TA 20182
#Kuliah 06
01 25/03/2019
Dosen Pengampuh:
Dr. La Hamimu, S.Si., M.T
Al Rubaiyn, S.T., M.T.
Sebagaimana pada sinyal kontinyu periodik, sinyal diskret apriodik juga dapat dipertimbangkan sebagai
sinyal diskret periodik dengan periode tak terhingga. Ketika periode sinyal semakin besar dan semakin
besar, maka deret Fourier akan semakin mendekati menjadi Transformasi Fourier
Sinyal periodic (Gambar 6.1.b) dalam bentuk bentuk Deret Fourier diketahui dari persamaan berikut:
x[n]
k { N }
ak .e jkn (2 / N ) (6.1)
1 (6.2)
ak
N
k { N }
ak .e jkn (2 / N )
Untuk
1
(6.3)
ak x[n].e jkn (2 / N )
N N
(6.4)
ak N
N
x[n].e jkn (2 / N )
Transformasi Fourier Diskrit
Terlihat pada Gambar 9, fungsi aperiodis diskret dapat dilihat sebagai fungsi periodiK dengan Dike-
tahui bahwa
1 1
N 2 / 0 , dan k0 ak
N
X (k0 ) X ( )
N
(6.6)
x[n]
k { N }
X (k0 ).e jk0 n
X ( ) x[ n].e jkn0
N
Transformasi Fourier Diskrit
1
x[ n]
2
k { N }
X (k0 ).e jkn0
.0 X ( )
N
x[n].e jkn0 (6.7)
Ketika , maka , dan . Persamaan 6.7 membentuk persamaan psangan Tranformasii sebagi berikut:
1
X ( )e
jk
x[n] d X ( ) x[n].e jn (6.8)
2 2 N
Diketahui suatu fungsi f(t) dalam bentuk diskrit f[n] Hasil DFT fungsi f(t) di samping se-
sebagaimana ditampilkan pada Gambar 6.2 bagaimana ditampilkan pada Tabel
1.
Tabel 1. Hasil DFT fungsi f(t)
k F(k)
0 12
1 0
2 -2 – 2j
Gambar 6.1. Fungsi Periodik Diksrit 3 0
4 0
DFT dengan T=1 dari fungsi f(n) di atas adalah : 5 0
7 7 6 -2 + 2j
F (k ) f (n).e j 2nk / 8
f (n).e jnk / 8
7 0
n0 n 0
Transformasi Fourier Diskrit
ILUSTRASI 01
Terlihat bahwa hasil dari DFT adalah bilangan komplek, yang terdiri dari unsur real dan imaginer.
Sehingga dapat dipisahkan dalam unsur real dan imaginer sebagai berikut :
Tabel 2. Komponen Riil dan Ploting komponen real dan imginer untuk data disaping seba-
Imginer dari fungsi f(k) gaimana ditujukan pada Gambar berikut:
k Real{F(k)} Im{F(k)}
0 12 0
1 0 0
2 -2 -2
3 0 0
4 0 0
5 0 0
6 -2 2 Bagian Imaginer Bagian Real
7 0 0
Gambar 6.3. Contoh DFT real dan imaginer
Transformasi Fourier Diskrit
ILUSTRASI 01
Selanjutnya dari komponen riil dan imaginer dapt dilakukan magnitudo dan fasanya
Re f (k ) Im f (k )
2 2
Magnitude : F (k )
Im F ( k )
Phase : Arg F (k )
Re F (k )
Selanjutnya dari komponen riil dan imaginer dapt dilakukan magnitudo dan fasanya
Re f (k ) Im f (k )
2 2
Magnitude : F (k )
Im F ( k )
Phase : Arg F (k )
Re F (k ) Tabel 3. Hasil DFT fungsi f(t) untuk k =0-15
k F(k) k F(k)
0 12 8 12
1 0 9 0
2 -2 – 2j 10 -2 – 2j
3 0 11 0
4 0 12 0
5 0 13 0
6 -2 + 2j 14 -2 + 2j
7 0 15 0
Gambar 6.5. Contoh DFT Magnitud
Transformasi Fourier Diskrit
ILUSTRASI 01
Selanjutnya dari komponen riil dan imaginer dapt dilakukan magnitudo dan fasanya
Re f (k ) Im f (k )
2 2
Magnitude : F (k )
Im F ( k )
Phase : Arg F (k ) Terlihat terjadi pengulangan hasil, hal ini dise-
Re F (k )
ba-bkan proses DFT memang mengakibatkan
terj-adinya periodik. Ini sebagai akibat dari ada-
nya unsur radial dalam bentuk transformasi
fourier. Sehingga dalam proses perhitungan
DFT, perhitungan cukup dilakukan sampai
1/2periodik saja. Dan perhitungan inilah yang
dinamakan dengan FFT (Fast Fourier Trans-
Gambar 6.6. Contoh DFT Magnitud
Terima Kasih
UHO BISA
JAGAD KITA