Anda di halaman 1dari 12

Dosen Pengampu : Budi Sutrisno, S.pd,.M.

Pd

Makalah

“MASALAH SYARAT BATAS”


Invers dari Transformasi Laplace

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2 :

ANDAYANI

SARTIKA HERNIANTI

PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

1
STKIP ANDI MATAPPA PANGKEP
2019-2020

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah MASALAH
SYARAT BATAS dengan materi “Invers dari Transformasi Laplace”

Kami menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaan makalah
ini.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penyusun dan dapat
menambah wawasan kita dalam mempelajari tentang “Invers dari Transformasi Laplace”

Pangkep, 29 Desember 1997

Kelompok 2

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persamaan diferensial Legendre. Persamaan diferensial Legendre ini berbentuk
( 1−x 2 ) y - 2 xy' + n (n+1)y= n adalah bilangan bulat positif. Ada suatu metode untuk
menyelesaikan persamaan diferensial linear homogen orde kedua dengan koefisien variabel
dengan menggunakan deret pangkat. Metode penyelesaian ini disebut metode deret pangkat
dan dengan menggunakan metode deret pangkat ini akan dihasilkan suatu penyelesaian dalam
bentuk deret pangkat.
Mengingat pentingnya persamaan diferensial Legendre dalam terapan, maka kita
perlu mempelajari secara mendalam persamaan diferensial Legendre tersebut dan
penerapannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menyelesaikan persamaan diferensial legendre

C. Tujuan
Adapun Tujuan pembuatan makalah ini berdasarkan rumusan masalah diatas adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penyelesaian persamaan diferensial legendre

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persamaan Diferensial Legendre


Persamaan diferensial legendre merupakan persamaan diferensial linear homogen
orde kedua dengan koefisien variable yang mempunyai bentuk :
1) ( 1−x 2 ) y - 2 xy' + n (n+1)y=
Parameter n pada (1) adalah bilangan rill yang diberikan. Setiap penyelesaian dari (1)
dinamakan fungsi Legendre. Dengan membagi (1) dengan 1−x 2, maka diperoleh bentuk standar
2x n(n+ 1)
(8), Pasal 4.2 yaitu y +p(x) y'+q(x) y = r(x)dengan p ( x )= 2
; q ( x )= dan r ( x )=0.
(1−x ) (1−x 2)
Koefisien-koefisien persamaan yang dihasilkan adalah analitik pada x = 0. Jadi dapat kita gunakan metode
deret pangkat.

y= ∑ am x m
m=0


y ' = ∑ mam x m−1 (2)
m=1

y = sum from {m=2} to {∞} {{m left (m-1 right ) a} rsub {m} {x} ^ {m-2}
Subtitusikan y dan turunan – turunannya kedalam (1) dan nyatakan konstanta dengan , maka
kita memperoleh :

Dengan menuliskan pernyataan pertama sebagai dua deret yang terpisa, maka kita
memperoleh persamaan :
(1*)

Yang jabarannya dituliskan :

5
Karena ini harus merupakan suatu identitas dalam x apabila (2) merupakan penyelesaian dari
(1), maka jumlah koefisien-koefisien dari setiap pangkat x haruslah nol ; karena k = n(n+1),
maka :

(3a) 2 a2 +n ( n−1 ) a0=0 koefisien dari x 0

6. a3 + [ −2+ n ( n+ 1 ) ] a1=0 koefisien dari x 1

Dan umumnya, jika m = 2,3,...,

(3b) ( m+2 ) ( m+ 1 ) a m+2 + [ −m ( m−1 )−2 m+n ( n+1 ) ] a m=0

Sekarang pernyataan dalam kurung [...] dapat dituliskan menjadi :

2 2
−m ( m−1 )−2 m+n ( n+1 )=−m + m−2 m+n + n 2
¿−m −m+n +n
2

¿−m ( m+1 ) +n ( n+1 ) ¿ ( n−m )( n+ m+1 )

Sehingga dapat dituliskan menjadi :

( m+2 ) +n ( n+1 ) a m+2 +¿

( m+2 ) +n ( n+1 ) a m+2=[ ( n−m ) ( n+m+1 ) am ]

Jadi dari (3) diperoleh :

−(n−m)(n+ m+1)
(4) a m+2= am
(m+ 2)(m+1)

Ini disebut hubungan rekursi (recurtion relation) atau rumus rekursi (recurtion formula).
Rumus ini memberikan untuk setiap koefisien dinyatakan dalam koefisien kedua yang
mendahuluinya, kecuali dan yang merupakan konstanta sebarang. Kita peroleh secara
berurutan.

Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam koefisien-koefisien pada (2), kita memperoleh :

6
Dimana :

(5) y ( x )=a 0 y 1 ( x ) + a1 y 2 (x )

n ( n+1 ) 2 ( n−2 ) n ( n+1 ) ( n+3 ) 4


(6) y 1 ( x ) =1− x + x ∓…
2! 4!

Dan

( n−1 ) (n+ 2) 3 ( n−3 ) n ( n−1 ) ( n+4 ) 5


(7) y 2 ( x ) =x− x + a1 x ∓…
3! 5!

Deret ini konvergen untuk |x|<1. Karena (6) memuat hanya pangkat-pangkat genap
y1
dari x sedangkan (7) hanya memuat pengkat-pangkat ganjil dari x. Maka hasil bagi bukan
y2
suatu konstanta, sehingga y 1 dan y 2 tidak sebanding, jadi merupakan penyelesaian bebas
linear. Sehingga (5) merupakan penyelesaian umum (1) pada selang −1< x <1.

B. Polinum Legendre

Dalam banyak penerapan, paramenter dalam persamaan legendre merupakan bilangan


bulat tak negatif . Maka ruas kanan (4) adalah nol jika , sehingga :

a n+2=0 ,a n+6 =0 , …

Jadi bilangan n genap, y 1 ( x) disederhanakan menjadi suatu polinom berderajat . Bila n


bilangan ganjil, diperoleh hasil yang sama untuk y 2 (x ). Polinum –polinum ini,dikalikan

7
dengan suatu konstanta ,disebut polinum legendre. Kita akan membahasnya lebih terinci.
Untuk keperluan ini, kita selesaikan (4) untuk , diperoleh

( s +2 ) ( s +1 )
( 8 ) a s= a (s ≤ n−2)
( n−s )( n+ s +1 ) s+2

Kita dapat menyatakan semua koefisien-koefisien yang tak dihilangkan dalam koefisien dari
pangkat yang paling tinggi pada polinom. Koefisien mula-mula masih sebarang. Biasanya
kita mengambil a n=1 jika n = 0 dan

(9)

Pengambilan ini dilakukan agar semua polinom ini mempunyai nilai 1 jika :

(9*)

Yaitu

Dengan cara yang sama :

Yaitu :

( 2 n−4 ) !
a n−4= n
2 2! ( n−2 ) ! ( n−4 ) !

Dengan cara yang sama pula :

8
Yaitu :

−( 2 n−6 ) !
a n−6= n
2 ! ( n−3 ) ! ( n−6 ) !

Dan seterusnya. Umum jika n−2 m> 0

m ( 2 n−2 m ) !
(10) a n−2m =(−1) n
a m! ( n−m ) ! ( n−2 ) !

Penyelesaian persamaan diferensial legendre (1) yang dihasilkan disebut polinum legendre
berderajat n dan dinyatakan oleh Pn ( x ) . Dan (10) di peroleh :

(11)

n-2

n (n−1)
Dimana M = atau , yang merupakan suatu bilangan bulat.
2 2

¿ P1 ( x ) =x

1 2 1 3
P2 ( x ) = (3 x −1) P3 ( x )= (5 x −3 x)
2 2

1 4 2 1 5 3
P4 ( x )= (35 x −30 x +3) P5 ( x )= (63 x −70 x +15 x)
8 8

Dan seterusnya

9
Contoh soal

Dengan menggunakan (11’), akan dibuktikan dengan substitusi bahwa P0 , … , P 5 memenuhi


persamaan legendre

Penyelesaian :

P0 ( x )=Y 0=1 P1 ( x ) =Y 1=x

1 4 2 1 3
P4 ( x )=Y 4 (35 x −30 x +3) P3 ( x )=Y 3= (5 x −3 x )
8 2

1 5 3
P5 ( x )= (63 x −70 x +15 x)
8

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persamaan diferensial legendre merupakan persamaan diferensial linear homogen orde kedua
dengan koefisien variable yang mempunyai bentuk

( 1−x 2 ) y - 2 xy' + n (n+1)y 0

B. Saran

Dengan diselesaikannya makalah ini, kami berharap makalah ini dapat menambah
wawasan tentang persamaan diferensial legendre. Selanjutnya kami juga mengharapkan
kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penyusunan makalah ini

11
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/37804721/
Persamaan_Diferensial_Legendre_Ringkasan_Materi_Matematika_Contoh_Soal_dan_
Penyelesaiannya

http://repository.usd.ac.id/27011/2/043114005_Full.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai