Anda di halaman 1dari 6

PERSAMAAN DIFERENSIAL

SEPTI ELSA PRATIWI


1510503025

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2016
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang melibatkan fungsi dan turunan-
turunannya atau diferensialnya.
Orde adalah indeks/tingkat tertinggi dari turunan yang terlibat dalam persamaannya.
Sedangkan derajat adalah pangkat tertinggi dari turunan yang terlibat dalam persamaannya.

Persamaan Diferensial Homogen


f(x, y) disebut fungsi homogen berpangkat n jika memenuhi f(kx, ky) = kn f(x, y)
dengan k adalah konstanta.
Contoh : 1. f(x, y) = x + 3y
f(kx, ky) = kx + 3ky
= k(x + 3y) fungsi homogen pangkat 1
2. f(x, y) = 5x 7y + 13
f(kx,ky) = 5kx 7ky + 13 bukan fungsi homogen karena F(kx, ky)
kn(5x 7y + 13)
Bentuk umum PD Homogen adalah M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0. Jika M(x, y) dan
N(x, y) maing-masing merupakan fungsi homogen dan berpangkat sama dalam x dan
y atau PD tersebut dapat diubah menjadi bentuk M(y/x) dx + N(y/x) dy = 0 atau
M(x/y) dx + N(x/y) dy = 0.
Jika PD sudah diubah menjadi M(y/x) dx + N(y/x) dy = 0, maka untuk menentukan
solusi PD tersebut,
ambil u = y = ux
dy = u dx + x du
M(u) dx + N(u) (u dx + x du) = 0
(M(u) + u N(u)) dx + x N(u) du = 0

dx + du = 0

Sehingga solusinya : dx + du = C, dengan u =


Contoh :
Tentukan penyelesaian dari PD (x2 xy + y2) dx xy dy = 0
Penyelesaian :
Cek terlebih dahulu apakah PD diatas adalah PD homogen
ambil M(x, y) = x2 xy + y2
M(kx, ky) = (kx)2 kx ky + (ky)2
= k2(x2 xy + y2)
N(x, y) = xy
N(kx, ky) = kx ky
= k2(xy)
(x2 xy + y2) dx xy dy = 0 adalah PD homogen
(x2 xy + y2) dx xy dy = 0 bagi dengan x2, diperoleh

(1 + ) dx dy = 0 (i)
misal : y = ux
dy = u dx + x du
substitusi ke persamaan (i)
(1 u + u2) dx u (u dx + x du) = 0
dx u dx + u2 dx u2 dx ux du = 0
(1 u) dx ux du = 0 bagi dengan x(1 u)

dx du = 0

dx du = c1

ln x du = c1

ln x du du = c1
ln x + u + ln (1 u) = ln C, dengan ln C = c1
substitusi kembali u = , sehingga
ln x + + ln (1 ) = ln C

Persamaan Diferensial Tak Homogen


Persamaan Diferensial Tidak Homogen adalah PD yang mempunyai bentuk (ax + by
+ c) dx + (px + qy + r) dy = 0 (i)
dengan a, b, c, p, q, r adalah konstanta.
Untuk menyelesaikan PD tersebut, terlebih dahulu harus perhatikan kemungkian-
kemungkinan yang terjadi, yaitu :
(a) jika atau aq bp 0
(b) jika atau aq bp = 0
(c) jika
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari PD (3x + 3y + 6) dx + (x + y + 2) dy = 0
Penyelesaian :
(3(x + y + 2)) dx + (x + y + 2) dy = 0
dengan mengambil m = 3 dan membagi kedua ruas dengan (x + y + 2) diperoleh
3 dx + dy = 0
3 dx + dy = C
3x + y = C

Persamaan Diferensial Eksak


Persamaan Diferensial Eksak adalah suatu PD tingkat satu dan berpangkat satu yang
berbentuk M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0 (i)

serta jika memenuhi =


Contoh : 1. y dx + x dy = 0

misal : M(x, y) = y =1

N(x, y) = x =1

karena = , maka PD eksak.


2. (x y) dx + (x + y) dy = 0

misal : M(x, y) = x y = -1
N(x, y) = x + y =1

karena , maka bukan PD eksak.

Jika F adalah suatu fungsi dua peubah yang mempunyai derivative parsial tingkat satu
yang kontinyu dalam suatu domain D, maka diferensial total fungsi F yaitu dF
didefinisikan oleh

dF(x) = dx + dy, (x, y) D


Misal penyelesain umum PD (i) adalah F(x, y) = C dengan C adalah konstanta
sebarang, maka
dF(x, y) = 0, sedemikian sehingga

dx + dy = 0 (ii)
dari PD (i) dan pers (ii), diperoleh

(a) = M(x, y)

(b) = N(x, y)
Sehingga solusi PD Eksak berbentuk F(x, y) = C. Berdasarkan hal tersebut, dapat
dicari solusi PD sebagai berikut :

(a) = M(x, y)
F(x, y) = M(x, y) dx + g(y)
NOTE : bentuk adalah integral terhadap x, dimana y dipandang sebagai konstanta
dan g(y) konstanta integral yang harus dicari.

= [ M(x, y) dx] + g'(y)

Karena = N(x, y) maka

= [ M(x, y) dx] + g'(y) = N(x, y)

g'(y) = N(x, y) [ M(x, y) dx]


karena g'(y) merupakan fungsi dengan peubah y saja maka setelah disederhanakan
merupakan fungsi dari y atau konstanta. Dengan kata lain g(y) dapat dicari

(b) = N(x, y)
Integralkan kedua ruas terhadap variabel y, diperoleh
F(x, y) = N(x, y) dy + f(x)
turunkan kedua ruas dengan turunan parsial terhadap x

= [ N(x, y) dy] + f'(x)


karena = M(x, y) maka

= [ N(x, y) dy] + f'(x) = M(x, y)

f'(x) = M(x, y) [ N(x, y) dy]


Contoh :
Cari solusi dari PD (x + y) dx + (x y) dy = 0
Penyelesaian :
Cek terlebih dahulu apakah PD diatas adalah PD eksak.

misal : M(x , y) = x + y =1

N(x , y) = x y =1

karena = , maka PD tesebut adalah PD eksak.


Untuk mencari solusinya, kita akan menggunakan
F(x, y) = M(x, y) dx + g(y)
= (x + y) dx + g(y)

= x2 + xy + g(y)
cari g'(y)

= [ M(x, y) dx] + g'(y)

= [ x2 + xy] + g'(y)
= x + g'(y)

karena = N(x, y), maka


x + g'(y) = N(x, y)
x + g'(y) = x y
g'(y) = -y
g'(y) = -y

g(y) = y2

jadi solusi umumnya : x2 + xy y2 = c1


x2 + 2xy y2 = C, dengan C = 2c1

Persamaan Diferensial Tak Eksak


Persamaan Diferensial Tidak Eksak adalah suatu PD tingkat satu dan berpangkat satu
yang berbentuk M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0 (i) dan memenuhi syarat

Penyelesaian PD tidak eksak dapat diperoleh dengan dengan mengalikan PD (i)


dengan suatu fungsi u yang disebut Faktor Integral (FI), sehingga diperoleh PD
eksak yaitu
u M(x, y) dx + u N(x, y) dy = 0 (ii)
karena PD sudah berbentuk eksak, maka memenuhi

u +M =u +N

u( ) = (M N )
RUMUS UMUM FAKTOR INTEGRAL

u(x, y) =
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari y(x + y + 1) dx + x(x + 3y + 2) dy = 0
Penyelesaian :
misal : M(x, y) = xy + y2 + y
N(x, y) = x2 + 3xy + 2x

= x + 2y + 1

= 2x + 3y + 2

Jadi,

= [fungsi dari y saja]


maka FI adalah = =y
sehingga diperoleh PD eksak adalah y2(x + y + 1) dx + xy(x + 3y + 2) dy = 0

dx + dy = 0
Karena PD diatas sudah berbentuk PD eksak, sehingga untuk mencari solusinya
digunakan Penyelesaian PD Eksak.

ambil = y2(x + y + 1)
= xy2 + y3 + y2
F(x, y) = (xy2 + y3 + y2) dx + g(y)
= x2y2 + xy3 + xy2 + g(y)

= x2y + 3xy2 + 2xy + g'(y)

karena = G(x, y), sehingga


x2y + 3xy2 + 2xy + g'(y) = xy(x + 3y + 2)
x2y + 3xy2 + 2xy + g'(y) = x2y + 3xy2 + 2xy
g'(y) = 0
g(y) = C
solusi PD : x2y2 + xy3 + xy2 + C

Anda mungkin juga menyukai