Anda di halaman 1dari 33

BAB IV

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER

Tujuan Instruksional:
 Mampu memahami konsep PD Linier
 Mampu memahami konsep ketakbebasan linier, determinan Wronski
dan superposisi
 Mampu memahami metode penyelesaian PD Homogen orde-2
 Mampu memahami metode penyelesaian PD takhomogen

Bentuk umum PD Linier orde-n adalah

aO(x)y(n) + a1(x)y(n–1) + … + an–1(x)y′ + an(x)y = F(x)

PD yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk di atas dikatakan tidak linier.
Contoh:
d2y dy
x +3 − 2xy = sin adalah PD Linier orde 2
ds2 ds 2
d2y dy 2 –s
y adalah PD Tak-Linier orde 2
−xy=e
(ds2)+ x
ds

Selanjutnya pembahasan penyelesaian PD Linier orde-n dalam buku ajar ini


dimulai pada PD Linier Orde-2, yang kemudian dibuat kasus umum untuk
penyelesaian PD orde-n.

Jika F(x) pada persamaan PD Linier orde-n sama dengan nol maka PD disebut
PD homogen atau tereduksi atau komplementer. Jika F(x)≠0 maka PD disebut
PD lengkap atau PD tak homogen.
Contoh:
2
d y dy
x +3 − 2xy = sin x adalah persamaan lengkap/tak homogen
ds2 ds

Matematika Teknik Hal- 1


I
d2y dy
x +3 − 2xy = 0 adalah persamaan tereduksi/homogen.
ds2 ds

Jika ao(x), a1(x),....., an(x) adalah konstanta maka PD disebut PD Linier dengan
koefisien konstanta, jika tidak disebut PD Linier koefisien variabel.
dy d 2y d ny
Bentuk , ,…, , dapat dituliskan dengan lambang Dy, D2y, ..., Dny,
ds ds2 dsn
dengan D, D2,... disebut operator diferensial. Sehingga persamaan PD Linier
orde-n dapat dinyatakan sebagai:
(aO (x)D (n) + a1 (x)D (n–1) + … + an–1 (x)D + an (x))y = F(x) (b)
atau
Φ(D)y = F(x)
(n)
dengan Φ(D)= aO(x)D + a1(x)D(n–1) + … + an–1(x)D + an(x) dan disebut
operator suku banyak dalam D.
Latihan Soal:
Untuk PD berikut klasifikasikan apakah PD homogen/nonhomogen, koefisien
variabel/konstanta, linier/nonlinier!
1. y′′ + xy′ − y = sin x
2. xy′′ + y′ − xy = 1
3. y′′ + (sin x)y′ − xy = es
2
4. yy′′ + y′( =) 0
2
5. y′′ + y′( +) 2y = 1
6. Buktikan (D2 + 3D + 2)e4s = (D + 1)(D + 2)e4s = (D + 2)(D + 1)e4s!
Apa yang dapat disimpulkan?
7. Tunjukkan bahwa xD + 1 dan D − 2 tidak komutatif!

4.1 Teorema Dasar Persamaan Diferensial Linier


Untuk menyelesaikan PD Linier berbentuk
Φ(D)y = F(x) dengan F(x) ≠0,
kita misalkan Yc(x) adalah solusi umum PD homogen dari Φ(D)y=0, maka
penyelesaian umum PD Linier adalah dengan menjumlahkan penyelesaian
umum PD homogen dan penyelesaian khusus, yaitu:
y = Yc(x) + Yp(x)
Contoh:

Matematika Teknik Hal- 2


I
Solusi umum PD homogen: (D2-3D+2)y=0 adalah y=c1ex+c2e2x dan solusi
khusus PD : (D2-3D+2)y=4x2 adalah 2x2+6x+7, maka solusi umum PD
lengkap/tak homogen dari (D2-3D+2)y=4x2 adalah
y= c1ex+c2e2x+2x2+6x+7

Himpunan n fungsi y1(x), y2(x), …, yn(x) dikatakan takbebas linier pada suatu
4.2 Ketakbebasan Linier
selang jika ada n konstanta c1, c2, …, cn yang tidak semua nol, sehingga
berlaku:
c1 y1(x)+ c2 y2(x)+ …+ cn yn(x) = 0
jika tidak maka himpunan fungsi tersebut dikatakan bebas linier.
Contoh:
2e3x, 5e3x,e-4x takbebas linier pada suatu selang karena dapat ditentukan
konstanta c1, c2, c3 yang tidak semua nol sehingga:
c1(2e3x)+ c2 (5e3x)+c3 (e-4x) = 0 dengan c1 =-5, c2 =2, c3 =0
Contoh:
ex dan xex adalah bebas linier karena c1(ex)+ c2 (xex)=0 hanya jika c1 =0,
c2 =0
Latihan soal:
1. Tunjukkan bahwa himpunan fungsi berikut bebas linier!
(a) sin x, cos x (b) e s , xe s
(c) xsin x, sin x (d) essin x, e–ssin x
(e) e2ssin x, e2scos x (f) essin x, e–ssin x
2. Tunjukkan bahwa himpunan fungsi berikut tak-bebas linier!
(a) 2x, −x (b) x 2 , 4x2

Himpunan fungsi y1(x), y2(x), …, yn(x) (yang mempunyai turunan) adalah


4.3 Determinan Wronski
bebas linier pada suatu selang jika determinan:
y1(x) y2(x) … yn(x)
y′ (x) y′ (x) … y′ (x)
W(y1, y2, … , yn) = | 2 n |≠0
… … …
1

yn–1(x) yn–1(x) … yn–1 (x)
1 2 n
Determinan tersebut dinamakan determinan Wronski.

Contoh:

Matematika Teknik Hal- 3


I
Tentukan determinan Wronski (Wronskian) untuk fungsi-fungsi berikut:
(a) {sin 3x, cos 3x} (b) {x, x 2 , x 3 }
Penyelesaian:
sin 3x cos 3x
(a) W(x) = | 3cos 3x −3sin 3x | = −3sin23x − 3cos23x = −3

x x2 x3
(b) W(x) = |1 2x 3x2| = 12x2 + 0 + 2x3 − 0 − 6x3 − 6x3 =
2x3 0 2 6x

Contoh:
Tunjukkan himpunan fungsi {1 − x, 1 + x, 1 − 3x} adalah takbebas linier untuk
semua nilai x!

Penyelesaian:
(a) kita dapat menunjukkan dengan memilih konstanta c1, c2, c3 yang tidak
semuanya nol sehingga c1(1-x)+c2(1+x)+c3(1-3x)=0, jika ditentukan
c1=1, c2=-1, c3=0 maka 1-x-1-x+0=0, sehingga himpunan fungsi {1 −
x, 1 + x, 1 − 3x} adalah takbebas linier.

(b) kita juga dapat menghitung determinan Wronski-nya, yaitu:


1 − x 1 + x 1 − 3x
W(x) = | −1 1 −3 | = 0
0 0 0
terbukti bahwa Wronskian =0 berarti himpunan fungsi {1 − x, 1 + x, 1 − 3x}
tak bebas linir untuk semua x

Soal Latihan:
1. Buktikan himpunan fungsi berikut bebas linier!
(a) escos x, essin x
(b) x, xe s , x 2 e s
(c) cos (2x), xcos (2x)
2. Misalkan y1(x) dan y2(x) adalah penyelesaian y′′ + e(x)y′ + q(x)y = 0
(a) Buktikan bahwa determinan Wronskinya W = y1y′ + y2y′ = ce ƒ –Pds
2 1
(b) Tentukan nilai c, sehingga y1(x) dan y2(x) bebas linier

Matematika Teknik Hal- 4


I
4.4 Prinsip Superposisi
Jika y1(x), y2(x), …, yn(x) adalah n penyelesaian bebas linier dari persamaan
linier orde-n, Φ(D)y=0 maka solusi umumnya:
y = c1y1(x) + c2y2(x) + …+ cnyn(x)
dgn c1, c2, …, cn = konstanta.
Contoh:
Jika y1(x) dan y2(x) adalah solusi persamaan diferensial homogen y′

+ P(x)y′ + Q(x)y = 0 maka kombinsi linier c1 y1(x) + c2 y2(x) juga solusi
persamaan diferensial.
Bukti:
y1(x) dan y2(x) solusi y′′ + Py′ + Qy = 0 maka
y1′′ + Py1′ + Qy1 = 0
dan
y2′′ + Py2′ + Qy2 = 0
dari solusi y = c1 y1 + c2 y2 , maka:
y′ = c1 y1′ + c2 y2′ y
′′
= c1 y1′′ + c2 y2′′
substitusi ke persamaan diferensial diperoleh:
y′′ + P(x)y′ + Q(x)y = 0
c1 y1′′ + c2 y2′′ + P(c1 y1′ + c2 y2′) + Q(c1 y1 + c2 y2) = 0
c1 y1′′ + c2 y2′′ + c1 Py1′ + c2P y2′ + c1Q y1 + c2Q y2 = 0
c1(y1′′ + Py1′ + Qy1) + c2(y2′′ + Py2′ + Qy2) = 0
c1. 0 + c2. 0 = 0

PD Linier Homogen orde-2 dengan koefisien konstan adalah:


4.5 Penyelesaian PD Linier Homogen dengan koefisien konstanta
ay′′ + by′ + cy = 0 a, b, c = konstanta

dimisalkan solusi umum PD: y = e Ns sehingga jika kita substitusi ke dalam PD


maka:
ay′′ + by′ + cy = 0
↔ aN2eNs + bN eNs + ceNs = 0
↔ (aN2 + bN + c) eNs = 0

Matematika Teknik Hal- 5


I
Jadi y = emx menjadi solusi PD jika aN2 + bN + c = 0 (disebut Persamaan
Karakteristik)

Akar-akar Persamaan Karakteristik adalah:

N1,2 = −b ± √b2 −
4ac
2a

Terdapat tiga kemungkinan akar-akar nilai m pada Persamaan Ciri:


1. Jika √b2 − 4ac > 0, maka N1,2 adalah dua akar Real yang berbeda dengan
N1,2  R maka solusi umumnya:

y = c1em1x + c2em2x

2. Jika √b2 − 4ac = 0 , maka N1 = N2 dengan N1,2  R, maka solusi


umumnya:
y = c1emx + c2x emx

3. Jika √b2 − 4ac < 0 , maka N1,2=   i dengan ,  R maka solusi
umumnya:
y = c1e( + i)x + c2 e( – i)x
dengan rumus Euler , yaitu eix = cos x + i sin x maka bentuk
trigonometri rumus dapat ditentukan:

y = c1e( + i)x + c2x e( – i)x


= c1ex( cos x + i sin x ) + c2ex( −cos x – i sin x); −cos x = cos
x
= (c1 + c2)ex( cos x ) + i(c1 − c2)ex( sin x )
= Aex cos x + Bex sin x , A, B ∈ konstanta bil. kompleks

Contoh:
Tentukan solusi umum persamaan difrensial berikut:
y′′ + 5y′ − 6y = 0
Penyelesaian:
Akar-akar Persamaan Karakteristik pada PD di atas adalah:
N2 + 5N − 6 = 0
(N − 1)(N + 6) =
0
Matematika Teknik Hal- 6
I
N1 = 1 dan N2 = −6
dua solusi bebas linier PD adalah :
y1(x) = es dan y2(x) = e–6s

Matematika Teknik Hal- 7


I
Jadi solusi umum PD adalah:

y(x) = c1es + c2 e–6s


Penyelesaian menggunakan Program MATLAB:
>> syms x
>> y=dsolve('D2y+5*Dy-6*y=0')
y =C2*exp(t) + C4/exp(6*t)

Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
y′′ − y = 0 , y(0) = 1, y′(0) = 0
Penyelesaian:
Akar-akar Persamaan Karakteristik pada PD di atas adalah:
N2 −1=0
(N − 1)(N + 1) =
0 N1 = 1 ; N2 =
−1
dua solusi bebas linier PD adalah :
y1(x) = es ; y2(x) = e–s
Jadi solusi umum PD adalah:
y(x) = c1es + c2 e–s
masalah nilai awal y(0) = 1, y′(0) = 0
y(0) = 1 → c1 + c2 = 1
y′(0) = 0 → c1 − c2 = 0
1 1
c1 = , c2 =
2 2
Jadi solusi khusus PD adalah:
1 1
y(x) = e s + e–s
2 2

Penyelesaian menggunakan Program MATLAB:


>> syms x
>> y=dsolve('D2y-y=0','y(0)=0','Dy(0)=1')
y =exp(t)/2 - 1/(2*exp(t))

Contoh:
Tentukan penyelesaian umum PD

Matematika Teknik Hal- 8


I
y′′ + 4y′ + 4y = 0

Matematika Teknik Hal- 9


I
Penyelesaian:
Akar-akar Persamaan Karakteristik pada PD di atas adalah:
N2 + 4N + 4 = 0
(N + 2)(N + 2) =
0 N12 = −2
Diperoleh akar-akar yang sama, sehingga solusi umum PD mestinya adalah:
y(x) = c1e–2s
karena PD orde 2 akan memberikan dua solusi bebas linier dengan dua variabel
konstanta maka solusi kedua dapat ditentukan dengan metode Reduksi Orde
PD , yaitu:
bentuk umum PD homogen orde-2:
y′′ + ay′ + by = 0
b
akar-akar persamaan karakteristik jika √b 2 − 4ac = 0 , N1 = N2 = − 2a

satu solusi PD: y(x) = b


– 2as
c1e
bentuk persamaan reduksi orde yaitu:
– b
y = v(x)e 2as

y′ = v′(x) e – b b – b
2as v(x) 2as
e
− 2a 2
′′ ′′
b ′
b
b
– s
y = (v (x) −
v (x) + v(x)) e 2a
a 4a2
substitusi y, y′, y′′ ke PD
2
y′′ + ay′ + by = 0 , maka:
′′
b ′
b
– b b – b
s ′

s s
a
e (v (x) − v (x) + v(x)) b
e + b (v (x) −
2a v(x) ) 2a + cv(x)e 2a =0
a 4a2 2a
b
– s
kedua ruas dibagi e 2a , maka:
2
′′
b ′
b
b b
– 2as
− ′
v(x) ) + cv(x) = 0
a (v (x) − v (x) +
e 2 v(x)) + b (v (x) 2a
a 4a
′′
b2
↔ av (x) − ( − c) v(x) = 0
4a
2
b − 4ac
↔ av ′′(x) − ) v(x) = 0
( 4a
karena b2 − 4ac = 0 maka persmaan menjadi:

Matematika Teknik Hal-


I 10
v′′(x) = 0
sehingga:

Matematika Teknik Hal-


I 11
v(x) = c1 + c2x
b b
– s – s
jadi satu solusi lain y(x) adalah y(x) = v(x)e 2a = (c1x + c2)e 2a
b
– s
karena satu solusi PD telah diketahui yaitu y(x) = c1e 2a

maka solusi lain yang dimaksud adalah y(x) = – b


2as
c2xe
untuk kasus contoh soal di atas penyelesaian umum PD menjadi:
y(x) = c1e–2s + c1xe–2s
Contoh:
Tentukan penyelesaian umum PD berikut:
y′′ + 2y′ + 4y = 0
Penyelesaian:
akar-akar persamaan karakteristik:
N2 + 2N + 4 = 0
−2 ± √−12
N1,2 =
= −1 ± i√3
2
karena =-1 dan =√3 maka penyelesaian umum PD:

y = Ae–xcos √3x + Be–x sin √3x


Latihan Soal:
Selesaikan PD berikut:
1. y′′ = 0
2. y′′ − y′ = 0
3. y′′ − 3y′ + 2y = 0
4. y′′ + 2y′ + y = 0
5. 4y′′ − 4y′ + y = 0
6. y′′ − 4y′ + 7y = 0
7. 3y′′ + 4y′ + 9y = 0
8. y′′ − 4y′ + 4y = 0, y(0) = 1, y′(0) = 1
9. 4y′′ − 4y′ − 3y = 0, y(0) = 0, y′(0) = 1
10. y′′ − 4y′ + 13y = 0, y(0) = 1, y′(0) = 0
11. y′′ + 2y′ + 2y = 0, y(0) = 1, y′(0) = 0
12. Tentukan y2 dengan Netode reduksi orde eada y′′ − 2y′ + y
= 0 jika y1 = e s !
13. Tentukan y2 dengan Netode reduksi orde eada y′′ + 10y′ + 25y

Matematika Teknik Hal-


I 12
= 0 jika y1 = e–5s!

Matematika Teknik Hal-


I 13

14. Pada GaNbar 19 digaNbarkan solusi alaNiaℎ kualitatif ′
(qualitative nature of solution)dari PD: ay uu + by u + cy = 0 ,
r1dan r2 adalaℎ akar − akar eers. karakteristik
Solusi berdasarkan akar eers. karakteristik terbagi atas 8 kasus berbeda,
yaitu:
(1). r1 < 0 dan r2 < 0
(2). r1 < 0 dan r2 = 0
(3). r1 = 0 dan r2 = 0
(4). r1 = 0 dan r2 > 0
(5). r1 > 0 dan r2 > 0
(6). r1, r2 = α ± iþ (α < 0)
(7). r1, r2 = α ± iþ (α = 0)
(8). r1, r2 = α ± iþ (α > 0)
(a). kasus yang Nanakaℎ untuk t → ∞ solusi akan Nendekati nol?
(b). kasus yang Nanakaℎ untuk t → ∞ solusi akan Nendekati takberℎingga?
(c). kasus yang Nanakaℎ untuk t → ∞ solusi ∶ osilasi teredaN?
(d). kasus yang Nanakaℎ untuk t → ∞ solusi ∶ osilasi tak teredaN?

Gambar 1 Solusi Alamiah Kualitatif berdasarkan Akar Pers. Karakteristik

Matematika Teknik Hal-


I 14
4.6 PD Linier Homogen orde-2: Persamaan Cauchy-Euler
Bentuk umum persamaan Cauchy-Euler-orde2 adalah:
(ax + b)2yuu + a1(ax + b)yu + aOy = 0
a ≠ 0, b, a1, aO = konstanta kℎusus
Penyelesaian persamaan Cauchy-Euler-orde2 adalah:
misal solusi PD y = ert dengan t = ln(ax + b), maka yu, yuu adalah:
dy dt a
yu = . = rert.
dt dx ax + b
2
yuu = d2y dt dy d2t 2 2 rt 2 rt
. ( ) + . 2 = a r e − a re
dt 2
dx dt dx (ax + (ax + b)2
b)2

Substitusi y, yu, yuu pada PD didapatkan :


(ax + b)2 y uu + a1 (ax + b)y u + aO y = 0
(ax + a
b)2 [ a2r2ert − a2rer ] + rta1(ax + b) ] + aO e rt = 0
t [re .
(ax + b)2 (ax + ax + b
b)2
[a2r2ert − a2rert] + a1arert + aOert = 0
[a2 r 2 − a2 r + a1 ar + aO ]e rt = 0
[a2r2 + (a1a − a2)r + aO]ert = 0
sehingga persamaan karaktristik-nya:
a2r2 + (a1a − a2)r + aO = 0
Akar-akar Persamaan Karakteristik adalah:
−(a1a − a2) ± ƒ(a1a − a2)2 − 4a2aO
r1,2 =
2a2

Terdapat tiga kemungkinan akar-akar nilai m pada Persamaan Ciri:

1. Jika ƒ(a1a − a2)2 − 4a2aO > 0, maka r1,2 adalah dua akar Real yang
berbeda maka solusi umumnya:
y = c1(ax + b)r1 + c2(ax + b)r2
2. Jika ƒ(a1a − a2)2 − 4a2aO > 0 = 0 , maka r1 = r2 maka solusi umumnya:
y = (ax + b)r1 [c1 + c2ln(ax + b)]
3. Jika ƒ(a1a − a2)2 − 4a2aO < 0 , maka r1,2=   i maka solusi umumnya:

Matematika Teknik Hal-


I 15
y = (ax + b)[c1cos(ln(ax + b)) + c2sin (ln(ax + b))]

Contoh:

Matematika Teknik Hal-


I 16
Tentukan persamaan karakterisik pada persamaan Cauchy-euler jika a=1 dan
b=0!
Penyelesaian:
persamaan Cauchy-Euler: (ax + b)2 y uu + a1 (ax + b)y u + aO y = 0
jika a=1 dan b=0, persamaan menjadi:
(ax )2 y uu + a1 (ax )y u + aO y = 0
persamaan karakteristik:
a2r2 + (a1a − a2)r + aO = 0
a2r2 + (a1a − 1)r + aO = 0

Contoh:
Tentukan penyelesaian PD berikut:
x2yuu − 4xyu + 6y = 0
Penyelesaian:
misal solusi umum PD y = ert dengan t = lnx
persamaan karakteristik: r2 − 5r + 6 = 0, r1 = 2, r2
= 3 penyelesaian umum PD:
y = c1x2 + c 2 x 3

Contoh:
Tentukan penyelesaian PD berikut:
3 1
y ′′ + ′
+ y=0
x x2
Penyelesaian:
misal solusi umum PD y = ert dengan t = lnx
persamaan karakteristik: r2 + 2r + 1 = 0, r1,2 = −1
penyelesaian umum PD:
y = x–1[c1 + c2ln(x)]

Contoh:
Tentukan penyelesaian PD berikut:
3(2x − 5)y uu − (2x − 5)y u + 2y = 0
Penyelesaian:
misal solusi umum PD y = ert dengan t = ln(2x − 5)
persamaan karakteristik: 6r2 − 7r + 1 = 0, r1 = 1, r2 = 6

Matematika Teknik Hal-


I 17
penyelesaian umum PD:

y = c1(2x − 5) + c2(2x − 5)1/6


Latihan Soal:
Tentukan solusi umum PD Cauchy-Euler berikut:

1. yuu 13

yu − 2 y = 0
x x
2. x y + xyu − y = 0
2 uu

3. x2yuu − 7yu + 16y = 0


4. 4x2yuu + 12xyu + 3y = 0
5. x2yuu + 3xyu + 5y = 0
6. x2yuu + 1,25y = 0
7. (x + 2)2 y uu − (x + 2)y u + y = 0
8. (x + 1)2 y uu + 5(x + 1)y u + 3y = 0
9. (2x − 3)2 y uu + 7(2x − 3)y u + 4y = 0
10. (1 − x)2 y uu − (1 − x)y u + y = 0
11. 2(1 − 2x)2 y uu + 11(2x − 1)y u − 2y = 0

4.7 PD Linier Homogen orde-n dengan Koefisien Konstan


Persamaan Diferensial Linier Homogen orde-n dengan koefisien konstan
mempunyai bentuk umum:
any(n) + an–1y(n–1) + … + a1yu + aOy = 0 , an ≠ 0
Jika y1, y2, … , yn adalah penyelesaian khusus PD Linier homogen, maka
kombinasi liniernya juga penyelesaian PD Linier homogen, dirumuskan:
n

y = k1y1 + k2 y2 + … + knyn = Σ , k1, k2 , … , kn = konstanta


kiyi
i=1
Penyelesaian PD Linier homogen orde-n dengan substitusi y = ers sehingga
didapatkan persamaan karakteristik:
anrn + an–1rn–1 + … + a1r + aO = 0
Untuk selanjutnya dengan teknik faktorisasi dapat ditentukan akar-akar
persamaan karakteristik, yaitu:
anrn + an–1rn–1 + … + a1r + aO = an(r − r1)(r − r2) … (r − rn) = 0
Akar-akar persamaan karakteristik di atas dapat bernilai sama atau disebut
akar rangkap (multiplicity). Dua kasus akar rangkap untuk solusi PD Linier

Matematika Teknik Hal-


I 18
Homegen orde-n, yaitu:

Matematika Teknik Hal-


I 19
Kasus I. Jika Akar rangkap adalah r=bilangan riil, terdapat k penyelesaian
bebas linier.
k solusi bebas linier:
erx, xerx, … , xk–1erx ; k ≥ 1
solusi umumnya:
y = c1erx + c2xerx + … + ckxk–1erx
ck = konstanta ke − k
Kasus II. Jika Akar rangkap adalah r=bilangan komplek (r=i). terdapat k
penyelesaian bebas linier.
k solusi bebas linier:
excos x, xexcos x, … , xk–1excos x,
exsin x, xexsin x, … , xk–1exsin x
solusi umumnya:
y = ex [(c1cos x + c2sin x) + x(c3cos x + c4sin x) + ⋯
+ xk–1(ck–1cos x + cksin x)]

Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
y(5) − 3y(4) + 3y′′′ − y′′ = 0
Penyelesaian:
persamaan karakteristik:
r5 − 3r4 + 3r3 − r2 = 0
akar-akar persamaan karakteristik r1 = r2 = 0, r3 = r4 = r5 = 1
solusi bebas linier:

eOs, xeOs, es, xes, x2es


Jadi solusi umumnya:

y = c1 + c2x + (c3 + c4x + c5x2)es


Contoh:
Tentukan penyelesaian PD berikut:
y′′′ − 2y′′ − y′ + 2y = 0
persamaan karakteristik:
r3 − 2r2 + r + 2 = 0
akar-akar persamaan karakteristik r1 = −1, r2 = 1, r3 = 2
solusi bebas linier:

Matematika Teknik Hal-


I 20
e–s, es, e2s
Jadi solusi umumnya:
y = c1e–s + c2es + c3e2s

Contoh:
Tentukan penyelesaian PD berikut:
y(4) − 4y′′′ + 14y′′ − 20y′ + 25 = 0
persamaan karakteristik:
r4 − 4r3 + 14r2 − 20r + 25 = 0
akar-akar persamaan karakteristik r1 = r2 = 1 + 2i, r3 = r4 = 1 − 2i
solusi bebas linier:
escos(2x), xescos(2x), essin(2x), xessin(2x)
Jadi solusi umumnya:
y = c1escos(2x) + c2xescos(2x) + c3essin(2x) + c4xessin(2x)

Latihan Soal:
Tentukan penyelesaian umum PD berikut:
1. y′′′ − y′ = 0
2. y(4) − 5y′′ + 4y = 0
3. y(4) − y = 0
4. y′′′ + 3y′′ + 3y′ + y = 0
5. y′′′ − 3y′′ + 3y′ − y = 0
6. y(4) + 2y′′′ + 3y′′ + 2y′ + y = 0

Untuk soal berikut tentukan solusi PD dengan syarat awal berikut:


7. y′′′ − y′ = 0, y(0) = 4, y′(0) = 0, y′′(0) = 9
8. y(4) − y = 0, y(0) = 5, y′(0) = 2, y′′(0) = −1, y′′′(0) = 2
9. y(4) + 3y′′ − 4y = 0, y(0) = 0, y′(0) = −1, y′′(0) = −5, y′′′(0) = −1
10. y′′′ − 3y′′ + 4y′ − 2y = 0, y(0) = 1, y′(0) = 0, y′′(0) = 0

4.8 Persamaan Diferensial Linier Tak Homogen


Prosedur umum penyelesaian PD Liner Tak Homogen adalah
Langkah I : Menentukan solusi umum PD Linier Homogen, yh(x)
Langkah II : Menentukan solusi umum PD Linier Tak-Homogen, yp(x)

Matematika Teknik Hal-


I 21
Langkah III : Menentukan solusi umum PD, y = yh(x) + yp(x)

Contoh:
Tentukan solusi umum PD berikut:
yuu + y = 1
Langkah I : Menentukan solusi umum PD Linier Homogen.
yuu + y = 0
solusi umum: yh = c1cos x + c2sin x
Langkah II : Menentukan solusi umum PD Linier Tak-Homogen.
yuu + y = 1
solusi umum: yp = 1
Langkah III : y = yh(x) + yp(x) = c1cos x + c2sin x + 1

4.8.1 Metode Koefisien Tak Tentu


Awalnya metode ini diterapkan pada PD linier tak homogen orde-2 yang
berbentuk
ay′′ + by′ + cy = r(x), a, b, c = konstanta
selanjutnya metode ini juga berlaku untuk orde yang lebih tinggi.
Kunci metode ini adalah yp adalah suatu ekspresi yang mirip dengan r(x), yang
terdapat koefisien-koefisien yang tidak diketahui yang dapat ditentukan dengan
mensubstitusikan yp pada persamaan.
Aturan untuk Metode Koefisien Tak Tentu
A. Aturan Dasar. Jika r(x) adalah salah satu fungsi yang ada dalam Tabel
3.1, pilih fungsi yp yang bersesuaian dan tentukan koefisien tak tentunya
dengan mensubstitusikan yp pada persamaan.
B. Aturan Modifikasi. Jika r(x) sama dengan solusi PD homogen, kalikan yp
yang bersesuaian dalam tabel dengan x (atau x 2 jika r(x) sama dengan
solusi akar ganda PD Homogen)
C. Aturan Penjumlahan. Jika r(x) adalah jumlah fungsi-fungsi yang terdapat
dalam Tabel pada kolom pertama, yp adalah jumlah fungsi pada baris yang
bersesuaian

Matematika Teknik Hal-


I 22
Tabel 1 Metode Koefisien Tak Tentu

Suku-suku dalam r(x) Pilihan untuk yp

keys Ceys
Kxn(n = 0, 1, … ) Knxn + Kn–1xn–1 + ⋯ + K1x + KO

kcos mx atau ksin mx Kcos mx + Msin mx

Kesimpulan:
 Metode Koefisisen Taktentu digunakan penyelesaian khusus PD linier
takhomogen dengan koefisien konstanta
 Untuk dapat menentukan pemisalan yang sesuai harus dicari terlebih
dahulu solusi persamaan homogennya.
 Metode Koefisisen Taktentu hanya dapat digunakan jika fungsi f(x) di
ruas kanan adalah berupa polinom, fungsi trigono, fungsi eksponen
atau penjumlahan/perkalian dari ketiga fungsi kolom pertama dalam
Tabel 1. Contoh: PD yuu + y = tan x tidak dapat diselesaikan dengan
metode koefisien taktentu karena tan x bukan termasuk ketiga fungsi
dalam Tabel 1

Contoh Penerapan Aturan Dasar


Selesaikan PD takhomogen berikut:
y′′ + 4y = 8x2
Penyelesaian:
Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen yuu + 4y = 0
persamaan karakteritik: N2 + 4 = 0
akar-akar persamaan karakteristik: N1 = 2i, N2 = −2i
solusi umum yh = Acos 2x + Bsin 2x
Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen yuu + 4y = 8x2
f(x) = 8x2 sehingga dari Tabel 1, yp = K2x2 + K1x + KO
yup = 2K2x + K1
yuup = 2K2

substitusi yp, y u p , yuup ke persamaan didapatkan:


2K2 + 4(K2x2 + K1x + KO) = 8x2

Matematika Teknik Hal-


I 23
dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama
diperoleh:
4K2 = 8
4K1 = 0
2K2 + 4KO = 0
perolehan konstanta:
K2 = 2, KO = −1, K1 = 0
solusi umum PD takhomogen:
yp = 2x2 − 1
Langkah 3. Menentukan solusi PD
y = yh(x) + yp(x) = Acos 2x + Bsin 2x + 2x2 − 1

Contoh penerapan Aturan Modifikasi


Tentukan solusi PD berikut:
y′′ − 3y′ + 2y = ex
Penyelesaian:
Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen yuu − 3yu + 2y = 0
persamaan karakteritik: N2 − 3N + 2 = 0
akar-akar persamaan karakteristik: N1 = 1, N2 = 2
solusi umum yh = c1ex + c2e2x
Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen yuu − 3yu + 2y = ex
f(x) = ex sehingga dari Tabel 1, yp = cex
karena f(x) = ex adalah solusi PD homogen pada Langkah 1
maka sesuai Aturan B, yp = cxex

sehingga yup = cex + cxex, yuup = 2cex + cxex


substitusi yp, yup, yuup ke persamaan didapatkan:
2cex + cxex − 3(cex + cxex) + 2(cxex) = ex
dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama
diperoleh konstanta c=-1
solusi umum PD takhomogen:
yp = −xes
Langkah 3. Menentukan solusi PD
y = yh(x) + yp(x) = c1ex + c2e2x − xes

Matematika Teknik Hal-


I 24
Contoh Penerapan Aturan Penjumlahan
Tentukan penyelesaian umum PD berikut:
y′′ − 2y′ + y = ex + x
Penyelesaian:
Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen yuu − 2yu + y = 0
persamaan karakteritik: N2 − 2N + 1 = 0
akar-akar persamaan karakteristik: N1 = N2 = 1
solusi umum yh = c1ex + c2xex
Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen yuu − 2yu + y = ex + x
f(x) = ex + x sesuai Tabel 1, yp = c1ex + c2x + c3
suku pada f(x) yaitu ex adalah solusi ganda PD homogen solusi
umum PD homogen menjadi yp = c1x2ex + c2x + c3

sehingga yup = 2c1xex + c1x2ex + c2 ,


y′′ = 2c1ex + 2c1xex + 2c1xex + c1x2ex
p
substitusi yp, yup, yuup ke persamaan didapatkan:

2c1ex + 4c1xex + c1x2ex − 2(2c1xex + c1x2ex + c2) + c1x2ex + c2x


+ c 3 = ex + x
↔ 2c1ex + c2x−2c2 + c3 = ex + x
dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama
diperoleh konstanta :
c1 = 1/2 ; c2 = 1 ; c3 = 2
solusi umum PD takhomogen:
yp = c1x2ex + c2x + c3
1
= x 2e x
+x+2
2
Langkah 3. Menentukan solusi PD
x
1
y = yh(x) + yp(x) = c1ex + + +x+2
x2ex
c2xe 2

Tentukan penyelesaian PD berikut:


y′′ + 2y′ + 5y = 16es + sin 2x
Penyelesaian:
Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen yuu + 2yu + 5y = 0
persamaan karakteritik: N2 + 2N + 5 = 0

Matematika Teknik Hal-


I 25
akar-akar persamaan karakteristik: N1 = −1 + 2i N2 = −1 − 2i
solusi umum yh = e–x(Acos 2x + Bsin 2x)
Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen
y′′ + 2y′ + 5y = 16es + sin 2x
f(x) = 16es + sin 2x sesuai Tabel 1,
yp = cex + Kcos 2x + Msin 2x
substitusi yp, yup, yuup ke persamaan didapatkan:
8ces + (−4K + 4M + 5K)cos 2x + (−4K − 4M + 5M)sin 2x
= 16es + sin 2x
dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama
diperoleh konstanta :
c = 2 ; K = −4/17 ; M = 1/17
solusi umum PD takhomogen:
yp = cex + Kcos 2x + Msin 2x
4 1
= 2ex − cos 2x + sin 2x
17 17
Langkah 3. Menentukan solusi PD
y = yh(x) + yp(x)
4 1
= e–x(Acos 2x + Bsin 2x) + 2ex − cos 2x + sin 2x
17 17
Latihan soal
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial berikut:
1. yuu + 4yu = x
2. yuu + yu − 2y = 3 − 6x
3. yuu + y = 6es + 3
4. yuu − yu − 2y = 6es
5. yuu + yu = 6 sin 2x
6. yuu − 3yu + 2y = essin x
7. y uu + y u = 2x, y(0) = 1, y u (0) = 2
8. y uu + y u − 2y = 2x, y(0) = 0, y u (0) = 1
9. y uu − 5y u + 6y = e s (2x − 3), y(0) = 1, y u (0) = 3

Matematika Teknik Hal-


I 26
METODE KOEFISIEN TAKTENTU
PADA PD LINIER TAKHOMOGEN ORDE-2

ay′′ + by′ + cy = f(x)

Langkah 1. Menentukan solusi umum PD


Homogen
ay + by′ + cy = 0
′′

solusi umum: yℎ = c1 y1(x) + c2y2(x)

Langkah 2. Menentukan solusi PD TakHomogen


ay′′ + by′ + cy = f(x)
lihat bentuk f(x) sesuaikan dengan Tabel 4.1 kolom-1 dan lihat kesamaan bentuk dg solusi PD
tentukan solusi umum: ye = Tabel 4.1 kolom-2
sesuaikan dg f(x)-nya

 substitusi
ee ye, y′ , y′′ pada PD takhomogen
 tentukan solusi khusus ye

Langkah 3. Menentukan solusi umum PD TakHomogen


solusi umum: y = yℎ + ye

Gambar 2 Metode Koefisien Taktentu pada PD Linier Tak Homogen orde-2

4.8.2 Metode Variasi Parameter


Metode variasi parameter adalah metode untuk menentukan penyelesaian
khusus PD linier takhomogen dengan koefisien variabel. Prinsip metode ini
adalah mengubah variabel konstanta ck dengan variasi parameter vk(x). Misal
pada PD takhomogen orde-2 konstanta c1 dan c2 pada solusi umum PD
homogen yh = c1y1(x) + c2y2(x) diubah dengan variasi parameter v1(x) dan

Matematika Teknik Hal-


I 27
v2(x) sehingga solusi khusus PD takhomogen yp = v1(x)y1(x) + v2(x)y2(x).
Metode ini lebih umum daripada metode koefisien taktentu.

Prinsip Metode Variasi Parameter


PADA PD LINIER TAKHOMOGEN ORDE-
2 ; c2 → v2(x)
c1 → v1(x)

yM = c1y1(x) + c2y2(x)

yp = v1(x)y1(x) + v2(x)y2(x)

Gambar 3 Prinsip Metode Variasi Parameter pada PD Linier TakHomogen orde-2

PD linier takhomogen orde-2 dengan koefisien variabel yang diselesaiakan


dengan metode Variasi Paramatr mempunyai bentuk umum:
y′′ + p(x)y′ + q(x)y = r(x)
Penyelesaian PD di atas adalah:
Langkah 1. Menentukan penyelesaian PD homogen.
Penyelesaian PD homogen persamaan di atas:
y′′ + e(x)y′ + q(x)y =
0 yh = c1y1(x) +
c2y2(x)
Langkah 2. Menentukan penyelesaian PD takhomogen dengan metode variasi
parameter.
 Menentukan solusi umum:
yp = v1(x)y1(x) + v2(x)y2(x)
 Menentukan turunan yp :
ypu = v1u(x)y1(x) + v1(x)y1u(x) + v2u(x)y2(x) + v2(x)y2u(x)
 Menentukan persamaan syarat:

Matematika Teknik Hal-


I 28
v1u(x)y1(x) + v2u(x)y2(x) = 0
sehingga
ypu = v1(x)y1u(x) + v2(x)y2u(x)
ypuu = v1(x)y1uu(x) + v1u(x)y1u(x) + v2(x)y2uu(x) + v2u(x)y2u(x)
 Substitusi yp, ypu, ypuu pada PD:
[v1(x)y1uu(x) + v1u(x)y1u(x) + v2(x)y2uu(x) + v2u(x)y2u(x)]
+ e(x)[v1(x)y1u(x) + v2(x)y2u(x)]
+ q(x)[v1(x)y1(x) + v2(x)y2(x)] = r(x)
v1(x)[y1 (x) + e(x)y1u(x) + q(x)y1(x)]
uu

+ v2(x)[y2uu(x) + e(x)y2u(x) + q(x)y2(x)]


+ v1u(x)y1u(x) + v2u(x)y2u(x) = r(x)
karena y1uu(x) + e(x)y1u(x) + q(x)y1(x) = 0 dan
y2uu(x) + e(x)y2u(x) + q(x)y2(x) = 0
 maka hasil Substitusi yp, ypu, ypuu pada PD:
v1u(x)y1u(x) + v2u(x)y2u(x) = r(x)
 Menentukan v1(x) dan v2(x)
v1u(x)y1(x) + v2u(x)y2(x) = 0
v1u(x)y1u(x) + v2u(x)y2u(x) = r(x)
dari dua persamaan di atas
maka:
y2(x).
v u(x) = −
r(x) → v1 (x) = ƒ − y2(x). r(x)
1 W
W
y1(x).
u
r(x)
v (x) = → v2 (x) = ƒ y1(x). r(x)
2 W
W
W = y1(x)y2u(x) − y1u(x) y2(x) adalah Wronskian y1(x), y2(x)
jadi
yp = v1(x)y1(x) + v2(x)y2(x)
y2(x). r(x) y1(x). r(x)
=ƒ− W
1y (x) + ƒ
W
2 y (x)

Langkah 3. solusi umum PD


y = yh + y p
= c1y1(x) + c2y2(x) + v1(x)y1(x) + v2(x)y2(x)
y2(x). r(x) y1(x). r(x)
= c y (x) + c y (x) + ƒ − y (x) + ƒ y (x)
1 1 2 2 1 2
W W

Matematika Teknik Hal-


I 29
Contoh penerapan metode Variasi Parameter:
Tentukan penyelesaian umum PD berikut:
y′′ + y′ = sec x
Penyelesaian:
Langkah 1. Menentukan penyelesaian PD homogen.
y′′ + y′ = 0
persamaan karakteristik N2 + 1 = 0 , akar-akarnya N1,2 = ±i
yh = c1 cos(x) + c2 sin(x)

Langkah 2. Menentukan penyelesaian PD takhomogen dengan metode variasi


parameter.
 solusi umum: yp = v1(x) cos x + v2(x) sin x
 persamaan syarat:
v1 u (x)y1 (x) + v2 u (x)y2 (x) = 0 → v1 u (x) cos x + v2 u (x)sin x = 0
 hasil Substitusi yp, ypu, ypuu pada PD:
v1u(x)y1u(x) + v2u(x)y2u(x) = r(x)
−v1u(x) sin x + v2u(x)cos x = 0
 Menentukan v1(x) dan v2(x)
v1 u (x) cos x + v2 u (x)sin x =
0
−v1u(x) sin x + v2u(x)cos x = 0
v1u(x) = −tan x → v1(x) = ln cos
x v2u(x) = 1 → v2(x) = x
jadi
yp = v1(x) cos x + v2(x) sin x
= ln cos x cos x + x sin x
Langkah 3. solusi umum PD
y = yh + yp = c1cos(x) + c2sin(x) + ln cos x cos x + x sin x

Matematika Teknik Hal-


I 30
Metode Variasi Parameter
pada PD Linier Takhomogen Orde-
2

Langkah 1. Menentukan penyelesaian PD homogen.

Langkah 2.yMenentukan
′′
− e(x)y′ +penyelesaian
q(x)y = 0 PD takhomogen dengan metode variasi param
 akar persamaan
Menentukan solusi umum: karakteristik
 1y
yp = v1(x)y (x)
ℎ += vc21(x)y
y12(x)
(x) + c2 y2(x)
Menentukan persamaan syarat:
v1′ (x)y1(x) + v2′ (x)y2(x) = 0
Substitusi ye , ye ′ , ye ′′ pada PD:
v1′ (x)y1′ (x) + v2′ (x)y2′ (x) = r(x)
Menentukan v1(x) dan v2(x)


y 2(x). r(x) y 2(x). r(x)
v 1(x) =− → v (x)
1 =ƒ−
W W

y 1(x). r(x) y 1(x). r(x)
v 2(x) = → v (x)
2 =ƒ
W W
W = y1(x)y2′(x) − y1′ (x) y2(x)

Langkah 3. Menentukan solusi PD Takhomogen.


y = y ℎ + yp
= c1 y1 (x) + c2 y2(x) + v1(x)y1(x) + v2(x)y2(x)

Gambar 4 Metode Variasi Parameter pada PD Linier TakHomogen orde-2

Latihan Soal
Tentukan penyelesaian PD tak homogen berikut dengan metode variasi
parameter:

1. yuu + y = 1
2. yuu − yu = x + 1

Matematika Teknik Hal-


I 31
3. yuu + yu − 2y = 3 − 6x
4. yuu − y = 5e3s
5. yuu + y = sin x
6. yuu + y = 6es + 3
7. yuu − yu − 2y = 6es
8. yuu + yu = 6 sin 2x
9. yuu − 2yu + 2y = essin x

Matematika Teknik Hal-


I 32
Matematika Teknik Hal-
I 33

Anda mungkin juga menyukai