PERTIDAKSAMAAN
A. Sifat-sifat Pertidaksamaan
B. Harga mutlak
√ x 2=|x|= { ¿
|x|<a maka – a< x< a
|x|>a maka x< – a atau x> a
¿ x∨¿∨ y∨⇔ x 2 > y 2 ⇔(x – y )( x + y)>0
|x|<| y|⇔ x2 < y 2 ⇔ ( x – y ) ( x + y ) <0
C. Irasional
{√ f (x)<a , a> 0 } ⇔ {√ f (x)> a2 ∧ f (x )≥ 0 }
√ f ( x)> √ g ( x ) ⇔ { f ( x ) > g ( x ) ∧ f ( x ) ≥ 0 ∧ g( x )≥ 0 }
2
√ f ( x)< √ h ( x ) ⇔ f ( x ) <[ h (x)] ∧ f ( x ) ≥ 0 ∧h ( x ) >0
PERSAMAAN LINEAR
Persamaan linear adalah suatu persamaan dengan satu variabel (satu peubah) yang
memiliki pangkat bulat positif dan pangkat tertinggi variabelnya satu.
Bentuk umum persamaan linear adalah:
ax +b=0
Keterangan:
a : Koefisien
x : Variabel
b : Konstanta
Dalam menyelesaikan persamaan linear dapat dilakukan dengan memisahkan
variabel dan dengan konstanta pada ruas yang berbeda.
¿ a1 x+b 1 y =c 1
1. Bentuk umum : {
¿ a2 x +b 2 y =c 2
c1 b1 a1 c 1
Dx = | |
c 2 b2
; Dy = | |
a2 c2
;
Dx Dy
x= ; y=
D D
| |
D = a2 b2 c 2 =
a 3 b3 c 3
c1a2b3) –
(a3b2c1 + b3c2a1 +
c3a2b1)
d1 b1 c1 a1 d 1 c1 a1 b1 d 1
| |
Dx = d2 b2 c2 ;
d3 b3 c3 | | |
Dy = a2 d 2 c2 ;
a 3 d 3 c3
Dz = a2
a3 |
b2 d 2 ;
b3 d 3
Dx D Dz
x= ; y = y; z=
D D D
Resume 2
Mata Kuliah : Kapita Selekta Matematika SMA
Dosen Pengampu : Ratu Mauladaniyati, M. Pd.
Nama Mahasiswa : Lukman Hakim
NIM : 407200009
PERSAMAAN GARIS
Suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam bidang koordinat Cartesius maka
akan membentuk suatu garis lurus. Sedangkan garis lurus itu sendiri terbentuk atas
kumpulan titik-titik yang letaknya sejajar.
Bentuk eksplisit
Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai y = mx + c, dengan x
dan y variabel atau peubah, m gradien dan c konstanta. Bentuk persamaan tersebut
dinamakan bentuk eksplisit. Dalam hal ini m sering dinamakan koefisien arah atau
gradien dari garis lurus. Sehingga untuk garis yang persamaannya y = 2x + 1
mempunyai gradien m = 2.
Bentuk implisit
Persamaan y = 2x + 1 dapat diubah ke bentuk lain yaitu 2x – y + 1 = 0.
Sehingga bentuk umum yang lain untuk persamaan garis lurus dapat dituliskan
sebagai ax + by + c = 0, dengan x dan y peubah serta a koefisien x, b koefisien y, dan
c konstanta. Bentuk tersebut dinamakan bentuk implisit.
A. Persamaan Kuadrat
1. Bentuk umum persamaan kuadrat : ax2 + bx + c = 0, a 0
2. Nilai determinan persamaan kuadrat : D = b2 – 4ac
3. Akar–akar persamaan kuadrat dapat dicari dengan memfaktorkan ataupun
dengan rumus:
−b ± √ D
x 1,2=
2a
4. Pengaruh determinan terhadap sifat akar:
a) Bila D > 0, maka persamaan kuadrat memiliki 2 akar real yang berbeda
b) Bila D = 0, maka persamaan kuadrat memiliki 2 akar real yang kembar
dan rasional
c) Bila D < 0, maka akar persamaan kuadrat imajiner (tidak memiliki akar–
akar)
5. Jumlah, selisih, dan hasil kali akar–akar persamaan kuadrat
Jika x1, dan x2 adalah akar–akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, maka:
−b
a) Jumlah akar–akar persamaan kuadrat : x 1 + x2 =
a
D
b) Selisih akar–akar persamaan kuadrat : x 1−x 2= |√ |a
, x1 > x 2
c
c) Hasil kali akar–akar persamaan kuadrat : x 1 ⋅ x 2=
a
d) Beberapa rumus yang biasa digunakan saat menentukan jumlah dan hasil
kali akar–akar persamaan kuadrat
1) x 21+ x22 = ¿
2) x 31+ x32 = ¿
Catatan:
Jika koefisien a dari persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, bernilai 1, maka
1. x1 + x2 = – b
2. x 1−x 2=√ D
3. x1 · x2 = c
B. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat merupakan fungsi dari persamaan kuadrat yang telah dibahas di
atas dengan bentuk umum seperti berikut ini:
f(x) = ax2 + bx + c, a ≠ 0
dengan f(x) = y yang merupakan variabel terikat, x adalah variabel bebas,
sedangkan a, dan b merupakan koefisien dan c adalah suatu konstanta.
1. Jenis-jenis Fungsi Kuadrat
a) Jika pada y = ax2 + bx + c nilai b dan c adalah 0, maka fungsi kuadrat
menjadi: y = ax2
yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada x = 0 dan memiliki nilai
puncak di titik (0,0).
b) Jika pada y = ax2 + bx + c nilai b bernilai 0, maka fungsi kuadrat akan
berbentuk: y = ax2 + c
yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada x = 0 dan memiliki titik
puncak di (0,c)
c) Jika titik puncak ada di titik (h,k), maka fungsi kuadrat menjadi:
y = a(x – h)2 + k
dengan hubungan a, b, dan c dengan h, k adalah sebagai berikut:
b 2−4 ac
[ (
(h , k )=
−b
2a
,−
4a )]
2. Grafik Fungsi Kuadrat
Setelah kita memahami jenis-jenis fungsi kuadrat yang lain, selanjutnya kita
akan membahas cara melukis sebuah grafik fungsi kuadrat. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a) Menentukan sumbu simetri: x = – b/2a
b) Menentukan titik potong kurva dengan sumbu x:
misalkan y = 0, maka ax2 + bx + c = 0
c) Menentukan titik potong dengan sumbu y: misalkan x = 0, maka y = c
b2−4 ac
d) Menentukan titik puncak: y=− ( 4a )
Dari ciri khusus yang dijelaskan di atas, berikut di bawah ini merupakan
bentuk-bentuk grafik fungsi kuadrat secara umum beserta sedikit
penjelasannya:
Resume 3
Mata Kuliah : Kapita Selekta Matematika SMA
Dosen Pengampu : Ratu Mauladaniyati, M. Pd.
Nama Mahasiswa : Lukman Hakim
NIM : 407200009
TRIGONOMETRI I
A. Trigonometri Dasar
y
sin =
r
x
cos =
r
y
tan =
x
B. Perbandingan trigonometri sudut Istimewa (30º, 45º, 60º)
Nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa dapat dicari dengan
menggunakan segitiga siku-siku istimewa (gambar 1 dan gambar 2)
º sin cos tan
3 1
½ ½√ 3 √3
0 3
4
½ √2 ½ √2 1
5
6 gambar 1 gambar 2
½√ 3 ½ √3
0
c
a. 2 sudut dan satu sisi b. 2 sisi dan satu sudut di depan sisi sisi
b b
a
c c
3. Luas segitiga
a) L = ½ a · b sin C : dengan kondisi “sisi sudut sisi”
a2 ⋅sin B ⋅sin C
b) L= : dengan kondisi “sudut sisi
2sin (¿ B+C )¿
sudut”
c) L = √ s ( s−a)(s−b)( s−c ): dengan kondisi “sisi sisi sisi”
dimana, s = ½(a + b + c)
Resume 4
Mata Kuliah : Kapita Selekta Matematika SMA
Dosen Pengampu : Ratu Mauladaniyati, M. Pd.
Nama Mahasiswa : Lukman Hakim
NIM : 407200009
Relasi : setiap anggota himpunan daerah asal (domain) boleh punya pasangan
lebih dari satu atau boleh juga tidak memiliki pasangan.
Fungsi : setiap anggota himpunan daerah asal (domain) diharuskan punya
pasangan dan hanya tepat satu dipasangkan dengan anggota himpunan daerah
kawannya (kodomain).
1. Fungsi injektif (satu-satu)
Jika fungsi f : A → B, disebut fungsi injektif jika setiap anggota himpunan B
hanya memiliki satu pasangan dengan anggota himpunan A
Fungsi komposisi adalah penggabungan operasi dua fungsi secara berurutan yang
akan menghasilkan sebuah fungsi baru.
A. Domain Fungsi (DF)