Anda di halaman 1dari 15

FUNGSI

TAN - LINEAR

Dosen Pengampu:

I Gede Putu Banu Astawan, S.T.,M.Ak.

Disusun oleh :

1. Ni Luh Puja Rosita Dewi (2107021006)


2. I Made Panji Wisaputra (2107021007)
3. Gede Restu Pramana Yasa (2107021008)

Kelas: 1A
Prodi: D3 Akuntansi

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS EKONOMI
2021/2022
BAB PEMBAHASAN
FUNGSI TAN LINEAR
1.1 Pengantar
Dalam bab ini akan dibahas mengenai fungsi tan-linear (non-linear) yang
banyak diterapkan pada analisis ekonomi seperti fungsi kuadrat, fungsi pecah
(rasional), fungsi eksponen dan logaritma.
Tujuan bab ini. Setelah mempelajari bab ini peserta didik (mahasiswa)
diharapkan dapat memahami lebih jelas mengenai fungsi kuadrat, fungsi pecah,
fungsi eksponen dan logaritma.
1.2 Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah suatu fungsi f pada domain R yang ditentukan oleh
f ( x )=¿ ax2+By+C, dengan a, b, c ∈ R dan A, B, C ∈ R serta a ≠ 0, A ≠ 0.
Persamaan kedua bentuk fungsi kuadrat ini adalah: y= ax2 + bx +c dan x = Ay2 +
By + C. Persamaan dari fungsi kuadrat disebut bersamaan parabola, dan kurvanya
berbentuk parabola. Yang pertama disebut parabola tegak yaitu parabola yang
sumbu simetrisnya sejajar dengan sumbu y dan kurvanya terbuka ke atas atau ke
bawah terhadap sumbu x, dan kurvanya terbuka ke kanan atau ke kiri terhadap
sumbu y.
1.2.1 Parabola Tegak
Di atas telah dikemukakan bahwa parabola tegak memiliki persamaan
yang secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

y = ax2+bx+c
a, b, c ∈ R, a≠ 0

 Ciri-ciri/sifat-sifat Penting Parabola Tegak


(1) Bila a > 0, maka parabola terbuka ke atas dan titik puncaknya (titik
ekstremnya) disebut titik minimum.
−b
(2) Sumbu simetrinya adalah x =
2a
−b −D
(3) Titik puncak/titik ektrem kurva adalah P( x= , y= )
2a 4a
(4) Titik potong kurva dengan sumbu y, diperoleh bila x = 0, sehingga y=c →
Titik potongnya (0,c)
(5) Titik potong kurva dengan sumbu x, diperoleh bila y = 0, sehingga
ax2+bx+c= 0, selanjutnya:
(a) Bila D > 0 → Ada dua akar yaitu x 1 dan x 2. Kurva parabola (fungsi
kuadrat) tersebut memotong sumbu x di dua titik yaitu pada x 1 dan x 2.
(b) Bila D = 0 → Ada dua akar yaitu x 1 dan x 2 dengan x 1= x 2. Kurva
parabola (fungsi kuadrat) menyinggung sumbu x disatu titik yaitu pada
x 1= x 2.
(c) Bila D < 0 → x 1 ,2 imaginer. Kurva parabola (fungsi kuadrat) tidak
memotong sumbu x.
(6) Bila c > 0 → Kurva parabola memotong sumbu y positif di titik (0,c)
Bila c < 0 → Kurva parabola memotong sumbu y negative di titik (0,-c)
Bila c = 0 → Kurva parabola melalui titik (0,0)
 Gambar Grafik Parabola Tegak, y =ax2+bx+c
Dengan memperhatikan sifat-sifat yang dimiliki oleh parabola tegak, maka
grafiknya dapat dibuat,
Bila dibuat ikhtisar, sketsa grafik untuk y= f ( x )=¿ ax2+bx+c, adalah sebagai
berikut:

a>0 a>0
D>0 D=0
x
x1 x2 x
x1= x2
x1
a>0 x2
D<0 a<0
x D>0
difinitif positif
x1=x2
a<0
a<0 D< 0
D=0
Difinitif negatif
1.2.2 Parabola Datar
Di atas telah juga dikemukakan bahwa parabola datar memiliki persamaan
yang secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

x= ay2+By+C
A, B, C ∈ R, A≠ 0
Parabola tegak memiliki titik ekstrem yaitu titik yang tertinggi dan titik
yang terendah, akan tetapi parabola datar memilik titik ekstrem yaitu titik yang
terletak paling kanan dan paling kiri dari pada kurva. Sama halnya dengan
parabola tegak datar pun memiliki ciri-ciri/sifat-sifat penting.
 Ciri-ciri/sifat-sifat Penting Parabola Datar
(1) Bila A > 0, maka parabola terbuka ke kanan.
Bila A < 0, maka parabola terbuka ke kiri.
(2) Sumbu simetri adalah garis y=-B/2A
(3) Titik puncak/titik ekstrem kurva adalah P(x= -D/4A,y= -B/2A)
(4) Titik potong kurva dengan sumbu x, diperoleh bila y=0, sehingga x=C →
Titik Potongnya (C,0).
(5) Titik potong kurva dengan sumbu y, diperoleh bila x=0, sehingga
Ay2+By+C=0, selanjutnya:
(a) Bila D > 0 → Ada dua akar yaitu y 1 dan y 2. Kurva parabola (fungsi
kuadrat) tersebut memotong sumbu y di dua titik yaitu pada y 1 dan y 2.
(b) Bila D = 0 → Ada dua akar yaitu y 1 dan y 2 dengan y 1= y . Kurva
parabola (fungsi kuadrat) menyinggung sumbu y disatu titik yaitu pada
y 1= y 2 .
(c) Bila D < 0 → y 1 ,2 imaginer. Kurva parabola (fungsi kuadrat) tidak
memotong sumbu y.
D=B2-4AC= Diskriminan
(6) Bila c > 0 → Kurva parabola memotong sumbu x positif di titik (0,c)
Bila c < 0 → Kurva parabola memotong sumbu x negative di titik (0,-c)
Bila c = 0 → Kurva parabola melalui titik (0,0)
1.2.3 Fungsi Kuadrat Versus Persamaan Kuadrat
Bila fungsi kuadrat y= f ( x )=¿ ax2+bx+c, variable terikatnya [dalam hal ini
f ( x ) atau y] disamakan dengan nol, maka akan didapat persamaan kuadrat:
ax2+bx+c=0. Persamaan kuadrat ini memiliki akar-akar yaitu x 1 dan x 2 yang
memenuhi persamaan kuadrat tersebut. Untuk mencari akar-akar persamaan
kuadrat, terdapat beberapa metode antara lain : 1. Cara rumus abc, 2. Faktorisasi,
dan 3. Cara grafik. Bagi persamaan kuadrat yang sulit difaktorkan, akar-akarnya
sebaiknya dihitung berdasarkan rumus abc.
 Rumus abc.
Akar-akar dari persamaan kuadrat : ax2+bx+c=0, dapat dihitung dengan
rumus abc sebagai berikut:
−b ± √ b2−4 ac
x 1 ,2= (rumus abc)
2a

 Faktorisasi
Faktorisasi (pemfaktoran) adalah menyatakan penjumlahan suku-suku suatu
persamaan (polinomial) ke dalam bentuk perkalian faktornya.
Misalnya:
3x2-6x dapat difaktorkan menjadi 3x(x-2)
x2-y2 dapat difaktorkan menjadi (x+y) (x-y)
x2+2y2+y2 dapat difaktorkan menjadi (x+y) (x+y)
x2-2y2+y2 dapat difaktorkan menjadi (x-y) (x-y)
Aturan Faktorisasi
1) Faktor dari : ax2+bx+c=0 adalah (mx+d)(nx+e)=0 maka berlaku syarat :
(1) mn=a, (2) de=c, (3) me+dn=0
2) Faktor dari : ax2+bxy+cy2=0 adalah (mx+dy)(nx+ey)=0 maka juga berlaku
(1) mn=a, (2) de=c, (3) me+dn=0
Catatan: Aturan ini layak digunakan bagi persamaan kuadrat yang sulit
difaktorkan. Persamaan kuadrat yang mudah difaktorkan langsung saja
difaktorkan.

