Bagian I
Bagian II
Buatlah layout xml untuk wireframe /mockup dibawah ini
Jawaban Bagian I
1. Telepon genggam (telgam) atau telepon selular (ponsel) atau handphone (HP) adalah sebuah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap,
namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem
GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Ponsel
juga semakin berkembang dari generasi 0 sampai ke generasi 4. Misalnya saja ponsel sudah bisa mengakses internet,
memutar musik atau video, menangkap gambar objek menggunakan kamera, membuat video, menjalankan OS, dapat
menyimpan data, dll.
3. Android developer adalah profesi di mana seorang pengembang software memiliki spesialisasi untuk memajukan
kinerja aplikasi pada perangkat yang menggunakan sistem operasi Android. Di sisi lain, iOS developer mengerahkan
fokusnya untuk teknis pengembangan aplikasi pada perangkat seluler berbasis sistem iOS.
Pekerjaan mereka serupa, yaitu untuk pengembangan kualitas sistem dan aplikasi. Dasar pengetahuan mereka juga
identik, yaitu teknologi dan bahasa pemrograman.
Tempat mereka bekerja pun sama, bisa sebagai developer in-house atau sebagai pegawai di app development agency.
4.a. aplikasi native adalah aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman yang spesifik dan hanya dapat
digunakan di platform tertentu. Aplikasi native bisa juga disebut aplikasi asli.
Untuk membuat aplikasi di dua sistem operasi yang berbeda, kamu membutuhkan bahasa pemrograman yang berbeda
pula.
Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan bahasa pemrograman Objective-C atau Swift untuk iOs.
Sementara itu, kamu bisa menggunakan bahasa pemrograman Java untuk platform Android.
Adapun kedua sistem operasi tersebut memiliki integrated development environment (IDE).
IDE yang digunakan Android adalah Android Studio. Sementara itu, iOS menggunakan IDE iOS Xcode.
Untuk menggunakan aplikasi native, pengguna bisa men-download-nya langsung dari Google Play Store, App Store,
dan sejenisnya
Salah satu kelebihan dari aplikasi native adalah UI/UX-nya yang sangat baik.
Sayangnya, aplikasi ini hanya dapat digunakan di satu platform dan biaya pengembangannya pun relatif tinggi.
b. aplikasi hybrid adalah aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman web dengan bantuan software
development kit (SDK) native dari berbagai platform sistem operasi.
Aplikasi hybrid menggabungkan elemen aplikasi native dan web, seperti ditulis Gist. Selain itu, jenis aplikasi ini juga
menggabungkan berbagai fitur sistem operasi.
Jadi jika ingin aplikasimu dapat digunakan di Android, iOs dan sistem operasi lainnya, kamu bisa memilih
aplikasi hybrid.
Layaknya aplikasi native, aplikasi hybrid juga dapat di-download di berbagai app store.
Salah satu kelebihan aplikasi hybrid adalah biasanya lebih mudah dan lebih cepat untuk dikembangkan.
Aplikasi ini juga membutuhkan lebih sedikit maintenance atau perawatan.
Namun, umumnya performa aplikasi hybrid belum bisa mengungguli aplikasi native.
aplikasi web adalah aplikasi yang diakses melalui web browser dengan menggunakan koneksi internet.
Dengan demikian, kamu bisa melihat satu lagi perbedaan aplikasi native, hybrid, dan web.
Jika aplikasi native dan hybrid harus di-download di app store, tidak dengan aplikasi web. Aplikasi ini dapat
digunakan hanya dengan mengakses web browser.
Kebanyakan aplikasi web dikembangkan menggunakan JavaScript, CSS dan HTML5.
Aplikasi yang satu ini juga tidak memerlukan SDK layaknya aplikasi Android dan iOS.
Lalu, apa keunggulan aplikasi web?
Aplikasi ini hanya menggunakan teknologi web. Maka, pengembangannya pun relatif lebih mudah daripada jenis
aplikasi lainnya.
5. Siklus Hidup / Lifecycle pada android merupakan tahapan – tahapan yang dilalui sebuah activity mulai dari awal
saat activity itu dijalankan sampai dengan activity itu dihancurkan / didestroy.
6. Activity merupakan salah satu komponen yang ada di Android Studio yang berfungsi untuk menampilkan user
interface (UI) dari aplikasi yang akan dibuat, biasanya diletakkan pada “setcontentview”. Bukan hanya menampilkan
UI, activity juga digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan yang diperlukan di dalam aplikasi tersebut seperti
berpindah dari satu tampilan ke tampilan lainnya, menjalankan program lain, dan masih banyak lagi yang dapat
dilakukan di dalam sebuah activity.
Activity memiliki sirkulasi kehidupan atau yang biasanya disebut “lifecycle”,
7.a. Gradle adalah sebuah program yang berfungsi untuk melakukan build secara otomatis. Karena itu, Gradle sering
disebut sebagai build-tool. Build di sini bisa kita artikan sebagai aktivitas melakukan compile dan packaging.
b. Android Manifest adalah sebuah xml yang berisi informasi mengenai aplikasi Seperti nama package, level SDK
yang di gunakan, berserta icon dan nama yang di berikan untuk aplikasi.
8. Views adalah objek yang digunakan untuk menampilkan komponen UI, untuk mengembangkan aplikasi Android.
Biasanya pertama kali yang ditampilkan dalam membuat project yaitu TextView. Sebelumnya memang kita sudah
menggunakan widget view seperti Button, EditText, TextView, sekarang kita akan membahas semua yang ada di
widget view 😀
9. ConstraintLayout merupakan salah satu komponen ViewGroup yang dapat kita gunakan untuk menyusun tampilan
aplikasi yang kompleks tanpa adanya nested layout. ConstraintLayout tersedia dengan dukungan kompatibilitas mulai
dari Android 2.3 (API Level 9) sampai dengan yang terbaru.
ConstraintLayout memiliki kesamaan dengan RelativeLayout. Dalam penggunaan semua view yang berada di
dalamnya disusun berhubungan antara parent dan view lainnya. Tapi ConstraintLayout lebih fleksibel
dari RelativeLayout dan mudah digunakan dengan dukungan Layout Editor pada Android Studio.
10. Kotlin
Java
Halaman 1 dari 1