Anda di halaman 1dari 8

6

Gelombang Berdiri

Dalam bab ini kita mengarahkan perhatian kita pada gelombang yang tegak. Ini adalah jenis
gelombang yang terjadi ketika kita memetik senar gitar. Sesungguhnya, instrumen musik
menyediakan gelombang yang sangat bervariasi. Alat musik senar dipetik atau ditekuk untuk
mengatur gelombang berdiri pada senarnya. Meniup ke dalam corong alat musik tiup kayu atau
kuningan membentuk gelombang suara yang kuat di dalam tabung yang membentuk instrumen
itu. Timpani dipukul untuk membentuk gelombang berdiri pada kulit gendang. Instrumen musik
itu mengubah getaran dari gelombang berdiri menjadi gelombang suara yang kemudian
merambat di udara. Kita akan menemukan bahwa gelombang berdiri dapat dipertimbangkan
sebagai superposisi dua gelombang berjalan dari frekuensi yang sama dan amplitudo berjalan
dalam arah yang berlawanan. Kita akan melihat bahwa gelombang berdiri adalah mode normal
dari sistem bergetar dan bahwa gerak umum sistem adalah superposisi dari mode normal ini. Ini
akan memberi kita energi dari pegas bergetar. Ini juga akan memperkenalkan kita pada teknik
yang kuat dari Analisis Fourier.

6.1 Gelombang Berdiri pada Tali

Kita akan mengeksplorasi karakteristik fisik dari gelombang berdiri dengan


mempertimbangkan gelombang transversal pada tali yang kencang. Tali ini direntangkan
diantara dua titik yang tetap, yang masing-masing kita anggap berada di x = 0 dan x = L,
masing-masing. Tali melintang dan arah perpindahan tali adalah arah-y. Sebuah contoh dari
gelombang yang kuat seperti itu diilustrasikan dalam Gambar 6.1 Tampak dari tali dengan
contoh waktu yang berurutan ditunjukkan dalam Gambar 6.1 (a)-(e), sedangkan Gambar 6,1 (f)
ini menunjukkan tampak individu pada satu set sumbu. Perpindahan y selalu nol di x = 0 dan x =
L karena tali itu terpasang tetap pada titik-titik tersebut. Namun, ditengan antara ujung terikat
kita dapat melihat bahwa perpindahan tali juga nol pada tiap waktu. Titik ini disebut simpul.
Dipertengahan antara simpul ini dan setiap titik akhir gelombang ini mencapai perpindahan
maksimum. Titik-titik tersebut disebut titik perut.
G e l o m b a n g B e r d i r i | 138

Gambar 6.1 contoh gelombang berdiri pada tali kencang. (a)-(e) tampak tali di momen waktu
berturut-turut, sementara (f) menunjukkan tampak individu pada satu set sumbu. Perpindahan y
selalu nol saat x = 0 dan x=L, karena tali terikat pada titik-titik tersebut. Ditengah antara ujung
yang tetap ini perpindahan tali juga nol di setiap saat dan titik ini disebut dengan simpul.
Ditengah-tengah antara simpul dan setiap titik akhir gelombang mencapai perpindahan
maksimum dan titik-titik ini disebut perut.

Di posisi ini maksimum dan minimum tidak bergerak sepanjang sumbu-x dengan waktu dan
karenanya namanya gelombang berdiri atau stasioner. Ketika tali bergetar, semua partikel pada
tali bergetar pada frekuensi yang sama. Selain itu mereka melakukannya dakam GHS dalam
posisi keseimbangan mereka, yaitu garis yang terletak sepanjang tali pada saat diam. Akan
tetapi,seperti diperlihatkan pada Gambar 6.1 amplitudo getaran partikel bervariasi disepanjang
tali. Karakteristik ini menunjukkan bahwa perpindahan y dapat diwakili oleh

y ( x , t )=f ( x ) cos ( ωt +ϕ ) (6.1)


G e l o m b a n g B e r d i r i | 139

Fungsi f(x) menggambarkan variasi dari amplitudo getaran di sepanjang sumbu- x. Fungsi
cos ( ωt+ ϕ ) menggambarkan GHS bahwa setiap partikel mengalaminya. Jika kita memilih
perpindahan maksimum partikel terjadi pada t = 0, maka sudut fase 𝜙 adalah nol dan

y ( x , t )=f ( x ) cos ωt. (6.2)

[Memaksakan kondisi ϕ=0 adalah sama dengan mengatakan bahwa pada awalnya, saat t = 0 ,
tali memiliki kecepatan nol, yaitu dari Persamaan (6.1)

( ∂∂ yt )t=0
=−ωf ( x ) sin ϕ=0 (6.3)

Berarti ϕ=0.] yang penting, kita telah menulis perpindahan y sebagai hasil dari dua fungsi dalam
Persamaan (6.2): satu yang bergantung hanya pada x dan satu yang hanya bergantung pada t.
Kita sekarang mengganti solusi ini ke dalam persamaan gelombang satu dimensi

∂2 y 2
2∂ y
=v . (5.23)
∂ t2 ∂ x2

Mendiferensasi Persamaan (6.2) dua kali dengan t dan dua kali dengan x, kita memperoleh

∂2 y 2 ∂2 y ∂2 f ( x )
=−ω f ( x ) cos ωt, = cos ωt ,
∂ t2 ∂ x2 ∂ x2

Dan mensubtitusikan pernyataan ini menjadi persamaan gelombang satu dimensi

∂2 f ( x ) −ω 2
= 2 f (x ). (6.4)
∂ x2 v

Kita membandingkan hasil ini dengan pernyataan GHS:

d2 x 2
2
=−ω x, (1.6)
dt

Yang memiliki solusi umum

x= A cos ωt+ B sin ωt. cf (1.15)

Persamaan (6.4) dan (1.6) memiliki bentuk yang sama kecuali variabel t dalam Persamaan (1.6)
yang digantikan dengan variabel x dalam persamaan (6.4) dan x telah digantikan oleh f(x).
Dengan demikian, solusi umum untuk Persamaan (6.4) adalah

ω ω
f ( x )= A sin ( )
v
x + B cos
v ( )
x , (6.5)
G e l o m b a n g B e r d i r i | 140
G e l o m b a n g B e r d i r i | 141

Dimana A dan B adalah konstanta yang ditentukan oleh kondisi batas. Dalam hal ini kondisi
batas adalah f ( x )=0 di x=0 dan di x=L. Kondisi pertama memberikan B = 0. Kondisi kedua
memberikan

A sin ( ωLv )=0, (6.6)

Yang selesai jika

ωL
=nπ , (6.7)
v

Dimana n = 1,2,3,... [karena kita tidak tertarik dengan solusi mudah f ( x )=0 kita mengecualikan
nilai n=0.] dengan demikian, ω harus mengambil salah satu nilai yang diberikan oleh Persamaan
(6.7) dan karena itu kita menuliskannya sebagai

nπv
ω n= , (6.8)
L

Dimana untuk setiap nilai n kita memiliki fungsi yang terkait ω n. Mensubtitusikan ω=ω n dalam
Persamaan (6.5) dan mengingat bahwa B = 0, kita dapatkan

f n ( x )= A n sin ( nπL x) . (6.9)

Untuk setiap nilai n kita memiliki fungsi terkait f n ( x) yang membentuk sinusoidal dengan
amplitudo yang terkait. Dengan memberikan solusi (6.9) untuk f(x) dan Persamaan (6.8) untuk
ω=ω n dalam Persamaan (6.2) kita akhirnya mendapatkan

y n ( x , t )=A n sin ( nπL x ) cos ω t .


n (6.10)

Persamaan ini menggambarkan gelombang berdiri pada tali, dimana setiap nilai n bersesuaian
dengan pola gelombang berdiri yang berbeda. Pola pada gelombang berdiri ini kadang disebut
dengan mode getaran pada tali. Seperti yang kita lihat pada Bab 6.4 ini adalah mode normal dari
tali yang bergetar.

Fungsi f n ( x )= A n sin ( nπx / L ) untuk n = 1 sampai 4 masing-masing digambarkan dalam


Gambar 6.2(a)-(d), dengan sengaja untuk gambar ini amplitudo dari empat gelombang berdiri
dianggap sama. Untuk n = 1 kita memiliki

f 1 ( x )= A1 sin ( πL x) ,
G e l o m b a n g B e r d i r i | 142

Yang memberikan variasi amplitudo yang ditunjukkan dalam Gambar 6.2(a). Ini adalah mode
dasar atau keselarasan pertama dari tali: n = 2 sesuai dengan keselarasan kedua, n = 3 sesuai
dengan keselarasan ketiga, dst. Kita tahu bahwa jumlah perut pada keselarasan ke-n sama dengan
n. Frekuensi sudut yang sesuai ω n dari gelombang berdiri diberikan oleh Persamaan (6.8) dan
adalah πv /L , 2 πv / L ,3 πv / L dan 4 πv /L masing-masing. Periode waktu T untuk pola gelombang
berdiri persis untuk membentuk bentuknya diberikan oleh

2π 2L
T= = . (6.11)
ω n nv

Gambar 6.2 empat keselarasan pertama untuk gelombang berdiri pada tali terikat. Keselarasan
pertama juga disebut sebagai fundamental. Gelombang-gelombang yang bertahan ini
digambarkan dengan fungsi f n ( x )= A n sin ( nπx / L ) dengan n = 1 - 4. Jumlah titik perut pada setiap
gelombang berdiri adalah sama dengan nilai masing-masing n.

Kita mendefinisikan lagi panjang gelombang λ dari gelombang berdiri sebagai jarak
pengulangan pola gelombang. Semenjak v=vλ dan ω=2 πv, kita dapat mensubtitusikanv dan ω
dalam Persamaan (6.11) untuk mendapatkan

2L
λ n= (6.12)
n

Dimana λ n adalah panjang gelombang dari gelombang berdiri ke-n. Jika kita menulis persamaan
ini sebagai
G e l o m b a n g B e r d i r i | 143

nλn
=L , (6.13)
2

Kita melihat bahwa kita hanya akan memperoleh gelombang yang tetap, jika jumlah integral dari
setengah panjang gelombang yang kedua ujung tali terikat. Seperti terlihat pada Gambar 6.2
setiap gelombang berdiri dengan panjang gelombang λ n memiliki k n gelombang,

yang dari Persamaan (5.13) memberikan

2L
k n= .
n

Sejak λ n=2 L /n, Persamaan (6.13), kita juga bisa

nv
k n= . (6.14)
L

Menggunakan hubungan terakhir ini kita dapat menulis Persamaan (6.10) sebagai

y n ( x , t )=A n sin k n x cos ωn t , (6.15)

Yang merupakan ekspresi alternatif untuk gelombang berdiri. Frekuensi sudut dasar dengan n =
1, adalah

πv
ω 1= , (6.16)
L

Dan frekuensinya, v1 =ω1 /2 π , adalah

v
v1 = . (6.17)
2L

Karena kecepatan gelombang pada tali kencang diberikan oleh

T
v=
√ μ
, (5.32)

Persamaan (6.17) memberikan

1 T
v1 =
2L μ √ (6.18)

Persamaan ini menunjukkan bagaimana fundamental frekuensi tali kencang tergantung pada
panjang L, tegang tali T dan massa per satuan panjang μ. Kita dapat dengan mudah mengaitkan
hasilnya dengan alat musik bersenar. Misalnya, sebuah gitar memiliki enam senar dengan
panjang yang sama dan bagian ini kra-kira memiliki tegangan yang sama. Namun, senar
G e l o m b a n g B e r d i r i | 144

memiliki nilai massa yang berbeda setiap satuan panjangnya dan frekuensi fundamentalnya
berbeda: emakin besar massa per satuan panjang semakin rendah nadanya. Setiap senar disetel
dengan memvariasikan tegangan senar. Pemain musik kemudian memainkan nada yang berbeda
dengan menekan senar pada nada di panel jari untuk memvariasikan panjang getaran pada senar.
Tentu, ukuran sebuah alat musik mempengaruhi frekuensi atau nada bunyi yang dihasilkannya.
Hal ini sangat jelas terlihat dari keualga biola: biola, viola, cello dan bass ganda. Instrumen ini
secara bertahap meningkatkan ukuran dan menghasilkan nada yang semakin rendah secara
bertahap. Dalam bentuk yang sama pipa-pipa organ meningkat secara bertahap dalam ukuran
akan menghasilkan nada frekuensi yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai