*iyon_tbh@ymail.com
ABSTRACT
This paper discusses a tecnique to solve a system of first order nonhomogeneous linear
differential equations with constants-coefficient by writing it in a matrix form. Then
order nonhomogeneous linear differential equations are formed which have coefficients
involving matrix coefficient that have been formed and solved using variation of
parameter method, hance the general solution is obtained from the differential equations
discussed. This solution is focused only for and .
ABSTRAK
Artikel ini membahas teknik mendapatkan solusi sistem persamaan diferensial linear
orde satu nonhomogen koefesien konstanta dengan terlebih dahulu menyatakan system
tersebut dalam bentuk matriks. Selanjutnya dibentuk persamaan diferensial linear
nonhomogen orde n yang koefisiennya melibatkan koefisien matriks yang sudah
dibentuk dan diselesaikan dengan metode variasi parameter, sehingga diperoleh solusi
umum dari persamaan diferensial yang didiskusikan. Pembahasan makalah ini
difokuskan untuk kasus dan .
Kata kunci: metode variasi parameter, sistem persamaan diferensial linear, solusi
umum.
1. PENDAHULUAN
Persamaan diferensial adalah salah satu bidang studi matematika yang banyak
dikembangkan baik dalam matematika murni maupun matematika terapan. Dibidang
matematika murni diteliti tentang ekstensi dan ketunggalan solusi persamaan
diferensial, sedangkan di dalam matematika terapan dicarakan teknik mendapatkan
solusinya, sehingga dapat menjawab persoalan yang dimodelkan oleh persamaan
diferensial tersebut.
Pembahasan solusi persamaan diferensial linear yang berbentuk sistem persamaan
tersebut yang banyak didiskusikan dalam buku teks diantaranya adalah metode matriks
1
eksponensial dan metode Fulmer [1, h. 307]. Pada artikel ini dibahas teknik lain dalam
menyelesaikan sistem n persamaan diferensial linear koefisien konstanta nonhomogen
yang merupakan pembahasan detail dari artikel Jwamer K. H. F dan Rashid A. M [2],
dengan judul ’’ New Technique For Solving System of Order Linear Differential
Equations’’. Dalam pembahasan artikel ini difokuskan untuk kasus dan .
2.1 Bentuk Normal Pada Sistem Persamaan Diferensial Linear Orde Satu.
Bentuk normal sistem persamaan diferensial linear orde satu nonhomogen dapat
ditulis, diabawah ini. [3, h. 510].
dx1
a11 x1 a12 x2 a1n xn f1 (t )
dt
dx2
a21 x1 a22 x2 a2 n xn f 2 (t ) ,
dt (1)
dxn
an1 x1 a n 2 x2 ann xn f n (t )
dt
untuk adalah fungsi terhadap . Juga
merupakan fungsi terhadap dengan , merupakan
konstanta. Sistem persamaan diferensial pada persamaan (1) dapat ditulis dalam bentuk
sebuah matriks,
dX
AX f (t ), (2)
dt
dengan
T
dX dx1 dx2 dx
, , , n ,
dt dt dt dt
a11 a12 a1n
a 21 a 22 a 2n
A
,
a n1 an2 a nn
dan untuk
f (t ) ( f 1 (t ), f 2 (t ), , f n (t )).
Bentuk sebuah persamaan diferensial linear orde-n dapat dibentuk menjadi
sistem persamaan diferensial linear orde satu,ditulis
d nx d n 1x dx
n n 1
(3)
dt dt dt
2
Persamaan (2) dan persamaan (3) berhubungan sebagai berikut.
dx d 2x d n 2x
, , ,
dt dt 2 dt n 2
dan
d n 1x
, (4)
dt n 1
persamaan (4) diperoleh
dx dx1 d 2 x dx2 d n 1 x dxn 1
, 2 , , n 1 , (5)
dt dt d t dt d t dt
dan
d n x dxn
(6)
dt n dt
Selanjutnya dengan menggunakan persamaan (4) dan (5) dapat di transformasikan
persamaan (5) berikut :
dxn
(7)
dt
Persamaan (7) adalah sistem persamaan diferensial linear orde satu nonhomogen.
