Physics is the study of the solutions of first and second order diferential equations. The set of
mathematical techniques used to solve differential equations consists of a bag of tricks.
6.1 Pendahuluan
Persamaan diferensial adalah persamaan yang mengandung derivatif, dan dapat berupa
persamaan diferensial biasa atau persamaan diferensial parsial. Persamaan diferensial
biasa mengandung derivatif local (satu variabel bebas) sedangkan persamaan diferensial
parsial mengandung derivatif parsial dari dua atau lebih variabel bebas.
Orde dari persamaan diferensial adalah orde dari derivatif (turunan) tertinggi di dalam
persamaan. Persamaan dibawah ini:
dy
xy 1
dx
dy
x y ex
dx
(6.1a)
dv
g
dt
dI
L RI V
dt
Adalah persamaan diferensial orde satu sedangkan persamaan
d 2r
m kr
dt 2
(6.1b)
d 2I dI I dV
L 2 R
dt dt C dt
Atau
ao y a1 y ' a2 y '' ... an y ' n b (6.2b)
Dengan a1 dan b adalah konstanta atau fungsi dari x. Sementara persamaan berikut:
y ' cot y
y '' y y ' 0 (6.3)
y '' y2 1
Merupakan persamaan diferensial nonlinier. Di dalam bab ini kita akan membatasi
pembahasan hanya pada persamaan diferensial linier.
6.2 Persamaan Diferensial Orde-Satu
6.2.1 Persamaan Terpisahkan
Persamaan yang dapat disusun ke dalam bentuk
g ( y )dy f ( x )dx (6.4)
dengan ruas kiri hanya bergantung y dan ruas kanan hanya bergantung x, disebut
persamaan terpisahkan (separable equations). Solusinya diperoleh dengan cara
mengintegrasikan kedua ruas tersebut.
Contoh 6.1 Laju peluruhan inti radioaktif berbanding lurus terhadap jumlah sisa
atom. Jika No adalah jumlah atom saat t = 0, tentukan jumlah atom pada saat t.
Jawab: Misalkan jumlah atom radiokatif pada saat t adalah N(t), maka
dN
N (t )
dt
atau
dN
N (t )
dt
dengan konstanta perbandingan λ disebut konstanta peluruhan. Persamaan ini
dapat dituliskan dalam bentuk:
dN
dt
N
integrasinya menghasilkan
dN
N
ln N dt t k
atau
y cx 1
x x
Jadi, persamaan diferensial bersangkutan adalah eksak, dan solusinya
M
M (4 x 3 6 xy y 2 ) F ( x, y ) x 4 3 x 3 y xy 2 f ( y )
y y
N
N (3 x 2 2 xy 2) F ( x, y ) 3 x 2 y xy 2 2 y g ( x)
x x
Dua persamaan diatas memberikan
f ( y ) 2 y , g ( x) x 4
Sehingga solusi F ( x, y ) ,
F ( x, y) x 4 3x 2 y xy 2 2 y C
Jika syarat (6.7) tidak dipenuhi, pers. (6.6b) masih mungkin menjadi eksak setelah
dikali dengan fungsi tertentu yang disebut faktor integrasi.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh 6.4: Tentukan solusi persamaan
xdy ydx 0
Atau
ye yo e
P ( x ) dx c P ( x ) dx
(6.10)
Solusi untuk kasus takhomogen dapat diperoleh dari kasus homogen sebagai
berikut. Tuliskan
l P( x)dx (6.11)
Atau
y el el Q( x)dx ce l
Dengan demikian solusi umum persamaan diferensial orde satu linier takhomogen
(6.8) diberikan oleh
ye
P ( x ) dx P ( x ) dx P ( x ) dx
e Q( x)dx ce (6.13)
Jawab :
Metode loop memberi hubungan
dI
L RI E , I (0) 0
dt
bentuk standar persamaan diferensial di atas adalah
dI R E
I
dt L L
Karena R, L, dan E konstan maka solusi persamaan ini menggunakan hasil (6.13),
diberikan oleh
I (t ) e Rt / L e Rt / L ( E / L) dt ce Rt / L
E
ce Rt / L
R
E
Syarat awal I (0) 0 , memberi c , sehingga
R
E
I (t ) (1 e Rt / L )
R
Contoh 6.6 Atom Radium meluruh menjadi radon yang meluruh menjadi
polonium. Jika mula-mula bahan hanya berupa radium, hitung jumlah radon
setiap saat.
Jawab ; Misalkan
No = jumlah atom radium Ra pada t=0
N1 = jumlah atom Ra pada saat t
1 N o t
e ce t
1 2
2 1
Mula-mula hanya ada radium dan tidak ada radon, maka
1 N o
N 2 (0) 0 c
2 1
Maka
1 N o t
N 2 (t ) (e ce t )
1 2
2 1
6.2.4 Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli sebenarnya merupakan persamaan diferensial nonlinier yang
mempunyai bentuk:
dy
P( x) y Q( x) y n (6.14)
dx
Meskipun demikian persamaan ini dapat direduksi kedalam bentuk linier, yakni
setelah dilakukan pergantian variable
z y1n (6.15)
Diferensiasinya,
z ' (1 n) y n y ' (6.15*)
z e 4e xdx ce
4 dx / x 4 (1 x ) dx 4 (1 x ) dx
z 4 x 4 x5 dx cx 4
z 23 x 2 cx 4
Dengan demikian,
y ( 23 x 2 cx 4 )1 4
Contoh 6.8: Kerucut setinggi L dan berjari-jari R seperti pada gambar diisi
penuh air. Ujung bawah kerucut berlubang kecil seluas a dan air keluar dengan
kecepatan v 2 gl dengan l adalah tinggi air setiap saat dari ujung bawah
kerucut. Tentkan waktu yang diperlukan seluruh air keluar dari kerucut.
Jawab:
Pada waktu t tinggi air adalah l , sedangkan pada waktu t dt tinggi air menjadi
l dl . Kita dapatkan perubahan (berkurang) volume air air sama dengan jumlah
air yang keluar selama selang waktu dt ,
r 2 dl avdt a 2 gldt
Dari hubungan sisi-sisi segitiga, didapatkan
r R
l L
atau
r Rl L .
Dengan demikian
R 2l 2
dl a 2 gldt .
L2
Atau,
R2
2
l 3 2 dl dt
aL 2g
Penyelesaian persamaan ini dengan memperhatkan kondisi
awal l L pada t 0 , memberikan
2 R 2
t 2
( L5 2 l 5 2 )
5aL 2g
Karena itu waktu yang diperlukan seluruh air keluar
kerucut, l 0 ,
R2 2l
t (l 0) T
5a g
6.3 Persamaan Diferensial Orde Dua
Bentuk umum persamaan diferensial linier orde dua diberikan oleh:
y " p ( x) y ' q ( x ) y r ( x ) (6.18)
Seperti persamaan diferensial orde satu, pers.(6.18) ini disebut persamaan diferensial
orde dua homogen jika r ( x) 0 , dan tak homogen jika r ( x) 0 . Dalam menentukan
solusi persamaan persamaan diferensial orde dua ini kasus p , q konstan dan fungsi dari
x akan diperlakukan secara terpisah.
6.3.1 Prinsip Superposisi
Sebelum membahas solusi persamaan diferensial di atas kita bahas terlebih dahulu
sifat umum solusi bersangkutan. Untuk itu perhatikan persamaan diferensial orde
dua homogen berikut
y " p ( x) y ' q ( x) y 0 (6.19)
Solusi umum dari persamaan diferensial diatas akan memenuhi prinsip umum
yang disebut prinsip superposisi. Prinsip ini dinyatakan dalam dua teorema
berikut.
Teorema 1. Kumpulan dari semua solusi persamaan diferensial linier homogen
berorde n membentuk ruang vektor n dimensi.
Sebagai contoh, jika y1 ( x) dan y2 ( x) adalah dua solusi bebas dari pers.(6.19)
diatas maka
y( x) c1 y1 ( x) c2 y2 ( x) (6.20)
d
dengan D adalah operator linier D . Persamaan Aljabar
dx
D 2 po D qo 0 (6.24)
disebut persamaaan karakteristik atau persamaan bantu. Penyelesaian pers.(6.22)
tidak lain adalah penyelesaian pers.(6.24) yang mempunyai tiga macam kasus
bergantung pada akar-akar persamaan kuadratik ini.n. ketiga macam dua akar
tersebut adalah
i. Riel dan berbeda
ii. Riel tetapi sama
iii. Pasangan sekawan kompleks
Kasus dua akar riel dan berbeda. Misalkan, a dan b adalah akar dari pers.(6.24),
yaitu
( D a )( D b) 0 (6.25)
Ini berarti pers.(6.2.2) dapat ditulis sebagai
( D a )( D b) y 0 (6.26)
atau
( D a) y1 0 (6.27a)
dan
( D b) y 2 0 (6.27b)
Kasus dua akar riel dan sam. Dalam kasus ini a b , karena itu pers.(6.26)
menjadi
( D a )( D a ) y 0 (6.31)
y1 ( x ) c3e ax (6.32)
Selanjutnya harus dicari solusi lainnya yang bebas linier. Misalkan
u ( D a) y2 (6.33)
maka pers.(6.31) menjadi
( D a )u 0 (6.34)
Jelaslah
u ( x) c4 e ax (6.35)
Dengan demikian pers.(6.33) menjadi
( D a ) y2 c4e ax (6.36)
Bandingkan terhadap pers.(6.8) dengan solusinya (6.13) maka pers.(6.36)
mempunyai solusi
y2 e ax e ax (c4 e ax )dx c5e ax
y2 e ax c4 x c5e ax (6.37)
y2 (c4 x c5 )e ax
Contoh 6.11: Massa m diikat pada pegas berkonstanta k dan disimpangkan dari
posisi setimbangnya sejauh x. bila kemudian massa m ini dibiarkan lepas dan
bergerak, tentukan simpangan massa m setiap saat.
Jawab: Gaya oleh pegas adalah melawan tarikan ketika di sebelah kanan atau
tekanan ketika di sebelah kiri posisi setimbang
F kx
Sedangkan menurut hokum kedua newton,
d 2x
F m
dt 2
Dengan demikian persamaan gerak system pegas diatas diberikan oleh
d 2x
m kx
dt 2
Penulisan dalam bentuk standar persamaan ini
d 2x k d 2x
2
x 2 2x 0
dt m dt
dengan 2 k m . persamaan ini dapat diuraikan lebih lanjut menjadi
d d
i i x 0
dt dt
Karena itu, solusi umumnya berbentuk
x(t ) c1eit c2e it
atau
x(t ) C1 cos t C2 sin t
6.3.3 Persamaan Takhomogen Koefisien Konstan
Persamaan takhomogen dengan koefisien konstan merupakan perluasan dari
pers.(6.22), yaitu
y " Po y ' qo y r ( x) (6.41)
Solusi umumnya merupakan penjumlahan dari dua solusi yaitu solusi persamaan
homogen yh dan solusi khusus takhomogen yk ,
y( x) yh ( x) yk ( x) (6.42)
Solusi homogen telah kita bahas di depan, sekarang kita bahas prosedur umum
untuk mendapatkan solusi takhomogen yakni dengan metoda integrase beruntun
(successive integration). Metoda ini berlaku untuk ketiga kasus akar-akar
persamaan karakteristik terdahulu.
Dalam metoda ini, pertama pers.(6.41) kita tuliskan dalam bentuk
( D a )( D b) y r ( x ) (6.44a)
dengan a dan b adalah akar-akar persamaan karakteristik. Selanjutnya kita
misalkan
( D b) u (6.44b)
maka pers.(6.43) menjadi
( D a )u r ( x ) (6.44c)
yang solusinya sudah kita kenal dengan baik yaitu
u eax e ax r x dx C1e ax (6.44d)
Sehingga ,
( D b) y u e ax e ax r x dx C1e ax (6.44e)
m n2
2
e mx (m sin nx n cosnx)
e sinnxdx
mx
m n2
2
Maka
e x (3sin 3 x cos 3 x)
u ( x) 2e x 2e x C1e
x
10
3 1
sin 3x cos 3 x c1 e x
5 5
Ini berarti persamaan (D-1)(D-1)y=cos 3x sekarang dapat ditulis menjadi
3 1
( D 1) y sin 3 x cos 3 x c1 e x
5 5
Solusi diberikan oleh :
3 1
y e x e x sin 3 xdx e x cos 3xdx c1 dx c2e x
5 5
3 x 1 x
e ( sin 3 x cos 3 x) e (3sin 3 x cos 3 x)
e 5
x
5 C1 x C2 e x
10 10
2 4
sin 3 x cos 3 x (c1 x c2 )e x
25 24
Dari contoh di atas tampak bahwa solusi homogen keluar dengan sendirinya
ketika menentukan solusi takhomogen.
