F(x) = ax2 + bx + c
y = ax2 + bx + c
1) Nilai a
Jika nilai a > 0 , maka grafik akan terbuka ke atas dan memiliki nilai
minimum.
Jika a > 0 dan x1 < x2 pada f(x) = a(x – x1)(x – x2) , maka :
a) Nilai fungsi akan bernilai positif untuk x < x1 atau x > x2
b) Nilai fungsi akan bernilai nol untuk x = x1 atau x = x2
c) Nilai fungsi akan bernilai negatif untuk x1 < x < x2
Jika a > 0 dan x1 = x2 = c pada f(x) = a(x – x1)(x – x2) / f(x) = a(x – c)2 ,
maka :
a) Nilai fungsi akan bernilai positif untuk x > c atau x < c
b) Nilai fungsi akan bernilai nol untuk x = c
c) Nilai fungsi tidak akan bernilai negatif untuk x ∈ ℝ
Jika nilai a < 0 , maka grafik akan terbuka ke bawah dan memiliki nilai
maksimum.
Jika a < 0 dan x1 < x2 pada f(x) = a(x – x1)(x – x2) , maka :
a) Nilai fungsi akan bernilai negatif untuk x < x1 atau x > x2
b) Nilai fungsi akan bernilai nol untuk x = x1 atau x = x2
c) Nilai fungsi akan bernilai positif untuk x1 < x < x2
Jika a < 0 dan x1 = x2 = c pada f(x) = a(x – x1)(x – x2) / f(x) = a(x – c)2 ,
maka :
a) Nilai fungsi akan bernilai negatif untuk x > c atau x < c
b) Nilai fungsi akan bernilai nol untuk x = c
c) Nilai fungsi tidak akan bernilai positif untuk x ∈ ℝ
Definit positif, yakni fungsi yang akan selalu bernilai positif dengan
syarat : a > 0 , x ∈ ℝ , dan D < 0
Definit Negatif, yakni fungsi yang akan selalu bernilai negatif dengan
syarat : a < 0 , x ∈ ℝ , dan D < 0
2) Nilai b
Jika tanda a dan b berbeda atau ab < 0 (xs > 0) , maka titik puncak atau
sumbu simetri grafik akan terletak di sebelah kanan sumbu Y
Jika tanda b = 0 , maka titik puncak atau sumbu simetri grafik akan
berimpit dengan sumbu Y dan berada pada x = 0 (xs = 0) di titik (0, y)
Jika tanda a dan b bertanda sama atau ab > 0 (xs < 0) , maka titik
puncak atau sumbu simetri grafik akan terletak di sebelah kiri sumbu Y
Jika nilai b ditambah, maka titik puncak atau sumbu simetri grafik akan
bergerak ke arah kiri
Jika nilai b dikurang, maka titik puncak atau sumbu simetri grafik akan
bergerak ke arah kanan
3) Nilai C
Jika c > 0 , maka grafik akan memotong sumbu Y positif di atas titik
(0,0)
Jika c = 0 , maka grafik akan memotong sumbu Y di titik (0,0)
Jika c < 0 , maka grafik akan memotong sumbu Y negatif di bawah titik
(0,0)
Jika nilai c ditambah, maka titik puncak atau nilai ekstrim grafik akan
bergerak ke atas
Jika nilai c dikurang, maka titik puncak atau nilai ekstrim grafik akan
bergerak ke bawah
Jika D > 0 (b2 – 4ac > 0) , maka grafik akan memotong sumbu X di dua titik
yang berbeda dan memiliki dua akar persamaan yang berbeda
Jika D = 0 (b2 – 4ac = 0) , maka grafik akan menyinggung sumbu X dan
memiliki satu akar persamaan
Jika D < 0 (b2 – 4ac < 0) , maka grafik tidak akan memotong maupun
menyinggung sumbu X di titik manapun dan memiliki akar persamaan yang
non Real (x ∉ ℝ)
Jika diskriminan (D) dari y1 = y2 lebih besar dari 0 , maka y2 akan memotong
y1 di dua titik yang berbeda
Jika diskriminan (D) dari y1 = y2 sama dengan 0 , maka y2 akan menyinggung
y1 di satu titik
Jika diskriminan (D) dari y1 = y2 lebih kecil dari 0 , maka y2 tidak akan
memotong maupun menyinggung y1 di titik manapun
1) Jika diketahui 3 titik berbeda yang terletak pada fungsi kuadratnya, maka
cara menyusun fungsi kuadratnya ditentukan dengan rumus :
y = F(x) = ax2 + bx + c
Dengan cara mengsubtitusi setiap titik yang diketahui pada rumus, sehingga
menjadi 3 persamaan tiga variabel
2) Jika diketahui titik puncak (xs , ye) dan sebuah titik lain (xA , yA) yang terletak
pada fungsi kuadratnya, maka cara menyusun fungsi kuadratnya ditentukan
dengan rumus :
y = F(x) = a(x – xs) + ye
Dengan cara mengsubtitusi titik puncak & titik lainnya pada rumus, sehingga
didapat nilai a & kemudian subtitusi ulang titik puncak dan nilai a pada rumus
3) Jika diketahui dua titik x yang memotong potong sumbu X di titik x 1 dan x2 ,
serta titik lainnya yang terletak pada fungsi kuadratnya, maka cara
menyusun fungsi kuadratnya ditentukan dengan rumus :
Dengan cara mengsubtitusi titik potong tersebut & titik lainnya pada rumus,
sehingga didapat nilai a & kemudian subtitusi ulang titik potong dan nilai a
pada rumus
1) Pemfaktoran
Pada ax2 + bx + c = 0 , jika b ≠ 0 dan c = 0, maka cara menentukan akar
persamaannya adalah :
Faktorkan persamaan menjadi x(ax + b) = 0
Akar persamaannya adalah x1 = 0 dan x2 =
Pada ax2 + bx + c = 0 , jika b = 0 dan c < 0, maka cara menentukan akar
persamaannya adalah :
Faktorkan persamaan menjadi √ √ √ √ =0
√
Akar persamaannya adalah x1,2 = ±
√
Pada ax2 + bx + c = 0 , jika a = 1 dan b,c ≠ 0 , maka cara menentukan akar
persamaannya adalah :
Tentukan dua angka yang jika dijumlah = b dan jika dikali = c (x1 dan
x2)
Akar persamaannya adalah – x1 dan – x2
Pada ax2 + bx + c = 0 , jika a ≠ 1 dan b,c ≠ 0 , maka cara menentukan akar
persamaannya adalah :
Tentukan dua angka yang jika dijumlah = b dan jika dikali = ac (x 1
dan x2)
Ubah persamaan menjadi f(x) = ax2 + x1 x + x2 x + c dan kemudian
faktorkan
2) Kuadrat Sempurna
Pada ax2 + bx + c = 0 , ubah persamaan menjadi ax2 + bx = -c
Kemudian kedua ruas ditambahkan ( )2 , sehingga persamaan menjadi
ax2 + bx + ( )2 = -c + ( )2
Faktorkan ruas kiri menjadi a(x + )2 = -c + ( )2
3) Rumus ABC
Semua fungsi kuadrat dengan a ≠ 0 dan a, b, & c ∈ ℝ , dapat diselesaikan
√
dengan rumus
Nilai Ekstrim : ye =
Nilai Ekstrim : ye =
GURU PEMBIMBING
Jefrino S. Simanullang, S.Pd.
DISUSUN OLEH
Michelle Lionelita