DISUSUN OLEH:
M. Tunso Sapta Artansyah (2021D1B077)
2. Bentuk umum
Dy = y’
Dx2 = 2x
Artinya D memetakan y ke dalam turunannya ( y’), sehingga D merupakan suatu operator
diferensial.
D2y = y’’
Dapat dilihat bahwa dengan menerapkan dua kali D , kita akan memperoleh turunan
kedua dari y.
2. Menerapkan D tiga kali :
D2y = y’’ ... (Kedua ruas di kali dengan D pada ruas kiri)
D3y = y’’’
Dny = ym ... ( n adalah banyaknya operator diferensial (D) , dan m adalah banyaknya
penurunan dari y . Dimana n=m).
Apabila terdapat suatu “polinom” dengan nilai pangkat tertingginya adalah 2 . maka bentuk
persamaan umum polinomnya adalah :
y = a2x + bx + c
Dengan menerapkan operator diferensial (D), pada persamaan umum y = a2x+bx+c. akan diperoleh
persamaan umum dari operator diferensial orde dua.
L = P(D) = AD2+BD+C
Dimana :
L menyatakan “Linier.
P menyatakan “Polinom”
A,B,C adalah sebarng konstanta.
Apabila L diterapkan pada fungsi y ( dianggap dapat didiferensiasikan dua kali), maka diperoleh :
Kita ketahui bahwa (Ay’’+By’+Cy) merupakan bentuk dari persamaan diferensial orde dua .
Selanjutnya , kita akan membahas bentuk dari persamaan diferensial homogen orde dua.
Persamaan umum diferensial homogen orde dua adalah :
A y’’ + B y’ + C y = 0
Dengan menerapkan operator diferensial , maka diperoleh persamaan diferensial homogen
orde dua :
y = e λx
y’ = λ e λx
y’’ = λ2e λx
ke dalam persamaan :
P(D)[ e λx] = P( λ ) e λx
Contoh soal :
Jika diberikan fungsi y = e , tentukan persamaan diferensial orde duanya dengan P(D)= D2+D
x
Penyelesaian :
P(D)[y] = P( λ ) y
P(D)[ e λx] = (D2+D) [e λx] = (λ2+ λ) [e λx]= (y’’ + y’) [e λx]= y’’ e λx + y’ e λx
P( λ ) =(A λ2+ B λ + C)
Maka kita dapat mencari penyelasaian umum dari suatu operator diferensial (D) orde dua dengan
menggunakan cara yang sama dengan persamaan diferensial homogen orde dua.
Tahapan :
1. Mengubah bentuk operator diferensial (D) orde dua ke dalam bentuk persamaan
homogen orde dua .
Contoh Soal :
P(D) y = (D2 + D – 6) y = 0
Penyelesaian :
P(D) y = (D2 + D – 6) y =(D+3) (D-2)y = 0
Perhatikan :
(D+3) (D-2)y = (D+3) (Dy- 2y)
=(D(Dy)+3Dy-2Dy-6y)
=(D2y+Dy-6y) ... (Substitusikan Dy=y’ dan D2y=y’’)
= y’’+y’-6y =0
Maka diperoleh persamaan diferensial homogen orde duanya :
y’’+y’- 6y =0
Diketahui :
Pesamaan diferensial orde duanya adalah :
y’’+y’- 6y =0
Maka bentuk persamaan karakteristiknya adalah :
λ2+ λ – 6 = 0
Karena kita membahas persamaan karakteristik orde dua, maka persamaan tersebut
memiliki dua buah nilai akar. Biasanya disimbolkan dengan λ1 dan λ2 .
Ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi pada nilai dari akar-akar pada
suatu persamaan karakteristik :
a. Apabila D > 0
Apabila nilai diskriminan lebih dari 0 , maka kita akan memperoleh nilai akar yang
berbeda. Yang dapat di simbolkan dengan :
λ1 ≠ λ2
b. Apabila D = 0
Apabila nilai diskriminan sama dengan 0 , maka kita akan memperoleh nilai akar yang
sama/ganda. Yang dapat di simbolkan dengan :
λ1 = λ2
c. Apabila D < 0
Apabila nilai diskriminan kurang dari 0 , maka kita akan memperoleh nilai akar yang
imajiner/kompleks . Yang dapat di simbolkan dengan :
λ1 = P + i Q
λ2 = P - i Q
Dimana :
i = -1
b
P=-
2a
Q=- D
2a
λ2+ λ – 6 = 0
λ2+ λ – 6 = (λ +3 ) (λ – 2) = 0
λ1 = - 3
λ2 = 2
y1 = eλ1x
y2 = eλ2x
y1 = eλ1x
y2 = x eλ2x
px
y1 = e (Cos qx + i sin qx)
px
y2 = e (Cos qx - i sin qx)
Dari contoh soal sebelumnya , diketahui nilai akar-akar dari persamaan karakteristiknya adalah :
λ1 = - 3
λ2 = 2
y1 = e-3x
y2 = e2x
5. Substitusikan nilai penyelesaian umum (1) ke dalam penyelesaian umum (2) , yaitu :
y = c1y 1 + c2y 2
y = c1y 1 + x c2y 2
y = c1y 1 + c2y 2
px px
y = c1e (Cos qx + i sin qx) + c2e (Cos qx - i sin qx)
Misalkan :
Sehingga :
px px
y = A e Cos qx + B e Sin qx
px
y = e (A Cos qx + B Sin qx)
y1 = e-3x
y2 = e2x
y = c1y 1 + c2y 2
-3x 2x
y = c1e + c2e
Jadi diperoleh persamaan umum dari operator diferensial homogen orde dua nya
adalah
-3x 2x
y = c1e + c2e
Dari penyelesaian umum yang ada, kita dapot menentukan penyelesaian khususnya dengan
mensubstitusikan nilai awal yang di berikan pada persamaan tersebut.
P(D) y = (D2 + D – 6) y = 0
Penyelesaian umum dari operator diferensial orde dua di atas adalah :
y = c1e-3x + c2e2x
Penyelesaian :
Substitusi nilai awal y(0)=5 ke dalam persamaan (1) dan y’(0)=0 ke dalam persamaan (2).
-3x 2x
y = c1e + c2e
-3.0 2.0
y(0) = c1e + c2e =5
-3x 2x
y ' = - 3 c1e + 2 c2e
-3.0 2.0
y'(0) = - 3 c1e + 2 c2e =0
-3 c1 + 2 c2 = 0 | x 1 = -3 c1 + 2 c2 =0 -
5 c1 = 10
c1 = 2 ... (iii)
c 1 + c 2= 5
2 + c2 = 5
c2= 5-2
c2 = 3\]\]
Kebalikan operator
1 1 1
Q( x ) Q( x ) Q( x ) Q( x ) Q( x ) ... Q ( x )
2
D D Dn
METODE INVERSE/KEBALIKAN OPERATOR
Persamaan Diferensial Linier Tak Homogen tingkat n dapat ditulis dalam bentuk,
F(D) Y = Q(x)
Untuk mencari penyelesaian khusus/integral khusus dari persamaan di atas
diambil bentuk berikut,
1
Yp Q( x )
F(D )
Inverse operator
1 1 1
Q( X ) Q( X )
F (D )
5. 1
F2 ( D ) F2 ( D ). F1 ( D )
7. 1 x n ax
e ax e dengan a konstan
F(D a) n n!
8. 1 ax ax 1
e Q( x ) e Q(x) dengan a konstan
F(D ) F(D a)
Q(x) berbentuk cos ax dan/atau sin ax
1 1
9. 2 sin ax sin ax dengan a konstan bila F(-a 2 ) 0
F(D ) F( a2 )
1 1
10. 2 cos ax dengan a konstan bila F(-a 2 ) 0
F(D ) cosax F( a2 )
1 1
sin bx sin bx dengan a, b konstan bila b a
2
11. D a2 b2 a2
12. 1 1
cos bx cos bx dengan a, b konstan bila b a
D2 a2 b2 a2
13. 1 x
sin ax cos ax dengan a konstan
D2 a2 2a
14. 1 x
cos ax sin ax dengan a konstan
D2 a2 2a
1
a0 a1D a2D 2 a3D 3 a4D 4 ... Q(x)
YpQ(x)
F(D)
2 3 4
dengan a0 a1D a2D a3D a4D ...