6.3.4 Persamaan TakHomogen Koefisien Fungsi
Sekarang kita kembali pada kasus paling umum pers.(6.18)
y '' p (x) y' q(x) y r(x) (6.18)
Dan menguraikan metode penyelesainnya yakni metode variasi parameter yang
dikembangkan oleg lagrange.didalam metode ini solusi diasumsikan berbentuk
y(x) u(x) y1 (x) v(x) y2 (x) (6.46)
Dengan y1 dan y2 merupakan solusi persamaan homogen
y1'' P (x) y1' q ( x) y1 0
(6.47)
y 2 '' P (x) y 2 ' q ( x) y2 0
Sedangkan u(x) dan v(x) adalah fungi yang belum diketahui pesr (6.46) memberi
y ' u ' y1 uy1 ' v ' y2 vy2 '
(6.48)
(uy1 ' vy 2 ') (u'y1 v ' y2 )
Karena fungsi u(x) dan v (x) merupakan fungsi sembarang maka dapat dipilih
yang memenuhi
u ' y1 v ' y2 0 (6.46a)
Sehingga
y ' uy1 ' vy2 ' (6.48a)
Dan
y '' u ' y1 ' uy1 '' vy2' vy2 '' (6.49)
y1 u' y 2 'v' 0
y1 u' y 2 'v' r ( x)
(6.52b)
Maka,didapatkan
y2 ( x ) r ( x )
u ( x) dx
w( y1 , y2 )
y1 ( x)r ( x)
v( x) dx
w( y1 , y2 )
(6.52C)
Subtitusi kembali hasil ini ke dalam pers.(6.46),didapatkan solusi bagi persamaan
diferensial (6.18)
y2 ( x ) r ( x ) y ( x) r ( x)
y ( x) y1 ( x) dx y2 ( x) 1 dx (6.53)
w( y1 , y2 ) w( y1 , y2 )
Contoh 6.13: selesaikan persamaan
x 2 y '' 2 xy ' 2 y x ln x, x 0
Jawab : Bentuk standar persamaan diferensial di atas diberikan
2 2 ln x
y '' y ' 2 y
x x x
Dua solusi homogennya adalah y1=x dan y2=x2maka Wronskian Bersangkutan
y y2 x x2
w( y1 , y2 ) 1 x
2
y1 ' y2 ' 1 2x
Solusi sesungguhnya , menggunakan pers (6.53),diberikan oleh :
x 2 (lnx/ x) I ln x
y ( x) x 2
dx x 2 2 dx
x x
ln x I ln x
x dx x 2 2 dx
x x
1 ln x 1
x{ (ln x) 2 c1} x 2 c2
2 x x
1
x (ln x) 2 ln x 1 c2 x 2 c1 x
2
Bila y1 dan y2tidak mudah didapatkan , Teknik umum untuk mendapatkan solusi
persamaan diferensial di atas adalah menggunakan metode deret atau biasa
disebut metoda frobenius yang akan diberikan pada bab mendatang.
6.4 Soal Latihan
1. Klasifikasikan (orde,homogenitas,linearitas,jenis koefisien) persamaan diferensial
berikut :
A. (k y ) y '' xy ' x e
2 x
d 2 g
2
sin 0
B. dt I
x
C. y ' e y x 0
3
x
D. y ' e y x 0
3
E. y '' ( y ') xy 0
2
F. yy '' xy ' e 0
x
C. x( x 2 y ) dx y(2 x y )dy 0
2 2 2 2
dy
x ( y 2 2) ( x 1)( y 2 1)
D. dx
3. Tentukan solusi umum persamaan diferensial berikut
A. y ' ky
B. y ' mx ny
C. xy ' 3 y 4 x
3 x
D. y ' 8 y x e 0
E. y ' y xy 0
2
3 1
1
y ' y 2x 2 y 2
F. x
4. Tentukan solusi khusus dengan kondisi yang diberikan pada setiap persamaan berikut
A. y ' y ; y(0) 1
2
B. y ' e , y(0) 0
y
C. e ( y ' 1) 1, y(0) 1
y
dv v
5. Dalam bentuk diferensial hukum gas boyle diberikan oleh tentukan
dp p
persamaan diferensial tersebut.
6. Hukum Kirchhoff memberikan persamaan diferensial bagi arus I di didalam
rangkaian RC,
dl I
R 0
dt C
Tentukan
a. Arus setiap saat
b. Arus semula dan pada t=100 det untuk kapasitansi 104 F dimuati 100 volt
dan melalui resistansi 1M
7. Laju reaksi kimia tertentu A B C sebanding dengan konsentrasi reaktan A dan B ,
dC (t )
a ( A(0) C (t )(b(0) C (t ))
dt
Tentukan
a. C (t )untukA(0) b(0)
b. C (t )untukA(0) B (0) ; syarat awal adalah C(0)=0
8. Setelah dua hari,10 gram bahan radioaktif tersisa ,tiga hari kemuadian bahan tinggal
5. Tentukan jumlah bahan:
a. Semula
b. Setelah 10 hari
9. Gerak benda jatuh di dalam medium penghalang diberikan oleh :
dv
m mg bv
dt
Tentukan
a. Kecepatan benda setiap saat.
b. Kecepatan maksimum benda ; bila kecepatan awal benda v(0)=0
10. Permukaan setengah bola berjari jari R diisi air air penuh.pada permukaan dasar
terdapat lobang kecil deluas dan air keluar dengan kecepatan v 2 gl dengan I
adalah tinggi air setiap saat dari permukaan dasar. Tentukan
a. Tinggi air setiap saat sejak air penuh (t=0)
b. Waktu yang diperlukan seluruh air keluar wadah setengah bola.
11. Roket bermassa m secara konstan mengeluarkan massanya dengan kecepatan konstan
u relatif terhadap roket.tentukan laju roket sebagai fungsi dari massanya bila gaya
gravitasi diabaikan dan
dv
a. Kecepatan rendah v <<c dan memenuhi persamaan diferensial m u
dm
dv v2
b. Efek relativistas tidak dapat diabaikan dan m u 1 2 massa semula
dm c
roket m0
12. Tentukan solusi umum persamaan diferensial berikut :
A. y '' y ' 12 y 0 y '' y ' 6 y 4e x
B. y '' 8 y ' 16 y 0
C. y '' 2 y ' 2 y 0
D. y '' y' 6 y 4 e x
E. y '' y ' 2 y x 3
d 2 dv
F. r 0
dr dr
13. Bentuk umum persamaan diferensial Euler orde dua diberikan oleh
d2y dy
a2 x 2 2
a1 x a0 y f ( x)
dx dx
Persamaan tersebut dapat disederhanakan dengan pergantian variable x=ez selanjutnya
dari persamaan antara ini persamaan diferensial dapat diselesaikan .terapkan prosedur
tersebut (i.pergantian variable,ii menentukan solusi) untuk persamaan
d2y dy
A.x 2
2
x 6y 1
dx dx
2
d y dy
B.x 2 2 3 x 3 y 0
dx dx
2
d y dy
C.x 2 2 x 4 y 0
dx dx
d2y dy
D.x 2 2
x yx
dx dx
2
d y dy
E.3 x 2 2 4 x 2 y 6 x 2
dx dx
2
d y dy
F .x 2 2 x y ln x
dx dx
1 2
14. Persamaan Schrodinger satu dimensi bagi partikel di alam potensial v( x) kx
2
adalah
h2 d 2 1 2
kx E
2m dx 2 2
a. Sederhanakan persamaan tersebut kedalam variable ax dan tetapan
1 1
dengan a (mk / h 2 ) 4 dan 2 E ) m / k ) 2 / h
15. Persamaan diferensial bagi lintasan planet di sekitar matahari diberikan dalam
kooerdinat polar ,
d 1 dr 1
k
d r 2 d r
Tentukan
a. Persamaan diferensial dalam u dengan u=1/r
b. Solusi persamaan diferensial di atas