Anda di halaman 1dari 38

TUGAS MATA KULIAH

KALKULUS III
PERSAMAAN DIFERENSIAL

OLEH :
DENI ZULHARISMAN
16527013

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
2016

PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan Diferensial (PD) adalah persamaan yang memuat turunan-turunan / derivatif dari
satu atau lebih peubah (variable) bebas terhadap satu atau lebih peubah tak bebas disebut.
Secara umum, PD dapat dibedakan (klasifikasi) menjadi 2, yaitu
1. PD Biasa (Ordinary Differential Equations), yaitu PD yang memuat 1 peubah bebas dan
1 peubah tak bebas. PD jenis ini dapat dirumuskan

Contoh :
Persamaan

+ xy = 0 dan

xy = 0 adalah persamaan diferensial biasa karena variable

tak bebas y hanya bergantung pada variable bebas x.

PD Parsial (Partial Differential Equations), yaitu PD yang memuat 1 peubah tak bebas
dan lebih dari satu peubah bebas. PD jenis ini dengan dua peubah bebas dapat
dirumuskan

Contoh :

Persamaan

= 0 adalah persamaan diferensial parisial karena variable tak bebas z

bergantung pada variable bebas x dan y.

Demikian juga dengan persamaan

= 0, karena variable tak bebas v

bergantung pada variable bebas x, y dan z.


Selain klasifikasi PD di atas, suatu PD juga dapat dikelompokkan berdasarkan Tingkat (order)
dan Derajat (degree). Tingkat suatu PD adalah tingkat tertinggi dari derivatif-derivatif
1

didalamnya, sedangkan derajat suatu PD adalah derajat tertinggi dari derivatif tingkat tertinggi
PD tersebut.
Contoh:
1.

+5

+ xy

+3

+ 3y = sin x, PD tingkat 4, derajat 1


= 0, PD tingkat 2, derajat 1

= 0, PD tingkat 3, derajat 1

cos x = 0, PD tingkat 1, derajat 1


+3

+ 2y = 0, PD tingkat 2, derajat 1

xy + y = 3, PD tingkat 1, derajat 1

(x2 + y2)dx 2xydy = C, PD tingkat 1, derajat 1

y + 2(y)2 + y = cos x, PD tingkat 3, derajat 1

+
+3

x2y = sin x, PD tingkat 2, derajat 3


2y = 0, PD tingkat 2, derajat 1

Klasifikasi lainnya adalah berdasarkan Linear dan Nonlinear. Suatu PD biasa tingkat n disebut
linear jika PD tersebut dapat ditulis ke dalam bentuk

an(x)

+ an-1(x)

+ + a1(x)

+ a0(x)y = g(y)

Selain PD bentuk tersebut adalah PD nonlinier.

Persamaan diferensial dapat dibentuk dengan mengeliminasi semua konstanta sebarang yang
terdapat dalam suatu persamaan atau dengan cara substitusi. Banyaknya konstanta sembarang
menunjukkan order tertinggi dari derivatif dalam persamaan diferensial yang dicari. Untuk lebih
jelasnya silahkan perhatikan contoh contoh dibawah ini.
Carilah Persamaan Diferensial dari persmaan-persamaan dibawah ini.
1. y = Ax
Penyelesaian :
Karena konstanta sembarangnya ada satu yaitu A, maka order tertinggi dari derivatfnya
adalah satu, sehingga diturunkan persamaannya sekali, sehingga diperoleh
= A (i)
substitusi pers (i) ke persamaan diatas, diperoleh
y=

y dx = x dy
PD : y dx x dy = 0
2. y = Ax2 + Bx
Penyelesaian :
Konstanta sembarang pada persamaan diatas ada dua yaitu A dan B, maka order tertinggi
dari derivatifnya adalah dua, sehingga kita menurunkan persamaan tersebut dua kali,
sehingga diperoleh
= 2Ax + B
B=

2Ax (i)
= 2A (ii)

Substitusi pers (ii) ke pers (i), diperoleh


3

B=

2x

x (iii)

substitusi pers (ii) dan pers (iii) ke PD diatas


x2 + (

y=
=

x2 +

x) x
x2

=
=
2y dx = 2x dy x2 d2y
PD : 2y dx 2x dy + x2 d2y = 0
3. y = x +
Penyelesaian :
=1
A = (1

) x2 (i)

Substitusi pers (i) ke PD diatas, diperoleh

y=x+
= x + (1

)x

=x+xx

= 2x x
PD : y 2x + x

=0

4. y = c1e-2x + c2e3x
Penyelesaian :
y = -2c1e-2x + 3c2e3x
y = 4c1e-2x + 9c2e3x
eliminasi y dan y untuk mencari c2e3x, diperoleh
-2c1e-2x + 3c2e3x = y (kali 2)
4c1e-2x + 9c2e3x = y
+
-4c1e-2x + 6c2e3x = 2y
4c1e-2x + 9c2e3x = y

15c2e3x = 2y + y
c2e3x =

(i)
-2c1e-2x + 3c2e3x = y (kali 3)
4c1e-2x + 9c2e3x = y

-6c1e-2x+9c2e3x=3y
4c1e-2x+9c2e3x=y

-10c1e3x = 2y y

c1e3x =

(ii)

substitusi pers (i) dan pers (ii) ke persamaan diatas, diperoleh


y = c1e-2x + c2e3x
=

=
=
PD : 6y y y = 0
5. y = e-2x(A + Bx)
Penyelesaian :
y = Ae-2x + Bx e-2x
y = -2Ae-2x + (Be-2x 2Bx e-2x )
= -2e-2x (A + Bx) + Be-2x
A + Bx =

(i)

y = 4Ae-2x 2Be-2x + (-2Be-2x + 4Bxe-2x)


= 4Ae-2x 4Be-2x + 4Bxe-2x
eliminasi y dan y untuk menentukan nilai B
y = -2Ae-2x + Be-2x 2Bx e-2x (kali 2)
y = 4Ae-2x 4Be-2x + 4Bxe-2x
+

2y = -4Ae-2x + 2Be-2x 4Bx e-2x (kali 2)


y = 4Ae-2x 4Be-2x + 4Bxe-2x
+
2y + y = -2Be-2x
B=

(iii)

Substitusi pers (iii) ke pers (i), diperoleh

A + Bx =

=
y = Ae-2x + Bx e-2x
= (A + Bx)e-2x

)e-2x

=(

=
=

=
PD : 4y + 4y + y = 0
6. y = c1 cos x + c2 sin x
Penyelesaian :
y = c1 cos x + c2 sin x (i)
y = -c1 sin x + c2 cos x
7

y = -c1 cos x c2 sin x


y = -(c1 cos x + c2 sin x) (ii)
substitusi pers (i) ke pers (ii), diperoleh
y = -y
PD : y + y = 0
7. x2 + y2 2kx = 0 dengan k 0
Penyelesaian :
x2 + y2 2kx = 0 (i)
x2 + y2 2kx + k2 k2 = 0
x2 2kx + k2 + y2 = k2
(x k)2 + (y 0) = k2
ini adalah persamaan lingkaran dengan pusat (k, 0) dan jari-jari = k
turunkan persamaan (i), diperoleh
2x + 2y

2k = 0

x+y

k=0

x+y

= k (ii)

substitusi pers (ii) ke pers (i), diperoleh


x2 + y2 2(x + y

)x = 0

PD : x2 + y2 2x2 + 2xy

=0

PERSAMAAN DIFERENSIAL PEUBAH TERPISAH


Persamaan Diferensial (PD) orde satu merupakan bentuk PD yang paling sederhana,
karena hanya melibatkan turunan pertama dari suatu fungsi yang tidak diketahui. Jika dalam
8

persamaan tersebut variabel bebas dan variabel terikatnya berada pada sisi yang berbeda dari
tanda persamaannya, maka disebut PD peubah terpisah dan untuk menentukan penyelesaiannya,
tinggal diintegralkan. Jika tidak demikian, maka disebut PD peubah tak terpisah. Suatu PD orde
satu yang peubahnya tak terpisah biasanya dapat dengan mudah dijadikan PD peubah terpisah
melalui penggantian (substitusi) dari salah satu variabelnya.
Bentuk umum dengan peubah-peubah terpisah dapat ditulis sebagai berikut M(x) dx + N(y) dy =
0. Oleh karena itu, variabel-variabel telah terpisah dan penyelesaian PD diatas adalah dengan
mengintegralkan suku demi suku yaitu

M(x) dx +

N(y) dy = C, dengan C adalah konstanta

sebarang.
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari PD berikut
1. x dx + y dy = 0
Penyelesaian :
karena peubahnya sudah terpisah, maka langsung bisa diintegralkan
x dx =

y dy

x2 + c1 = y2 + c2
x2 y2 = c2 c1
x2 + y2 = 2(c2 c1)
x2 + y2 = c, dengan c = 2(c2 c1)
2. 9yy + 4x = 0
Penyelesaian :
9yy + 4x = 0
9y

= -4x
9

9y dy = -4x dx
9y dy =

-4x dx

y2 + c1 = -2x2 + c2 [bagi 18]


+

= C, dengan C =

3. (1 y)y = x2
Penyelesaian :
(1 y)y = x2
(1 y)

= x2

(1 y) dy =

x2 dx

(1 y)

x2 dx

(1 y)2 + c1 = x3 dx + c2
(1 y)2 x3 dx = c2 c1
(1 y)2 + x3 dx = -6(c2 c1)
(1 y)2 + x3 dx = c, dengan c = -6(c2 c1)
4. 2x dx (y + 1) dy = 0
Penyelesaian :
2x dx = (y + 1) dy
2x dx =

(y + 1) dy
10

x2 + c1 = (y + 1)2 + c2
x2 (y + 1)2 = c2 c1
2x2 (y + 1)2 = 2(c2 c1)
2x2 (y + 1)2 = c, dengan c = 2(c2 c1)
Jika PD berbentuk M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0, maka kita harus bentuk menjadi PD peubah
terpisah. Jika PD tersebut berbentuk f1(x)g2(y) dy + f2(x)g1(y) dy = 0 yaitu dipisahkan dengan

melakukan pembagian f2(x).g2(y), sehingga diperoleh

solusinya, tinggal diintegralkan saja, diperoleh

dx +

dx +

dy = 0. Untuk mencai

dy = C.

Contoh :
Tentukan penyelesaian dari PD berikut
1. y dx + (1 + x2) dy = 0, dengan y

Penyelesaian :
y dx + (1 + x2) dy = 0 [bagi dengan y.(1 + x2)]
dx + dy = 0
dx +

dy = C

arc tan x + ln y = C
NOTE :

dx = arc tan x

2. 2(y + 3) dx xy dy = 0
Penyelesaian :

11

2(y + 3) dx xy dy = 0 [bagi dengan (y + 3).x]


dx +

dy = 0

dx +

dy = C

2 ln x +

dy = C

2 ln x +

dy

2 ln x + y

dy = C

=C

2 ln x + y 3 ln (y + 3) = C
ln x2 + y ln (y + 3)3 = C

PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN


f(x, y) disebut fungsi homogen berpangkat n jika memenuhi f(kx, ky) = k n f(x, y) dengan k
adalah konstanta.
Contoh :
1. f(x, y) = x + 3y
f(kx, ky) = kx + 3ky
= k(x + 3y), fungsi homogen pangkat 1
2. f(x, y) = ey/x + tan (y/x)
f(kx, ky) = eky/kx + tan (ky/kx)
= k0 (ey/x + tan (y/x)), fungsi homogen pangkat 0
3. f(x, y) = x2 + 2xy + y2
12

f(kx, ky) = (kx)2 + 2 kx ky + (ky)2


= k2 (x2 + 2xy + y2), , fungsi homogen pangkat n
4. F(x, y) = 5x 7y + 13
bukan fungsi homogen karena F(kx, ky)

kn(5x 7y + 13)

5. F(x,y) = 4x3 + 3y3 6xy,


bukan fungsi homogen karena F(kx, ky)

kn(4x3 + 3y3 6xy)

6. F(x,y) = x2 + 5y 6x2y,
bukan fungsi homogen karena F(kx, ky)

kn(x2 + 5y 6x2y)

Bentuk umum PD Homogen adalah M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0. Jika M(x, y) dan N(x, y) maingmasing merupakan fungsi homogen dan berpangkat sama dalam x dan y atau PD tersebut dapat
diubah menjadi bentuk M(y/x) dx + N(y/x) dy = 0 atau M(x/y) dx + N(x/y) dy = 0.
Jika PD sudah diubah menjadi M(y/x) dx + N(y/x) dy = 0, maka untuk menentukan solusi PD
tersebut,
ambil u =

y = ux

dy = u dx + x du
M(u) dx + N(u) dy (u dx + x du) = 0
(M(u) + u N(u)) dx + x N(u) du = 0

dx +

Sehingga solusinya :

du = 0

dx +

du = C, dengan u =

Contoh :
Tentukan penyelesaian dari PD berikut

13

1. (x2 xy + y2) dx xy dy = 0
Penyelesaian :
Cek terlebih dahulu apakah PD diatas adalah PD homogen
ambil M(x, y) = x2 xy + y2
M(kx, ky) = (kx)2 kx ky + (ky)2
= k2(x2 xy + y2)
N(x, y) = xy
N(kx, ky) = kx ky
= k2(xy)
(x2 xy + y2) dx xy dy = 0 adalah PD homogen
(x2 xy + y2) dx xy dy = 0, bagi dengan x2, diperoleh
(1 +

) dx dy = 0 (i)

misal : y = ux
dy = u dx + x du
substitusi ke pers (i)
(1 u + u2) dx u (u dx + x du) = 0
dx u dx + u2 dx u2 dx ux du = 0
(1 u) dx ux du = 0 [bagi dengan x(1 u)]
dx
dx
ln x

du = 0
du = c1
du = c1
14

ln x

du

du = c1

ln x + u + ln (1 u) = ln C, dengan ln C = c1
substitusi kembali u = , sehingga
ln x + + ln (1 ) = ln C
2. (1 + 2ex/y) dx + 2ex/y(1 x/y) dy = 0
Penyelesaian :
Cek terlebih dahulu apakah PD tersebut adalah PD homogen
ambil M(x, y) = 1 + 2ex/y
M(kx, ky) = 1 + 2ekx/ky
= k0(1 + 2ex/y)
N(x, y) = 2ex/y(1 x/y)
N(kx, ky) = 2ekx/ky(1 kx/ky)
= k0(2ex/y(1 x/y))
(1 + 2ex/y) dx + 2ex/y(1 x/y) dy = 0 adalah PD homogen (i)
misal : x = uy
dx = u dy + y du
substitusi ke pers (i), sehingga
(1 + 2eu) (u dy + y du) + 2eu(1 u) dy = 0
u dy + y du + u 2eu dy + y 2eu du + 2eu dy u 2eu dy = 0
u dy + y du + y 2eu du + 2eu dy = 0
(u + 2eu) dy + y(1 + 2eu) du + = 0 [bagi dengan y(u + 2eu)]

15

dy +

du = 0

dy +

du = c1

ln y +

= c1

ln y + ln (u + 2eu) = ln C, dengan ln C = c1
substitusi kembali u = , sehingga
ln y + ln (x/y + 2ex/y) = ln C
ln (y(x/y + 2ex/y)) = ln C
x + 2yex/y = C
3. 2xyy y2 + x2 = 0
Penyelesaian :
Cek terlebih dahulu apakah PD diatas adalah PD homogen
2xy

y2 + x2 = 0

2xy dy + (x2 y2) dx = 0


ambil M(x, y) = 2xy
M(kx, ky) = 2 kx ky
= k2(2xy)
N(x, y) = x2 y2
N(kx, ky) = (kx)2 (ky)2
= k2(x2 y2)
2xy dy + (x2 y2) dx = 0 adalah PD homogen

16

2xy dy + (x2 y2) dx = 0 [bagi x2]


dy + (1

) dx = 0 (i)

ambil y = ux
dy = x du + u dx
substitusi ke pers (i), diperoleh
2u(x du + u dx) + (1 u2) dx = 0
2ux du + 2u2 dx + dx u2 dx = 0
2ux du + (u2 + 1) dx = 0 [bagi dengan x(u2 + 1)]
2

du+ dx = 0
2

du+

dx = c1
+

dx = c1

ln (u2 + 1) + ln x = ln C, dengan ln C = c1
ln (u2 + 1) = -ln x + ln C
ln (u2 + 1) = ln
u2 + 1 =
substitusi kembali u = , diperoleh
+1=
y2 + x2 = Cx
y2 + x2 2 x +

=0
17

(y 0)2 + (x )2 =
PERSAMAAN DIFERENSIAL TIDAK HOMOGEN
Persamaan Diferensial Tidak Homogen adalah PD yang mempunyai bentuk
(ax + by + c) dx + (px + qy + r) dy = 0 (i)
dengan a, b, c, p, q, r adalah konstanta.
Untuk menyelesaikan PD tersebut, terlebih dahulu harus perhatikan kemungkian-kemungkinan
yang terjadi, yaitu :
(a) jika

atau aq bp

(b) jika

atau aq bp = 0

(c) jika
Pertama pandang kasus (a) yaitu jika
ax + by + c = u

a dx + b dy = du

px + qy + r = v

p dx + q dy = dv

atau aq bp

a dx + b dy = du (kali q)
p dx + q dy = dv (kali b)
aq dx + bq dy = q du
bp dx + bq dy = b dv
(aq bp) dx = q du b dv
dx =

(ii)

denga cara yang sama yaitu mengeliminasi dx, diperoleh


dy =

(iii)
18

kemudian substitusi u, v, pers (ii) dan (iii) ke PD awal [pers (i)]


u dx + v dy = 0
u

+v

=0

u (q du b dv) + v (a dv p du) = 0
qu du bu dv + av dv pv du = 0
(qu pv) du + (av bu) dv = 0 ==> PD Homogen
Setelah PD awal tersebut berbentuk seperti PD terakhir diatas, maka penyelesaiannya
menggunakan Penyelesaian PD Homogen.
Contoh :
Selesaikan persamaan persamaan berikut :
1. (x + 2y 4) dx (2x + y 3) dy = 0
Penyelesaian :
(x + 2y 4) dx + (-2x y + 3) dy = 0
=

, dan =

Karena
x + 2y 4 = u
-2x y + 3 = v

, maka dapt diselesaikan PD diatas dengan kasus (a)


dx + 2 dy = du
-2 dx dy = dv

2dx + 4dy = 2du


-2dx dy = dv +
3dy = 2du + dv
dy =

19

dx + 2dy = du
-4dx 2dy = 2dv +
-3dx = du + 2dv
dx =
=
u dx + v dy = 0
u

+v

=0

u (-du 2dv) + v (2du + dv) = 0


(-u + 2v) du + (-2u + v) dv = 0 ==> PD Homogen
Kemudian diselesaikan dengan Penyelesaian PD Homogen :
(- + 2) du + (-2 + 1) dv = 0
misal t =

du = v dt + t dv

(-t + 2)(v dt + t dv) + (1 2t) dv = 0


-tv dt + 2v dt t2 dv + 2t dv + dv 2t dv = 0
v (-t + 2) dt + (1 t2) dv = 0 [bagi dengan v(1 t2)]
dt + dv = 0
dt +

dv = c1

dt + ln v = ln C, dengan ln C = c1
dengan menggunakan Integral Fungsi Rasional, diperoleh

20

-1/2 ln (t + 1) + 3/2 ln (t 1) + ln v = ln C
ln [(t + 1)-1/2 (t 1)3/2 v] = ln C
(t + 1)-1/2 (t 1)3/2 v = C
(t 1)3/2 v = C (t + 1)1/2
(t 1)3 v2 = C2 (t + 1)
substitusi kembali t =
( 1)3 v2 = C2 ( + 1)
Kemudian untuk kasus (b) yaitu
atau aq bp = 0, andaikan
dan b = mq, sehingga apabila disubstitusi ke pers (i), diperoleh

maka a = mp

(ax + by + c) dx + (px + qy + r) dy = 0
(ax + by) dx + c dx + (px + qy + r) dy = 0
(mpx + mqy) dx + c dx + (px + qy + r) dy = 0
m(px + qy) dx + c dx + (px + qy + r) dy = 0 (iv)
ambil u = px + qy
du = p dx + q dy
dx =
substitusi ke pers (iv), diperoleh
mu

+c

+ (u + r) dy = 0

mu (du q dy) + c (du q dy) + p (u + r) dy = 0


mu du qmu dy + c du qc dy + pu dy + pr dy = 0
(mu + c) du + (pu + pr qmu qc) dy = 0

21

(mu + c) du + [(p qm)u + (pr qc)] dy = 0


PD terakhir ini adalah bentuk PD yang peubahnya dapat dipisah.
Contoh :
Selesaiakan PD dibawah ini.
1. (2x 4y + 5)y + x 2y + 3 = 0
Penyelesaian :
(2x 4y + 5)

+ x 2y + 3 = 0

(2x 4y + 5) dy + (x 2y + 3) dx = 0 [bukan PD homogen]


= = 2, =

= 2, dan =

Karena

, maka kita selesaikan PD diatas dengan kasus (b)

(2(x 2y) + 5) dy + (x 2y + 3) dx = 0 (v)


ambil : m = 2
u = x 2y
du = dx 2dy

dx = du + 2dy

substisui ke pers (v)


2u dy + 5 dy + (u + 3)(du + 2dy) = 0
2u dy + 5 dy + (u + 3) du + 2u dy + 6 dy = 0
(4u + 11) dy + (u + 3) du = 0
PD terakhir ini adalah PD dengan peubah yang mudah dipisahkan, sehingga PD diatas
dapat bagi dengan (4u + 11), diperoleh
dy +

du = 0

22

dy +

du = c1

y+

du = c1

y+

y+

du +

y+ u+

) du = c1

= c1

ln (4u + 11) = c1

substitusi kembali u = x 2y, diperoleh


y + (x 2y) +

ln (4(x 2y) + 8) = c1

16y + 4x 8y + ln (4x 8y + 8) = 16c1


8y + 4x + ln (4x 8y + 8) = C, dengan C = 16c1
Dan kasus terakhir adalah kasus (c) yaitu
dengan mensubstitusikan ke pers (i), diperoleh

, sehingga a = mp, b = mq dan c = mr,

(mpx + mqy + mr) dx + (px + qy + r) dy = 0


m(px + qy + r) dx + (px + qy + r) dy = 0 [bagi dengan (px + qy + r)]
m dx + dy = 0
dengan mengintegralkan kedua ruas, diperoleh
m dx +

dy = C

mx + y = C : Solusi
Contoh :
Selesaiakan PD dibawah ini.
1. (3x + 3y + 6) dx + (x + y + 2) dy = 0
23

Penyelesaian :
(3(x + y + 2)) dx + (x + y + 2) dy = 0
dengan mengambil m = 3 dan membagi kedua ruas dengan (x + y + 2) diperoleh
3 dx + dy = 0
3 dx +

dy = C

3x + y = C
Penyelesaian Persamaan Diferensial : PD Eksak
Persamaan Diferensial Eksak adalah suatu PD tingkat satu dan berpangkat satu yang berbentuk
M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0 (i)
serta jika memenuhi

=
Contoh :
1. y dx + x dy = 0

misal : M(x, y) = y

N(x, y) = x

karena

=1

=1

, maka PD diatas merupakan PD eksak.

2. (2xy + ln x) dx + x2 dy = 0

misal : M(x, y) = 2xy + ln x

N(x, y) = x2

= 2x

= 2x
24

karena

, maka PD diatas merupakan PD eksak.

3. (x y) dx + (x + y) dy = 0

misal : M(x, y) = x y

= -1

N(x, y) = x + y

karena

=1

, maka PD diatas bukan merupakan PD eksak.

Jika F adalah suatu fungsi dua peubah yang mempunyai derivative parsial tingkat satu yang
kontinyu dalam suatu domain D, maka diferensial total fungsi F yaitu dF didefinisikan oleh

dF(x) =

dx +

dy, (x, y) D

Misal penyelesain umum PD (i) adalah F(x, y) = C dengan C adalah konstanta sebarang, maka
dF(x, y) = 0, sedemikian sehingga

dx +

dy = 0 (ii)

dari PD (i) dan pers (ii), diperoleh

(a)

= M(x, y)

(b)

= N(x, y)

Sehingga solusi PD Eksak berbentuk F(x, y) = C. Berdasarkan hal tersebut, dapat dicari solusi
PD sebagai berikut :

(a)

= M(x, y)
F(x, y) =

M(x, y) dx + g(y)
25

NOTE : bentuk
adalah integral terhadap x, dimana y dipandang sebagai konstanta dan
g(y) konstanta integral yang harus dicari.