Contoh
Tentukanlah akar-akar dari persamaan : x2-3x-28=0
(a) Dengan rumus abc
(b) Dengan aturan faktorisasi
Penyelesaian
(a) Dengan rumus abc
x2-3x-28=0→ ax2+bx+c=0
dalam hal ini : a=1, b=3, dan c=-28.
Per rumus abc, x 1 dan x 2 dihitung sebagai berikut:

−b ± √ b −4 ac −3± √ {(−3) −4 (1)(−28)}


2 2
x 1 ,2= =
2a 2(1)

3+ √ 9−112 } 3 :121 3 ± 11
x 1 ,2= = =
2(1) 2 (1) 2(1)

3+11 311
x 1= =7 x 2=
2(1) 2(1)
(b) Cara faktorisasi
Factor dari ax2+bx+c=0 adalah (mx+d)(nx+e)=0
x2-3x-28=0↔ a=1, b=-3, c=-28

Berlaku aturan:
(1) mn = a →mn =1 (faktor bilangan bulat:1x1)
(2) de = c→de=-28 (faktor bilangan bulat: 1 x -28; 4 x (-7);
(3) me+dn=b
1(-28)+(1)(1)≠ 3 (masukkan m=n=1, e =-28 dan d=1)
1(-7)+(4)(1)=-3 (masukkan m=n=1, e=-7 dan d=4)
Jadi didapat nilai m=1, n=1, d=4, dan e=-7, nilai-nilai ini masukkan ke
faktornya didapat (x+4)(x-7)=0
Maka akar-akar persamaan
(x+4)(x-7)=0 adalah
(x-7)=0→ x=x1=7
(x+4)=0→x=x2=-4
Contoh soal:
Diketahui fungsi y=-x2+4x-3
Pertanyaan:
(a) Terbuka kemanakah kurva fungsi
(b) Terntukanlah titik potong fungsi terhadap sumbu x
(c) Tentukanlah titik potong fungsi terhadap sumbu y.
(d) Tentukanlah titik ekstrem serta jenisnya
(e) Tentukanlah sumbu simterisnya
(f) Tentukanlah nilai fungsi pada x=-1
(g) Gambarlah grafiknya
Penyelesaian
y=-x2+4x-3→a=-1, b=4, c=-3
(a) Karena a=-1<0→grafik fungsi tersebut terbuka ke bawah
(b) Titik potong dengan sumbu x, diperoleh bila x = 0
y=-x2+4x-3 D=b2-4ac
0=-x2+4x-3 =(4)2-4(-1)(-3)
=16-12>0
(x-1)(x-3)=0 (ada dua titik potong)
x1=1,x2=3
jadi, titik potong kurva dengan sumbu y adalah titik (1,0) dan (3,0)
(c) Titik potong kurva dengan sumbu y, diperoleh bila x=0
y=f(x)=-02+4.0-3
=-3
Jadi, titik potong kurva dengan sumbu y adalah titik (0,-3)
(d) Titik puncak kurva
−b −4
x= = =2
2 a 2(−1)

( )
2
−D b −4 ac −16−12 −4
y= =− = = =1
4a 4a 4 (−1 ) −4

Titik puncak kurva fungsi adalah P(2,1)


Oleh karena kurvanya terbuka ke bawah (a=-1<0) maka jenis ekstremnya adalah
maksimum
−b −4
(e) Sumbu simetrisnya adalah x= = =2
2 a 2(−1)
(f) Nilai fungsi pada x=-1 →f(x) =-x2+4x-3
f(-1)=-(-1)2+4(-1)-3
=-1-4-3
=-8

(g) Gambar grafiknya

y (2,1)
a<0
(1,0) (3,0) x
(0,-3)

x=2

1.3 Fungsi Pecah


Fungsi pecah yang juga disebut fungsi rasional adalah suatu fungsi yang
variable bebasnya terdapat dalam penyebut. Persamaan dari suatu fungsi pecah
disebut persamaan hyperbola dan grafik fungsinya berbentuk hyperbola. Fungsi
pecah yang paling sederhana adalah fungsi pecah linear dengan bentuk umum,
ax +b
y=f (x )=
cx +d
(a, b, c, d € R dan c ≠ 0)
Selain fungsi pecah linear ada pula fungsi pecah kuadrat dengan bentuk
umum:
2
ax + bx+ c
y= 2
px + qx+ r
1.3.1 Fungsi Pecah Linear
Fungsi Pecah Linear y
Untuk menggambarkan grafik fungsi ini, perlu diketahui beberapa sifat yang
dimilikinya.
(1) Titik potong fungsi dengan sumbu x, diperoleh bila y=0
−b
ax+b=0→=
a
−b
Jadi, titik potong fungsi dengan sumbu x adalah ( , 0)
a
(2) Titik potong fungsi dengan sumbu y, diperoleh bila x=0
a ( 0 ) +b b
y= → y=
c ( 0 )+ d d
Jadi, titik potong fungsi dengan sumbu y adalah ¿)
(3) Asimtut
Asimtut sebuah garis lengkung adalah sebuah garis (lurus) yang makin lama
makin dekat pada garis lengkung itu sehingga berjarak sekecil-kecilnya,
tetapi jaraknya tidak menjadi nol.
 Asimtut Datar
Asimtut datar adalah sebuah garis yang sejajar atau berimpit dengan sumbu
x, dan akan terpotong oleh garis lengkung (kurva fungsi pecah) pada x tak
berhingga.
Asimut datar didapat , bila x→ ∞
b b
a+ a+
ax +b x ∞ a+ 0 a
y= = y= = = =
cx + d d d c+ 0 c
c+ c+
x ∞
a
y=
c

 Asimtut Tegak
Asimtut tegak adalah sebuah garis yagn sejajar atau berimpit dengan sumbu
y dan akan terpotong oleh garis lengkung (kurva fungsi pecah) pada y tak
berhingga
Asimtut tegak didapat bila y→ ∞
ax +b
∞=
cx+ d

Suatu pecahan menjadi ∞ (tak berhingga) apabila penyebutnya nol


Jadi,
cx+d=0
−d
x=
c
Catatan
Bilangan Bilangan 0
= = =0
∞ 0 Bilangan

1.3.2 Fungsi Fermat


Bentuk umum dari hiperbola fermat (hiperbola sebangun digenelisasi adalah:
n c
y x =c ↔ y= n
x

Bentuk lainnya yang analog dengan bentuk itu adalah


m c
x y =c ↔ x= m
y

 Sifat-sifat Hyperbola Fermat


(1) Titik pusatnya pada titik (0,0)
(2) Asimtut-asimtutnya berimpit dengan sumbu x dan y. asimtut tegak
berimpit dengan sumbu tegak y, dan asimtut datar berimpit dengan
sumbu datar x.
(3) Bila m atau n merupakan bilangan ganjil dan c > 0, maka hiperbola
tersebut terletak pada kuadran I dan kuadran III. Simetris terhadao titik
pusat (0,0).
(4) Bila m atau n adalah bilangan ganjil dan c < 0, maka hiperbola tersebut
terletak pada kuadran II dan IV. Simetris terhadap titik pusa (0,0).
(5) Bila n bilangan genap dan c > 0, maka hiperbola tegak xy n=c terletak
pada kuadran I dan II, seta simetris terhadap sumbu y, dan bila c < 0
hiperbola terletak pada kuadran III dan IV
(6) Bila m bilangan genap dan c > 0, maka hiperbola tegak xy m=c terletak
pada kuadran I dan IV, serta simetris terhadap sumbu x, dan bola c < 0
hiperbola terletak pada kuadran II dan III.
 Grafik Hiperbola Fermat
Denan memperhatikan sifat-sifat yang dimiliki oleh hiperbola fermat, maka
grafiknya dengan mudah dapat digambarkan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh
berikut ini.
Contoh
36
Gambarlah grafik fungsi, y¿ 2
x

Penyelesaian
Dalam persoalan ini,
n=2→bilangan genap, c=36 > 0, maka hiperbola terletak pada kuadran I dan II
dari asimtutnya, dan simtris terhadap sumbu y. titik pusat (0,0).
Asimtut-asimtut berimpit dengan sumbu x dan y
Untuk menggambarkan grafiknya, bantu dengan table pasangan nilai x dan y
sebagai berikut

yx2=36
x 1 2 3 6 -1 -2 -3 -6
y 36 9 4 1 36 9 4 1

1.4 Fungsi Eksponen dan Fungsi Logaritma


1.4.1 Fungsi Eksponen
Agar lebih mudah dapat memahami fungsi eksponen, berikut ini, terlebih
dahulu akan dipelajari kembali secara sepintas mengenai eksponen.
 Eksponen
Secara umum eksponen dinyatakan sebagai : a n(dibaca: a pangkat n) a disebut
bilangan basis dan n disebut eksponen/pangkat.
 Sifat-sifat eksponen yang penting
Jika a dan b bilangan riil (a≠−, b≠ 0 ¿ serta m dan n bilangan rasional, maka
berlaku hubungan sebagai berikut:
1
1. ao=1 7. a n =√n a
m
2. am . an = am+n 8. a n =√n am
m
a
3. n
=¿ am-n
a

4.
b()
a m am
= m
b
m n
5. (a ) =a
1
6. a-n = n
a

 Fungsi Eksponen
Fungsi Eksponen adalah suatu fungsi f pada domain R (bilangan rill) yang
ditentukan oleh f(x) =ax dengan a>0 dan a ≠ 1. Sebagai bilangan pokok (basis)
kadang kala juga dipakai bilangan Euler (e=2,7182….)
Bentuk Umum fungsi eksponen adalah sebagai berikut:
y=f(x)=ax
a>0, a≠ 1
y= variable terikat, x= variable bebas, a =bilangan pokok
 Grafik Fungsi Eksponen
Grafik dari fungsi y=ax dengan mudah dapat dibuat oleh karena, bila x =0 →
y=1, bila x=1 →y=a dan bila x→ ∞ maka y→ 0
Secara umum bentuk grafis f(x) =a x untuk a>1 dan 0<a <1 berturut=turut
sebagai berikut

1.4.2 Fungsi Logaritma


Agar lebih mudah dapat memahami fungsi logaritma, terlebih dahulu
dipelajari secara sepintas mengenai logaritma
 Logaritma
Logaritma adalah invers dari eksponen, yang secara umum didefinisikan
sebagai berikut:
a
log y =x→ax=y
untuk a>0,a≠ 1
a disebut basis atau bilangan pokok logaritma. Bilangan pokok ini ditentukan
0<a<1 atau a>1, ditulis a>1 dan a≠ 1. y disebutkan numerus yaitu bilangan yang
dicari logaritmanya (y>1) x disebut (hasil) logaritma.
Sebagai bilangan basis/pokok a dapat dipakai 10 e atau bilangan lainnya.
Akan tetapi bilangan yang lazim dipakai sebagai bilangan basis adalah bilangan
10 dan e. logaritma dengan basis 10 disebut logaritma biasa (Brigg), misalnya
10
log x biasanya ditulis log x saja. Logaritma dengan e log x, biasanya ditulis
dengan In x saja.
 Sifat-sifat Logaritma yang Penting
Jika a>0 dan a>1, x>0 dan y>0 dan p>0 dan p ≠ 1, n bilangan rill, maka berlaku
hubungan sebagai berikut:
1. (i) alog a=1 (ii) alog 1=0 (iii) alog an=n
2. alog xy= alogx+ alogy
x
3. alog( )= alog x- alog y
y
4. alog xn=n(alog x)
5. (a) alogx=x
6. (alog x (xlogb)= alogb
p log x
7. alog x =
p log x
8. (alog x)( xlog a)=1
 Fungsi Logaritma
Fungsi logaritma adalah fungsi invers dari fungsi eksponen. Jika y=a 2(a>0
dan a≠ ¿ adalah fungsi eksponen dengan bilangan pokok a, maka fungsi inversnya
ditulis sebagai, y = alog x yang disebut fungsi logaritma
y=f(x)= alog x
 Grafik Fungsi Logaritma
Grafik fungsi logaritma y= alog x untuk a>1 dan 0<a<1 secara umum bentuknya
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
NataWirawan, 2014, Cara Memahami Matematika Ekononomi fungsi tan-linear
Matematika Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai