx dx
= 2 z dz = .
1 x x
z 2z z
Solusi PD ini adalah z 2 = ln x + C .
y
Dengan mengganti z = , diperoleh solusi umum PD (10)
x
y2
= ln x + C atau y 2 = x 2 (ln x + C ) .
x2
Contoh 1.20
y y
Selesaikan PD: x sin y = y sin + x . ................................... (11)
x x
Dalam Contoh 8 di atas telah ditunjukkan bahwa PD (11) dapat Anda tulis
y u sin u + 1
menjadi y = g , di mana g (u ) = .
x sin u
Penyelesaian:
y
Dengan mengambil z = , berdasarkan (9) PD menjadi
x
1.18 Persamaan Diferensial Biasa
dz dx dz dx dx
= = sin z dz = .
g ( z) z x z sin z + 1 x x
z
sin z
PD ini mempunyai solusi umum: cos z = ln x + C .
y
Dengan mengganti z= diperoleh solusi umum PD (11), yaitu
x
y y
cos = ln x + C atau cos + ln x = C .
x x
Perhatian:
PD: ( a1 x + b1 y + c1 ) dx + ( a 2 x + b 2 y + c 2 ) dy = 0 .............. (12)
dapat ditinjau dengan 3 (tiga) kasus:
a1 b1 c1
(a) Bila = = = k maka PD (12) berubah menjadi PD:
a 2 b2 c 2
k dx + dy = 0 , PD variabel terpisah.
a1 b1 c
(b) Bila = = k 1 , dengan substitusi u = a 2 x + b 2 y . PD
a 2 b2 c2
menjadi PD variabel terpisah
u + c2
(k u + c1 ) dx + (du a 2 dx) = 0
b2
[b 2 (k u + c1 ) a 2 (u + c 2 )] dx + (u + c 2 ) du = 0
u + c2
dx + du = 0 . .............................. (13)
( k b 2 a 2 ) u + b c
2 1 a c
2 2
a b
(c) Bila 1 1 , dengan substitusi u = a1 x + b1 y + c1 dan
a 2 b2
v = a 2 x + b 2 y + c 2 , dapat diperlihatkan bahwa
b du b1 dv a 2 du a1 dv
dx = 2 ; dy = dan
a1 b 2 a 2 b1 a 2 b1 b 2 a1
PD(11) menjadi
u (b 2 du b1 dv) v (a 2 du a1 dv) = 0
(b 2 u a 2 v) du + (a1 v b1 u ) dv = 0 , ................................... (14)
suatu PD homogen.
MATA4323/MODUL 1 1.19
Contoh 1.21
Tentukan solusi umum PD:
(4 x 6 y + 2) dx + (2 x 3 y + 3) dy = 0 . ................................ (15)
Penyelesaian:
Ini adalah kasus (b). Dengan substitusi u = 2 x 3 y , dari (13) didapat PD
(15) menjadi PD
u +3 1 u +3
dx + du = 0 dx du = 0
8u 12 8 u + 32
1
3
1 3 3
dx 1 + 2 3 du = 0 atau x u + ln (u + ) = C .
8 u + 2
8 2 2
(
Solusi umum PD adalah 8 x (2 x 3 y ) 32 ln 2 x 3 y + 32 = C atau)
(
6 x + 3 y 32 ln 2 x 3 y + 3
2 )=C.
Contoh 1.22
Tentukan solusi umum PD:
(2 x y + 2) dx + ( x + 2 y + 2) dy = 0 . ......................................... (16)
Penyelesaian:
Dengan substitusi u = 2 x y + 2 dan v = x + 2 y + 2 , dari (13), PD (16)
menjadi PD: (2u v) du + (2v + u ) dv = 0
v
2
dv v 2u u v
= = = g suatu PD homogen.
du u + 2v v u
1+ 2
u
v
Substitusi z = , PD menjadi
u
dz du (2 z + 1) dz du
= =
z2 u 2 z 2 2 u
1 + 2z z
1
z+ 2 1
2 dz =
du z dz du
2 + 22 dz = atau
z +1 u z +1 z +1 u
1.20 Persamaan Diferensial Biasa
1 1
1 1 tan 1 z
ln( z 2 + 1) + tan 1 z = ln u + ln C atau u ( z 2 + 1) 2 = Ce 2
2 2
1
1 v 1 v
v 2 2 tan 1 tan 1
atau u 2 + 1 = Ce 2 u atau u 2 + v 2 = Ce 2 u .
u
Jadi, solusi umum PD adalah
1 x+ 2 y+2
tan 1
(2 x y + 2) + ( x + 2 y + 2) = Ce
2 2 2 2x y +2 .
LAT IH A N
y
3) PD: y = dapat diubah menjadi
x ln x
(i) ............ dy = ............. dx
(ii) Solusi umum adalah ........................
MATA4323/MODUL 1 1.21
Langkah Penyelesaian:
Misalkan, x(t ) gram menyatakan banyaknya zat radioaktif pada saat t. Maka
x(t ) memenuhi PD:
dx
(i) = k ? , di mana k adalah konstanta pembanding dengan k > 0.
dt
Penyelesaian PD memberikan solusi umum
(ii) x = ..................
Dengan memasukkan syarat awal x(0) = x 0 didapat solusi
(iii) x = ..................
Selanjutnya waktu T diperoleh dari persamaan:
(iv) .......................
Yang memberikan nilai T:
(v) T = .....................
1.22 Persamaan Diferensial Biasa
y
8) Tentukan solusi umum PD: xy y x tan = 0 .
x
Untuk menyelesaikannya Anda diminta melengkapi ungkapan-ungkapan
berikut:
(i) PD dapat ditulis dalam bentuk:
y = .................. = g ( y / x) ,
di mana g (u ) = .......................
y
(ii) Dengan substitusi z = , berdasarkan (8) diperoleh PD:
x
dx
= ...........dz
x
(iii) Solusi PD di (ii) adalah ....................................................................
y
(iv) Dengan mengganti z = diperoleh solusi umum PD di atas,
x
yaitu ..........................
y
9) Solusi umum PD: x y = y + x sec adalah ....
x
A. y = C e cos( y / x )
B. x = C e cos( y / x )
C. y = C e sin( y / x )
D. x = C e sin( y / x )
MATA4323/MODUL 1 1.23
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 2
y y y
3) Dengan substitusi z = , PD: x 1 + cos y y sin = 0 berubah
x x x
menjadi ....
(1 + cos z ) dz dx
A. =
z (sin z cos z 1) x
(1 + cos z ) dz dx
B. =
z (sin z + cos z + 1) x
(1 cos z ) dz dx
C. =
z (sin z cos z + 1) x
(1 cos z ) dz dx
D. = .
z (sin z + cos z 1) x
Kegiatan Belajar 3
df = df ( x , y ) . f f
f turunan df = dx + dy .
x parsial f(x,y)
x y
Contoh 1.23
Fungsi f ( x, y ) = x 3 y 2 mempunyai diferensial total
df = 3x 2 y 2 dx + 2 x 3 y dy .
Contoh 1.24
Fungsi f ( x, y ) = x sin y y 2 mempunyai diferensial total
df = sin y dx + ( x cos y 2 y ) dy .
Definisi 1
Selanjutnya dari definisi 1 diferensial total dan hubungan (2), Anda melihat
bahwa:
f f
= M ( x, y ) dan = N ( x, y ) . ..................................... (3)
x y
Bila M(x,y) dan N(x,y) mempunyai turunan-
turunan parsial yang kontinu di bidang xy,
maka dari (3) diperoleh
M = M(x,y) dan N = N(x,y).
M 2f N 2f
= dan = . .... (4)
y y x x x y
Selanjutnya, bila f mempunyai turunan-turunan parsial kedua yang kontinu
maka dari (4) diperoleh:
M N
= . ............................................................................... (5)
y x
Syarat (5) merupakan syarat perlu agar PD (1) eksak. Dapat diperlihatkan
bahwa syarat ini juga syarat cukup sehingga hubungan (3) dapat
dipergunakan untuk menentukan fungsi f ( x, y ) = C yang merupakan solusi
umum PD (1).
Contoh 1.25
2
M = M(x,y) dan N = N(x,y). Tinjau PD: x + dy + y dx = 0 . ...... (6)
y
2 M
Di sini M = y dan N = x + . Karena =1,
y y
N M N
= 1 dan = maka PD (6) eksak.
x y x
Untuk menentukan solusi umum PD (6), Anda
mencari fungsi f ( x, y ) = C sehingga hubungan
f f
(3) berlaku, yaitu = M dan =N.
x y
f
Dari hubungan = M = y , didapat dengan mengintegralkan terhadap x:
x
f ( x, y ) = xy + g ( y ) , .................................................................... (7)
1.28 Persamaan Diferensial Biasa
g(y) konstanta
di mana g ( y ) konstanta pengintegralan terhadap x
pengintegralan d
terhadap x. (karena g ( y ) = 0 ) dan f ( x, y ) merupakan fungsi
dx
f
dari dua variabel x dan y. Dari hubungan =N
y
dan (7), didapat:
f 2
= x + g ( y ) = x + .
y y
2 2
Jadi, g ( y ) =
y
dan ini memberikan g ( y ) = y dy = 2 ln y .
Jadi, solusi umum PD (6) adalah f ( x, y ) xy + 2 ln y = C .
Contoh 1.26
Tinjau PD: e y dx + ( xe y + 2 y ) dy = 0 . ............................................. (8)
Di sini M ( x, y ) = e y
dan N ( x, y ) = xe + 2 y sehingga
y
M N
= e y dan =ey .
y x
M N
Karena = maka PD (8) eksak. Untuk menentukan solusi umum
y x
PD (8), Anda mencari fungsi f ( x, y ) = C sehingga
f f f
=M dan =N. Dari hubungan = M =ey, dengan
x y x
mengintegralkan terhadap x, diperoleh:
f ( x, y ) = xe y + g ( y ) . .............................................................. (9)
f
di mana g ( y ) konstanta pengintegralan terhadap x. Dari hubungan =N
y
f
dan (9) diperoleh: = xe y + g ( y ) = xe y + 2 y .
y
Jadi, g ( y ) = 2 y dan g ( y ) = y 2 . Solusi umum PD (8) adalah
f ( x, y ) xe y + y 2 = C .
MATA4323/MODUL 1 1.29
Contoh 1.27
PD: y dx + ( x 2 y x) dy = 0 . ......................................................... (10)
M N M N
adalah tidak eksak karena =1; = 2 xy 1 dan .
y x y x
Faktor integrasi:
Tinjau kembali PD pada Contoh 1.27, yakni
y dx + ( x 2 y x) dy = 0 . .............................................................. (10)
Karena
M N M N
=1 ; = 2 xy 1 dan ,
y x y x
maka PD (10) tidak eksak. Tetapi bila PD (10) dikalikan dengan faktor
1
maka diperoleh PD:
x2
y 1
2
dx + y dy = 0
x x
y 1
yang eksak karena
2 = x y x .
y x
1
Fungsi semacam 2 disebut sebagai faktor integrasi.
x
Definisi 2
Terlihat bahwa solusi umum PD yang tidak eksak sama dengan solusi umum
PD yang menjadi eksak, yaitu PD yang telah dikalikan dengan faktor
integrasinya. Oleh karena itu, kita cukup mencari solusi umum PD eksaknya.
= e
g ( x ) dx
ln = g ( x) dx .
Jadi, faktor integrasinya adalah
= e
g ( x ) dx
, dengan
M N
y x
g ( x) = .