M(x, y) dx] + g'(y)

Karena

= N(x, y) maka

M(x, y) dx] + g'(y) = N(x, y)

g'(y) = N(x, y)

M(x, y) dx]

karena g'(y) merupakan fungsi dengan peubah y saja maka setelah disederhanakan
merupakan fungsi dari y atau konstanta. Dengan kata lain g(y) dapat dicari

(b)

= N(x, y)
Integralkan kedua ruas terhadap variabel y, diperoleh
F(x, y) =

N(x, y) dy + f(x)

turunkan kedua ruas dengan turunan parsial terhadap x

karena

N(x, y) dy] + f'(x)

= M(x, y) maka

f'(x) = M(x, y)

N(x, y) dy] + f'(x) = M(x, y)


[

N(x, y) dy]

Contoh :
1. Cari solusi dari PD (x + y) dx + (x y) dy = 0
26

Penyelesaian :
Cek terlebih dahulu apakah PD diatas adalah PD eksak.

misal : M(x , y) = x + y

=1

N(x , y) = x y

karena

=1

, maka PD tesebut adalah PD eksak.

Untuk mencari solusinya, kita akan menggunakan


F(x, y) =

M(x, y) dx + g(y)
=

(x + y) dx + g(y)

= x2 + xy + g(y)
cari g'(y)

M(x, y) dx] + g'(y)


[ x2 + xy] + g'(y)

= x + g'(y)

karena

= N(x, y), maka


x + g'(y) = N(x, y)
x + g'(y) = x y
g'(y) = -y
g'(y) =

-y
27

y2

g(y) =

jadi solusi umumnya : x2 + xy y2 = c1


x2 + 2xy y2 = C, dengan C = 2c1
2. PD : xy + y + 4 = 0
Penyelesaian :
x

+y+4=0

x dy + (y + 4) dx = 0

misal : M(x , y) = y + 4

=1

N(x , y) = x

karena

=1

, maka PD tesebut adalah PD eksak.

Untuk mencari solusinya, kita akan menggunakan


F(x, y) =

N(x, y) dy + g(x)
=

x dy + g(x)

= xy + g(x)
cari g'(x)

=
=

N(x, y) dy] + g'(x)


[xy] + g'(x)

= y + g'(x)
28

karena

= N(x, y), maka


y + g'(x) = M(x, y)
y + g'(x) = y + 4
g'(x) = 4
g'(x) =

g(x) = 4x
jadi solusi umumnya : xy + 4x = C
Penyelesaian Persamaan Diferensial : PD Tidak Eksak (Faktor Integral)
Persamaan Diferensial Tidak Eksak adalah suatu PD tingkat satu dan berpangkat satu yang
berbentuk
M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0 (i)
dan memenuhi syarat

Penyelesaian PD tidak eksak dapat diperoleh dengan dengan mengalikan PD (i) dengan suatu
fungsi u yang disebut Faktor Integral (FI), sehingga diperoleh PD eksak yaitu
u M(x, y) dx + u N(x, y) dy = 0 (ii)
karena PD sudah berbentuk eksak, maka memenuhi

=
u

+M

u(

=u
) = (M

+N
N

RUMUS UMUM FAKTOR INTEGRAL


29

u(x, y) =
Secara umum Faktor Integral terdiri dari tiga kasus yaitu
(a) FI u sebagai fungsi x saja
karena u sebagai fungsi x saja, maka
=

dan

=0

Oleh karena itu, Rumus Umum Faktor Integral diatas dapat ditulis

u(x) =
dx = Q

dx =

dx =

dx = ln u

u(x) =
u(x) =

dengan h(x) =
(b) FI u sebagai fungsi y saja
karena u sebagai fungsi y saja, maka

30

= 0 dan

Oleh karena itu, Rumus Umum Faktor Integral diatas dapat ditulis

u(y) =
dy = -M

dy =

dy =

dy = ln u

u(y) =
u(y) =

dengan h(y) =
(c) FI u sebagai fungsi x dan y
andaikan FI : u = u(x, y)
misal bentuk peubah x, y = v
maka FI : u = u(v)
=

(iii)

(iv)
31

(v)

Jika pers (iii), (iv) dan (v) disubstitusikan ke RUMUS UMUM FAKTOR INTEGRAL,
maka
u(x, y) =
u(v) =
u(v) =
=
=
=
ln u =
Jadi, FI : u(v) =
dengan h(v) =
Contoh :
Tentukan Faktor Integral dan penyelesain PD dibawah ini :
1. (4 xy + 3y2 x) dx + x(x + 2y) dy = 0
Penyelesaian :
misal : M(x, y) = 4 xy + 3y2 x
N(x, y) = x(x + 2y)
= 4x + 6y

32

= 2x + 2y
Jadi,

=
= [fungsi dari x saja]
maka FI adalah

= x2

sehingga diperoleh PD eksak adalah


x2 (4 xy + 3y2 x) dx + x3 (x + 2y) dy = 0
dx +

dy = 0

Karena PD diatas sudah berbentuk PD eksak, sehingga untuk mencari solusinya


digunakan Penyelesaian PD Eksak.
ambil

= x2 (4 xy + 3y2 x)
= 4x3y + 3x2y2 x3

F(x, y) =

(4x3y + 3x2y2 x3) dx + g(y)


= x4y + x3y2 x4 + g(y)

= x4 + 2x3y + g'(y)
karena

= G(x, y), sehingga

x4 + 2x3y + g'(y) = x3 (x + 2y)


x4 + 2x3y + g'(y) = x4 + 2x3y
g'(y) = 0
33

g(y) = C
solusi PD : x4y + x3y2 x4 + C
2. y(x + y + 1) dx + x(x + 3y + 2) dy = 0
Penyelesaian :
misal : M(x, y) = xy + y2 + y
N(x, y) = x2 + 3xy + 2x
= x + 2y + 1
= 2x + 3y + 2
Jadi,

=
=

[fungsi dari y saja]

maka FI adalah

=y

sehingga diperoleh PD eksak adalah


y2(x + y + 1) dx + xy(x + 3y + 2) dy = 0
dx +

dy = 0

Karena PD diatas sudah berbentuk PD eksak, sehingga untuk mencari solusinya


digunakan Penyelesaian PD Eksak.
ambil

= y2(x + y + 1)
= xy2 + y3 + y2

34

F(x, y) =

(xy2 + y3 + y2) dx + g(y)


= x2y2 + xy3 + xy2 + g(y)

= x2y + 3xy2 + 2xy + g'(y)


karena

= G(x, y), sehingga

x2y + 3xy2 + 2xy + g'(y) = xy(x + 3y + 2)


x2y + 3xy2 + 2xy + g'(y) = x2y + 3xy2 + 2xy
g'(y) = 0
g(y) = C
solusi PD : x2y2 + xy3 + xy2 + C
3. (2x3y2 y) dx + (2x2y3 x) dy = 0
Penyelesaian :
misal : M(x, y) = 2x3y2 y
N(x, y) = 2x2y3 x
= 4x3y 1
= 4xy3 1
Jadi,

= (4x3y 1) (4xy3 1)
= 4xy(x2 y2)

ambil :

35

v = xy

= y dan

= x(2x3y2 y)

= y(2x2y3 x)

=x

maka
M

N
= (2x4y2 xy) (2x2y4 xy)
= 2x2y2(x2 y2)
=

=
=

dv
dv [fungsi x dan y]

maka FI adalah u(x, y) =


=
=
sehingga diperoleh PD eksak adalah
(2x3y2 y) dx +
dx +

(2x2y3 x) dy = 0

dy = 0

Karena PD diatas sudah berbentuk PD eksak, sehingga untuk mencari solusinya


digunakan Penyelesaian PD Eksak.
36

ambil

(2x3y2 y)

= 2x
F(x, y) =

(2x

) dx + g(y)

= x2 +
=

+ g(y)

+ g'(y)

karena

= G(x, y), sehingga


(2x2y3 x)

+ g'(y) =
+ g'(y) = 2y
g'(y) = 2y
g(y) = y2
solusi PD : x2 +

+ y2 = 0

37

Anda mungkin juga menyukai