Anda di halaman 1dari 3

Nama: Riska Puspitasari

Nim: 2280180005

Jawaban Quiz

1) jenis-jenis Kurikulum yang ada di Indonesia

(1) kurikulum 1947 (rencana pelajaran 1947)

(2) kurikulum 1952 (rencana pelajaran terurai)

(3) kurikulum 1964 ( Rencana pendidikan 1964)

(4) kurikulum 1968

(5) kurikulum 1975

(6) kurikulum 1984

(7) kurikulum 1994

(8) kurikulum 2004(KBK)

(9) kurikulum 2006(KTSP)

(10) kurikulum 2013

2)

4) Pembaharuan kurikulum KBK, KTSP & Kurtilas

1)Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)

Kurikulum 2004 disebut juga Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Suatu program pendidikan berbasis
kompetensi harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu: pemilihan kompetensi yang sesuai, spesifikasi
indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi dan
pengembangan pembelajaran.

Pembaharuan yang dilakukan diantaranya :

1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal,
berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.

2. Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi,

3. sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
4. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu
kompetensi.

Kurikulum 2004 lebih keren dengan nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).Setiap mata
pelajaran dirinci berdasarkan kompetensi apa yang mesti di capai siswa.Oleh karena itu dengan
dirubahnya kurikulum 1994 menjadi KBK diharapkan dapat menekankan kurikulum pada kompetensi
yang harus dimiliki dan dikuasai siswa dalam menyelesaikan pembelajaran.

2) KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran)

Menurut Undang-undang nomor 24 tahun 2006 pasal 1 ayat 15,Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.

pengembangan KTSP harus disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik
daerah, serta peserta didik.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tersebut dikembangkan sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah/ karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat,
dan peserta didik.

Tujuan KTSP ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian , kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itukurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Kurikulum 2006 )(kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum yang di sempurnakan dari
kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini disusun oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah.
Prinsipnya hampir sama dengan KBK. KTSP diberlakukan mulai tahun 2006/2007. Dalam kurikulum ini
pemerintah hanya sebagai pengembang kompetensi sebagai standar isi dan kelulusan. Selanjutnya
sekolah bebas menyusun kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah dan siswa didik.

Pembaruan yang dilakukan Pada kurikulum 2013 yaitu pada tahap implementasinya cenderung lebih
fokus pada aspek kognitif saja.

3) Kurikulum Periode 2013(Kurtilas)

Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan, modivikasi dan pemutakhiran dari kurikulum sebelumnya.
Kurikulum 2013 lebih menitikberatkan pembentukan sikap atau afektif serta aspek kognitif dan
psikomotorik untuk menggapai tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan iman dan takwa,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperbaiki tatanan berperilaku rakyat Indonesia.

Pembaharuan kurikulum 2013 diantaranya:


1)Standar Kompetensi Lulusan : Kurikulum 2013 ialah penyeimbang antara aspek kognitif (intelektual),
psikomotorik (gerak), dan afektif (sikap).

2)Aspek Standar Isi : jumlah mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan di kurikulum 2013
berkurang, untuk Sekolah Dasar yang awalnya 10 kini menjadi 6 mata pelajaran, Sekolah Menegah
Pertama yang semula 12 menjadi 10 mata pelajaran. Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum
2013 ter-integritas pada penambahan waktu belajar, untuk jenjang SD penambahan 4 jam dalam satu
minggu, lalu untuk SMP penambahan sebanyak 6 jam per-minggu, sedangkan tingkat SMA mendapat
penambahan 2 jam dalam seminggu.

3) Standar Proses Pembelajaran : perubahan yang signifikan terjadi pada pendekatan pembelajaran.
Proses pembelajaran yang awalnya menggunakan pendekatan behaviorisme dan kognitifisme sekarang
bergeser menuju pendekatan konstruktifisme.

4) Standar Penilaian : pada kurikulum KTSP 2006, penilaian yang dilakukan cenderung menggunakan
penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pebelajaran. Pada kurikulum baru ini penilaian dalam
proses belajar akan turut dimasukkan. Nantinya akan ada penilaian portofolio terhadap pribadi siswa.

Anda mungkin juga menyukai