Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN BANGUN KALKULATOR SEDERHANA BERBASIS

ANDROID MENGGUNAKAN ANDROID STUDIO

TUGAS AKHIR

Oleh:
Rd.M.Fiqriansyah
0820190257

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA


SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER DINAMIKA BANGSA
(STIKOM)
2020
RANCANGAN BANGUN KALKULATOR SEDERHANA BERBASIS
ANDROID MENGGUNAKAN ANDROID STUDIO

TUGAS AKHIR

Dianjukan Untuk Memenuhi Sakah Satu Syarat


Nilai Akhir

Oleh:
Sheeren weewe
3435454656

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA


SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER DINAMIKA BANGSA
(STIKOM)
2020
KATA PENGANTAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di zaman yang serba modern dan canggih ini khususnya dalam bidang teknologi informasi,
terlihat perkembangan yang begitu drastis mulai dari hardware maupun software, sebagai contoh
adalah perkembangan dari smartphone yang mengusung sistem operasi android yang saat ini
menjadi sistem operasi yang banyak dipakai karena beragam fitur yang dapat ditampilkan untuk
memenuhi kebutuhan dan daya tarik tersendiri bagi para penggunanya. Dengan segala kelebihan
yang dimiliki sistem operasi android sehingga banyak vendor handphone yang menanamkan
android sebagai sistem operasinya, seperti : Samsung, Sony, Motorola, LG, HTC, dll.

Dari uraian diatas dapat ditahui bahwa aplikasi-aplikasi Android yang dapat kita nikmati
saat ini tentu saja dibangun dengan hardware dan software yang canggih. Ada beberapa software
yang sering dipakai untuk membangun aplikasi Android, diantaranya adalah NetBeans, Eclipse,
serta yang terbaru Android Studi. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk berkreasi
dengan membangun sebuah aplikasi Android sederhana dengan menggunkan Android Studio.
1.2.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka pokok permasalahan
yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah:
       Bagaimana merancangbangun Kalkulator Saintifik Sederhana Berbasis Android Menggunakan
Android Studio 1.3.1?
       Apakah Rancang bangun kalkulator saintifik sederhana berbasis android menggunakan Android
Studio 1.3.1 dapat diaplikasikan?

1.3.       Batasan Masalah

Agar ruang lingkup proyek sesuai dengan tujuan dan tidak menyimpang, maka
dibutuhkan beberapa batasan masalah, adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut:
 Aplikasi yang dibangun hanya dapat mengoperasikan penjumlahan, pengurangan,
pembagian, pengkalian, persen, pangkat dua, serta akar.

1.4.     Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dalah untuk merancang dan membangun aplikasi kalkulator
sederhana berbasis android yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam penghitungan.

1.5. Manfaat Penelitian


Penulisan ini diharapkan menjadikan manfaat bagi para Mahasiswa STT POMOSDA dan
penulis yaitu :
 Aplikasi ini dapat disempurnakan dengan menambahkan berbagai operasi yang lebih
kompleks untuk diajukan sebagai tugas akhir.
 Bagi penulis, sebagai langkah awal untuk membangun aplikasi Android yang lebih
kompleks.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan
secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa
dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak
berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer. Perkembangan
perangkat keras yang begitu terasa, berefek pula kepada perkembangan dari perangkat lunak, ini
dibuktikan dengan semakin majunya bidang teknologi informasi baik yang berupa perangkat
keras maupun perangkat lunak. Guna untuk mengetahui kualitas dari perangkat lunak tersebut,
Dr. Richardus Eko Indrajit dalam bukunya Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi mengemukakan tentang tiga kriteria untuk mengetahui kualitas dari perangkat lunak
tersebut, yaitu :

1.      Memenuhi kebutuhan pemakai, yaitu jika perangkat lunak tidak dapat memenuhi kebutuhan
pemakai tersebut, maka perangkast lunak tersebut dikatakan tidak atau kurang memiliki kualitas.
2.      Memenuhi standar pengembangan software, yaitu jika cara pengembangan software tidak
mengikuti metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik akan
sulit atau tidak tercapai.
3.      Memenuhi sejumlah kriteria implisit, yaitu jika salah satu kriteria implisit tersebut tidak dapat
dipenuhi, maka perangkat lunak yang bersangkutan tidak memiliki kualitas yang baik .

Selanjutnya perangkat lunak tersebut dibagi ke dalam 4 kelompok, yakni sebagai berikut
(Sutanta, 2005) :

1.      Sistem Operasi, adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan resources
selama proses berlangsung.
2.      Bahasa Pemrograman, merupakan perangkat lunak yang digunakan sebagai alat untuk
pengembangan program aplikasi.
3.      Bahasa Query, merupakan perangkat lunak bahasa tingkat sangat tinggi yang dapat digunakan
untuk menampilkan informasi – informasi yang diinginkan hanya dengan menuliskan sedikit
perintah saja.
4.      Aplikasi, merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada aplikasi
tertentu.

2.2 Kalkulator

Sebuah kalkulator adalah mesin yang memungkinkan orang untuk melakukan operasi
matematika yang lebih mudah. Sebagai contoh, kalkulator akan menambah, mengurangi,
mengalikan, dan membagi. Beberapa kalkulator dapat melakukan akar kuadrat, dan kalkulator
yang lebih kompleks dapat membantu dengan kalkulus dan menarik fungsi grafik. Sebuah
komputer atau smartphone lain juga dapat bertindak sebagai kalkulator.
Beberapa kalkulator, seperti sempoa, dapat bekerja tanpa baterai. Lainnya, seperti
kalkulator elektronik, memerlukan baterai. Ada dua jenis kalkulator elektronik: kalkulator
sederhana, yang hanya dapat menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi, dan kadang-
kadang mengambil akar kuadrat; dan kalkulator ilmiah, yang dapat melakukan banyak hal lain,
seperti faktorial menghitung dan fungsi trigonometri.
Ada berbagai cara dalam penulisan matematika pada kalkulator. Sebagai contoh,
setelah menekan "3" dan kemudian "+" dan kemudian "2" dan kemudian "=" (atau "ENTER")
nomor "5" akan ditampilkan di layar. Cara ini disebut notasi infix. Kalkulato yng lebih canggih
menggunakan notasi postfix, yaitu, "3 4 +" bukan "3 + 4 =". Cara ketiga mencatat hal-hal, "+ 3
4", yang disebut notasi prefix, jarang ditemukan pada kalkulator.

2.3 Sistem Operasi Android

Android adalah sebuah mobile operating system (OS) berbasi Linux kernel dan saat


ini dikembangkan oleh Google. Dengan antarmuka pengguna berdasarkan manipulasi langsung,
Android dirancang terutama untuk perangkat mobile touchscreen seperti smartphone dan
komputer tablet, dengan antarmuka pengguna khusus untuk televisi (TV Android), mobil
(Android Auto), dan jam tangan (Android Wear). OS ini menggunakan input sentuh yang mudah
sesuai dengan tindakan di dunia nyata, seperti menyapu, menekan, mencolek, dan mencubit
untuk memanipulasi objek di layar dan keyboard virtual. Meskipun terutama dirancang untuk
input touchscreen, juga telah digunakan dalam konsol game, kamera digital, PC biasa (misalnya
HP Slate 21) dan elektronik lainnya.

2.4 Android Studio 1.3.1

Android Studio adalah integrated development environment (IDE) untuk


mengembangkan pada platform Android. Diumumkan pada 16 Mei 2013 di Google I/O
konferensi dengan Product Manager Google, Ellie Powers. Android Studio tersedia secara bebas
di bawah Apache License 2.0. Android Studio berada di awal tahap preview akses mulai dari
versi 0.1 Mei 2013, kemudian memasuki tahap beta mulai dari versi 0.8 yang dirilis pada bulan
Juni 2014. Yang versi pertama yang stabil dirilis pada bulan Desember 2014, mulai dari versi
1.0. Berdasarkan JetBrains IntelliJ IDEA software, Android Studio dirancang khusus untuk
pengembangan Android. Telah tersedia untuk di-download pada Windows, Mac OS X dan
Linux.

2.4.1 Android Software Development Kit ( SDK )

Android SDK adalah tools API ( Application Programming Interface)


yang diperlukan untuk memulai pengembangan aplikasi pada platform Android menggunakan
bahasa pemrograman Java.Pada Android SDK ini terdiri dari debugger, libraries, handset
emulator, dokumentasi dan tutorial.
Software Development Kit memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi
untuk platform Android. SDK Android mencakup proyek sampel dengan kode sumber,
perangkat pengembangan, emulator dan perpustakaan yang diperlukan untuk membangun
aplikasi Android. Aplikasi yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java dan berjalan di
Dalvik, mesin virtual yang dirancang khusus untuk penggunaan embedded yang berjalan di atas
kernel Linux.
2.4.2 Android Virtual Device ( AVD )

Android Virtual Device ( AVD ) yang merupakan emulator untuk menjalankan


program aplikasi Android yang kita buat (Safaat, 2011). AVD ini yang selanjutnya digunakan
sebagai tempat untuk test dan menjalankan aplikasi Android yang telah dibuat. Dengan AVD
ini, developer bisa mengembangkan dan mencoba aplikasi Android tanpa harus menggunakan
perangkat Android yang sebenarnya. Sebelum menggunakan AVD harus menentukan
karakteristiknya, misalkan dalam menentukan versi Android, jenis dan ukuran layar dan
besarnya
memori. AVD bisa dibuat sebanyak yang kita inginkan.

2.4.3 Java

Java adalah bahasa pemrograman. Pertama kali dikembangkan oleh James Gosling di
Sun Microsystems, yang sekarang menjadi bagian dari Oracle Corporation. Dirilis pada tahun
1995 sebagai bagian dari platform Java oleh Sun Microsystems. Bahasa ini telah
mengembangkan banyak sintaks dari C dan C ++. Aplikasi Java biasanya dikompilasi ke
bytecode (kelas file) yang dapat berjalan pada Java Virtual Machine (JVM). Pada saat Java
adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, memiliki sekitar 10 juta
pengguna diseluruh dunia.
Java dapat berjalan pada banyak sistem operasi yang berbeda. Hal ini membuat
platform Java yang independen. Java melakukan hal ini dengan membuat Java compiler merubah
kode menjadi Java bytecode sebagai pengganti kode mesin . Ini berarti bahwa ketika program ini
dijalankan, Java Virtual Machine menafsirkan bytecode dan diterjemahkan ke dalam kode mesin.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem


Dalam analisis tahap awal yang harus dilakukan adalah pengidentifikasian masalah.
Masalah didefinisikan sebagai penghabat proses untuk mencapai tujuan, permasalahan yang
dapat dicari solusinya supaya sistem dapat bekerja sesuai dengan apa yang dikehendaki.

3.2 Identifikasi Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan pengembangan aplikasi kasir ini, terdapat beberapa Perangkat Lunak
(software) dan Perangkat Keras (hardware) yang digunakan penulis guna mendukung
perancangan aplikasi ini yaitu :
1.                  Perangkat Lunak (Software)
Perangkat Lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini adalah :
·                     Mocrosoft windows 10
·                     Android Studio 1.3.1
·                     JAVA (jdk-7u71-windows-i586)
2.                  Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat Keras yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini adalah :
• Prosesor Intel Celeron 1005M 1,9 GHz
• HDD 500GB
• Memory 2 GB
• VGA Intel HD1000
3.3 Model Pengembangan Sistem

Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering


berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga
model pengembangannya secara bertahap. Dilain pihak ada mengartikan model incremental
sebagai  perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown. Layaknya
Model Waterfall, model ini pun juga memiliki tahapan tahapan untuk perancangan perangkat
lunaknya, yaitu:
1.        Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental
model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
2.        Specification,  Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis
kebutuhan sebagai acuannya.
3.        Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar
dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.
4.        Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
5.        Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.
Gambar 3.3 Model Pengembangan Sistem

Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai
dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan. Pada incremental model,
tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sebelum tahap membangun tiap
increment. Untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi pada incremental model, diperkenalkan
model More Risky Incremental Model. Model ini menerapkan sistem kerja yang paralel. Setelah
daftar kebutuhan didapatkan dari pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul
pertama. Setelah spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi
sebelumnya juga langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya. Jadi, tidak
harus menunggu modul pertama selesai hingga dikirim ke user.
Beberapa Kelebihan Dari Mode Incremental atara lain :
1.        Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
2.        Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil
keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan mereka
yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.
3.        Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah
masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas tertinggi
diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting
bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa
pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada
increment sistem yang paling bawah.
4.        Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem
disediakan lebih awal.
5.        Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
6.        Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji
Kelemahannya adalah :
1.        kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
2.        Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat
perubahan selama proses rekayasa berlangsung
3.        Harus Open Architecture
4.        Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi
masing-masing hasil increment.

3.4 Design

Dalam konteks sistem Informasi, Perancangan merupakan tahap yang harus dilakukan
sebelum dilakukannya pembuatan dan implementasi aplikasi. Tahap perancangan dilakukan
setelah tahap analisis sistem secara menyeluruh.

3.4.1 Spesifikasi Sistem yang akan Dibangun :


Agar lebih mudah dalam merancang sebuah sistem, maka perlu dirumuskan spesifikasi sistem
yang akan dibangun. Berikut adalah spesifikasi dari program aplikasi yang akan dibangun.
a.         Terdiri dari layout vertical sebagai kerangka aplikasi
b.        Didalam layout vertical dibuat enam layout horizontal
c.         Layout horizontal paling atas digunakan sebagai display
d.        Layout horizontal lainnya digunakan sebagai tombol angka dan operasi
e.         Masing-masing layout horizontal berisi empat tombol

Anda mungkin juga menyukai