Anda di halaman 1dari 11

PENGOLAHAN SINYAL GEOFISIKA (GFS64034)

TA 20182

#Kuliah 06
01 25/03/2019
Dosen Pengampuh:
Dr. La Hamimu, S.Si., M.T
Al Rubaiyn, S.T., M.T.

Jurusan Teknik Geofisika


Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Transformasi Fourier Diskrit

 Sebagaimana pada sinyal kontinyu periodik, sinyal diskret apriodik juga dapat dipertimbangkan sebagai
sinyal diskret periodik dengan periode tak terhingga. Ketika periode sinyal semakin besar dan semakin
besar, maka deret Fourier akan semakin mendekati menjadi Transformasi Fourier

 Ketika sebuah runtun sinyal aperiodik x[n] yang mempunyai


durasi tertentu. Katakanlah , sehingga x[n]=0 jika .Ilustrasi
sebagaimana ditampilkan pada Gambar 6.1. Sinyal periodik
ini dapat diirekayasa sedemikian menjadi runtun periodic
yang diperhitungkan untuk hanya periode pertama, seba-
gaimana digambarkan pada Gambar 6.1.b. Ketika periode
N membesar, maka x[n] menjadi mendekati tak periodik.
Gambar 6.1.a) Sinyal Aperiodik dan
Ketika , maka x[n] menjadi periodik b) Sinyal periodic dengan periode
Transformasi Fourier Diskrit

 Sinyal periodic (Gambar 6.1.b) dalam bentuk bentuk Deret Fourier diketahui dari persamaan berikut:

x[n]  
k { N }
ak .e jkn (2 / N ) (6.1)

1 (6.2)
ak 
N

k { N }
ak .e  jkn (2 / N )
Untuk
1 


(6.3)
ak  x[n].e  jkn (2 / N )
N N 

(6.4)
ak N  
N 
x[n].e  jkn (2 / N )
Transformasi Fourier Diskrit

 Jika envelope didefinisikan , maka persamaan menjadi:



X ( )  
N 
x[n].e jkn (2 / N ) (6.5)

 Terlihat pada Gambar 9, fungsi aperiodis diskret dapat dilihat sebagai fungsi periodiK dengan Dike-
tahui bahwa
1 1
N  2 / 0 , dan   k0 ak 
N
X (k0 )  X ( )
N

Maka persamaan 6.2 dab 6.4 menjadi

 (6.6)
x[n]  
k { N }
X (k0 ).e jk0 n
X ( )   x[ n].e  jkn0

N 
Transformasi Fourier Diskrit

 Diketahui bahwa , sehingga , persamaan 6.6 dapat dituliskan kembali menjadi

1 
x[ n] 
2

k { N }
X (k0 ).e jkn0
.0 X ( )  
N 
x[n].e  jkn0 (6.7)

 Ketika , maka , dan . Persamaan 6.7 membentuk persamaan psangan Tranformasii sebagi berikut:

1 

 X ( )e 
jk
x[n]  d X ( )  x[n].e  jn (6.8)
2 2 N 

Disini tampak bahwa adalah periodis dengan periode


Transformasi Fourier Diskrit
ILUSTRASI 01

 Diketahui suatu fungsi f(t) dalam bentuk diskrit f[n]  Hasil DFT fungsi f(t) di samping se-
sebagaimana ditampilkan pada Gambar 6.2 bagaimana ditampilkan pada Tabel
1.
Tabel 1. Hasil DFT fungsi f(t)
k F(k)
0 12
1 0
2 -2 – 2j
Gambar 6.1. Fungsi Periodik Diksrit 3 0
4 0
DFT dengan T=1 dari fungsi f(n) di atas adalah : 5 0
7 7 6 -2 + 2j
F (k )   f (n).e  j 2nk / 8
  f (n).e  jnk / 8
7 0
n0 n 0
Transformasi Fourier Diskrit
ILUSTRASI 01

 Terlihat bahwa hasil dari DFT adalah bilangan komplek, yang terdiri dari unsur real dan imaginer.
Sehingga dapat dipisahkan dalam unsur real dan imaginer sebagai berikut :

Tabel 2. Komponen Riil dan Ploting komponen real dan imginer untuk data disaping seba-
Imginer dari fungsi f(k) gaimana ditujukan pada Gambar berikut:
k Real{F(k)} Im{F(k)}
0 12 0
1 0 0
2 -2 -2
3 0 0
4 0 0
5 0 0
6 -2 2 Bagian Imaginer Bagian Real
7 0 0
Gambar 6.3. Contoh DFT real dan imaginer
Transformasi Fourier Diskrit
ILUSTRASI 01

 Selanjutnya dari komponen riil dan imaginer dapt dilakukan magnitudo dan fasanya

 Re  f (k )   Im  f (k )
2 2
Magnitude : F (k ) 
Im F ( k )
Phase : Arg F (k ) 
Re F (k )

Gambar 6.4. Contoh DFT Magnitud dan Fase


Transformasi Fourier Diskrit
ILUSTRASI 01

 Selanjutnya dari komponen riil dan imaginer dapt dilakukan magnitudo dan fasanya

 Re  f (k )   Im  f (k )
2 2
Magnitude : F (k ) 
Im F ( k )
Phase : Arg F (k ) 
Re F (k ) Tabel 3. Hasil DFT fungsi f(t) untuk k =0-15
k F(k)   k F(k)
0 12   8 12
1 0   9 0
2 -2 – 2j   10 -2 – 2j
3 0   11 0
4 0   12 0
5 0   13 0
6 -2 + 2j   14 -2 + 2j
7 0   15 0
Gambar 6.5. Contoh DFT Magnitud
Transformasi Fourier Diskrit
ILUSTRASI 01

 Selanjutnya dari komponen riil dan imaginer dapt dilakukan magnitudo dan fasanya

 Re  f (k )   Im  f (k )
2 2
Magnitude : F (k ) 
Im F ( k )
Phase : Arg F (k )  Terlihat terjadi pengulangan hasil, hal ini dise-
Re F (k )
ba-bkan proses DFT memang mengakibatkan
terj-adinya periodik. Ini sebagai akibat dari ada-
nya unsur radial dalam bentuk transformasi
fourier. Sehingga dalam proses perhitungan
DFT, perhitungan cukup dilakukan sampai
1/2periodik saja. Dan perhitungan inilah yang
dinamakan dengan FFT (Fast Fourier Trans-
Gambar 6.6. Contoh DFT Magnitud
Terima Kasih
UHO BISA
JAGAD KITA

Anda mungkin juga menyukai