Anda di halaman 1dari 7

I.

Persamaan Diferensial Eksak


Persamaan Deferensial yang berbentuk disebut Persamaan Deferensial Eksak jika
dan hanya jika dan terdapat fungsi yang deferensial totalnya .
Dengan meniadakan lambang x dan y maka . Perlu diingat bahwa diferensial
total atau , asalkan turunan-turunan parsial f menurut x dan y ada. Sehingga
atau , ini juga berarti bahwa: dan .
Jadi fungsi adalah konstan dan penyelesaian umum persamaan deferensial
(PUPD) eksak adalah
(i)
Penyelesaian persamaan diferensial eksak
1) maka:
dan
(ii)
dengan menyatakan bahwa dalam pengintegralan itu y dipandang sebagai suatu
konstanta, dalam hal ini adalah konstanta integrasi yang masih akan ditentukan
(iii)
Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial berikut:

Jawab:
dan
= 8 xy
(persamaannya eksak)

Penyelesaian

f(x,y)= (3x2 + 4xy2)dx + h(y) = x3 +2 x2y2 + h(y)

f(x,y) = x3 +2 x2y2 + h(y)

Jadi PUPDnya adalah:

III. Faktor Integral


Jika persamaan diferensial : M (x,y) dx + N (x,y) = 0 tidak eksak atau , maka
untuk menyelesaikan PD tersebut dikalikan terlebih dahulu dengan suatu faktor
tertentu sedemikian sehingga PD menjadi eksak.
Contoh
Tentukan persamaan berikut eksak atau tidak
2y dx + x dy = 0
Jawab
M (x,y) =2y N (x,y) = x PD tidak eksak karena
=2=1
Jika PD tersebut dikalikan dengan x maka akan didapat
x(2y) dx + x(x) dy = 0
2xy dx + x dy = 0
= 2x = 2x PD eksak karena
PD di atas menjadi eksak setelah dikalikan dengan x, x inilah yang disebut
dengan faktor integral yang kita singkat dengan V (x,y),
VM + VN = 0 akan eksak jika dan hanya jika
Dari persamaan diatas harga V dapat ditentukan dan memberikan tiga macam
kasus / kemungkinan yaitu:
a). jika V hanya fungsi dari x saja atau V = f(x), maka
dikali dengan
Karena V=f(x) saja, maka namakan: h(x)= sehingga
ln V =
ln V = ln
V=
b). jika V hanya fungsi dari y saja atau V= g(y), maka
dikalikan
Karena V=g(y) saja, maka namakan: h(y)= sehingga
ln V =
ln V = ln
V=
c). jika V = k(z) dengan z = l(x,y), maka

Catatan:
1. Jika M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 homogen dan Mx + Ny 0, maka factor integralnya
V=
2. Jika Mdx - Ndy = y f(x,y) dx - x g(x,y)dy = 0 dan f(x,y) g(x,y) maka factor
integralnya V =
3. PD (py dx + qx dy) + xm yn (ry dx + sx dy) = 0 mempunyai faktor integral V
= xh yk jika: dan

Contoh 1
Selesaikan (x2 + y2 + x)dx + xy dy = 0
Tetapi,
VM dx + VN dy = 0
x(x2 + y2 + x) dx + x(xy) dy = 0
x3 + xy2 + x2 dx + x2y dy = 0
cek keeksakannya
persamaan ini eksak
x3 dx + x2 dx + (xy2 dx + x2y dy) = 0
d(=0
d

3x4 + 4x3 + 6x2 y2 = c

Contoh 2 : Selesaikan (2xy4 ey + 2xy3 + y) dx + (x2 y4 ey x2 y2 3x) dy = 0


= 8xy3ey + 2xy4 ey + 6xy2 + 1
2xy4ey 2xy2 3
Tetapi, - 8xy3ey + 8xy2 + 4

Maka
VM dx + VN dy = 0
Dicek keeksakannya
Maka ambil f(x,y) =
=
=

Latihan
Dalam latihan 1 5, sebagian persamaan difernsial adalah eksak dan tidak
eksak. Periksalah keeksakan dan selesaikan setiap persamaan diferensial
dibawah ini!
1.
2. (cos y + y cos x) dx + (sin x x sin y) dy = 0
3.
4. (2x3y2 + 4x2y + 2xy2 + xy4 + 2y) dy + 2(y3 + x2y + x) dy = 0
5. ,
Untuk soal 6-8 periksalah keeksakannya
6. (2x3 + 3xy) dx + (3x + y 1) dy = 0
7. (4x3y3 2xy)dx + (2x4y2 2x2) dy = 0
8. (6x5y3 + 4x3y5) dx + (3x5y2 + 4x4y4) dy = 0

Persamaan differensial homogen


Persamaan differensial homogen merupakan persamaan differensial yang
memiliki bentuk umum P(x,y) dx + Q(x,y) dy = 0. Dikatakan homogen jika untuk
persamaan P(x,y) dan Q(x,y) memiliki derajat yang sama. Derajat disini adalah
derajat pangkat yang sama antar keduanya. Bentuk umum untuk mencari
derajat pangkat adalah sebagai berikut :

M( ax, ay) = an (M(x,y))

Contoh :

Tentukan persamaan differensial berikut termasuk Homogen atau tidak!

1. 2xy dx = (x2 + y2) dy

2. (x+ y) dy = (2x 3y) dx

Jawab :

1. 2xy dx = (x2 + y2) dy

kita dapat ubah bentuknya menjadi

2xy dx (x2 + y2) dy = 0

untuk mencari apakah derajatnya sama, maka kita anggap P(x,y) = 2xy dan
Q(x,y) = -(x2+y2) , kita hitung dahulu untuk

P(x,y) = 2xy

P(ax,ay) = 2 (ax) (ay) -> kita ubah x menjadi ax dan y menjadi ay

P(ax,ay) = a2 2xy > kalikan a . a menjadi a2

P(ax,ay) = a2 P(x,y)

maka dengan melihat pangkat dari a, diketahui bahwa P(x,y) berderajat 2,


Kemudian kita hitung untuk Q(x,y)

Q(x,y) = -(x2 + y2)

Q(ax,ay) = -((ax)2 +(ay)2) -> kita ubah x menjadi ax dan y menjadi ay

Q(ax,ay) = -( a2x2 + a2y2)

Q(ax,ay) = a2 (x2 + y2) > kita keluarkan a2 dari penjumlahan

Q(ax,ay) = a2 Q(x,y)

maka dengan melihat pangkat dari a, diketahui bahwa Q(x,y) juga berderajat 2.
Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan differensial 2xy dx = (x2+y2) dy
merupakan persamaan differensial homogen.

2. (x + y) dy = (2x -3y) dx

kita ubah bentuknya menjadi

(2x 3y) dx (x + y ) dy = 0

untuk mencarinya sama seperti nomor 1, kita anggp bahwa P(x,y) = 2x 3y dan
Q(x,y) = x+y. Kita hitung dahulu untuk P(x,y)

P(x,y) = 2x 3y

P(ax,ay) = 2(ax) 3(ay)

P(ax, ay) = 2ax 3ay

P(ax,ay) = a (2x 3y)

P(ax,ay) = a P(x,y)

dengan melihat nilai pangkat a. Maka dapat disimpulkan bahwa derajat untuk
P(x,y) adalah 1. lalu kita hitung juga Q(x,y)

Q(x,y) = x + y

Q(ax,ay) = ax + ay

Q(ax,ay) = a (x+y)

Q(ax,ay) = a Q(x,y)

maka dengan melihat pangkat dari a. Didapatkan hasil yang sama juga yaitu
Q(x,y) memiliki derajat 1. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan

differesnsial (x + y) dy = (2x -3y) dx merupakan persamaan differensial


homogen.

Sebenarnya terdapat trik yang dapat dilakukan untuk mengetahui dengan cepat
derajat sebuah persamaan differensial. Jika dalam persamaan berbentuk
perkalian seperti 2xy, maka tinggal kita tambahkan pangkat antara x dan y yaitu
2. Contoh lain jika berbentuk 2x2y3 maka derajatnya adalah 5 . Tetapi berbeda
jika dalam persamaannya berbentuk penjumlahan atau pengurangan, maka
dengan melihat pangkat dari kedua variabel. Contohnya x + y maka memiliki
derajat 1. contoh lain jika (x2 + y2) maka derajatnya adalah 2 . Untuk
penyelesaian persamaan differensial homogen saya akan tulis pada tulisan
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai