BAB 9
PERSAMAAN DIFERENSIAL TINGKAT DUA LINEAR
d2y dy
DALAM BENTUK a 2
b cy 0
dx dx
d2y dy
Suatu persamaan berbentuk a 2
b cy 0 , …….(1) dimana a, b, dan c
dx dx
adalah konstanta disebut persamaan diferensial tingkat dua linear dengan koefisien
konstan. Persamaan tersebut disebut linear karena y beserta turunan-turunannya
berderajad satu, dan disebut tingkat dua karena derajad tertinggi pada persamaan tersebut
d2y
adalah dua, yaitu .
dx 2
Pernyataan (1) di atas dapat dinyatakan sebagai (aD 2 bD c) y 0, ………..(2)
d d2
dimana D menyatakan operasi , dan D2 menyatakan operasi . Persamaan
dx dx 2
diferensial tingkat dua linear yang dinyatakan dalam bentuk (2) disebut persamaan
diferensial dengan operator D.
Persamaan diferensial yang dinyatakan dalam bentuk (1) dan (2) di atas banyak
digunakan dalam aplikasi mesin dan listrik. Misalnya,
d 2q dq 1
(i) L 2
R q 0 , mendefinisikan muatan q dalam sirkuit listrik yang
dt dt C
memuat tahanan R, induktansi L, dan kapasitor C secara seri, dan
d 2s ds
(ii) m 2
a ks 0 , mendefinisikan system mekanik, dimana s adalah jarak
dt dt
dari titik tertentu setelah t detik, m masa, dan a factor damping.
Prosedur penyelesaian
d2y dy
(a) Nyatakan kembali bentuk persamaan diferensial a 2
b cy 0 , kedalam
dx dx
PD. bentuk operator D, yaitu (aD 2 bD c) y 0,
d
( D 2 5 D 6) y 0, dimana D ,
dx
(ii) Ganti D dengan m untuk mendapatkan persamaan pembantu.
Diperoleh (m 2 5m 6) 0,
( m 2)( m 3) 0 , sehingga m1 2, m 2 3
dy
Pada sa’at x 0, 1 , sehingga
dx
1 2 A 3 B ,
(2)
2× (1): 6 = 2A + 2B
7= – B atau B = – 7
A = 3 – B = 3 –(– 7) = 10
Jadi penyelesaian khusus y 10e 2 x 7e 3 x
Contoh 2
d2y dy
Diberikan persamaan diferensial 4 2
12 9y 0 ,
dt dt
(a) Tentukan penyelesaian umumnya,
dy
(b) Tentukan penyelesaian khususnya jika saat t = 0, y = 2 dan 4
dt
Penyelesaian
d
(a) PD bentuk operator D: (D2 - 12D + 9)y = 0, dengan D
dt
Persamaan pembantu: 4m2 – 12m + 9 = 0
3
(2m – 3)(2m – 3) = 0, sehingga m1 m 2
2
3
Jadi penyelesaian umum adalah y ( At B )e 2 t
Contoh 3
d 2s ds
Diberikan persamaan diferensial 2
2 5s 0 ,
dt dt
(a) Tentukan penyelesaian umumnya,
ds
(b) Tentukan penyelesaian khususnya jika saat t = 0, s = 1 dan 5
dt
Penyelesaian
d
(a) PD bentuk operator D: (D2 + 2D + 5)s = 0, dengan D
dt
Persamaan pembantu: m2 + 2m + 5 = 0
Menggunakan rumus kuadrat, diperoleh m = -1 ± 2j
Jadi penyelesaian umumnya s = e-t(A cos 2t + B sin 2t)
(b) Saat t = 0, s = 1, maka
e-0(A cos 0 + B sin 0) = 1
Sehingga A = 1
s = e-t(A cos 2t + B sin 2t)
ds
e t ( A cos 2t B sin 2t ) e t ( 2 A sin 2t 2 B cos 2t )
dt
e t [( A 2 B ) cos 2t (2 A B ) sin 2t ]
ds
Sa’at t = 0, 5 . Sehingga
dt
e 0 [( A 2 B ) cos 0 (2 A B) sin 0] 5
a
arc tan
b
1
cos 2t 3 sin 2t 12 3 2 sin(2t arc tan ) 10 sin(2t 18 0 26 l )
3
Jadi penyelesaian khusus (bersyarat) adalah S 10e t (sin 2t 18 0 26 l )
Contoh 4
Arus listrik i suatu sirkuit yang memuat tahanan R, induktansi L dan kapasitansi C
d 2i di 1
secara seri mengikuti persamaan: L 2
R i 0 . Jika L = 0,25 henry, R =
dt dt C
200 ohm, dan C = 25 × 10 6 farad. Tentukan penyelesaian persamaan tersebut jika
di
pada sa’at t = 0, diketahui i = 0 dan 50 .
dt
Penyelesaian:
Dengan memasukkan L, R dan C pada persamaan diferensial di atas diperoleh
d 2i di 1
0,25 200 i 0 atau
dt 2
dt 25 10 6
d 2i di
2
800 160 i 0
dt dt
Persamaan diferensial dengan operator: (D2 + 800 D +1600)i = 0.
Ganti D dengan m untuk memperoleh persamaan pembantu
m2 + 800m + 160 = 0, atau (m +400)2 = 0
m1 = m2 = -400
Jadi penyelesaian umum i ( At B) e 400t
Soal Latihan 9
Pada soal 1 sampai dengan 10 tentukan penyelesaian umumnya!
d2y dy d2y dy
1. (a) 2
5 6y 0 (b) 2
2 y 0
dx dx dx dx
d2y dy d2y dy
2. (a) 2
6 8y 0 (b) 2
5 6y 0
dx dx dx dx
d2y dy d2y dy
3. (a) 4 4y 0 (b) 6 9y 0
d 2
d d 2
d
d 2s ds d 2s ds
4. (a) 2
6 13s 0 (b) 2
4 5s 0
dt dt dt dt
d 2s ds d 2s ds
5. (a) 6 2
4 2s 0 (b) 4 2
4 s 0
dt dt dt dt
d
6. ( 4 D 2 7 D 15) y 0, dimana D
dt
d
7. (16 D 2 8 D 1) s 0, dimana D
dt
d
8. ( D 2 D 1)i 0, dimana D
dt
d
9. ( D 2 8 D 25) 0, dimana D
dt
d
10. ( D 2 6 D 25) 0, dimana D
dt
Untuk soal 11 sampai dengan 15, tentukan penyelesaian khususnya dengan syarat batas
yang telah ditentukan.
d2y dy 1
11. 12 2
3 y 0, pada sa' at x 0, y 3 dan
dx dx 2
d2y dy dy
12. 9 2
12 4 y 0, pada sa' at x 0, y 3 dan 4
dx dx dx
d2y dy dy
13. 2
2 6 y 0, pada sa' at x 0, y 2 dan 3
dx dx dx
d dx 12
14 (35D 2 11D 6) x 0, dimana D ; dan pada t 0, x 5 dan
dt dt 35
d dy
15. (25D 2 20 D 4) y 0, dimana D ; dan pada t 0, y 5 dan 3
dt dt
16. Suatu kapasitor bermuatan q dari suatu rangkaian listrik mengikuti persamaan
d 2q dq
a 2
b cq 0 .
dt dt
Selesaikan persamaan ini, jika:
dq
(a) a = 1; b = 3; c = -10 pada sa’at t = 0, diketahui q = 7 dan 0.
dt
dq
(b) a = 1; b = -10; c = 25 pada sa’at t = 0, diketahui q = 2 dan 13
dt
dq
(c) a = 1; b = 2; c = 2 pada sa’at t = 0, diketahui q = 5 dan 5
dt
dq
(d) a =1; b = 3; c = 4 dan pada sa’at t = 0, diketahui q = Q0 dan 0.
dt
17. Arus listrik i suatu sirkuit listrik yang memuat tahanan R, induktansi L dan kapasitansi C
d 2i di 1
secara seri mengikuti persamaan: L 2 R i 0 .
dt dt C
Tentukan penyelesaian umum persamaan ini jika:
(a) L = 1 henry, R = 25 ohm, dan C = 10-2 farad
(b) L = 0.25 henry, R = 12.5 ohm, dan C = 10-2 farad
(c) L = 0.20 henry, R = 2 ohm, dan C = 2×10-1 farad
(d) L = 0.1 henry, R = 2 ohm, dan C = 10-1 farad
Tentukan penyelesaian khusus persamaan ini jika:
di
(e) L = 1 henry, R = 10 ohm, dan C = 25-1 farad pada sa’at t = 0, diketahui i = 2 dan 0.
dt
di
(f) L = 1 henry, R = 10 ohm, dan C = 25-1 farad pada sa’at t = 0, diketahui i = 1 dan 5.
dt
di
(g) L = 1 henry, R = 10 ohm, dan C = 25-1 farad. Sa’at t = 0, diketahui i = 0 dan 200 .
dt
di
(h) L = 1 henry, R = 10 ohm, dan C = 25-1 farad pada sa’at t = 0, diketahui i = 0 dan 75
dt
.
di
(i) L = 0.01 henry, R = 0.2 ohm, dan C = 1 farad. Sa’at t = 0, diketahui i = 5 dan 40 .
dt
di
(j) L = 0.01 henry, R = 0.2 ohm, dan C = 1 farad pada sa’at t = 0, diketahui i = 1 dan 2
dt