Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PERSAMAAN DIFERENSIAL

I.1.Pendahuluan

Persamaan diferensial atau disingkat dengan PD adalah suatau persamaan yang memuat
sekurang-kurangnya satu derivatif atau turunan dari fungsi yang tidak dketahui.

I.1.1. Jenis-jenis persamaan diferensial

I.1.1.1. Persamaan Diferensial Biasa (Ordinary Derivatif). Bila suatu persamaan memuat satu
atau lebih derivatif-derivatif dari suatu peubah ( variabel ) tertentu disebut peubah bebas
(independent variable). Jika, didalam suatu persamaan diferensial hanya terdapat satu peubah
bebas dan derivatif-derivatif nya adalah derivatif biasa (ordinary derivatif ), maka persamaan
tersebut disebut persamaaan diferensial biasa (ordinary differential equation).

1.1.1.2. Persamaan Diferensial Parsiil. Jika didalam persamaan diferensial terdapat dua atau
lebih peubah bebas  (independent variable) dan derivatif-derivatif parsiil maka persamaan
tersebut disebut persamaan diferensial parsiil (partial differential equation).

I.1.2. Tingkat (Order)

Tingkat (order) dari suatu persamaan diferensial ditentukan oleh tingkat derivatif yang tertinggi
yang terdapat dalam persamaan tersebut.

I.1.3.Derajad (degree)

Derajad (degree) adalah derajad tertinggi dari suatu suku diferensial yang mempunyai order
paling tinggi.
Contoh

order 3, derajad satu

Merupakan persamaan diferensial ordiner, order 3, derajad satu, non linier (karena pada suku

Merupakan persamaan diferensial ordiner order 2, derajad 2, non linier( karena pada suku

Pada bagian ini hanya akan dibatasi pada pembahasan persamaan diferensial ordiner order satu
dan dua saja yang dilengkapi dengan metoda penyelesaiannya.

I.2. Persamaan diferensial ordiner order satu


Ada beberapa cara untuk menyelesaikan persamaan diferensial order satu antara lain:
a. Dengan cara “separable equations”
b.Dengan cara “exact equations
c. Dengan cara “homogenous equations”
d.Dengan cara mencari fungsi komplementer dan particular integral
e. Dengan cara deret

I.2.1. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara “separable equations”

Jika persamaan M dx + Ndy = 0 dapat diubah menjadi ∫f 1(x)dx + ∫f2(y)dy = 0,maka variabel
tersebut dapat dipisahkan ( “separable”) dan bentuk penyelesaiannya adalah:

∫f1(x)dx + ∫f2(y)dy = 0
Contoh

1. Selesaikan PD: x(1+ y2)1/2 + y( 1+x2)1/2 dy/dx =0

Jawab:

x(1+ y2)1/2 + y( 1+x2)1/2 dy/dx = 0 kalikan ruas kiri dan ruas kanan dengan dx, sehingga
diperoleh bentuk: x(1+ y2)1/2 dx + y( 1+x2)1/2 dy= 0 atau x(1+ y2)1/2 dx = - y( 1+x2)1/2 dy.
Selanjutnya dilakukan pemisahan variabel menjadi:

Kemudian dilakukan pengintegralan masing-masing suku:

Gunakan subsitusi trigonometri untuk menyelesaikan masing-masing integral:

x (1+x2)1/2

 dx/dӨ = Sec2Ө

Ө dx = Sec2Ө dӨ

∫ (SinӨ)(Sec2Ө dӨ) + ∫ (Sin α)(Sec2α dα ) = c

∫ (SinӨ/Cos Ө)(Sec Ө dӨ) + ∫ (Sin α / Cos α)(Sec α dα ) = c


∫ (tgӨ)(SecӨ dӨ) + ∫ (tg α)(Sec α dα ) = c

Sec Ө + C1 + Sec α + C2 = C

(1+x2)1/2 + C1+ (1+y2)1/2 + C2 = C

(1+x2)1/2 + (1+y2)1/2 = C - C1 - C2

(1+x2)1/2 + (1+y2)1/2 = k, dengan k = C - C1 - C2

Alternatif lain sebagai pilihan penyelesaian integral adalah penggunaan metode subsitusi
dengan langkah sebagai berikut:

Misal: 1+ x2 = u  x2 = u-1

du/dx = 2x

du= 2x dx  xdx =1/2 du

1+ y2 = m  y2 = m-1

dm/dy = 2y

dm= 2y dy  ydy =1/2 dm

∫ (1/2du)(u-1/2) + ∫ (1/2dm)(m-1/2) = C

½ (2 u1/2 )+ C1 + ½ (2m1/2 ) + C2 = C

u1/2 + C1 + m1/2 + C2 = C

( 1+x2 )1/2 + C1 + (1+ y)1/2+C2 = C

( 1+x2 )1/2 + (1+ y)1/2 = C- C1 - C2

( 1+x2 )1/2 + (1+ y)1/2 = k , dengan k = C- C1 - C2


Latihan

Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut dengan menggunakan cara “separable equation”:

1. 9 y y’+ 4 x = 0  kunci jawaban x2/9 + y2/4 = C


2. y’ = 1+ y2  kunci jawaban y = tg (x+ C)

3.
4. (y + 4) – (x - 2) y’ = 6

5. (y1/3+5)y’+ =0

Catatan: y’ = dy/dx

I.2.2. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara “exact equations”
Dalam persamaan diferensial yang berbentuk: M dx + Ndy = 0, dikatakan eksak apabila
dipenuhi bentuk:

Contoh
Selesaikan persamaan diferensial : (x3 – y Sin x ) + ( Cos x + 2 y) dy/dx = 0
Jawab:
(x3 – y Sin x ) dx + ( Cos x + 2 y) dy = 0 …………………..(1)
M = x3 – y Sin x
N = Cos x + 2 y

= 0 – Sin x (1)
= - Sin x

= - Sin x

Terlihat bahwa

Bila penyelesaiannya berbentuk φ = f(x,y), maka dengan konsep diferensiasi parsiil didapat:

Kalau antara persamaan (1) dan (2) dibandingkan, maka didapat :


dφ = 0 ………………………………… (3)

Integralkan dφ/dx terhadap x, sehingga didapat bentuk:

Diferensialkan secara parsiil persamaan (6) terhadap y:


Persamaan (7) = Persamaan (5)
Cos x + f ’(y) = Cos x +2y
f ’(y) = 2y  diintegralkan sehingga didapat
f(y) = y2 + C …………………………..(8)
Masukkan persamaan (8) ke persamaan (6):
φ = ¼ x4 + y Cos x + f(y)
φ = ¼ x4 + y Cos x + y2 + C ………….(9)
Dari persamaan (3) : d φ = 0  hasil integrasi berbentuk:
φ = C1 …………………………...........(10)
Dari persamaan (10) dan (9):
C1 = ¼ x4 + y Cos x + y2 + C
¼ x4 + y Cos x + y2 = C1 - C
x4 + 4 y Cos x + 4y2 = 4(C1 - C)
x4 + 4 y Cos x + 4y2 = k, dengan k = 4(C1 - C) sebagai tetapan baru

Latihan
Selesaikan persamaan diferensial berikut dengan metoda persamaan eksak:
1. xy’ + (y + 4) = 0
2. (6y2x + 2 y3) dx + (6x2y + 6 y2x + 2y) dy = 0
Catatan: y’ = dy/dx
Kunci Jawaban
1. y = c/x – 4
2. 3x2y2+ 2y3x + y2 +C = 0

I.2.3. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara “homogenous equations”
Persamaan :

merupakan persamaan diferensial homogen order satu dan dapat diselesaikan dengan subsitusi:
y = v x .........................................(2)
Turunkan persamaan (2) terhadap x, sehingga dihasilkan:

Subsitusi persamaan (3) ke persamaan (1):

Tetapi ingat bahwa y = v x atau y/x = v


Sehingga:

Persamaan (4) diselesaikan dengan pemisahan variabel atau “separation variable”

Contoh
Selesaikan persamaan diferensial (PD) :

Jawab:
Subsitusi : y = vx .........................(2)
atau v = y/x ..................................(3)
Diferensialkan atau turunkan persamaan (2) terhadap x:

Ingat bahwa: y/x = v, sehingga:


Latihan
Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut :
1. 2xyy’ - y2 + x2 = 0
2. (2x -4y + 5)y’ + x -2y +3 = 0
[2(x-2y) +5] y’+ (x-2y) + 3 = 0 .......(1)
[2v +5] y’ + v +3 = 0 .......... (2)
Dengan v = x - 2y .......(3)
2y = x – v
y = ½ (x-v)
dy/dx = d/dx[½ (x-v)]
= ½[ d(x)/dx – dv/dx]
y’ = ½[ 1 – dv/dx] .......... (4)
Masukkan pers (4) ke pers (2):
[2v +5] ½[ 1 – dv/dx] + v +3 = 0
(v+5/2)(1-dv/dx) + v +3 = 0
v – v dv/dx + 5/2 – 5/2 dv/dx + v+3 = 0
2v +11/2 – (v dv/dx +5/2 dv/dx) = 0
2v +11/2 – (v +5/2 ) dv/dx = 0
(v +5/2 ) dv/dx = 2v +11/2
(2v +5) dv/dx = 4v +11
(2v +5) / (4v +11) dv = dx
∫ (2v +5) / (4v +11) dv = ∫ dx
2 ∫ (2v +5) / (4v +11) dv = 2 ∫ dx
∫ (4v +10) / (4v +11) dv = 2 ∫ dx
∫ (4v +11 -1 ) / (4v +11) dv = 2 ∫ dx
∫ (4v +11 / 4v +11) dv - ∫ 1 / (4v +11) dv = 2 ∫ dx
∫ dv - ∫ 1 / (4v +11) dv = 2 ∫ dx
v + C1 – ¼ ln (4v +11) + C2 = 2 x + C3
v – ¼ ln (4v +11) – 2x = C3 – C2 –C1
Ingat :v = x- 2y, maka:
x – 2 y – ¼ ln [4 ( x -2y) +11) – 2x = C3 – C2 –C1
x – 2 y – ¼ ln [4 ( x -2y) +11) – 2x = C
- x - 2 y – ¼ ln [4 ( x -2y) +11) = C
- (x +2 y) – ¼ ln [4 ( x -2y) +11) = C
- 4 (x + 2 y) – ln [4 ( x -2y) +11) = 4 C
4 (x + 2 y) + ln [4 ( x -2y) +11) = - 4 C
4 x + 8 y + ln [4 x - 8y +11) = k
3. 2y2 y’ –yx = 0

Kunci jawaban:

1.

2. x + 8y + ln (4x - 8y + 11) = 0

Petunjuk penyelesaian:
1. Soal 1 bagilah 2xyy’ - y2 + x2 = 0 dengan x2, sehingga didapat:

Kemudian lakukan subsitusi v = y/x


2. Lakukan subsitusi dengan v = x-2y atau y = ½ (x-v)
3. Lakukan subsitusi dengan v = y/x

I.2.4. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara mencari fungsi
komplementer dan partikular integral
Bentuk umum persamaan diferensial (PD) yang dipersyaratkan dalam bahasan ini adalah:

P dan Q harus berbentuk angka ( jangan nol)


f (x) = bebas ( boleh angka atau variabel), missal : 20, 0,-1/2,x, sinx, √x, e2x

x dy/dx + y = 3 ( tidak bisa diselesaikan dengan cara fungsi komplementer dan partikular
integral, karena ada koefisien berupa variabel x pada dy/dx)
6 dy/dx + y = 3 (bisa diselesaikan dengan cara fungsi komplementer dan partikular integral,
karena semua koefisien adalah beru( tidak bisa dengan cara fungsi komplementer dan
partikular integral pa angka)

dengan:
P dan Q = tetapan
f(x) = suatu nilai dapat berbentuk bilangan tetap (konstante) atau berupa fungsi x
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = yc + yp ...........................(2)
dengan :
yc = fungsi komplementer
yp = partikular integral
Catatan:
Bila f(x) = 0, maka yp = 0
Dengan demikian persamaan (2) menjadi:
y = yc ...............................................(3)
Jadi bentuk penyelesaian y = yc + yp hanya berlaku kalau f(x) ≠ 0. Selanjutnya harga yc dan yp

Contoh:
dy/dx + 5 y = 10 ......... (1)
Misal Jawaban PD : y = yc + yp
Atau y = u + v
dy/dx = du/dx + dv/dx ........(2)
Masukkan persamaan (2) ke (1):
du/dx + dv/dx + 5 (u + v) = 10
du/dx + 5u dv/dx + 5v = 10 .........(3)
Menentukan harga yc:
dicari dengan langkah sebagai berikut:
a. Cara mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (4):

A emx (Pm +Q) = 0


A≠0
Pm +Q= 0  Pm = -Q
m = - Q/p
Oleh karena itu : yc = A emx

b. Cara mencari harga yP


Untuk mencari harga yp sangat tergantung pada harga f(x), karena harga f(x) dapat
berupa: - nilai 0 (nol)  mangakibatkan yP = 0
-tetapan yang tidak sama dengan nol
-eksponensial
- fungsi trigonometri
- fungsi polinomial (pangkat tinggi)

Contoh
Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Kareana f(x) = 0,maka yp = 0
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

A≠0
4 m +3= 0  4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karena itu : yc = A emx

Jadi jawaban PD adalah: y = yc + yp = yc + 0


= yc

Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc:
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

A emx (- 4 m +6) = 0
A≠0
-4 m +6= 0  -4m = - 6
m = 6/4 = 3/2
Oleh karean itu : yc = A emx

Mencari harga yp:


Karena ruas kanan pada persamaan (1) berharga 12 atau berupa tetapan, maka pemisalan yp
sebaiknya dengan suatu tetapan tertentu.

Misalkan :

yp = y = k ..................(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1):


P (0) + 6 k = 12
6 k = 12
k=2
yp = k = 2
Jadi jawaban PD adalah : y = y c + yp

Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

A≠0
4 m +3= 0  4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karean itu : yc = A emx

Mencari harga yp:


Karena ruas kanan pada persamaan (1) berbentuk polinomial,maka pemisalan yp sebaiknya
dengan suatu bentuk polinomial serupa dengan yang ada pada soal.
pangkat terakhir sesuaikan dengan ruas kanan persamaan (1)

Misalkan yp = A +Bx +Cx2 ..................(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1):

Lakukan evaluasi harga A,B,C dengan cara membandingkan harga koefisien pada ruas kiri dan
kanan persamaan (7):
Ruas kiri Ruas kanan
x0 4B + 3A 0
x1 8C +3B 2
x2 3C 1
Didapat bentuk persamaan:
4B + 3A = 0 ..…………..(8)
8C +3B= 2 …………….. (9)
3C = 1 …………………(10)
Dari persamaan (10): 3C = 1
C = 1/3
Dari persamaan(9): 8C +3B= 2
8(1/3) +3B= 2
8/3) +3B= 2
3B = 2- 8/3
3B = -2/3
B = -2/9
Dari persamaan (8): 4B + 3A = 0
4(-2/9) + 3A = 0
-8/9 + 3A = 0
3A = 8/9
A = 8/27
yp = A +Bx +Cx2
yp = 8/27 -2/9 x +1/3 x2
Jadi jawaban PD adalah : y = y c + yp

Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

A≠0
4 m +3= 0  4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karean itu : yc = A emx

Mencari harga yp:


Karena ruas kanan pada persamaan (1) berbentuk eksponensial, maka pemisalan yp sebaiknya
dengan suatu bentuk eksponensial serupa dengan yang ada pada soal.

Misalkan :

Bentuk eksponensial disamakan dengan ruas kanan persamaan (1)


yp = y = Ae4x ..................(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1):

A = 2/19

Jadi jawaban PD adalah:


y = y c + yp

Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

A≠0
4 m +3= 0  4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karena itu : yc = A emx

Mencari harga yp:


Karena ruas kanan pada persamaan (1) berbentuk fungsi trigonometri, maka pemisalan yp
sebaiknya dengan suatu bentuk fungsi trigonometri gabungan dari Sin x dan Cos x..
Misal:
yp = y = A sin x + B Cos x ……………….(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1)


Harga A dan B dievaluasi dari koefisien pada ruas kiri dan kanan Cos x dan Sin x
Ruas kiri Ruas kanan
Cos x 4A +3B 3
Sin x 3A - 4B 2
Didapat persamaan sebagai berikut:
4A +3B = 3 ……………..(7)
3A - 4B = 2 ……………...(8)
Persamaan (7) x 3: 12A +9B = 9
Persamaan (8)x 4: 12A -16 B= 8 -
25 B = 1
B = 1/25
Dari persamaan (7): 4A +3B = 3
4A +3(1/25)= 3
4A = 3-3/25
A =72/100

Jadi jawaban PD adalah:


y = y c + yp

Latihan
Selesaikan PD berikut dengan mencari harga yc dan yp:
Kunci jawaban:
11. Belum ada jawaban (silahkan dicari sendiri)
12. Belum ada jawaban (silahkan dicari sendiri)

I.2.5. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara deret


Sebelum pembahasan dilakukan terlebih dahulu akan diperkenalkan berbagai bentuk deret yang
sering ditemukan pada penyelesaian soal-soal. Bentuk umum deret tersebut antara lain:

a. Deret Binomial:

b. Deret eksponensial

c. Deret trigonometri
d. Deret logaritma

Catatan: log(1+z) = 1/(2,3) ln (1+Z)

e. Deret hiperbolik

Langkah-langkah yang diperlukan dalam penyelesaian PD dengan cara deret antara lain:

1. Memisalkan bentuk umum penyelesaian PD adalah:

2. Menentukan harga y’ =dy/dx

3. Bila PD sampai order dua, maka lanjutkan dengan mencari y”=d2y/dx2

4. Memasukkan langkah 1 dan 2 (bila PD sampai order dua) dalam soal, kemudian hasil
dicocokkan dengan deret yang tersedia

Contoh
1. Selesaikan PD: y’ – y = 0 ………(1)
dimana y’ adalah dy/dx
Jawab:
Misalkan bentuk umum penyelesaian PD adalah:

Masukkan persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1)


y’ – y = 0

(C1- C0) + (2C2 -C1) x +(3C3- C2) x2 + (4C4 - C3) x3 +.... = 0


Evaluasi harga koefisien x0, x1, x2 ,x3 dan seterusnya untuk menentukan harga C0, C1,C2,
C3, C4 dsb.
Ruas kiri Ruas kanan
x0 C1- C0 0
x1 2C2 -C1 0
x2 3C3- C2 0
x3 4C4 - C3 0
Didapat bentuk persamaan:
C1- C0 = 0 ................(4)
2C2 -C1 = 0 ...............(5)
3C3- C2 = 0 ...............(6)
4C4 - C3= 0 ................(7)
Dari persamaan (4): C1- C0 = 0  C1= C0 ............(8)
Dari persamaan (5): 2C2 -C1 = 0  2C2 = C1
C2 = ½ C 1
C2 = ½ C0 ............(9)
Dari persamaan (6): 3C3- C2 = 0  3C3 = C2
C3 = 1/3 C2
C3 = 1/3(½ C0)
C3 = 1/6 C0
C3 = 1/3! (C0) ........(10)

Dari persamaan (7): 4C4 - C3= 0  4 C4 = C 3


C4 =1/4 C3
C4 =1/4 (1/6C0)
C4 =1/24 C0
C4 =1/4! (C0) ........(11
Masukkan persamaan (8) s/d (11) ke persamaan (2):

y = C0 + C0 x + ½ C0 x2 + 1/6 C0 x3 + 1/24 C0 x4 + .....


= C0 {1+ x + ½!( x2 )+ 1/3! ( x3 )+ ¼!( x4) + ....}
= C0 ex

2. Selesaikan PD : (1-x) y' -y = 0 ..................(1)


Jawab:
Misalkan bentuk umum penyelesaian PD adalah:

Masukkan persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1)


(1-x) y' -y = 0
(1-x) y' -y = 0

Evaluasi harga koefisien x0, x1, x2 ,x3 dan seterusnya untuk menentukan harga C0, C1,C2,
C3, C4 dsb.
Ruas kiri Ruas kanan
x0 C1- C0 0
x1 2C2 -C1 -C1 0
x2 3C3- 2C2 –C2 0
x3 4C4 - 3C3 –C3 0
Didapat bentuk persamaan:
C1- C0 = 0 ................(4)
2C2 -C1 -C1 = 0
2C2 -2C1 = 0 ..............(5)
3C3- 2C2 –C2 = 0
3C3- 3C2 = 0 ..............(6)
4C4 - 3C3 –C3 = 0
4C4 - 4C3 = 0 ...............(7)
Dari persamaan (4): C1- C0 = 0  C1= C0 ............(8)
Dari persamaan (5): 2C2 -2C1 = 0 2C2 = 2C1
C2 = C 1
C2 = C0 ...............(9)
Dari persamaan (6): 3C3- 3C2 = 0 3C3 = 3C2
C3 = C0 ...............(10)
Dari persamaan (7): 4C4 - 4C3 = 0 4C4 = 4C3
C4 = C 3
C4 = C0 ....................(11)
Masukkan persamaan (8) s/d (11) ke persamaan (2):

3. Selesaikan PD : y” + y = 0 ..................(1)  merupakan PD ordiner order dua sebagai


bahan pengembangan lebih lanjut dari PD ordiner.
Misalkan bentuk umum penyelesaian PD adalah:

Masukkan persamaan (2) dan (4) ke persamaan (1)


y” + y = 0

Evaluasi harga koefisien x0, x1, x2 ,x3 dan seterusnya untuk menentukan harga C0, C1,C2,
C3, C4 dsb.
Ruas kiri Ruas kanan
x0 2C2+ C0 0
x1 6C3 + C1 0
x2 12C4 + C2 0
Didapat bentuk persamaan:
2C2+ C0= 0 ................(4)
6C3 + C1 = 0 .............(5)
12C4 + C2 = 0 ...........(6)
Dari persamaan (4): 2C2 + C0 = 0  C2 = - ½ C0
C2 = - C0/(2!) .............(7)
Dari persamaan (5): 6C3 + C1 = 0  6C3 = - C1
C3 = -1/6( C1)
C3 = -1/3!( C1) ................(8)
Dari persamaan (6): 12C4 + C2 = 0 12C4 = - C2
C4 = -1/12( C2)
C4 = -1/12[- C0/(2!) ]
C4 = C0/4! ..................(9)
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (2):

y = C0 Cos x + C1 Sin x
Latihan
Selesaikan PD berikut dengan cara deret:
1. ( x + 1 ) y’ – ( x + 2) y = 0
2. ( x + 1 ) y’ – y = 0
3. x y’ – y = 0
4. 4xy”+ 6y’ +y = 0
5. (1+ x) y” + y’+y = 0

Kunci jawaban:
1. Belum ada
2. y = C0 (1+x) , C0 = tetapan dan dapat diganti dengan C atau C1 atau C lain.
3. Belum ada

5. Belum ada jawban

Anda mungkin juga menyukai