merupakan hasil bagi bilangan 1 oleh F(D) sampai diperoleh orde D sama
KOEFISIEN KONSTAN
Bentuk umum persamaan diferensial tak homogeny orde-n adalah sebagai berikut :
n
Any + An-1yn-1 + An-2yn-2 + … + A1y' + A0y = r(x)
Solusi umum y(x) akan didapatkan bila solusi umum yhx dari Persamaan Diferensial
Homogen diketahui, dimana
Bentuk umum persamaan diferensial homogeny orde-n adalah sebagai berikut :
n
Any + An-1yn-1 + An-2yn-2 + … + A1y' + A0y = 0
Kemudian y(x) dibentuk dengan penambahan yhx sembarang solusi y termasuk konstanta
tak tetapnya.
Sehingga,
y(x) = yh(x) + ỹ(x)
Theorema 1:
f(x), g(x)dan r(x) merupakan fungsi kontinu pada interval l. y(x) merupakan solusi dari
Persamaan Diferensial di atas yang berisikan konstanta yang tetap. y(x) dibentuk oleh 2
konstanta. Konstanta pertama, berubah-ubah, terdapat pada solusi umum (homogeny) yh(x).
Konstanta kedua, tetap, terdapat pada fungsi ỹ(x), yaitu sembarang solusi Persamaan
Diferensial pada interval l.
Theorema 2:
Solusi umum dari Persamaan Diferensial seperti di atas adalah penjumlahan solusi
persamaan homogeny yh(x) dengan solusi particular yang tetap (tak berubah-ubah) yp(x).
Sehingga,
y(x) = yh(x) + yp(x)
Mengingat teorema solusi umum persamaan diferensial tak homogeny, tugas kita disini
hanyalah mencari satu solusi particular dari persamaan diferensial tak homogeny.
n
Any + An-1yn-1 + An-2yn-2 + … + A1y' + A0y = r(x)
Fungsi r(x) yang merupakan bentuk solusi pertikular yp(x) diperoleh dengan cara
menebak, seperti misalnya: fungsi cos, fungsi sin, fungsi exponensial atau jumlah
dari beberpa fungsi
r(x) berisikan koefisien tak tentu
Turunkan yp sesuai persamaan umum di atas
Subtitusikan yp dan seluruh turunannya ke dalam persamaan
Aturan Modifikasi
Kalikan pilihan pada kolom 2 dengan x atau x2 tergantung dari apakah pada kolom 3
berupa akar tunggal atau akar-akar ganda dari persamaan homogeny.
Contoh Soal
1) Selesaikan persamaan berikut:
y'' - 4y' + 3y = 10e-2x
Jawab:
Mencari jawaban homogeny yh
y'' - 4y' + 3y = 10e-2x
2 -2x
λ - 4λ + 3 = 10e
(λ-3)(λ-1)
λ 1 = 3 dan λ 2 = 1
Maka,
2
yh = ∑Cie
i=1
rix
3x x
yh = C1e + C2e
Solusi Umum
y=yh+yp
3x x 2 -2x
y = C1e + C2e + e
3
yh = ∑Cie
i=1
rix
x -x
yh = C1e + C2e
2. Metode Umum
Bentuk umum Persamaan Diferensial Tak Homogen
n
Any + An-1yn-1 + An-2yn-2 + … + A1y' + A0y = r(x)
Bila c1 dan c2 diganti dengan u(x) dan v(x) maka diperoleh solusi pertikular pada
interval terbuka I, sbb:
u'y1 + v'y2 = 0
n n-1 n-2
Bila persamaan Any + An-1y + An-2y + … + A1y' + A0y = r(x) diturunkan hasilnya:
n n-1 n-2
Bila y1 dan y2 merupakan solusi homogeny dari persamaan Any + An-1y + An-2y
+… + A1y' + A0y = 0, sehingga terjadi penyederhanaan persamaan, menjadi:
Sebuah system dari 2 persamaan aljabar linier dengan 2 fungsi u’ dan v’ yang tak
diketahui.
Contoh:
Selesaikan Persamaan Diferensial berikut ini: y'' + y = sec x
Jawab:
Misalkan y1 = cos x dan y2=sin x
Mencari jawaban homogeny yh
Bilangan Wronskian:
W(y1,y2) = cos xcos x-(-sin x)sin x=1
Mencari jawaban particular yp
Solusi Umum
y=yp+y
h