MODUL KULIAH KALKULUS 2

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

Modul 14
PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang
Persamaan Diferensial

Tujuan Instruksional Khusus :

Mahasiswa dapat :
 Menjelaskan tentang Persamaan Diferensial Linier Tingkat Satu
 Menjelaskan tentang Persamaan Diferensial Linier Tingkat Dua

Pokok Bahasan : Persamaan Diferensial Linier

Sub Pokok Bahasan :

 Persamaan Diferensial Tingkat Satu
 Persamaan Diferensial Tingkat Dua

Kalkulus II Modul 14 - 1
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

14.1 PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER TINGKAT SATU

Suatu persamaan diferensial :

dy
A ( x) +B( x) y=C (x )..............(1)
dx

Di mana bagian kiri dari persamaan adalah linier dalam y dan derivatif-
derivatifnya (di mana y sebagai variabel tidak bebas) disebut PERSAMAAN
DIFERENSIAL LINIER TINGKAT SATU. Jika tiap-tiap suku dari persamaan
diferensial (1) dibagi dengan A(x), maka didapat suatu persamaan dengan
bentuk :

dy
+P( x) y=Q( x)....................(2)
dx
Di mana : P(x) = B(x)/A(x) dan Q(x) = C(x)/A(x)

Sebagai contoh :
dy
a ). +3 xy=sin x , ini merupakan persamaan diferensial linier .
dx
dy
b ). . +3 xy 2 =sin x , ini bukan merupakan persamaan diferensial linier
dx
Salah satu metode untuk menyelesaikan persamaan diferensial linier tingkat

satu yaitu :

 Metode Faktor Integral :

Perhatikan bentuk persamaan :

d ∫ P (x)dx dy ∫ P (x)dx P(x )dx P( x )dx dy

dx
[ ye ]= . ye
dx
+ yP(x ) ye∫ =e∫
[ dx
+P( x) y
]
Ternyata bagian kiri dari (2), bila digandakan dengan faktor :

Kalkulus II Modul 14 - 2
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

e∫
P(x)dx

Sama dengan bagian kanan dari persamaan tersebut di atas.Maka :

P( x)dx dy
e∫
dx[+ P( x) y = ye∫
]P(x) dx
Q( x)
atau

d ∫ P(x)dx P (x)dx
dx
[ ye ]=Q( x)e∫

Jadi penyelesaian persamaan diferensial (2), adalah :

∫ P(x)dx ∫ P(x)dx
ye =∫ Q(x)e dx+C....................(3)
Catatan :
Rumus (3) dapat langsung digunakan untu persamaan diferensial linier,
apabila koefisien dy/dx sama dengan 1 (satu)

∫ P (x)dx
Bentuk e disebut Faktor Integral

Contoh-contoh Soal :
1. Selesaikan persamaan diferensial :
y’ + 2xy = 4x
Penyelesaian :
Di sini P(x) = 2x, maka  P(x) dx =  2x dx = x2
Oleh karena :
2
.

e x merupakan faktor integral

Maka penyelesaian persamaan diferensialnya adalah :

2 2
ye x =∫ 4 xe x dx +C
2 2
ye x =2 e +C
x
2
y=2+Ce− x

Kalkulus II Modul 14 - 3
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

2. Tentukan penyelesaian persamaan diferensial :

dy
x = y + x 3 +3 x 2−2 x
dx
Penyelesaian :
dy
x = y + x 3 +3 x 2−2 x
Persamaan diferensial : dx
Dapat ditulis sebagai :
dy
x − y=x 3 +3 x 2 −2 x
dx
dy 1
− y=x 2 +3 x −2
dx x

Maka,
dx
∫ P( x)dx=−∫ x =−ln x

dan e - ln x =1 /x
1 1
y =∫ ( x 2 +3 x−2)dx
x x
Merupakan faktor integral.
Selanjutnya :

1 1
y =∫ ( x2 + 3 x −2)dx
x x
2
=∫( x + 3- )dx
x
2
=1/2x +3x- 2 ln x + C

Jadi penyelesaian umum persamaan diferensial, adalah :

2y = x3 + 6x2 – 4x ln x + Cx

14.2 PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER ORDE KEDUA

Kalkulus II Modul 14 - 4
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

Bentuk umum Persamaan Differensial (PD) linier orde kedua adalah :

y”+ p(x)y’+ g(x)y = r(x)
Disebut persamaan linear homogen orde kedua jika r(x) = 0,
p(x) dan g(x) disebut konstanta
 Persamaan Differensial Linier Homogen Orde Kedua
Penyelesain persamaan differensial linier homogen orde kedua
Kita misalkan
1. y = ex
kita substitusikan ke persamaan y”- y = 0
Jadi,
(ex)”- ex = ex – ex = 0
2. y = -3ex + 8ex
Kita substitusikan ke persamaan y”- y = 0
Jadi,
(-3ex + 8ex)”-( -3ex + 8ex) = -3ex + 8ex – (-3ex + 8ex) = 0
Dari kedua contoh tersebut kita dapatkan penyelesaian untuk
persamaan differensial linier homogen orde kedua
Maka dapat kita simpulkan bahwa :
Untuk setiap y1 = ex dan y2 = e-x
Maka
y = c1y1 + c2y2
c1 dan c2 merupakan konstanta sebarang
Contoh :kita substitusikan persamaan di atas ke dalam persamaan
y”+ p(x)y’+ g(x)y = 0
Maka
y”+ py’+ qy = (c1y1+ c2y2)”+p(c1y1+ c2y2)’+q(c1y1+ c2y2)
= c1y1”+ c2y2”+ p(c1y1’+ c2y2’) + q(c1y1 + c2y2)
=c1(y1”+ py1’+ qy1) + c2(y2”+ py2’ +qy2)=0

 Persamaan Differensial Linier Homogen Orde 2 Koefisien Konstanta

PD Linier Homogen Orde 2 dengan koefisien konstan adalah :
ay”+ by’+ cy = 0
Dengan a, b, c = konstanta

Kalkulus II Modul 14 - 5
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

Dimisalkan solusi umum PD: y = emx sehingga jika kita substitusikan ke

dalam PD
Maka :
ay”+ by’+ cy = 0
am2emx+ cemx = 0
(am2 + bm + c) emx=0

Jadi y = emx menjadi solusi PD jika am2+bm+c = 0 (disebut persamaan ciri)

Akar-akar persamaan ciri adalah
−b ± √ b2−4 ac
m 1,2=
2a
Terdapat tiga (3) kemungkinan akar-akar nilai m pada Persamaan ciri :
1. Jika √ b2−4 ac >0 , maka m1,2 adalah dua akar real yang berbeda
dengan m1,2 £ R maka solusi umumnya :
y=c1 e m x +c 2 em
1 2 x

2. Jika √ b2−4 ac=0 , maka m1 = m2 dengan m1,2 £ R ,maka solusi

umumnya :
y=c1 e mx + c2 xe mx

3. Jika √ b2−4 ac <0 , maka m1,2 = α ± iβ dengan α,β £ R ,maka solusi

umumnya :
y=c1 e ( α +iβ ) x +c 2 e( α−iβ ) x

dengan rumus Euler, yaitu eix = cos x + i sin x maka bentuk

trigonometri rumus dapat ditentukan :

y=c1 e ( α +iβ ) x +c 2 e( α−iβ ) x

¿ c 1 eαx ( cosβx +i sinβx ) +c 2 e αx (−cosβx −i sinβx ) ;−cosβx=cosβx

¿ ( c 1 +c 2 ) e αx ( cosβx ) +i ( c 1−c 2 ) eαx ( sinβx)

¿ A e αx cosβx + B e αx sinβx ; A , B ∈ kon stanta bil . kompleks

Contoh soal :
1. Tentukan solusi umum persamaan differensial berikut :
y”+5y’- 6y = 0

Kalkulus II Modul 14 - 6
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

Penyelesaian :
Akar-akar persamaan karakteristik pada PD di atas adalah :m2+5m – 6= 0
(m-1)(m+6)=0
m1=1 dan m2=-6
dua solusi bebas linier PD adalah :
y1(x)= ex dan y2(x)= e-6x
Jadi solusi umum PD adalah :
y(x)= c1 ex +c2 e-6x

2. Selesaikan PD berikut ini :

y” – 3y’ + 2y = ex, y(0)=1, y’(0)=-1

Penyelesaian :
Persamaan karakteristiknya:
r2 – 3 r + 2 = 0 (r – 2) (r – 1) = 0
Sehingga didapat r1 = 2 dan r2 = 1

Jadi solusi homogennya adalah yh = C1e2x + C2 ex

Untuk yp dipilih yp = Axex
yp’ = Aex + Axex yp” = 2Aex + A xex
Kemudian masukan ke PD di atas:
2Aex+Axex – 3 (Aex + Axex) + 2 Axex = ex -A ex = ex
A = -1

Jadi solusi umum PD di atas adalah y = C1e2x + C2ex – xex

Kita punya y(0)=1 dan y’(0)=-1

y = C1 e2x + C2e x– xex 1=C1+C2

y’ = 2C1e2x + C2ex – ex – xex 0=2C1+C2

Didapat C1=-1, dan C2 = 2

Jadi solusi khusus PD di atas adalah

Kalkulus II Modul 14 - 7
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

y = – e2x + 2ex – xex

 Persamaan Nonhomogen Metoda Koefisien Tak tentu ke-n

Secara umum, persamaan diferensial linier nonhomogen orde ke-n dapat

dituliskan sebagai berikut :
x n −1 1
. y n + P n−1 y +…+ p 1 ( x ) y + p 0 ( x ) y=r ( x ) ,
( )
(1)

(n ) dm y
Dengan y = dan r(x) ≠ 0. Jika r(x) = 0, maka
dx n
y (n )+ P n−1x y n −1 +…+ p 1 ( x ) y 1 + p 0 ( x ) y=0 (2)
Disebut homogen

Definisi :
Seperti pada persamaan nonhomogen orde ke-dua, solusi umum dari
persamaan nonhomogen (1) pada beberapa interval terbuka pada I adalah
solusi yang berbentuk :
y ( x) = yh ( x ) + yk ( x ) , (3)

Dengan y h ( x ) =c 1 y 1 ( x ) + …+ c n y n ( x ) adalah solusi umum dari persamaan

homogenya (2) pada I, dan y k ( x ) adalah solusi khusus dari (1) pada I, yang
tidak memuat konstanta sebarang. Sedangkan solusi khusus dari (1) pada I
adalah solusi yang diperoleh dari (3) dengan memasukan nilai-nilai tertentu
pada konstanta sebarangc 1, …, c n di y h ( x )
Metode koefisien tak tentu memberikan solusi khusus y k dari persamaan
dengan koefisien konstanta.
y (n )+ an−1❑ y n−1 +…+ a 1 ( x ) y 1+ a 0 y=r ( x ) (4)
Penyelesaian persamaan (4) tersebut sama seperti untuk n=2. Perbedaannya
hanya ada pada aturan Modifikasi. Bila pada n = 2 persamaan karakteristik
dari persamaan homogennya hanya mempunyai akar sederhana atau akar
dobel, sedangkan persamaan karakteristik dari persamaan homogen
y (n )+ an−1❑ y n−1 +…+ a 1 ( x ) y 1+ a 0 y=0 (5)
Mempuyai akar berlipat ganda dari orde yang lebih besar, yaitu m (< n).

Kalkulus II Modul 14 - 8
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

Metode Koefisien Tak tentu

A. Aturan Dasar (sama dengan aturan untuk n = 2 pada sub bab
sebelumnnya )
B. Aturan Modifikasi
Jika dipilih untuk y k adalah solusi dari persamaan homogenya (5), maka
kalikan y k (x) dengan x k , dengan k adalah bilangan bulat positif terkecil,

sehingga tak ada lagix k y k (x)

Yang merupakan solusi dari (5)
C. Aturan Penjumlahan
Jadi untuk masalah nilai awal, ada tiga tahap yang harus dikerjakan
1. Tahap I : menentukan solusi umum dari persamaan homogenya (5)
2. Tahap II : memeriksa apakah aturan Modifikasi perlu diterapkan,
dan kemudian menentukan solusi khusus y k dari (4)
3. Tahap III : menentukan solusi khusus dari (5) yang memenuhi
syarat awal yang diberikan.

r(x) Pilihan untuk yk

k e γx C e γx
k x n (n=0,1 , …) C n x n +C n−1 x n−1+ …+C1 x+ C0
kcosωx Kcosωx + Msinωx
ksinωx
k e αx cosωx e αx (Kcosωx + Msinωx)
k e αx sinωx

Metode Koefisien Tak tentu Orde ke-n

Contoh aturan dasar :
Selesaikan y iv -y = 30 e−2 x
Jawab :
Tahap I
Persamaan karakteristiknya λ 4-1 = 0
Diuraikan menjadi ( λ 4-1)( λ 2+1 ¿ = 0
Akar-akarnya λ 2=1 dan λ 2=−1
λ = ± 1 dan λ = ± i

Kalkulus II Modul 14 - 9
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

didapat λ 1=1 , λ 2 = -1, λ 3= i , λ 4= i

jadi solusi homogennya adalah

y h=c1 e x +c 2 e−x +c 3 eix + c3 e−ix

Tahap II
Karena semua akar berbeda dan pilihan untuk y k bukan solusi dari persamaan
homogenya, maka tidak perlu aturan modifikasi
Pilihan y k =c e−2 x
y ' k=−2 c e−2 x
y ' ' k =4 c e−2 x
y ' ' ' k=−8 c e−2 x
y IV k=16 c e−2 x
Kemudiansubsitusikan y k danturunan-
turunannyakedalampersamaandiferensial yang ada, sehinggadidapat :

y iv − y=30 e−2 x

16 ce−2 x −ce−2 x =30 e−2 x

15 ce−2 x k=30 e−2 x

15 c=30

c=2

Kemudian substitusikan C = 2 kedalam y k , sehingga y k = 2 e−2 k

Sehingga solusi umumnya :
y ( x ) = y h+ yk

= c 1 e x + c 2 e− x + c3 e ix +c 4 e−ix + 2e−2 x

Contoh Aturan Modifikasi

Tentukan solusi umum dari : y ' ' ' −3 y ' ' + 3 y ' − y=6 e x
Jawab :
TahapI : mencari solusi umum persamaan homogennya :
Persamaan karakteristiknya : λ 3−λ2 +3 λ❑−1=0
Mencari akar-akarnya : λ 1=1 , λ 2=1 , λ 3=1
Solusi homogennya:

Kalkulus II Modul 14 - 10
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

y h=c1 e x +c 2 xe x + c3 x 2 e x
TahapII : mencari solusi khusus persamaan nonhomogen : y k
Kita coba pilih y k =ce x tetapi karena ce x terdapat pada y h ,maka pilih y k =ce x
karena ce x x terdapat pada y h pula dan cx 2 e x ada pada y h , pilih cx 3 e x
y k =cx 3 e x

y ' k=c x e x

y ' ' k =c ( x3 +6 x 2 +6 x ) e x

y ' ' ' k=c ( x 3 +9 x 2+18 x +6 ) e x

Kemudian subsitusikan y k dan turunan-turunannya kepersamaan diferensial
awal

y ' ' ' −3 y ' ' + 3 y ' − y=6 e x

c ( x 3+ 9 x 2 +18 x+ 6 ) e x −3 ¿

cx 3 e x +c 9 x 2 e x + c 18 x e x + c 6 e x −3 cx 3−18 cx 2 e x −18 cxe x +3 cx 3 e x + 9 cx2 e x −cx 3 e x =6 e x

c 6 e x −18 cx 2 e x =6 e x

c 6 e x =6 e x
C=1
3 x 3 x
Subssitusikan c = 1 ke y k maka y k = (1 ) x e =x e

Tahap III : solusi umum

Sehingga :
y ( x) = yk + yh

= ¿ x 3 e x + c1 e x +c 2 xe x +c 3 x2 e x
Contoh :
Selesaikan solusi umum :
y , ,, − y , , + y , =2 y=2 x2 −6 x+ 4

Jawab :
Tahap I : Mencari y h
Persamaan karakteristik : λ 3−2 λ2−λ+ 2=0
( λ¿ ¿ 2−1)( λ−2) ¿

Kalkulus II Modul 14 - 11
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

Akar – akarnya : λ 1=1 , λ 2=−1 , λ3=2

y h=ce x + c 2 e− x +c 3 e 2 x

Tahap II :
Mencari y k dengan r ( x )=2 x2−6 x+ 4
Pilih y k =Kx 2 + Mx+ N

y , k =3 Kx+ M

y , ,k =2 K

y , ,, k =0

Subsitutikan ke persamaan diferensial awal :

y , ,, −2 y ,, − y , + 2 y =2 x 2−6 x +4

0−2 (2 x + M )+ 2 ( Kx 2+ Mx + N )=2 x 2−6 x+ 4

−4 K−2 Kx−2 Kx 2+ 2 Mx +2 N=2 x 2−6 x+ 4

2 Kx2−2 Kx+2 Mx−4 K−M +2 N=2 x 2−6 x +4
2 Kx2=2 x 2
K=1
−2 Kx+2 Mx=−6 x

−2 ( 1 ) x +2 Mx=−6 x

−2 x+2 Mx=−6 x
x (−2+2 Mx)=−6 x
−2+2 M =−6
2 M =−6+2
2 M =−4
M =−2
−4 K−M +2 N=4−4 ( 1 ) — 2=4

−4+2+2 N=4

−2+2 N=4

2 N=4+2

2 N=6

Kalkulus II Modul 14 - 12
MODUL KULIAH KALKULUS 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FT-UTAMA

N=3

Didapat K=1, M =−2 , N=3

y k =Kx 2 + Mx + N

¿ x 2+ (−2 ) x +3

¿ x 2−2 x+3
Tahap II : Solusi Umum
y ( x) = yh + yk

¿ c 1 e x + c 2 e− x + c3 e 2 x + x2 −2 x +3

Kalkulus II Modul 14 - 13