L
E1
k
R I E
E2
C m
x
L d2I/dt2 + R dI/dt + I/C = E’(t) c
mx” + cx’ + kx = 0
CONTOH APLIKASI
Ly = 0 : homogen
Ly = F : non homogen
PEMECAHAN
Pemecahan dari suatu persamaan
diferensial linier adalah sebuah fungsi f
yang memenuhi persamaan diferensial
tersebut.
Solusi dari PDL memiliki bentuk:
erx atau e(a ib)x
atau sin(ax), cos(ax)
Jawab:
Jika diketahui salah satu solusi dari persamaan
1
tersebut adalah
y= c = konstanta
x+c
Kalau dipilih c = 0 dan c = 1 maka persamaan
berikut juga solusi.
1 1
y1 = dan y2 =
x x+1
Tetapi f = y1+y2 tidak memenuhi sifat di atas,
maka persamaan y’ = - y2 bukan PDL
Solusi yang dicari adalah solusi yang
bebas linier satu sama lain. Uji untuk
mengetahui apakah fungsi-fungsi saling
bebas linier adalah dengan menguji
Wronskian dari fungsi-fungsi tersebut.
Apabila Wronskian dari fungsi-fungsi tidak
sama dengan nol maka fungsi-fungsi
tersebut saling bebas linier.
Wronskian
Misal f1 dan f2 adalah solusi dari
Persamaan diferensial linier, maka
f1 f2 + -
W(x) = 0
f 1’ f 2’
Determinan
e2x e3x + -
W(x) = = e5x 0
2e2x 3e3x
e2x ce3x
W(x) = = 3ce5x – 2ce5x = ce5x 0
2e2x 3ce3x
Tetapi Wronskian f1 dan f3 :
e3x ce3x
W(x) = = 3ce6x – 3ce6x = 0
3e3x 3ce3x
Jawab:
C1e3(0) + c2e2(0) = 3 c1 + c2 = 3
C13e3(0) + c22e2(0) = 1 3c1 + 2c2 = 1
c1 = -5, c2 = 8
Maka solusi khususnya adalah:
y = - 5e3x + 8e2x
Operator Polinomial
Operator polinomial biasanya dipergunakan
untuk menyatakan PDL dengan koefisien
konstanta. PDL ini dinyatakan sebagai:
Ly = F
Dimana: L = a0Dn + a1Dn-1 + ….+ an-1D1 + an
Jika a0 an merupakan konstanta, maka
operator tsb dapat diasosiasikan dengan
operator polinomial P shg dapat ditulis:
r = r2 er2x
r = r3 er3x Sehingga pemecahan umumnya
.
adalah
r = rn ernx
y = c1er1x + c2er2x + …+ cnernx
Contoh 6
Tentukan pemecahan umun dari persamaan
diferensial berikut ini:
y” – 4y’ + 3y = 0
Jawab: dalam polinomial P(D) dan P( r ):
P(D)=(D2 – 4D + 3)y = 0 P(r) = r2 – 4r + 3 = 0
y = e-2x (- 3 sin(x))
Dikumpulkan minggu depan sebelum mulai
kuliah.