Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS : EKONOMI - BISNIS & MANAJEMEN - TEKNIK - BAHASA - DKV

Jl. Cikutra No. 204 A Bandung 40125 Telp.


(022)7275855

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KODE / MATA KULIAH / SKS : Mobile Computing I / SKS
FAKULTAS / PROGRAM STUDI : FT / Teknik Inforamtika -IF
HARI / TANGGAL : Sabtu, 16 April 2022
WAKTU : 60 MENIT
DOSEN PEMBINA : KURNIA JAYA ELIAZAR, S.T., M.T.
SIFAT UJIAN : Opened Book

Nama : Des Whence Kristin Tanjung


Npm : 0619101098

Bagian I

1. Jelaskan perkembangan teknologi mobile yang anda ketahui ?


2. Apa perbedaan membuat aplikasi mobile dengan aplikasi lainnya ?
3. Apa perbedaan development di android dan ios ?
4. Jelaskan perbedaan native dan hybrid di teknologi mobile ?
5. Jelaskan lifecycle hidup android ?
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan activity ?
7. Apa fungsi dari file gradle dan manifest yang anda ketahui ?
8. Sebutkan beberapa view / widget di android yang anda ketahui ?
9. Sebutkan kelebihan constraint layout dibandingkan layout lainnya ?
10. Tuliskan beberapa baris code untuk menghubungkan component view di xml dan
java

Bagian II
Buatlah layout xml untuk wireframe /mockup dibawah ini

Jawaban Bagian I
1. Telepon genggam (telgam) atau telepon selular (ponsel) atau handphone (HP) adalah sebuah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap,
namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem
GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Ponsel
juga semakin berkembang dari generasi 0 sampai ke generasi 4. Misalnya saja ponsel sudah bisa mengakses internet,
memutar musik atau video, menangkap gambar objek menggunakan kamera, membuat video, menjalankan OS, dapat
menyimpan data, dll.

2. Aplikasi Web VS Aplikasi Mobile


Aplikasi seluler dibuat untuk platform tertentu, seperti iOS untuk Apple iPhone atau Android untuk perangkat
Samsung, dll. Mereka diunduh dan diinstal melalui app store dan memiliki akses ke sumber daya sistem, seperti GPS
dan fungsi kamera. Aplikasi seluler hidup dan berjalan di perangkat itu sendiri. Snapchat, Instagram, Google Maps,
dan Facebook Messenger adalah beberapa contoh aplikasi seluler yang populer.
Aplikasi web, di sisi lain, diakses melalui browser internet dan akan beradaptasi dengan perangkat apa pun yang Anda
lihat. Aplikasi mobile tidak perlu diunduh atau diinstal. aplikasi web bersifat responsif dan terlihat dan berfungsi sama
seperti aplikasi seluler – dan di sinilah kebingungan muncul. Meskipun desainnya mirip dan mengikuti font dan
skema warna yang sama, ini pada dasarnya adalah dua produk yang berbeda.
Aplikasi web memerlukan koneksi internet aktif agar dapat berjalan, sedangkan aplikasi seluler dapat bekerja
offline. Aplikasi seluler memiliki keuntungan karena lebih cepat dan lebih efisien, tetapi mereka memang
mengharuskan pengguna mengunduh pembaruan secara teratur. Aplikasi web akan memperbarui sendiri. Di atas
semua itu, aplikasi seluler dan aplikasi web dirancang dan dibuat dengan sangat berbeda. Untuk membedakan lebih
jauh antara keduanya, saya akan memberikan informasi bagaimana kedua aplikasi tersebut dikembangkan.

3. Android developer adalah profesi di mana seorang pengembang software memiliki spesialisasi untuk memajukan
kinerja aplikasi pada perangkat yang menggunakan sistem operasi Android. Di sisi lain, iOS developer mengerahkan
fokusnya untuk teknis pengembangan aplikasi pada perangkat seluler berbasis sistem iOS.
Pekerjaan mereka serupa, yaitu untuk pengembangan kualitas sistem dan aplikasi. Dasar pengetahuan mereka juga
identik, yaitu teknologi dan bahasa pemrograman.
Tempat mereka bekerja pun sama, bisa sebagai developer in-house atau sebagai pegawai di app development agency.

