Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 1

Citra
Rahmaniah
Koordinat kutub (polar)
 Pengertian
• Koordinat polar adalah koordinat yang letaknya
ditentukan oleh sudut (α) yang dibentuk oleh
sumbu X positif dan arahnya berlawanan
dengan jarum jam dan jaraknya (r) dihitung
dari titik asal koordinat
Hubungan koordinat polar dengan koordinat
kartesius
Rumus – rumus
• Untuk menyatakan koordinat
Cartesius dalam koordinat kutub
dapat digunakan rumus berikut:
diperoleh dari
diperoleh dari
• Sedangkan untuk menyatakan
koordinat kutub dalam koordinat
Cartesius dapat digunakan rumus
berikut: dalil phytagoras
Contoh soal
• Nyatakan A (-4,4) dalam koordinat kutub!
Jawab :
Diketahui : A (-4,4) = A ()

tan

Jadi
Sehingga A (-4,4) A ()
A (8,120) atau A (8,)
Contoh soal
• Nyatakan titik A (6,30), dalam koordinat kartesius
Jawab :
Diketahui koordinat titik polar A (6,30)
A (6,30) = A ()
r = 6 , = 30

Jadi koordinat kartesiusnya adalah A (3,3)


Identitas trigonometri
• PENGERTIAN
Identitas trigonometri adalah suatu relasi atau kalimat terbuka yang
memuat fungsi-fungsi trigonommetri dan yang bernilai benar untuk
setiap penggantian variabel dengan konstanta anggota domain
fungsinya. Domainnya sering tidak dinyatakan secara eksplisit. Jika
demikian maka umumnya yang dimaksud adalah himpunan bilangan
real. Namun dalam trigonometri identitas yang memuat fungsi
tangens, kotangens, sekans dan kosekans domain himpunan
bilangan real ini sering menimbulkan masalah ketakhinggaan.
Karena itu maka dalam hal tersebut, meskipun tidak dinyatakan
secara eksplisit, maka syarat terjadinya fungsi tersebut merupakan
starat yang perlu diperhitungkan.
Rumus – rumus identitas trigonometri

Rumus
Contoh soal
Buktikan identitas-identitas trigonometri di bawah ini !

Jawab :
MEMBUKTIKAN KEBENARAN IDENTITAS

Ada tiga pilihan pembuktian identitas, yaitu:


Menggunakan rumus-rumus atau identitas-identitas yang
telah dibuktikan kebenarannya.
a) ruas kiri diubah bentuknya sehingga menjadi
tepat sama dengan ruas kanan.
b) Ruas kanan diubah bentuknya sehingga menjadi
tepat sama dengan ruas kiri.
c) Ruas kiri diubah bentuknya menjadi suatu bentuk
mlain, ruas kanan diubah menjadi bentuk lain,
sehingga kedua bentuk akhir itu sama.

Dua yang pertama merupakan pilihan utama. Secara


umum, yang diubah biasanya adalah bentuk yang paling
kompleks dibuktikan sama dengan bentuk yang lebih
sederhana.
Keberhasilan pembuktian kebenaran
suatu identitas memerlukan:
a. telah dikuasainya relasi, aturan atau rumus-rumus dasar
trigonometri dan aljabar
b. Telah dikuasainya proses pemfaktoran, penyederhanaan,
operasi pada bentuk pecahan dan operasi hitung lainnya serta
operasi dasar aljabar.
c. Pelatihan yang cukup.

Dalam proses pembuktian, selain yang disebutkan pada dua butir


pertama di atas, yang sangat penting diperhatikan ialah bahwa
(1) perubahan-perubahan bentuk yang dilakukan berorientasi
pada tujuan (ruas lain yang dituju). Maksudnya, bentuk-bentuk
yang dituju biasanya adalah bentuk atau derajat yang lebih
sederhana dan dapat dikondisikan atau “dipaksakan” adanya,
dengan penyesuaian bentuk-bentuk lainnya dan (2) selain
menggunakan hubungan antara sekans dan tangens, kosekans
dan kotangens, fungsi-fungsi tangens, kotangens, sekans, dan
kosekans juga dapat diubah ke fungsi sinus dan atau kosinus.

Anda mungkin juga menyukai