3
n
1. Maka fungsi vektor dari ck k
adalah solusi persamaan diferensial
k 1
nonhomogen pada persamaan (2) untuk sebarang
2. solusi persamaan diferensial linear nonhomogen pada persamaan (2) dari
n
0 ck k
untuk c1 , c 2 , c n sebarang.
k 1
atau
(13)
Jika persamaan (13) diturunkan terhadap , maka akan diperoleh
(14)
subtitusikan persamaan (11), (13) dan (14) ke persamaan (8), maka diperoleh
,
,
karena , maka
(15)
4
Persamaan (12) dan (15) sistem persamaan linear untuk fungsi yang tidak diketahui
dan , penyelesaian diperoleh dengan aturan Cramer, sehingga menjadi
dan
Pada bagian ini diperoleh teknik baru untuk menyelesaikan sistem persamaan
diferensial linear orde satu nonhomogen.
Untuk kasus
Berdasarkan persamaan (1) bentuk sistem dua persamaan diferensial linear orde satu
nonhomogen ini ditulis :
(16)
dengan dan adalah fungsi kontinu pada interval I. Persamaan (16) dapat
disusun dalam bentuk matriks
(17)
Dari persamaan (17) dapat menentukan dan sehingga memenuhi persamaan (17)
tersebut. Pada penyelesaian teknik ini persamaan (17) dibentuk menjadi sebuah
persamaan diferensial linear orde dua nonhomogen, sebagai berikut :
(18)
dengan , cara membentuk persamaan (18) sebagai
berikut. Persamaan (17) dapat diperoleh,
, (19)
dengan menurunkan ruas kiri dan kanan persamaan (19) terhadap , diperoleh
(20)
Persamaan (17) diperoleh juga
(21)
subtitusikan persamaan (21) kepersamaan (20), maka akan diperoleh
(22)
Persamaan (19) dapat dibentuk menjadi
5
dengan , sedangkan dan
. Maka terbukti bahwa bentuk persamaan (17) dapat
dibentuk menjadi sebuah persamaan diferensial linear orde dua nonhomogen. Pada
persamaan (18), yaitu.
atau
sehingga diperoleh
dan
6
atau
dengan
.
Untuk kasus
Proposisi 1 [2]. Misalkan sistem persamaan diferensial linear orde satu nonhomogen,
adalah
(32)
Bukti
Jika diasumsikan atau Persamaan (32)
dapat diperoleh bentuk sebuah matriks. Misalkan matriks
,
oleh karena itu diperoleh
7
dengan , akan diperoleh
dan untuk
dapat diperoleh
dengan
maka akan membentuk sebuah persamaan diferensial linear orde tiga nonhomogen
atau
Terbukti bahwa persamaan (32) dapat dibentuk sebuah persamaan diferensial linear
orde tiga nonhomogen.
Diberikan
13
x' 4 x 3 y t,
2
y' 2 x y 2t,
8
Penyelesaian
x' 4 3 x 13
t
2 .
y' 2 1 y 2t (37)
Dari persamaan (37) diperoleh
(38)
jika persamaan (38) diturunkan terhadap t, maka akan diperoleh
(39)
Persamaan (37) juga diperoleh
(40)
,
untuk nilai dapat diperoleh dari persamaan (38)
(41)
Persamaan (41) merupakan persamaan diferensial linear orde dua nonhomogen, dengan
menggunakan metode variasi parameter untuk memperoleh solusi umumnya, persamaan
(38) dapat diperoleh penyelesaian umum homogennya
dan ,
(42)
. (43)
Gunakan persamaan (31), maka akan diperoleh
y2 g (t )
v1 (t ) dt,
W ( y1, y2 )
dan
y1g (t )
v2 (t ) dt,
W ( y1, y2 )
dengan Wrongskiannya dapat diperoleh
,
dan
9
(44)
Dari persamaan (42) dan (44) diperoleh penyelesaian umum sistem persamaan
diferensial
untuk memperoleh nilai subtitusikan dan pada persamaan (38) dengan dan
sebarang,
dapat diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
[1] Cullen, C. G. 1990. Linear Algebra and Differential Equations, second Edition,
University Of Pittsburgh. Springer: New York.
[2] Jwamer, K. H .F & Rashid, A. M. 2012. New Technique For Solving System Of First
Order Linear Differential Equations. Journal Applied Mathematical Sciences, 64: 3177-
3183.
[3] Ross, S. L. 1984. Differential Equations, Thirt Edition. University Of New Hamphirs:
New York.
[4] Stewart, J. 2011. Kalkulus. Terj. dari Calculus, Edisi Lima Buku dua, oleh Sungkono,
C. Penerbit Salemba Teknika: Jakarta.
10