4.a. aplikasi native adalah aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman yang spesifik dan hanya dapat
digunakan di platform tertentu. Aplikasi native bisa juga disebut aplikasi asli.
Untuk membuat aplikasi di dua sistem operasi yang berbeda, kamu membutuhkan bahasa pemrograman yang berbeda
pula.
Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan bahasa pemrograman Objective-C atau Swift untuk iOs.
Sementara itu, kamu bisa menggunakan bahasa pemrograman Java untuk platform Android.
Adapun kedua sistem operasi tersebut memiliki integrated development environment (IDE).
IDE yang digunakan Android adalah Android Studio. Sementara itu, iOS menggunakan IDE iOS Xcode.
Untuk menggunakan aplikasi native, pengguna bisa men-download-nya langsung dari Google Play Store, App Store,
dan sejenisnya
Salah satu kelebihan dari aplikasi native adalah UI/UX-nya yang sangat baik.
Sayangnya, aplikasi ini hanya dapat digunakan di satu platform dan biaya pengembangannya pun relatif tinggi.

b. aplikasi hybrid adalah aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman web dengan bantuan software
development kit (SDK) native dari berbagai platform sistem operasi.
Aplikasi hybrid menggabungkan elemen aplikasi native dan web, seperti ditulis Gist. Selain itu, jenis aplikasi ini juga
menggabungkan berbagai fitur sistem operasi.
Jadi jika ingin aplikasimu dapat digunakan di Android, iOs dan sistem operasi lainnya, kamu bisa memilih
aplikasi hybrid.
Layaknya aplikasi native, aplikasi hybrid juga dapat di-download di berbagai app store.
Salah satu kelebihan aplikasi hybrid adalah biasanya lebih mudah dan lebih cepat untuk dikembangkan.
Aplikasi ini juga membutuhkan lebih sedikit maintenance atau perawatan.
Namun, umumnya performa aplikasi hybrid belum bisa mengungguli aplikasi native.

aplikasi web adalah aplikasi yang diakses melalui web browser dengan menggunakan koneksi internet.
Dengan demikian, kamu bisa melihat satu lagi perbedaan aplikasi native, hybrid, dan web.
Jika aplikasi native dan hybrid harus di-download di app store, tidak dengan aplikasi web. Aplikasi ini dapat
digunakan hanya dengan mengakses web browser.
Kebanyakan aplikasi web dikembangkan menggunakan JavaScript, CSS dan HTML5.
Aplikasi yang satu ini juga tidak memerlukan SDK layaknya aplikasi Android dan iOS.
Lalu, apa keunggulan aplikasi web?
Aplikasi ini hanya menggunakan teknologi web. Maka, pengembangannya pun relatif lebih mudah daripada jenis
aplikasi lainnya.

5. Siklus Hidup / Lifecycle pada android merupakan tahapan – tahapan yang dilalui sebuah activity mulai dari awal
saat activity itu dijalankan sampai dengan activity itu dihancurkan / didestroy.

6. Activity merupakan salah satu komponen yang ada di Android Studio yang berfungsi untuk menampilkan user
interface (UI) dari aplikasi yang akan dibuat, biasanya diletakkan pada “setcontentview”. Bukan hanya menampilkan
UI, activity juga digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan yang diperlukan di dalam aplikasi tersebut seperti
berpindah dari satu tampilan ke tampilan lainnya, menjalankan program lain, dan masih banyak lagi yang dapat
dilakukan di dalam sebuah activity.
Activity memiliki sirkulasi kehidupan atau yang biasanya disebut “lifecycle”,

7.a. Gradle adalah sebuah program yang berfungsi untuk melakukan build secara otomatis. Karena itu, Gradle sering
disebut sebagai build-tool. Build di sini bisa kita artikan sebagai aktivitas melakukan compile dan packaging.

b. Android Manifest adalah sebuah xml yang berisi informasi mengenai aplikasi Seperti nama package, level SDK
yang di gunakan, berserta icon dan nama yang di berikan untuk aplikasi.

8. Views adalah objek yang digunakan untuk menampilkan komponen UI, untuk mengembangkan aplikasi Android.
Biasanya pertama kali yang ditampilkan dalam membuat project yaitu TextView. Sebelumnya memang kita sudah
menggunakan widget view seperti Button, EditText, TextView, sekarang kita akan membahas semua yang ada di
widget view 😀

9. ConstraintLayout merupakan salah satu komponen ViewGroup yang dapat kita gunakan untuk menyusun tampilan
aplikasi yang kompleks tanpa adanya nested layout. ConstraintLayout tersedia dengan dukungan kompatibilitas mulai
dari Android 2.3 (API Level 9) sampai dengan yang terbaru.
ConstraintLayout memiliki kesamaan dengan RelativeLayout. Dalam penggunaan semua view yang berada di
dalamnya disusun berhubungan antara parent dan view lainnya. Tapi ConstraintLayout lebih fleksibel
dari RelativeLayout dan mudah digunakan dengan dukungan Layout Editor pada Android Studio.

10. Kotlin

public void onCreate(Bundle savedInstanceState) {


super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.main_layout);
}

Java

public void onCreate(Bundle savedInstanceState) {


super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.main_layout);
}

Halaman 1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai