Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persamaan diferensial merupakan persamaan matematika untuk fungsi satu variable atau
lebih, menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde. Teori
persamaan diferensial sudah sangat berkembang dan metode yang digunakan sudah banyak
sekali variasi yang digunakan. Persamaan diferensial memiliki peran penting dalam
rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan lain-lain. Sebuah persamaan diferensial disebut linier
apabila fungsi yang tidak diketahui dan turunannya muncul dalam pangkat satu bila tidak
memenuhi syarat persamaan itu adalah nonlinier.
Persamaan diferensial Bernoulli merupakan persamaan diferensial linear orde-1 (dalam
variabel v), dan dapat diselesaikan seperti menyelesaikan persamaan diferensial linear order
1. Pembahasan selanjutnya akan tertera dalam makalah ini. Dalam Makalah ini, Anda
pertama-tama mempelajari Persamaan digerensial yang lebih sederhana, yaitu Persamaan
diferensial orde satu. Anda akan mengenal tipe-tipe persamaan diferensial dan mempelajari
bagaimana caranya menyelesaikan Persamaan diferensial tersebut. Setelah mempelajari
makalah ini, Anda diharapkan memahami metode penyelesaian Persamaan diferensial orde
satu dan persamaan diferensial bernoulli

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang harus dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa itu Persamaan Diferensial Liner Orde Satu dan Persamaan Diferensial Bernoulli?
2. Bagaimana mencari solusi dari Persamaan Diferensial Liner Orde Satu dan Persamaan
Diferensial Bernoulli?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu Persamaan Diferensial Liner Orde Satu dan Persamaan
Diferensial Bernoulli.
2. Untuk mengetahui cara mencari solusi Persamaan Diferensial Liner Orde Satu dan
Persamaan Diferensial Bernoulli.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Persamaan Diferensial Linear Orde Satu


Persamaan diferensial linier orde satu dengan variabel tak bebas y dan variabel bebas x, dapat
di tulis dalam bentuk :
dy
+ p ( x ) y =Q( x)
dx
Contoh : persamaan
dy
x + ( x+1 ) y=x 3
dx
Dapat ditulis menjadi
dy 1
dx ( )
+ 1+ y=x 2
x
Persamaan diferensial linier orde satu dapat ditulis dalam bentuk diferensial menjadi1
( P ( x ) y−Q ( x ) ) dx+ dy=0
Sehingga di peroleh
M ( x , y )=P ( x ) y−Q ( x ) , N ( x , y )=1
Maka
∂ M ( x , y) ∂ N (x , y)
=P ( x ) ≠ 0=
∂y ∂x
Jadi persamaan diferensial linier orde satu bukan persamaan diferensial eksak dan
karena pada persamaan terakhir memuat hanya variabel x saja, maka dapat diasumsikan
mempunyai faktor integral yang hanya tergantung x saja, misalkan μ(x), maka diperoleh
μ( x ) ( P ( x ) y −Q ( x ) ) dx + μ( x)dy=0
Dengan mengingat definisi faktor integral diperoleh
∂ ∂
[ μ ( x ) ( P ( x ) y−Q ( x ) ) ]=¿ μ (x )
∂y ∂y

1
Sagita Charolina Sihombing, “Penyelesaian Persamaan Diferensial Linier Orde Satu dan Dua disertai Nilai Awal
dengan menggunakan Metode Runge Kutta Orde Lima Butcher dan Felhberg (RKF45)” Vol. 14, no. 1 (2018): HAL.
51–60.
dμ( x)
μ ( x ) P ( x) =
dx
Persamaan tersebut merupakan persamaan diferensial separabel yang penyelesaiannya
adalah
P ( x ) dx
μ ( x )=e∫
Jelas μ > 0, sehingga μ ( x )merupakan faktor integral dari persamaan diferensial linier
orde satu sehingga
P ( x ) dx P ( x ) dx
e∫ ( P ( x ) y−Q ( x ) ) dx+ e∫ dy =0
P ( x ) dx P ( x ) dx P ( x ) dx
e∫ P ( x ) y dx−e∫ Q ( x ) dx+ e∫ dy =0
P ( x ) dx P ( x ) dx P ( x ) dx
dy e∫ +e∫ dy−e∫ Q ( x ) dx=0
P ( x ) dx P ( x ) dx
dy e∫ −e∫ Q ( x ) dx=0
P ( x ) dx P ( x ) dx
y e∫ −e∫ Q ( x ) dx=0
yμ ( x )−∫ μ ( x ) .Q ( x ) dx=0

y=
∫ μ ( x ) . Q ( x ) dx
μ(x)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan dalam suatu teorema berikut :
Teorema. Persamaan diferensial linier orde satu
dy
+ p ( x ) y =Q( x)
dx
Mempunyai faktor integral
P ( x ) dx
μ ( x )=e∫
Penyelesaian umum persamaan diferensialnya
P ( x ) dx P ( x ) dx
y e∫ −e∫ Q ( x ) dx=0
Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Orde satu
adalah sebagai berikut2 :
Langkah 1 : tuliskan bentuk Persamaan Diferensial linier orde satu tersebut dalam
bentuk standar
dy
+ p ( x ) y =Q( x)
dx
2
Nuryadi, PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER DAN PENERAPANNYA, Cetakan 1 (Yogyakarta: Penebar Media
Pustaka, 2018).
Langkah 2 : tentukan faktor integralnya.
P ( x ) dx
μ ( x )=e∫
Langkah 3 : kalikan Q(x) dengan μ ( x ) dan integralkan

∫ μ ( x ) Q ( x ) dx
Langkah 4 : tuliskan penyelesaian umum
μ ( x ) y=∫ μ ( x ) Q ( x ) dx+C
atau

y=
∫ μ ( x ) Q ( x ) dx +C
μ(x)
Contoh :
1. Selesaikan Persamaan Diferensial dibawah ini
dy
x + ( x+1 ) y=x 3
dx
Penyelesaian :
Langkah 1 : tuliskan bentuk Persamaan Diferensial linier orde satu tersebut dalam
bentuk standar dengan dibagi x
dy x+ 1
+ y=x 2
dx x
x +1
Dimana P ( x ) = dan Q ( x ) =x 2
x
Langkah 2 : tentukan faktor integralnya.
P ( x ) dx
μ ( x )=e∫
∫ x+1
x
dx
μ ( x )=e
Dimana
x+ 1
∫ dx=x +ln x
x
Sehingga
μ ( x )=e∫
¿¿ ¿

= e x . e ln x
= ex . x
= xe x
Langkah 3 : kalikan Q(x) dengan μ ( x ) dan integralkan

∫ μ ( x ) Q ( x ) dx + C = ∫ x e x . x 2 dx+C
3 x
= ∫ x e dx+C
= x 3 e x −3 x2 e x +6 xe x −6 e x +C
= e x ( x 3−3 x 2 +6 x−6)+C
Note :
3 x
Cara mencari ∫ x e dx
u dv
3 x
x (+) e
3 x 2 (-) ex
6x (+) ex
6 (-) ex
0 ex

Jadi, x 3 e x −3 x2 e x +6 xe x −6 e x
Langkah 4 : tuliskan penyelesaian umum

y=
∫ μ ( x ) Q ( x ) dx +C
μ(x)
e x ( x 3−3 x 2+6 x−6)+C
=
x ex
2 6
= x −3 x+ 6− x +C

2. Carilah Penyelesaian umum persamaan diferensial


dy 3 y
+ =6 x 2
dx x
Penyelesaian :
Dari persamaan diferensial tersebut diperoleh
3
P ( x) = dan Q ( x ) =6 x 2
x
Dan bentuk persamaan diferensialnya
( P ( x ) y−Q ( x ) ) dx+ dy=0

( 3xy −6 x ) dx+ dy=0


2
Sehingga dengan teorema diatas faktor integralnya

∫ P (x )dx ∫ 3x dx
μ ( x )=e =e =e∫ 3 ln x =x 3
Kalikan Q ( x ) =6 x 2 dengan μ ( x )=¿ x 3 dan integralkan, sehingga diperoleh

∫ μ ( x ) Q ( x ) dx + C = ∫ x 3 ( 6 x 2) dx +C
5
= ∫ 6 x dx+ C
= x 6 +C
Jadi penyelesaian umumnya adalah

y=
∫ μ ( x ) Q ( x ) dx +C
μ(x)
x 6 +C
y= atau x 3 y −x 6=C
x3

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


' y
1. y − =2 x
x
Penyelesaian:
y
y ' − =2 x
x
1
y'− y=2 x
x
−1
P ( x) =
x
Q ( x ) =2 x

y=e
−∫
−1
x
dx
[∫ (( 2 x ) ( e∫ )) dx+C ]
−1
x
dx

y=e ln x [∫ ( 2 x ∙ e ln x ) dx +C ]

y=x
[ ∫ 2 x ( 1x ) dx +C ]
y=x [∫ 2 dx +C ]

y=x (2 x +C)
y=2 x 2+ Cx
2. x y ' + y + 4=0
Penyelesaian:
1
x y ' + y + 4=0 (kalikan dengan )
x
1 −4
y' + y =
x x
1
P ( x) =
x
−4
Q ( x) =
x

[∫ (( ]
1 1

)( ))
−∫ dx −4 ∫ x dx
x
y=e e dx+C
x

y=e−ln x
[∫ ( )
−4 ln x
x
e dx+C
]
1
y=
x [
∫ (−4
x )
x dx +C
]
1
y= [ −4 dx +C ]
x ∫
1
y= [ −4 x+C ]
x
C
y=−4+
x

dy
3. −5 y=9
dx
Penyelesaian:
P ( x ) =−5
Q ( x ) =9

y=e ∫
− −5 dx
[∫ ( 9 ) (e∫ −5 dx
) dx +C ]
y=e5 x [∫ ( 9 ) ( e−5 x ) dx+C ]

y=e5 x [∫ 9 e−5 x dx +C ]
y=∫ 9 dx+C
y=9 x +C

4. ( 2 y + x 3 e x ) dx−xdy =0
Penyelesaian:
1
( 2 y + x 3 e x ) dx−xdy =0 (kalikan dengan dx )
dy 1
2 y+ x3 e x =x (kalikan dengan )
dx x
dy 2
= y + x2 ex
dx x
dy 2
− y =x 2 e x
dx x
−2
P ( x)=
x
Q ( x ) =x 2 e x
−2
∫ −2
y=e
−∫
x
dx
[∫ ( x e ) e2 x x
dx
dx+C ]
2 −2

y=e ln x 2
[∫ ( x e x ) e ln x dx+C ]
y=x 2 [∫ ( x 2 e x ) x−2 dx+ C ]

y=x 2 [∫ e x dx+ C ]

y=x 2 [ e x +C ]
y=x 2 e x +C x 2

dy
5. + y =2+e 2 x
dx
Penyelesaian:
P ( x ) =1
Q ( x ) =2+e 2 x

y=e ∫
− dx
[∫ ( ( 2+e 2x
) e∫ dx ) dx+ C ]

y=e−x ∫ ( ( 2+ e2 x ) e x ) dx +C
[ ]
y=e−x [∫ 2 e x + e3 x dx +C ]

1 3x
[
y=e−x 2 e x + e +C
3 ]
1 2x −x
y=2+ e +C e
3

2. Persamaan Diferensial Bernoulli

a. Persamaan diferensial bernoulli


definisi : persamaan diferensial yang dapat ditulis dalam bentuk
dy
+ p ( x ) y =Q( x) y 2
dx
Disebut persamaan diferensial bernoulli
dy 1 dv
Teorema : apabila n ≠ 0,1 ,maka dengan transformasi v= y 1−n dan = ( )
dx 1−n dx
persamaan bernoulli berubah menjadi PD linier tingkat satu
dv
+ ( 1−n ) P ( x ) v=( 1−n ) Q ( x )
dx
Dengan penyelesaian umum berbentuk
( 1−n ) ∫ P ( x ) dx ( 1−n ) ∫ P ( x ) dx
ve =( 1−n )∫ e .Q ( x ) dx
( 1−n ) ∫ P ( x ) dx ( 1−n ) ∫ P ( x ) dx
y 1−n .e =( 1−n )∫ e . Q ( x ) dx
Langkah-langkah mendapatkan penyelesaian umum PD3 :
Langkah 1 : Reduksikan PD Bernoulli itu dengan transformasi v= y 1−n dan
dy 1 dv
=
dx 1−n dx ( )
menghasilkan PD linier orde satu:

dv
+ ( 1−n ) P ( x ) v=( 1−n ) Q ( x )
dx
Langkah 2 : Gunakan langkah PD linier orde satu untuk menyelesaikannya.

3
Rahmiani Jalil, “Penyelesaian Persamaan Diferensial Bernoulli Tak Linear dengan Metode Transformasi
Diferensial,” t.t.
Langkah 3 : Gantilah v dengan tranformasi semula untuk mendapatkan penyelesaian
umum PD Bernoulli4
Contoh :
dy
Selesaikan + y =xy 3
dx
Dimana P ( x ) =1 danQ ( x )=x ; n=3
Penyelesaian :
Dengan substitusi
v= y 1−n
¿ y 1−3
v= y−2
Diperoleh :
dv
+ ( 1−n ) P ( x ) v=( 1−n ) Q ( x )
dx
dv
+ ( 1−3 ) 1. v=( 1−3 ) x
dx
dv
−2 v=−2 x
dx
Sehingga penyelesaian umumnya adalah

1−n ( 1−n ) ∫ P ( x ) dx ( 1−n ) ∫ P ( x ) dx


y .e =( 1−n )∫ e . Q ( x ) dx

y−2 . e−2( x )=−2∫ e−2 . x dx


Dimana
1 1
∫ e−2 x . x dx =x .− 2 e−2 x − 4 e−2 x
1 1
¿− e−2 x x+
2 2 ( )
Sehingga diperoleh

4
Rochmaini Arisa, dkk, “PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BERNOULLI MENGGUNAKAN METODE RUNGE
KUTTA ORDE KELIMA” Volume 03, no. 3 (2014): hal 193 – 200.
−1 −2 x 1
y−2 . e−2( x )=−2 ( 2
e x+ +c
2 ( ))
( 12 ) e
y−2 e−2 x = x+ −2 x
+c

1
y−2 =( x + ) +c
2
Jadi persamaan umum PD adalah

( 12 )+c
y−2= x +

Contoh :
Selesaikan persamaan berikut
dy 1
+ y=xy 2
dx x
−2 dy 1 −1
- Bagi kedua sisi dengan y 2seingga y + y =x
dx x
- Substitusikan z= y 1−n , yaitu z= y 1−2 = y−1 ,
dz dy
z= y −1 ∴ =− y −2
dx dx
dz dz 1
- Kali kedua sisi dengan -1, agar suku pertama menjadi sehingga − z=−x
dx dx x
dz
Setelah berbentuk + Pz=Q selesaikan dengan faktor integrasi
dx
dz 1
− z=−x
dx x
−1
FI =e∫ Pdx → ∫ Pdx=∫ dx=−¿ x
x
1
∴ FI =e−¿ x =e¿ ( x )=x−1=
−1

x
1 1
z . FI =∫ Q . FI dx → z =∫ −x . dx
x x
z
=∫ −1 dx=−x +C → z=Cx−x2
n
.5

SOAL DAN PEMBAHASAN


' y 2
1. y + =x y
x
Penyelesaian:
a. Mereduksi PD Bernoulli menjadi PD Linier Orde 1
Cari nilai y
y 1−n=z
y 1−2=z
y−1=z
1
y=
z
dy
Substitusikan nilai y ke dalam
dx

dy
=
d ( 1z ) = −1 dz
2
dx dx z dx
dy
Substitusikan nilai y dari ke dalam PD Bernoulli
dx
y
y ' + =x y 2
x
−1 dz 1
+ y=x y2
z dx x
2

2
−1 dz 1 1 1
z 2
dx
+
x z
=x
z() ()
−1 dz 1 1
+ =x 2 (kalikan dengan −z 2)
z 2
dx xz z
dz z
− =−x BENTUK UMUM PD LINIER ORDE 1
dx x
b. Penyelesaian dengan solusi PD Linier Orde 1

5
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER DAN PENERAPANNYA.
−1
P ( x) =
x
Q ( x ) =−x

z=e ∫
− P ( x ) dx
[∫ ( Q ( x ) ∙ e∫ P ( x ) dx
) dx +C ]

z=e
−∫
−1
x
dx
[∫ (−x ∙ e∫ ) dx+C ]
−1
x
dx

z=e ln x [∫ (−x ∙ e−ln x ) dx+C ]

z=x
[∫ (−x ∙ 1x ) dx+ C ]
z=x [∫ −1 dx+C ]
z=x (−x +C)
z=−x 2 +Cx
1
=−x 2+Cx
y
1
y= 2
−x +Cx

2. x y ' + y= ( 2 x 4 + x 3 ) y 3
Penyelesaian:
a. Mereduksi PD Bernoulli menjadi PD Linier Orde 1
1
x y ' + y= ( 2 x 4 + x 3 ) y 3 (kalikan dengan )
x
1
y ' + y =( 2 x 3 + x 2 ) y 3
x
Dengan:
1
P ( x) =
x
Q ( x ) =( 2 x3 + x 2 )
n=3
z= y 1−n
z= y 1−3
z= y −2
Sehingga diperoleh:
dz
+ ( 1−n ) P ( x ) z =(1−n)Q ( x )
dx
dz 1
dx
+ ( 1−3 )
x ()
z=(1−3) ( 2 x 3 + x 2 )

dz 2
− z=−2 ( 2 x 3+ x2 )
dx x
dz 2
− z=−x 3−2 x 2 BENTUK UMUM PD LINIER ORDE 1
dx x
b. Penyelesaian dengan solusi PD Linier Orde 1
−2
P ( x)=
x
Q ( x ) =(−x 3−2 x 2)

z=e ∫
− P ( x ) dx
[∫ ( Q ( x ) ∙ e∫ P ( x ) dx
) dx +C ]

[∫( (−x −2 x )∙ e∫ ) dx+ C ]


−2 −2
−∫ dx dx
x 3 2 x
z=e
2

z=e ln x [∫ ( (−x −2 x ) ∙ e
3 2 ln x−2
) dx +C ]
z=x 2 ∫ ( (−x 3−2 x 2 ) x −2 ) dx +C
[ ]
z=x 2 [∫ −x−2 dx+ C ]

−1 2
z=x 2 [ 2
x −2 x +C ]
−1 4
z= x −2 x 3 +C x 2
2
1 −1 4
= x −2 x 3 +C x 2
y 2
2
1
y=

√ −1 4
2
x −2 x 3+C x2

dy 2
3. + y=x 2 y 2
dx x
Penyelesaian:
a. Mereduksi PD Bernoulli menjadi PD Linier Orde 1
Dengan:
2
P ( x) =
x
Q ( x ) =x 2
n=2
z= y 1−n
z= y 1−2
z= y −1
Sehingga diperoleh:
dz
+ ( 1−n ) P ( x ) z =(1−n)Q ( x )
dx
dz 2
dx
+ ( 1−2 )
x ()
z=(1−2) x 2

dz 2
− z=−x 2 BENTUK UMUM PD LINIER ORDE 1
dx x
b. Penyelesaian dengan solusi PD Linier Orde 1
−2
P ( x)=
x
Q ( x ) =−x 2

z=e ∫
− P ( x ) dx
[∫ ( Q ( x ) ∙ e∫ P ( x ) dx
) dx +C ]

z=e
−∫
−2
x
dx
[∫(−x ∙ e∫ ) dx+C ]
2
−2
x
dx

z=e ln x [∫ (−x ∙ e
2 ln x−2
) dx+ C ]
z=x 2 [∫ −x 2 ∙ x −2 dx +C ]

z=x 2 [∫ −1 ( x 2 ∙ x−2 ) dx +C ]

z=x 2 [∫ −1 ( 1 ) dx +C ]

z=x 2 [−x +C ]
z=−x 3 +C x 2
1
=−x 3+C x2
y
1
y=
−x +C x 2
3

4. 2 y ' − y=( 1−2 x ) y 3


Penyelesaian:
a. Mereduksi PD Bernoulli menjadi PD Linier Orde 1
1
2 y ' − y=( 1−2 x ) y 3 (kalikan dengan )
2
1 ( 1−2 x ) 3
y ' − y= y
2 2
Dengan:
−1
P ( x) =
2
( 1−2 x )
Q ( x) =
2
n=3
z= y 1−n
z= y 1−3
z= y −2
Sehingga diperoleh:
dz 1 ( 1−2 x )
+ ( 1−3 )− z=(1−3)
dx 2 2
dz
+ z=−1+ 2 x BENTUK UMUM PD LINIER ORDE 1
dx
b. Penyelesaian dengan solusi PD Linier Orde 1
P ( x ) =1
Q ( x ) =−1+2 x

z=e ∫
− P ( x ) dx
[∫ ( Q ( x ) ∙ e∫ P ( x ) dx
) dx +C ]
z=e
−∫ dx
[∫ (−1+2 x ∙ e∫ dx
) dx +C ]
z=e− x ∫ ( (−1+2 x ) ( e x ) ) dx +C
[ ]
z=e− x x x
[∫ ( −e +2 x e ) dx+ C ]
z=e− x [−e x +2 x e x +2 e x +C ]
z=−1+2 x+ 2+ C e−x
z=2 x+ 1+C e−x
1
2
=2 x +1+C e− x
y
1
y=
√ 2 x +1+C e−x

5. y ' + xy=x y3
Penyelesaian:
a. Mereduksi PD Bernoulli menjadi PD Linier Orde 1
Cari nilai z
z= y 1−n
z= y 1−3
z= y −2
dz
Substitusikan nilai z ke dalam
dx
dz d −2
= (y )
dx dx
dz dy
=−2 y−3
dx dx
dz
=−2 y−3 y '
dx
−1 dz
= y−3 y '
2 dx
Kembali ke soal
y ' + xy=x y3 (kalikan dengan y−3)
y−3 y ' + x y−2=x
−1 dz
+ x y−2=x (kalikan dengan -2)
2 dx
dz
−2 x y−2=−2 x BENTUK UMUM PD LINIER ORDE 1
dx
b. Penyelesaian dengan solusi PD Linier Orde 1
P ( x ) =−2 x
Q ( x ) =−2 x
Cari faktor integral
P ( x ) dx
I =e∫
−2 xdx
I =e∫
2

I =e− x
Kalikan soal PD Linier Orde 1 yang didapat dengan faktor integral

( dxdz −2 x y )=(−2 x ) e
2
−x 2
e− x −2

( dxdz ∙ e )−2 xz e =(−2 x ) e


−x 2 − x2 −x 2

Dari persamaan di atas dapat terlihat bahwa ruas kiri adalah hasil dari penurunan uv,
dengan :
dz
=v '
dx
2

e− x =u
z=v
2

−2 x e− x =u'
Perhatikan:
d
( u . v )=u . v ' + u' v
dt
Sehingga:
d ( −x ) 2 2

e . z =(−2 x ) e− x
dx
d 2 2

∫ dx ( e−x . z )=∫ (−2 x ) e−x


−1 − x
( )
2 2

e− x . z=−2 x e +C
2x
2 2

e− x . z=e−x +C
2

z=1+C e x
2

y−2=1+C e x
1
y=± 2
x
√1+C e
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persamaan Differensial merupakan merupakan persamaan matematika untuk
fungsi satu variabel atau lebih, menghubungkan nilai itu sendiri dan turunannya dalam
berbagai orde. Persamaan Differensial linear Orde satu dengan variable tak bebas y dan
variable bebas x, dapat ditulis dalam bentuk:
dy
+ p ( x ) y =Q ( x )
dx
Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan Persamaan Differensial Linier
Orde Satu adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan bentuk Persamaan Differensial Linier Orde Satu dalam bentuk
standar.
2. Menentukan Faktor Integral.
3. Mengalikan Q(x) dengan μ ( x ) lalu diintegralkan
4. Tuliskan Penyelesaian Umum
Persamaan Differensial Bornoulli merupakan persamaan differensial yang
dapat ditulis dalam bentuk:
dy
+ p ( x ) y =Q ( x ) y 2
dx
Adapun langkah-langkah mendapatkan penyelesaian umum PD:
dy 1 dv
1−n
1. Reduksikan PD Bernoulli dengan transformasi v= y dan =
dx 1−n dx ( )
2. Gunakan langkah PD linier orde satu untuk menyelesaikannya
3. Ganti v dengan transformasi semula
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh
dari sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Arisa, dkk, Rochmaini. “PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BERNOULLI


MENGGUNAKAN METODE RUNGE KUTTA ORDE KELIMA” Volume 03, no. 3
(2014): hal 193 – 200.
Charolina Sihombing, Sagita. “Penyelesaian Persamaan Diferensial Linier Orde Satu dan Dua
disertai Nilai Awal dengan menggunakan Metode Runge Kutta Orde Lima Butcher dan
Felhberg (RKF45)” Vol. 14, no. 1 (2018): HAL. 51–60.
Jalil, Rahmiani. “Penyelesaian Persamaan Diferensial Bernoulli Tak Linear dengan Metode
Transformasi Diferensial,” t.t.
Nuryadi. PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER DAN PENERAPANNYA. Cetakan 1.
Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 2018.

Anda mungkin juga menyukai