N
Contoh 1.28
Kita telah mengetahui bahwa PD: y dx + ( x 2 y x) dy = 0 ................... (14)
tidak eksak. Untuk PD ini:
M N
y x 1 (2 xy 1) 2 2 xy 2(1 xy ) 2
= = 2 = = = g ( x) .
N x yx
2
x yx x ( xy 1) x
Faktor integrasi PD (14) adalah
(2 / x ) dx 2
= e = e = e 2ln x = e ln x
g ( x ) dx
a ln b = ln b a
a
e a ln b = eln b = b a . 1
= x 2 =
x2
Ini sama dengan yang disebutkan di atas.
4
dy 4 1
= e = e 4ln y = e ln y = y 4 =
g ( y ) dy
=e y .
y4
Untuk menentukan solusi PD (15) sekarang kita meninjau PD:
2 xy y 2 3x 2 2x 1 3x 2
+ = + dy = 0 . ............ (16)
y 2 y 4
dx dy 0 atau dx
y4 y4 y3
Untuk menentukan solusi umum PD (16), Anda mencari fungsi
f 2x f 1 3x 2
f(x,y) sehingga = 3 dan = 2 4 .
x y y y y
f 2x x2
Dari hubungan = 3 , diperoleh: f ( x, y ) = 3 + g ( y ) . ............ (17)
x y y
f 1 3x 2
Dari hubungan = 2 4 dan (17) didapat
y y y
3x 2 1 3x 2 1 1
4
+ g ( y ) = 2
4
atau g ( y ) = 2
g ( y) = .
y y y y y
Jadi, solusi umum PD (16), yang juga merupakan solusi umum
x2 1
PD (15) adalah f ( x, y ) = 3
=C.
y y
M N
y x
= h( z ) ,
yN xM
dengan z = xy maka faktor integrasi adalah
= e
h ( z ) dz
di mana z = xy .
Contoh 1.30
Tinjau PD: y dx + ( x + 3x 3 y 4 ) dy = 0 . .............................. (18)
PD ini tidak eksak (kenapa ?)
M N
= 1 (1 + 9 x 2 y 4 ) = 9 x 2 y 4
y x
yN xM = xy + 3 x 3 y 5 xy = 3x 3 y 5 .
M N
y x 9 x 2 y 4 3 3
Jadi, = = = . Maka faktor integrasinya
yN xM 3
3x y 5 xy z
3
z dz 1 1
adalah =e = e 3ln z = 3
= .
z ( xy ) 3
(d) Dengan cara yang sama seperti (c), Anda dapat menunjukkan bahwa
bila
M N
y x
= ( x 2 + y 2 ) dan = h( z ) ,
2( xN yM )
di mana z = x 2 + y 2 . Maka faktor integrasinya adalah
= e
h ( z ) dz
, dengan z = x 2 + y 2 .
Contoh 1.31
Tinjau PD: ( y x) dx ( x + y ) dy = 0 . ............................................. (19)
PD ini tidak eksak (kenapa ?)
M N
= 1 (1) = 2
y x
dan
1.34 Persamaan Diferensial Biasa
xN yM = x( x + y ) y ( y x) = ( x 2 + y 2 ) .
Jadi,
M N
y x 2 1 1
= = = ,
2( xN yM ) 2( x + y )
2 2
x +y
2 2 z
dan faktor integrasinya adalah
( 1/ z ) dz 1 1
= e = e ln z = = 2 .
z x + y2
Perhatian:
Contoh 1.32
Tinjau PD: y 2 dx + ( xy + y 2 + 1) dy = 0 .
PD ini tidak eksak (kenapa?)
bukan fungsi dari x
M N
= 2y y = y
y x
M N M N
y x y y x y 1
= , tetapi = = = g ( y) .
N y + y +1
2 2 M y 2 y
1
y dy 1
Jadi, faktor integrasinya adalah = e = e ln y = .
y
Setelah membaca materi kegiatan belajar di atas, cobalah kerjakan
latihan berikut agar pemahaman Anda lebih mantap.
LAT IH A N
1 3
D. df = (e y + x 2 y ) dx + ( x e y + x y ) dy .
3
x
D. ( x 2 y 3 + ln y ) dx + ( x 3 y 2 + ) dy = 0 .
y
1
D. =
x + y2
2
Agar latihan Anda terarah dengan baik dan Anda dapat memperkirakan
hasil latihan Anda, bacalah rambu-rambu jawaban dan jawaban latihan 3 ini
di akhir modul ini.
Setelah mengerjakan latihan 3, simaklah rangkuman kegiatan belajar
berikut ini sehingga Anda merasa siap untuk mengerjakan Tes Formatif 3.
R A NG KU M AN
M N M N
y x y x
= g ( x) atau = g ( y ) atau
N M
M N M N
y x y x
= g ( z ) = g ( xy ) atau = g ( z) = g ( x 2 + y 2 ) .
yN xM 2( xN yM )
TE S F OR M AT IF 3
1 x
3) Solusi umum PD: ( + y cos xy ) dx + ( x cos xy 2 ) dy = 0 adalah ....
y y
x
A. f ( x, y ) + cos xy = C
y
x
B. f ( x, y ) cos xy = C
y
x
C. f ( x, y ) + sin xy = C
y
x
D. f ( x, y ) sin xy = C
y
1.40 Persamaan Diferensial Biasa
1
D. =
(x + y 2 ) 3
2
Kegiatan Belajar 4
dy
+ P( x) y = ( x) . .................................................................. (1)
dx
Contoh 1.33
dy
PD: + 2 y = e x adalah PD linear.
dx
Contoh 1.34
dy
PD: xy = sin x adalah PD linear.
dx
Contoh 1.35
dy
PD: y + y = x 2 bukan PD linear karena tidak berbentuk
dx
PD(1).
Bila PD (1) dikalikan dengan e
P dx
P = P(x) maka diperoleh
P dx dy
e dx + P( x) y = ( x) e
P dx . ................................ (2)
Sekarang perhatikan bahwa
d P dx P dx dy P dx dy
y = e + yP e = e
P dx
e
dx dx + Py . ........... (3)
dx
Dari (2) dan (3) didapat:
d P dx
y = ( x) e
P dx
e
dx
dan dengan mengintegralkannya diperoleh:
e y = ( x) e
P dx
P dx
dx + C
MATA4323/MODUL 1 1.43
atau
P dx P dx dx + C .
y=e
( x)e
Jadi solusi umum PD (1) adalah:
P dx P dx dx + C .
y=e
( x)e
Contoh 1.36
dy y
Selesaikan PD: + = 3x .
dx x
Penyelesaian:
1
Di sini P( x) = dan ( x) = 3x sehingga
x
1 P dx 1
P dx = x dx = ln x dan e e
P dx
= e ln x = x ; = .
x
Jadi solusi umum PD adalah
y=
1
x
{
(3x) x dx + C =
1
x
} ( 1
) C
3 x 2 dx + C = ( x 3 + C ) = x 2 + .
x x
Contoh 1.37
Tentukan solusi umum PD: xy + y + 4 = 0 .
Penyelesaian:
dy y 4
PD ini ditulis dalam bentuk (1) menjadi + = .
dx x x
1 4
Di sini P( x) = dan ( x) = . Seperti di Contoh 1.36 diperoleh
x x
1 P dx 1
dx = ln x atau e = x dan e
P dx
P dx = = .
x x
Jadi solusi umum PD di atas adalah
1 4 1
y = xdx + C = ( 4)dx + C = [ 4 x + C ]
1
x x x
x
1.44 Persamaan Diferensial Biasa
C
= 4+ .
x
Contoh 1.38
Selesaikan PD: y + y tan x = sin 2 x dengan syarat awal y (0) = 1.
Penyelesaian:
Di sini P( x) = tan x dan ( x) = sin 2 x .
sin x
sehingga Pdx = tan x dx = cos x dx = ln (sec x) ,
e
P dx 1
= e ln(sec x) = sec x dan e
Pdx
= = cos x .
sec x
Jadi solusi umum PD di atas adalah
y = cos x { (sin 2x)(sec x) dx + C} = cos x ( 2 sin x dx + C )
= (cos x)(2 cos x + C ) = 2 cos 2 x + C cos x .
Contoh 1.39
(Aplikasi). Berdasarkan hukum Kirchoff, arus listrik dalam rangkaian LR
(Gambar 1.2) memenuhi PD linear berikut:
dI
L + RI = E (t ) atau
dt
dI R E (t )
+ I= ,
dt L L
di mana I = arus, R = tahanan, L = induktan dan
Gambar 1.2
E(t) adalah voltase.
R E (t ) R R
Di sini P(t ) =
L
dan (t ) =
L
sehingga Pdt =
L
dt = t .
L
Jadi solusi umumnya adalah
MATA4323/MODUL 1 1.45
E (t ) ( R / L )t
I (t ) = e ( R / L ) t
L
e dt + C .
Bila E (t ) = E 0 = konstanta maka
E
L
I (t ) = e ( R / L )t 0 e ( R / L )t dt + C
E L E
= e ( R / L) t 0 . e ( R / L) t + C = 0 + C e ( R / L ) t .
L R R
PD berbentuk:
dy
+ P( x) y = ( x) y , real , 0 dan 1 ...... (4)
dx
disebut PD Bernoulli.
Contoh 1.40
y
Tinjau PD: y + = xy 2 . ......................................................... (5)
x
Penyelesaian:
1 dy 1 dz
Ambil substitusi y 1 = z atau y = . Maka = 2 ,
z dx z dx
2
1 dz 1 1
sehingga dari (5) didapat 2 + = x . Kalikan dengan
z dx zx z
( z 2 ) , menghasilkan PD
dz z
= x. .......................................................................... (6)
dx x
1
PD (6) ini mempunyai P( x) = dan ( x) = x .
x
1.46 Persamaan Diferensial Biasa
1 1 P dx
P( x) dx = x dx = ln x ; e = e ln x = e
P dx
Jadi, dan =x.
x
Dan solusi umum PD (6) adalah
1
x
z = x x. dx + C = x( x + C ) = x 2 + Cx .
1 1
Jadi solusi umum PD (5) adalah y = = 2 .
z x + Cx
LAT IH A N
Agar latihan Anda terarah dengan baik dan Anda dapat memperkirakan
hasil latihan Anda, bacalah rambu-rambu jawaban dan jawaban latihan 4 ini
di akhir modul ini.
Setelah mengerjakan latihan 4, simaklah rangkuman kegiatan belajar
berikut ini sehingga Anda merasa siap untuk mengerjakan Tes Formatif 4.
R A NG KU M AN
dy
PD linear + P( x) y = ( x ) , mempunyai solusi
dx
Pdx
y=e { (e Pdx
}
)dx + C .
TE S F OR M AT IF 4
Latihan 1
1) (lihat Contoh 1.1)
A. tidak B. ya C. ya D. tidak.
3) (i) y = C sin x
C sin x + C cos x.tan x = 0
C sin x + C cos x. sin x = 0
(ii) cos x
C sin x + C sin x = 0
0=0
(iii) y = C cos x adalah solusi umum dari PD: y + y tan x = 0.
1
5) (i) 1 + Cx 2 y + 2Cxy = 0 (iii) C =
x y + 2 xy
2
x + Cx 2 y + C 2 = 0 x 2 y 1
(ii) (iv) x 2 +( 2 )2 = 0
1 + Cx y + 2Cxy = 0
2 x y + 2 xy x y + 2 xy
atau x( x 2 y + 2 xy ) 2 x 2 y ( x 2 y + 2 xy ) + 1 = 0 .
Latihan 2
1) A. tidak
x
B. ya; y 2 y + =0;
x +1
2
C. tidak
sin y + y x 2 +1
D. ya; y + = 0.
y x
dy dx
3) (i) =
y x ln x
(ii) ln y = ln (ln x) + C .
4) B.
5) C.
dx
6) (i) =kx
dt
(ii) x = C e kt , (konstanta integrasi diambil ln C )
(iii) x = x 0 e kt
x0
(iv) = x 0 e kT
2
1
(v). T = ln 2 .
k
7) B.
MATA4323/MODUL 1 1.53
y
8) (i). y = + tan ( y / x) = g ( y / x) , di mana g (u ) = u + tan u
x
dx dz cos z
(ii). = = dz
x tan z sin z
(iii). ln x = ln (sin z ) + ln C x = C sin z
(iv). x = C sin ( y / x) .
9) D.
10) A.
Latihan 3
f f
1) A. df = dx + dy = ( y + y cos xy ) dx + ( x + x cos xy ) dy
x y
B. df = (2 xy + ye x ) dx + ( x 2 + e x ) dy
2 + y2 2 + y2
C. df = 2 xe x dx + 2 ye x dy
y( y 2 x 2 ) x( x 2 y 2 )
D. df = dx + dy .
(x 2 + y 2 ) 2 (x 2 + y 2 ) 2
1 3
2) A. f ( x, y ) = x 2 y + y
3
1 2
B. f ( x, y ) = x sin y + 2 y
2
1
C. f ( x, y ) = ln( x 2 + y 2 ) + sin y
2
1 1
D. f ( x, y ) = xe y + x 3 y y 2 .
3 2
3) A. ya B. ya C. tidak D. ya.
f f 1 2
4) (i). = xy + cos y ; = x x sin y y
x y 2
1.54 Persamaan Diferensial Biasa
f 1
(ii). = xy + cos y f ( x, y ) = x 2 y + x cos y + g ( y )
x 2
f 1 2 1 2
= x x sin y y = x x sin y + g ( y ) dan g ( y ) = y ;
y 2 2
1 2
g ( y) = y .
2
1 1
(iii). f ( x, y ) x 2 y + x cos y y 2 = C .
2 2
5) A. f ( x, y ) x 3 y 4 = C
1 4 1 4
B. f ( x, y ) xy x + y =C
4 4
C. f ( x, y ) xy + 2 ln y = C
D. f ( x, y ) sin x cos 2 y = C .
6) C
7) C
8) B
1
9) A. =
x2
1
B. =
y3
1
C. =
x2y2
1
D. =
(x + y 2 ) 2
2
y 1
10) A. f ( x, y ) 2
+ =C
x y2
x
B. f ( x, y ) + y=C .
y2
MATA4323/MODUL 1 1.55
Latihan 4
1) A. ya B. tidak C. ya D. tidak.
2) A. ya B. tidak C. ya D. ya.
3) B.
4) D.
5) C
2x cot x
6) A. P( x) = ; ( x) =
1+ x 2
1+ x 2
P dx 1
P( x)dx = ln(1 + x ); e dan e
Pdx
B. 2
= 1+ x 2 =
1+ x 2
1
C. y= (ln(sin x) + C ).
1+ x 2
1
7) A. y= (x 2 + C)
sin x
B. y = x 2 e x + x 1 + Ce x
C. y = e x [arc tan (e x ) + C ] .
dz
8) (i) z = y 3 (ii) z = x .
dx
9) D
1
10) A. = 1 + Ce x
y
B. y 3 = x + 1 + Ce x
1
C. y3 = (3x sin x + 3cos x + C ) .
x3
1.56 Persamaan Diferensial Biasa
Daftar Pustaka
Boyce, W.E. & R.C. DiPrima (1992). Elementary Differential Equations and
Boundary Value Problems. 5th ed. New York: John Wiley & Sons.